PROBLEMATIKA GUGATAN PERDATA OLEH JAKSA PENGACARA
NEGARA DALAM UPAYA PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN
NEGARA AKIBAT TINDAK PIDANA KORUPSI
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Ilmu Hukum
Minat Utama : Hukum Pidana Ekonomi
Disusun Oleh:
SINGGIH HERWIBOWO
NIM: S331502004
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Ilmu Hukum
Minat Utama : Hukum Pidana Ekonomi
Disusun Oleh:
SINGGIH HERWIBOWO
NIM: S331502004
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
PERNYATAAN
Nama : SINGGIH HERWIBOWO
NIM : S331502004
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “PROBLEMATIKA GUGATAN PERDATA OLEH JAKSA PENGACARA NEGARA DALAM UPAYA PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA AKIBAT TINDAK PIDANA KORUPSI”, adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal yang bukan karya saya, dalam tesis ini diberi tanda citasi dan
ditunjukan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti penyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan tesis dan gelar yang
saya peroleh dari tesis tersebut. Selanjutnya untuk menunjukan keaslian tesis saya,
dengan ini saya bersedia di-upload atau dipublikasi website Program Magister Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.
Surakarta, 19 Agustus 2016
Yang Membuat Penyataan
Singgih Herwibowo
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan begitu banyak nikmat-NYA sehingga tesis yang berjudul ” PROBLEMATIKA GUGATAN PERDATA OLEH JAKSA PENGACARA
NEGARA DALAM UPAYA PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA AKIBAT TINDAK PIDANA KORUPSI” ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Program Studi Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret.
Tesis ini membahas tentang upaya Kejaksaan sebagai aparat penegak hukum
melalui Jaksa Pengacara Negara untuk melakukan gugatan perdata dalam perkara
tindak pidana korupsi, gugatan perdata tersebut merupakan bentuk optimalisasi
Kejaksaan dalam upaya pengembalian kerugian keuangan negara. Gugatan Perdata
Jaksa Pengacara Negara dalam perkara tindak pidana korupsi saat ini didominasi oleh
gugatan perdata tunggakan pembayaran uang pengganti. Upaya Jaksa Pengacara
Negara dalam pengembalian kerugian keuangan negara melalui gugatan perdata
tunggakan uang pengganti saat ini sering mengalami kendala baik secara teknis
maupun non teknis. Akan tetapi Jaksa Pengacara Negara memiliki strategi dalam
rangka pengembalian kerugian keuangan negara di masa mendatang.
Dalam kesempatan ini, penulis juga bermaksud menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara materiil maupun
moril sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ravik Kasidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Bapak Prof Dr. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum., selaku dekan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret sekaligus penguji dalam ujian Tesis dan sebagai
bagi kesempurnaan penulisan tesis ini sehingga tesis ini dapat tersusun dan
terselesaikan dengan baik dan lancar.
4. Bapak Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum., selaku penguji dalam ujian Tesis dan
sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret.
5. Bapak Dr. Pujiyono, S.H., M.H., selaku penguji dalam ujian Tesis dan sebagai
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan
masukan bagi kesempurnaan penulisan tesis ini sehingga tesis ini dapat tersusun
dan terselesaikan dengan baik dan lancar.
6. Bapak Dr. WT. Novianto, S.H., M.Hum., selaku penguji dalam ujian Tesis yang
telah memberikan masukan-masukan bagi kesempurnaan penulisan tesis ini
sehingga tesis ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik dan lancar.
7. Bapak dan Ibu Dosen Pengampu Programs Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu yang telah memberikan ilmunya dengan penuh dedikasi dan
keikhlasan sehingga menambah wawasan dan pengetahuan penulis.
8. Bapak Bambang Wijanarko, Bapak Wardoyo dan Bapak Mangantar Siregar,
selaku Jaksa yang bertugas pada Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah yang telah
membimbing dan membantu penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini.
9. Bapak Djonni Samsuri, selaku Jaksa yang bertugas pada Kejaksaan Negeri
Wonogiri yang telah membimbing dan membantu penulis dalam penyusunan
karya ilmiah ini.
10. Orang Tuaku, Drs. Supardi, Dra. Setyanti Eko Nugraheni dan Saudaraku, Galih
Prayudo, S.H. yang senantiasa selalu memberi dukungan dan semangat selama
proses penyusunan tesis ini.
11. Rekan-rekan MT & P Law Firm, Dr. Muhammad Taufiq, S.H.,M.H., M.T.
Anggo, S.H., Sakinah F, S.HI., Angga JS, S.H., Yusnita, S.H., M Syamsu Rizal,
S.H.,M.H., Panji Sonatra, S.H.,M.H., Herdian P, S.H.,M.H. senantiasa selalu
12. Teman-teman OMK SPM Purworejo senantiasa selalu memberi dukungan dan
semangat selama proses penyusunan tesis ini.
13. Teman-teman Kuliah Kerja Lapangan konsentrasi jurusan Hukum Pidana
Ekonomi dan Hukum Kebijakan Publik.
14. Seluruh Dosen Program Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
15. Seluruh staff akademik Program Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
16. Semua mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta khususnya angkatan 2014.
Surakarta, 19 Agustus 2016
Penulis
Singgih Herwibowo
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………...………... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING …..……… ii
HALAMAN PENGESAHAN TESIS ………..……… iii
PERNYATAAN ………..……… iv
KATA PENGATAR ……… v
DAFTAR ISI ……… ix
DAFTAR TABEL ……… xi
DAFTAR SINGKATAN ……….……… xii
ABSTRAK INDONESIA ……… xiii
ANSTRAK INGGRIS ………..……… xiv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1
B. Perumusan Masalah ………...……… 7
C. Tujuan Penelitian ………...……… 7
D. Manfaat Penelitian ……….……… 8
BAB II. LANDASAN TEORI A. Definisi Problematika ……… 9
B. Kejaksaan Republik Indonesia ……….. 10
C. Keuangan Negara ………..……… 21
D. Kerugian Negara ………...………. 27
E. Tindak Pidana Korupsi ………..……… 41
F. Gugatan Perdata ……… 46
G. Teori Penegakan Hukum …………...……… 54
H. Penelitian Yang Relevan …………...……… 63
I. Kerangka Befikir ………...……… 64
B. Jenis Penelitian ……..……… 68
C. Lokasi Penelitian ………..……… 69
D. Informan Penelitian ………...……… 69
E. Metode Peentuan Informan ………...……… 70
F. Jenis dan Sumber Data ………..……… 70
G. Metode Pengumpulan Data ………...……… 71
H. Metode Pengolahan Data …………...……… 72
I. Keabsahan Data ……… 74
J. Definisi Operasional ……….………….……… 75
K. Metode Penyajian Data ……….……… 75
L. Metode Pengujian Data ……… 76
M. Metode Analisis ……… 76
N. Batasan Operasioal Variabel Penelitian …...……… 77
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gugatan Perdata oleh Jaksa Pengacara Negara dalam Upaya Pengembalian Kerugian Keuangan Negara akibat Tindak Pidana Korupsi. 1. Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi oleh Kejaksaan ... 78
2. Kewenangan Jaksa Pengacara Negara dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi ………. 85
3. Gugatan Perdata oleh Jaksa Pengacara Negara ……… 93
a. Tunggakan Perkara Pembayaran Uang Pengganti ……… 99
b. Proses Gugatan Perdata oleh Jaksa Pengacara Negara …. 103
B. Kendala Gugatan Perdata oleh Jaksa Pengacara Negara dalam Upaya Pengembalian Kerugian Keuangan Negara akibat Tindak Pidana Korupsi ………..………. 109
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan ………..……… 123
B. Implikasi ………...……… 124
C. Saran ……….……… 125
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Laporan Tahunan Pemulihan Keuangan Negara Tindak Pidana
DAFTAR SINGKATAN
BW : Burgerlijk Wetboek
BRv : Reglement op de Burgerlijk Rechtsvoordering
Datun : Perdata dan Tata Usaha Negara
Jamdatun : Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara
JPN : Jaksa Pengacara Negara
KUHAP : Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
KUHPerdata : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
KUHP : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
HIR : Herziene Inlandsh Reglement
Pidsus : Pidana Khusus
Perja : Peraturan Jaksa Agung
Perpu : Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
PERMA : Peratura Mahkamah Agung
PTPK : Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
SEMA : Surat Edaran Mahkamah Agung
Serja : Surat Edaran Jaksa Agung
SK : Surat Kuasa
UP : Uang Pengganti
UU : Undang-Undang
ABSTRAK
Singgih Herwibowo, S331502004, 2016, PROBLEMATIKA GUGATAN PERDATA OLEH JAKSA PENGACARA NEGARA DALAM UPAYA PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA AKIBAT TINDAK PIDANA KORUPSI, Tesis : Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini meneliti mengenai gugatan perdata oleh Jaksa Pengacara Negara sebagai upaya pengembalian kerugian keuangan Negara akibat tindak pidana korupsi. Gugatan perdata merupakan upaya lanjutan pasca melalui instrument pidana pengembalian kerugian keuangan Negara tidak sepenuhnya dapat mengembalikan kerugian keuangan Negara.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan empiris dalam sifat penelitian deksriptif dan bentuk penelitian preskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik riset ke lapangan yaitu Kejaksaan sebagai lembaga yang berwenang mengajukan gugatan perdata untuk memulihkan kerugian keuangan akibat dalam tindak pidana korupsi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa gugatan perdata oleh Jaksa Pengacara Negara untuk pengembalian kerugian keuangan Negara merupakan upaya lanjutan setelah instrumen pidana tidak sepenuhnya mengembalikan kerugian keuangan Negara dan upaya negosiasi dengan terpidana atau ahli waris terpidana tidak berhasil. Dalam pelaksaanaan gugatan perdata oleh Jaksa Pengacara Negara terkendala oleh tidak diketahui keberadaan terpidana dan juga harta kekayaan terpidana, terpidana telah jatuh miskin, terhadap asset yang disita dan telah dilakukan lelang akan tetapi tidak ada peminatnya dengan alasan lokasi tidak strategis ataupun harga yang terlalu tinggi sehingga tidak bisa untuk pengembalian kerugian keuangan Negara. Strategi kejaksaan untuk pengembalian kerugian keuangan Negara adalah optimalisasi fungsi dan tugas Kejaksaan pada bidang penyidikan dan bidang intelijen. Jaksa Pengacara Negara menghimbau terpidana atau ahli waris terpidana untuk membayar tuggakan uang pengganti, penelusuran harta kekayaan terpidana hingga ke ahli waris, melakukan blokir terhadap harta kekayaan terpidana atau ahli waris jika terpidana meninggal.
ABSTRACT
Singgih Herwibowo, S331502004, 2016, PROBLEMATICS OF CIVIL LAWSUIT BY THE STATE PROSECUTOR IN A EFFORT TO RETURN THE STATE F INANCIAL LOSSES DUE TO CORRUPTION, Thesis: Post-Graduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta.
This research examines the civil lawsuit by the State Prosecutor as efforts to recover the financial losses due to the state of corruption. Civil lawsuit is an effort to further the post through the instrument of criminal indemnification of the State finances can not fully restore the State's financial losses.
This research uses empirical approach in the nature of research in descriptive and prescriptive forms of research. Data collected by the research techniques to the field that the Prosecutor as the competent institutions filed a lawsuit to recover financial losses due to corruption.
The results obtained from this research that a civil lawsuit by the State Prosecutor for the indemnification of the State finances the continued efforts after criminal instruments do not fully restore the financial loss to the State and to negotiate with the convict or his heirs convict unsuccessful. Inside of implementation of a civil lawsuit by the State Prosecutor constrained by an unknown presence of the convict and also treasures the convict, the convict had fallen into poverty, the assets seized and has conducted auctions but no interest by reason of the location is not strategic or prices are too high so as not be able to refund the State financial losses. The prosecutor's strategy for the return of the State financia l loss is the optimization functions and duties of the Prosecutor in the field of investigation and intelligence. State Prosecutor appealed the convict or the heirs of the convict to pay a arrears compensation , search convict wealth to the heirs, able to block the assets wealth convict or heirs if a convicted person dies.
DAFTAR PUSTAKA
Adrian Sutedi, 2008, Tindak Pidana Pencucian Uang, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti.
Ahmad Rifai, 2011, Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Perspektif Hukum Progresif, Jakarta, Sinar Grafika.
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2006, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Ardeno Kurniawan, 2015, Korupsi di Indonesia: Keuangan Negara, Birokrasi dan Pengendalia Intern Mewujudkan Indonesia Bebas dari Korupsi, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta.
Bambang Sutiyoso, 2010, Reformasi Keadilan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Yogyakarta, UII Press.
Bonger. W.A.,1977, Pengantar Tentang Kriminologi, Jakarta, PT.Pembangunan.
Chazawi, Adami. 2003. Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia. Malang, Bayumedia Publhising.
Edi Setiadi dan Rena Yulia, 2010, Hukum Pidana Ekonomi, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Elwi Danil, 2014, Korupsi: Konsep, Tindak Pidana dan Pemberantasannya, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.
Hamzah, Jur.Andi.2007. Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional. Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
Harahap, Erisna. 2006. Pemberantasan Korupsi Jalan Tiada Ujung, Cet.Ke-satu, Bandung, PT. Grafiti.
Hartanti, Evi. 2005. Tindak Pidana Korupsi. Sinar Grafika. Jakarta.
Hartono, 2010, Penyidikan dan Penagakan Hukum Pidana Melalui Pendekatan Hukum Progresif, Jakarta, Sinar Garafika.
Hilman Maulana Yusuf, 2016, Quo Vadis Asas Legalitas Materiil Perspektif Hukum Pidana Indonesia, Bandung, Aria Mandiri Group.
Ibrahim, Johnny, 2005 Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum Normatif, Malang, Bayumedia.
Iswanto, 2010, Pengantar Ilmu Hukum, Purwokerto, Universitas Jenderal Soedirman.
Kansil CST, 1986, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
Mahrus Ali, 2013, Asas Teori dan Praktek Hukum Pidana Korupsi, Yogyakarta, UII Press-Yogyakarta.
Mahmud MD, 2014, Politik Hukum di Indonesia, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.
Marpaung, Leden, 2009, Proses Penanganan Perkara Pidana (Penyelidikan dan Penyidikan), Jakarta, Sinar Grafika.
_______________. 1992. Tindak Pidana Korupsi Masalah dan Pemecahannya. Jakarta, Radar Jaya Offset.
Moeljato, 2008, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta, Rineka Cipta.
Nawawi, Barda, 2005, Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan Hukum Pidana, Bandung, PT. Citra Aditya Bhakti.
_______________, 2011, Pembaharuan Hukum Pidana Dalam Perspektif Kajian Perbandingan, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti.
Nurdjana, IGN. 2010. Sistem Hukum Pidana dan Bahaya Laten Korupsi “Perspektif
Tegaknya Keadilan melawan Mafia Hukum”. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Nyoman Serikat Putra Jaya, 2014, Hukum dan Hukum Pidana di Bidang Ekonomi, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Praja, Juhaya S, 2011, Teori Hukum dan Aplikasinya, Pustaka Setia, Bandung.
Prinst Darwan. 2002. Strategi Menyusun dan Menangani Gugatan Perdata. Bandung PT. Citra Aditya Bakti.
_______________, 1984, Penyelidikan dan Penyidikan, Jakarta, Ghalia Indonesia.. Purwaning M. Yanuar, 2015, Pengembalian Aset Hasil Korupsi: Berdasarkan
Konvensi PBB Anti Korupsi 2003 Dalam Sistem Hukum Indonesia, Bandung, PT. Alumni.
Riawan Tjandra, 2014, Hukum Keuangan Negara, Jakarta, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Rusli Muhammad, 2011, Sistem Peradilan Pidana Indonesia, Yogyakarta, UII Press.
Salim HS dan Erlies SN, 2014, Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis da Disertasi (Buku Pertama), Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.
_______________, 2015, Penerapan Teori Hukum pada Penelitia Tesis dan Disertasi (Buku Kedua), Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.
Satjipto Rahardjo, 1980, Hukum dan Masyarakat, Bandung, Penerbit Angkasa.
_______________, 2010, Pemanfaatan Ilmu-ilmu Sosial Bagi Pengembangan Ilmu Hukum, Yogyakarta, Genta Publishing.
Sabian Utsman, 2014, Metodologi Penelitian Hukum Progresif, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
________________, 2010, Menuju Penegakan Hukum Responsif (Konsep Philipe Noet dan Philip Selznick Perbandingan Civil Law System dan Common Law Sytem Sprial Kekerasan dan Penegakan Hukum), Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Siahaan, Monang. 2013. Korupsi Penyakit Sosial yang Menyakitkan. Jakarta, PT. Elex Media Komputindo.
Sigit Suseno dan Nella Sumika P, 2013, Hukum Pidana Indonesia, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Soerjono Soekanto ,1980, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Jakarta, PT. RajaGrafindo.
_______________ , dan Sri Mamudji, 2007, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta , PT Raja Grafindo Persada.
Soesilo R,1996, Kitab Undang-Undang hukum Pidana, Bogor, Politea.
Sudarto, 2007, Hukum dan Hukum Pidana, Bandung, PT. Alumni.
Sukanda Husin, 2009, Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika.
Sumitro, Ronny Hanitijo,1990, Metodologi Penilitian hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Supanto, 2010, Kejahatan Ekonomi Global dan Kebijakan Hukum Pidana, Bandung, PT. Alumni.
Sutiyoso, Bambang, 2010, Reformasi Keadilan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Yogyakarta, UII Press Yogyakarta.
Teguh Prasetyo dan Abdul Halim B, 2014, Filsafat Teori dan Ilmu Hukum (Pemikiran Menuju Masyarakat yang Berkeadilan dan Bermartabat), Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.
Yudi Kristina, 2015, Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Perspektif Hukum Progresif, Yogyakarta, Thafamedia.
Wiyono, R. 2008. Pembahasan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Edisi Kedua. Jakarta, Sinar Grafika.
Sumber Perundang-Undangan:
Undang–Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) jo. Undang-undang Nomor 73 Tahun 1958 tentang Peraturan Hukum Pidana untuk Seluruh Wilayah Republik Indonesia dan mengubah KUHP (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1660)
Undang–Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana. (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 9)
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137).
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5).
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 6).
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4150) jo Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3874)
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 4654).
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5164)
Sumber Jurnal
Arvin K. Jain. 2001. Corruption: Review. Blackweel Publisher. Journal Of Economic Surveys Vol. 15 No. 1.
Achmad Badjuri. 2011. “Peranan KPK Sebagai Lembaga Anti Korupsi di Indonesia”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE) Vol. 18, No. 1 Maret 2011, Purwokerto: FE UNSOED.
Elsam. 2005. “Pemidanaan, Pidana, dan Tindakan Dalam Rancangan KUHP”. Position Jurnal Advokasi. Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Seri#3.
Fajar Sugianto. 2014. “Butir-Butir Pemikiran Dalam Sejarah Intelektual Dan Perkembangan Akademik Hukum dan Ekonomi”. Jurnal Ilmu Hukum Vol. 10 No.19.
Jon S.T. Quah. 2007. Anti Corruption Agencies In Four Asian Contries: A Comparative Analysis. International Public Management Review. Electronic Journal Volume 8 Issue 2.
Thontowi Jawahir. 2008.“Prospek Pemberantasan Korupsi: Perimbangan Kewenangan KPK dengan Institusi Penegak Hukum”, Jurnal Pemerintahan. Jilid 1 No 2 Tahun 2008. Yogyakarta: Fisipol UMY.
Thomas Herzfeld. 2003. Corruption and legal (in)effectiveness: an empirical investigation, European Journal of Political Economy Vol. 19.
Yeni Nureni Nuaraei, Titi Suhartati, Abdul Rahman, 2012. Model Pengelolaan Keuangan Instansi Dalam Mewujudkan Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Negara, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 11, No.1.
Sumber Elektronik
Jimly A, Konsep Negara Hukum adalah „the rule of law, not of man‟ http://www.jimly.com/makalah/namafile/135/Konsep_Negara_Hukum_Indonesi a.pdf diakses 29 Mei 2016, 11.00 WIB.
Langkah Hukum Yang Harus Ditempuh Dalam Upaya Penyelesaian Tunggakan Pembayaran Uang Pengganti Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi, https://www.kejaksaan.go.id/unit_kejaksaan.php?idu= 28&idsu= 35&id= 53 Dalam Artikel berjudul:, di akses 5 Juni 2016, 12.00 WIB.
Mahkamah Konstitusi mengakui kewenangan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan melakukan audit investigasi dalam perkara tindak pidana korupsi, http://www.bpkp.go.id/berita/read/9322/15/MK-Akui-Kewenangan-BPKP di akses 4 Mei 2016, 06.30. WIB
Muhammad Djafar Saidi, pengertian keuangan negara dapat memiliki substansi yang dapat ditinjau dalam arti sempit dan arti luas.
http://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/PANSUS-Naskah-Akademik-Rancangan-Undang-Undang-tentang-Keuangan-Negara-1421727708.pdf
diakses 5 Mei 2016, 19.00 WIB.
Pemberitahuan Putusan Kasasi Nomor: 2896K/Pdt/2009 jo Nomor 904/Pdt.G/2007/PN.Jkt.Sel yang isinya memberitahukan tentang isi Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 28 Oktober 2010 Nomor: 2898K/Pdt/2009 jo. Nomor:904/Pdt.G/2007/PN.Jkt.Sel..https://www.kejaksaan.go.id/unit_kejaksaa n.php?idu= 25&idsu= 19&id= 4132 diakses 28 April 2016, 20.00 WIB.
Simmons, Fungsi anggaran dan/atau Negara: Otorisasi, Perencanaan, Distribusi,
http://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/PANSUS-Naskah-Akademik-Rancangan-Undang-Undang-tentang-Keuangan-Negara-1421727708.pdf