Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
No. Daftar FPEB: 364/UN 40.7.DI/LT/2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT. PINDAD (PERSERO) DIVISI TEMPA DAN COR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh
RISKA OLIVIA FEBRIANA
NIM. 0908825
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPST DAN BEBAS
PLAGIARISME
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Lengkap : Riska Olivia Febriana
NIM : 0908825
Program Studi : Pendidikan Akuntansi FPEB UPI
Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang berjudul :
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT. PINDAD (PERSERO) DIVISI TEMPA DAN COR
adalah hasil karya saya sendiri.
Saya menyatakan pula bahwa saya tidak melakukan pengutipan sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain dengan cara-aara yang melanggar hukum dan etika penulisan karya ilmiah. Sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran atau tulisan orang lain yang saya kutip dalam skripsi ini telah saya cantumkan sumbernya dalam naskah skripsi dan daftar pustaka.
Atas pernyataan ini saya bersedia menerima sanksi apapun jika dikemudian hari ditemukan adanya bukti pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini atau jika ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.
Bandung, September 201 3 Yang Membuat Pemyataan,
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT. PINDAD (PERSERO) DIVISI TEMPA DAN COR
Disusun oleh: Riska Olivia Febriana
M.0908825
PEMBIMBING
Dr. Kurjono, M.Pd NIP. 19681020 199802 1 003
MENGETAHUI
Ketua
Program Studi Akuntansi
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI TEMPA DAN COR
Riska Olivia Febriana Pembimbing : Dr. Kurjono, M.Pd
ABSTRAK
Permasalahan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah laba kotor yang diperoleh PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor pada 5 tahun terakhir yang berfluktuatif dan kecenderungan laba kotor yang berada di bawah annggaran. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perubahan laba kotor salah satunya adalah efisiensi biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor periode 2008-2012.
Penelitian yang dilakukan di PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor menggunakan metode deskriptif verifikatif. Sumber data dalam penelitian ini merupakan sumber data sekunder, dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan melakukan telaah dokumentasi. Data efisiensi biaya produksi diukur dengan menggunakan rasio yang dihitung dari presentasi antara angaran biaya produksi dan realisasi biaya produksi sedangkan data laba kotor diperoleh dari laporan laba rugi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS v.21 for windows dan Microsoft Excel 2010.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efisiensi biaya produksi memiliki pengaruh positif terhadap laba kotor. Persamaan regresi linear sederhana ̂ = -8.376.540.698 + 114.925.947,2X menunjukkan setiap variabel efisiensi biaya produksi mengalami kenaikan sebanyak satu satuan maka maka akan diikuti dengan kenaikan laba kotor sebesar 114.925.947,2. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi efisiensi biaya produksi maka semakin tinggi pula laba kotor yang diperoleh. Dengan demikian untuk memperoleh laba kotor yang tinggi maka sebaiknya manajemen terus mempertahankan dan meningkatkan efisiensi biaya produksi.
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
THE INFLUENCE OF PRODUCTION COST EFFICIENCY TOWARDS GROSS PROFIT AT METAL HANDIWORK AND CAST DIVISION IN
PT. PINDAD (LIMITED)
Riska Olivia Febriana
Supervisor : Dr. Kurjono, M.Pd
ABSTRACT
The Problem that was analyzed in this research is gross profit obtained by PT. PINDAD (Limited) at Metal Handiwork and Cast Division in last five years which was fluctuating and the trendency of gross profit was under budgeting. There are some factors which caused changing of gross profit, one of the factors is production cost efficiency. This research was aimed to examine the influence of production cost efficincy towards gross profit at Metal Handiwork and Cast Division in PT. PINDAD (Limited).
The research conducted in PT. PINDAD (Limited) at Metal Handiwork and Cast Division using verificative descriptive method. Data source in this research is secondary data, and data collection method used is documentation review. The data of production cost efficiency was measured by using ratio which is calculated from the precentage between production cost budgeting and production cost realization, mean while the data of gross profit was obtained from income statement. Data analysis method usedin this research is simple linear regresion analysis by using software SPSS v.21 for windows and Microsoft Excel 2010.
The Result of this research shows that the production cost efficiency has positive infuence towards gross profit. The equation of simple linear regresion ̂ = -8.376.540.698 + 114.925.947,2X shows that each variable of production cost efficiency is increasing as much one unit, so it will be followed by the increasing of gross profit as much 114.925.947,2. The conclusion of this research shows that the higher production cost efficiency will result in higher gross profit. Thus, to obtain high valve of gross profit it is better if the management always maintain and improve production cost efficiency.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 10
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... 11
BAB II LANDASAN TEORI ... 13
2.1 Efisiensi Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Biaya ... 13
2.1.2 Penggolongan Biaya ... 15
2.1.3 Kegunaan Data Biaya Bagi Manajemen Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Biaya Produksi ... 19
2.1.5 Metode Pengumpulan Biaya Produksi ... 21
2.1.6 Metode penentuan biaya produksi ... 22
2.1.7 Laporan Akuntansi Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8 Anggaran Biaya Produksi ... 26
2.1.9 Efisiensi ... 29
2.1.10 Cara menghitung efisiensi ... 30
2.1.11 Efisiensi Biaya Produksi ... 31
2.2 Laba ... 36
2.2.1 Komponen Unsur-unsur Laba ... 38
2.2.2 Laba Kotor ... 39
2.3 Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Kotor ... 40
2.4 Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.41 2.5 Kerangka Pemikiran ... 42
2.6 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.46 BAB III METODE PENELITIAN... 47
3.1 Desain Penelitian ... 47
3.2 Operasionalisasi Variabel ... 48
3.3 Sumber data ... 49
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 50
3.5 Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59
4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 59
4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 59
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 60
4.1.3 Struktur Organisasi ... 61
4.1.4 Gambaran Umum Kegiatan Perusahaan ... 63
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
4.2.1 Deskripsi Variabel Efisiensi Biaya Produksi (X) ... 67
4.2.2 Deskripsi Variabel Laba Kotor (Y) ... 73
4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 79
4.3.1Uji Linieritas Regresi ... 79
4.3.2Analisis Regresi Linear Sederhana ... 80
4.3.3Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi (Uji t) ... 82
4.4 Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 82
4.4.1Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Kotor padaPT. PINDAD (Persero) ... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88
5.1 Kesimpulan ... 88
5.2 Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 90 LAMPIRAN - LAMPIRAN :
1. Permohonan Izin Penelitian 2. Surat Keterangan Penelitian 3. Pengantar Riset
4. Laporan Anggraran Laba Rugi 5. Laporan Laba Rugi
6. Laporan Biaya Operasional 7. Output SPSS
8. Table t
9. Frekuensi Bimbingaan
10. Surat Keterangan Perubahan Judul 11. SK Dosen Pembimbing Skripsi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Perbandingan Anggaran dan Realisasi Laba Kotor PT. PINDAD ... 4
Tabel 3.1. Tabel Operasionalisasi Variabel ... 48
Tabel 3.2. Kriteria Efisiensi ... 51
Tabel 4.1. Gambaran Efisiensi Biaya Produksi PT. PINDAD ... 67
Tabel 4.2. Gambaran Trend Efisiensi Biaya Produksi PT. PINDAD (Persero) .... 69
Tabel 4.3. Descriptive Statistics ... 71
Tabel 4.4. Kriteria Efisiensi ... 71
Tabel 4.5. Gambaran Laba Kotor yang Diperoleh oleh PT. PINDAD (Persero) .. 73
Tabel 4.6. Gambaran Trend Laba Kotor PT. PINDAD (Persero) ... 75
Tabel 4.7. Descriptive Statistics ... 77
Tabel 4.8.ANOVA Table ... 78
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Grafik Perkembangan Anggaran dan Realisasi Laba Kotor ... 5
Gambar 2.1. Model Hubungan Antar Variabel Penelitian ... 44
Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. PINDAD Divisi Tempa dan Cor ... 61
Gambar 4.2. Grafik Perkembangan Efisiensi Biaya Produksi PT. PINDAD ... 68
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Di Indonesia perusahaan atau badan usaha tidak hanya dimiliki oleh
swasta, tetapi ada juga badan usaha yang dimiliki oleh negara. Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya
dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
Tujuan dibentuknya BUMN adalah untuk mewujudkan amanah
Undang-undang No. 19 tahun 2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara pasal 2 ayat (1)
butir (a) tentang salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN yaitu
memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada
umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.
Menurut Griffin dan Ebert, (2007: 4) “Semua organisasi itu disebut bisnis
(perusahaan) organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual dengan
maksud mendapatkan laba”. Begitu juga dengan BUMN, prospek mendapatkan
laba merupakan pendorong orang-orang untuk memulai mengembangkan bisnis.
Walupun tujuan dibentuknya BUMN adalah untuk memberikan kesejahteraan
bagi masyarakat, namun laba juga merupakan hal yang harus dicapai. Laba
merupakan imbalan yang didapatkan pemilik bisnis dari resiko yang diambil
sewaktu menginvestasikan uang dan waktu mereka.
Keberadaan BUMN dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan pemerintah,
2
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
2013, target pendapatan negara dari kinerja BUMN sekitar Rp 166 triliun, naik
dibanding realisasi tahun lalu 2012 yang mencapai sekitar Rp130 triliun. Oleh
karena itu setiap BUMN harus dapat memperbaiki kinerjanya guna mencapai
target yang telah direncanakan oleh pemerintah. Jika BUMN tidak dapat
memperbaiki kinerjanya maka realisasi pendapatan negara tidak dapat mencapai
target, bukan hanya itu keberlangsungan BUMN itu pun akan terancam.
Di Indonesia terdapat banyak BUMN dan sektor-sektor usaha yang
dijalani misalnya agro industri, telekomunikasi, semen, konstruksi dan konsultan
engineering, pertambangan, energi, logistik, pariwisata, kehutanan dan kertas, dan
jasa keuangan.
PT. PINDAD adalah industri manufaktur milik pemerintah Indonesia yang
mengkhususkan diri dalam produk militer dan komersial. Kegiatannya meliputi
desain, pengembangan, rekayasa dan pabrikasi serta pemeliharaan. PT. PINDAD
merupakan salah satu BUMN yang berada di bawah pimpinan kementerian.
Sasaran perusahaan yaitu meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan
peluang usaha yang menjamin masa depan perusahaan melalui sinergi internal dan
eksternal. Untuk mencapai sasarannya itu PT. PINDAD memiliki prinsip dasar
diantaranya loyalitas, keunggulan teknologi, kerjasama kelompok dan bisnis yang
menguntungkan.
PT. PINDAD (Persero) merupakan jenis perusahaan persero. Perusahaan
persero adalah BUMN yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang
modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya
3
menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat
dan mengejar keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu
PT. PINDAD (Persero) memiliki misi dalam bidang alat dan peralatan industri
untuk memperoleh laba melalui keunggulan teknologi dan kualitas internasional.
Tujuan utama perusahaan adalah mencapai laba dengan menggunakan
sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya. Menurut Suwardjono (2011:455)
bahwa “laba akuntansi yang sekarang dianut dimaknai sebagai selisih antara
pendapatan dan biaya”. Pendefinisian laba sebagai pendapatan dikurangi biaya
merupakan pendefinisian secara struktural atau sintaktik karena laba tidak
didefinisi secara terpisah dari pengertian dari pengertian pendapatan dan biaya.
Karena laba merupakan tujuan umum keberadaan setiap perusahaan, maka laba
usaha adalah elemen penting yang menggerakan seluruh aktivitas produktif di
dalam suatu perusahaan. Kebutuhan untuk menghasilkan laba usaha tersebut
menjadi faktor penggerak utama dalam seluruh aktivitas ekonomi yang dilakukan
setiap perusahaan. Mulai dari menentukan produk yang akan dihasilkan
perusahaan, mencari dan mengumpulkan sumber daya yang diperlukan sehingga
menggerakkan dan mengarahkan setiap sumber daya yang dimiliki tersebut untuk
mencapai tujuan umum perusahaan.
Menurut Munawir (2002 : 183) “Tujuan perusahaan pada umumnya
adalah memperoleh laba dan besar kecilnya laba yang dapat dicapai akan
merupakan ukuran kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaan”.
Keberhasilan manajemen di dalam jangka pendek dapat dilihat apakah laba yang
4
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
semula ingin dicapai. Rencana laba dapat berupa laba yang dianggarkan
(dibudgetkan), atau standar laba, atau paling tidak laba pada periode akuntansi
sebelumnya.
Laba kotor adalah selisih dari hasil penjualan dengan harga pokok
penjualan. Pencapaian laba kotor merupakan hal terpenting bagi perusahaan,
karena dengan tercapainya laba kotor maka perusahaan dapat menutupi biaya
beban operasional yang terdiri dari beban administrasi dan umum serta beban
penjualan. Jika laba kotor tidak dapat menutupi beban operasi maka perusahaan
akan mengalami kerugian.
Melihat fenomena yang terjadi berdasarkan Laporan Anggaran Laba Rugi
dan Laporan Laba Rugi PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor dapat
dilihat perkembangan pencapaian laba kotor dari tahun 2008 sampai dengan tahun
2012 yang disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 1.1
5 Sumber : Dokumen Laporan Anggaran Laba Rugi dan Laporan Laba Rugi
PT. PINDAD (Persero) tahun 2008 s.d 2012 (diolah kembali)
Perkembangan laba kotor PT. PINDAD (Persero) tersebut dapat
digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
Gambar 1.1
Grafik Perkembangan Anggaran dan Realisasi Laba Kotor PT. PINDAD (Persero)
Tahun 2008 s.d tahun 2012
Sumber : Tabel 1 data diolah kembali
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah realisasi laba kotor dari
periode 2008-2012 sebesar Rp. 55.241.642.144,00 lebih kecil daripada anggaran
laba kotor yang ditetapkan manajemen, yaitu sebesar Rp. 56.222.092.680,00. 0
6
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
Artinya laba kotor yang didapat tidak sesuai dengan anggaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Perolehan laba kotor perusahaan berfluktuasi, namun
kecenderungan laba kotor yang didapat di bawah anggaran yang telah
direncanakan. Penyebab realisasi laba kotor berada di bawah anggaran disebabkan
oleh penurunan penjualan dan kenaikan harga pokok penjualan. Jika laba kotor
yang diperoleh kecil, maka perusahaan tidak dapat menutupi biaya operasional
dan akan mengalami kerugian.
Secara teoritis laba kotor yang didapat oleh perusahaan dipengaruhi oleh
penjualan produk dan harga pokok penjualan. Berikut ini adalah elemen-elemen
yang menentukan besarnya laba kotor :
Elemen-elemen laba kotor dapat dibagi menurut elemen-elemen yang menentukan besarnya laba kotor sebagai berikut :
1. Elemen penghasilan penjualan, elemen ini ditentukan oleh besarnya : a. Harga jual satuan
b. Kuantitas atau volume penjualan
2. Elemen harga pokok penjualan, elemen ini ditentukan oleh besarnya : a. Harga pokok penjualan setiap satuan produk
b. Kuantitas atau volume penjualan
(Supriyono, 2000:180)
Harga pokok penjualan merupakan elemen laba kotor yang dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan. Penentuan harga pokok penjualan ini
didapat dari biaya produksi yang terjadi dalam suatu periode, jika produk tersebut
laku dijual biaya produksiya merupakan dasar penentuan harga pokok penjualan.
Seperti yang dijelaskan oleh Supriyono (2000 : 290) :
7
Pada dasarnya perubahan laba kotor itu disebabkan oleh dua faktor, yaitu
faktor penjualan dan faktor harga pokok penjualan. Perubahan laba kotor yang
disebabkan faktor harga jual tidak dapat digunakan sebagai pengukur bagian
penjualan, karena perubahan harga jual ditentukan oleh keadaan pasar yang sulit
dikendalikan oleh perusahaan. Lain halnya dengan perubahan laba kotor yang
disebabkan oleh harga pokok penjualan, perusahaan masih dapat
mengendalikannya dengan melakukan efisiensi pada bagian produksi.
Berdasarkan elemen-elemen laba kotor yang telah dijelaskan di atas
beberapa studi yang telah dilakukan untuk mengkaji tentang laba kotor
diantaranya :
Irman Syahrel Rahman (2009) hasil penelitian menunjukkan bahwa realisasi
anggaran penjualan berpengaruh terhadap pencapaian laba PT. Kereta Api
Daop 2 Bandung.
Evi Octavia dan Eva Mariyani (2013) efisiensi biaya produksi mempunyai
pengaruh positif terhadap pencapaian laba perusahaan pada PT. PINDAD
(Persero) pada periode 2006 hingga 2010.
Dian Widianingsih (2007) hasil penelitian menunjukkan efisiensi biaya bahan
baku berpengaruh positif terhadap pencapaian laba kotor.
Tanti Budyarti Akbari (2009) hasil penelitian menunjukkan efisiensi biaya
produksi berpengaruh positif terhadap pencapaian laba kotor. Semakin tinggi
efisiensi biaya produksi semakin tinggi pula laba kotor yang dicapai oleh
8
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI Fhadly Kusdiawan (2009) hasil penelitian menunjukkan efisiensi biaya tenaga
kerja langsung menunjukan arah yang positif terhadap laba kotor. Setiap
kenaikan efisiensi diikuti dengan kenaikan laba kotor.
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan dalam
menurunnya laba kotor yang didapat karena biaya produksi yang melambung
tinggi, akibatnya biaya produksi menjadi meningkat tetapi tidak diimbangi dengan
hasil penjualan yang meningkat pesat. Para manajer harus dapat melakukan
kebijakan-kebijakan guna mendapatkan laba kotor yang maksimal salah satunya
dengan melakukan efisiensi biaya produksi dan melakukan pengendalian biaya.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Munawir (2002 : 217) sebagai berikut :
Penurunan laba kotor yang disebabkan oleh naiknya harga pokok penjualan ... kenaikan ini kemungkinan disebabkan oleh faktor eksteren, misalnya adanya kenaikan harga bahan, tingkat upah atau kenaikan harga-harga secara umum, yang tidak dapat dikendalikan perusahaan, atau mungkin disebabkan oleh faktor interen yaitu adanya inefisiensi atau pemborosan-pemborosan.
Demi tercapainya tujuan perusahaan maka pihak manajemen perlu
melakukan perbaikan-perbaikan seperti efisiensi biaya produksi dengan
membandingkan antara biaya yang sudah ditetapkan (direncanakan) dengan yang
sesungguhnya (realisasi).
Efisiensi biaya produksi dilakukan dengan cara meminimalkan penyimpangan biaya produksi yang terjadi, baik selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja, maupun selisih biaya overhead pabrik. Efisiensi biaya juga menyangkut pada kesesuaian kuantitas produk yang dihasilkan dengan anggaran, ketepatan waktu produksi, dan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan target kualitas.
(Supriyono, 2000 : 362)
Untuk mengidentifikasi efisiensi biaya produksi ini biasanya dilakukan
9
meminimalkan penyimpangan antara anggaran dan realisasi. Penyelidikan
terhadap penyimpangan ini paling sering diterapkan pada biaya.
Efisiensi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan anggaran
biaya, yang berarti biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan harus
mencapai anggaran biaya yang dibuat atau dengan kata lain membandingkan
antara realisasi biaya produksi atau biaya aktual dengan anggaran biaya produksi.
Beberapa penelitain sebelumnya menyatakan bahwa efisiensi biaya
produksi berpengaruh postif terhadap pencapaian laba kotor. Oleh karena itu
peneliti ingin melakukan penelitian kembali mengenai pengaruh efisiensi biaya
produksi terhdap laba kotor pada periode terkini.
Biaya ini merupakan sasaran dan digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan berusaha mengendalikan
biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan, terutama biaya-biaya yang berkenaan langsung
dengan produksi karena dengan mengendalikan biaya produksi seefisien mungkin
maka akan menghasilkan biaya produksi yang rendah. Jika biaya produksi ini
efisien akan dihasilkan pula harga pokok produksi yang lebih rendah, dengan
harga pokok produksi yang lebih rendah itu perusahaan akan mampu memperoleh
laba yang optimal.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
tentang pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor pada PT. PINDAD
10
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran efisiensi biaya produksi pada PT.PINDAD (Persero)
Divisi Tempa dan Cor.
2. Bagaimana gambaran laba kotor pada PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan
Cor.
3. Bagaimana pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor pada PT.
PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maksud
dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efisiensi
biaya produksi terhadap laba kotor pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan
Cor yang kemudian akan diolah dan dianalisis.
2) Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengkaji dan menganalisis mengenai efisiensi biaya produksi pada
11
2. Untuk mengkaji dan menganalisis mengenai laba kotor pada PT. PINDAD
(Persero) Divisi Tempa dan Cor.
3. Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap
laba kotor pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini, diharapkan berguna bagi semua pihak. Adapun
kegunaan dari penelitian dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu:
1) Kegunaan Akademis
a. Merupakan sarana belajar untuk mengidentifikasikan, menganalisis dan
merencanakan masalah yang nyata sehingga lebih memperluas pengetahuam
dan dapat mengaplikasin teori-teori laba kotor yang telah didapat saat
mengikuti perkuliahan dikelas.
b. Mempunyai gambaran yang jelas bagi para pembaca mengenai bagaimana
peranan efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor.
2) Kegunaan Praktis
a. Memberikan masukan efisiensi biaya produksi yang mungkin dapat bermanfaat
bagi pihak PT. PINDAD (Persero) dan sebagai bahan pertimbangan dalam
membuat perencanaan anggaran yang mampu memaksimalkan laba perusahaan
dan membantu dalam membuat keputusan di masa mendatang.
b. Data empiris mengenai efisiensi biaya produksi dapat dijadikan sebagai input
PT. PINDAD (Persero) dalam rangka meningkatkan laba kotor yang akan
12
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
c. Memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat laba kotor perusahaan
sehingga pihak internal PT. PINDAD (Persero) dapat melihat prospek untuk
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus mengetahui serta menentukan
metode yang akan dipakai dalam penelitiannya, karena metode penelitian akan
memberikan langkah-langkah dalam melakukan penelitian.
Metode penelitian bisnis dapat diartikan sebgai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis.
(Sugiyono, 2010:5)
Dilihat dari kerangka pemikiran, penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran/deskripsi mengenai pengaruh efisiensi biaya produksi
terhadap laba kotor. Oleh karena itu metode penelitian yang digunakan penulis
dalam penelitan ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sebagaimana yang
dijelaskan oleh Nazir (2003:54), yaitu :
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun satu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akuran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.
Metode deskriptif analisis yang digunakan dalam penelitian ini
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang/pada masalah-masalah yang aktual
48
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
(Surakhmad, 1994:140)
Dalam penelitian ini penulis ingin menguji dan menjelaskan hubungan
kedua variabel, oleh karena itu digunakan pula metode verifikatif untuk menguji
dan menjelaskan hubungan kedua variabel. Menurut Masyhuri (2008: 45)
“metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk
menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat
lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa metode deskriptif dan verifikatif yaitu penelitian yang
bertujuan menggambarkan dan menerangkan tentang suatu gejala atau keadaan
yang diteliti kemudian menjelaskan hubungan kedua variabel melalui uji
hipotesis.
Dalam penelitian ini metode deskriptif dan verifikatif digunakan untuk
menggambarkan dan menerangkan pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap
laba kotor pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor kemudian
dijelaskan hubungan kedua variabel tersebut melalui uji hipotesis.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (2013:20)
“operasionalisasi variabel adalah menjelaskan indikator-indikator dari setiap
variabel penelitian”. Variabel-variabel harus dijelaskan secara rinci dengan
menggunakan indikator-indikator yang jelas dan terukur. Dalam penelitian ini
49
1. Variabel Independen (X) dalam penelitian ini adalah efisiensi biaya produksi.
Efisiensi biaya produksi merupakan variabel bebas yang akan mempengaruhi
variabel terikat. Efisiensi biaya produksi adalah rasio yang dihitung dengan
presentase anggaran biaya produksi dengan realisasi biaya produksi.
2. Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah laba kotor.
Laba kotor adalah selisih antara penghasilan penjualan (operasi) dikurangi
harga pokok penjualan dalam suatu periode tertentu.
Skala yang akan digunakan dalam operasionalisasi variabel adalah rasio
karena nol merupakan nilai mutlak.
Tabel 3.1
Tabel Operasionalisasi Variabel
VARIABEL INDIKATOR SKALA
Efisiensi biaya produksi
suatu penelitian diperoleh atau data yang digunakan sebagai sumber dalam suatu
penelitian. Penelitian ini menggunakan sumber data karena penelitian dilakukan
50
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
tersebut merupakan sumber data sekunder menurut POPS (2013:23) “adalah
sumber lain yang secara legal dapat mempublikasikan data otentik suatu
perusahaan, misalnya bursa efek, asosiasi, dan sebaagainya”. Sedangkan menurut
Sugiyono (2010:193) “sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalanya lewat orang lain atau lewat
dokumen”. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari objek penelitian dan
peneliti terjun langsung ke lapangan guna mendapatkan data dari variabel-variabel
yang akan diuji dalam penelitian.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
tahunan dari tahun 2008-2012. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa jenis data dapat dikategorikan sebagai data bersekala (times series).
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses penting dalam
penelitian, dalam teknik pengumpulan data menjelaskan prosedur yang akan
ditempuh dalam pengumpulan penelitian. Hal ini bertujuan untuk memperoleh
data yang diperlukan dalam penelitian tersebut. Penulis mengumpulkan data
dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi yang menjadi objek penelitian.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan
telaah dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data dari dokumen
perusahaan. Peneliti melakukan penelaahan terhadap dokumen laporan keuangan
51
dengan anggaran dan realisasi biaya produksi serta dokumen-dokumen lain yang
mempunyai relevansi dengan penelitian ini.
3.5 Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis a. Teknik Pengolahan Data
Data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui teknik-teknik pengumpulan
data, perlu pengolahan dan penganalisisan lebih lanjut. Data yang telah terkumpul
dengan telaah dokumen ini dianalisis kemudian dihitung dan diolah.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang
menggunakan skala penelitian rasio. Adapun pengolahan data terhadap
variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Analisis deskriptif variabel penelitian.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk analisis deskriptif variabel penelitian:
a. Menghitung besarnya variabel efisiensi biaya produksi.
Menurut Halim (2000:72) efisiensi adalah “rasio antara input terhadap
output atau jumlah input per unit dibandingkan dengan output per unit.
Ukuran efisiensi bisa dikembangkan antara biaya yang sesungguhnya
dengan biaya standar yang telah ditetapkan sebelumnya misalnya melalui
anggaran”. Maka untuk menghitung besarnya efisiensi biaya produksi
adalah rasio yang dihitung dengan presentase antara anggaran biaya
produksi dibandingkan dengan realisasi biaya produksi.
52
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
Dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kriteria Efisiensi
Koefisien efisiensi Kriteria
90% atau lebih Istimewa
79% - 89% Baik
69% - 78% Kurang
Kurang dari 69% Tidak baik
Sumber : Kep. Men. BUMN No. 100/2002 Tentang Penilaian Kesehatan BUMN
Dari pengukuran efisiensi di atas, perusahaan dikatakan melakukan efisiensi
jika perhitungan rasionya melebihi 79%. Semakin besar perhitungan rasio
efisiensi biaya produksi yang didapat, maka menunjukkan bahwa
perusahaan telah melakukan efisiensi dengan baik.
Untuk menganalisis kecenderungan efisiensi biaya produksi yang terjadi
maka digunakan analisis trend, penelitian ini menggunakan trendensi yang
dinyatakan dalam prosentase (trend precentage analysis). Menurut Munawir
(2010:37) “trend precentage analysis adalah suatu metode atau teknik
analisa untuk mengetahui trendensi daripada keadaan keuangannya, apakah
menunjukkan trendensi tetap, naik atau bahkan turun”. Untuk dapat
menghitung trend efisiensi biaya produksi ini diperlukan tahun dasar
pengukurannya atau tahun dasarnya. Dalam penelitian ini tahun dasar
53
b. Menghitung besarnya variabel laba kotor.
Laba kotor sering digunakan sebagai alat evaluasi keberhasilan perusahaan
dalam mencapai tujuannya dan sebagai alat untuk mengambil keputusan
manajemen. Untuk menghitung besarnya laba kotor adalah rasio yang
dihitung dengan mengurangkan penghasilan penjualan operasional dengan
harga pokok penjulan.
(Supriyono, 2000 : 177)
Untuk menganalisis kecenderungan laba kotor yang diperoleh maka
digunakan analisis trend, penelitian ini menggunakan trendensi yang
dinyatakan dalam prosentase (trend precentage analysis). Menurut Munawir
(2010:37) “trend precentage analysis adalah suatu metode atau teknik
analisa untuk mengetahui trendensi daripada keadaan keuangannya, apakah
menunjukkan trendensi tetap, naik atau bahkan turun”. Untuk dapat
menghitung trend laba kotor ini diperlukan tahun dasar pengukurannya atau
tahun dasarnya. Dalam penelitian ini tahun dasar diambil dari data yang
paling awal.
c. Menganalisis perhitungan variabel penelitian
Setelah melakukan perhitungan terhadap masing-masing variabel, langkah
selanjutnya adalah menganalisis perhitungan variabel-variabel tersebut
guna mendapatkan gambaran tentang fenomena yang terjadi.
54
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
Kebenaran hipotesis harus dibuktikan melalui data yang terkumpul,
setelah melakukan pengolahan data tahap selanjutnya yaitu pengujian hipotesis
dengan menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel.
Husein (2010: 107) mengemukakan bahwa, “setelah data yang dibutuhkan
terkumpul, langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan data, agar data yang
masih terkesan bertebaran dapat disusun sedemikian rupa, sehingga lebih mudah
untuk dianalisis dalam rangka menjawab tujuan risetnya”.
a. Uji Linieritas Regresi
Digunakan untuk menguji apakah model linier yang telah diambil nyata atau
cocok dengan keadaannya atau tidak. Menurut Sudjana (2003: 15), “uji
kelinearan regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol bahwa regresi
linear melawan hipotesis tandingan bahwa regresi non linear.”
Uji linieritas dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung jumlah
kuadrat-kuadrat, berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung
jumlah kuadrat-kuadrat :
JK(T)
=
∑
JK(a)
=
∑JK(b
│
a) = b {
∑
∑ ∑}
b
=
∑ ∑ ∑∑ ∑
JK(S)
= JK(T)
–
JK(a) - JK(b
│
a)
55
JK(TC) = JK(S)
–
JK(G)
(Sudjana 2003: 17)
Setelah menghitung jumlah kuadrat-kuadrat (JK) di atas, maka selanjutnya uji
kelinearan regresi dengan rumus sebagai berikut:
F =
Dimana :
(Sudjana 2003: 19)
Langkah-langkah dalam melakukan uji kelinearan, antara lain:
1. Menentukan Hipotesis
H0 : regresi linear
H1 : regresi non linear
2. Level of significant α = 5%
3. Kriteria Pengujian
H0 : diterima apabila F hitung ≤ F tabel
H0 : ditolak apabila F hitung > F tabel
Dengan
dk pembilang = k - 2
dk penyebut = n – k
56
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
k = konstanta variabel bebas
n = banyaknya sampel
4. F hitung
F =
(Sudjana 2003: 19)
5. Kesimpulan
b. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis regresi
mempelajari hubungan yang ada di antara varaibel-variabel sehingga hubungan
yang diperoleh dapat menaksir variabel yang satu apabila harga variabel yang
lainnya diketahui.
Pada penelitian ini variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu
efisiensi biaya produksi (X), sedangkan variabel dependen adalah laba kotor
(Y). Untuk mengetahui apakah efisiensi biaya produksi (X) berpengaruh
terhadap laba kotor (Y), dilakukan analisis regresi sederhana. Persamaan
regresi sederhana secara umum adalah sebagai berikut :
Ŷ
= a + bX
(Sudjana, 2003 : 6) Keterangan :
Ŷ = Laba Kotor
a = konstanta regresi
57
X = Efisiensi Biaya Produksi
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi sederhana adalah
sebagai berikut :
1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a
dan b, yaitu : ∑ ∑ dan ∑ ∑
2. Mencari koefisien regresi α dan b dengan rumus
∑ ∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑ ∑
c. Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi (Uji t)
Menurut Sudjana (2003: 31), “uji keberartian koefisien arah regresi digunakan
untuk mengetahui apakah koefisien arah berarti atau tidak”.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Level of significant α = 5%
2. Kriteria Pengujian
H0 : diterima apabila thitung < ttabel
H0 : ditolak apabila thitung > ttabel
Distribusi student t, dengan dk = n - 2
Keterangan :
58
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
3. Pengujian Nilai t
t =
dimana:
s
b=
√
s
b2=
∑ ∑
=
∑Keterangan :
Sb = Simpangan Baku
Sb2 = Varians
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan dan penelitian yang dilakukan pada
PT. PINDAD (Persero) mengenai pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba
kotor, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada PT.
PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor biaya produksi yang dikeluarkan
dinyatakan efisien dengan kriteria istimewa.
2. Laba kotor pada PT. PINDAD (Persero) selama periode 2008 sampai dengan
2012 berdasarkan hasil perhitungan trend mengalami fluktuasi, namun
kecenderungan laba kotor yang diperoleh cenderung meningkat.
3. Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan perhitungan statistik regresi
linear sederhana, dapat disimpulkan bahwa variabel efisiensi biaya produksi
berpengaruh positif terhadap variabel laba kotor. Semakin tinggi efisiensi biaya
produksi, maka laba kotor yang diperoleh akan semakin tinggi.
5.2 Saran
Setelah mempelajari hasli dari penelitian pengaruh efisiensi biaya produksi
terhadap laba kotor, maka ada beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai
bahan kajian bagi perusahaan dan bagi peneliti selanjutnya diantaranya adalah
89
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
1. Untuk pihak PT. PINDAD (Persero) sebaiknya terus mempertahankan dan
meningkatkan efisiensi biaya produksi karena dengan melakukan efisiensi
biaya produksi maka biaya yang dikeluarkan akan ekonomis tanpa mengurangi
kualitas produk yang dibuat. Efisiensi ini dapat dilakuakan dengan
memperbaiki sistem dalam produksi maupun dalam manajemen,
memaksimalkan kapasitas produksi, menghindari adanya kerusakan, dan
meminimalisir selisih biaya produksi
2. Untuk meningkatkan laba kotor sebaiknya manajemen terus melakukan analisa
mengenai sebab-sebab terjadinya perubahan laba kotor baik itu perubahan ke
arah menguntungkan (kenaikan) maupun perubahan yang tidak
menguntungkan (penurunan), sehingga akan dapat diambil kesimpulan dan
atau tindakan untuk periode-periode selanjutnya. Selain itu manajemen juga
dapat meningkatkan promosi, penyesuaian harga, dan peningkatan kualitas.
3. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi selain efisiensi biaya produksi seperti
perubahan harga jual persatuan produk, perubahan kuantitas atau volume
produk yang dijual/dihasilkan, kenaikan harga bahan, tingkat upah atau
kenaikan harga-harga secara umum. Oleh karena itu penelitian selanjutnya
diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi laba kotor
suatu perusahaan pada periode yang lebih panjang sehingga lebih berguna
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku
Carter, W. K., and Ursy, M. F., (2004). Cost Accounting. Alih Bahasa Krista.
Buku Satu. Edisi Tiga Belas. Jakarta : Salemba Empat.
Griffin, R. W., dan Ebert, R. J., (2007). Bisnis. Jakarta : Erlangga
Halim, A. dkk. (2000). Akuntansi Manajemen Edisi 1. Yogyakarta :
BPFE-Yogyakarta.
Horngren, Charles T. Foster, G. Datar, Srikant M., (1997). Cost Accounting A
Managerial Emphasis. Eight Edition . Englwood Cliffs. New Jersey :
Prentice Hall International. Inc.
Husein, U. (2010). Desain Penelitian Manajemen Strategik – Cara Mudah
Meneliti Masalah-masalah Manajemen Strategik Untuk Skripsi, Tesis, dan
Praktek Bisnis. Jakarta : Rajawali Pers.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan – Per 1 Juli
2009. Jakarta : Salemba Empat.
Masyhuri, M. Zainudin. (2008). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan
Aplikatif. Bandung. PT Refika Aditama.
Mulyadi. (2009). Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN
Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen – Konsep, Manfaat, & Rekayasa. Edisi
Tiga. Jakarta : Salemba Empat.
Mulyadi, A. (2003). Akuntansi Manajemen – Analisis Biaya untuk Pengambilan
91
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
Munawir, S. (2002). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty
Yogyakarta
Mursyidi. (2010). Akuntansi Biaya – Conventional Costing, Just In Time, dan
Activity-Based Costing. Bandung : PT. Refika Aditama
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Bandung : Ghalia Indonesia
Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan
Skripsi (POPS). Bandung : Program Studi Akuntansi.
Rudianto. (2009). Penganggaran. Jakarta : Erlangga
Sastradipoera, K. (2001). Manajemen Perbankan. Bandung : Kappa - Sigma
Soemarso. (1999). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Sudjana. (2004). Statistika – Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito
Sudjana. (2003). Teknik Analisis dan Regresi. Bandung : Tarsito
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis – Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Supriyono. (2000). Akuntansi Biaya – Perencanaan dan Pengendalian Biaya
Serta Pembuatan Keputusan. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta
Supriyono dan Mulyadi. (2000). Akuntansi Manajemen 2. Yogyakarta : STIE
YKPN
Surakhmad, W. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito
Suwardjono. (2011). Teori Akuntansi – Perekayasaan Laporan Keuangan. Edisi
Ketiga. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta
92
Sumber Skripsi
Widianingsih, D. (2007). Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku Terhadap
Pencapaian Laba Kotor Pada PT PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan
Cor. Skripsi. Bandung : Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
Budyarti, T. (2009). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Tingkat
Pencapaian Laba Kotor pada PT PINDAD (Persero) Divisi Tempa Cor.
Skripsi. Bandung : Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
Kusdiawan, F. (2009). Pengaruh Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung
Terhadap Pencapaian Laba Kotor pada PT PINDAD (Persero) Divisi
Tempa dan Cor. Skripsi. Bandung : Fakultas Pendidikan Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Rahman, I. (2009). Pengaruh Realisasi Anggaran Penjualan (Pendapatan)
Terhadap Pencapaian Laba Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung (Pada Tahun 2003-2007). Skripsi.
Bandung : Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan
Indonesia
Sumber Jurnal
Iryadi (2005).“Analisis Selisih Biaya Produksi Sebagai Alat Pengendalian
Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi”. Jurnal Ilmiah
93
Riska Olivia Febriana, 2013
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI
Sukartini, Endarwati, Reno, F.M., “Pengaruh Penerapan Manajemen Mutu
Terpadu terhadap Efisiensi Biaya Produksi”. Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Padang
Arifin, J. (2007). “Pengaruh Karakteristik Gaya Penyusunan Anggaran Terhadap
Efisiensi Biaya”. Kajian Bisnis dan Manajemen. Vol. 9 No. 1 : 23-35
Octavia, E. dan Maryani, E. (2013) “The Cost Efficiency Effect Achievement Of
The Gross Profit Production Company”. 4th International Conference On Business
And Economic Research (4TH ICBER 2013) Proceeding.
Sumber Internet
Ramdhani, P.R. (2011). Pengertian BUMN. [Online]. Tersedia:
http://matakuliahekonomi.wordpress.com/2011/04/23/pengertian-bumn/ [23
April 2011]
Win. (2013). Pemerintah RI bertekad rampingkan 60 BUMN. [Online]. Tersedia :
http://whatindonews.com/id/post/view/detail/1848 [14 April 2013]
Flickr (2013). Peran BUMN dalam pemulihan ekonomi. [Online]. Tersedia :