PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI
DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETENSI WAWASAN
GLOBAL WARGA NEGARA
(
Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas XII di SMK Negeri 4 Garut
)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
oleh
SYIFA SITI AULIA
NIM 1202182
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
Oleh
Syifa Siti Aulia
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program studi pendidikan kewarganegaraan sekolah pasca sarjana
© Syifa Siti Aulia 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
Syifa Siti Aulia
NIM.1202182
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI
DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETENSI WAWASAN
GLOBAL WARGA NEGARA
(
Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas XII di SMK Negeri 4 Garut
)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd
NIP. 19590714 198601 1 001
Pembimbing II
Dr. Dadang Sundawa, M.Pd
NIP. 19600515 198803 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Universitas Pendidikan Indonesia
Pembimbing I
:
Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd
NIP. 19590714 198601 1 001
Pembimbing II
:
Dr. Dadang Sundawa, M.Pd
NIP. 19600515 198803 1 002
Penguji
:
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed
NIP.19630820 198803 1 001
Tesis ini telah diuji tahap II pada :
Hari/tanggal
: Jumat, 27 Juni 2014
Tempat
: Gedung Pasca Sarjana UPI
Pembimbing I
:
Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd
NIP. 19590714 198601 1 001
Pembimbing II
:
Dr. Dadang Sundawa, M.Pd
NIP. 19600515 198803 1 002
Penguji
:
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed
NIP.19630820 198803 1 001
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT
ANALISIS
NILAI
DILEMA
MORAL
TERHADAP
KOMPETENSI
WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA (SUATU STUDI KUASI
EKSPERIMEN PADA KELAS XII SMK NEGERI 4 GARUT) ini beserta
seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuwan yang berlaku dalam masyarakat keilmuwan. Atas pernyataan ini, saya
siap menanggung resiko atau sanksi dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuwan dalam karya saya ini,
atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2014
Yang membuat pernyataan,
Syifa Siti Aulia
NIM. 1202182
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh
keinginan luhur maka Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penulisan tesis yang berjudul, “Pengaruh Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Berbasis VCT Analisis Nilai Dilema Moral Terhadap
Kompetensi Wawasan Global Warga Negara”. Tesis ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menempuh ujian Magister Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Kewarganegaraan, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia.
Penelitian tesis ini fokus masalahnya adalah dalam implementasi
pembelajaran VCT analisis nilai dilema moral untuk membentuk kompetensi
wawasan global warga negara di kelas XII Multimedia SMK Negeri 4 Garut.
Penelitian ini melihat sejauh mana perbedaan kompetensi wawasan global warga
negara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Penulis menyadari dalam penyusunan tesis ini banyak sekali mengalami
kekurangan sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
konstruktif guna perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya besar harapan
penulis hasil penelitian ini mempunyai nilai manfaat bagi pembaca, khususnya
dalam rangka pengembangan keilmuwan pendidikan kewarganegaraan
Bandung, Juni 2014
Syifa Siti Aulia
berbagai pihak yang membantu, antara lain:
1.
Drs. H. Mahyar Suara, S.H.,M.Hum dan Hj. Telly Noviasih, S.Pd, kedua
orang tua tercinta yang selalu mendoakan, mendampingi, mengarahkan,
memotivasi setiap langkah penulis.
2.
Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd, selaku Rektor Universitas Pendidikan
Indonesia dan Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M.Ed, selaku Direktur Sekolah
Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
3.
Prof. Dr. Aim Abdul Karim, M.Pd, selaku Pembimbing Akademik serta
Pembimbing I penulis dan Dr. Dadang Sundawa, M.Pd, selaku pembimbing
II penulis.
4.
Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan yang
telah membimbing penulis selama perkuliahan sampai selesainya
penyusunan tesis ini.
5.
Kepala sekolah serta staf tata usaha SMK Negeri 4 Garut yang telah
memberikan keleluasaan penulis untuk melakukan penelitian tesis ini.
6.
Bapak Taufik, S.Pd, dan Ibu Tresnawati, S.Pd selaku guru pendidikan
kewarganegaraan SMK Negeri 4 Garut dan Siswa Kelas XII Multimedia A
dan Multimedia B yang membantu penulis mengumpulkan data penelitian.
7.
M. Iqbal Imami, S.T, Astri Wulandari, S.H, M. Fitra Ilhami, dan Syauqi
Awallulwalid Imami. Keluarga tersayang yang selalu menjadi sumber
motivasi terbesar penulis untuk sukses dunia dan akhirat.
8.
Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat dituliskan satu
persatu.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat
imbalan yang berlipat ganda dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala Amiin.
Bandung, Juni 2014
Syifa Siti Aulia
==========================================================
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI
DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETENSI WAWASAN
GLOBAL WARGA NEGARA
(
Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas XII di SMK Negeri 4 Garut
)
Oleh
Syifa Siti Aulia
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah
Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
© Syifa Siti Aulia 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ...
i
KATA PENGANTAR ...
ii
UCAPAN TERIMA KASIH ...
iii
ABSTRAK ...
iv
DAFTAR ISI ...
vi
DAFTAR TABEL ...
x
DAFTAR GRAFIK ... xiii
DAFTAR GAMBAR ...
xv
DAFTAR DIAGRAM ALUR ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...
1
A.
Latar Belakang Penelitian ...
1
B.
Identifikasi dan Perumusan Masalah ...
9
C.
Tujuan Penelitian ...
11
D.
Manfaat/Signifikansi Penelitian ...
12
E. Struktur Organisasi Tesis ...
13
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA,
KERANGKA
PEMIKIRAN,
DAN
HIPOTESIS PENELITIAN ...
15
A.
Kajian Pustaka ...
15
1.
Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ...
15
a. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan ...
15
b. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ...
18
c. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ...
22
2.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis VCT Analisis
Nilai Dilema Moral ...
28
a. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Kewarganegaraan ...
28
b. Teori Belajar Pendukung VCT Analisis Nilai Dilema Moral ...
35
c. Pembelajaran VCT Analisis Nilai ...
39
d. Pembelajaran Berbasis Dilema Moral ...
41
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.
Kompetensi Wawasan Global Warga Negara ...
44
a.
Aspek-Aspek Kompetensi dalam Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan ...
44
b.
Warga Negara dan Kewarganegaraan ...
49
c.
Wawasan Global Warga Negara ...
54
d.
Kompetensi Siswa SMA/SMK dalam Lingkup Globalisasi ...
59
4.
Keterkaitan antara Pembelajaran VCT Analisis Nilai Dilema Moral
dengan Kompetensi Warga Negara Global ...
61
B.
Hasil Penelitian Terdahulu ...
66
C.
Kerangka Berpikir dan Hipotesis ...
67
BAB III METODE PENELITIAN ...
69
A.
Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ...
69
B.
Desain Penelitian ...
72
C.
Metode Penelitian ...
77
D.
Definisi Operasional ...
77
E. Instrumen Penelitian ...
79
F.
Proses Pengembangan Instrumen ...
80
G.
Teknik Pengumpulan Data ...
94
H.
Teknik Analisis Data ...
95
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
99
A.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...
99
1.
Profil Sekolah ...
99
2.
Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 104
B.
Deskripsi Hasil Penelitian ... 105
1.
Hasil Penelitian ... 105
a.
Kondisi Awal Kompetensi Wawasan Global Warga Negara (Pretest)
1)
Uji Normalitas ... 105
2)
Uji Homogenitas ... 109
3)
Uji Kesamaan Rataan Pretest ... 111
b.
Proses Pembelajaran (Hasil Observasi) ... 118
c.
Kondisi Setelah Proses Pembelajaran (Post Test) ... 123
1)
Deskriptif Variabel Kelas Eksperimen ... 123
a)
Hasil Pengolahan terhadap Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Berbasis VCT Analisis Nilai Dilema Moral
Variabel X... 123
b)
Hasil Pengolahan terhadap Kompetensi Sikap Warga Negara
Berwawasan Global (Variabel Y1) ... 129
c)
Hasil Pengolahan terhadap Kompetensi Pengetahuan Warga
Negara Berwawasan Global (Variabel Y2) ... 140
d)
Hasil Pengolahan terhadap Kompetensi Keterampilan Warga
Negara Berwawasan Global (Variabel Y3) ... 143
2)
Deskriptif Pengembangan Kompetensi Wawasan Global Warga
Negara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Uji Peningkatan Gain
Ternormalisasi) ... 149
3)
Uji Korelasi Pembelajaran Berbasis VCT Analisis Nilai Dilema
Moral terhadap Pengembangan Kompetensi Wawasan Global Warga
Negara ... 149
4)
Uji Normalitas Terhadap Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 150
5)
Uji Homogenitas ... 154
6)
Uji Kesamaan Rataan Post Test ... 156
7)
Uji Linieritas Post Test Variabel X dan Y Kelas Eksperimen ... 163
a)
Variabel X terhadap Y1 ... 163
b)
Variabel X terhadap Y2 ... 165
c)
Variabel X terhadap Y3 ... 167
8)
Uji Perbedaan Dua Rerata Kelas Eksperimen antara Pretest dan
Post Test ... 169
9)
Uji Perbedaan Dua Rerata Kelas Kontrol antara Pretest dan
Post Test ... 174
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C.
Analisis Hasil Penelitian ... 183
D.
Pembahasan Hasil Temuan Penelitian ... 191
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 199
A.
Kesimpulan ... 199
B.
Rekomendasi ... 201
DAFTAR PUSTAKA ... 204
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kompetensi Inti SMK/MAK...
28
Tabel 2.2. Ruang Lingkup Kajian PKn SMK/MAK ...
32
Tabel 2.3 Kategori Kewarganegaraan Versi TH Marshall ...
57
Tabel 2.4 Kategori Kewarganegaraan Versi Turner ...
58
Tabel 2.5 Kompetensi Wawasan Global Warga Negara Siswa SMK/MAK ...
60
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa SMK Negeri 4 Garut Tahun Ajaran 2013/2014 ..
70
Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa Kelas XII SMK Negeri 4 Garut Tahun Ajaran
2013/2014 ...
71
Tabel 3.3 Hasil Pengolahan Data Uji Coba untuk Validitas Item Variabel X ...
82
Tabel 3.4 Hasil Pengolahan Data Uji Coba untuk Validitas Item Variabel Y1 ....
84
Tabel 3.5 Hasil Pengolahan Data Uji Coba untuk Validitas Item Variabel Y2 ....
87
Tabel 3.6 Hasil Pengolahan Data Uji Coba untuk Validitas Item Variabel Y3 ....
89
Tabel 3.7 Reliability Statistic Variabel X ...
92
Tabel 3.8 Reliability Statistic Variabel Y1...
92
Tabel 3.9 Reliability Statistic Variabel Y2...
93
Tabel 3.10 Reliability Statistic Variabel Y3 ...
93
Tabel 3.11 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ...
93
Tabel 3.12 Kriteria Nilai Gain ...
97
Tabel 4.1 Keadaan Siswa SMKN 4 Garut ... 100
Tabel 4.2 Data Kelulusan ... 101
Tabel 4.3 Data Penelusuran Lulusan ... 102
Tabel 4.4 Kualifikasi Guru SMKN 4 Garut ... 103
Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Pretest Variabel Y1 ... 105
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Pretest Variabel Y2 ... 107
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Pretest Variabel Y3 ... 108
Tabel 4.8 Uji Homogenitas Data Pretest Variabel Y1 ... 110
Tabel 4.9 Uji Homogenitas Data Pretest Variabel Y2 ... 110
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Pretest Variabel Y1 ... 112
Tabel 4.12 Uji Kesamaan Rerata Pretest Variabel Y1 ... 113
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Pretest Variabel Y2 ... 114
Tabel 4.14 Uji Kesamaan Rerata Pretest Variabel Y2 ... 115
Tabel 4.15 Statistik Deskriptif Pretest Variabel Y3 ... 116
Tabel 4.16 Uji Kesamaan Rerata Pretest Variabel Y1 ... 117
Tabel 4.17 Perolehan Skor Rata-Rata Pretest dan Post test ... 149
Tabel 4.18 Korelasi Variabel X terhadap Variabel Y1,Y2,Y3 Kelas Eksperimen 150
Tabel 4.19 Uji Normalitas Data Post Test Variabel Y1 ... 151
Tabel 4.20 Uji Normalitas Data Post Test Variabel Y2 ... 152
Tabel 4.21 Uji Normalitas Data Post Test Variabel Y3 ... 153
Tabel 4.22 Uji Homogenitas Data Post Test Variabel Y1 ... 154
Tabel 4.23 Uji Homogenitas Data Post Test Variabel Y2 ... 155
Tabel 4.24 Uji Homogenitas Data Post Test Variabel Y3 ... 156
Tabel 4.25 Statistik Deskriptif Post Test Variabel Y1 ... 156
Tabel 4.26 Uji Kesamaan Rerata Post Test Variabel Y1 ... 157
Tabel 4.27 Statistik Deskriptif Post Test Variabel Y2 ... 159
Tabel 4.28 Uji Kesamaan Rerata PostTest Variabel Y2 ... 160
Tabel 4.29 Statistik Deskriptif Post Test Variabel Y3 ... 161
Tabel 4.30 Uji Kesamaan Rerata Post Test Variabel Y3 ... 162
Tabel 4.31 Ukuran Derajat Keeratan Pengaruh Variabel X terhadap Y1
(berdasarkan Koefisien Korelasi Pearson) ... 163
Tabel 4.32 Ukuran Derajat Keeratan Pengaruh Variabel X terhadap Y1
(berdasarkan Koefisien Determinasi) ... 164
Tabel 4.33 Uji Anova untuk pengaruh Variabel X terhadap Y1 ... 164
Tabel 4.34 Koefisien Regresi dan Hasil Uji t Pengaruh Variabel X terhadap Y1 165
Tabel 4.35 Ukuran Derajat Keeratan Pengaruh Variabel X terhadap Y2
(berdasarkan Koefisien Korelasi Pearson) ... 165
Tabel 4.36 Ukuran Derajat Keeratan Pengaruh Variabel X terhadap Y2
(berdasarkan Koefisien Determinasi) ... 166
Tabel 4.37 Uji Anova untuk pengaruh Variabel X terhadap Y2 ... 166
Tabel 4.38 Koefisien Regresi dan Hasil Uji t Pengaruh Variabel X terhadap Y2 167
Tabel 4.39 Ukuran Derajat Keeratan Pengaruh Variabel X terhadap Y3
(berdasarkan Koefisien Korelasi Pearson) ... 167
Tabel 4.40 Ukuran Derajat Keeratan Pengaruh Variabel X terhadap Y3
(berdasarkan Koefisien Determinasi) ... 168
Tabel 4.41 Uji Anova untuk pengaruh Variabel X terhadap Y3 ... 168
Tabel 4.42 Koefisien Regresi dan Hasil Uji t Pengaruh Variabel X terhadap Y3 169
Tabel 4.43 Uji Beda Dua Rerata Variabel Y1 Kelas Eksperimen antara Pretest dan
Post test
... 170
Tabel 4.44 Uji Beda Dua Rerata Variabel Y2 Kelas Eksperimen antara Pretest
dan Post test ... 171
Tabel 4.45 Uji Beda Dua Rerata Variabel Y3 Kelas Eksperimen antara Pretest dan
Post test
... 173
Tabel 4.46 Uji Beda Dua Rerata Variabel Y1 Kelas Kontrol antara Pretest dan
Post test
... 174
Tabel 4.47 Uji Beda Dua Rerata Variabel Y2 Kelas Kontrol antara Pretest dan
Post test
... 176
Tabel 4.48 Uji Beda Dua Rerata Variabel Y3 Kelas Kontrol antara Pretest dan
Post test
... 177
Tabel 4.49 Uji Beda Variabel Y1 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 179
Tabel 4.50 Uji Mann Whitney Variabel Y1 ... 180
Tabel 4.51 Uji Beda Variabel Y2 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 181
Tabel 4.52 Uji Mann Whitney Variabel Y2 ... 181
Tabel 4.53 Uji Beda Variabel Y3 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 182
Tabel 4.54 Uji Mann Whitney Variabel Y3 ... 182
Tabel 4.55 Pengembangan Tahapan VCT Analisis Nilai Dilema Moral dalam
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 195
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ...
68
Grafik 4.1 Uji Normalitas Data Pretest Variabel Y1 ... 106
Grafik 4.2 Uji Normalitas Data Pretest Variabel Y2 ... 107
Grafik 4.3 Uji Normalitas Data Pretest Variabel Y3 ... 109
Grafik 4.4 Data Persepsi Siswa tentang Penentuan Stimulus Dilematik dalam
Pembelajaran ... 124
Grafik 4.5 Data Persepsi Siswa tentang Penyajian Stimulus Dilematik dalam
Pembelajaran ... 125
Grafik 4.6 Data Persepsi Siswa tentang Penyimpulan Penentuan Posisi Pilihan/
Pendapat dalam pembelajaran ... 126
Grafik 4.7 Data Persepsi Siswa tentang Menguji Alasan dalam Pembelajaran .... 127
Grafik 4.8 Data Persepsi Siswa tentang Data Pengarahan dalam Pembelajaran ... 128
Grafik 4.9 Data Persepsi Siswa tentang Kegiatan Tindak Lanjut (Follow Up)
dalam Pembelajaran ... 129
Grafik 4.10 Penilaian Tentang Cara Siswa Melihat dan Mendekati Masalah
Sebagai Anggota Masyarakat Global... 131
Grafik 4.11 Data Persepsi Siswa untuk Melihat dan Mendekati Masalah Sebagai
Anggota Masyarakat Global ... 132
Grafik 4.12 Penilaian tentang Sikap Siswa dalam Menghargai dan Menerima
Perbedaan Budaya... 133
Grafik 4.13 Data Persepsi Siswa untuk Menghargai dan Menerima Budaya ... 134
Grafik 4.14 Penilaian Siswa Mengenai Penyelesaian Konflik Tanpa Kekerasan . 136
Grafik 4.15 Data Persepsi Siswa untuk Menyelesaikan Konflik Tanpa Kekerasan 137
Grafik 4.16 Penilaian Sikap Siswa tentang Mengubah Gaya Hidup dan Kebiasaan
Konsumtif dalam Melindungi Lingkungan ... 139
Grafik 4.17 Data Persepsi Siswa untuk Mengubah Gaya Hidup dan Kebiasaan
Konsumtif ... 140
Grafik 4.18 Data Penilaian Siswa tentang Kemampuan Bekerja Sama dengan Cara
yang Kooperatif ... 144
Grafik 4.19 Data Penilaian Siswa tentang Cara Berpikir Kritis dan Sistematis.... 145
Grafik 4.20 Data Penilaian Siswa tentang Bersikap Sensitif dan Melindungi Hak 147
Grafik 4.21 Data Penilaian Siswa dalam Mempresentasikan Tulisan tentang
Pengaruh
Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia ... 148
Grafik 4.22 Uji Normalitas Data Post Test Variabel Y1 ... 151
Grafik 4.23 Uji Normalitas Data Post Test Variabel Y2 ... 152
Grafik 4.24 Uji Normalitas Data Post Test Variabel Y3 ... 153
Grafik 4.25 Uji Paired Sample Test (Two Tailed Test) Eksperimen Y1 ... 170
Grafik 4.26 Uji Paired Sample Test (Two Tailed Test) Eksperimen Y2 ... 172
Grafik 4.27 Uji Paired Sample Test (Two Tailed Test) Eksperimen Y3 ... 173
Grafik 4.28 Uji Paired Sample Test (Two Tailed Test) Kontrol Y1 ... 175
Grafik 4.29 Uji Paired Sample Test (Two Tailed Test) Kontrol Y2 ... 176
Grafik 4.30 Uji Paired Sample Test (Two Tailed Test) Kontrol Y3 ... 178
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rumus Teori Liberal-Individualistik ...
52
Gambar 2.2 Triangle Development Of Education ...
62
Gambar 4.1 Siswa mengerjakan LKS secara individu setelah membaca teks
dilema moral yang disajikan... 121
Gambar 4.2 Siswa melakukan diskusi kelompok LKS ... 122
Gambar 4.3 Beberapa perwakilan siswa mempresentasikan tulisan hasil analisis
nilai dilema moral yang telah dikerjakan secara individu maupun kelompok ... 122
DAFTAR DIAGRAM ALUR
Diagram Alur 3.1 Alur Penelitian dan Pengembangan Model Empiris...
74
Diagram Alur 3.2 Strategi Implementasi Pembelajaran VCT Analisis Nilai Dilema
Moral
...
75
Diagram Alur 3.3 Alur Hubungan Variabel Penelitian ...
80
Diagram Alur 4.1 Implementasi Pembelajaran VCT Analisis Nilai Dilema Moral
Berdasarkan Tema-Tema Dilematik tentang Globalisasi ... 192
Diagram Alur 4.2 Bentuk Akhir Model VCT Analisis Nilai Dilema Moral ... 194
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Syifa Siti Aulia (1202182). Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Berbasis VCT Analisis Nilai Dilema Moral Terhadap Kompetensi Wawasan
Global Warga Negara (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas XII Di SMK
Negeri 4 Garut)
Guru pendidikan kewarganegaraan banyak menggunakan model pembelajaran
konvensional yang monoton sehingga mengabaikan proses pembinaan nilai dalam
menghadapi arus globalisasi terutama pembinaan wawasan global sebagai warga
negara. VCT analisis nilai dilema moral dijadikan strategi pembelajaran dalam
pengembangan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan untuk membentuk
kompetensi wawasan global warga negara terutama berkaitan dengan pembinaan
nilai peserta didik yang komprehensif.. Dalam tesis ini dikembangkan rumusan
masalah mengenai apakah terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi sikap,
keterampilan,dan pengetahuan wawasan global warga negara antara kelas
eksperimen yang menggunakan pendekatan VCT analisis nilai dilema moral
dengan siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan pendekatan VCT analisis
nilai dilema moral dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang
dikembangkan di SMK negeri 4 Garut. Metode dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengembangkan penelitian kuasi
eksperimen. Berdasarkan uji beda yang dilakukan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol ditemukan perbedaan yang signifikan antara kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan wawasan global warga negara antara kelas
eksperimen yang menggunakan pendekatan VCT analisis nilai dilema moral
dengan siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan pendekatan VCT analisis
nilai dilema moral dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, sehingga
pembelajaran VCT analisis nilai dilema moral memiliki pengaruh terhadap
kompetensi wawasan global warga negara. Pengembangan kompetensi wawasan
global warga negara dalam tiga ranah ini menjadi elemen yang kuat guna
pembentukan warga negara yang baik sebagai tujuan dari pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan. Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
berbasis VCT analisis nilai dilema moral ini dapat menjadi penguat proses
pendidikan terutama dalam kurikulum yang dikembangkan di Indonesia yang
tidak lepas dari pencapaian peningkatan kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Meskipun dominasi dalam implementasi pembelajaran VCT
analisis nilai dilema moral lebih cenderung pada pembentukan kompetensi sikap
warga negara berwawasan global namun hendaknya penguatan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan warga negara berwawasan global tidak boleh
dilepaskan dalam setiap aspek proses pembelajaran.
Kata Kunci : VCT analisis nilai dilema moral, kompetensi wawasan global, warga
negara, pendidikan kewarganegaraan
ABSTRACK
Syifa Siti Aulia (1202182). The effect of Civic Education Based VCT analysis
Value moral dilemmas on global insights citizens competences (Quasi
Experimental Study at XII Grade Students in Vocational High School 4 Garut)
Civic Education Teachers Using Conventional learning models that ignore the
monotonous process of building value in facing of globalization, especially
development a global perspective as a citizen. VCT moral dilemmas value
analysis used in the development of learning strategies civic education to form a
global competence insight citizens primarily related with the comprehensive
developments value of learners. In this thesis is developed formulation of the
problem of what a significant difference the attitude competencies, skill, and
knowledge of global insight between the experimental class citizen who use VCT
values analysis approach moral dilemmas with the control class student who do
not use the VCT analysis value moral dilemmas in learning citizenship education
developed in SMK 4 Garut. The method in study quantitative approach with quasi
experimental study. Based on different test performed the experimental class and
control class found a significant different between the attitude competence,
knowledge, and skill of insight global citizen between the experimental class VCT
values analysis approach moral dilemmas with the control class students who do
not use the VCT analysis value moral dilemmas approach in civic education, so
that the learning VCT analysis value moral dilemmas has an influence of global
insight competences of citizen. The development of global insight competences of
citizens in these three areas into a powerful element for the formation of good
citizens as the purpose of civic education. Civic Education based VCT analysis
value moral dilemmas can be reinforcing the educational process, especially in
the developed curriculum in Indonesia can no be separated from the achievement
of increased competence attitudes, knowledge, and skill. Despite the dominance of
the implementation of learning VCT analysis value moral dilemmas are more
likely to value the formation of citizens attitudes competencies global perspective
but should gain competence knowledge and skill globally minded citizens should
not be released in every aspect of the learning process.
Keywords: VCT analysis value moral dilemmas, global insight competences,
citizen, citizenship education
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian
Arus Globalisasi telah menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari. Efek
pertumbuhan teknologi informatika dan perkembangan ekonomi dunia merupakan
bentuk dari gerak globalisasi yang telah menyentuh dunia pendidikan. Pendidikan
dalam arus globalisasi berwujud sebagai antisipasi untuk munculnya dampak
negatif dari globalisasi dan di sisi lain pendidikan berdiri sebagai hal yang berada
di lingkup pengaruh globalisasi.
Wujud
pendidikan
dalam
arus
globalisasi
diharapkan
dapat
mempersiapkan peserta didik menjadi young citizen yang memiliki komitmen
kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan prinsip-prinsip nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia sebagaimana
tertanam dalam ideologi Indonesia yakni Pancasila. Selain wujud pendidikan
sebagai bentuk antisipasi, globalisasi dalam pendidikan menimbulkan
kecenderungan-kecenderungan baru terutama berkaitan dengan tata nilai baru
yakni hubungan peserta didik dengan lingkungan sekitarnya bahkan sampai pada
bentuk persepsi-persepsi nilai baru dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan
bernegara yang keseluruhannya terbingkai dalam pendidikan. Tata nilai baru yang
mulai bersifat universal karena pengaruh globalisasi nampak seperti, nilai-nilai
demokrasi, nilai-nilai dalam penghormatan terhadap hak asasi manusia, sampai
pada nilai-nilai untuk pelestarian lingkungan hidup.
Tata nilai universal yang membingkai pendidikan Indonesia dalam arus
globalisasi dapat dimaknai melalui tujuan pendidikan nasional yakni dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ayat 3
yang menyebutkan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan menyeleng
garakan
suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dalam Undang-
Undang” disisi lain dalam pasal 31 ayat 5 yang menyebutkan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia
”.
Pendidikan dalam membingkai nilai-nilai kehidupan peserta didik bahkan
terbingkai jelas dalam Pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, sebagai
berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Nilai-nilai kehidupan peserta didik dalam arus globalisasi ini muncul
sebagai bentuk pencapain konteks perdamaian dunia sebagaimana dikemukakan
oleh APNIEVE (2000:26) sebagai berikut:
Dalam dunia sekarang ini, perdamaian merupakan barang yang jarang. Ini
terbukti dari kecemasan orang-seorang dan melalui kurangnya pengertian yang
layak antar manusia berbagai negara dan paguyuban (komunitas)…proses
pembangunan perdamaian mulai dari dalam hati setiap orang; jika hal ini dapat
dibagikan dengan kelompok-kelompok dan kebudayaan-kebudayaan lain,
maka hal itu dapat menimbulkan perdamaian.
Transformasi pendidikan untuk mendukung perwujudan perdamaian dunia
dalam konteks membenahi pendidikan nilai dan moral peserta didik menjadi
bagian yang penting sebagai bentuk pandangan tujuan dalam pendidikan yang
antisipatoris untuk kebutuhan masa depan sebagaimana diungkapkan oleh
Buchori, Mochtar (1995:199) bahwa “transformasi pendidikan dalam pandangan
prospektif caranya membuat sistem pendidikan menjadi lebih antisipatoris, lebih
mampu untuk bekerja berdasarkan kebutuhan-
kebutuhan masa depan”.
Sekolah mempunyai peran penting dalam kinerjanya untuk membingkai
pendidikan antisipatoris dalam pembenahan pendidikan nilai dan moral.
Spesifikasi dari sekolah di dalamnya terdapat proses pembelajaran yang
membentuk interaksi peserta didik (young citizen) dengan guru sebagai fasilitator
untuk proses pembelajaran tersebut hal ini didasarkan pada pendapat Paulo Freire
(dalam Yamin, Moh, 2009:146) sebagai berikut:
3
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar, tetapi proses tersebut harus berdasar pada dialog kritis dan penciptaan
pengetahuan bersama.
Interaksi guru dan murid menjadi bagian penting dalam proses
internalisasi nilai peserta didik, yang kemudian dalam perkembangannya
membantu kualitas pendidikan nilai dan moral peserta didik. Pembelajaran nilai
yang berkaitan dengan cara peserta didik untuk memaknai segenap perilaku
menghargai orang lain, toleransi, dan kasih sayang hendaknya dilakukan dengan
pengembangan proses pembelajaran yang tidak bersifat konvensional.
Pembelajaran konvensional menganggap bahwa posisi guru menjadi dominan
untuk mempengaruhi peserta didik dalam proses internalisasi nilai-nilainya,
sehingga peserta didik diibaratkan menjadi sesuatu yang pasif untuk membentuk
perilakunya. Di sisi lain, peserta didik sebagai makhluk sosial hidup dalam
pengaruh lingkungan yang bermacam-macam terutama ditambah dengan
kompleksitas keadaan arus globalisasi, maka diperlukan pemikiran-pemikiran
kreatif dan kritis dari peserta didik untuk menghadapi dan memilih nilai yang baik
dalam proses kehidupannya.
Pendidikan Kewarganegaraan menjadi program pendidikan dipersekolahan
yang penting untuk memfokuskan pada penguatan pendidikan nilai dan moral
sebagai perwujudan pembentukan karakter baik sebagaimana diungkapkan Filsuf
Yunani Aristoteles (Lickona, 1991:50) bahwa
“good character as the life of right
conduct in relation to other persons and in r
elations to one self”
.
Hakikatnya perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan tidak dapat
menutup diri dari arus globalisasi terutama diwujudkan dengan pembentukan
young citizen yang dibekali nilai-nilai keagamaan, nilai demokrasi yang
ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, dan nilai sosial kultural yang ber-Bhineka Tunggal
Ika, seperti dijelaskan Djahiri (1985:21) bahwa:
Pengajaran nilai moral menghendaki lahirnya generasi muda yang memiliki
sejumlah bekal sistem nilai baru yang positif sebagai landasan barometer
kehidupan, dan lebih jauh lagi sebagai generasi pelurus dan pembaharu nilai
moral menuju nilai moral yang diinginkan, yaitu nilai moral Pancasila.
Winataputra, Udin S &
Budimansyah (2012:90) bahwa “
Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan salah satu bidang kajian yang mengemban misi
nasional untuk mencerdaskan ke
hidupan bangsa Indonesia melalui koridor “
value-based education
”.
Pendidikan Kewarganegaraan dalam konteks pendidikan nilai dan moral
tersebut memiliki kerangka sistemik Pendidikan Kewarganegaraan menurut
Budimansyah, Dasim & Karim Suryadi (2008:180) dibangun atas paradigma baru
sebagai berikut:
1.
Secara kulikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi individu agar
menjadi warga negara Indonesia yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif,
dan bertanggung jawab.
2.
Secara teoretik memuat dimensi-dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik
(civic knowledge, civic dispositions, dan civic skill) yang bersifat konfluen
atau saling penetrasi dan terintegrasi konteks substansi ide, nilai, konsep, dan
moral Pancasila, kewarganegaraan yang demokratis dan bela negara.
3.
Secara programatik menekankan pada isi yang mengusung nilai-nilai (content
embedding values) dan pengalaman belajar (learning experiences) dalam
bentuk berbagai perilaku yang perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari
dan merupakan tuntutan hidup bagi warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagai penjabaran lebih lanjut dari
ide, nilai, konsep, dan moral Pancasila, Kewarganegaraan yang demokratis ,
dan bela negara.
Kerangka sistemik Pendidikan Kewarganegaraan dalam kontek pendidikan
nilai dan moral menjadi mata pelajaran di persekolahan yang membekali peserta
didik dengan pengetahuan, pembinaan sikap, perilaku dan pelatihan keterampilan
warga negara mengacu pada kompetensi kewarganegaraan (civic competences)
yang memberikan arah untuk menuju “
to be good citizen
s”
. Berdasarkan hal ini,
Branson (1998:8-25) menegaskan aspek-aspek kompetensi kewarganegaraan yang
terintegrasi yakni yang terdiri dari pengetahuan kewarganegaraan (civic
knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skill), dan watak atau karakter
kewarganegaraan (civic disposition). Kompetensi kewarganegaraan yang
terintegrasi tersebut dituntut untuk berada di kehidupan peserta didik di era
globalisasi ini
5
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wawasan global. Sejalan dengan pendapat Cheng dalam Winataputra dan
Budimansyah (2007:3) sebagai berikut:
Kurikulum dan pembelajaran yang perlu dikembangkan untuk abad ke 21 ini
seyogyanya
mengembangkan
visi
“globalization, localization, and
individualization for multiple intelligence”
. Visi tersebut pada dasarnya
terpusat pada pengembangan “learning intelligence”
dalam dimensi-dimensi
“social, cultural, political, economic, and technological intelligence”,
sebagaimana
dikenal secara utuh dalam “
Pentagon Theory of Contextualized
Multiple Intellegence”
.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam era globalisasi
hendaknya dapat membentuk warga negara yang memiliki kemampuan untuk
memasuki abad baru dengan young citizen yang mampu menanggapi dan
memfokuskan diri pada elemen-elemen yang beragam termasuk di dalamnya
berbagai elemen dalam konteks global, namun tetap memegang teguh jati diri
bangsa dengan selalu berusaha untuk meningkatkan kecintaan terhadap tanah air
dalam menunjukan good character yang dapat mengangkat harkat dan martabat
bangsa.
Sehingga, di kehidupan globalisasi ini Pendidikan Kewarganegaraan harus
mampu membentuk kompetensi wawasan global warga negara yang unggul yakni
warga negara yang dapat mengangkat citra bangsa dan mengharumkan nama baik
negaranya.
Warga negara Indonesia yang beraktifitas dalam globalisasi baik dalam
lingkup dampak positif maupun negatif dituntut untuk mengenali pendidikan
sebagai bagian yang terintegrasi di kehidupan globalisasi tersebut, sebagaimana
tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 mengungkapkan bahwa pendidikan di Indonesia selain
berisi tentang proses menjunjung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai dampak dari globalisasi, di sisi lain nilai-nilai agama dan akhlak mulia
menjadi bagian yang terintegrasi di dalam proses pendidikan tersebut.
Tujuan yang luhur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 mengenai pendidikan nampaknya perlu mendapatkan
perhatian lebih, nyatanya bahwa nilai-nilai agama dan akhlak mulia mulai menipis
dalam kehidupan remaja Indonesia salah satu contoh mengikisnya nilai-nilai
agama dan akhlak mulia para remaja ditandai dengan kecenderungan penyelesaian
konflik dengan cara menyimpang seperti misalnya perkelahian antar pelajar atau
mahasiswa yang marak terjadi di lingkungan kehidupan masyarakat Indonesia.
Pergeseran perilaku remaja memunculkan makna bahwa ternyata
pendidikan nasional Indonesia masih belum sampai pada tahap pendidikan nilai
dan moral remaja yang berkualitas sebagaimana tertuang ideal dalam peraturan
perundang-undangan. Pergeseran perilaku remaja terkendala oleh krisis
kebudayaan dan krisis sistem pendidikan yang membawa bangsa Indonesia ke
dalam kondisi yang semakin terpuruk, krisis menyeluruh ini ditandai besar dengan
masyarakat yang mulai membuka gejala-gelaja disintegrasi nasional sebagaimana
diungkapkan oleh Tilaar, H.A.R (2004: 6) sebagai berikut:
…berbagai praduga
-praduga primordial dibesar-besarkan sehingga menambah
krisis kepercayaan yang sedang merambah diseluruh aspek kehidupan
masyarakat. Para pengemban hukum diragukan integritasnya oleh kebanyakan
anggota masyarakat. Supremasi hukum menjadi sirna karena sekelompok
pemimpin atau penguasa berada di atas hukum.
7
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mulai dikembangkan berbasis karakter yang di dalamnya mengungkap bahwa
setiap proses pembelajaran merumuskan nilai-nilai yang dikembangkan untuk
membentuk karakter peserta didik. Pengembangan model pembelajaran berbasis
karakter dibentuk untuk menjauhkan dari proses pembelajaran yang bersifat
konvensional serta mewujudkan tujuan dari pendidikan sesuai konstitusi
Indonesia.
Beberapa kasus konflik sosial yang meningkat akhir-akhir ini di dalam
kehidupan masyarakat seperti perkelahian antar pelajar atau mahasiswa muncul
dikarenakan kurang efektifnya implementasi pembelajaran berbasis karakter yang
ditambah dengan kenyataan bahwa di dalam kehidupan sehari-hari, konflik sosial
selalu terjadi baik lokal, regional, nasional, maupun pada tingkatan global.
Konflik sosial yang terjadi di beberapa ruang lingkup tersebut menjadi sangat
serius apabila dihadapkan pada young citizen yang menjadi aspek penting dalam
kehidupan bangsa dan negara.
Kecenderungan pada saat ini bahwa nilai-nilai dalam kehidupan
masyarakat mulai melebur dengan keberadaan arus globalisasi yang
memunculkan pengendalian konflik melalui nilai dalam proses pembelajaran
menjadi menjauh dari pembentukan karakter baik (good character) peserta didik.
Peserta didik memiliki kecenderungan untuk sulit berinteraksi berdasarkan
nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat yang seharusnya terfasilitasi oleh proses
pembelajaran sehingga memberikan dampak sikap-sikap peserta didik yang
menjauh dari karakter baik sebagai bagian dalam perkembangan moral peserta
didik dalam lingkup pendidikan karakter.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal
21 Januari 2014 di dapatkan data bahwa SMKN 4 Garut sebagai salah satu
sekolah dengan misi menyelenggarakan program pendidikan yang berakar pada
sistem nilai dan budaya masyarakat dengan mengikuti perkembangan globalisasi
menjadi tempat yang perlu mengembangkan secara komprehensif pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang berkoridor value based education. Selain itu,
berdasarkan hasil studi pendahuluan didapatkan data bahwa kelas dengan program
keahlian multimedia di SMKN 4 Garut menjadi kelas yang dominan menarik
minat peserta didik dibandingkan dengan kelas lainnya seperti pengolahan hasil
pertanian, agribisnis produksi tanaman, agribisnis ternak unggas, kultur jaringan,
kehutanan, dan otomotif . Sehingga pengembangan pembelajaran di dalam kelas
banyak menggunakan teknologi informatika seperti jaringan internet dsb,
sehingga diperlukan proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang
berorientasi nilai kehidupaan bangsa Indonesia yang kuat, agar tidak
terkendalikan oleh arus negatif globalisasi.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pra penelitian kondisi
pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMKN 4 Garut
dianggap guru telah berbasis nilai namun yang menjadi permasalahan adalah
pengembangan pembelajaran memerlukan pembenahan terutama berkaitan
dengan masalah guru dengan kondisi pembelajaran yang berorientasi teacher
center, sehingga guru lebih banyak mendominasi pembelajaran dibandingkan
siswa. Di sisi lain, permasalahan siswa muncul dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan bahwa siswa kurang konsentrasi untuk memaknai setiap proses
pembelajaran yang dilaksanakan.
Sehingga salah satu alternatif pembelajaran yang dijadikan pertimbangan
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang bermakna dan berbasis nilai
adalah melalui VCT analisis nilai. Menurut Djahiri, Kosasih(1985:45),
9
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik yang dikembangkan dalam VCT analisis nilai ini menggunakan
penyajian dilema moral. Penyajian dilema moral yang dilakukan memiliki tujuan
untuk mengembangkan segenap kompetensi warga negara baik dalam tataran
knowledge, skill, dan attitude. Teknik ini membantu menetapkan pola partisipasi
siswa yang aktif di dalam kelas.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan VCT analisis nilai
melalui penyajian dilema moral memiliki tujuan membantu potensi
individu-individu peserta didik dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan
menggairahkan melalui pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai melalui
penyajian dilema moral ini diharapkan membantu peserta didik untuk mengambil
keputusan tentang nilai yang baik yang dapat mengembangkan karakter serta
emosionalnya. Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan sebuah penelitian mengenai pengaruh pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai dilema moral terhadap
pengembangan kompetensi wawasan global warga negara.
B.
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah disajikan, maka
identifikasi masalah disajikan oleh penulis sebagai berikut:
1.
Arus globalisasi dihadapkan pada seluruh komponen warga negara
termasuk peserta didik/ siswa sebagai bagian dari warga negara muda.
2.
Tantangan arus globalisasi membuat pergeseran nilai-nilai kehidupan
terutama mengenai karakter baik di kehidupan peserta didik/ siswa.
3.
Sekolah yang di dalamnya terdapat proses penanaman karakter baik bagi
peserta didik/ siswa belum mampu menciptakan suasana yang kondusif
untuk membantu proses pembelajaran di dalam kelas
5.
Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang dilakukan di
dalam kelas masih bersifat konvensional dan monoton.
6.
Pendekatan pembelajaran yang konvensional dan monoton mengakibatkan
menjauhkan peserta didik/ siswa dari internalisasi nilai-nilai kehidupan
yang seharusnya dapat diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari.
7.
Pembelajaran konvensional dan monoton yang dilakukan guru
mengakibatkan sulitnya mencapai kompetensi wawasan global warga
negara yang hendak dicapai peserta didik.
8.
Ketiga ranah kompetensi wawasan global warga negara baik dalam aspek
sikap, pengetahuan, maupun keterampilan belum dapat tercapai maksimal
oleh proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
9.
Tumpang tindihnya setiap kompetensi yang hendak dicapai oleh peserta
didik baik dalam komponen civic knowledge, civic skill, maupun civic
disposition membutuhkan pengembangan pembelajaran yang secara
komprensif dan berkesinambungan mampu membentuk setiap ranah
kompetensi dalam Pendidikan Kewarganegaraan tersebut.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka, yang menjadi masalah
penelitian berkaitan dengan dua variabel yang dimunculkan mengenai
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai dilema
moral dan kompetensi wawasan global warga negara .
Variabel tersebut diteliti dengan keterkaitan bahwa dalam menghadapi
arus globalisasi diperlukan kesiapan warga negara untuk menjadi bagian dari arus
globalisasi tersebut yang seyogyanya memiliki tiga kompetensi warga negara
utama yakni sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang baik. Pembentukan
kompetensi wawasan global warga negara tidak bisa dilepaskan dari Pendidikan
Kewarganegaraan berbasis nilai. VCT analisis nilai dilema moral disajikan dalam
pembelajaran sebagai solusi untuk menghindari model pembelajaran yang
konvensional yang memperkuat proses pembelajaran berbasis nilai.
11
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendekatan VCT analisis nilai dilema moral dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan terhadap kompetensi wawasan global warga negara .
Berdasarkan rumusan masalah tersebut selanjutnya rumusan masalah
khusus diidentifikasi sebagai berikut:
1.
Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi sikap wawasan
global warga negara antara kelas eksperimen yang menggunakan
pendekatan VCT analisis nilai dilema moral dengan siswa kelas kontrol
yang tidak menggunakan pendekatan VCT analisis nilai dilema moral
dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?
2.
Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan
wawasan global warga negara antara kelas eksperimen yang menggunakan
pendekatan VCT analisis nilai dilema moral dengan siswa kelas kontrol
yang tidak menggunakan pendekatan VCT analisis nilai dilema moral
dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?
3.
Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan
wawasan global warga negara antara kelas eksperimen yang menggunakan
pendekatan VCT analisis nilai dilema moral dengan siswa kelas kontrol
yang tidak menggunakan pendekatan VCT analisis nilai dilema moral
dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?
C.
Tujuan Penelitian
2.
Perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan wawasan global warga
negara antara kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan VCT
analisis nilai dilema moral dengan siswa kelas kontrol yang tidak
menggunakan pendekatan VCT analisis nilai dilema moral dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
3.
Perbedaan yang signifikan kompetensi keterampilan wawasan global warga
negara antara kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan VCT
analisis nilai dilema moral dengan siswa kelas kontrol yang tidak
menggunakan pendekatan VCT analisis nilai dilema moral dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
D.
Manfaat/Signifikansi Penelitian
1.
Manfaat/ Signifikansi dari segi teori
Penelitian mengenai pengaruh pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
berbasis VCT analisis nilai dilema moral terhadap kompetensi wawasan global
warga negara diharapkan dapat memberikan sumbangan teori bagi pengembangan
keilmuwan Pendidikan Kewarganegaraan terutama berkaitan dengan:
a.
Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
b.
Pembelajaran melalui VCT analisis nilai
c.
Implementasi penyajian dilema moral dalam pembelajaran
d.
Kompetensi wawasan global warga negara
2.
Manfaat/Signifikansi dari segi kebijakan
Penelitian mengenai pengaruh pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
berbasis VCT analisis nilai dilema moral terhadap kompetensi wawasan global
warga negara global diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa kebijakan
pendidikan melalui pembelajaran nilai dalam pembentukan karakter termasuk
melalui Pendidikan Kewarganegaraan agar terus dikembangkan terutama
berkaitan dengan pengembangan kompetensi warga negara.
3.
Manfaat/Signifikasi dari segi praktik
13
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
warga negara diharapkan dapat memberikan masukan bagi praktisi dan ilmuwan
pendidikan terutama Pendidikan Kewarganegaraan untuk mengembangkan
pembelajaran VCT analisis nilai melalui penyajian dilema moral dalam
mengembangkan kompetensi wawasan global warga negara.
E.
Struktur Organisasi Tesis
Bab I menyajikan latar belakang penelitian yang menjadi konteks
munculnya masalah, identifikasi perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat/signifikansi penelitian , dan struktur organisasi tesis.
Bab II menyajikan kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis
penelitian. Kajian pustaka berisi deskripsi, analisis konsep, teori-teori, dan
penelitian
dahulu
yang
relevan
mengenai
pembelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai dilema moral terhadap kompetensi
wawasan global warga negara. Kerangka pemikiran merupakan tahapan yang
harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji antar variabel
penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
dirumuskan dalam penelitian.
Bab III menyajikan metodologi penelitian menyajikan lokasi, subjek
populasi, sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi pemilihan desain
penelitian, metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode penelitian
tersebut, definisi operasional yang dirumuskan dalam setiap indikator, instrumen
penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan
rasionalnya, serta analisis data.
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
69
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
1.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SMK Negeri 4 Garut Provinsi Jawa Barat,
secara geografis sekolah ini terletak di Jalan Raya Karangpawitan Kecamatan
Karangpawitan Kabupaten Garut. Penelitian ini dilakukan mendasarkan pada misi
sekolah yang menyelenggarakan program pendidikan yang berakar pada sistem
nilai agama dan budaya masyarakat dengan tetap mengikuti perkembangan
globalisasi.
Di sisi lain, SMK Negeri 4 Garut berkembang dari sekolah kejuruan yang
mengedepankan program keahlian pengolahan
hasil pertanian
namun
perkembangan lebih lanjut bahwa kelas dengan program keahlian multimedia di
SMKN 4 Garut menjadi kelas yang dominan menarik minat peserta didik
dibandingkan dengan kelas lainnya seperti pengolahan hasil pertanian, agribisnis
produksi tanaman, agribisnis ternak unggas, kultur jaringan, kehutanan, dan
otomotif, sehingga pengembangan pembelajaran di dalam kelas banyak
menggunakan teknologi informatika. Pengembangan proses pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan selayaknya harus pula berorientasi nilai kehidupan
bangsa Indonesia yang kuat, agar tidak terkendalikan oleh arus negatif dari
globalisasi.
Maka, dengan situasi dan kondisi sekolah yang memiliki misi penguatan
sistem nilai agama dan budaya masyarakat dengan tidak meninggalkan aspek
pengaruh globalisasi ini diharapkan sesuai dengan kajian penelitian yang
dilaksanakan yakni mengenai pembentukan kompetensi wawasan global warga
negara melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis VCT analisis
nilai dilema moral.
2.
Populasi dan Sampel Penelitian
Subjek penelitian dalam kajian penelitian ini mempertimbangkan popolasi
dan sampel yang diambil oleh peneliti dari lokasi penelitian yang telah ditentukan.
Sugiyono (2009:117) mengungkapkan bahwa “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”
.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada prosedur
kuasi eksperimen, maka teknik pengambilan sampelnya melihat masing-masing
partisipan tidak ditugaskan secara acak (non-randomly assignment). Creswell
(2010:232) mengungkapkan bahwa “…dalam beberapa penelitian eksperimen,
hanya sampel convenience- lah yang memiliki kemungkinan untuk terpilih sebab
peneliti biasanya menggunakan kelompok-kelompok yang sudah terbentuk secara
alamiah”
[image:38.595.112.519.630.746.2]Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang terdaftar di SMK
Negeri 4 Garut pada tahun ajaran 2012/2013, dengan jumlah populasi keseluruhan
adalah adalah berjumlah 1122 Siswa, dengan data sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar Jumlah Siswa SMK Negeri 4 Garut Tahun ajaran 2012/2013
Program Studi
Jumlah
Siswa
Kelas X
Jumlah
Siswa
Kelas XI
Jumlah Siswa
Kelas XII
Teknik Otomotif
168
126
93
Kimia Analisis
33
30
13
Multimedia
166
96
103
TPHP
31
26
22
71
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Program Studi
Jumlah
Siswa
Kelas X
Jumlah
Siswa
Kelas XI
Jumlah Siswa
Kelas XII
AT Perkebunan
34
18
26
ATPH
14
10
6
Penyuluhan
Pertanian
-
20
6
Kultur Jaringan
11
5
-
Kehutanan
13
-
-
Jumlah
489
354
279
Subjek populasi dalam penelitian ini dilaksanakan di kelas XII, dengan
pertimbangan bahwa kajian dalam penelitian ini mengenai kompetensi wawasan
global yang dipelajari di kelas XII dengan standar kompetensi
: “Mengevaluasi
dampak globalisasi”.
[image:39.595.113.516.112.255.2]Berikut ini data spesifik berdasarkan kategori program studi jumlah siswa
kelas XII di SMK Negeri 4 Garut Tahun pelajaran 2012/2013
Tabel 3.2
Daftar Jumlah Siswa Kelas XII SMK Negeri 4 Garut
Tahun Ajaran 2012/2013
No
Kelas
Jumlah Siswa
1
Multimedia A
35
2
Multimedia B
35
3
Multimedia C
33
4
Otomotif A
32
5
Otomotif B
31
6
Otomotif C
30
7
Kimia Analis
13
8
Agroindustri Pengolahan Hasil Pangan
22
9
Agribisnis Produksi Ternak Unggas
10
10
Agribisnis Tanaman Perkebunan
26
11
Penyuluhan Pertanian
6
12
Agribisnis Teknik Pangan dan Holtikultur
6
Jumlah
279
nilai dilema moral, dan kelas kontrol yakni kelas yang tidak dikenai treatment.
Dari dua belas yang ada pada kelas XII peneliti hanya mengambil dua kelas saja,
satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol.
Berdasarkan pengalaman guru yang mengajar di kelas XII tersebut maka
diambil sampel didasarkan pada karakteristik siswa di kelas yang hampir setara
dilihat dari aktivitas dan kreatifitas dalam pembelajaran disertai dengan jumlah
siswa di kelasnya yang sama yakni 35 siswa, maka kelas XII Multimedia A
dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas XII Multimedia B dijadikan sebagai
kelas kontrol.
B.
Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan kuantitatif
yang memunculkan desain penelitian kuasi eksperimen dengan pretest dan
posttest yang digambarkan oleh Sukardi (2003:186) sebagai berikut:
Grup
Pretes
Variabel terikat
Post test
Eksperimen
Y1
X
Y2
Kontrol
Y1
-
Y2
Desain kuasi eksperimen yang digunakan adalah non-equivalent control
group design yang dijelaskan oleh Sugiyono (2012
:79) “…
desain quasi
eksperimen dengan bentuk non-equivalent control group design menggunakan
kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random”
Desain yang dimaksudkan dengan pretest dan post test tersebut terdiri dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian diawali dengan pretest
sebelum treatment untuk mengontrol tingkat kesetaraan kelompok serta melihat
pengaruh perlakuan terhadap pencapaian skor. Post test diberikan setelah
pelaksanaan treatment pada kelas eksperimen dan juga kelas kontrol untuk
melihat pengaruh pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis VCT
analisis nilai dilema moral dalam pengembangan kompetensi wawasan global
warga negara.
73
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
group are use in study, but subject design are not randomly assigned to the
groups
”
Merancang desain quasi eksperiment harus membentuk kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen yang dilakukan tanpa acak atau random. Penentuan
tersebut berdasarkan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan tingkat
homogenitas yang sama terutama aspek tingkat akademis siswa sehari-hari dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Langkah-langkah dalam melaksanakan desain penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Tahap Persiapan penelitian
a.
Melakukan studi pendahuluan yang meliputi kajian teori tentang
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, pembelajaran VCT analisis
nilai dilema moral, dan kompetensi wawasan global warga negara.
b.
Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi analisis standar
kompetensi dan kompetensi dasar, desain pembelajaran, desain penilaian,
silabus, dan RPP
c.
Penyusunan instrumen penelitian
d.
Melakukan uji coba instrumen penelitian
2.
Tahap Pelaksanaan penelitian
a.
Mengadakan pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
untuk mengetahui pengetahuan awal mengenai dampak globalisasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada kedua kelompok
tersebut.
b.
Menerapkan model pembelajaran berbasis VCT analisis nilai dilema moral
di kelas eksperimen. Sedangkan di kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran kooperatif dengan teknik diskusi kelompok sederhana dengan
menjawab pertanyaaan-pertanyaan berkaitan dengan materi secara
kelompok dengan menggunakan metode Cooperative Script.
d.
Menyebarkan instrumen penelitian dengan memberikan angket penelitian
kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
e.
Melakukan wawancara terhadap siswa dan guru untuk meminta tanggapan
terhadap penerapan pembelajaran berbasis VCT analisis nilai dilema moral.
3.
Tahap Pengolahan dan Analisis data
a.
Memilih dan memisahkan data-data dari responden, kemudian memasukan
skor ke dalam tabel yang sudah disediakan
b.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengembangan kompetensi
wawasan global warga negara antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
dilakukan melalui analisis kuantitatif melalui uji statistik parametrik dan
non parametrik.
Pengembangan desain penelitian ini menggunakan pola penelitian dalam
pengembangan model pembelajaran VCT analisis nilai dilema moral yang
digambarkan dalam alur penelitian sebagai berikut:
75
Syifa Siti aulia, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETISI WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari alur penelitian yang telah digambarkan di atas maka dapat
digambarkan strategi awal pembelajaran VCT analisis nilai dilema moral sebagai
berikut:
1.
Tujuan
: Peningkatan Kompetensi Wawasan global warga negara
2.
Materi
: Globalisasi
3.
Prosedur
: Kegiatan pembelajaran melalui enam tahapan yakni
penentuan stimulus dilematik, penyajian stimulus dilematik, penentuan
posisi/pilihan/pendapat,
pengujian
alasan
melalui
tanggapan
siswa,
pengarahan dalam penyimpulan siswa, dan tindak lanjut pembelajaran
KEGIATAN
GURU
TAHAPAN
PEMBELAJARAN
KEGIATAN
SISWA
III. Penyimpulan
penentuan
posisi/pilihan/
pendapat
I. Penentuan
Stimulus Dilematik
II. Penyajian
Stimulus Dilematik
Guru menentukan stimulus dilematik dengan penyajiante