ANALISIS PENERAPAN MANUAL MATERIAL REQUIREMENT
PLANNING (MRP) SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HARGA
DAN PROFITABILITASPADA KATERING SKALA KECIL (Studi Pada Santika Katering Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Oleh : Merry Fitriani R
1005730
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(Studi Pada Santika Katering Bandung)
Oleh
Merry Fitriani Rohaena
1005730
Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pariwisata
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Merry Fitriani Rohaena
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Skripsi ini tidak boleh perbanyak seluruhnya atau sebagian
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS PENERAPAN MANUAL MATERIAL REQUIREMENT
PLANNING (MRP) SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HARGA
DAN PROFITABILITAS PADA KATERING SKALA KECIL (Studi Pada Santika Katering Bandung)
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Woro Priatini, S.Pd., M.Si Wendi Andriatna, STP., M.Si.
NIP.197103092010122
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Agus Sudono, S.E., M.M
NIP. 19820508 200812 1002
Mahasiswa
Merry Fitriani R
Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan penelitian ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 9
1.4.1 Manfaat Teoritis ... 9
1.4.2 Manfaat Praktis ... 9
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1Kajian Pustaka ... 10
2.1.1 Pengertian Pariwisata ... 10
2.1.2 Pengertian Katering/Usaha Jasa Boga ... 13
2.1.3 Jenis-Jenis Industri Katering/Usaha Jasa Boga ... 14
2.1.4 Usaha Jasa Boga/Katering sebagai pendukung Pariwisata18 2.1.5 Proses Bisnis Pada Perusahaan Manufaktur ... 19
2.1.6 Manajemen Permintaan ... 21
2.1.6.1 Peramalan ... 21
2.1.6.2 Model Peramlaan ... 23
Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.7.1 Fungsi persediaan ... 26
2.1.7.2 Biaya Dalam Persediaan ... 27
2.1.8 Penjadwalan Produksi ... 30
2.1.9 Material requirement Planning (MRP) ... 34
2.1.9.1 Empat Langkah Dasar pembuatan MRP ... 35
2.1.10 Harga ... 36
2.1.11 Jenis dan Pengelompokan Biaya ... 37
2.1.11.1Elemen Biaya ... 38
2.1.12 Profitabilitas ... 38
2.2Penelitian Terdahulu ... 39
2.3Kerangka Pemikiran ... 42
2.4Hipotesis ... 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Objek dan Subjek Penelitian ... 46
3.2Metodologi Penelitian ... 47
3.3Operasional Variabel ... 49
3.4Populasi dan Sampel ... 50
3.5Teknik Pengumpulan Data ... 50
3.6Teknik Analisis Data ... 51
3.6.1Model Persediaan Economic Order Quantity (EOQ) ... 51
3.6.2 Menghitung Elemen Biaya ... 53
3.6.3 Profit (Keuntungan Usaha) ... 53
3.6.4 Break Event Point (BEP) ... 53
3.6.5 Uji Efisiensi Material/Bahan Baku ... 54
3.6.6 Uji Hipotesis ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Perusahaan ... 57
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 57
4.1.2 Santika Katering Menu ... 58
Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bandung ... 62
4.2 Jumlah Permintaan Bahan Baku yang di Pesan Berdasarkan Forecasting atau Peramalan untuk Kebutuhan Berikutnya ... 66
4.3 Implikasi Manual Material Requirement Planning (MRP) Terhadap Biaya Persediaan Bahan Baku di Santika Katering Bandung ... 78
4.4 Implikasi Manual Material Requirement Planning (MRP) Terhadap Harga dan profitabilitas di Santika Katering Bandung . 84 4.4.1 Harga dan Profitabilitas Pada Santika Katering Bandung .. 84
4.4.2 Implikasi Manual Material Requirement Planning (MRP) Terhadap Harga dan Profitabilitas ... 90
4.5 Uji Biaya Persediaan ... 93
4.6 Uji Hipotesis ... 95
4.6.1 Uji Komponen Harga ... 95
4.6.2 Uji Profitabilitas ... 97
4.7 Uji efisiensi Material/Bahan Baku ... 99
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan ... 105
5.2Saran ... 108
i
Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Merry Fitriani R, ANALISIS PENERAPAN MANUAL MATERIAL
REQUIREMENT PLANNING (MRP) SERTA IMPLIKASINYA
TERHADAP HARGA DAN PROFITABILITAS PADA KATERING SKALA KECIL (Studi Pada Santika Katering Bandung). Pembimbing Woro Priatini S,Pd., M.Si. dan Wendi Andriatna, STP., M.Si.
Perencanaan kebutuhan bahan baku untuk kegiatan produksi merupakan
faktor penting yang harus dikelola secara efektif dan efisien oleh suatu
perusahaan, baik itu perusahaan berskala besar ataupun berskala kecil untuk
menciptakan keuntungan yang maksimal. Salah satu cara memanfaatkan bahan
baku yang efektif dan efisien adalah pengendalian persediaan, sehingga
biaya-biaya dalam produksi dapat diminimalisir dan menaikan keuntungan.
Material Requirement Planning (MRP) adalah salah satu sistem
perencanaan bahan baku yang biasa digunakan di perusahaan berskala besar
namun jarang diimplementasikan pada perusahaan skala kecil seperti katering.
Penerapan MRP pada Santika Katering menggunakan metode EOQ (Eqonomic
Order Quantity), dan dua metode peramalan yaitu MA (Moving Average) dan
WMA (Weight Moving Average).
Hasil Penelitian menunjukan bahwa menggunakan metode MRP
memberikan efisiensi terhadap biaya persediaan sebesar 24,16% dan total
costsebesar 3,90% sehingga menaikan profitabilitas perusahaan sebesar 2,68%.
Artinya metode MRP dapat diimplementasikan pada Katering skala kecil dengan
rata-rata reduksi antara metode perusahaan dengan MRP adalah sebesar 9,09 %
seiap bahan bakunya.
Kata Kunci : Material Requirement Planning(MRP), Harga, Profitabilitas,
ii
Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Merry Fitriani R, MANUAL ANALYSIS OF MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) AND THE IMPLICATICATIONS FOR PRICE AND
PROFITABILITY IN SMALL CATERING.(Study at Santika Katering Bandung). Tutor Woro Priatini S,Pd., M.Si. dan Wendi Andriatna, STP., M.Si.
Material Requirement Planning for production is an important factors
that must be managed effectivelyandefficiently by a company, that is a large or
small company for create maximum profitability. One of them using a materials
effectiveandefficient with inventory control, so that resulting in the
productioncostscan beminimizedandraise profit margins.
Material Requirement Planning (MRP) is one of raw material planning
system that used by a large company, but rarely used in small company like
catering. The implementation of Material Requirement system at Santika Katering
Bandung using methode EOQ (Eqonomic Order Quantity), and two methodes of
forecasting that is MA (Moving Average) and WMA (Weight Moving Average).
The result showed that using MRP Methode given an efficiently toward
inventory cost until 24,16% and totaly of cost reduce until 3,90%. So that raised
profitability of company until 2,86%. The means is MRP methode can be
implemented at small catering with average the result of reduction material
beetween company and the methode is 9,09% every material.
1
Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan akan pengetahuan pada bidang kepariwisataan di
Indonesia semakin lama semakin berkembang sehingga tumbuh menjadi suatu
industri yang berdiri sendiri. Kata Pariwisata sendiri dapat diartikan sebagai suatu
perjalanan dari daerah yang satu ke daerah yang lain dengan tujuan untuk mencari
pengalaman yang baru yang belum pernah dialami sebelumnya (Yoeti, 1996, hlm.
112). Pengertian lain menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10
tahun2009 menyebutkan bahwapariwisata adalah berbagai macam kegiatan
wisatadan didukung berbagai fasilitas serta layanan yangdisediakan oleh
masyarakat, pengusaha, Pemerintah,dan Pemerintah Daerah. Sedangkan
kepariwisataan sendiri adalah keseluruhan kegiatan yangterkait dengan pariwisata
dan bersifat multidimensiserta multidisiplin yang muncul sebagai
wujudkebutuhan setiap orang dan negara serta interaksiantara wisatawan dan
masyarakat setempat, sesamawisatawan, pemerintah, pemerintah daerah,
danpengusaha. Artinya pariwisata yang selama ini kita ketahui hanyalah sebatas
industri yang terdiri dariperusahaan-perusahaan perhotelan dan pengangkutan,
kini seiringya dengan perkembangan zaman pariwisata atau kepariwisataan bukan
lagi suatu hal seperti yang disebutkan diatas saja.Melainkantelah kita ketahui
secara umum bahwa pariwisata meliputi berbagai bidang-bidang kehidupan. Baik
itu kehidupan politik, ekonomi, sosial maupun budaya serta ilmu pengetahuan
modern. Jika ditinjau dari segi ekonomi, kepariwisataan meliputi berbagai macam
usaha-usaha bisnis, baik itu usaha bisnis besar maupun usaha bisnis kecil. Karena
pariwisata itu adalah sebuah industri yang mencakup lapangan usaha bisnis sangat
luas dan mempunyai sifat rumit berganda.
Ketika kita melakukan sebuah perjalanan atau kunjungan yang memakan
waktu berhari-hari bahkan hingga berbulan-bulan ke suatu tempat,bukan saja
2 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
saja.Melainkan juga membutuhkan hal-hal lain dalam kehidupan sehari-harinya
seperti makan, minum, berbelanja, menonton, berolahraga, mendengarkan musik,
menghibur diri, menikmati ataupun bahkan hanya mencoba sesuatu hal yang
belum pernah dialami sebelumnya. Hal-hal yang seperti dilakukan diatas adalah
hal yang lumrah sebagai seorang manusia dan umum dilakukan. Sehingga dari
kebutuhan seseorang yang menunjang untuk melakukan sesuatu selama
perjalanannya munculah berbagai macam usaha sebagai bentuk penunjang
sehingga menghidupkan ekonomi setempat. Menurut Pendit (2006, hlm.72)
perusahaan pariwisata digolongkan menjadi dua bagian. Yaitu perusahaan
pariwisata utama langsung dan perusahaan pariwisata sekunder tak langsung.
Dimana yang dimaksud perusahaan pariwisata utama langsung adalah semua
perusahaan yang tujuan pelayanannya khusus diperuntukan bagi perkembangan
kepariwisataan dan kehidupan usahanya memang benar-benar tergantung padanya
sedangkan perusahaan pariwisata sekunder tak langsung tidak sepenuhnya
tergantung pada wisatawan-wisatawan saja, melainkan juga sebagian besar
diperuntukan bagi masyarakat setempat seperti contohnya usaha dibidang
Panganataucatering.
Adapun pengertian industri kateringmenurut peraturan Menteri
Keuangan, Jasa Boga atau Katering PMK No 418/KMK.03/2003, 30/09/2003 yaitu “penyedia makanan dan atau minuman lengkap dengan atau tanpa peralatan dan petugasnya, untuk keperluan tertentu berdasarkan kontrak atau perjanjian
tertulis atau tidak tertulis”. Dimana Industri katering merupakan industri yang
paling prospektif pada saat ini baik itu di Indonesia maupun di dunia.
Dikarenakan suatu sifatnya yang ada kaitannya dengan kebutuhan utama kita
sebagai manusia yang membutuhkan makanan setiap waktu, sehingga industri
makanan menjadi salah satu sektor yang tak akan lekang dimakan waktu.Pesatnya
industri tersebut, belakangan terus menggairahkan minat pengusaha untuk
menggarap bisnis makanan. Bukan hanya restoran dan kafe yang banyak
bermunculan. Namun, bisnis rumahan seperti bisnis katering yang saat ini banyak
3
3 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberikan pihak katering terhadap konsumennya tentu sangat diminati sekali oleh
setiap orang yang semakin lama menginginkan gaya hidup yang praktis, karena
dengan menggunakan jasa katering seseorang tidak perlu lagi merasa repot
memasak untuk keperluan acara-acara yang diselenggarakan dengan
membutuhkan jumlah produksi yang cukup banyak serta membutuhkan orang
banyak.Disamping itu pula kelebihan jasa katering dibandingkan dengan jasa
pangan lainnyaseperti restoran yaitu, segala keinginan konsumen dapat
diwujudkan. Seperti mewujudkan suatu pesta yang keberadaannya bukan ditempat
katering itu berada, namun di tempat lain yang menjadi pilihan konsumen.
Sehingga karena kemudahannya itulah banyak orang yang menggunakan jasa
katering untuk keperluan-keperluan acara atau hanya sekedar keperluan untuk
makan siang di kantor, dari situlah memunculkan usaha-usaha bisnis katering.
Terbukti dengan semakin banyaknya perusahaan jasa katering yang bermunculan,
khususnya di daerah Bandung sendiri ada sekitar 130 perusahaan katering yang
telah terdaftar di Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) kota
Bandung.Baik itu katering wedding ataupun catering industry berdasarkan salah
satu wacana yang ditulis oleh :http://arcom.co.id pada 28 Agustus 2013 yang lalu.
Dalam catering event produk makanan yang merupakan produk utama
yang ditawarkan kepada konsumen sebagai salah satu variabel terpenting yang
diperlukan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan perlu
mendapatkan perlakuan khusus, khususnya perlakuan terhadap mutu produk atau
mutu daripada makanan tersebut Adapun parameter mutu makanan tersebut
menurut Marsum (2005, hlm. 157) yaitu : (1) Flavor (rasa/bau); (2) Consistency
(kemantapan; ketetapan); (3) Texture/Form/Shape (susunan/bentuk/potongan); (4)
Nutitional Content (kandungan gizi); (5) Visual Appeal (daya penarik lewat
ketajaman mata); (6) Aromatic Appeal (daya penarik lewat bau dan harum); (7)
Temperature (panas/suhu).
Semua parameter mutu diatas harus bisa dipertahankan hingga suatu
produk dapat disajikan kepada konsumen. Maka dariitu untuk menjaga konsistensi
4 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari ketersediaan bahan baku yang berkualitas dan terjaga. Adanya persediaan
bahan baku yang memadai serta terjaga dalam suatuindustri tentu akan
berpengaruh terhadap jalannya operasional produksi, sehinggaadanya
persediaansngat dibutuhkan . Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan
pembantu, barang dalam proses ataupun barang jadi. Persediaan bahan baku
merupakan salah satu aset penting dalam perusahaan karena mempunyai nilai
yang cukup besar dan mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi
(Herjanto, 2001 hlm. 92). Sehingga perencanaan kebutuhan material (Material
Requirement Planning, MRP) haruslah ada karena sangat berperan penting juga
terhadap perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi. Sehingga barang
yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan dan tidak
membuat over stock. Karena tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa adanya
persediaan, meskipun sebenarnya persediaan dapat dikatakan sebagai sumber dana
yang menganggur karena sebelum persediaan digunakan berarti dana yang terikat
didalamnya tidak dapat digunakan untuk keperluan yang lain, sehingga setidaknya
dana yang digunakan untuk biaya persediaan dapat diminimalisirkan sehingga
memberikan profitabilitas yang tinggi kepada perusahaan.Meminimalisirkan biaya
bagi suatu perusahaan adalah hal yang sangat penting untuk dapat memberikan
keuntungan yang maksimal.
Kebanyakan dari industri-industri manufaktur yang tergolong besar
sudah menerapkan sistem-sistem yang terkait untuk perencanaan bahan baku
seperti pemakaian sistem ERP (Enterprise Resource Planning). Dimana sistem
ERP ini adalah sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya
organisasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai
tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stake holder) atas organisasi
tersebut(Dhewanto & Falalah, 2007, hlm. 5). Sistem informasi yang dibangun dan
diimplementasikan sebagai fasilitator terwujudnya konsep ERP di suatu
organisasi. Cikal bakal dari ERP adalah konsep Material Requirement Planning
(MRP) atau perencanaan kebutuhan material. Dimana konsep ini dimunculkan
5
5 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang harus disediakan untuk membuat suatu produk tertentu. MRP dibuat untuk
mengelola order material dan komponen-komponen lainnya berdasarkan logika
pengadaan material agar dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti produk apa
yang akan dibuat, apa yang diperlukan untuk membuat produk tersebut, apa yang
sudah dimiliki dan apa yang harus dibeli. MRP digunakan untuk menyimulasikan
persamaan manufaktur universal, simulasi ini menggunakan jadwal perencanaan
utama (master schedule) untuk menjawab pertanyaan apa yang akan dibuat, daftar
pengadaan material (bill of material) untuk menjawab apa yang diperlukan untuk
membuat produk tersebut, data persediaan (inventory) untuk menjawab
pertanyaan apa yang sudah dimiliki, dan untuk mengetahui apa yang harus
disediakan.Sehingga penerapan sistem MRP dimaksudkan untuk meminimalisir
jumlah persediaan yang terlalu besar yang mengakibatkan timbulnya dana
menganggur terlalu besar (yang tertanam dalam persediaan), meningkatnya
penyimpanan, dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. Akan tetapi jika
persediaan terlalu sedikit mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan persediaan
(stock-out) karena sering kali bahan/barang tidak dapat di datangkan secara
mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang menyebabkan terhentinya proses
produksi, tertundanya keuntungan, bahkan hilangnya pelanggan. Pengendalian
persediaan harus dilakukan sedemikian rupa agar dapat melayani kebutuhan
bahan/barang dengan tepat dengan biaya yang rendah (Herjanto, 2001, hlm. 94).
MRP sendiri jarang diterapkan pada perusahaan menengah kebawah,
padahal seperti yang kita ketahui bahwa suatu perencanaan bahan baku sangatlah
penting dan haruslah direncanakan dengan sebaik mungkin, baik itu untuk
perusahaan besar maupun kecil agar tidak berimbas pada biaya dan
mempengaruhi harga jual serta profitabilitas. Profitabilitas atau keuntungan
adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi (Sukirno, 2005, hlm.
192), yang merupakan tujuan dari suatu usaha dilaksanakan.Pada dasarnya
manajemen dari katering umumnya adalah melakukan suatuperencanaan,
pengorganisasian, pengendalian dan pelaksanaan. Dimana Setiap kegiatan akan
6 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelayanannya yang terkait pada harga. Harga pokok makanan atau penjualan
merupakan harga pokok yang benar-benar terjadi, dimana harga pokok makanan
ini didapatkan dari hasil kalkulasi perhitungan langsung atas persediaan bahan
makanan (Wiyasha, 2006, hlm. 92).Dikarenakan Katering sebagai salah satu
bisnis yang termasuk kedalam bisnis pangan atau makanan yang tentunya
memiliki resiko sendiri dalam penyajian makanannya, sehingga banyak hal yang
perlu diperhatikan oleh caterers selaku penyedia jasa kateringketika memenuhi
permintaan dari konsumen. Mengingat karena produk makanan khususnya produk
makanan yang tidak tahan lama merupakan bahan yang cepat rusak (perishable
product)sehingga dibutuhkan penanganan tertentu agar tidak berimbas pada mutu
makanan yang dibuat dan berdampak pada profit suatu perusahaan tersebut, maka
diperlukanya sebuah perencanaan kebutuhan bahan baku.
Industri-industri katering event seperti Santika Katering yang merupakan
usaha katering menengah kebawahyang menangani wedding setiap minggunya
serta menangani jasa pelayanan box, sudah tentu memerlukan perencanaan
kebutuhan material dengan baik juga agar tidak terjadi pembelian bahan baku
yang over. Merencanakan bahan baku yang tepat bukan hal yang mudah dalam
perusahaan katering terlebih Santika katering juga termasuk kedalam suatu usaha
dengan pengelolaan order atau pesanan sesuai dengan permintaan tamu. Yang
lebih dikenal dengan istilah make to order, artinya perusahaan akan mengolah
material menjadi suatu produk setelah menerima pesanan dari konsumen.
Material atau komponen akan dibeli hanya jika perusahaan sudah pasti menerima
pesanan untuk membuat menu tersebut, minimal beberapa hari sebelum hari
pelaksanaan. Maka tentunya akan terjadi perbedaan sistem perencanaan,
pengadaan dan biaya bahan baku untuk produksi sehari-hari serta harga jual yang
ditetapkan antara katering yang masih berskala kecil dengan katering-katering
yang sudah dapat digolongkan kedalam kategori besar. Oleh karena itu adanya
sistem pengendalian bahan baku yang tepat akan membantu kelancaran
operasional daripada Santika Katering sendiri. Mengingat Santika Katering adalah
7
7 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disayangkan yaitu belum adanya sistem pengendalian bahan baku serta standar
recipie yang jelas. Sehinggamengakibatkan biaya-biaya dalam produksi sering
sekali terjadi kenaikan dan penurunan yang cukup tinggi.
Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan maka penulis ingin
melakukan penelitian terkait dengan penerapan sistem manual Material
Requirement Planning pada industri katering yang berskala kecil dengan
mengimplementasikannya terhadap harga dan profitabilitas.Kemudian
membandingkan sistem perhitungan yang telah dipakai selama ini dengan
perhitungan yang akandilakukan. Sehingga penulis tertarik mengangkat judul penelitian “ANALISIS PENERAPAN MANUAL MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HARGA DAN
PROFITABILITAS PADA KATERING SKALA KECIL. (Studi Pada Santika
Katering Bandung)”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Sebuah perusahaan khususnya yang bergerak pada industri makanan baik
itu industri dalam skala besar ataupun kecil sudah tentu harus mempunyai sebuah
pencatatan-pencatan terkait untuk jalannya operasional. Merecord atau mencatat
hal-hal yang berkaitan dengan operasional seperti pencatatan produk apa saja
yang dibuat, bagaimana standarnya, berapa jumlah produksinya, bagaimana
pemesanan dari konsumen terhadap produk kita, bagaimana dengan pengadaan
bahan bakunya, bagaimana dengan pembelian bahan bakunya dan lain-lain yang
belum sepenuhnya dijalankan atau bahkan tidak ada di industri kecil atau
usaha-usaha katering dalam skala kecil. Hal ini tentunya akan sangat berguna dan
menunjang untuk sebuah perusahaah agar dapat mereview atau meninjau ulang
kembali terkait produksi yang telah dibuat, dan hal ini juga dapat dijadikan
sebagai peramalan untuk kedepannya.Khususnya untuk merencanakan pengadaan
dan pembelian bahan baku untuk kebutuhan produksinya, yang kita ketahui
8 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
make to order yang artinya perusahaan akan memulai mengolah material atau
produk setelah adanya pesanan dari konsumen.
Perencanaan bahan baku juga mengontrol dan mengetahui seberapa
banyak kebutuhan bahan baku yang akan digunakan dalam operasional produksi
serta kemudahan untuk mengontrol biaya persediaan. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan Persediaan bahan baku menjadi salah satu faktor produksi yang
harus dikelola dengan benar, karena dalam suatu perusahaan rata-rata 40% total
biaya terdapat pada biaya bahan baku (material cost). Sehingga dalam pengolahan
makanan harus memilki akuntabilitas untuk menjamin bahwa material makanan
ataupun bahan baku telah digunakan secara efisien sesuai dengan standar dan pola
produksi yang sudah ditetapkan dan sekaligus dapat diukur melalui sistem
akuntansi. Terkadang yang menjadi salah satu permasalahan dalam sebuah
industri kecil khususnya yang bergerak di bidang makanan seperti Santika
Katering ini adalah pembelian material atau bahan baku yang terlalu berlebih,
karena minimnya sistem pencatatan yang terkait dengan operasional atau bahkan
tidak ada standar receipe baku yang ditetapkan. Padahal dalam suatu perusahaan
adanya pe-recordan atau pencatatan-pencatatan baik sistem pencatatan tradisional
berdasarkanintuisi atau bisa disebut juga sistem yang sangat sederhana, sampai
dengan sistem yang sudah modern dan dapat di input kedalam komputer dengan
menggunakansoftware-software tertentu haruslah ada agar dapat memudahkan
dalam kegiatan operasionalnya.Adapun Rumusan Masalah Penelitian berdasarkan
latar belakang dan identifikasi masalahnya yaitu :
1. Berapakah Jumlah Permintaan Bahan Baku yang dipesan Berdasarkan
Forecasting atau Peramalanuntuk kebutuhan berikutnya?
2. Bagaimana implikasi manual Material Requirement Planning (MRP)
terhadap biaya persediaan bahan baku di Santika Katering Bandung ?
3. Bagaimanakah implikasi manual Material Requirement Planning (MRP)
9
9 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.3 Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui jumlah permintaan bahan baku untuk produksi berikutnya
sebagai gambaran operasional produksi, berdasarkan hasil peramlaan
atau forecasting.
2. Mengetahui implikasi manual Material Requirement Planning (MRP)
terhadap biaya persediaan bahan baku di Santika Katering, sebagai
pengendaliaan persediaan.
3. Mengetahui implikasi manual Material Requirement Planning (MRP)
terhadap harga dan profitabilitas di Santika Katering Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
Selain memiliki tujuan, dilakukannya penelitiaan juga mempunyai
manfaat atau kegunaan baik itu secara teoritis ataupun secara praktis. Adapun
manfaat dari pada penelitian ini yaitu :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan serta sumbangan penelitian bagi ilmu
manajemen operasional, manajemen produksi dan ilmu manajemen keuangan
mengenai pentingnya sebuah perhitungan manual sistem pengadaan bahan baku
yang memiliki pengaruh terhadap harga dan profitabilitas pada suatu perusahaan.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pihak-pihak yang berkaitan dengan topik ini, diantaranya yaitu pihak-pihak :
1. Bagi pihak perusahaan, dimana manfaat dari penelitian ini yaitu
mengetahui peramalan permintaan pesanan untuk waktu yang akan
datang, serta mengetahui seberapa besar biaya persediaan yang
dikeluarkan untuk pembelian serta penyimpanan bahan baku.
2. Bagi mahasiswa sebagai salah satu referensi untuk memperluas
pengetahuan maupun pembanding dalam penelitian atau penulisan karya
10 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Serta bagi penulis sendiri menambah wawasan mengenai pentingnya
sebuah sistem yang akan berpengaruh kepada kelancaran operasional
46
Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penerapan manual Material
Requirement Planning (MRP) terhadap Harga dan Profitabilitas. Objek penelitian
yang digunakan terdiri atas variabel independent (variabel bebas) yaitu sistem
manual Material Requirement Planning (MRP) (X) dan variabel dependent
(variabel terikat) yaitu Harga (Y1) dan Profitabilitas (Y2). Sedangkan Subjek dari
penelitian ini adalah Santika Katering Bandung yang terletak di Kp. Legok Jambu
RT 01/03 No.19 Desa Sadu, Soreang Bandung. Dimana Santika Katering ini
merupakan salah satu industri atau usaha di bidang katering yang tergolong
kedalam industri katering berskala kecil dan dapat digolongkan kedalam industri
katering event. Karena menangani jasa pelayanan makanan untuk acara wedding,
khitanan, nasi box, snack box, ulang tahun, dll yang sifatnya tidak periodik tiap
hari, namun melakukan produksi kurang lebih lebih antara 100-1000 pax setiap
event. Usaha ini juga dapat dikategorikan kedalam manufaktur, karena dalam hal
ini adalahmeproduksi makanan dari mulai perencanaan bahan baku, produksi,
packaging hingga distribusi ke konsumen dengan memberikan pelayanannya.
Penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan menganalisis perencanaan kebutuhan
bahan baku yang dilakukan oleh pihak Santika Katering. Dengan cara memahami
atau mendalami karakteristik produksi dan persediaan yang ada di industri
katering tersebut
Karakteristik produksi dan persediaan pada suatu industri dapat dianalisa
dengan mengidentifikasi terlebih dahulu jenis permintaan daripada industri
tersebut. Yang kemudian setelah kita mengetahuinya, kita harus mengetahui
berapa jumlah daripada permintaannya, barulah setelah itu kita
menerjemahkannya kedalam suatu analasisa perencanaan bahan baku. Dimana
analisa yang dilakukan adalah dengan menganalisis item atau menu yang dibuat,
47 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terkait dalam proses produksinya. Setelah menganalisa persediaan material atau
bahan baku di perusahaan lalu dibuat sistem perencanaan kebutuhan bahan baku,
yang kemudian dilakukan implementasi metode perencanaan kebutuhan bahan
baku yang paling tepat. Serta membandingkannya dengan metode yang telah
digunakan selama ini oleh pihak Santika Katering. Implementasi metode
perencanaan kebutuhan bahan baku yang tepat pada perusahaan akan memberikan
dampak yang baik, yakni adanya kelancaran proses produksi Pada intinya, metode
yang tepat akan menghasilkan perencanaan persediaan material yang akurat yang
akan memberi dampak kelancaran pada proses produksi serta memberikan
efisiensi biaya bahan baku serta profitabilitas pada perusahaan.
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian eksperimental dengan bentuk
desain eksperimen adalah pre- experimental design, karena penelitian ini
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2012, hlm. 74). Dikatakan pre-
experimental design karena disain ini belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh yang masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen.
3.2 Metode Penelitian
Metodologi penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012, hlm. 2). Penelitian yang
dilakukan penulis ini merupakan penelitian eksperimental dengan bentuk desain
eksperimen adalah pre- experimental design. Karena merupakan analisis
penerapan sebuah sistem manual perhitungan atau peramalan kebutuhan bahan
baku Material Requirement Planning (MRP) pada industri katering berskala kecil,
dan akan dilihat pengaruhnya terhadap harga dan profitabilitas.Penelitian ini
bersifat modeling atau penerapan suatu sistem yang sering digunakan dalam
industri manufaktur (industri skala besar) kedalam industri skla kecil yaitu
industri jasa boga. Kemudiaan hasil akhir daripada penelitiaan ini akan
48
48 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Katering untuk mengetahui apakah suatu sistem Material Requirement Planning
(MRP) yang biasa digunakan pada industri berskala besar dapat
diimplementasikan pada industri berskala kecil.Dengan bentuk pre- experimental
design yaitu One group pretest-postest design. Dengan demikian hasil perlakuan
dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan
sebelum diberi perlakuan. Sehingga metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian kuantitatif. Dengan pengujian hipotesis yang telah diajukan
49 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Operasional Variabel
Variabel Konsep Variabel Sub Variabel
Indikator Ukuran Skala
50
50 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemungkinan ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2012, hlm. 80). Populasi dalam penelitian ini yaitu semua data-data
pendukung dengan pembuatan manualMaterial Requirement planning (MRP) dan
data-data yang berkaitan dengan harga produk dan profit perusahaan. Sedangkan
sampelnya yaitu semua data yang didapatkan dijadikan sampel. Karena
keterbatasan waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis hanya
mengolah data beberapa bulan terakhir saja, data tersebut diperoleh hanya untuk
dijadikan sebagai master data serta perbandingan dan pengaplikasian saja dengan
sistem manual yang akan dibuat peneliti.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam setiap penelitian, untuk dapat memperoleh data maka diperlukan
teknik pengumpulan data. Tekhnik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah
mendapatkan data (Sugiyono, 2012, hlm. 137). Tekhnik pengumpulan data yang
digunakan pada saat penelitian yaitu :
1. Observasi Non Partisipan Terstruktur
Dimana peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang
yang sedang diamati, penulis hanya sebagai pengamat independent.
Disebut sebagai observasi terstruktur karena observasi telah dirancang
secara sistematis, tentang apa yang akan diamati , kapan dan dimana
tempatnya sudah diketahui. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila
peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati.
51 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wawancara dilakukan dengan menanyakan informasi terkait dengan data
yang kita butuhkan kepada sumber data. Dimana tujuan dari wawancara
ini adalah dapat menjawab semua permasalahan yang telah kita
rumuskan, atau permasalahan yang akan kita teliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.
(Arikunto, 2010, hlm. 201). Selain mendapatkan dokumentasi dari subjek
penelitian studi literatur pun dilakukan. Karena studi literatur merupakan
salah satu upaya yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara
membaca dan mempelajari buku, artikel, karya ilmiah guna memperoleh
informasi atau referensi yang berkaitan dengan penelitian.
4. Studi Literatur
Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, dan bacaan
lainnya guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori
dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mendapatkan sebuah
kesimpulan dari rumusan yang telah diajukan. Adapun tekhnik analisis data yang
digunakan dalam penelitian adalah :
3.6.1 Model Persediaan Economic Order Quantity (EOQ)
Adalah salah satu model persediaan yang paling tua dan paling sering
digunakan sebagai pendamping peramalan kebutuhan bahan baku. Tujuan utama
dari model persediaan ialah meminimalkan biaya total terutama biaya pemesanan
dan biaya persediaan bahan baku.
52
52 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= frekuensi pesanan x biaya pesanan
= D
Q
x S
Biaya penyimpanan per tahun :
= Persediaan rata-rata x biaya penyimpanan
= Q
2
x H
Biaya Total Pertahun
= Biaya pemesanan + biaya penyimpanan
=D
Q
x S +
Q2
x H
EOQ terjadi jika biaya pemesanan = biaya penyimpanan, maka : D
D : Jumlah kebutuhan barang (unit/tahun) S : Biaya pemesanan (rupiah/pesanan)
h : Biaya penyimpanan (% terhadap nilai barang) C : harga barang (rupiah/unit)
H : h x C = biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun) Q : Jumlah pemesanan (unit/pesanan)
53 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.2 Menghitung Elemen Biaya
Adalah biaya yang lebih ditekankan kepada material cost oleh
perusahaan. Dimana sebagian besar biaya dikeluarkan untuk ini. Dimana hasil
dari perhitungan food cost ini dipakai untuk penjualan harga produk. Adapun
rumusannya adalah :
Total Sales (TS) = Total Cost (TC) + Profit (P)
Total Cost (TC) = Total Sales (TS) - Profit (P)
Profit (P) = Total Sales (TS) - Total Cost (TC)
% Food Cost = Total Food Cost : Total Sales (TS) x 100%
3.6.3 Profit (Keuntungan Usaha)
Keuntungan Kotor (Gross Profit)
Digunakan untuk mengetahui keuntungan kotor daripada perusahaan
tersebut. Dimana dapat dihitung dengan formula :
Keuntungan Bersih (Net Profit)
Digunakan untuk mengetahui keuntungan bersih dari perusahaan.
Dimana formulanya adalah :
3.6.4 Break Event Point (BEP)
Merupakan titik impas dari suatu perusahaan, dimana perusahaan
tersebut tidak mengalami untung juga tidak mengalami kerugian. Adapun
formulanya adalah :
BEP (RP) = Total Fixed Cost
1− (Total biaya variabel ∶Total Hasil Penjualan ) Gross Profit (GP) = Total Sales (TS) – Total Food Cost (TFC)
54
54 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BEP (unit) = Total Fixed Cost
Harga Jual per unit Produk −biaya variabel per unit
3.6.5 Uji Efisiensi Material/Bahan Baku
Digunakan untuk melihat efisiensi reduksi material antara metode yang
digunakan dengan control dari perusahan. Uji efisiensi dapat dicari dengan rumus:
� ��� − � �
� � � 100%
3.6.6 Uji Hipotesis
Objek Penelitian yang menjadi variabel bebas atau variabel independent
yaitu sistem manual Material Requirement Planning (MRP) (X), sedangkan
variabel terikat atau variabel dependent yaitu Harga (Y1) dan Profitabilitas (Y2).
Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol
dan hipotesis alternatif. Penelitian ini sendiri termasuk kedalam desain penelitian
ekperimental sehingga untuk pengujian hipotesisnya digunakan uji beda hipotesis
t-test. Dikarenakan data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data interval
atau rasio maka digunakan uji t-test dua sampel. Dimana uji beda dilakukan antara
komponen pembentuk harga yang sudah diterapkan disana dengan komponen
harga hasil perhitungan yang dilakukan peneliti, begitupun dengan
profitabilitasnya dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan. Prinsipnya
yaitu untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan positif antara harga dan
pfofatibilitas sebelum dan sesudah diimplimentasikannya sistem manual Material
Requirement Planning (MRP). Adapun pengujian hipotesis secara stimultan
dengan uji t-test adalah sebagai berikut :
ℎ� � > � maka H0diterima dan menolak H yang artinya terdapat
perbedaan antara komponen harga dan profitabilitas metode perusahaan
dengan metode Manual Material Requirement Planning (MRP)
ℎ� � < � maka H0 ditolak dan menerima H yang artinya tidak
55 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perusahaan dengan metode Manual Material Requirement Planning
(MRP)
Adapun penggunan rumus dsri uji hipptesis adalah sebagai berikut :
a. Two Tail t-test r = Korelasi antara dua sampel
b. Menghitung nilai rata-rata (Mean)
Rumus 3.6.6.2
c. Menghitung nilai standar deviasi (s)
56
56 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= � − � ²
−1
d. Nilai α
Untuk menginterprestasikan nilai t-test terlebih dahulu harus ditentukan nilai
α (tingkat kesalahannya) berdasarkan df (degree of freedom). Dimnana df = n- 1.
e. Membandingkan atara nilai t hitung dengan t tabel. Dengan asumsi:
ℎ� � > � maka hipotesis ditolak
105
Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Merencanakan pengadaaan bahan baku atau persediaan untuk kebutuhan
produksi haruslah selalu dilakukan oleh setiap industri, baik itu industri yang
tergolong besar ataupun industri yang masih berskala kecil. Hal itu dilakukan
untuk memudahkan suatu usaha dalam merencanakan dan mengontrol pembelian
bahan baku untuk produksi, khususnya untuk mengontrol bahan baku yang
disimpan agar tidak menimbulkan biaya penyediaan bahan baku yang berlebih.
Santika Katering Bandung adalah salah satu katering yang termasuk
kedalam katering berskala kecil, karena melayani kebutuhan umum seperti pesta
pernikahan,ulang tahun dan hajatan lainnya dengan skala relatif kecil. Metode
atau cara dalam merencanakan kebutuhan bahan baku untuk kegiatan eventnya
masih dilakukan secara sederhana dengan perhitungan manual. Dalam penelitian
ini penerapan sistem maual Material Requirement Planning(MRP) yang biasa
diterapkan pada industri berskala besar, diaplikasikan kedalam industri berskala
kecil seperti pada santika katering.
Menu-menu yang terdapat di SantikaKatering terdiri dari menu untuk acara
wedding, meeting, meal box, coffee break, hajatan dan menu-menu untuk
keperluan acara lainnya dan melayani menu makanan baik untuk buffet ataupun
menu box. Ada lima paket wedding yang tersedia di santika katering, serta
puluhan menu pilihan untuk acara lainnya. Adapun kesimpulan atas jawaban
daripada rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Jumlah permintaan bahan baku yang dipesan berdasarkan hasil forecasting
Perencanaan kebutuhan bahan baku yang dilakukan di Santika katering
biasanya dilakukan per event. Artinya pihak katering tidak pernah
merencanakan dan memperkirakan berapa jumlah kebutuhan material yang
dibutuhkan untuk produksi, karena minimnya sistem manajerial yang
106
106 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
forecasting dapat memberikan gambaran kepada industri, sehingga pihak
industri dapat mengetahui jumlah kebutuhan bahan baku untuk periode
mendatang. Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan dua metode yakni metode Moving Average (MA) dan weight
moving average (WMA), untuk keakuratan data hasil peramalan dilakukan
dua metode analisis error yakni mencari nilai terkecil antara MSE (Mean
Square Error) dan MAD (Mean Absolut Deviation).
2. Implikasi manual Material Requirement Planning (MRP) terhadap biaya
persediaan bahan baku di Santika Katering
Terdapat sekitar 58 item bahan yang disimpan dari total 162 bahan baku
yang digunakan selama periode Januari sampai April 2014. Rata-rata bahan
baku yang disimpan adalah bahan baku yang sifatnya groceries atau yang
tahan lama. Sehingga bisa dijadikan stock bagi perusahaan apabila terjadi
kekurangan. Biaya persediaan yang dikeluarkan oleh Santika Katering selama
empat bulan adalah sebesar Rp. 2.674.837,84 dengan total biaya
penyimpanan selama empat bulan adalah sebesar Rp. 1.252.615,6 dan total
frekuensi pemesanan rata-rata perminggu sebanyak enam kali. Karena metode
perusahaan menggunakan sistem perevent perorder, begitupun dengan bahan
baku yang disimpan. Sehingga biaya lebih banyak dikeluarkan untuk biaya
pemesanan atau pembelian bahan baku. Biaya pemesanan bahan baku yang
merupakan ongkos pembelian kebutuhan material pihak katering adalah Rp.
200.000,- untuk setiap eventnya. Sedangkan untuk biaya penyimpanan sendiri
hanya dibebankan untuk biaya listrik saja yaitu sebesar Rp.400.000,-
perbulannya atau sekitar Rp. 100.000,- perminggunya.
Material Requirement Planning(MRP) adalah salah satu sistem atau
metode yang biasa digunakan dalam industri menengah keatas untuk sistem
perencanaan kebutuhan bahan baku periode mendatang, menggunakan
sejumlah data yang sudah ada. Berdasarkan hasil penelitian penulis pada
Santika Katering Bandung, implikasi atau penerapan MRP terhadap biaya
107 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan adalah EOQ (Eqonomic Order Quantity) total biaya persediaan
yang semula adalah sebesar Rp.2.674.837,84 berkurang menjadi
Rp.1.629.571,43 dan total biaya simpan selama empat bulan adalah sebesar
Rp. 1.252.615,62 dengan rata-rata frekuensi pemesanan satu hingga tiga kali
perminggunya. Artinya memberikan penghematan sekitar 60,92%.
3. Implikasi manual Material Requirement Planning (MRP) terhadap harga dan
profitabilitas
Santika Katering selalu mengalokasikan biaya kekurangan 10% setiap
eventnya, artinya bahan baku 10% per event selalu digunakan untuk menutupi
kekurangan bahan baku semua item yang akan digunakan. Sehingga total cost
yang menjadi komponen harga menjadi tinggi dan profitabilitas atau
keuntungan menjadi sedikit. Adapun total cost yang dikeluarkan selama
empat bulan adalah sebesar Rp.69.674.647,82 atau rata-rata perminggunya
Rp. 4.354.665,49 dan Profititabilitas atau keuntungan sebesar Rp.
95.497.852,18 atau rata-rata perminggunya adalah sebesar Rp.5.968.615,76.
Biaya 10% bahan baku yang dialokasikan per eventnya oleh pihak
katering dilakukan karena pihak katering tidak pernah mengitung secara
detail setiap kebutuhan bahan baku, dan hanya memperkirakan saja.
Berdasarkan hasil perhitungan metode MRP , dan uji efisiensi material,
kebutuhan bahan baku akan dapat diprediksikan, dan biaya kekurangan 10%
yang dilakukan oleh pihak katering untuk kekurangan bisa di reduksi atau
dikurangi hingga 9,09% untuk setiap bahan bakunya.Dikarenakan
kekurangan untuk bahan baku karena ketidak pastian seperti adanya wastage
material sudah dimasukan kedalam perhitungan jumlah kebutuhan bahan
baku. Sehingga summary dari harga dan profitabilitas menggunakan metode
MRP adalah sebagai berikut: Total cost selama empat bulan menjadi Rp.
64.439.118,93 dengan rata-rata perminggunya Rp 4.027.444,93 atau Rp.
16.109.779,72 perbulannya dan Profitabilitas atau keuntungan yang didapat
selama empat bulan adalah Rp. 100.733.381,07 dengan rata-rata
108
108 Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perbulannya. Artinya terjadi penurunan cost atau biaya pada komponen harga
sekitar 3,90% dan kenaikan pada profitabilitas sebesar 2,67%.
5.2 Saran
Adapun Beberapa saran yang dapat disampaikan kepada pihak Katering
adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan harus membuat pencatatan data yang lebih baik lagi. Terlebih
data-data untuk keperluan pembuatan Material Requirement Planning
(MRP) seperti adanya standard receipe untuk semua jenis menu yang
tertulis, adanya pencatatan mengenai aktual demand dari setiap
konsumen, adanya pencatatan inventori terkait bahan baku yang di
simpan, dibeli dan dikeluarkan oleh pihak perusahaan, dan lain
sebagainya. Dikarenaka dengan adanya pencatatan data yang baik akan
mempermudah pihak perusahaaan dalam menganalisa keadaan atau
mereview kondisi perusahaan untuk kedepannya, sehingga
mempermudah dalam kelancaran operasional produksi.
2. Metode MRP (Material Requirement Planning) secara keseluruhan dapat
diterapkan pada industri kecil, dengan syarat semua pencatatan terkait
pembuatan MRP tersedia. Dengan begitu perusahaan dapat
mempertimbangkan dalam hal menerapkan metode MRP yang dapat
membuat perencanaan secara tepat juga mengoptimalkan biaya yang
akan dikeluarkan, sehingga akan menghasilkan keuntungan yang lebih
besar bagi perusahaan seperti yang telah dilakukan. Dimana hasil
penelitian menurunkan cost factor sebagai komponen harga sebesar
3,90% dan meningkatkan profitabilitasnya sebesar 2,67% pada
Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Buku Sumber
Arief, Abd Rachman. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan & Restoran. Yogyakarta : Graha Ilmu
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Dan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Budiawati, Neti & Lizza Suzanti. 2010. Manajemen Keuangan Koperasi Konsep dan Aplikasi. Bandung : Laboratorium Koperasi universitas pendidikan Indonesia.
Dhewanto, W dan Falalah. 2007. ERP (Enterprise Resource Planning), Meyelaraskan Tekhnologi Informasi dengan Strategi Bisnis. Bandung : Informatika.
Fadiati, Ari. 2011. Mengelola Usaha Jasa Boga Yang Sukses. Bandung : Rosda
Febian, Putri. 2011. Analisa Perencanaan Kebutuhan Material Pada Industri Pakaian Jadi PT Lestari Dini Tunggul. Institut Pertanian Bogor : Tidak Diterbitkan
Gaspersz, Vincent. 2001. Production, Planning, Inventory and Inventory Control. Jakarta : Gramedia.
Hasan, Bachtiar. 2008. Manajemen Industri, edisi empat. Bandung : Pustaka Ramadhan.
Heizer, Jay & Barry Render. 2009. Manajemen Operasi, Buku 1 edisi 9. Jakarta : Salemba Empat.
Herjanto, Eddy. 2001. Manajemen Produksi & Operasi, edisi dua. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Kusuma, H. 2009. Manajemen Produksi. Yogyakarta : Andi.
Mardiyanto, Handono. 2009. Inti Sari Manajemen Keuangan (Teori, Soal, dan Jawaban).Jakarta: Grasindo.
Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
P. Tampubolon M. 2004. Manajemen Operasional. Jakarta :Ghalia Indonesia. PH, Bartono. 2005. Analisis Food Product, studi food cost dan pedoman training.
Yogyakarta : Andi
Pendit, Nyoman S. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : PT Pradnya Paramita.
Resisca, J. 2009. Mempelajari Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Mi Instan di PT. Jakarana Taman.Institut Pertanian Bogor : Tidak Diterbitkan
Rudianto. 2009. Penganggaran. Jakarta : Erlangga
Sastradipoera, Komarudin. 2003. Manajemen Marketing. Bandung : Kappa-Sigma
Siagian, Yolanda M. 2005. Supply Chain Management, dalam usaha bisnis. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametik untuk penelitian kuantitatif. Jakarta : Bumi Aksara.
Sugiyono. 2012. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
T.n. 2008. Food and Beverages Service (CateringScience and Hotel Management). Vallalar Salai, Pondicherry : Frontline Institute of Hotel Management Studies.
WA, Marsum. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta : Andi
Wiyasha, I.B.M. 2006. F&B Cost Control untuk Hotel dan Restoran. Yogyakarta : Andi.
Yamit, Z. 2008. Manajemen Persediaan. Yogyakarta : Ekonisia, kampus Fakultas
Merry Fitriani Rohaena, 2014
Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Perundang-Undangan
Peraturan Menteri Keuangan, Jasa Boga atau Katering PMK No 418/KMK.03/2003, 30/09/2003
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 715/Menkes/SK/V/2003
Permenbudpar No. PM. 87/ HK. 501/ MKP/ 2010
Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan
Sumber Lain
________,(27 Agustus 2013) . Pameran Akbar Katering Se Jawa Barat.[Online].
Tersedia : http://arcom.co.id/2013/08/apji-kota-bandung-siap-menggelar-pameran-akbar-catering-se-jawa-barat/ [diakses pada 27 Maret 2014]
________, (20 November 2013). Analisisa Break Event Point [Online]. Tersedia : http://analisa-bisnis-usaha.blogspot.com/2013/07/cara-menghitung-bep-break-even-point.html [diakses pada 20 november 2013]
Frilandini, Eka. (November 2011). Rancangan Penelitian percobaan. [Online]. Tersedia: http://ekyfrilandini.blogspot.com/p/rancangan-penelitian-percobaan.html [diakses pada 27 November 2013]