Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON
KAOS
(Suatu studi pada Sentra Industri Sablon Kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Sebagiandari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi
Oleh: Yuni Wulansari
1001237
POGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON
KAOS
(SuatustudipadaSentra Industri Sablon Kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)
Bandung,Juni 2014
Skripsi ini disetujui oleh:
Pembimbing
Dr. Moch. Dudih Sugiharto, M.Si. NIP. 1956 1128 198303 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI Bandung
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON
KAOS
(SuatustudipadaSentra Industri Sablon Kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)
Oleh
Yuni Wulansari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan EkonomidanBisnis
© 2014 Yuni Wulansari
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
“Pengaruh Perilaku Kewirausahaan, Pemasaran dan Daya Saing terhadap Pendapatan Pengusaha Industri Sablon Kaos
(Suatu studi pada Sentra Industri Sablon Kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)”
Dibawah bimbingan Dr. Moch. Dudih Sugiharto, M.Si.
Oleh Yuni Wulansari
1001237
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pengusaha yang dalam lima bulan terakhir mengalami penurunan pendapatan usahanya. Hal itu terjadi karena para pengusaha kurang mempunyai sikap perilaku kewirausahaan yang baik selama lima bulan terakhir di tahun 2013. Selain itu juga kurangnya pengusaha melakukan pemasaran produk secara luas dan sering kepada masyarakat. Ditambah juga dengan semakin banyaknya pengusaha dan semakin tinggi juga tingkat persaingan yang berada di kawasan tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh factor perilaku kewirausahaan, pemasaran dan daya saing terhadap pendapatan pengusaha sablon kaos.
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu pengusaha pada Sentra Industri Sablon Kaos Suci Kota Bandung. Sampel sebanyak 151 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatori dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik menggunakan regresi linier berganda, dalam analisis data menggunakan bantuan program Eviews 5.0 for Windows.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,177atau17,70%, artinya besarnya sumbangan (kontribusi) variable bebas perilaku kewirausahaan (X1), pemasaran (X2) dan daya saing (X3) terhadap variable dependen pendapatan pengusaha (Y) sebesar 17,70%, dan sisanya sebesar 82,23% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial variabel perilaku kewirausahaan dan pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha, sedangkan variabel daya saing tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan pengusaha.
Kata Kunci: pendapatan, perilakukewirausahaan, pemasaran, daya saing,
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
The problem in this study is that employers in the past five months has decreased its business income. It happened because the entrepreneur lacks the entrepreneurial attitude of good behavior for five months in 2013. Moreover entrepreneurs also lack the marketing of products widely and often to the community. Coupled also with the increasing number of employers and the higher the level of competition is in the area. The purpose of this study is to determine the influence of entrepreneurial behavior, marketing and competitiveness against income entrepreneurs shirt screen printing.
In this study, the research object is the entrepreneur at Holy Shirt Screen Printing Industry Center Bandung. Sample of 151 people. The method used in this study is an explanatory survey using a questionnaire as a data collection tool and techniques using multiple linear regression, in the analysis of the data using a program Eviews 5.0 for Windows.
Based on the research results, the value of the coefficient of determination (R2) of 0.177 or 17.70%, meaning that the contribution (contribution) entrepreneurial behavior independent variables (X1), marketing (X2) and competitiveness (X3) on the dependent variable income entrepreneurs (Y ) amounted to 17.70%, and the remaining 82.23% is influenced by other factors outside the model.
Based on the findings of that research results obtained simultaneously and in partial pemsaran entrepreneurial behavior and positive and significant impact on the income of entrepreneurs, while the competitiveness variables did not significantly affect the income entrepreneurs.
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK .. ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... iError! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.v
DAFTAR ISI ... ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... 11
BAB I Error! Bookmark not defined.PENDAHULUAN . Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.
1.2. Rumusan Masalah... Error! Bookmark not defined.
1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4.1. Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined.
1.4.2. Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined.
BAB II Error! Bookmark not defined.KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA
PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1. Konsep Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1.1. Pengertian Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1.2. Kriteria Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1.3. Karakteristik Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) ... Error! Bookmark not defined.
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.2.1. Jenis-jenis Pendapatan ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan .. Error! Bookmark not defined.
2.1.2.3. Struktur Pasar ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3. Konsep Perilaku Kewirausahaan... Error! Bookmark not defined.
2.1.3.1. Karakteristik Kewirausahaan ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3.1.1. Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3.1.2. Keinovasian ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3.1.3. Meminimalkan Resiko ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4. Konsep Pemasaran ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5. Konsep Daya Saing ... Error! Bookmark not defined.
2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya ... Error! Bookmark not defined.
2.3. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.4. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III Error! Bookmark not defined.METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3. Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.4. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.4.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.4.2. Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6. Teknik Analisis Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.
3.6.1. Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.6.2. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7.2. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
3.7.2.1. Uji t (Uji Hipotesis Parsial) ... Error! Bookmark not defined.
3.7.2.2. Uji F (Uji Hipotesis Simultan)... Error! Bookmark not defined.
3.7.2.3. Uji R2 ... Error! Bookmark not defined.
3.7.3. Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined.
3.7.3.1. Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined.
3.7.3.2. Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7.3.3. Autokorelasi... Error! Bookmark not defined.
BAB IV Error! Bookmark not defined.HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1. Gambaran Umum Objek ... Error! Bookmark not defined.
4.2. Karakteristik Responden... Error! Bookmark not defined.
4.2.1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin Error! Bookmark not defined.
4.2.2. Karaktersitik Responden Menurut Usia Error! Bookmark not defined.
4.2.3. Karakteristik Responden Menurut Jenjang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.4. Karakteristik Responden Menurut Jumlah Pekerja ...Error! Bookmark not defined.
4.2.5. Karakteristik Responden Menurut Lamanya Usaha ...Error! Bookmark not defined.
4.3. Gambaran Umum Variabel ... Error! Bookmark not defined.
4.3.1. Perilaku Kewirausahaan ... Error! Bookmark not defined.
4.3.1.1. Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.
4.3.1.2. Keinovasian ... Error! Bookmark not defined.
4.3.1.3. Meminimalkan Resiko ... Error! Bookmark not defined.
4.3.2. Pemasaran ... Error! Bookmark not defined.
4.3.3. Daya Saing ... Error! Bookmark not defined.
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.4. Hasil Analisis Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.4.1. Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
4.4.2. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
4.5. Hasil Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.5.1. Hasil Uji t (Parsial)... Error! Bookmark not defined.
4.5.2. Hasil Uji F (Simultan) ... Error! Bookmark not defined.
4.5.3. Hasil Uji R2 ... Error! Bookmark not defined.
4.6. Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined.
4.6.1. Hasil Uji Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined.
4.6.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined.
4.6.3. Hasil Uji Autokorelasi... Error! Bookmark not defined.
4.7. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
4.7.1. Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Pendapatan Pengusaha ... Error! Bookmark not defined.
4.7.2. Pengaruh Pemasaran Terhadap Pendapatan Pengusaha Error! Bookmark not defined.
4.7.3. Pengaruh Daya Saing Terhadap Pendapatan Pengusaha ... Error! Bookmark not defined.
4.7.4. Implikasi Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V Error! Bookmark not defined.KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Usaha Kecil, Menengah (UKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat Tahun 2008-2012 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.2 PDRB Kota Bandung Tahun 2011-2012 dan Komposisinya... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.3 Pembagian bidang industri dari unit usaha Sentra Kaos dan Sablon Suci Kota Bandung ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.4 Perkembangan Berdirinya Outlet Industri Kaos Suci Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.5 Rata-Rata Pendapatan Pengusaha Sentra Industri Kaos Suci Bulan Agustus-Desember 2013 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.1 Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Berdasarkan Asset dan Omzet ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.2 Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.3 Karakteristik dan Watak Kewirausahaan .... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.4 Indikator-Indikator Utama Daya Saing Sebuah Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.6 Karakteristik dan Watak Kewirausahaan .... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.7 Indikator-Indikator Utama Daya Saing Sebuah Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Operasional Variabel... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Usia ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Menurut Jenjang Pendidikan ....Error! Bookmark not defined.
x
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Lamanya Usaha .. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Perilaku Kewirausahaan Pengusaha Sentra Industri Kaos dan Sablon dalam Hal Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Perilaku Kewirausahaan Pengusaha Sentra Industri Kaos dan Sablon dalam Hal Keinovasian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.8 Perilaku Kewirausahaan Pengusaha Sentra Industri Kaos dan Sablon dalam Hal Meminimalkan Resiko ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.9 Pemasaran Pengusaha Sentra Industri Kaos dan Sablon ..Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.10 Daya Saing Pengusaha Sentra Industri Kaos dan Sablon ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.11 Hasil Regresi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.12 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.13 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.14 Koefisien Determinasi... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.15 Perbandingan Nilai Fhitung dengan Ftabel ... Error! Bookmark not defined.
11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kurva Keseimbangan Pada Pasar Persaingan Monopolistik... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.2 Orientasi Perusahaan Terhadap Pasar Konsep Penjualan ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.3 Orientasi Perusahaan Terhadap Pasar Konsep Pemasaran ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.4 Orientasi Perusahaan Terhadap Pasar Konsep Pelanggan ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.5 Daya Saing dan Faktor-Faktor Utama Penentu ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.6 Daya Saing dan Faktor-Faktor Utama Penentu ... Error! Bookmark not defined.
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini perkembangan dunia usaha sedang meningkat pesat, terlihat bahwa
usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki peranan yang sangat besar untuk
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara tersebut. Negara
Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang tentunya mempunya perhatian lebih
terhadap perkembangan UKM di Indonesia, bahkan di negara-negara maju seperti
Jepang. Di Indonesia peran UKM sangat penting, terutama sebagai sarana
ketersediaan lapangan kerja bagi jumlah penduduk Indonesia yang di atas 200 juta
penduduk, Provinsi Jawa Barat yang jumlah terbesar di Indonesia memiliki kegiatan
ekonomi yang dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi nasional.
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Usaha Kecil, Menengah (UKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat Tahun 2008-2012
Tahun Usaha Kecil Usaha Menengah Usaha Besar
2008 9.832 7.095 1.523
2009 106.752 7.496 1.536
2010 106.592 7.408 1.566
2011 116.062 8.181 3.728
2012 115.749 8.235 1.853
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Barat
Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat terlihat bahwa jumlah UKM terus
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yakni pada tahun 2008-2012 sedangkan
jumlah UB cenderung fluktuatif. Pada tahun 2008, jumlah UKM sebanyak 16.927
2
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UKM sebanyak 123.984 unit sedangkan usaha besar hanya mencapai 1.853 unit. Hal
ini menggambarkan bahwa dalam pembangunan ekonomi di Indonesia khususnya di
Jawa Barat UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan yang
penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup
bertumpu pada kegiatan usaha kecil baik disektor tradisional maupun modern.
Tabel 1.2
PDRB Kota Bandung Tahun 2011-2012 dan Komposisinya
No. Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rp)
Atas Dasar Harga Berlaku (Juta/Rp)
14.040.746 40.74 15.664.043 41.55 39.436.088 41.25 45.392.106 41.02
6. Pengangkutan
Total 34.488.831 100.0 37.701.864 100.0 95.612.873 100.0 110.669.837 100.0
Sumber :BPS Kota Bandung,2012
Pada tabel 1.2, industri dan perdagangan di Kota Bandung mempunyai
peranan penting dalam perekonomian Kota Bandung. Industri dan Perdagangan
memegang 24.27% untuk PDRB di Kota Bandung, sedangkan perdagangan
memegang 40.74% untuk PDRB di Kota Bandung. Industri kecil menengah
3
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kota Bandung sebagai salah satu wilayah yang produktif mempunyai banyak
usaha yang dijalankan masyarakatnya, kota Bandung juga memiliki program
revitalisasi 7 kawasan industri dan perdagangan yang berpotensi memberikan
kontribusi ekonomi tinggi kawasan sentra industri dan perdagangan di 7 kawasan
merupakan program prioritas kota Bandung yang tertuang pada Perda No. 2 Tahun
2004 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah dan Perda No. 3 Tahun 2006 Tentang
Perubahan Perda No. 2 Tahun 2004 Tentang RT/RW Kota Bandung.
Sejak tahun 2013 terdapat 30 kawasan sentra industri yang dikembangkan di
Kota Bandung, tetapi ada 7 kawasan sentra industri yang sudah mencapai pada pasar
internasional, diantaranya:
1. Cihampelas; yang merupakan sentra penjualan jeans
2. Cibaduyut; yang merupakan sentra pembuatan dan penjualan sepatu
3. Cigondewah; yang merupakan sentra kain dan konveksi
4. Binong Jati; yang merupakan sentra produksi rajutan
5. Suci; yang merupakan sentra industri sablon kaos
6. Cibuntu; yang merupakan sentra industri tahu dan tempe
7. Sukamulya; yang merupakan sentra industri boneka
Sentra industri dan perdagangan tersebut diatas merupakan aset potensial bagi
kota Bandung. Keberadaannya diyakini bisa menunjang perekonomian kota dan
mengatasi masalah ketenagakerjaan yang sedang marak terjadi. Kawasan industri
sekaligus kawasan wisata belanja yang disebutkan diatas sudah dikenal banyak
khalayak, baik dalam negeri dan luar negeri. Potensi inilah yang sedang digarap
pemerintah sejak revitalisasi Februari 2007, dan masih berjalan pengembangannya
hingga kini guna menopang perekonomian masyarakat kota Bandung.
Berdasarkan tabel 1.3 dibawah ini, sentra industri sablon kaos suci ini terdapat
409 perusahaan. Namun dibagi kembali menjadi 3 bidang industri, yang bergeraknya
pun berbeda-beda. Diantaranya ada yang bergerak di bidang industri, perdagangan,
4
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
industrinya saja dari Sentra Industri Sablon Kaos Suci yang terdapat di Kecamatan
Cibeunying Kidul Kota Bandung.
Tabel 1.3
Pembagian bidang industri dari unit usaha Sentra Kaos dan Sablon Suci Kota Bandung
Bidang Industri Unit Usaha
Industri 242
Industri dan Perdagangan 52
Perdagangan 115
Jumlah 409
Sumber: Dinas UMKM, Koperasi dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung
Dalam perkembangan kawasan Jalan Suci, selain usaha gabungan, muncul
pula usaha yang hanya berdagang atau hanya berproduksi. Kedua kegiatan yang
muncul kemudian memiliki keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada tahun 1985,
terdapat lima usaha sablon pelopor yang berdiri di kawasan Jalan Suci, dari
kelimanya, hanya usaha sablon C59 yang mengalami perkembangan berbeda dengan
usaha pelopor lainnya. Usaha ini kemudian mengkhususkan diri pada pembuatan
kaos dan berproduksi tanpa berdasarkan pesanan. Pemilik usaha yang muncul pada
periode tahun 1985 sampai 1990 umumnya merupakan pekerja yang sebelumnya
bekerja pada usaha sablon pelopor. Omzet usaha yang cukup tinggi dari industri kaos
sablon ini kemudian menarik sejumlah pendatang yang ingin pula memperoleh
keuntungan dari industri konveksi ini dengan memulai usaha dalam lingkup proses
pendukung seperti menjahit, obras dan pola.
Sehingga jumlah pengrajin di Jalan Suci terus bertambah, tidak sedikit di
antara mereka yang awalnya hanya sebagai pekerja di pengrajin yang telah ada.
Karena ingin sukses, mereka lalu mengikuti jejak dengan membuka usaha membuat
5
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.4
Perkembangan Berdirinya Outlet Industri Kaos Suci
Tahun Banyak Usaha Persentase
<1980 3 1,24%
1981-1990 80 33,06%
1991-2000 79 32,64%
2001-2010 65 26,86%
2011 7 2,89%
2012 5 2,07%
2013 3 1,24%
Jumlah 242 100%
Sumber: Dinas UMKM, Koperasi dan Perindustrian
Perdagangan Kota Bandung (diolah)
Dilihat dari tabel 1.4 bahwa banyaknya jumlah usaha meningkat pada setiap
tahunnya, berawal dari hanya 3 unit usaha saja, dan sekarang sudah berkembang
menjadi sebanyak 242 unit usaha. Pesanan kaos tidak hanya datang dari kota
Bandung semata, banyak pesanan kaos yang datang dari daerah lain, bahkan hingga
ke luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatera serta Timor Leste. Kaos yang dipesan
kebanyakan adalah kaos olahraga untuk keperluan sekolah dan juga kaos partai.
Hingga saat ini sentra industri kaos suci telah mencapai 128.621/tahun kapasitas
produksinya, nilai investasinya telah mencapai 74.507.000/tahun dan tenaga kerjanya
sudah mencapai 1552 orang.
Bagi setiap pengusaha dalam menjalankan usahanya, tentu perusahaan ingin
mencapai pada target yang diinginkannya. Mencapai pendapatan yang besar dan terus
meningkat setiap tahunnya. Namun dalam perkembangannya, usaha sablon kaos ini
mengalami penurunan omzet, sehingga beberapa pengusaha melakukan diversifikasi
produk yang dihasilkan selain kaos seperti jaket, training, seragam, topi, dan lainnya.
6
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
musim partai atau pemilihan daerah juga banyak yang memesan seragam atau atribut
partai. Upaya diversifikasi produk tersebut juga diikuti oleh pengusaha lainnya untuk
mendapatkan pendapatan yang lebih.
Tabel 1.5
Rata-Rata Pendapatan Pengusaha Sentra Industri Kaos Suci Bulan Agustus-Desember 2013
Bulan Rata-Rata
Pendapatan
Presentase (%) Agustus Rp 53.874.417 -14,65%
September Rp 45.195.167 -16,11%
Oktober Rp 39.083.504 -13,52%
November Rp 33.654.833 -13,89%
Desember Rp 64.865.857 92,73%
Sumber: Data hasil pra penelitian diolah
Pada tabel 1.5 dapat dilihat bahwa penurunan pendapatan para pengusaha
kaos suci terjadi pada bulan Agustus-Desember 2013. Hal tersebut diakibatkan oleh
kenaikan harga bahan baku yang merupakan dampak dari kenaikan harga dolar, harga
bahan bakar minyak dan harga barang-barang pokok lainnya. Selain itu juga,
pengusaha dihadapkan dengan tantangan pasar yang terus mengalami perkembangan
dan kualitas sumber daya yang kurang memadai. Jika hal tersebut dibiarkan, maka
akan banyak pengusaha yang gulung tikar.
Rendahnya pendapatan yang diperoleh pengusaha disebabkan oleh beberapa
faktor. Penulis menduga salah satu faktornya yaitu perilaku kewirausahaan,
keberhasilan usaha diperoleh dari para pengusaha yang dinamis. Kemudian
dipengaruhi juga oleh pemasaran yang dilakukan perusahaan, melalui cara apa dan
bagaimana perusahaan memasarkan produknya tersebut. Dan faktor yang terakhir
7
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hingga mencapai 242 industri yang terletak di kawasan Suci Kecamatan Cibeunying
Kidul Kota Bandung.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis mencoba untuk mengkaji lebih lanjut
permasalahan sentra industri sablon kaos di Kecamatan Cibeunying Kidul ini dengan
mengadakan penelitian yang berjudul “PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS (Suatu studi pada Sentra Industri Sablon Kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung).”
1.2. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas. Maka, dirumuskanlah
perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran perilaku kewirausahaan, pemasaran, daya saing, dan
pendapatan Pengusaha sablon kaos Suci Kota Bandung?
2. Bagaimana pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan usaha
pengusaha sentra industri sablon kaos Suci Kota Bandung?
3. Bagaimana pengaruh pemasaran terhadap pendapatan usaha pengusaha sentra
industri sablon kaos Suci Kota Bandung?
4. Bagaimana pengaruh daya saing terhadap pendapatan usaha pengusaha sentra
industri sablon kaos Suci Kota Bandung?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan beberapa permasalahan diatas, maka ada hal yang menjadi tujuan
dibuatnya penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana:
1. Gambaran perilaku kewirausahaan, pemasaran, daya saing, dan pendapatan
usaha Pengusaha Sablon Kaos Suci Kota Bandung.
2. Pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan usaha pengusaha sentra
8
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pengaruh pemasaran terhadap pendapatan usaha pengusaha sentra industri
sablon kaos Suci Kota Bandung.
4. Pengaruh daya saing terhadap pendapatan usaha pengusaha sentra industri
sablon kaos Suci Kota Bandung.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat teoritis
maupun manfaat praktis.
1.4.1. Manfaat Teoritis
1. Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan, khususnya tentang pengaruh perilaku kewirausahaan,
pemasaran, dan daya saing terhadap pendapatan usaha sentra industri sablon
kaos Suci Kota Bandung.
2. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu
pendidikan.
3. Dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian sejenis.
1.4.2. Manfaat Praktis
1. Bagi pengusaha, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi pendapatan usaha.
2. Bagi pemerintah, dapat pula sebagai pertimbangan untuk lebih mendorong
usaha kecil rakyat.
3. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha.
4. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat menambah dan mengembangkan
wawasan pembaca terkait masalah pendapatan usaha dan faktor apa saja yang
mempengaruhinya. Selain itu sebagai referensi bagi pembaca yang tertarik
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan.
Objek penelitian memuat tentang variabel-variabel penelitian beseta
karakteristik-karakteristik/unsur-unsur yang akan diteliti, populasi penelitian, sampel penelitian,
unit sampel penelitian dan tempat penelitian. Objek penelitian memuat tentang apa,
siapa, dimana, kapan. (Suryana, 2010: 30)
Objek dalam penelitian ini adalah terdiri dari empat variabel diantaranya, satu
variabel terikat (Y) yaitu Pendapatan Usaha dan tiga variabel bebas (X) yaitu Perilaku
Kewirausahaan, Pemasaran, dan Daya Saing.
Subjek dalam penelitian ini adalah para pengusaha sentra Industri Sablon
Kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan langkah-langkah kerja atau prosedur penelitian
yang akan dilakukan pada saat mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta
menginterpretasikan data. Metode penelitian atau motode ilmiah adalah prosedur atau
langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah. Jadi Metode penelitian
adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan. (Suryana, 2010: 16)
Sedangkan menurut Moh. Nazir (2005: 44) yang dimaksud dengan metode
penelitian adalah bagaimana secara berurut suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan
alat apa dan prosedur bagaiamana suatu penelitian dilakukan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatori
(explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan
55
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun pengertian penelitian survey menurut Masri Singarimbun (1995:3)
adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Tujuan dari penelitian
explanatory adalah untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang
diteliti.
3.3. Operasional Variabel
Pada dasarnya variabel yang akan diteliti dikelompokkan dalam konsep
teoritis, indikator dan konsep analitis. Adapun bentuk operasionalisasinya dapat
dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Konsep Teoritis Indikator Konsep Analitis
Pendapatan kaos dalam 6 bulan terakhir yang dinyatakan dalam rupiah.
Jawaban responden mengenai pendapatan bersih bulanan yang diterima, diukur melalui:
Harga penjualan (per pcs)
Banyaknya output yang diproduksi (per kg)
Biaya operasional yang dikeluarkan setiap bulan
Memiliki inovasi pada produknya
Berusaha menciptakan jenis produk yang beragam yang terbuat dari bahan baku sama
56
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kepemimpinan,
keorisinilan, dan berorientasi masa depan. (Suryana, 2006)
Untuk meningkatkan kemampuan dalam bekerja, saya membaca buku/internet dan meminta pendapat orang lain
Menemukan cara atau ide untuk menjual produk baru
Menemukan cara-cara baru untuk pengembangan tidak puas, maka terus mencoba untuk
Bersedia mendapat kerugian dengan menjual produk secara kredit
Berani mengambil resiko apapun agar usaha maju
Berani menerapkan hal-hal baru meskipun penuh resiko
Lebih suka melakukan sesuatu yang penuh resiko dari pada menunggu
Konsep penjualan
Data diperoleh dari responden mengenai:
Semua produk telah dikenal secara luas oleh masyarakat
Seluruh produk yang dijual lebih murah dibandingkan produk di perusahaan lain
Hanya memasarkan produk dengan kualitas yang baik saja
57
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mempertukarkan
Memperkenalkan produk melalui iklan di media radio lokal, internet
Memasarkan produk hanya melalui mulut ke mulut
Turut menyeponsori
Jawaban responden mengenai :
Menyediakan produk dengan berbagai variasi produk dibandingkan pesaing
Menetapkan harga produk yang lebih murah harga bagi pembeli yang membeli produk dalam jumlah banyak
Mencapai target penjualan setiap bulannya
3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi
Menurut Moh. Nazir (2005: 273) populasi adalah kumpulan dari
ukuran-ukuran tentang sesuatu yang ingin kita buat inferensi. Sedangkan Sugiyono (2012:
80) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha sablon kaos Suci di
58
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 81) sampel adalah bagian dari jumlah
dankarakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Moh. Nazir
(2005: 273) yang dimaksud dengan sampel adalah kumpulan dari unit sampling dan
merupakan subset dari populasi.
Menentukan ukuran sampel menggunakan teknik pengambilan sampel dengan
rumus dari Taro Yamane dari Rakhmat yang dikutip oleh Riduwan (2009:65) sebagai
berikut :
Dimana :
n = ukuran sampel keseluruhan
N = ukuran populasi sampel
d = tingkat presisi yang diharapkan
maka :
n =
n =
n =
n =
n =
59
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis
anggapan dasar dan hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan lancar
tidaknya suatu proses penelitian. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka
teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Angket
Angket yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pernyataan
maupun pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarluaskan untuk mendapatkan
keterangan dari sumber data.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu dengan cara mencari data yang diperlukan sesuai
dengan variabel yang diteliti, baik berupa catatan, laporan dan dokumen.
3. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara berkunjung atau datang langsung ke objek
yang akan diteliti.
4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu dengan cara menggali teori-teori yang telah berkembang
dalam bidang ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode serta teknik
penelitian, baik dalam mengumpulkan data atau dalam menganalisis data, yang telah
dipergunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu.
Sumber data dalam suatu penelitian merupakan subjek dari mana data tersebut
diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2010:172). Adapun Sumber data dalam penelitian
yaitu sumber data primer yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada
pengusaha sablon kaos yang menjadi sampel dalam penelitian. Sedangkan sumber
data sekunder diperoleh dari laporan Dinas UMKM, Koperasi dan Perindustrian
60
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6. Teknik Analisis Instrumen Penelitian
Analisis instrumen penelitian digunakan untuk menguji apakah instrumen
penelitian ini memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak sesuai dengan
standar metode penelitian. Oleh karena pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan instrumen yang berupa kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan
reliabilitas pada instrumen penelitian ini.
3.6.1. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 211) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh
Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut :
(Suharsimi Arikunto, 2010 : 213)
Dengan menggunakan taraf signifikan
= 0,05 koefisien korelasi yangdiperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r
dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden
dimana :
r hitung > r 0,05 = valid
r hitung r 0,05 = tidak valid.
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks
korelasinya, (Suharsimi Arikunto, 2009: 75)
61
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Antara 0,600 – 0,799 : tinggi
Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah
Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid)
3.6.2. Uji Reliabilitas
Suharsimi Arikunto (2010) mengungkapkan bahwa reliabilitas menunjuk pada
tingkat keterandalan sesuatu. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut
sudah baik, tidak bersifat tendesius, dapat dipercaya, datanya memang benar sesuai
dengan kenyataannya hingga berapa kali pun diambil, hasilnya akan tetap sama.
Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha dari
Cronbach sebagaimana berikut:
r = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
2
Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf
signifikansi pada
= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r62
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya, untuk melihat signifikansi reliabilitasnya dilakukan dengan
mendistribusikan rumus student t, yaitu:
t
hit=
√ √
Dengan kriteria : Jika thitung> ttabel, maka instrument penelitian reliabel dan
signifikan, begitu pula sebaliknya.
3.7. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.7.1. MSI (Metode Successive Interval)
Dalam suatu penelitian instrumen penelitian akan menentukan data yang
dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang perilaku kewirausahaan,
pemasaran, dan daya saing pengusaha industri sablon kaos.
Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert.
Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk
pernyataan positif dan negatif. Namun, karena dalam penelitian ini meneliti tentang
masalah perilaku kewirausahaan berarti perilaku yang positif maka dibuat
pernyataan-pernyataan positif dengan ketentuan skala jawaban sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak setuju
3 = Kurang setuju
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :
1) Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui perilaku kewirausahaan,
pemasaran, dan daya saing terhadap pendapatan pengusaha.
2) Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu pengusaha industri sablon kaos
63
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
4) Memperbanyak angket.
5) Menyebarkan angket.
6) Mengelola dan menganalisis hasil angket.
Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji maka diperlukan
pembuktian melalui pengolahan data yang telah terkumpul. Jenis data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini ada yang berupa data ordinal yaitu variabel
perilaku kewirausahaan, pemasaran, dan daya saing. Dengan adanya data berjenis
ordinal maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan
menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) a,b,c,d,e yang disebut frekuensi.
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).
Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.
Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.
Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal.
Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut:
Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: Y = SV + (1+ |SV min|)
64
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linear
Berganda (multiple regression). Tujuannya untuk mengetahui variabel-variabel yang
dapat mempengaruhi preferensi konsumen.
Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program
komputer Econometric Views (EViews) versi 5.0. Tujuan Analisis Regresi Linier
Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau
beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.
Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan
sementara digunakan model Persamaan Regresi Linier Ganda, sebagai berikut:
Dimana :
Y = Pendapatan Pengusaha Industri Sablon Kaos β0 = konstanta regresi
β1 = koefisien regresi X1 β2 = koefisien regresi X2 β3 = koefisien regresi X3 X1 = Perilaku Kewirausahaan
X2 = Pemasaran
X3 = Daya Saing
e = faktor pengganggu
3.7.2. Pengujian Hipotesis
3.7.2.1. Uji t (Uji Hipotesis Parsial)
Uji t dilakukan guna mengetahui tingkat signifikasi secara statistik dari
65
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 derajat bebas (db) n-k-1. Uji t bisa dihitung dengan
Cara pengujiannya akan dilakukan dengan membandingkan thitung dengan tα/2. Adapun kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
a) Hipotesis
3.7.2.2. Uji F (Uji Hipotesis Simultan)
Uji F atau pengujian koefisien regresi secara simultan dilakukan untuk
mengetahui pengaruh bersama secara keseluruhan terhadap variabel terikat dengan
derajat bebas v1 = k dan v2 = n-k-1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan
66
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji Hipotesis dapat diketahui dengan membandingkan antara F hitung dengan F
tabel sebagai berikut :
a) Hipotesis
H0 : tidak terdapat pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y1
H1 : terdapat pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y1
b) Ketentuan
Jika Fhitung ≥ Ftabel(n-k-1), maka pengaruh bersama antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat adalah signifikan. (H0 ditolak, H1 diterima)
3.7.2.3. Uji R2
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel
independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y) dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Jika nilai semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel semakin
erat atau baik
b) Dan sebaliknya jika nilai semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara
variabel kurang erat atau baik
Rumus yang digunakan adalah:
3.7.3. Uji Asumsi Klasik
Dalam menggunakan model regresi berganda dengan metode OLS maka data
harus bebas dari uji asumsi klasik yang terdiri dari multikolinieritas,
heteroskedatisitas dan autokorelasi.
3.7.3.1.Multikolinieritas
Multikolinieritas diartikan adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti
67
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Multikolinieritas merupakan salah satu bentuk pelanggaran terhadap asumsi model
regresi linier klasik karena bisa mengakibatkan estimator OLS memiliki :
1) Kesalahan baku sehinggan sulit mendapatkan estimasi yang tepat
2) Akibat poin satu, maka interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan nilai
hitung statistik uji t akan kecil sehingga membuat variabel indevenden secara
statistic tidak signifikan mempengaruhi variabel independent.
3) Walaupun secara individu variabel independent tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen melalui uji statistic t, namun nilai koefisien determinasi masih
relatif tinggi.
Menurut Yana Rohmana (2010:143) untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas dalam suatu model OLS dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu:
1) Dapat diduga model terkena multikolinieritas pada saat nilai R2 tinggi tetapi
hanya sedikit variabel independen yang signifikan.
2) Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen. Apabila
koefisiennya rendah maka tidak terdapat multikolinieritas.
3) Dengan melakukan regresi auxiliary.
4) Dengan Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila VIF >
10 maka ini menunjukan kolinearitas tinggi atau adanya multikolinieritas.
Jika data terkena multikolinieritas, maka dapat disembuhkan dengan 2 cara yaitu:
1. Tanpa ada perbaikan, masalah mutikolinieritas terkait dengan masalah sampel,
jadi untuk menyembuhkannya bisa dengan cara menambah jumlah sampel,
maka ada kemungkinan data akan terbebas dari masalah multikolinieritas.
2. Dengan perbaikan
Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan apabila terdapat multikolinieritas
serius yaitu :
68
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Menghilangkan Variabel Independen
- Menggabungkan Data Cross- Section dan Data Time Series - Transformasi Variabel
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan regresi Auxiliary. Regresi jenis ini
dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih variabel
independen yang secara bersama-sama dan dalam penelitian ini yaitu X1, X2 dan X3.
Dengan cara melihat F hitung pada setiap hubungan variabel independen, dan jika F
hitung > dari F tabel maka persamaan tersebut terbebas dari multikolinieritas.
3.7.3.2.Heteroskedastisitas
Salah satu asumsi pokok lain dalam model regresi linier klasik ialah bahwa
varian dari setiap kesalahan pengganggu Ɛi untuk variabel-variabel bebas yang diketahui merupakan suatu bilangan konstan dengan symbol 2. Inilah yang disebut
sebagai asumsi homoskeditas, (Yana Rohmana, 2010 : 158).
Konsekuensi logis dari adanya heteroskedastis adalah menjadi tidak
efisiennya estimator OLS akibat variansnya tidak lagi minimum. Pada akhirnya dapat
menyesatkan kesimpulan, apalagi bila dilanjutkan untuk meramalkan.
Heteroskedastisitas dapat dideteksi melalui beberapa cara antara lain : melalui
metode grafik, test park (uji park), uji glejser (glejser test), uji korelasi spearmant, uji
goldfield-Quandt, uji Breusch-Pagan-Godfrey, uji umum heteroskedastis white, uji
heteroskedastis berdasarkan residual OLS atau model ekonometrika linier.
Apabila data kita terkena penyakit heteroskedastisitas, maka estimator yang
diperoleh tidak akan BLUE lagi. tapi hanya akan bersifat LUE (linier unbiased
estimator). Hal ini bisa disembuhkan antara lain dengan cara :
- Metode WLS (whighted least square), metode ini dilakukan dengan cara membagi persamaan OLS biasa dengan .
69
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Breusch-Pagan-Godfrey
dengan bantuan Software Eviews. Dilakukan pengujian dengan menghitung 2 dari
hasil regresi, kemudian membuat variabel baru yaitu p. Setelah itu, maka hasilnya
dibandingkan antara χ2hitung dengan χ2 tabel. Jika χ2 hitung lebih kecil dari χ2
tabel,
maka data bersifat homokedastisitas melainkan terbebas dari heteroskedastisitas.
3.7.3.3.Autokorelasi
Asumsi penting lainnya yang akan diuji dalam penelitian ini adalah uji
autokorelasi. Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan
residual observasi lainnya. Ada beberapa penyebab munculnya autokorelasi,
diantaranya adalah:
1) Kelembaman (Inertia)
2) Terjadi bias dalam spesifikasi
3) Fenomena sarang laba-laba
4) Beda kala (time lags)
5) Kekeliruan memanipulasi data
6) Data yang dianalisis tidak bersifat stasioner
Konsekuensi adanya autokorelasi menyebabkan hal-hal berikut:
1) Parameter yang diestimasi dalam model regresi OLS menjadi bias dan varian
tidak minim lagi sehingga koefisien estimasi yang diperoleh kurang akurat dan
tidak efisien.
2) Varians sampel tidak menggambarkan varians populasi, karena diestimasi
terlalu rendah (underestimated) oleh varians residual taksiran.
3) Model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menduga nilai
variabel terikat dari variabel bebas tertentu.
4) Uji t tidak akan berlaku, jika uji t tetap disertakan maka kesimpulan yang
70
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ada beberapa cara untuk mendeteksi autokorelasi pada model regresi antara
lain dengan uji Durbion Watson (Durbin Watson d test), uji Breusch-Godfrey
(Breusch-Godfrey test) atau Lagrange Multiplier untuk autokorelasi berorde tinggi.
Jika data terdeteksi adanya autokorelasi, maka diketahui adanya korelasi serial
mengakibatkan pemerkira OLS yang bias tak efisien, maka perlu untuk mencari jalan
keluarnya. Cara penyembuhannya sangat tergantung kepada pengetahuan apa yang
kita miliki tentang ketergantungan di antara kesalahan pengganggu tersebut. Yaitu
diantaranya dengan cara:
1) Transformasi terhadap persamaan (bila struktur autokorelasi dapat diketahui)
2) Metode diferensi pertama
3) Metode transformasi dengan first difference
4) Metode dua langkah durbin
5) Metode Cochrane-Orcutt
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji LM test dengan bantuan
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil pembahasan
tentang pengaruh perilaku kewirausahaan, pemasaran dan daya saing terhadap
pendapatan usaha, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat dikatakan faktor perilaku
kewirausahaan, pemasaran dan daya saing secara simultan mempengaruhi
volume pendapatan pengusaha.
2. Perilaku kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
usaha. Artinya semakin tinggi perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha
maka pendapatan usaha akan semakin besar.
3. Pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usaha.
Artinya semakin tinggi pemasaran yang dilakukan pengusaha maka pendapatan
usaha akan semakin besar.
4. Daya saing tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usaha. Artinya
semakin besar atau kecilnya daya saing (keunggulan bersaing) yang dimiliki oleh
para pengusaha sablon dan kaos, tidak akan mempengaruhi naik turunnya
pendapatan yang diterima oleh para pengusaha.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang
diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Perilaku kewirausahaan berpengaruh positif terhadap pendapatan usaha. Para
pengusaha Sentra Industri Sablon dan Kaos Suci telah memiliki perilaku
kewirausahaan yang baik, sehingga dalam menjalankan usaha mereka memiliki
104
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh karena itu untuk meningkatkan perilaku kewirausahaan maka para
pengusaha harus mengikuti persaingan bisnis dan siap untuk menghadapi pasar
bebas, sehingga perilaku kewirausahaan yang sudah cukup baik dapat lebih
ditingkatkan lagi dengan cara membaca pedoman dalam berwirausaha atau
mengikuti pelatihan mengenai kewirausahaan. Selain itu para pengusaha juga
harus meningkatkan perilaku kewirausahaannya dala hal kreativitas, keinovasian
dan meminimalkan resiko, sehingga para pengusaha dapat meningkatkan
pendapatan usahanya.
2. Pemasaran berpengaruh positif terhadap pendapatan usaha. Tetapi perlu juga
meningkatkan di bidang pemasarannya, agar pendapatan yang didapatkan
pengusaha tidak menurun. Usaha pemasaran tersebut dapat dilakukan promosi
yang rutin dilaksanakan juga cakupan yang luas untuk kegiatan promosinya.
Seperti pada media internet (online) sering membuat promosi / iklan yang
menarik. Juga dalam kegiatan-kegiatan dalam partai besar perlu melakukan
tawaran kerjasama dan lebih meng-update kegiatan yang akan dilaksanakan agar
dapat melakukan kerjasama dengan kegiatan tersebut.
3. Daya saing (keunggulan bersaing) tidak berpengaruh terhadap pendapatan
pengusaha. Hal tersebut terjadi karena ketika sudah melakukan potongan harga
dan menggunakan teknologi modern tetap saja tidak meningkatkan pendapatan
pengusaha. Agar daya saing yang dilakukan memiliki dampak positif terhadap
pendapatan, seharusnya pengusaha melakukan hal yang lebih unggul dibanding
perusahaan lain. Sehingga setiap perusahaan memiliki keunggulan bersaing.
4. Selain faktor-faktor yang diteliti, faktor lainnya yang dapat mempengaruhi
pendapatan perlu diperhatikan oleh para pengusaha pada Sentra Industri Kaos dan
Sablon Suci seperti modal, kemampuan manajerial, sarana promosi, lokasi, dan
lain sebagainya. Juga dapat meneliti variabel pada skripsi ini secara lebih
mendalam, karena variabel yang terdapat pada skripsi ini merupakan sesuatu yang
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Ahman, Eeng dan Yana Rohmana. (2009). Teori Ekonomi Mikro. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Alma, Buchari. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Arikunto,S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Astamoen, Moko P. (2005). Entrepreuneurship Dalam Perspektif Kondisi Bangsa
Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Case, Karl E. and Fair, Ray C. (2002). Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta: PT.
Prinkallindo.
Gaspersz, Vincent. (2001). Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Hasibuan, M.S.P. (2005). Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah. (Edisi
Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Ina Primiana. (2009). Menggerakkan sektor riil UKM &industri .Bandung :Alfabeta.
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Kontrol. Jakarta: Prenhallindo.
Karakteristik Sikap dan Prilaku kewirausahaan. 2009. [Online]. Tersedia di:
106
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 2011. [Online]. Tersedia di:
http://galeriukm.web.id/news/kriteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm.
Pengertian Konsep Pemasaran dan Perilaku Konsumen. 2011. [Online]. Tersedia di:
http://titayulianita.wordpress.com/2011/07/05/bab-1-pengertian-konsep-pemasaran-dan-perilaku-konsumen/.
Maman Ukas. (1999). Manajamen. Bandung: Erlangga.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah.
Porter, Michael E. (2007). Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan
Pesaing. Jakarta: Erlangga.
Pressman, Steven. (2002). Lima Puluh Pemikir Ekonomi Dunia. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi Eviews. Bandung:
Laboratorium Ekonomi dan Koperasi.
Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Salvatore, Dominick. (2001). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Erlangga.
Samuelson, P.A. & W.D. Nordhaus. (2001). Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Sukirno, Sadorno. (2005). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Suryana. (2006). Kewirausahaan, Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta : Salemba Empat.
107
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM).
Wasis. (1992). Strategi Lingkungan Persaingan. Jakarta: Rosda.
Winardi. (1990). Asas-Asas Ekonomi Modern. Bandung: Alumni.
Sumber Internet http://galeriukm.web.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi
www.bps.go.id
Yuni Wulansari, 2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu GLOSSARIUM
Desain: kerangka bentuk; rancangan; motif; pola; corak
Dinamika: gerak (dari dalam); tenaga yang menggerakkan; semangat Dinamis: penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut
Diskriminasi: pembedaan perlakuan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb)
Diversifikasi: penganekaragaman; penganekaan usaha untuk menghindari
ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa atau investasi
Finansial: mengenai (urusan) keuangan
Fleksibilitas: kelenturan; penyesuaian diri secara mudah dan cepat
Fluktuatif: gejala yang menunjukkan turun-naiknya harga; keadaan turun-naiknya harga; perubahan harga tersebut karena pengaruh permintaan dan
penawaran
Gencar: terus-menerus tidak terputus-putus Heterogenitas: keanekaragaman
Homogenitas: persamaan macam, jenis, sifat, watak dari anggota suat kelompok, keadaan atau sifat homogen
Inisiatif: prakarsa
Inovatif: bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru; bersifat pembaruan Intensitas: keadaan tingkatan atau ukuran intensnya
Kompetitif: berhubungan dengan kompetisi (persaingan); bersifat kompetisi (persaingan)
Kontinuitas: kesinambungan; kelangsungan; kelanjutan; keadaan kontinu Kontributor: penyumbang
Kreatif: memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan ; bersifat (mengandung) daya cipta