PENDAPAT PESERTA PELATIHAN CAKE MAKING DALAM PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP DI BOGASARI BAKING CENTRE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Boga Konsentrasi Patiseri
Oleh
SITI RAINY SYAM 0900489
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PENDAPAT PESERTA PELATIHAN CAKE MAKING DALAM PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP
DI BOGASARI BAKING CENTRE
Oleh Siti Rainy Syam
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Siti Rainy Syam 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
SITI RAINY SYAM 0900489
PENDAPAT PESERTA PELATIHAN CAKE MAKING DALAM PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP DI BOGASARI BAKING CENTRE
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
PEMBIMBING I
Dra. Sri Subekti, M.Pd NIP. 19590928 198503 2 001
PEMBIMBING II
Dr. Ellis Endang Nikmawati, M.Si NIP. 19630311 199001 2 001
KETUA JURUSAN PKK
ABSTRAK
PENDAPAT PESERTA PELATIHAN CAKE MAKING DALAM PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP DI BOGASARI BAKING CENTRE
Penelitian ini di latar belakangi oleh kegiatan hasil pelatihan cake making dan pentingnya pengembangan kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh setiap individu yaitu meliputi meliputi kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional. Tujuan penelitian untuk memperoleh informasi mengenai pendapat peserta pelatihan cake making dalam peningkatan kecakapan hidup di Bogasari Baking Centre. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan sampel total 30 orang, penelitian dilaksanakan di Bogasari Baking Centre Bandung. Instrumen penelitian menggunakan angket. Hasil penelitian berkaitan dengan peningkatan kecakapan personal sebagian besar (87%) peserta pelatihan sudah memiliki kecakapan personalnya, lebih dari setengahnya (67%) peserta pelatihan sudah memiliki kecakapan sosialnya, sebagian besar (80%) peserta pelatihan sudah memiliki kecakapan akademiknya, lebih dari setengahnya (70%) peserta pelatihan sudah meningkat kecakapan vokasionalya. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan tinjauan yang berbeda yaitu manfaat hasil belajar pelatihan bread making dan pastry making pada kesiapan membuka usaha.
Trainees Opinion In Cake Making On Life Skills
Enhancement In Bogasari Baking Center
The background of research activity is by training outcomes cake making and a lack of life skills which include personal skills, social skills, academic skills, and vocational skills on training of cake making in Bogasari baking center. The purpose of this study is to obtain information about trainees’ opinion in cake making on life skills enhancement in Bogasari Baking Center. The method used descriptive method with a total sample of 30 respondents, the research carried out in Bogasari Baking Center, Bandung. The instrument of this research is questionnaire. The results of research related to the improvement of personal skills most (87%) of participants had increased their personal skills after training cake making, improved social skills more than half (67%) of participants have not increased their social skills after training cake making, improved academic skills most (80%) of participants had increased their academic skills after training cake making, improvement of vocational skills more than half (70%) of participants had increased skills after training cake making. This research can be developed with different reviews the benefits of training to learn the results of making bread and pastry making in readiness to open a business.
DAFTAR ISI
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Metode Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian... 4
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Nonformal... 6
B. Pelatihan ... 7
1. Pengertian Pelatihan ... 7
2. Tujuan Pelatihan... 8
3. Prinsip-prinsip Pelatihan ... 9
C. Bogasari Baking Centre ... 9
1. Sejarah ... 9
2. Materi Pelatihan Cake Making ... 12
D. Kecakapan Hidup (Life Skills) ... 36
1. Pengertian Kecakapan Hidup ... 36
2. Manfaat Kecakapan Hidup ... 38
3. Ciri Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup ... 38
4. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup ... 39
E. Hasil Pelatihan Terhadap Berwirausaha ... 40
1. Pengertian Wirausaha ... 40
2. Macam Tipe Wirausaha ... 41
3. Sifat-sifat yang Perlu di Miliki Wirausaha ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
A. Pengolahan dan Analisis Data ... 51
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85
BAB V KESIMPULAN dan SARAN A. Kesimpulan ... 96
B. Saran ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 91
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Tepung Terigu ... 18
2.2 Telur ... 20
2.3 Gula ... 20
2.4 Lemak ... 21
2.5 Bahan Pengembang... 22
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Alumni Peserta Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking
Centre ... 12
Tabel 2.2 Pengolesan Cetakan Dapat Di Klasifikasikan Berdasarkan
Jenis Cake ... 24 Tabel 2.3 Proses Pembakaran Dapat Ditentukan Berdasarkan Jenis dan
Ukuran Cake ... 25 Tabel 4.1 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Personal ... 51 Tabel 4.2 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Akademik Mengenai Metode Pembuatan Cake. ... 52 Tabel 4.3 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Akademik Mengenai Metode Pencampuran Cake. ... 53 Tabel 4.4 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Akademik Mengenai Karakteristik Pound Cake. ... 54 Tabel 4.5 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Akademik Mengenai Jenis-jenis Aerasi. ... 55 Tabel 4.6 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Akademik Mengenai Fungsi Tepung ... 56 Tabel 4.7 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Akademik Mengenai Komposisi yang Terdapat dalam
Tabel 4.11 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Akademik Mengenai Ciri-ciri Lemak... 60 Tabel 4.12 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Akademik Mengenai Ciri-ciri Adonan Cake yang Mengembang .... 60 Tabel 4.13 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Akademik Mengenai Ciri-ciri Cake yang Sudah Matang... 61 Tabel 4.14 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Akademik Mengenai Faktor yang Harus di Perhatikan dalam Proses Pembakaran Cake ... 62 Tabel 4.15 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Cara Penyimpanan Tepung Terigu yang Baik 63 Tabel 4.16 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Terampil Memilih Alat yang digunakan dalam Proses Pembuatan Cake ... 64 Tabel 4.17 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Terampil Melakukan Cake Balancing ... 65 Tabel 4.18 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Proses Panning dalam Pembuatan Cake ... 66 Tabel 4.19 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Proses Pembakaran dalam Pembuatan Cake 67 Tabel 4.20 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Persiapan Pembuatan Cake ... 68 Tabel 4.21 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Terampil Menyiapkan Bahan
Pembuatan Cake ... 69 Tabel 4.22 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Terampil dalam Perencanaan Kreasi
Tabel 4.23 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Terampil dalam Memodifikasi
Produk Cake ... 71 Tabel 4.24 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Terampil Melakukan Aerasi dalam Cake .... 72 Tabel 4.25 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Terampil dalam Mengatasi Penyebab
Kegagalan Cake... 73 Tabel 4.26 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Proses Pembakaran Cake ... 74 Tabel 4.27 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Keterampilan Memilih Lokasi Usaha ... 75 Tabel 4.28 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Keterampilan Teknik Promosi ... 76 Tabel 4.29 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Membuka Usaha Cake dengan Cara Menerima Pesanan ... 77 Tabel 4.30 Pendapat Peserta Pelatihan Tentang Hasil Pelatihan Cake Making
di Bogasari Baking Centre Terkait dengan Peningkatan Kecakapan Vokasional Mengenai Strategi Usaha... 78 Tabel 4.31 Rekapitulasi Presentase Pendapat Peserta Terkait dengan
Peningkatan Kecakapan Akademik Pada Pelaksanaan Pelatihan
Cake Making di Bogasari Baking Centre. ... 80 Tabel 4.32 Rekapitulasi Presentase Pendapat Peserta Terkait dengan
Peningkatan Kecakapan Vokasional Pada Pelaksanaan Pelatihan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional dilaksanakan melalui Lembaga-Lembaga Pendidikan
yang ada di Indonesia baik dalam bentuk sekolah maupun dalam bentuk kelompok
belajar, pada Undang-Undang RI No.2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dijelaskan bahwa Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu: “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”.
Pendidikan nonformal adalah sebuah layanan pendidikan yang tidak dibatasi
dengan waktu, usia, jenis kelamin, ras (suku, keturunan), kondisi sosial budaya,
ekonomi, agama, dll. Meskipun pendidikan formal merupakan komponen penting
dalam pendidikan sepanjang hayat. Akan tetapi, peran pendidikan nonformal dan
informal dalam rangka pelayanan pendidikan sepanjang hayat bagi masyarakat
sangat dibutuhkan saat ini dan kedepan. Hamojoyo (1973:vii) mengemukakan
bahwa :
Pendidikan nonformal adalah usaha yang terorganisir secara sistematis dan kontinyu di luar sistem persekolahan, melalui hubungan sosial untuk membimbing individu, kelompok dan masyarakat agar memiliki sikap dan cita-cita sosial (yang efektif) guna meningkatkan taraf hidup dibidang materil, sosial dan mental dalam rangka usaha mewujudkan kesejahteraan sosial.
Satuan pendidikan nonformal terdiri dari majelis taklim, Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat, kelompok belajar, lembaga kursus dan pelatihan. Pelatihan
adalah salah satu kegiatan pendidikan luar sekolah yaitu pelaksanaan pelatihan.
Pelatihan berlangsung dalam jangka waktu pendek antara dua sampai tiga hari
hingga dua sampai tiga bulan. Pelatihan dilakukan secara sistematis, menurut
prosedur yang terbukti berhasil, dengan metode yang sudah baku dan sesuai, serta
dijalankan secara sungguh-sungguh dan teratur, dengan mendapat pelatihan yang
sesuai, peserta diharapkan dapat meningkatkan kecakapan hidup, seperti
2
vokasional. Pengertian kecakapan hidup menurut Dirjen PLSP, Direktorat Tenaga
Teknis, 2003 dapat diartikan bahwa :
Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi masalah hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Dengan demikian kecakapan hidup dapat dinyatakan sebagai kecakapan
untuk hiudp. Istilah hidup, tidak semata-mata memiliki kemampuan tertentu saja
(vocational job), namun harus memiliki kemampuan dasar pendukungnya secara
fungsional seperti: membaca, menulis, menghitung, merumuskan, dan
memecahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam tim, terus belajar
ditempat kerja, dan mempergunakan teknologi (Satori, 2002).
Indikator-indikator yang terkandung dalam kecakapan hidup secara
konseptual dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Kecakapan personal (personal skills), seperti pengambilan keputusan,
keterampilan ini paling utama menentukan seseorang dapat berkembang. Hasil
keputusan dan kemampuan untuk memecahkan permasalahan dapat mengejar
banyak kekurangannya.
2. Kecakapan akademik (academic skills), yang seringkali disebut kemampuan
berfikir ilmiah pada dasarnya merupakan pengembangan dan kecakapan
berfikir rasional masih bersifat umum, kecakapan akademik sudah lebih
mengarah kepada kegiatan yang bersifat akademik/keilmuan. Kecakapan
akademik mencakup antara lain merancang dan melaksanakan penelitian
untuk membuktikan sesuatu gagasan atau keingintahuan.
3. Kecakapan sosial (social skills), seperti kecakapan berkomunikasi secara lisan
dan tulisan, kecakapan mengelola konflik dan mengendalikan emosi,
kecakapan bekerjasama dan berpartisipasi.
4. Kecakapan vokasional (vocational skills), sering disebut dengan kecakapan
kejuruan artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu
3
Bogasari Baking Centre adalah pusat pelatihan pembuatan aneka makanan
berbahan baku tepung terigu yang bertujuan untuk membantu, membina, dan
mengembangkan keahlian para peserta pelatihan-nya baik yang sudah dan akan
memulai dibidang usaha makanan, yang dipelajari di Bogasari Baking Centre
yaitu teori 30% mengenai bahan baku dan tahapan proses produksi yang baik dan
benar, dan praktek 70% membuat makanan secara langsung. Bogasari Baking
Centre memberikan manfaat pelatihan yang optimal bagi peserta.
Program pelatihan Bogasari Baking Centre terdiri dari 5 program pelatihan
yang terdiri dari Bread Making yang mempelajari mengenai pengetahuan bahan
dalam pembuatan roti, tahap-tahap pembuatan roti dan produk yang dipraktekan
yaitu roti manis, roti tawar, donat, cheese roll up, brioce, American soft bun,
Pastry Making mempelajari jenis-jenis pastry, fungsi bahan dan metode pelipatan
dan prodak yang dipraktekan yaitu croissant, fruit Danish, cheese strawberry,
fruit pie, quiche Loraine, sus dan eclair , Cookies Making mempelajari
jenis-jenis cookies, fungsi bahan dan formulasi bahan dan prodak yang dipraktekan
yaitu choco chip cookies, oatmeal, katettong, corn flake cookies, icing cookies,
crakle cookies, dll, Noodle Making mempelajari pengenalan bahan, fungsi
bahan, tahapan proses pembuatan mie, pembuatan macam-macam mie dan
prodak yang dipraktekan yaitu mie basah, mie mentah, mie kering, mie ayam,
mie goreng, kulit pangsit, Costumize adalah salah satu program dari bogasari
baking centre yang mempelajari makanan yang sedang trend di masyarakat,
seperti trend cake yaitu rainbow cake, red velvet cake, dan Cake Making.
Salah satu program pelatihan yang akan saya ambil dalam penelitian ini
adalah cake making dengan materi yang diajarkan definisi, jenis dan metode
pengadukan cake, fungsi bahan dan pengetahuan bahan dan formulasi bahan
dalam jangka waktu pelatihan selama tiga hari (6 jam perhari). Peserta yang
mengikuti pelatihan ini terdiri dari ibu-ibu, dan remaja, dengan jumlah peserta
dalam sekali pelatihan kurang lebih 10 – 30 orang. Tujuan dari pelatihan cake
making ini diharapkan peserta dapat meningkatkan kecakapan hidup dengan
membuka usaha di bidang pembuatan prodak yang terbuat dari tepung terigu
4
Berdasarkan latar belakang di atas menjadi dasar ketertarikan penuli untuk
melakukan penelitian tentang “Pendapat Peserta Pelatihan Cake Making dalam
Peningkatan Kecakapan Hidup di Bogasari Baking Centre” .
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dapat
diidentifikasi masalah, yang akan diteliti menjadi jelas dan terarah sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai. Identifikasi masalah penelitian ini diantaranya :
a. Bagaimana pendapat peserta tentang program pelatihan cake making di
Bogasari Baking Centre.
b. Bagaimana pendapat peserta tentang pelaksanaan pelatihan cake making di
Bogasari Baking Centre.
c. Bagaimana pendapat peserta tentang evaluasi pelatihan cake making di
Bogasari Baking Centre.
d. Bagaimana pendapat peserta tentang kecakapan hidup yang meliputi
kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan
vokasional pada pelatihan cake making di Bogasari Baking Centre.
2. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana Pendapat
Peserta Pelatihan Cake Making Dalam Peningkatan Kecakapan Hidup di Bogasari
Baking Centre?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Tujuan umum :
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai
pendapat peserta pelatihan cake making dalam peningkatan kecakapan hidup di
5
b. Tujuan khusus :
Tujuan khusus penelitian ini adalah memperoleh informasi yang lebih rinci
tentang:
1) Mengetahui program pelatihan cake making di Bogasari Baking Centre.
2) Mengetahui pelaksanaan pelatihan cake making di Bogasari Baking Centre.
3) Mengetahui evaluasi dari pelaksanaan pelatihan cake making di Bogasari
Baking Centre.
4) Mengetahui kecakapan hidup yang meliputi kecakapan personal, kecakapan
sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional cake making di
Bogasari Baking Centre.
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk
memperoleh gambaran mengenai Pendapat Peserta Pelatihan Cake Making dalam
Peningkatan Kecakapan Hidup di Bogasari Baking Centre. Sugiyono (2013:207)
mengemukakan bahwa “analisis statistik deskriptif yaitu teknik analisis data yang
berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi)”.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
khususnya yaitu :
1. Lembaga Bogasari Baking Centre, memotivasi dan memfasilitasi peserta
pelatihan untuk melakukan latihan dan berwirausaha di bidang boga.
2. Instruktur, memberikan informasi tentang pendapat peserta cake making
mengenai program, pelaksanaan, evaluasi dan kecakapan vokasional sehingga
dapat meningkatkan kualitas pelatihan di Bogasari Baking Centre.
3. Peneliti, dapat meningkatkan dan menambahkan wawasan dalam melakukan
penelitian tentang pendapat peserta pelatihan cake making dalam pengkatan
6
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi dalam penelitian ini berpedoman pada pedoman
penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia 2012, untuk
mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka berikut
rencana penulisan untuk membuat kerangka penulisan penelitian yang akan
diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan,
berfungsi sebagai landasan teoritis yang berkaitan dengan pengertian pendidikan
nonformal, pengertian pelatihan, penjelasan tentang bogasari baking centre,
pengertian kecakapan hidup.
BAB III METODE PENELITIAN
Membahas mengenai metode dan teknik pengumpulan data, penyusunan
instrumen penelitian, prosedur penelitian, prosedur pengumpulan data, dan
pengolahan data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi pembahasan analisis data hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Membahas tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Bogasari Baking Centre Bandung, Jl.
Astana Anyar No. 23, Bandung Jawa Barat 40282. Dalam suatu penelitian
diperlukan subyek penelitian sebagai sumber data untuk memperoleh atau
mendapatkan data yang diperlukan. Sumber data tersebut merupakan subjek data
(responden) yaitu orang yang menjawab pertanyaan penelitian baik tertulis
maupun lisan. Menurut Sukmadinata,N.S (2007:250) menyebutkan bahwa:
Populasi adalah orang-orang, lembaga, organisasi, benda-benda yang menjadi sasaran penelitian merupakan anggota populasi. Anggota populasi yang terdiri atas orang-orang biasa disebut subyek penelitian, tetapi kalau bukan orang disebut obyek penelitian. Penelitian tentang suatu obyek mungkin diteliti langsung terhadap obyeknya, tetapi mungkin juga hanya dinyatakan kepada orang yang mengetahui atau bertanggung jawab terhadap obyek tersebut. Orang yang diminta menjelaskan obyek yang diteliti disebut responden.
Sejalan dengan pendapat tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah
Peserta Pelatihan Kursus Cake Making di Bogasari Baking Centre Bandung
sebanyak 30 orang.
Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel total. Sampel total adalah
sampel yang dimbil dari seluruh subjek populasi sebagai sumber data. Sesuai
dengan pendapat Surakhman (2002:100) bahwa “Sampel yang sejumlah sebesar populasi sering disebut sampel total”. Sampel dalam penelitian ini adalah Peserta Pelatihan Kursus Cake Making di Bogasari Baking Centre Bandung sebanyak 30
orang.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan urutan kerja yang dilakukan selama penelitian.
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Survey ke Lokasi penelitian.
46
3. Penyusunan BAB I mengenai latar belakang, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metode penelitian dan struktur organisasi skripsi
4. Penyusunan BAB II mengenai kajian pustaka mengenai pendidikan
nonformal, pelatihan, penjelasan tentang bogasari baking centre, kecakapan
hidup.
5. Penyusunan BAB III tentang metodologi penelitian.
6. Penyusunan kisi-kisi instrumen dan instrumen penelitian yaitu berupa angket
penelitian.
7. Penyebaran angket dimaksudkan untuk mengumpulkan data mengenai
Pendapat Peserta Pelatihan Cake Making dalam Peningkatan Kecakapan
Hidup di Bogasari Baking Centre.
8. Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi oleh responden dan
menginventaris jawaban dari angket yang telah di sebar.
9. Menstabulasi data yang diperoleh dari instrumen penelitian.
10.Membuat pembahasan hasil penelitian, kemudian menarik kesimpulan hasil
penelitian.
C. Metode Penelitian
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2011:2).
Metode penelitian merupakan suatu cara yang ditempuh sehubungan dengan
penelitian yang dilakukan, dan memiliki langkah-langkah sistematis. Metode
penelitian menurut Nana Saodih S. (2005:52) yaitu:
Rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus di tempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi apa data dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut di himpun dan di olah.
47
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas” (Sugiyono, 2012:29).
Metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk memperoleh gambaran
mengenai Pendapat Peserta Pelatihan Cake Making Dalam Peningkatan
Kecakapan Hidup di Bogasari Baking Centre.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini perlu dijelaskan untuk menghindari
kesalah pahaman penafsiran antara penulis dan pembaca dalam mengartikan
istilah yang terdapat dalam penelitian ini khususnya dalam judul Pendapat Peserta
Pelatihan Cake Making dalam Peningkatan Kecakapan Hidup di Bogasari Baking
Centre.
1. Pendapat Peserta Pelatihan Cake Making a. Pendapat
Pendapat menurut Latifah Sarimurti (2008:06) adalah “Penilaian pribadi
berupa pernyataan dari sikap, lisan maupun tulisan yang bersifat positif terhadap objek tertentu”.
b. Peserta
Peserta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang ikut serta
atau yang mengambil bagian dalam kongres, seminar, lokakarya, pelatihan
dan pertandingan.
c. Pelatihan
Pelatihan Cake Making adalah salah satu pelatihan yang berada di Bogasari
Baking Centre yang mempelajari definisi, jenis dan metode pengadukan cake,
fungsi dan pengetahuan bahan dan formulasi bahan. Prodak cake yang
dipelajari di pelatihan ini antara lain pound cake, chiffon, brownies, black
forest, lapis Surabaya dan swiss roll.
Pengertian pendapat peserta pelatihan pada penelitian ini mengacu pada
pengertian menurut para ahli yaitu penilaian yang berupa pernyataan terhadap
48
2. Peningkatan Kecakapan Hidup di Bogasari Baking Centre a. Peningkatan
Peningkatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebuah cara atau
usaha yang dilakukan untuk mendapatkan keterampilan atau kemampuan
menjadi lebih baik.
b. Kecakapan Hidup
Kecakapan Hidup menurut Depdiknas (2003) adalah kecakapan yang harus
dimiliki seseorang untuk berani menghadapi masalah hidup dan kehidupan
dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif
mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya.
c. Bogasari Baking Centre
Bogasari Baking Centre menurut Bogasari (2011) adalah pusat pelatihan
pembuatan aneka makanan berbahan baku tepung terigu yang khusus
dihadirkan untuk membantu, membina, dan mengembangkan keahlian para
peserta pelatihan-nya baik yang sudah dan akan memulai dibidang usaha
makanan.
Pengertian peningkatan kecakapan hidup di Bogasari Baking Centre pada
penelitian ini adalah usaha untuk mendapatkan keterampilan kecakapan hidup
yang diperoleh dengan mengikuti pelatihan di bogasari baking centre.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2011:102) adalah “suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.
Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variable dalam ilmu alam sudah
banyak tersedia dan telah teruji validitas dan realibilitasnya.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket (kuesioner),
menurut Sukmadinata (2005:219) “Angket merupakan suatu teknik atau cara
pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab
dengan responden)”. Angket yang digunakan oleh peneliti bertujuan untuk
49
dilakukan mengenai Pendapat Peserta Pelatihan Cake Making dalam Peningkatan
Kecakapan Hidup di Bogasari Baking Centre.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian mempengaruhi kualitas
data hasil penelitian yang diakumulasikan. Kualitas pengumpulan data berkenaan
dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, salah
satunya ditentukan oleh teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini, yaitu:
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan denga cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2012:199).
G. Analisis Data
Terdapat beberapa tahapan dalam pengolahan data, diantaranya adalah
pengolahan data dilakukan terhadap jawaban responden melalui penyebaran
angket yang terdiri dari:
a. Menentukan presentase data
Presentase data digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban
dalam angket yang dihitung dalam jumlah presentase, karena jawaban pada setiap
angket berbeda. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana,N
(2011:129), bahwa rumus untuk menghitung persentasi adalah :
�= �
� � 100 %
Keterangan :
P = Persentasi (Jumlah persentasi yang dicari)
f = Frekuensi jawaban responden
50
b. Penafsiran Data
Penafsiran dapat dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap
jawaban pada pertanyaan yang diajukan. Data yang telah dipersentasikan
kemudian dianalisa dengan mengadopsi pendapat yang dikemukakan oleh
Efendi,S dan Tukiran (2012:304) yang kemudian penulis kembangkan sesuai
dengan tujuan penelitian menjadi 7 kriteria seperti dibawah ini:
100% = Seluruhnya
76% - 99% = Sebagian besar
51% - 75% = Lebih dari setengahnya
50% = Setengahnya
26% - 49% = Kurang dari setengahnya
1% - 25% = Sebagian kecil
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan ini berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian, hasil
pengolahan data dan hasil penelitian “Pendapat Peserta Pelatihan Cake Making
dalam Peningkatan Kecakapan Hidup di Bogasari Baking Centre”. Penelitian ini
dilakukan kepada peserta pelatihan cake making, adalah sebagai berikut:
1. Pendapat peserta pelatihan cake making tentang peningkatan kecakapan
personal , menunjukkan sebagian besar peserta pelatihan selalu memperoleh
informasi mengenai pengembangan mutu produk cake yang akan dipasarkan
akan tetapi sebagian kecil peserta pelatihan selalu memecahkan masalah
dalam menghadapi persaingan usaha.
2. Pendapat peserta pelatihan cake making tentang peningkatan kecakapan sosial,
menunjukkan lebih dari setengahnya peserta pelatihan dapat bekerjasama
dengan warung sekitar tempat tinggal dalam mengembangkan usaha cake,
akan tetapi sebagian kecil peserta pelatihan dapat bekerjasama dengan toko
kue dan bakery dalam mengembangkan usaha cake.
3. Pendapat peserta pelatihan cake making tentang peningkatan kecakapan
akademik, menunjukkan sebagian besar peserta pelatihan mengetahui ciri-ciri
tepung, akan tetapi sebagian kecil peserta pelatihan kurang mengetahui
mengenai komposisi dalam tepung terigu.
4. Pendapat peserta pelatihan cake making tentang peningkatan kecakapan
vokasional, menunjukkan lebih dari setengahnya peserta pelatihan terampil
dalam persiapan pembuatan cake dan peserta pelatihan berpendapat mengenai
penyebab kegagalan cake, akan tetapi sebagian kecil peserta pelatihan kurang
91
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka terdapat beberapa saran,
berikut adalah saran dari hasil penelitian ini:
1. Lembaga Bogasari Baking Centre, berdasarkan data hasil penelitian
menunjukkan kurang dari setengahnya peserta pelatihan berkaitan dengan
peningkatan kecakapan akademik dan kecakapan vokasional diharapkan dapat
meningkatkan materi program pelatihan cake making.
2. Instruktur, berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
pelatihan cake making kurang dari setengahnya peserta memiliki kecakapan
akademik, maka diharapkan dapat lebih meningkatkan pengajaran dalam hal
menjelaskan materi berupateori tentang cake, dengan demikian diharapkan
peserta dapat lebih meningkatkan kecakapan hidup.
3. Peneliti Selanjutnya, penelitian ini memiliki keterbatasan baik dalam proses
maupun hasilnya, oleh karena itu masih banyak hal yang perlu dikembangkan
dari penelitian. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan tinjauan yang
berbeda yaitu manfaat hasil belajar pelatihan bread making dan pastry making
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku Utama:
Alma, Buchari. (2008). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum.Bandung:
Alfabeta.
Anwar (2006).Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills education) Konsep dan
Aplikasi.Bandung: Alfabeta.
Ananto, Surjani D. (2012). Cake Potong untuk Hari Istimewa. Jakarta: DeMedia.
Ananto, Surjani D. (2009). Buku Pintar Membuat Cake. Jakarta: DeMedia
Anissa. (2010). 25 Resep Kue Lapis Paling Diminati, Cake Lapis Kukus. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama,
Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Associates Wheta. (1981). Pedoman Pembuatan Roti dan Kue. Jakarta:
Djambatan
Ayodya, Wulan. (2010). Cara Awal Buka Usaha Roti & Kue. PT.Elex media
Komputindo.
Bogasari (2011).Cake Making, Major Program Bogasari Baking Centre.
Boga, Yasa. (2006). Telur Padat Nutrisi, Ekonomis, Yummy. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama,
Faridah Anni, dkk. (2008). Patiseri Jilid 2.Jakarta:Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Kadir, Abdul. (2002). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Kamil, Mustofa (2009). Pendidikan Nonformal: Pengembangan Melalui Pusat
Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia (Sebuah Pembelajaran
dan Kominkan di Jepang). Bandung: Alfabeta.
Kamil, Mustofa (2010). Model Belajar dan Pelatihan. Bandung: Alfabeta.
Lilyana. (2005). Kreasi Baru Cake Potong. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Marzuki, Saleh (2010). Pendidikan Nonformal. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mariadi, Dini. (2006). Seri Basic Cake, Pound Cake. Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama.
Murthado, Taufik. (2009). Bolu Gulung. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,
Nitisemito, S. Alex (2004). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Philiph, Combs & Ahmed Manzoor.(1985). Memerangi Kemiskinan di pedesaan
Melalui Pendidikan non-formal. Jakarta :CV.Rajawali
Peni, Respati. (2005). 3 Jam Mahir Membuat dan Menghias Cupcake & Mini
Cake.Jakarta:Agro Media
Sofian Effendi & Tukiran.(2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES
Sudjana, D. (2004).Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Fala Production.
Sudjana, (2010).Pendidikan Nonformal: Wawasan, Sejarah Perkembangan,
Filsafat & Teori Pendukung , Serta Asas. Bandung: Falah Prodution.
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya
Sudrajat, H (2003). Pendidikan Berbasis Luas (BBE) yang Berorientasi pada
Kecakapan Hidup (life skills).Bandung: CV. Cipta Cekas Grafika.
Sugiyono (2011).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Sugiyono (2012).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suhamijaya, Suparman. (2003).Pendidikan karakter Mandiri dan
Kewiraswastaan Suatu Upaya bagi Keberhasilan Program Pendidikan
Berbasis Luas / Broad Based Education dan Life Skills.Bandung:
Angkasa.
Suhardjito. (2006). Pastry Dalam Perhotelan. Yogyakarta: Andi Offset.
Surakhman, Winarno (2002). Pengantar Penelitian dan Dasar Metode Teknik.
Bandung: Tarsito
Syaodih, Nana (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Universitas Pendidikan Indonesia (2012).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: tidak diterbitkan.
Wicaksono, Yudhy. (2010). Panduan Praktis Buka Usaha Dengan Modal Laptop.
Jakarta: PT>Elex Media Komputindo.
Sumber Pemerintah:
Depdiknas.(2002).Undang – Undang Republik Indoneia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Dirjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (2002).Pedoman Umum
Pelaksanaan Pendidikan Berorientasi Keterampilan Hidup (life skills)
Dalam Bidang Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda.Jakarta: Dirjen
PLSP
Poerwadarminta, W.J.S (1998). KamusUmumBahasa Indonesia.Jakarta:
BalaiPustaka.
Tim Redaksi. (2013). KamusBesarBahasa Indonesia.Jakarta: BalaiPustaka.
Sumber Lain :
Bogasari. (2011).Sejarah Bogasari. [Online] Tersedia:
http://www.bogasari.com/tentang-kami/sejarah.aspx
Yunus, Dadang (2008). Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills).
[Online] Tersedia: