iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Miana
(Coleus atropurpureus
Benth.) Terhadap Staphylococcus aureus
Dan Streptococcus pyogenes Secara In Vitro
Selly Saiya, 2016;
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau aspirasi. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan ISPA adalah
Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes. Resistensi mikroorganisme
patogen dapat mengurangi efektivitas pengobatan dengan antibiotik. Daun miana merupakan bahan alam yang dipercayai dapat mengobati berbagai penyakit dan bermanfaat sebagai antimikroba.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek antimikroba ekstrak etanol daun miana terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes. Desain penelitian ini adalah eksperimental laboratorium secara in vitro menggunakan medium Mueller Hinton Agar dengan metode difusi cakram, dilanjutkan dengan mengamati diameter zona inhibisi yang terbentuk dari ekstrak etanol daun miana terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus
pyogenes. Kontrol pembanding terdiri dari cakram kosong steril sebagai kontrol
negatif dan cakram antibiotik ampisilin sebagai kontrol positif. Penelitian ini menggunakan analisis data ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan Multiple
Comparisons LSD dengan α = 0,05 menggunakan perangkat lunak komputer. Hasil penelitian didapatkan zona inhibisi oleh ekstrak etanol daun miana terhadap Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% berbeda bermakna dibandingkan dengan kontrol pembanding (p<0,01).
Simpulan penelitian ini adalah ekstrak etanol daun miana memiliki efek antimikroba terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.
Kata kunci: ampisilin, Coleus atropurpureus Benth., ekstrak etanol daun miana,
Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, zona inhibisi
Pembimbing I : Widura, dr., MS.
v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Antimicrobial Effects of Miana Leaf (Coleus atropurpureus Benth.)
Ethanol Extract Against Staphylococcus aureus and Streptococcus
pyogenes In Vitro
Selly Saiya, 2016;
Acute upper respiratory infection (URI) can be caused by bacteria, viruses,
fungi or aspiration. Staphylococcus aureus and Streptococcus pyogenes are some of the bacteria that are causing acute URI. Pathogenic microorganisms’ resistance can reduce the effectiveness of treatment with antibiotics. Miana leaf is a natural substance which is believed to treat various diseases and useful as antimicrobial agent.
The aim of this research was to determine the antimicrobial effect of Miana leaf ethanol extract against Staphylococcus aureus and Streptococcus pyogenes. This research design was experimental laboratory in vitro using Mueller Hinton Agar with disc diffusion method, followed by examining the inhibition zone diameter formed by Miana leaf ethanol extract against Staphylococcus aureus and Streptococcus pyogenes. Ampicillin antibiotic disc was used as a positive control and sterile blank disc as a negative control. The data were analyzed by one way ANOVA, continued with multiple comparisons LSD with α = 0,05 using a computer software.
The result showed that inhibition zone formed by Miana leaf ethanol extract with the concentration of 20%, 40%, 60% and 80% against Staphylococcus aureus and Streptococcus pyogenes was statistically significant compared towards positive and negative control (p<0,01).
The conclusion of this research is the miana leaf ethanol extract has antimicrobial effect against Staphylococcus aureus and Streptococcus pyogenes. Keywords: ampicillin, Coleus atropurpureus Benth., inhibition zone, Miana leaf ethanol extract Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes
1st tutor : Widura, dr., MS.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujan ... 3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 4
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Sistem Respiratori ... 7
2.2 Infeksi Saluran Pernapasan Akut ... 11
2.2.1 Infeksi Saluran Pernapasan Akut bagian Atas ... 12
2.2.2 Etiologi Infeksi Saluran Pernapasan Akut ... 12
2.2.3 Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut ... 13
2.3 Staphylococcus aureus ... 13
ix Universitas Kristen Maranatha
2.5 Tanaman Miana ... 18
2.5.1 Taksonomi Miana ... 19
2.5.2 Nama Lain Miana ... 19
2.5.3 Habitus dan Morfologi Miana ... 20
2.5.4 Asal dan Manfaat Miana di Masyarakat ... 21
2.5.5 Ekstraksi Daun Miana ... 21
2.5.6 Kandungan Kimia Daun Miana ... 22
2.5.6.1Polifenol ... 22
BAB III ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian ... 26
3.1.2 Bahan Penelitian... 26
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian ... 27
3.2.2 Variabel Penelitian 3.2.2.1Variabel Bebas ... 27
3.2.2.2Variabel Terikat ... 28
3.2.2.3Definisi Operasional Variabel ... 28
3.2.3 Prosedur Kerja ... 29
3.2.4 Analisis Data ... 31
3.2.5 Waktu dan Tempat Penelitian ... 32
x Universitas Kristen Maranatha 4.1.2 Pengamatan Uji Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Miana
pada Bakteri Staphylococcus aureus ... 34
4.1.3 Pengamatan Uji Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Miana pada Bakteri Streptococcus pyogenes... 36
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 40
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 42
5.2 Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 44
LAMPIRAN ... 48
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Diameter zona inhibisi uji pendahuluan ekstrak etanol daun miana
terhadap Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes... 33 Tabel 4.2 Diameter zona inhibisi ekstrak etanol daun miana dan uji
ANAVA satu arah terhadap Staphylococcus aureus ... 34 Tabel 4.3 Tabel Post Hoc Test Multiple Comparisons LSD untuk
Staphylococcus aureus. ... 35
Tabel 4.4 Diameter zona inhibisi ekstrak etanol daun miana dan uji
ANAVA satu arah terhadap Streptococcus pyogenes. ... 36 Tabel 4.5 Tabel Post Hoc Test Multiple Comparisons LSD untuk
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Skema kerangka pemikiran ... 5
Gambar 2.1 Rongga hidung, faring, laring ... 9
Gambar 2.2 Sistem respiratori manusia ... 11
Gambar 2.3 Staphylococcus aureus ... 14
Gambar 2.4 Struktur antigen, toksin dan enzim Staphylococcus aureus ... 15
Gambar 2.5 Streptococcus pyogenes... 16
Gambar 2.6 Struktur antigen, toksin dan enzim Streptococcus pyogenes ... 18
Gambar 2.7 Daun miana (Coleus atropurpureus Benth.) ... 20
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Determinasi Tanaman Miana ... 48
Lampiran 2 Hasil Uji Statistik... 49
Lampiran 3 Dokumentasi Pembuatan Ekstrak ... 53
1 Universitas Kristen Maranatha berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu. Penyakit ini diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala seperti sakit tenggorokan atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau berdahak. Dalam Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, ISPA termasuk ke dalam kelompok penyakit menular
melalui udara. Period prevalence ISPA berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan penduduk adalah 25 %. Empat provinsi dengan ISPA tertinggi adalah
Nusa Tenggara Timur, Papua, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur. Karakteristik penduduk dengan ISPA yang tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun (25,8%). ISPA lebih banyak dialami pada kelompok penduduk sosial ekonomi bawah dan menengah ke bawah. Setiap tahun terdapat sekitar 40 juta orang mengunjungi pusat pelayanan kesehatan akibat faringitis. Kasus faringitis pada anak-anak usia sekolah terdapat sekitar 15-30 % sedangkan kasus pada orang dewasa terdapat sekitar 10 % (Acerra, 2010; Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan ISPA antara lain adalah Streptococcus pneumonia, Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus dan Haemophilus influenza (Widoyono, 2011; Kementerian Kesehatan RI, 2013). Staphylococcus aureus merupakan bakteri kokus Gram positif dari genus
Staphylococcus yang bersifat patogen dan invasif. Bakteri ini berbentuk sferis
2 Universitas Kristen Maranatha protein yang bersfat antigen dan menghasilkan metabolit yang bersifat toksin (Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran).
Streptococcus pyogenes yang merupakan bakteri Streptococcus β-hemolitikus Grup A adalah bakteri kokus Gram positif yang mempunyai bentuk kokus agak memanjang pada arah sumbu rantai dengan diameter 0,5-1 μm dan tersusun seperti rantai yang khas. Bakteri ini bersifat non motil dan tidak membentuk spora.
Penyakit yang dapat terjadi karena infeksi lokal Streptococcus β-hemolitikus Grup A salah satunya adalah ISPA. Pada anak-anak dan orang dewasa, ISPA dapat berlangsung lebih akut dengan nasofaringitis dan tonsilitis yang hebat, selaput lender hiperemis dan membengkak dengan eksudat yang purulen (Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran).
Resistensi merupakan kemampuan alami bakteri untuk tidak terpengaruh (resisten) terhadap agen antimikrobial. Hampir semua bakteri mempunyai potensi resisten. Resistensi bakteri dapat timbul secara alami (inheren), atau didapat. Resistensi alami, atau inheren terjadi tanpa didahului paparan terhadap obat antimikroba. Resistensi didapat disebabkan oleh pemajanan terhadap antimikroba. Strain mutan dari organisme telah berkembang, sehingga menambah resistensi terhadap antibiotik yang dulu pernah efektif. Resistensi bakteri terhadap suatu antimikrobial dapat disebabkan karena beberapa hal di antaranya adalah akibat dari produksi enzim yang dapat menginaktivasi obat (Nugroho, 2014; Kee, Hayes, Anugerah, & Asih, 1996). Resistensi mikroorganisme patogen terhadap antibiotik tertentu dapat mengurangi efektivitas pengobatan dengan antibiotik, maka dilakukan pencarian sumber baru sebagai zat antimikroba yang berasal dari tanaman herbal. Salah satu tanaman yang sedang dikembangkan untuk
pengobatan antimikroba adalah tanaman miana (Coleus atropurpureus Benth.).
3 Universitas Kristen Maranatha obat adalah daun yang berwarna merah kecoklatan. (Dalimartha, 2007) Masyarakat Indonesia menggunakan tanaman ini sebagai jamu-jamuan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti asma, bronchitis, batuk, melancarkan siklus menstruasi, mempercepat pematangan bisul, diare dan sebagai obat cacing, infeksi telinga dan gastritits, pengobatan pasca melahirkan, dermatitis, sakit otot, sakit
lambung, batuk termasuk kecacingan (Ridwan, 2010).
Berdasarkan kepercayaan dari masyarakat Indonesia terhadap miana sebagai obat berbagai penyakit, penulis berinisiatif untuk melakukan percobaan efek antimikroba ekstrak etanol daun miana terhadap bakteri yang umumnya terdapat pada penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut yaitu Staphylococcus aureus dan
Streptococcus pyogenes.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah:
Apakah ekstrak etanol daun miana (Coleus atropurpureus Benth.) memiliki efek antimikroba terhadap Staphylococcus aureus
Apakah ekstrak etanol daun miana (Coleus atropurpureus Benth.) memiliki efek antimikroba terhadap Streptococcus pyogenes
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah menemukan tanaman obat alternatif untuk
membunuh bakteri penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
4 Universitas Kristen Maranatha Untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak etanol daun miana
(Coleus atropurpureus Benth.) terhadap Streptococcus pyogenes
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Manfaat akademik adalah untuk menambah pengetahuan kalangan medis mengenai daun miana yang mempunyai efek antimikroba terhadap bakteri yang dapat menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
Manfaat praktis adalah untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai tanaman obat yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menyembuhkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Infeksi saluran pernapasan akut dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau aspirasi. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan ISPA antara lain adalah
Staphylococcus aureus dan Staphylococcus pyogenes (Widoyono, 2011). Staphylococcus aureus mempunyai protein permukaan yang disintesis saat
pertumbuhan bakteri seperti protein A dan adhesin. Bakteri ini juga memproduksi toksin yang disekresi saat perkembangan bakteri. Protein A, adhesin dan toksin dari Staphylococcus aureus ini berperan dalam proses infeksi. Streptococcus
pyogenes mempunyai asam lipoteichoic yang dapat menyebabkan peradangan
pada epitelium saluran pernapasan dan menyebabkan ISPA (Brooks, Butel, & Morse, 2004; Levinson, 2008).
5 Universitas Kristen Maranatha menghambat metabolisme energi, menghambat sintesis asam nukleat dan merusak fungsi sitoplasma pada bakteri (Cushnie & Lamb, 2005). Saponin pada konsentrasi tinggi dapat menghilangkan daya permeabilitas sel yang kemudian menyebabkan kematian sel bakteri (Sen, Makkar, Muetzel, & Becker, 1998). Minyak atsiri termasuk dalam golongan terpenoid, diduga mempunyai komponen lipofilik yang menyebabkan kerusakan pada membran sel bakteri (Ngajow,
Abidjulu, & Kamu, 2013).
6 Universitas Kristen Maranatha 1.5.2 Hipotesis Penelitian
Ekstrak etanol daun miana (Coleus atropurpureus Benth.) memiliki efek antimikroba terhadap Staphylococcus aureus
42 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis didapatkan simpulan sebagai berikut:
Ekstrak etanol daun miana (Coleus atropurpureus Benth.) memiliki efek antimikroba terhadap Staphylococcus aureus.
Ekstrak etanol daun miana (Coleus atropurpureus Benth.) memiliki efek antimikroba terhadap Streptococcus pyogenes.
(Simpulan Tambahan)
Ekstrak etanol daun miana pada konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80% mempunyai efek antimikroba yang sama kuat terhadap
Staphylococcus aureus.
Ekstrak etanol daun miana pada konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80% mempunyai efek antimikroba yang sama kuat terhadap
Streptococcus pyogenes.
43 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis didapatkan beberapa saran untuk penelitian berikutnya yaitu sebagai berikut:
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai MIC (Minimal
Inhibitory Concentration) dan MBC (Minimal Bactericidal Concentration) dari ekstrak etanol daun miana.
Perlu dilakukan penelitian efek antimikroba daun miana terhadap bakteri penyebab ISPA dengan sediaan lain.
Perlu dilakukan penelitian efek antimikroba daun miana dengan sediaan lain.
i
EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN
MIANA (Coleus atropurpureus Benth.) TERHADAP
Staphylococcus aureus DAN Streptococcus pyogenes
SECARA IN VITRO
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
SELLY SAIYA
1310179
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
vi Universitas Kristen Maranatha
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas pertolongan dan berkat-Nya yang
melimpah atas Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai perwujudan Penulis terhadap pengabdian di bidang kesehatan dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak didapatkan kesulitan dan berbagai hambatan, tetapi dengan bantuan berbagai pihak Karya Tulis Ilmiah ini dapat tetap tersusun dengan baik. Oleh karena itu, Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Widura, dr., MS. selaku pembimbing utama Karya Tulis Ilmiah Penulis atas segala perhatian, kesediaan meluangkan waktu, tenaga, pikiran, pengetahuan, kesabaran, dan dorongan moral dalam menyelesaikan penelitian Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Yenni Limyati, dr., Sp.KFR., S.Sn., M.Kes. selaku pembimbing pendamping Karya Tulis Ilmiah Penulis atas segala perhatian, kesediaan meluangkan
waktu, tenaga, pikiran, pengetahuan, kesabaran, dan dorongan moral dalam menyelesaikan penelitian Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Wenny Waty, dr., M.Pd.Ked. selaku dosen wali Penulis atas segala perhatian dan dorongan moral dalam menyelesaikan penelitian Karya Tulis Ilmiah ini. 4. Staf laboratorium mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
vii Universitas Kristen Maranatha 6. Saudara kelompok kecil Allisa Amelia, Audry Chrisilla, Fransiska Setianingsih dan pemimpin kelompok kecil Bang Parmo dan kakak Melianti yang senantiasa memberikan doa, dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Teman terbaik, Aulia Dwi Ramadhita, Finiyanti Cahyadi, Herlina Gisela, Karin Windyanti, Putri Ratriviandhani, Risya Juniarti dan Vanny Febriana
yang tidak pernah lupa memberikan semangat dan motivasi kepada Penulis. 8. Saudara terkasih, kakak Stephanie dan Jovita, adik Felicia dan Erik atas
segenap kasih sayang, doa, dan perhatian kepada Penulis.
9. Orang tua tercinta, Fredrik Willem Saija dan Agnes Tuanakotta atas segenap kasih sayang, doa, perhatian, dukungan dan kepercayaannya untuk Penulis. 10. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas
perhatian, dukungan, dan bantuannya, kiranya Tuhan Yesus memberkati.
Akhir kata Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.
Bandung, November 2016
Selly Saiya
44 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Acerra, J. (2010). Pharyngitis. Retrieved from Medscape: http://emedicine.medscape.com/article/764304-overview
Astawan, M., & Kasih, A. L. (2008). Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2000). Inventaris Tanaman
Obat Indonesia (I) Jilid 1. Jakarta: Depkes & Kesos RI.
Brooks, G. F., Butel, J. S., & Morse, S. A. (2001). Jawetz, Melnick, & Adelberg's. Jakarta: Salemba Medika.
Brooks, G., Butel, J. S., & Morse, S. A. (2004). Jawetz, Melnick, & Adelberg's
Medical Microbiology 23rd edition. Singapore: The McGraw-Hill
Companies.
Brunton, L. L., Parker, K. L., Blumenthal, D. K., & Buxton, I. L. (2008).
Goodman & Gilman's Manual of Pharmacology and Therapeutics. United
States of America: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Cairns, D. (2004). Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. Jakarta: EGC.
Conte, J. E., & Barriere, S. L. (1984). Manual Antibiotics and Infectious Diseases
Fifth Edition. Philadelphia: Lea & Febiger.
Cushnie, T. T., & Lamb, A. J. (2005). International Journal of Antimicrobial Agent. Antimicrobial Activity of Flavonoids, 343-356.
Dalimartha, S. (2007). Atlas Tanaman Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Drake, R. L., Vogl, A. W., & Mitchell, A. W. (2014). Gray Dasar-Dasar Anatomi. Singapore: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
Engelkirk, P. G., & Duben-Engelkirk, J. (2015). Burton's Microbiology for the
Health Sciences 10th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Fajar, Y. D. (2015). Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Jawer Kotok
(Coleus atropurpureus) terhadap Bakteri Kulit Wajah Berjerawat. Bogor:
45 Universitas Kristen Maranatha Gunawan, S. G., Setiabudy, R., Nafrialdi, & Elysabeth. (2008). Farmakologi dan
Terapi. Jakarta: Departemen Farmakologi Dan Terapeutik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Guyton, & Hall. (2012). Human Phisiology. Elsevier.
Hassan, S. M., Byrd, J. A., & Bailey, C. A. (2010). Applied Biochemistry and Biotechnology. Hemolytic and Antimicrobial Activities Differ Among
Saponin-rich Extracts From Guar, Quillaja, Yucca, and Soybean,
1008-1017.
Indrawati, N. (2013). Bawang Dayak Si Umbi Ajaib Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Jenkins, G. W., Kemmitz, C. P., & Tortora, G. J. (2010). Anatomy and Physiology
From Science to Life 2nd Edition. John Wiley & Sons.
Karlina, C. Y., Ibrahim, M., & Trimulyono, G. (2013). Lentera Bio. Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Herba Krokot (Portulaca oleracea L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, 87-93.
Katzung, B. G., Masters, S. B., & Trevor, A. J. (2012). Farmakologi Dasar &
Klinik Vol.2 Edisi 12. Jakarta: EGC.
Kee, J. L., Hayes, E. R., Anugerah, P., & Asih, Y. (1996). Farmakologi:
pendekatan proses keperawatan. Jakarta: EGC.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Buku Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Pelayanan Primer. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Penyakit Menular. Riset Kesehatan Dasar
2013 (p. 65). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI.
Koensoemardiyah. (2010). A to Z Minyak Atsiri untuk Industri Makanan,
Kosmetik & Aromaterapi. Yogyakarta: Andi Publisher.
Kumar, S., & Pandey, A. K. (2013). The Scientific World Journal. Chemistry and
Biological Activities of Flavonoids: An Overview.
46 Universitas Kristen Maranatha Levinson, W., & Jawetz, E. (1998). Examination & Board Review Medical
Microbiology & Immunology 5th edition. Stamford, Connecticut:
Appleton & Lange.
Marieb, E. N., & Hoehn, K. (2015). Anatomy & Physiology Fourth Edition. San Fransisco, CA 94111: Pearson Benjamin Cummings.
Martini, F. H., Ober, W. C., Garrison, C. W., Welch, K., Hutchings, R. T., & Ireland, K. (2007). Anatomy & Physiology. Singapore: Prentice Hall.
Mims, C., Dockrell, H. M., Goering, R. V., Roitt, I., Wakelin, D., & Zuckerman, M. (2004). Medical Microbiology Third Edition. Philadelphia: Elsevier Mosby.
Mpila, D. A., Fatimawali, & Wiyono, W. I. (2012). Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Daun Mayana (Coleus atropurpureus [L] Benth) terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa secara In-Vitro.
Mycek, M. J., Harvey, R. A., Champe, P. C., Azwar, A., & Hartanto, H. (2001).
Farmakologi Ulasan Bergambar. Jakarta: Widya Medika.
Ngajow, M., Abidjulu, J., & Kamu, V. S. (2013). Jurnal MIPA UNSRAT Online.
Pengaruh Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus secara In Vitro, 128-132.
Nugroho, D. A. (2014). Farmakologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Oxford University Press. (2012). ORML Oxford Respiratory Medicine Library
Acute Respiratory Infections. Oxford: Oxford University Press.
Parija, S. C. (2009). Textbook of Microbiology and Immunology. Haryana: Elsevier.
Rahmawati, F. (2008). Isolasi dan Karakteristik Senyawa Antibakteri Ekstrak
Daun Miana Colleus scutellarioides [L.] Benth.
Ridwan, Y. (2010). Aktivitas Anticestoda Ekstrak Daun Miana (Coleus blumei.
Benth) Terhadap Cacing Hymenolepis microstoma Pada Mencit. Bogor:
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Saifudin, A. (2014). Senyawa Alam Metabolit Sekunder: Teori, Konsep, dan
47 Universitas Kristen Maranatha Sakinah, N., Dwyana, Z., Tambaru, E., & Rante, H. (2016). Uji Aktivitas Sediaan
Obat Kumur Ekstrak Daun Miana Coleusscutellarioides (L.) Benth Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans. Makassar: Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.
Seeley, R., VanPutte, C., Regan, J., & Russo, A. (2011). Seeley's Anatomy &
Physiology Ninth Edition. New York, NY 10020: McGraw-Hill.
Sen, S., Makkar, H., Muetzel, S., & Becker, K. (1998). Letters in Applied Microbiology. Effect of Quillaja saponaria saponins and Yucca schidigera
plant extract on growth of Escherichia coli, 35-38.
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (2010). Buku Ajar
Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Tangerang: Binarupa Aksara.
Supriyatno, MW, M., Iskandar, Y., & Febriyanti, R. M. (2014). Prinsip Obat
Herbal Sebuah Pengantar untuk Fitoterapi. Yogyakarta: Deepublish.
Tambayong, J. (1999). Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Todar, K. (2012). Todar's Online Textbook Of Bacteriology. Retrieved from textbookofbacteriology.net: http://www.textbookofbacteriology.net
Whittemore, S. (2009). The Respiratory System. New York: Chelsea House.
Widoyono, M. (2011). Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &