• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKONOMI KREATIF DALAM RANGKA ”CITY BRANDING” OLEH KOMUNITAS FOTOGRAFI INDONESIA (KFI) WILAYAH PROBOLINGGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EKONOMI KREATIF DALAM RANGKA ”CITY BRANDING” OLEH KOMUNITAS FOTOGRAFI INDONESIA (KFI) WILAYAH PROBOLINGGO"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

i

EKONOMI KREATIF DALAM RANGKA ”CITY BRANDING”

OLEH KOMUNITAS FOTOGRAFI INDONESIA (KFI) WILAYAH PROBOLINGGO

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh:

Ahmad Taqi Yuddin NIM. E20172141

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JEMBER KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

2022

(2)

ii

EKONOMI KREATIF DALAM RANGKA ”CITY BRANDING”

OLEH KOMUNITAS FOTOGRAFI INDONESIA (KFI) WILAYAH PROBOLINGGO

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh:

Ahmad Taqi Yuddin NIM. E20172141

Disetujui Pembimbing:

Dr. M. F Hidayatullah,S.H.I, M.S.I.

NIP. 197608122008011015

(3)

iii

EKONOMI KREATIF DALAM RANGKA ”CITY BRANDING”

OLEH KOMUNITAS FOTOGRAFI INDONESIA (KFI) WILAYAH PROBOLINGGO

SKRIPSI

telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S E)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syariah

Hari: Rabu

Tanggal: 28 Desember 2022 Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Dr. Nur Ika mauliyah, S.E M.Ak Rini Puji Astuti, S.kom, M.Si

NIP.198803012018012001 NUP. 201708174

Anggota:

1. Dr. H. Saihan. S.Ag. M.Pd.I ( )

2. Dr. M.F Hidayatullah S.H.I M.S.I ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr. Khamdan Rifa’i, S. E. M,Si NIP : 196808072000031001

(4)

iv MOTTO







































Artinya: “Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telag diberikan-Nya kepadasuatu kaum, Hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendir. Sungguh Allah maha maha

mendengar, maha mengetahui” (QS. Al-Anfal 8: 53)1

1 Kementrian Agama Alqur’an (QS Al-Anfal 8:53)

(5)

v

PERSEMBAHAN

Sembah syukur kepada Allah SWT atas taburan cinta dan kasih sayangMu yang telah memberikan kekuatan dan membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini penulis persembahkan kepada.

1. Kepada Kedua orang tua tercinta, Ayah Urip Anwar dan Ibu Maripi yang senantiasa berjuang membanting tulang demi tercapainya cita-cita dan Pendidikan putranya hingga detik ini, serta senantiasa mendo’akan anak- anaknya di setiap sujud dengan penuh cinta dan kasih dan sayang. Semoga kedua orangtua saya diberikan Kesehatan dan lancar rejekinya.

2. Kepada pak de, Junaedi yang sering meminta cepat menyelesaikan studi kuliah ini, hingga memberikan semangat agar cepat menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Yudi selaku Ketua KFI Probolinggo beserta anggotanya

4. Kepada teman kontraan yang telah mendukung saya dalam mengerjakan skripsi.

5. Kepada teman kelas Ekonomi Syariah 3 (2017) yang telah berproses bersama hingga sampai saat ini.

(6)

vi

KATA PENGANTAR









Bismillahirahmanirrohim, puji syukur kehadirat Allah SWT yang patut kita panjatkan dengan limpahan rahmat, taufiq dan hidayahnya, yang senantiasa memberi kesehatan kemampuan serta inspirasi kepada ummatnya dalam menyelesaikan segala sesuatu kewajiban. Shalawat serta salam tak lupa kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita keluar dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang saat ini, semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya di akhir nanti, amin.

Sesamapinya pada saat ini penyusunan karya tulis ilmiah yang saya kerjakan telah selesai. Tidak terlepas dari keterlibatan pihak langsung maupun tidak langsung, penulis dengan rasa hormat dan kasih sayang mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M, selaku Rektor UIN KH.

Achmad Siddiq Jember.

2. Bapak Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis islam dan DPA.

3. Ibu Dr. Nikmatul Masruroh, S.H.I., M.E.I, selaku Ketua Jurusan di Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN KH. Achmad Siddiq Jember.

4. Bapak Dr M.F. Hidayatullah, S.H.I.,M.S.I. selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah dan selaku Dosen Pembimbing Skipsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

(7)

vii

membangun, sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan kripsi ini.

Akhirnya, semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapatkan balasan dari allah.

Jember, 10 Oktober 2022

Ahmad Taqiyuddin NIM: E20172141

(8)

viii ABSTRAK

Ahmad Taqi yuddin, Dr M.F Hidayatullah.S.H.I M.S.I. Ekonomi Kreatif dalam rangka “Ciry Branding” oleh Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) Wilayah Probolinggo.

Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep dibidang perekonomian diera ekonomi yang baru dengan mengutamakan kretivitas dan informasi. Konsep dariekonomi kreatif ini mendapatkan sumber daya manusia yang memiliki ide dan pengetahuan yang digunakan sebagai faktor utama dalam produksi. Intinya ekonomi kreatif ini lebih mengutamakan kreativitas, pengetahuan, dan ide dari manusia nantinya bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru buat masyarakat setempat. KFI berperan sebagai memasarkan Kota Probolinggo dengan cara mengenalkan budaya Probolinggo kepada Kota lain. City Branding dapat dikatakan sebagai strategi dari suatu kota atau daerah untk membuat positioning yang kuat dalam benak target pasar mereka, seperti layaknya positioning sebuah produk atau jasa, sehingga kota dan daerah tersebut dapat dikenal secara luas diseluruh dunia.

Fokus penelitian (1) Bagaimana Ekonomi Kreatif oleh Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) Probolinggo (2) Bagaimana City Branding melalui Ekonomi Kreatif oleh Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) Probolinggo. Tujuan penelitian (1) Untuk mengetahui Ekonomi Kreatif oleh Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) Probolinggo. (2) Untuk mengetahui City Branding melalui Ekonomi Kreatif oleh Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) Probolinggo.

Penelitian ini menggunakan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif.

Dalam penemuan subjek penelitian menggunakan purposive serta menggunakan tektik pengumpulan data, melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menukjukan bahwa: (1) Ekonomi Kreatif dalam rangka oleh Komunitas Fotografi Indonesia, bisa dilihat dari segi Fotografinya yaitu, Prewadding Fotografi, Freelance Fotografi, Food Fotografi. Dan bagi masyarakat KFI membuka peluang untuk remaja ikut gabung KFI yang mana nantinya akan di ajarkan bagaimana caranya menggunakan kamera yang baik dan benar. Yang mana ekonomi kreatif ini bisa menambah pendapatan maupun membuka peluang pekerjaan. (2) City Branding dalam rangka Ekonomi Kreatif oleh Komunitas Fotografi Indonesia, Bisa dilihat bahwa city branding yang dilakukan oleh KFI yaitu melalui melakukan pemotretan Event, Kuliner, wisata lingkungan seperti pantai bentar, BJBR, Taman hidup, bromo.

Kata Kunci: Ekonomi Kreatif, City Branding, KFI

(9)

ix DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. FOKUS PENELITIAN ... 5

C. TUJUAN PENELITIAN ... 5

D. MANFAAT PENELITIAN ... 5

E. DEFINISI ISTILAH... 6

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN... 12

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 13

A. Penelitian Terdahulu ... 13

B. Kajian Teori ... 37

1. Ekonomi Kreatif ... 37

2. City Branding ... 43

3. Komunitas Fotografi Indonesia ... 47

(10)

x

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 50

B. Lokasi Penelitian ... 50

C. Subjek Penelitian ... 51

D. Teknik Pengumpulan Data ... 51

E. Analisis Data ... 53

F. Keabsahan Data ... 56

G. Tahap-tahap Penelitian ... 56

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 61

A. Gambaran obyek Penelitian ... 61

B. Penyajian data dan analisis... 64

C. Pembahasan temuan ... 72

BAB V PENUTUP ... 79

A. KESIMPULAN ... 79

B. Saran-Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPITAN

1. Matrik penelitian

2. Surat pernyataan keaslian tulisan 3. Surat permohonan ijin penelitian 4. Surat selesai penelitian

5. Pedoman wawancara 6. Dokumentasi

7. Biotata penulis

(11)

xi

DAFTAR TABEL No Uraian

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 31 Tabel 4.1 Penghasilan Anggota KFI Probolinggo ... 61

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR No. Urainan

Gambar 4.1 Struktur Komunitas Fotografi Indonesia ... 60

(13)

1

PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep dibidang perekonomian diera ekonomi yang baru dengan mengutamakan kretivitas dan informasi.

Konsep dariekonomi kreatif ini mendapatkan sumber daya manusia yang memiliki ide dan pengetahuan yang digunakan sebagai faktor utama dalam produksi. Intinya ekonomi kreatif ini lebih mengutamakan kreativitas, pengetahuan, dan ide dari manusia nantinya bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru buat masyarakat setempat.2Di sini Ekonomi Kreatif di bagi menjadi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah gelombang informasi. Kemudian dalam prediksinya aka nada gelombang keempat yang merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi padaide dan gagasan kreatif.3

Ekonomi kreatif merupakan gelombang ekonomi baru yang lahir pada awal abad ke-21. Gelombang ekonomi baru ini mengutamakan intelektual sebagai kekayaan yang dapat menciptakan uang, kesempatan kerja, pendapatan, dan kesejahteraan. Ekonomi kreatif merupakan proses penciptaan, kegiatan produksi dan distribusi barang serta jasa, yang di dalamnya membutuhkan kretifitas dan kemampuan intelektual. Dalam hal

2 Raudhi Ahmad Azizi Siregar “Strategi Pengembangan Usaha Fasion Lokal Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Medan” (Skripsi Universitas Sumatra Utara Medan)

3 Rochmat Aldy Purnomo, Ekonomi Kreatif Pilar pembangunan Indonesia. (Surakarta: Ziyad Visi Media 2016) .67

(14)

ini krativitas memang sangat dibutuhkan dalam konsep ekonomi kreatif, kreatifitas tidak terbatas dalam produk saja tetapi termasuk penggunaan bahan baku dan inovasi teknologi Setidaknya ada banyak jenis industri kreatif yakni periklanan, arsitektur, seni, kerajian, desain, model atau fashion, media (felm, video, fotografi).

Dalam hal ini Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) hadir, Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) merupakan salah satu rumah bagi para pecinta seni fotografi. Uniknya, komunitas ini terbuka untuk semua kalangan yang meminati seni memotret. Tak hanya para fotografer profesional saja, tapi juga mereka yang bergelut di bidang seni lainnya, seperti Make Up Artist, Wardrober, Fashion Stylist, Pengelola Travel, Pengelola Taman Wisata, dan para pemerhati foto4.

Komunitas Fotografi Indonesia yang lebih dikenal dengan sebutan KFI, berkeinginan untuk menjadi wadah pemersatu banyaknya komunitas di masing-masing wilayah di Indonesia, baik komunitas fotografer, komunitas model atau talent, make up artis dan lain-lain, sehingga di dalam KFI ini para pihak akan tumbuh dan berkembang, saling membutuhkan dan memberikan keuntungan satu sama lain, sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah industri Seni Fotografi yang besar. Visi KFI ke depan adalah dengan semangat The Power Of Sharing sebagai tagline dari komunitas ini dan menjadikan KFI sebagai Jendela Indonesia di Mata Dunia.

4 Supri Hartanto, Septian Aji Permana, “Pelatihan Nik Color Software Efect Pro Dalam Meningkatkan Kemampuan Fotografer (Effect Pro Color Software Nik Training In Improving Photographer Ability)”. Jurnal Berdaya Mandiri Vol.2 No.2 (2020)

(15)

Hal ini KFI (Komunitas Fotografer Indonesia) memberikan gambaran nyata mengenai ekonomi kreatif yang mampu memberikan manfaat dan mempunyai potensi untuk ikut serta menajukan indonesia. Bentuk nyata dalam kontribusi ini dapat diukur dari nilai ekonomi yang di hasilkan oleh subjektor pada ekonomi kreatif termasuk fotografi yang merupakan dari subjektor film, video dan fotografi.5

KFI berperan sebagai memasarkan Kota Probolinggo dengan cara mengenalkan budaya Probolinggo kepada Kota lain. City Branding dapat dikatakan sebagai strategi dari suatu kota atau daerah untk membuat positioning yang kuat dalam benak target pasar mereka, seperti layaknya positioning sebuah produk atau jasa, sehingga kota dan daerah tersebut dapat dikenal secara luas diseluruh dunia. Berdasarkan definisi City Branding diatas, City Branding dapat diartikan sebagai sebuah proses pembentukan merek kota atau suatu daerah agar dikenal oleh target pasar (investor, tourist, talent, event) kota tersebut dengan menggunakan ikon, slogan, eksibisi, serta positioning yang baik, dalam berbagai bentuk media promosi. Sebuah city branding bukan hanya sebuah slogan atau kampanye promosi, akan tetapi suatu gambaran dari pikiran, perasaan, asosiasi dan ekspentasi yang dating dari benak seseorang ketika seseorang itu melihat

5 Ikbal Racmat, Abdurrahman, Sahira Humaira. “Eksposure Fotograer Indonesia sebagai Peningkatan Subsektor Fotografi dalam persepektif Ekonomi Kreatif”. Jurnal Forum Ilmiah Vol.18 No.1 (2021)

(16)

atau mendengar sebuah nama, logo, produk layanan, event, ataupun berbagai simbol dan rancangan yang menggambarkannya6

Salah satunya yang ada di Probolinggo, KFI Probolinggo (Komunitas Fotografi Indonesia) adalah sebuah komunitas yang bergerang di bidang fotografi, KFI Probolinggo (Komunitas Fotografi Indonesia) berdiri pada tanggal 27 Desember 2020 yang mana kegiatannya meeperkenalkan Kota Probolinggo dengan sebuah karya foto atau video visual dengan culture dan budaya. Dengan target pasar bukan hanya untuk masyarakat lokal melainkan masyarakat luar kota bahkan sampai internasional degan cara mempromosikan melalui media sosial.

Dengan adanya komunitas KFI ini banyak diminati oleh kalangan pemuda Probolinggo, disana para pemuda tersebut dibina dan mendapat pelatihan bagaimana menggunakan kamera serta menyediakan fasilitas lengkap untuk para member mengembangkan bakat lebih luas nantinya jika ada job freelance. Job tersebut berupa Preweding Fotofrafi, Freelance Fotografi, Food fotografi. nantinya para member bisa menggunakan semua fasilitas dan pastinya memperkenalkan culture atau dengan tema Kota Probolinggo sehingga Kota tersebut bisa di kenal masayakat lebih luas bukan hanya pariwisata saja tapi dengan creativitas anak muda melalui foto atau video visual, nantinya setelah mendapat income atau bonus dengan sistem bagi hasil sehingga para member sewaktu-waktu bisa

6 Rasmawaty Sidauruk dan Harie Saksono, “Ekonomi Kreatif Sebagai Basis City Branding Menuju Kepariwisataan Terintegrasi Di Kawasan Danau Toba” Jurnal Inovasi. Vol. 15 No1 (2018)

(17)

membeli alat secara mandiri dan tentunya bisa berdiri sendiri tanpa harus bagi hasil dengan KFI(Komunitas Fotografi Indonesia).7

Komunitas Fotografi Indonesia ini mengenalkan kota lewat Event, Pemotretan Wisata lingkungan. Dalam UU No. 14 tahun 2016 tentang pedoman destinasi pariwisata berkelanjutan. Bahwa pembangunan kepariwisataan bertumpu pada keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam dengan tidak mengabaikan kebutuhan masa yang akan datang, sehingga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi yang membawa manfaat padakesejahteraan masyarakat.

Dari uraian diatas sangat menarik untuk diteliti lebih jauh, berdasarkan paparan diatas peneliti mengangkat judul “Ekonomi Kreatif dalam Rangka City Branding oleh Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) Wilayah Probolinggo

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimana ekonomi kreatif oleh Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) Wilayah Pobolinggo?

2. Bagaimana City Branding melalui Ekonomi Kreatif oleh Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) Wilayah Probolinggo?

C. Tujuan Penelitian

Untuk dapat menjelaskan penelitian ini dengan baik dan tepat sasaran, maka peneliti harus mempunyai tujuan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

7 Dicky Mario, Wawancara,(Anggota KFI Probolinggo) 13 September 2021

(18)

1. Untuk mengetahui Ekonomi Kreatif oleh Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) Wilayah Probolinggo.

2. Untuk mengetahui City Branding melalui Ekonomi Kreatif oleh Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) Wilayah Probolinggo.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian antara lain adalah:

1. Manfaaat Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran ilmu pengetahuan mengenai teori Ekonomi Kreatif dalam rangka City branding, agar dikenal oleh Kota lain secara umum dan juga agar dapat dijadikan rujukan untuk penelitian di kemudian hari, baik bagi peneliti yang bersangkutan maupun oleh peneliti lain sehingga kegiatan penelitian dapat dilakukan secara berkesinambungan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

Penelitian yang saat ini dilakukan bisa menambah pengalaman yang lebih mendalam lagi bagi peneliti tentang cakrawala penelitian yang lebih baik kedepanya.

b. Bagi Lembaga UINKHAS Jember

Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pihak UIN KHAS Jember dan memberikan kontribusi dalam menambah wawasan pengetahuan tentang Ekonomi Kreatif dalam rangka City Branding.

(19)

c. Bagi Kota Probolinggo

Penelitian ini bisa dapat mengenalkan Kota Probolinggo dengan Merealisasikan Ekonomi Kreatif dalam City Branding.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuan definisi istilah untukmempermudah pemahaman dan kesalahan persepsi dalam penelitian ini, maka akan dikemukakan secara singkat pengertian istilah yang terkandung dalam judul sebagai berikut:

1. Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif ini sebuah konsep dibidang perekonomian diera ekonomi yang baru dengan mengutamakan kreativitas dan informasi. Konsep dariekonomi kreatif ini mendapatkan sumber daya manusia yang memiliki ide dan pengetahuan yang digunakan sebagai faktor utama dalam produksi. Intinya ekonomi kreatif ini lebih mengutamakan kreativitas, pengetahuan, dan ide dari manusia nantinya bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru buat masyarakat setempat.8

Ekonomi Kreatif ini mengutamakan intelektual sebagai kekayaan yang dapat menciptakan uang, kesempatan kerja, pendapatan, dan kesejahteraan. Ekonomi kreatif merupakan proses penciptaan, kegiatan produksi dan distribusi barang serta jasa, yang di dalamnya membutuhkan kretifitas dan kemampuan intelektual. Dalam

8 Raudhi Ahmad Azizi Siregar, “Strategi Pengembangan Usaha Fasion Lokal Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Medan”(Skripsi universitas Sumatra Utara Medan)

(20)

hal ini krativitas memang sangat dibutuhkan dalam konsep ekonomi kreatif, kreatifitas tidak terbatas dalam produk saja tetapi termasuk penggunaan bahan baku dan inovasi teknologi. Setidaknya ada banyak jenis industri kreatif yakni periklanan, arsitektur, seni, kerajian, desain, model atau fashion, media (felm, video, fotografi).9

2. City Branding

City branding secara harfiah dapat diartikan sebagi pencitraan kota. City branding meliputi segala aktivitas yang mencitrakan kota dalam hal positif. Pencitraan yang dimaksud dalam city branding adalah presepsi, nilai dan daya tarik positif suatu kota untuk tujuan tertentu. Alasan logis melakukan city branding misalnya untuk memperkenalkan kota tentang potensi-potensiyang ada di dalamnya, menarik wisatawan, memperbaiki citra negatif yang mungkin ada di kota tersebut sebelumnya, bahkan city branding dapat di gunakan untuk menarik minat investor untuk berinvestasi10

City branding srcara umum merupana proses pemberian merek kepada kota. Secara teknis, city branding merupakan proses pengembangan dari konsep pemasaran kota yang perfokus pada pemahamam terhadap persepsi target pasar mengenai kota dan pemahaman terhadap budaya kota, yang akan dijadikan sebagai dasar untuk pembangunan masa depan kota. City branding merupakan cara

9 Raudhi Ahmad Azizi Siregar, “Strategi Pengembangan Usaha Fasion Lokal Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Medan” (Skripsi Universitas Sumatra Utara Medan)

10Andreas Syah Pahlevi, Azfa Pabulo, Bambang Supradono, “Kolase Pemikiran Ekonomi Kreatif Indonesia” (Malang: CV. Olx Consultant 2018)

(21)

memposisikan kota dalam ketatnya persaingan global yang kuat sebagai tanggapan terhadap dinamika ekonomi, politik, dan sosial

Menurut Miller Merrilees dan Herington, City Branding adalah tentang tata cara berkomunikasi yang tepat untuk membangun merek kota, daerah, masyarakat yang tinggal di dalamnya berdasarkan pasar entitas mereka. City branding adalah bagian dari merek tempat yang berlaku untuk kota tunggal atau wilayah keseluruhan dari sebuah Negara11.

City Branding dapat dikatakan sebagai strategi dari suatu kota atau daerah untk membuat positioning yang kuat dalam benak target pasar mereka, seperti layaknya positioning sebuah produk atau jasa, sehingga kota dan daerah tersebut dapat dikenal secara luas diseluruh dunia. Berdasarkan definisi City Branding diatas, City Branding dapat diartikan sebagai sebuah proses pembentukan merek kota atau suatu daerah agar dikenal oleh target pasar (investor, tourist, talent, event) kota tersebut dengan menggunakan ikon, slogan, eksibisi, serta positioning yang baik, dalam berbagai bentuk media promosi. Sebuah city branding bukan hanya sebuah slogan atau kampanye promosi, akan tetapi suatu gambaran dari pikiran, perasaan, asosiasi dan ekspentasi yang dating dari benak seseorang ketika seseorang itu

11Rasmawaty Sidauruk dan Harie Saksono, “Ekonomi Kreatif Sebagai Basis City Branding Menuju Kepariwisataan Terintegrasi Di Kawasan Danau Toba” Jurnal Inovasi. Vol. 15 No1 (2018)

(22)

melihat atau mendengar sebuah nama, logo, produk layanan, event, ataupun berbagai simbol dan rancangan yang menggambarkannya.12 3. Komunitas Fotografi Indonesia (KFI)

Fotografi berasal dari kata foto yang berarti cahaya dan grafis yang berarti gambar. Dengan berkembangnya teknologi digital yang sangat pesat saat ini bahkan hampir semua orang. Media foto adalah salah satu media komunikasi, yakni media yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan/ide kepada orang lain. Media foto atau istilahkan dengan fotografi merupakan sebuah media yang bisa digunakan untuk mendokumentasikan suatu momen atau peristiwa penting.13

Sudjojo mengemukakan bahwa pada dasarnya fotografi adalah kegiatan merekam dan memanipulasi cahaya untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. Fotografi dapat dikategorikan sebagai teknik dan seni. Minat fotografi dapat diartikan sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas dan melakukan pengambilan gambar untuk mendokumentasikannya. Wellman dan Gerard menjelaskan bahwa komunitas adalah jaringan dari beberapa individu yang berbentuk kekeluargaan, saling mengikat dalam meningkatkan sosialisasi sesama jaringan, saling mendukung dan

12 Hafizh Baharuddin Noor,” Aktifitas Promosi City Branding “Beautiful Malang” Studi pada Dinas Kebudayaan dan Prawisata Kota Malang” (Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang)

13 Supri Hartanto, Septian Aji Permana, “Pelatihan Nik Color Software Efect Pro Dalam Meningkatkan Kemampuan Fotografer (Effect Pro Color Software Nik Training In Improving Photographer Ability)”. Jurnal Berdaya Mandiri Vol.2 No.2 (2020)

(23)

mensuport satu sama lain, memberikan informasi, adanya rasa memiliki persatuan yang erat dan menjadi identitas sosial.

Beberapa individu yang memiliki ketertarikan yang sama dalam dunia fotografi berkumpul menjadi satu dan membentuk sebuah komunitas yang diberi nama Komunitas Fotografi Indonesia (KFI).

Komunitas fotografi ini untuk menyalurkan bakat di bidang fotografi saling bertukar pikiran dan berbagi ilmu satu sama lain. Komunitas Fotografi Indonesia (KFI), merupakan komunitas para pelaku seni fotografi Indonesia yang terdiri dari fotografer, model/talent, make up artis, editor, perancang/pendukung busana dan crew fotografi lainnya baik yang sudah professional maupun amatir, serta pecinta seni fotografi, yang mempunyai komitmen saling menghargai satu sama lain, memberi dan menerima kritik dan saran yang membangun, dan pada akhirnya akan saling mendukung di dalam memajukan karya seni fotografi Indonesia yang semakin marak. KFI terbentuk tanggal 29 Juni 2011 dan sekaligus dicanangkan sebagai Hari KFI.

Komunitas Fotografi Indonesia yang lebih dikenal dengan sebutan KFI, berkeinginan untuk menjadi wadah pemersatu banyaknya komunitas di masingmasing wilayah di Indonesia, baik komunitas fotografer, komunitas model atau talent, make up artis dan lain-lain, sehingga di dalam KFI ini para pihak akan tumbuh dan berkembang, saling membutuhkan dan memberikan keuntungan satu sama lain, sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah industri Seni Fotografi

(24)

yang besar. Visi KFI ke depan adalah dengan semangat THE POWER OF SHARING sebagai tagline dari komunitas ini dan menjadikan KFI sebagai Jendela Indonesia di Mata Dunia.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan rangkuman dari isi skripsi yang bertujuan mengerti secara global dari seluruh pembahasan yang ada.

Terkait dengan materi yang akan di bahas, pada dasarnya terdiri dari lima bab, dan setiap bab memiliki beberapa sub bab, antara bab satu dengan yang lain saling berhubungan bahkan merupakan pendalaman pemahaman dari bab sebelumnya. Adapun sistematika pembahasanya sebagai berikut:

BAB I merupakan bagian pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika pembahasan.

BAB II merupakan bagian kajian kepustakaan yang terdiri dari penelitian terdahulu dan kajian teori. Pada bagian penelitian terdahulu dicantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu terkait dengan penelitian yang hendk dilakukan. Kajian teori memuat pembahasan teori yang dijadikan sebagai dasar pijakan dalam melakukan penelitian.

BAB III membahas tentang metode penelitian yang digunakan peneliti meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

(25)

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Sebagai mengetahui keaslian yang akan di hasilkan dalam peneliti ini, maka perlu disajikan beberapa hasil kajian atau penelitian terdahulu yang fokus penelitianya berkaitan dengan ekonomi kerakyatan melalui ketahanan pangan. Beberapa penelitian itu adalah:

1. Strategi Pengembangan Usaha Fashion Lokal Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kota Medan, Raudhi Ahmad Azizi. Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan 202114

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah yang pertama, Bagaimana gambaran umum usaha fashion lokal berbasis ekonomi kreatif di Kota Medan? yang kedua, Apa saja kendala yang dihadapi oleh para pelaku usaha fashion lokal berbasis ekonomi kreatif di Kota Medan? yang ketiga, Bagaimana solusi dan strategi pengembangan usaha fashion lokal berbasis ekonomi kreatif di Kota Medan?

Penelitian ini menggunakan 15 sampel usaha fashion lokal berbasis ekonomi kreatif di Kota Medan. Jenis usaha fashion yang menjadi objek penelitian adalah usaha fashion “Street Wear. Penelitian ini menggunakan model analisis data kualitatif Miles dan Huberman yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penentuan

14Raudhi Ahmad Azizi Siregar, “Strategi Pengembangan Usaha Fasion Lokal Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Medan” (Skripsi Universitas Sumatra Utara Medan 2021)

(26)

kesimpulan/verifikasi. Kemudian untuk menentukan kesimpulan berdasarkan data yang telah melalui tahap-tahap sebelumnya maka digunakan Skala Guttman model Cross Sectional untuk melihat dan menilai kesesuaian pernyataan yang disajikan peneliti dengan kondisi yang dialami oleh pelaku usaha.

Hasil penelitian terdahulu ini berdasarkan data yang diolah, kondisi usaha fashion berbasis ekonomi kreatif di Kota Medan secara garis besar berstruktur usaha milik pribadi. Sedang berada pada tahap memperluas usaha dan tahap mengembangkan produk baru. Para pegiat usaha fashion berbasis ekonomi kreatif di Kota Medan memulai usaha berdasarkan pada keinginan untuk merealisasikan ide inovatif yang dimiliki dalam bidang fashion. Jenis pendanaan yang digunakan dalam usaha ini adalah dana modal dan dana oprasional. Target utama para pegiat usaha fashion berbasis ekonomi kreatif di Kota Medan adalah memperbesar ukuran usaha. Usaha fashion berbasis ekonomi kreatif di Kota Medan saat ini adalah tergolong kedalam jenis usaha berskala mikro. Berdasarkan data yang diolah menunjukan bahwa pegiat usaha fashion berbasis ekonomi kreatif di Kota Medan memiliki modal awal direntang 0 – 50 juta. Sesuai dengan karakteristik usaha mikro yang dicetuskan pada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 pasal 6. Kemudian berdasarkan jumlah pegawai yang dimiliki usaha fashion berbasis ekonomi kreatif di Kota Medan digolongkan kedalam usaha berskala mikro. Dikarenakan jumlah pegawai kurang dari lima orang sesuai dengan batasan definisi UKM berdasrkan

(27)

kuantitas tenaga kerja UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 96 yang diberikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Para pegiat usaha fashion berbasis ekonomi kreatif di Kota Medan menggunakan media sosial (Instagram) sebagai media pemasaran.Mereka menilai media sosial (Instagram) adalah media sosial yang sangat diminati di Indonesia.Kecepatan akses penyebaran informasi pemasaran melalui media sosial (Instagram) sangat berdampak positif bagi usaha mereka.Tetapi yang menjadi perhatian lebih adalah para pemilik dari usaha fashion berbasis ekonomi kreatif di Kota Medan masih banyak yang belum mendaftarkan usahanya ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.15

Persamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah terletak pada pembahasan ekonomi kreatif.

Sedangkan perbedaan dari penelitian terdahulu ini membahas tentang Strategi Pengembangan Usaha Fashion Lokal Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Medan, Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan. Sedangkan peneliti meneliti tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas fotorafi indonesia probolinggo (KFI).

2. City Branding dinas pariwisata dan ekonomi kreatif pasca bencana alam melalui proses rebranding kota palu Irawati, fitriani puspa ningsih, giska

15Raudhi Ahmad Azizi Siregar, Strategi Pengembangan Usaha Fasion Lokal Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Medan(universitas Sumatra Utara Medan)

(28)

mala rahmaria. Program studi ilmu komunikasi, fakultas ilmu sosial dan politik. Universitas Tadulako.2021.16

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah yang pertama, bagaimanaUntuk mengidentifikasi sector-sektor wisata yang dikembangkan oleh dinas pariwisata pasca bencana alam 2018 sebagai upaya rebranding kota Palu. Yang kedua, Untuk memberikan gambaran aktivitas strategi rebranding kota Palu dalam menciptakan identitas kota yang mampu menarik perhatian wisatawan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Dimana penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Pada hakikatnya, metode deskriptif mengumpulkan data secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Palu ini dikenal dengan kota 5 dimensi ada laut, bukit, gunung lembah, serta memiliki panjang destinasi wisata pantai 7.2 kilo. Ada tiga sector sasaran pemerintah kota Palu yang saat ini dikembangkan oleh dinas pariwisata yakni hutan kota, ue tumbu dan salena tapi yang menonjol saat ini hutan kota. Strategi yang digunakan oleh dinas pariwisata itu sendiri yakni saat ini pemerintah akan mengembangkan kembali kuliner yang ada di bambaru, serta memanfaatkan media serta saat ini sedang membuat system yang dapat membantu memasarkan keindahan Kota Palu itu sendiri

16 Irawati Fitriani Puspa Ningsih, “City Branding dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pasca Bencana Alam melalui Proses Rebreding Kota Palu” Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora Vol.2 No.10 (2021)

(29)

Persamaannya penelitian ini yaitu tentang city branding dan ekonomi kreatif yang mana penelitian ini menggunakan deskriptif dan kualitatif. Perbedaannya yaitu tentang city branding dinas pariwisata dan ekonomi kreatif pasca bencana alam melalui proses rebranding kota palu sedangkan peneliti yaitu tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas fotorafi indonesia probolinggo (KFI).17 3. Eksposure fotografi sebagai peningkatan subsektor fotografi dalam

persepektif ekonomi kreatif 2021.Ikbal rachmad, fakultas ilmu komunikas

18

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perlindungan HKI terutama untuk hak penggunaan karya fotografi di indonesia, pengarsipan karya-karya fotografi indonesia, dan persepektif fotografer dalam kaitannya dengan ekonomi kreatif di indonesia dan hingga karyanya ditingkat internasional. Motode yang di penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif dengan teknik nonprobabiliti sampling dengan sampel purposive. Hasil penelitian menjelaskan bahwa karya yang telah dihasilkan oleh fotografer indinesia dalam kaitannya HKI relative hampir tidak disadari oleh para fotografer untuk dapat di patenkan, dimana hasil fotografi digital diredesign oleh pihak lain, yang pada dasarnya seniman atau orang kratif tidak mungkin bangga dengan karya orang lain. Lembaga

17 Irawati Fitriani Puspa Ningsih, “City Branding dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pasca Bencana Alam melalui Proses Rebreding Kota Palu” Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora Vol.2 No.10 (2021)

18Ikbal Racmat, Abdurrahman, Sahira Humaira. “Eksposure Fotograer Indonesia sebagai Peningkatan Subsektor Fotografi dalam persepektif Ekonomi Kreatif”. Jurnal Forum Ilmiah Vol.18 No.1 (2021)

(30)

pengarsipan karya fotografi di indonesia lebih umum terfahami sebagai lembaga profit oriented, lembaga yabg hanya mengarsipkan karya fotografi untuk dijual (setelah adanya persetujuan dari fotografer) belum kepada lembaga yang mengkhususkan pengarsipan karya fotografer indonesia. Dalam ekonomi kreatif fotografer dapat berkontribusi dengan memberikan pelatihan gratis untuk para UMKM di daerah tentang teknik dasar fotografi pembuatan promosi produk dari UMKM. Sementara terkait dengan kemenparekraf, indonesia dapat menuntun fotografer pemula untuk berkembang, meskipun banyak juga fotografer yang berperan sendiri bersaing di kancah internasional dengan link networking dan karya.

Mengajarkan pemahaman akan hak intelektual atau HKI sebagai prinsip selain kreatifitas dan seni yang bernilai.

Persamaan dari penelitian ini dengan yang diteliti oleh penulis adalah terletak pada pembahasan ekonomi kreatif dan fotografi dengan motode penelitian menggunakan kualitafif. Perbedaan dari penelitian ini yaitu tentang eksposure fotografi sebagai peningkatan subsektor fotografi dalam persepektif ekonomi kreatif sedangkan penulis yaitu realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas fotorafi indonesia probolinggo (KFI).19

19 Ikbal Racmat, Abdurrahman, Sahira Humaira. “Eksposure Fotograer Indonesia sebagai Peningkatan Subsektor Fotografi dalam persepektif Ekonomi Kreatif”. Jurnal Forum Ilmiah Vol.18 No.1 (2021)

(31)

4. Strategi pengembangan umkm berbasis ekonomi kreatif di kota palopo, institute agama islam negri palopo. Tadjuddin Nurya Mayasari, (2019)20

Fokus masalah pada penelitian

ini

yang pertama, mengetahui bagaimana jenis-jenis UKM di Kota Palopo? Kedua, Bagaimana peran Dinas Koperindag bagi pengembangan UKM dikota palopo? Ketiga, mengetahui bagaimana peran Dinas Koperindag kota Palopo Bagi pengembangan UKM dalam tinjauan ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif?

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Hal ini dikarenakan metodologi penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peniliti dengan fenomena yang diteliti.

Hasil dari penelitian ini UMKM berbasis ekonomi kreatif di kota Palopo saat ini belum mampu memberikan predikat atau corak khusus bagi kota palopo karena mereka memiliki keterbatasan serta mengalami permasalahan dalam pengembangan usahanya. permasalahan yang paling banyak dialami oleh pelaku UMKM berbasis ekonomi kreatif di kota Palopo yakni permasalahan pada permodalan. Strategi pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif di Kota Palopo yang dilakukan para pelaku UMKM ekonomi kreatif yakni perlunya sinergi antara para pelaku UMKM, peningkatan kualitas produk dan pelayanan serta adanya

20 Tadjuddin Nur Mayasari, “Strategi Pengembangan UMKM berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Palopo” Jurnal of Islamic Management and Bussines Vol.2 No1 (2019)

(32)

dukungan penuh dari pihak pemerintah, swasta dalam meningkatkan permodalan. Pandangan islam terhadap ekonomi kreatif yakni usaha yang dilandasi dengan kreativitas dan inovasi dengan memperbaruhi sumber daya alam yang ada dengan jalan perdagangan, Al-Qur’an dengan jelas disebutkan bahwa perdagangan atau perniagaan dalam Al-Qur’an telah disebutkan merupakan jalan yang diperintahkan oleh Allah swt.

Persamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah terletak pada pembahasan ekonomi kreatif.

Sedangkan perbedaan dari penelitian terdahulu ini membahas tentang strategi pengembangan umkm berbasis ekonomi kreatif di kota palopo, institute agama islam negri palopo. Sedangkan peneliti meneliti tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas fotorafi indonesia probolinggo (KFI).21

5. Determinan penerimaan daerah dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Provinsi Jambi, Zamzani, Dwi Hastuti, (2018), Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.22

Fokus masalah dalam penelitian ini yang pertama, bagaimana kontribusi penerimaan daerah terhadap pertumbuhan ekonomi? Kedua, bagaimana penelitian ini di maksudkan untuk memperoleh jawaban atas seberapa besar pengaruh PAD, DAU, DAK, dan DBH terhadap

21 Tadjuddin Nur Mayasari, “Strategi Pengembangan UMKM berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Palopo” Jurnal of Islamic Management and Bussines Vol.2 No1 (2019)

22 Zamzani Dwi Hastuti, “Determinan Pemerintah Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap pengembangan Ekonomi Kreatif” Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.13 No.1(2018)

(33)

pengembangan ekonomi kreatif Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi baik secara parsial maupun secara simultan dan dari semua variabel independen?

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari kabupaten/kota di Provinsi Jambi yang meliputi data Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), Industri Pengolahan, dan pertumbuhan ekonomi PDRB masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Dengan menggunakan metode penelitian yang disebut metode statistik/deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data yang dilakukan adalah menganalisa data-data sekunder dari Biro Pusat Statistik dan Biro Keuangan Provinsi Jambi selama periode tahun 2014-2016.

Hasil dari penelitian ini adalah Pertumbuhan industri pengolahan tertinggi yaitu berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, selanjutnya berturut-turut Kota Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Bungo, Kabupaten Bungo, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin, Kabupaten Kerinci, dan Kota Sungai Penuh. Sementara jika dilihat dari penerimaaan, dimana PAD, dan DAK tertinggi berada di daerah Kota Jambi, selanjutnya DAU tertinggi berada di Kabupaten Merangin, dan pertumbuhan DBH tertinggi berada di Kabupaten Muaro Jambi.Variabel yang mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap industri pengolahan di kabupaten/kota di Provinsi Jambi adalah PAD,

(34)

DAK, dan DAU.Sedangkan variabel DBH pengaruhnya tidak signifikan terhadap industri pengolahan. Selain itu, PAD dan DAK mempunyai pengaruh yang positif terhadap industri pengolahan yang artinya jika terjadi kenaikan PAD dan DAK maka industri Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi mengalami kenaikan dan sebaliknya.

Persamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah terletak pada pembahasan ekonomi kreatif.

Sedangkan perbedaan dari penelitian terdahulu ini membahas tentang Determinan penerimaan daerah dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Provinsi Jambi.Sedangkan peneliti meneliti tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas fotorafi indonesia probolinggo (KFI).23

6. Ekonomi Kreatif Daun Kelor pada Kelompok Wanita Tani Ngudi Rezeki Trirenggo Bantul, Syah Jihan Albi, (2018) Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.24

Fokus masalah pada penelitian ini yang pertama, Bagaimana proses ekonomi kreatif KWT NgudiRejeki Trirenggo Bantul? Kedua, Bagaimana hasil ekonomi kreatif yangada terhadap peningkatan

perekonomian anggota KWT Ngudi Rejeki Trirenggo Bantul?

23 Zamzani Dwi Hastuti, “Determinan Pemerintah Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap pengembangan Ekonomi Kreatif” Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.13 No.1(2019)

24Syah Jihan Albi,” Ekonomi Kreatif Daun Kelor pada Kelompok Wanita Tani Ngudi Rezeki Trirenggo Bantul” (Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2018)

(35)

Dalam penelitian terdahulu inimenggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan pendekatan yang memiliki tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran seseorang baik secara individu maupun dalam kelompok.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses ekonomi kreatif daun kelor melalui 4 tahapan yang meliputi, pertama proses sosialisasi pengetahuan melalui organisasi KWT Ngudi Rejeki, dimana masyarakat belajar melalui kelompok tentang bagaimana mengolah hasil tani sehingga memiliki nilai ekonomis melalui interaksi dengan kelompok lain maupun produsen olahan pangan lainnya. Kedua, proses percobaan, dimana anggota melakukan percobaan-percobaan melalui analogi-analogi produk yang sudah pernah ada dengan bahan utama daun kelor yang dilakukan bersama dalam kelompok.

Ketiga, melalui tahapan kombinasi, yakni mengkombinasikan daun kelor dalam produk olahan yang pernah ada, misalnya membuat pepes kelor dan cendol daun kelor. Keempat, melakukan internalisasi pengetahuan, dimana pegetahuan tentang bagaimana mengolah daun kelor sehingga memiliki nilai ekonomis ini diajarkan kepada masyarakat, khususnya anggota melalui pelatihan yang dilakukan kelompok. Dalm tahapan terakhir ini juga dilakukan sharing dan diskusi tentang bagaimana strategi kelompok untuk memasarkan produk tersebut. Selanjutnya, hasil dari ekonomi kreatif daun kelor ini ialah mampu menambah pendapatan bagi keluarga anggota kelompok, serta menambah wawasan tentang pemanfaatan pekarangan setempat sehingga mampu

(36)

dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Terakhir, ekonomi kreatif daun kelor oleh KWT Ngudi Rejeki juga turut membantu membangun identitas daerah sebagai dengan olahan daun kelor yang berkualitas melaui media massa yang pernah meliputnya.

Persamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah terletak pada pembahasan ekonomi kreatif.

Sedangkan perbedaan dari penelitian terdahulu ini membahas tentang Ekonomi Kreatif Daun Kelor pada Kelompok Wanita Tani Ngudi Rezeki Trirenggo Bantul. Sedangkan peneliti meneliti tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas fotorafi indonesia probolinggo (KFI).25

7. Analisis Peran Ekonomi Kreatif Pada Masyarakat Dalam Meningkatan Pendapatan Rumah Tangga Melalui Budidaya Tanaman Biofarmaka Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Murni Retiwiranti (2018) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.26

Fokus masalah pada penelitian ini yang pertama, Bagaimana kegiatan ekonomi kreatif yang dilakukan oleh petani kencur dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga di Desa Fajar Ari? Kedua, Bagaimana ekonomi kreatif dalam meningkatkan pendapatan petani kencur Desa Fajar Asri di tinjau dalam perspektif ekonomi Islam?

25 Syah Jihan Albi, “Ekonomi Kreatif Daun Kelor pada Kelompok Wanita Tani Ngudi Rezeki Trirenggo Bantul”(Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2018)

26 Murni Retiwiranti, “Analisis Peran Ekonomi Kreatif Pada Masyarakat Dalam Meningkatan Pendapatan Rumah Tangga Melalui Budidaya Tanaman Biofarmaka Dalam Perspektif Ekonomi Islam” (Skripsi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung 2018)

(37)

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan field research digunakan dengan cara menggali data yang besumber dari lokasi penelitian lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptf kualitatif memanfaatkan sumber data primer dan sekunder dengan menggunakan populasi sebanyak 200 dengan penarikan sampel menggunakan cara purposive sampling didapat sampel sebanyak 20 orang petani kencur. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya peran ekonomi kreatif yang dilakukan petani kencur Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah dapat membantu petani dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga dibandingkan saaat petani hanya menjual kencur dalam bentuk rimpang segar. Sedangkan dalam perspektif ekonomi Islam ekonomi kreatif yang dilakukan oleh petani kencur Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah dalam rangka meningkatkan pendapatan rumah tangga beberapa telah ada yang sesuai dengan nilai-nilai dasar ekonomi Islam yaitu keadilan dan kekhalifahan (tanggung jawab), namun juga terdapat yang belum sesuai dengan nilai-nilai dasar ekonomi Islam, yaitu belum menerapkan zakat secara benar.

Persamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah terletak pada pembahasan ekonomi kreatif dan metode yang digunakan kualitatif.Sedangkan perbedaan dari

(38)

penelitian terdahulu ini membahas tentang Analisis Peran Ekonomi Kreatif Pada Masyarakat Dalam Meningkatan Pendapatan Rumah Tangga Melalui Budidaya Tanaman Biofarmaka Dalam Perspektif Ekonomi Islam.Sedangkan peneliti meneliti tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas fotorafi indonesia probolinggo (KFI).27

8. Ekonomi kreatif sebagai basis city branding menuju kepariwisataan terintegrasi kawasan danau toba. Rosmawati sidauruk dan harie saksono, 2018.

Penelitian ini bersifat kualitatif menggunakan metode studi kasus.

Area studi mencakup dua (2) daerah terpilih dari tujuh kabupaten yang berada di Kawasan Danau Toba.Kedua daerah tersebut adalah Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Dairi di Provinsi Sumatera Utara.

Pemilihan kedua lokus tersebut didasarkan atas pertimbangan ragam keterbatasan penelitian28

Hasil dari penelitian ini adalah pencitraan suatu wilayah (city branding) dapat merujuk perluasan/pengembangan aktivitas ekonomi kreatif. Pengembangan potensi kewilayahan berdasarkan ekonomi kreatif akan menciptakan kelas dan masyarakat kreatif. Ekonomi kreatif dapat menjadi acuan pembangunan dan pengembangan daerah. Studi ini bertujuan untuk menstimulasi terciptanya city branding yang berbasis

27 Murni Retiwiranti, “Analisis Peran Ekonomi Kreatif Pada Masyarakat Dalam Meningkatan Pendapatan Rumah Tangga Melalui Budidaya Tanaman Biofarmaka Dalam Perspektif Ekonomi Islam” (Skripsi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung 2018)

28 Rosmawati sidauruk dan harie saksono, “ekonomi kreatif sebagai basis city branding menuju kepariwisataan terintegrasi kawasan danau toba” Jurnal Inovasi Vol. 15 No. 1 (2018)

(39)

ekonomi kreatif, terutama untuk pengembangan kepariwisataan daerah yang berada di Kawasan Danau Toba.Selain itu, untuk mengetahui keberadaan subsektor ekonomi kreatif yang berpotensi bagi pengembangan kepariwisataan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan pemicu daya saing daerah. Studi ini bersifat kualitatif deskriptif dan menggunakan metode studi kasus di 2 (dua) kabupaten, yakni: Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Dairi. Hasil pembahasan menyimpulkan bahwa eksistensi ekonomi kreatif telah memberikan peningkatan nilai tambah ekonomi, bahkan terjadinya transformasi sosial, budaya dan peradaban dalam perspektif pembangunan manusia. Karenanya, ekonomi kreatif dapat dijadikan komponen utama pembentuk city branding.

Keberadaan city branding mengakselerasi kemajuan daerah, terutama daerah yang didominasi kawasan pariwisata. Disarankan agar setiap daerah memiliki city branding agar lebih efektif dan produktif dalam memromosikan dan memasarkan potensi atau produk unggulannya.

Kepada pemerintahan daerah di Kawasan Danau Toba dihimbau untuk melakukan kerja sama daerah dan berkolaborasi dalam mengintegrasikan kebijakan, program, dan kegiatan pengembangan kepariwisataannya dengan mengacu city branding yang berbasis ekonomi kreatif.

Persamaannya penelitian ini dengan yang ditulis oleh peneliti ysitu tentang ekonomi kreatif dan city branding dengan metode penelitian kualitatif deskriptif sedangkan perbedaannya yaitu tentang ekonomi kreatif sebagai basis city branding menuju kepariwisataan terintegrasi dikawasan

(40)

danau toba. Sedangkan penulis yaitu tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas fotorafi indonesia probolinggo (KFI). 29

9. Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Berbasis Ekonomi Kreatif Di Yogyakarta (Studi Kasus Hadi Sukirno Leather WorkAnd Handycraft) Tahun 2017, Devi Chairiza Hadi, (2018), Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.30

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana strategi pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif di HadiSukirno Leather Work and Handycraft?

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data berupa wawancara, dokumentasi dan observasi yang akandianalisis. Triangulasi yang digunakan adalah triangulias sumber dan triangulasi teknik.

Hasil penelitian ini adalah Hadi Sukirno Leather Work and Handycraft menerapkan beberapa strategi untuk mengembangkan usahanya.Strategi pengembangan tersebut meliputi pengembangan sistem yang merupakan temuan baru dalam penelitian ini dengan melakukan briefing setiap pagi, pengembangan teknologi juga merupakan temuan baru dalam penelitian ini dengan menerapkan sistem digitalisasi dengan

29Rosmawati sidauruk dan harie saksono, “Ekonomi KreatifSsebagai BasisCcity Branding menuju kepariwisataan terintegrasi kawasan danau toba”.Jurnal Inovasi Vol. 15 No. 1 (2018)

30Devi Chairiza Hadi, “Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Berbasis Ekonomi Kreatif Di Yogyakarta (Studi Kasus Hadi Sukirno Leather WorkAnd Handycraft) Tahun 2017” (Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2018)

(41)

menggunakan google project, strategi produk dengan memberikan inovasi dan kreasi dari setiap produk Hadi Sukirno Leather Work and Handycraft, strategi promosi dengan menggunakan personal selling dan media online yaitu website, FBS, google net, strategi penjualan dengan melakukan open reseller, dan strategi distribusi dengan menggunakan kurir dari Hadi Sukirno Leather Work and Handycraft.

Persamaan dari penelitian ini adalah tentang ekonomi kreatif dengan metode penelitian kualitatif. Perbedaannya dalam penelitian terdahulu ini adalah Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Berbasis Ekonomi Kreatif Di Yogyakarta (Studi Kasus Hadi Sukirno Leather WorkAnd Handycraft) Tahun 2017, sedangkan penelititiyaitu tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas fotorafi indonesia probolinggo (KFI).31

10. Dampak pelayanan dan pendampingan PLUT-KUMKM DYI terhadap ekonomi kreatif, Dhika tri septianawati, Fakultas ekonomi bisnis islam Universitas islam negri sunan kalijaga Yogyakarta. (2017).32

Fokus masalah pada penelitian ini adalah yang pertama apakah pelayanan PLUT-KUMKM DIY terhadap pelaku usaha ekonomi kreatif?

Yang kedua apakah pendamping PLUT-KUMKM DIY berpengaruh terhadap ekonomi kreatif?

31Devi Chairiza Hadi, “Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Berbasis Ekonomi Kreatif Di Yogyakarta (Studi Kasus Hadi Sukirno Leather WorkAnd Handycraft) Tahun 2017” (Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2018)

32Dhika tri septianawati, “Dampak pelayanan dan pendampingan PLUT-KUMKM DYI terhadap ekonomi kreatif” (Universitas islam negri sunan kalijaga Yogyakarta2017)

(42)

Keberadaan Inkubator Bisnis pada dasarnya dapat mendorong lahirnya wirausaha baru dimana PLUT-KUMKM DIY hadir menawarkan pelayanan dan pendampingan bagi usaha ekonomi kreatif untuk harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pelayanan dan pendampingan PLUT-KUMKM DIY terhadap pelaku usaha ekonomi kreatif. Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta Inkubator Bisnis PLUT-KUMKM DIY dominan berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda dapat dilihat nilai koefisien regresi dari pelayanan PLUT adalah 0,200, nilai Sig. dari pelayanan PLUT adalah 0,015 < 0,05. sehingga dapat disimpulkan bahwa pelayanan PLUT- KUMKM DIY berpengaruh positif signifikan terhadap ekonomi kreatif UMKM. Nilai koefisien regresi dari pendampingan PLUT adalah 0,003 <

0,05, maka pendampingan PLUT berpengaruh signifikan terhadap Ekonomi Kreatif UMKM.

Persamaan dari penelitinan ini adalah tentang sama – sama membahas ekonomi kreatif yang mana penelitiannya menggunakan metode kualitatif, sedangkan perbedaannya peneliti membahas tentang dampak pelayanan dan pendamping PLU-KUMKM DIY terhadap ekonomi kreatif, sedangkan penulis yaitu tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas fotorafi indonesia probolinggo (KFI).

(43)

Tabel 2.1

Tabulasi Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Perbedaan Persamaan 1 Raudhi

Ahmad Azizi Siregar, 2021.

Strategi

Pengembangan Usaha Fashion Lokal Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kota Medan, Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara Medan

perbedaan dari penelitian terdahulu ini membahas tentang Strategi Pengembangan Usaha Fashion Lokal Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kota Medan,

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

Medan .

Sedangkan peneliti meneliti tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas KFI Probolinggo (Komunitas Fotografi Indonesia).

Persamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah terletak pada pembahasan ekonomi kreatif.

2 Irawati,fitriani puspa ningsih, 2021

city branding dinas

pariwisata dan ekonomi kreatif pasca bencana alam

Perbedaannya yaitu tentang city branding dinas

pariwisata dan ekonomi

Persamaannyapenelitian ini yaitu tentang city branding dan ekonomi kreatif yangmana penelitian ini menggunakan deskriptif

(44)

melalui proses rebranding kota palu

kreatif pasca bencana alam melalui proses rebranding kota palu sedangkan peneliti yaitu tentang

realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas KFI Probolinggo ( komuninas fotografi indonesia)

dan kualitatif.

3 Ikbal

rachmad,2021 eksposure fotografi sebagai peningkatan subsektor fotografi dalam persepektif ekonomi kreatif

Perbedaan dari penelitian ini yaitu tentang eksposure fotografi sebagai peningkatan subsektor fotografi dalam persepektif ekonomi kreatif sedangkan penulis yaitu realisasi

ekonomi kreatif dalam rangka city branding oeh komunitas KFI probolinggo (komunitas fotografer indonesia)

Persamaan dari penelitian ini dengan yang diteliti oleh penulis adalah terletak pada pembahasan ekonomi kreatif dan fotografi dengan motode penelitian menggunakan

kualitafif.

4 Tadjuddin Nurya

Mayasari,2019

strategi

pengembangan umkm berbasis

perbedaan dari penelitian terdahulu ini

Persamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang

(45)

ekonomi kreatif di kota palopo,

institute agama islam negri palopo.

membahas tentang strategi pengembangan umkm berbasis ekonomi kreatif di kota palopo,

institute agama islam negri palopo.

Sedangkan peneliti meneliti tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas KFI Probolinggo (Komunitas Fotografi Indonesia).

dilakukan oleh peneliti adalah terletak pada pembahasan ekonomi kreatif.

5 Zamzani, Dwi

Hastuti,2018 Determinan penerimaan daerah dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Provinsi Jambi

Sedangkan perbedaan dari penelitian terdahulu ini membahas tentang Determinan penerimaan daerah dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Provinsi Jambi.

Sedangkan peneliti meneliti tentang realisasi ekonomi

Persamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah terletak pada pembahasan ekonomi kreatif.

(46)

kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas KFI Probolinggo (Komunitas Fotografi Indonesia).

6 Syah Jihan

Albi,2018 Ekonomi Kreatif Daun Kelor pada Kelompok Wanita Tani Ngudi Rezeki Trirenggo Bantul

perbedaan dari penelitian terdahulu ini membahas tentang Ekonomi Kreatif Daun Kelor pada Kelompok Wanita Tani Ngudi Rezeki Trirenggo

Bantul .

Sedangkan peneliti meneliti tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas KFI Probolinggo (Komunitas Fotografi Indonesia).

. Persamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah terletak pada pembahasan ekonomi kreatif.

7 Murni Retiwiranti, 2018.

Analisis Peran Ekonomi Kreatif Pada

Masyarakat Dalam Meningkatan Pendapatan Rumah Tangga Melalui Budidaya Tanaman Biofarmaka

perbedaan dari penelitian terdahulu ini membahas tentang

Analisis Peran Ekonomi Kreatif Pada Masyarakat Dalam Meningkatan

Persamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah terletak pada pembahasan ekonomi kreatif dan metode yang digunakan kualitatif.

(47)

Dalam Perspektif Ekonomi Islam

Pendapatan Rumah Tangga Melalui

Budidaya Tanaman Biofarmaka Dalam Perspektif Ekonomi Islam.

Sedangkan peneliti meneliti tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas KFI Probolinggo (Komunitas Fotografi Indonesia).

8 .Rosmawati Sidauruk dan Harie

Saksono,2018

Ekonomi Kreatif sebagai basis City Branding menuju

Kepariwisataan terintegrasi kawasan Danau Toba.

perbedaannya yaitu tentang ekonomi kreatif sebagai basis city branding menuju

kepariwisataan terintegrasi dikawasan danau toba.

Sedangkan penulis yaitu tentang

realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas KFI Probolinggo ( komuninas

Persamaannya penelitian ini dengan yang ditulis oleh peneliti ysitu tentang ekonomi kreatif dan city branding dengan metode penelitian kualitatif deskriptif

(48)

fotografi indonesia) 9 Devi Chairiza

Hadi,2018 Strategi

Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Berbasis Ekonomi Kreatif Di Yogyakarta (Studi Kasus Hadi Sukirno Leather WorkAnd Handycraft) Tahun 2017,

Perbedaannya dalam

penelitian terdahulu ini adalah Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Berbasis Ekonomi Kreatif Di Yogyakarta (Studi Kasus Hadi Sukirno Leather

WorkAnd Handycraft) Tahun 2017, sedangkan penelititiyaitu tentang realisasi ekonomi kreatif dalam rangka city branding oleh komunitas KFI probolinggo (komunitas fotografi indonesia)

Persamaan dari penelitian ini adalah tentang ekonomi kreatif dengan metode

penelitian kualitatif.

10 Dhika tri septianawati, 2017

Dampak Pelayanan dan Pendampingan PLUT-

KUMKM DYI terhadap Ekonomi Kreatif

perbedaannya peneliti membahas tentang dampak

pelayanan dan pendamping PLU-KUMKM DIY terhadap ekonomi kreatif, sedangkan

Persamaan dari penelitinan ini adalah tentang sama – sama membahas ekonomi kreatif yang mana penelitiannya

menggunakan metode kualitatif

Referensi

Dokumen terkait

Rasio ini merupakan perhitungan dari modal sendiri (jumlah nilai akun di dalam equity dengan catatan SHU tidak termasuk dan untuk akun penyertaan dinilai hanya

karbohidrat rendah (49,85%) serta atribut rasa, warna, aroma, tekstur, kekenyalan dan penampakan umum yang dinilai panelis pada taraf suka. 2) Karakter bakso kerbau yang paling

Keselamatan pasien operasi dilakukan melalui 3 tahap, masing- masing sesuai dengan alur waktu yaitu sebelum induksi anestesi (sign in), sebelum insisi kulit (time out) dan

Dalam rangka memberikan jaminan mutu atas pelaksanaan abdimas, dilakukan proses monitoring dan evaluasi oleh LPPM melalui staf PPM dan/atau key person dari jurusan yang

Faktor-faktor yang menghambat dalam pelaksanaan upah kerja lembur pada PT Asia Forestama Raya berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Perencanaan siklus tiga terdiri aras: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang menggunakan media audio-visual dengan media cetak, yaitu