Oleh :
RISNANDRY BUDIANTO
NPM. 0943010191
Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada tanggal 20 J uni 2013
Pembimbing Utama
Tim Penguji :
1. KETUA
Dr s. Saifuddin Zuhr i, M.Si J uwito, S.Sos, M.Si
NPT. 3.70069400351 NPT. 3.67049500361
2. SEKERTARIS
Dr s. Saifuddin Zuhr i, M.Si
NPT. 3.70069400351
3. ANGGOTA
Dr s. Kusnar to, M.Si
NIP. 19.5808011984021001
Mengetahui,
WS. D E K A N
melimpahkan kemurahan, kebaikan dan karunia-Nya. Penulisan skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana program studi Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Politik, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan
dengan baik tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak. Perkenankan pada
kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu guna mendukung kelancaran penyusunan skripsi ini, dengan
rasa hormat yang mendalam penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Bapak Prof. Dr. E. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2.
Ibu Dra. EC. Ej. Suparwati, Msi., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3.
Bapak Juwito , S. Sos., Msi., selaku Ketua program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
6.
Papa, Mama, Nandha, Vina dan semua keluarga, terima kasih banyak atas doa
dan dukungan serta dorongannya baik moril dan materi selama ini.
7.
Sahabatku tercinta atas semangat dan dukungan serta sarannya, Rekan-rekan
penukis selama kuliah di UPN “Veteran” JATIM dan yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu atas semua saran, dukungan serta bantuannya dalam
pengerjaan laporan ini.
8.
Semua orang yang telah banyak membantu, memberikan saran dan kritik
kepada penulis dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa isi dari skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna
meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan
skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik
untuk mendalaminya di masa yang akan mendatang.
Surabaya, Juni 2013
Talaman
TALAMAN PENGESATAN ...
i
TALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESATAN UJIAN SKRIPSI ..
ii
TALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESATAN SKRIPSI ...
iii
KATA PENGANTAR ...
iv
DAFTAR ISI ...
vi
DAFTAR TABEL ...
xii
DAFTAR GAMBAR ...
xiv
ABSTRAK ...
xv
BAB I PENDATULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah ...
1
1.2.
Perumusan Masalah ...
7
1.3.
Tujuan Penelitian ...
7
1.k.
Manfaat Penelitian ...
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Penelitian Terdahulu ...
9
2.2.
Landasan Teori ...
10
2.2.1.
Komunikasi Pemasaran ...
10
2.2.2.1.
Pengertian Iklan ...
12
2.2.2.2.
Iklan Endorsement ...
14
2.2.2.3.
Jenis-Jenis Iklan ...
14
2.2.2.4.
Iklan Dalam Media Televisi ...
16
2.2.3.
Periklanan ...
17
2.2.3.1.
.
Pengertian Periklanan ...
17
2.2.3.2.
.
Fungsi Periklanan ...
18
2.2.4.
Endoser ...
20
2.2.5.
Daya Tarik Endoser ...
21
2.2.6.
Percevied Quality ...
23
2.2.6.1.
.
Dimensi Perceived Quality ...
24
2.2.6.2.
.
Prinsip-Prinsip Perceived Quality ...
27
2.2.6.3.
.
Penciptaan Perceived Quality ...
28
2.2.7.Teori SOR ...
29
2.3.
Kerangka Berpikir ...
30
2.4.
Hipotesis ...
31
BAB III METODE PENELITIAN
4.1.
Pendekatan Penelitian ...
32
4.2.
Definisi Operasional dan Pengkuran Variabel ...
32
k.3.1.
Populasi ...
35
k.3.2.
Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ...
36
k.k.
Teknik Pengumpulan Data ...
37
k.5.
Metode Analisis Data ...
37
k.5.1.
Uji Validitas ...
37
k.5.2.
Uji Reliabilitas ...
38
k.5.3.
Uji Normalitas ...
38
k.5.k.
Distribusi Frekuensi ...
38
3.6. Analisis Faktor ... 39
3.6.1.Analisis Komponen Utama (Principal Component Analys) ...
k0
3.6.1.1.Uji Kaiser Meyer Oikin (KMO) ...
k0
3.6.1.2 Uji Barlett (Uji Kebebasan Antar Variable) ...
k0
3.7
.
UJi Person Product Moment ...
k0
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
k.2.1.k.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...
k8
k.2.2.
Informasi tentang Media ...
k9
k.2.2.1.
Informasi Media Berdasarkan Itensitas Menonton
Group Musik Noah dalam Iklan XL Versi Bebas ...
k9
k.2.2.2.
Informasi Media Berdasarkan Frekuensi Menonton
Group Musik Noah dalam iklan XL Versi Bebas ...
51
k.2.3.
Deskritif Variabel Attractivness (X) dan Variabel
Perceived Quality (Y) ...
52
k.2.3.1.
Karakteristik yang dimiliki grup band Noah dengan
iklan XL ...
52
k.2.3.2.
Iklan XL versi bebas dapat mengambarkan gaya hidup
grup musik Noah ...
5k
k.2.3.3.
Iklan XL versi bebas mempunyai kepribadian yang
sesuai grup musik Noah ...
55
k.2.3.k.
Intensitas Responden dalam menonton grup musik Noah
dalam iklan XL versi bebas ...
57
k.2.3.5.
Totalitas dalam menonton grup musik Noah pada
iklan XL versi bebas...
58
k.2.3.6.
Penampilan dari grup musik Noah pada iklan XL
k.2.3.10.
Keunggulan dari produk XL versi bebas adalah
dapat berinternetan 5000 selama 6 bulan ...
66
k.2.3.11.
Produk XL versi bebas memberikan pelayanan yang
terbaik bagi para penggunannya ...
68
k.2.3.12.
Produk XL versi bebas dapat bertahan lama selama
6 bulan ...
69
k.2.3.13.
Produk XL versi bebas memiliki kehandalan
dapat berinternetan 5000 selama 6 bulan ...
70
k.2.3.1k.
Produk XL versi bebas memiliki fitur yang menarik ...
72
k.2.3.15.
Produk XL versi bebas tidak mempunyai cacat produk
karena telah di uji... ...
73
k.2.3.16.
Merasakan kesenangan dan kepuasan dalam
menggunakan produk XL versi bebas ...
7k
k.2.3.17.
Produk XL versi bebas mempunyai desain yang simpel
dan jelas...
75
k.3.
Analisis Data ...
77
k.3.1.
Hasil Uji Validitas ...
77
k.3.2.
Hasil Uji Reabilitas ...
79
k.3.3.
Hasil Uji Normalitas ...
80
k.3.k.
Hasil Uji PCA (Principal Component Analys) ...
81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan ...
88
5.2.
Saran ...
88
DAFTAR PUSTAKA
...
89
Halaman
Tabel 3.1. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ...
k1
Tabel k.1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
kk
Tabel k.2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...
k5
Tabel k.3.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ...
k7
Tabel k.k.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
k8
Tabel k.5.
Informasi Media Berdasarkan Intensitas Menonton Grup
Musik Noah dalam Iklan XL Versi Bebas ...
50
Tabel k.6.
Informasi Media Berdasarkan Frekuensi Menonton Grup
Musik Noah dalam Iklan XL Versi Bebas ...
51
Tabel k.7
Karakteristik yang dimiliki grup band Noah dengan iklan XL...
53
Tabel k.8
Iklan XL versi bebas dapat mengambarkan gaya hidup grup
musik Noah ...
5k
Tabel k.9
Iklan XL versi bebas mempunyai kepribadian yang sesuai grup
musik Noah ...
56
Tabel k.10 Intensitas Responden dalam menonton grup musik Noah dalam
iklan XL versi bebas ...
57
Tabel k.11 Totalitas dalam menonton grup musik Noah pada iklan XL
Tabel k.16 Keunggulan dari produk XL versi bebas ...
67
Tabel k.17 Pelayanan dari produk XL versi bebas ...
68
Tabel k.18 Ketahanan dari produk XL versi bebas ...
69
Tabel k.19 Kehandalan dari produk XL versi bebas ...
71
Tabel k.20 Fitur dari produk XL versi bebas ...
72
Tabel k.21 Kualitas dari produk XL versi bebas ...
73
Tabel k.22 Kualitas keseluruhan dari produk XL versi bebas ...
7k
Tabel k.23 Desain dari produk XL versi bebas ...
76
Tabel k.2k Hasil Pengujian Validitas Variabel Attractieveness ...
78
Tabel k.25 Hasil Pengujian Validitas Variabel Perceived Quality ...
79
Tabel k.26 Hasil Pengujian Reabilitas ...
80
Tabel k.27 Hasil Pengujian Normalitas ...
81
Tabel k.28 Hasil Pengujian Kaiser Meyer Oikin (KMO) ...
82
Tabel k.29 Hasil Pengujian Uji Barlett (Uji Kebebasan Antar Variable) ....
83
effectiveness of its advertising. This study is intended to be able to determine the
relationship between the perceived quality attractievness on a case study in the
band Noah XL versi bebas on television.
By means of a questionnaire survey with purposive sampling technique
determination, to determine the variables x and y using factor analysis with factor
extraction method that uses principal component analys test. Having obtained the
variables x and y then the result is processed with the person using the product
moment test to determine the relationship between attractiveness and perceived
quality
Based on the results, the variables x and y are represented from existing
indicators and data processing obtained from the relationship between
attractieveness and perveived quality. This can be seen from the magnitude of the
correlation between attractieveness and perveived quality. Relationship between
attractieveness and percevied quality are positive and are at a strong level.
Keywords: Celebrities, advertising, attractieveness, percevied quality, and
variable
ABSTRAK
Pada masa sekarang iklan endoser banyak muncul pada iklan di televisi,
penggunaan selebriti dalam iklan selebriti dapat membantu perusahaan untuk
meningkatkan efektifitas iklannya. Penelitian ini dimaksudkan agar dapat
mengetahui hubungan antara
attractievness dengan
perceived quality pada studi
kasus grup musik Noah dalam iklan XL versi bebas di televisi.
Dengan cara melakukan survey kuisioner dengan teknik penentuan
purposive sampling, untuk menentukan variabel x dan y mengunakan analisis
faktor dengan metode ekstrasi faktor yang menggunakan uji principal component
analys. Setelah didapatkan variabel x dan y kemudian hasilnya diolah dengan
mengunakan uji person product moment untuk mengetahui hubungan antara
attractiveness dan perceived quality
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan variabel x dan y yang mewakili
dari indikator-indikator yang ada dan dari pengolahan data didapatkan hubungan
antara
attractieveness dan perveived quality.
Hal tersebut dapat dilihat dari
besarnya nilai korelasi antara
attractieveness dan perveived. Hubungan yang
terjadi antara attractieveness dan percevied quality adalah postif dan berada pada
tingkat yang kuat.
1
B
1.1.
LatarBBelakangBMasalahB
Pada masa sekarang iklan endoser banyak muncul pada iklan di televisi.
Iklan dengan menggunakan selebriti endoser cukup efektif untuk menanamkan
image di benak konsumen karena banyak konsumen masih dipengaruhi figurifigur
tertentu dalam membeli suatu produk (Tritawan, 2011).
Dari berbagai macam media, banyak pengiklan yang memandang televisi
sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan informasi tentang produk
yang ditawarkan. Keunggulan yang dimiliki televisi adalah kemampuannya
menjangkau sasaran yang sangat luas, selain itu televisi juga mampu
menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen dengan menekankan dua
indera sekaligus yaitu penglihatan (visual) dan pendengaran (audio). Dengan
melihat sekaligus mendengarkan iklan, diharapkan kosumen akan merasa tertarik
terhadap produk yang diiklankan sehingga akan tercapai tujuan dari iklan tersebut
(Tritawan, 2011).
Pada dasarnya, tujuan utama dari sebuah iklan adalah untuk membuat
produk atau merek dikenal. Penggunaan selebriti dalam iklan dapat membantu
pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian, selebriti dapat membantu
perusahaan yang memanfaatkan pesona selebriti untuk efektivitas pesan iklannya
(Ishak, 2008).
Selibriti yang sering muncul dalam acara TV komersial dapat menciptakan
interaksi antara dia dengan audiennya yang pada akhirnya membentuk hubungan
sosial (Alperstein, 1991). Hubungan tersebut, selanjutnya, memunculkan
kecenderungan audien untuk mengaitkan kegiatan sehariihari sang selebriti
dengan produk yang diiklankan. Kondisi semacam ini membantu pemasang iklan
dalam membangun citra produk atau merek dalam memori audien (Ishak, 2008).
Salah satu upaya membuat iklan agar menarik adalah dengan
menampilkan daya pikat atau
Attractiveness tertentu dalam iklan. Shimp
(2003:459) menyebutkan “ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk
membuat iklan menarik, yaitu menjadikan selebriti sebagai endorser (pendukung),
menggunakan humor, pemakaian rasa bersalah, dan memakai unsur seksual.
Diantara banyaknya iklan produk XL, produk XL bebas yang cukup
mendapat tempat dihati konsumen. Hal tersebut ditunjukkan dengan penjualan
sekitar 10 juta unit kartu perdana baru prabayar XL Bebas yang diklaim memberi
kemudahan mengakses internet dengan harga terjangkau dalam dua bulan
pertama. Selain itu kartu XL bebas dijadikan sebagai bagian dari usaha XL dalam
meningkatkan jumlah pengguna layanan data atau internet. Hal tersebut tak lepas dari daya
tarik
group band Noah sebagai
brand ambassador (http://id.berita.yahoo.com/xlibidiki10i
XL Axiata merilis program XL Bebas seharga Rp 5.000. Pelanggan akan
mendapatkan kuota 150MB/bulan selama 6 bulan. Layanan ini diperkenalkan
karena jumlah pengakses internet dari perangkat mobile di Indonesia terus
meningkat, yakni mencapai 70 persen. Senior
cice President Branding dan
Communication XL Axiata mengatakan diperkirakan pada tahun 2016 pengguna
ponsel akan mencapai 431,8 juta dengan penetrasi pasar mencapai 169,9 persen.
Karena membidik segmen anak muda, kartu tersebut akan didistribusikan di
sekolahisekolah, kampus dan tempatitempat nongkrong. Hal tersebut akan
menambah kontribusi sebesar 25i30 persen dari total pendapatan XL. Selain itu
untuk menawarkan kartu XL bebas maka pihak XL menggandeng
grup musik Noah
sebagai brand ambassador (http://tekno.liputan6.com/read/499410/bidikisegmenianaki
mudaixlirilisiprogramixlibebas).
Dipilihnya
grup
musik Noah sebagai
brand ambassador, dan
grup band
Noah merupakan salah satu
band fenomenal yang cukup digemari. Berdasarkan
hasil riset Majalah Swa, Noah terpilih sebagai band paling inspiratif, sedangkan
Ariel Noah terpilih sebagai penyanyi inspiratif. Kegiatan
roadshow konser
grup
band Noah bersama XL Bebas pun akan digelar di lima kota. Bahkan, pesan
berupa kalimat “5000 dan enam bulan” menjadi trending
topic Twitter di
worldwide. Selain ituXL menyiapkan kegiatan digital yang dikemas dalam konser
bareng
Noah
(http://mix.co.id/marketingiupdate/genjotipelangganidataixli
tetap fokus dan solid walau menjalani masaimasa paling sulit dalam perjalanan
karir. Talenta dan kreativitas tinggi dalam bermusik serta sikap professional
menjadi daya tarik
group
musik Noah, selain itu kemampuan olah vokal Ariel
yang khas, lirik yang puitis romantis, serta musikalitas seluruh personil NOAH
yang keren, merupakan daya tarik utama yang menghantarkan NOAH tetap
menjadi salah satu grup band papan atas Indonesia yang patut diperhitungkan
dalam blantika musik Indonesia.
Dipilihnya group musik Noah sebab Noah mempunyai banyak prestasi di dunia
musik salah satunya mendapatkan penghargaan Dahsyatnya Awards 2013 dengan kategori
Band Terdahsyat di tahun 2013 (http://www.arielnoahband.com/berita/penghargaani
dahsyatnyaiawardsi2013ikepadaibandinoah/#morei182). Selain itu NOAH juga berhasil
mendapatkan predikat sebagai
Band of The Year
mengalahkan Ungu, Slank,
Vierra dan RAN dalam ajang penghargaan Yahoo! OMG Awards 2012
(http://www.ceritamu.com/cerita/pialaibandipalingingetopisctviawardi2012i
milikinoahidibawaipulangijeremyitetii1). Ajang bergengsi 100% Ampuh Awards
2013 yang diselenggarakan di Metropolis
Town Square
Tangerang, telah
melahirkan juaraijuara baru ditahun 2013 khusunya untuk bidang musik, yaitu
sebagai band terfavorit yaitu NOAH
(http://www.ceritamu.com/cerita/iniiparai
pemenangiajangi100iampuhiawardsi2013).
Selain itu dipilihnya group musik Noah sebab salah satu personil group band Noah
penjara, akan tetapi karisma Ariel ternyata tidak pudar. Dengan nama group musik
Noah yang sebelumnya Peterpen, Ariel bersama Noah mampu mengumpulkan
kembali fansifans lamanya dan merebut fansifans baru. Hebatnya, Noah tidak
butuh waktu lama untuk duduk kembali di papan atas blantika musik Indonesia,
setelah sang vokalis terjerat kasus hukum mengenai video porno.
(http://www.ceritamu.com/cerita/ArieliNoahiSosokiKontroversialidenganiBakatiMusikiyangi
Brillian).
Persepsi konsumen terhadap sebuah produk yang negatif dapat berubah
menjadi positif setelah mereka melihat iklan produk tersebut. Hertzendorf (1993)
berpendapat bahwa kualitas dari sebuah produk ditentukan oleh kemampuan
manajer perusahaan tersebut dalam mempresentasikan produknya dibenak
konsumennya.
Perceived quality
juga merupakan perasaan yang tak nampak,
menyeluruh dan hasil penilaian konsumen terhadap dimensiidimensi karakteristik
produk. menurut Aaker (2003:85) menyatakan bahwa kesan kualitas merupakan
persepsi pelanggan atas atribut yang dianggap penting baginya. Persepsi
pelanggan merupakan penilaian yang yang tentunya tidak selalu sama antara
pelanggan satu dengan lainnya.
Perceived quality
bersifat objektif dan berbeda
dalam diri konsumen, sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan masingimasing
individu.
Menurut Herbert Kelman dalam Subiyakto dan Septiani (2009:19i20) tiga
diri endoser, yaitu
credibility (kredibilitas),
attraciveness (daya tarik) dan power
(kekuatan), sedangkan
source
attraciveness (daya tarik nara sumber) merupakan
suatu yang dimiliki oleh seseorang dan membuat orang lain tertarik, baik itu fisik
maupun
personality orang tersebut. Daya tarik endoser mencakup pertama
Similiarity merupakan persepsi khalayak berkenaan dengan kesamaan yang
dimiliki dengan endoser, kemiripan ini dapat berupa karakteristik demografis,
gaya hidup, kpribadian masalah yang dihadapi sebagaimana yang disampaikan
pada iklan dan sebagainya. Kedua
familiarity pengenalan terhadap nara sumber
melalui
exposure. Ketiga
Likability yaitu kekuatan audiens terhadap narasumber
karena penampilan fisik yang menarik, perilaku yang baik atau karakter personal
lainya.
Dengan melihat permasalahan di atas mengenai attractiveness pada group
musik NOAH sebagai
brand ambassador perusahaan provider XL untuk
mengiklankan produk XL versi bebas, maka untuk penelitian ini peneliti
mengambil
judul
yaitu
“HUBUNGAN
ATTRACTIcENESS
DENGAN
PERCEIcED QUALITY (Studi kasus pada
group musik Noah dalam iklan XL
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah : “Adakah hubungan
Attractiveness dengan
Perceived
Quality
” (Studi kasus pada
group musik Noah dalam iklan XL versi bebas di
televisi)
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan penelitian
ini adalah : Membuktikan bahwa indikatoriindikator yang ada merupakan
penyusun dari variabel dan mengetahui hubungan
Attractiveness dengan
Perceived Quality (Studi kasus pada
group musik Noah dalam iklan XL versi
bebas di televisi)
1.4.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut :
1.
Manfaat akademik
Bagi para akademisi, penelitian ini dapat menyajikan informasi mengenai
hubungan antara daya tarik atau
Attractiveness dengan Perceived Quality
group musik Noah dalam Iklan XL Versi Bebas di televisi.
a.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi kepentingan praktis manajerial dalam bidang daya tarik selebriti
endorser dan Perceived Quality.
9
B
2.1.
PenelitianBTerdahuluB
Penelitian yang dilakukan Subiyakto (2009) dengan judul Hubungan
Attractiveness Celebrity Endoser dalam Iklan Endorsement Yamaha-Jupiter MX
Versi Valentino Rossi-Komeng dengan Percevied Quality di Surabaya. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan hubungan
antara daya tarik endoser seleberity dalam sebuah iklan dengan persepsi kesan
kualitas dalam diri audiens terhadap produk tersebut. Hasil dari penelitian ini
adalah daya tarik seleberity endoser terbukti memiliki hubungan yang signifikan
dengan persepsi kesan kualitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Ishak (2008) dengan judul Pengaruh
Penggunaan Seleberiti Dalam Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh kredibilitas seleberiti terhadap
sikap iklan dan minat beli konsumen. Hasil dari penelitian ini adalah Dari tiga
dimensi kredibilitas selebriti, hanya Attractiveness yang pengaruhnya terhadap
Sikap Terdap Iklan tidak signifikan, sedangkan Trustworthiness dan Expertise
berpengaruh secara signifikan. Ketiga dimensi tersebut mempunyai kontribusi
cukup besar dalam menjelaskan erubahan Sikap Terhadap Iklan. Sikap Terhadap
Iklan signifikan dalam meningkatkan Minat Beli.
Penelitian yang dilakukan oleh Lando (1998) dengan judul Peran Tokoh
Okoh Masyarakat Dalam Menyebarluaskan Informasi Pembangunan Di Desa Suci
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kemampuan pada tokoh masyarakat didaerah dalam menghadapi
pengaruh media massa tersebut baik yang bersekala kecil maupun besar dalam
dunia yang semakin menggelobal saat ini. Hasil dari penelitian ini adalah peranan
tokoh masyarakat dalam menyebarluaskan informasi pembangunan di Desa Suci
Kecamatan Manyar Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik berjalan dengan baik,
masyarakat desa suci masih mempunyai kepercayaan yang cukup tinggi terhadap
keberadaan tokoh masyarakat.
2.2.
Landasan Teori
2.2.1.
Komunikasi Pemasaran
2.2.1.1.
Pengertian Komunikasi Pemasaran
Aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi,
membujuk, mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan (Dewi, 2012).
pemasaran. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat
menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat,
proses komunikasi akan berjalan efektif dan efesien (Sutisna, 2003:268).
Menurut Sutisna (2006: 126-127) menyatakan komunikasi pemasaran
merupakan usaha untuk meyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen
saran mengenai perbedaaan produk di pasar. Kegiatan komunikasi pemasaran
merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan
menggunakan bauran pemasaran (marketing mix) yaitu iklan (advertising),
penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion),
hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity) serta
pemasaran langsung (direct marketing).
Berdasarkan pengertian mengenai komunikasi pemasaran di atas maka
kesimpulan dari komunikasi pemasaran adalah sebuah usaha untuk
menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai produk yang ditawarkan di
pasar oleh produsen kepada konsumen.
2.2.1.2.
Model Komunikasi Pemasaran
disebut sebagai proses transmisi. Proses selanjutnya proses decoding yang berarti
penerima pesan member interpretasi atas pesan yang diterima. Proses terakhir
yaitu umpan balik atas pesan yang dikirimlan. Pemasar mengevaluasi apakah
pesan yang disampaikan sesuai denganharapan, artinya mendapat respons dan
tindakan yang positif dari konsumen atau justru pesan yang disampaikan efektif
(Sutisna, 2003:268-270).
Efektifitas pesan adalah tingkat penjualan produk yang ditawarkan ke
pasar. Pesan (iklan, brosur, hubungan masyarakat,
direct mail,
dan lain-lain
disebut efektif (berhasil mencapai tujuan jika tingkat penjualan produk setelah
proses penyampaian pesan meningkat secara signifikan, sebaliknya pesan yang
disampaikan tidak efektif jika setelah pesan disampaikan penjualan produk tidak
meningkat, atau bahkan justru turun.
Berdasarkan pengertian mengenai model komunikasi pemasaran di atas
maka kesimpulannya adalah model komunikasi pemasaran pertama adalah pesan
komunikasi yang datang dari sumber diproses untuk menenunkan bagaimana
pesan itu disusun agar bisa dipahami, kemudian dari sini dapat ditentukan
komunikasi yang akan digunakan dalam penyampaian pesan melalui media.
2.2.2.
Iklan
2.2.2.1.
Pengertian Iklan
menyampaikan pesan yang bersifat membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh
perusahaan, lembaga non komersial, maupun pribadi yang berkepentingan.
Menurut Durianto (2003:3) kata iklan berasal dari bahasa Yunani yang
artinya kurang lebih adalah ‘menggiring orang pada gagasan’, adapun pengertian
iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan
dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh
sponsor tertentu”. Menurut Peter dan Olson (2000:181) iklan adalah perjanjian
informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek perusahaan, atau toko yang
dilakukan dengan bayaran tertentu. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi
dan kognisi konsumen, evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan,
sikap dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek.
Menurut Morissan (2007:14) iklan adalah setiap bentuk komunikasi
nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis atau ide yang dibayar oleh
satu sponsor yang diketahui. Menurut Sutisna (2003:275) iklan bukan hanya
menampilkan pesan mengenai kehebatan produk yang ditawarkan, tetapi juga
sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai perusahaan yang
memproduksi produk yang ditawarkan itu.
Iklan adalah suatu pesan yang berisi penawaran suatu produk yang
ditujukan kepada masyarakat untuk menarik minat masyarakat melalui suatu
media. Iklan bertujuan menarik minat konsumen untuk membeli. Iklan adalah
bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian
dari bauran pemasaran (marketing mix). Sehingga secara ringkas, iklan
kepada masyarakat lewat suatu media serta tidak boleh menipu atau membohongi
khalayak pemirsa iklan televisi, setidaknya mereka mencantumkan komposisi
bahan, nama perusahaan yang memproduksi serta dimana mereka dapat membeli
(Kasali, 1992: 173).
Berdasarkan teori–teori di atas dapat diambil kesimpulan bahwa iklan
adalah suatu usaha untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada
khalayak masyarakat.
2.2.2.2.
Iklan Endorsement
Iklan
Endorsement
merupakan salah satu jenis iklan dimana pesan iklan
disampaikan oleh seorang selebrity. Iklan ini lebih tepat dikatagorikan dalam iklan
Endorsement
dari pada iklan testimonial dimana biasanya endosernya
menggunakan produk yang dibintanginya dalam kesehariannya. Clow dan Baack
(2002:356) berpendapat bahwa dukungan seleberity dalam suatu iklan dapat
meningkatkan ekuitas merek produk, membantu menciptakan ikatan emosional
dengan produk, membangun perdonalitas merek dan selebrity juga dapat
membantu mendefisinikan produk dengan lebih jelas (Subiyakto, 2009).
Berdasarkan teori–teori di atas dapat diambil kesimpulan bahwa iklan
Endorsement
adalah pesan dari suatu produk disampaikan dengan menggunakan
selebritas sebagai modelnya.
2.2.2.3.
Jenis-Jenis Iklan
Secara teoritik menurut Bitner (1986), ada dua jenisi klan yaitu iklan
standar dan iklan layanan masyarakat (Widyatama, 2007:65-66):
1.
Iklan standar adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan
memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media
periklanan. Tujuan iklan standar yaitu merangsang motif dan minat para
pembeli atau para pemakai. Dengan kata lain, iklan standar memiliki tujuan
untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan ekonomi. Umumnya iklan standar
ditangani oleh perusahaan periklanan secara profesional. Pesan-pesan dalam
iklan standar disusun secara mantap baik dalam kata-kata, kalimat, pemilihan
gambar dan warna, pemilihan tepat pemasangan atau media yang tepat agar
mampu menjangkau jenis khalayak sasaran tertentu, sampai dengan
menyebarkannya pada waktu yang sesuai, seluruhnya ditangani oleh
orang-orang yang profesional. Dalam sebutan lain, tampaknya istilah iklan standar
sebagaimana dimaksud oleh Bittner dapat disebut dengan iklan komersil.
2.
Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang bersifat non profit. Iklan ini sering
pula disebut dengan iklan layanan masyarakat. Disebut dengan bersifat non
profit dalam hal ini jangan diartikan sebagai tidak mencari keuntungan apapun.
Sebab iklan layanan masyarakat juga berupaya mencari keuntungan sosial
bukan keuntungan komersial secara langsung. Keuntungan yang diharapkan
dari iklan layanan masyarakat adalah berusaha mendapatkan atau membentuk
citra baik di tengah masyarakat. Jadi esensi yang membedakan iklan standar
dan iklan layanan masyarakat adalah terletak pada tujuan keuntungan yang
ekonomi, maka dalam iklan layanan masyarakat bertujuan mendapatkan
keuntungan berupa citra baik di tengah masyarakat.
Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan jenis-jenis iklan
adalah berbagai macam iklan yang sesuai dengan standart yaitu iklan standar yang
khusus untuk memperkenalkan barang, iklan layanan masyarakat untuk mencari
keuntungan sosial.
2.2.2.4.
Iklan Dalam Media Televisi
Dewasa ini media penyiaran yang terdiri dari televisi atau radio telah
menjadi media yang sangat penting dan dominan bagi pemasang iklan. Televisi
memiliki posisi yang sangat penting bagi pemasar karena media ini menyajikan
banyak program populer yang disukai banyak orang.
iklan berencana mengeluarkan sejumlah dana untuk iklan maka pertanyaan
pertama yang muncul dibenak adalah media penyiaran apa yang paling cocok
dengan produk yang dimaksud. Masing-masing media pada dasarnya memiliki
kelebihan dan kekurangan. Para perencana media harus mengetahui kelebihan
atau kekuatan dan kelemahan atau kekurangan siaran iklan, agar dapat menyusun
strategi penjualanya dengan baik (Morisson, 2004:183).
Berdasarkan teori-teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan iklan dari
suatu produk atau jasa atau mengenai kepentingan masyarakat yang di tayangkan
di televisi, agar mencapai sasaran sesuai dengan keinginan pemasang iklan.
2.2.3.
Periklanan
2.2.3.1.
Pengertian Periklanan
Periklanan adalah suatu cara untuk menciptakan kesadaran pilihan. Kita
tidak membeli barang secara langsung kepada para pabrikan, melainkan melalui
agen yang disebut para distributor. Distributor inilah yang menjual produk ke
masyarakat dengan menggunakan para penjual. Para penjual tersebut memerlukan
informasi yang aktual yang perlu disampaikan pada khalayak berkenaan dengan
produknya. Informasi tersebut disampaikan melalui sejumlah media, diantaranya
surat kabar, majalah, radio, televisi maupun media-media lain. Ketika pasar
industri menerima informasi tersebut, mereka merespon untuk memilih dan
membeli produk. akhirnya kegiatan yang di dalamnya melibatkan perputaran uang
yang sangat besar (Widyatama, 2007;143-148).
adalah suatu yang tidak gratis alias harus bayar. Oleh karena itu dalam periklanan
perusahaan harus dapat mempengaruhi konsumen yang telah ada atau calon
konsumen untuk membeli produk tersebut. Menurut Sutisna (2003:275)
periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar, walaupun beberapa bentuk
periklanan, seperti iklan layanan masyarakat, biasanya menggunakan ruang
khusus yang gratis, walaupun harus membayar dengan jumlah yang sedikit.
Menurut Burke (1980:9) dalam Alma (2002:138) mendefisinikan
“Advertising is a sales message directed at a mass audience, that seeks through,
persuasion to sell goods services, or ideas on behalf of the paying sponsor”.
Artinya periklanan adalah menyampaikan pesan-pesan penjualan yang diarahkan
kepada masyarakat melalui cara-cara yang persuasif yang bertujuan menjual
barang, jasa atau ide.
Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa periklanan
adalah penyampaian pesan untuk penjualan atau untuk layanan masyarakat
melalui cara-cara yang persuasif.
2.2.3.2.
Fungsi Periklanan
Menurut Alo Liloweri (1998) iklan mempunyai fungsi yang sangat luas,
diantaranya adalah :
1.
Fungsi Pemasaran
1.
Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi adalah sebentuk pesan dari komunikator kepada
khalayaknya. Sama halnya dengan berbicara kepada orang lain, maka iklan
juga merupakan pesan yang menghubungkan antara komunikator dengan
komunikan.
2.
Fungsi Pendidikan
Fungsi ini mengandung makna bahwa iklan merupakan alat yang dapat
membantu mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar mengetahui dan mampu
melakukan sesuatu. Mendidik dalam hal ini cenderung diartikan dalam
perspektik kepentingan komersialisme, industrialisme dan kapitalisme. Artinya
situasi khalayak yang sudah terdidik tersebut dimaksudkan agar khalayak siap
menerima produk yang dihasilkan produsen.
3.
Fungsi Ekonomi
Fungsi ini mengandung makna bahwa iklan mampu menjadi penggerak
ekonomi agar kegiatan ekonomi tetap dapat berjalan. Fungsi ini terjadi karena
melalui iklan, masyarakat menjadi terbujuk untuk membeli barang dan
melakukan konsumerisme.
4.
Fungsi Sosial
2.2.4.
Endoser
McCracken (1998) dalam Ranjbarian (2010) telah mendefinisikan selebriti
endorser "any individual who enjoys public cognition and who uses this cognition
on behalf of a consumer by appearing wit in an advertisement". Setiap individu
yang menikmati kognisi publik dan yang mengunakan kognisi ini atas nama
konsumen dengan penampilan yang bagus dalam iklan. Friedman and Friedman
(1979) dalam Rodriguez (2008) mendefisinikan selebrti endoser Seorang individu
yang dikenal masyarakat (aktor, tokoh olahraga, penghibur, dan lain-lain) untuk
prestasinya di bidang lain daripada kelas produk didukung.
Selebriti adalah orang yang terkenal di masyarakat. Dia bisa seorang
bintang film, bintang sinetron, model, pelawak, presenter, olahragawan, ilmuwan,
bisnisman, politikus, penyanyi, dan orang-orang terkenal lainnya. Selanjutnya
tokoh yang dipilih dengan cermat setidaknya dapat menarik perhatian pada merek
produk yang diiklankannya. Dengan demikian maka sangat penting untuk
memilih selebriti yang tepat bagi produk yang akan dijual, tokoh tersebut harus
dikenal luas, mempunyai pengaruh yang sangat positif dan sangat sesuai dengan
produk. Menurut Suyanto (2005:92) produk dapat menonjol dalam periklanan
salah satunya menggunakan daya tarik
figure masyarakat. Maka selebritis atau
bintang iklan adalah tokoh (aktor, penghibur atau atlet) yang dikenal masyarakat
karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda di dalam produk yang
didukung, bintang iklan merupakan juru bicara produk.
menyampaikan pesan iklan (Kamins,1989). Mereka mempunyai citra spesifik
yang dapat membedakannya dari orang biasa. Hal ini mengakibatkan banyak
orang memberi respek dan seringkali mengadopsi penampilan dan gaya hidup
selebriti yang dikaguminya. Oleh karena itu, iklan yang menggunakan selebriti
sebagai pembawa pesan mudah diterima oleh para penggemar dan pengagum sang
selebriti. Pesan iklan yang disampaikan oleh selebriti sebagai orang yang dikenal
dalam masyarakat menghasilkan perhatian yang tinggi (Ohanian (1991) dalam
Ishak (2010)).
Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa seleberiti
endoser adalah seorang individu yang dikenal masyarakat (aktor, tokoh olahraga,
penghibur, dan lain-lain) untuk prestasinya di bidang lain daripada kelas produk
didukung.
2.2.5.
Daya Tarik Endoser
Menurut Hertbet Kelman (2004:168) dalam (Subiyakto, 2009) ada tiga
katagori yang disebut attribute narasumber (source attribut) yang melekat dalam
diri endoser yaitu
credibility (kredibilitas),
attraciveness (daya tarik) dan power
(kekuatan), sedangkan
source
attraciveness (daya tarik nara sumber) merupakan
suatu yang dimiliki oleh seseorang dan membuat orang lain tertarik, baik itu fisik
maupun personality orang tersebut. Adapun daya tarik endoser mencakup :
1.
Similarity
hidup, kepribadian, masalah yang dihadapi sebagaimana yang ditampilkan
pada iklan dan sebagainya.
2.
Familiarity
Adalah pengenalan terhadap narasumber melalui
exposure.
Familliarty
celebrity endoser, dinilai berdasarkan tingkat seberapa sering seleberiti tampil
di publik.
3.
Likability
Adalah kesukaan audien terhadap narasumber karena penampilan fisik yang
menarik, perilaku baik atau karakter personal lainya. Secara umum seleberity
endoser yang disukai mengacu pada sejauh mana seleberiti endoser berperilaku
sesuai dengan harapan audiens. Faktor
likability pada diri group musik Noah
mencakup penampilan fisiknya, prestasinya, perilakunya dan karakter
personalnya.
Solomon, Ashmore, and Longo (1992) dalam Ishak (2008) mengatakan
bahwa spokesperson yang attractive lebih efektif dibandingkan dengan yang tidak
attractive dalam iklan dan promosi. Peningkatan penggunaan selebriti sebagai
endorsers dari produk, jasa dan kasus-kasus sosial,
attractiveness (daya pikat)
telah menjadi suatu dimensi penting dari kredibilitas sumber.
Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa merupakan
sesuatu yang dimiliki oleh seseorang dan membuat orang lain tertarik, baik itu
fisik maupun personality orang tersebut.
2.2.6.
Percevied Quality
Perceived quality dapat didefisinikan sebagai persepsi pelanggan terhadap
kualitas secara keseluruhan dari sebuah produk atau jasa. Persepsi kualitas yang
dinilai oleh pelanggan harus membandingkan dua atau lebih objek yang setara
(Tandjung, 2004:64). Menurut Kottler (2000) dalam Simamora (2002:114)
perceived quality adalah totalitas fitur dan karakteristik yang memampukan
produk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun tidak dinyatakan.
Perceived quality merupakan persepsi dari pelanggan, merupakan perasaan
yang tak nampak dan menyeluruh tentang kelebihan atau kekurangan suatu
produk, dan merupakan hasil penilaian konsumen terhadap dimensi-dimensi
karakteristik produk seperti performasi, keandalan, pelayanan, desain dan
sebagainya. Perceived quality bersifat objektif dan berbeda dalam diri konsumen,
sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan masing-masing individu (Subayikto,
2009).
persepsi kualitas merupakan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas
atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang
diharapkan oleh pelanggan. Berdasarkan definisi diatas tentang persepsi kualitas,
maka dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas merupakan persepsi dari
pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa
layanan berkaitan dengan harapan pelanggannya.
Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Perceived
quality merupakan perasaan yang tak Nampak, menyeluruh dan hasil penilaian
konsumen terhadap dimensi-dimensi karakteristik produk seperti performasi,
keandalan, pelayanan, desain produk baik kelebihan atau kekurangan suatu
produk.
2.2.6.1.
Dimensi
Perceived Quality
Dua dimensi yang perlu diperhatikan untuk mengetahui secara rinci
mengenai Perceived quality (Tandjung, 2004:66-67) sebagai berikut :
1.
Konteks Produk
2.
Konteks Layanan
Konteks layanan meliputi pertama fasilitas fisik, perlengkapan dan penampilan
karyawan yang berkualitas (tangible).
Kedua berkaitan dengan kinerja
karyawan yang lebih akurat (relibility).
Ketiga perlunya pengetahuan dan
keahlian untuk mengerjakan tugas dengan benar, selain itu harus mempunyai
rasa percaya diri dan jujur (competence).
Keempat kemauan untuk membantu
para pelanggan dan melayani dengan cepat (responsiveness),
kelima
memperhatikan para pelanggan secara individu (empaty).
Menurut Subiyakto (2009) dimensi
Perceived quality dibagi menjadi
delapan sebagai berikut :
1.
Performance (kinerja)
Merupakan dimensi dasar yang melibatkan berbagai karakteristik operasional
atau fungsi utama dari suatu produk. Konsumen akan sangat kecewa apabila
harapan mereka terhadap dimensi ini tidak terpenuhi. Bagi setiap produk
performance bias berlainan tergantung pada
functional value yang dijanjikan
perusahaan.
2.
Service (pelayanan)
Mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan yang berkaitan dengan
produk tersebut.
3.
Durability (ketahanan)
4.
Reliability (keandalan)
Menunjukkan probabilitas produk gagal menjalankan fungsinya atau konsitensi
dari kinerja yang dihasilkan suatu produk.
5.
Feature (karakteristik produk)
Bagian – bagian tambahan dari produk (fitur). Penambahan ini biasanya
digunakan sebagai pembeda yang penting ketika dua merek produk terlihat
hamper sama. Bagian – bagian tambahan ini memberikan penekanan bahwa
perusahaan memahami kebutuhan pelanggannya yang dinamis sesuai dengan
perkembangannya.
6.
Conformance (kesesuaian dengan spesifikasi)
Merupakan pandangan produk mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada
cacat produk) dengan spesifikasinya yang telah ditentukan dan teruji.
7.
Fit and Finish (hasil akhir)
Menunjukkan pada munculnya atau dirasakannya kualitas produk secara
keseluruhan.
8.
Desigh (desain)
Dimensi ini merupakan dimensi unik yang dimiliki suatu produk. Dimensi ini
banyak menawarkan aspek emosional dalam mempengaruhi kepuasan
pelanggan.
2.1.6.2.
Prinsip-Prinsip Perceived Quality
Cleland dan Bruno (1996) dalam Simamora (2002:115) memberikan tiga
prinsip tentang Perceived quality yaitu :
1.
Kualitas bersumber pada aspek produk dan bukan produk atau seluruh
kebutuhan bukan harga (nonprice needs) yang dicari konsumen untuk
memuaskan kebutuhannya. Kedua ahli ini memang berpendapat bahwa yang
dipertimbangkan konsumen dari sebuah produk mencakup tiga aspek utama,
yaitu produk, harga dan non produk.
2.
Kualitas ada kalau bisa masuk dalam persepsi konsumen. Kalau konsumen
mempersepsikan kualitas sebuah produk rendah, maka kualitas produk itu
rendah, apapun realitanya. Persepsi lebih penting daripada realitas. Konsumen
membuat keputusan berdasarkan persepsi, bukan realitas. Jadi persepsi adalah
realitas.
3.
Perceived quality diukur secara relative terhadap pesaing. Aaker juga
sependapat dalam hal ini, kalau produk A sederhana saja, akan tetapi produk
pesaing lebih sederhana lagi maka, produk A memiliki kualitas sebaliknya,
kalau produk B menawarkan produk yang baik, akan tetapi produk pesaing
lebih baik lagi, maka produk B tidak memiliki kualitas.
2.2.6.3.
Penciptaan Perceived Quality
Perceived quality menciptakan nilai terhadap produk/jasa dalam lima cara:
1.
Alasan untuk Membeli
Perceived quality terjalin erat dengan keputusan untuk melakukan pembelian.
Ini dapat menyebabkan elemen program pemasaran lebih efektif. Jika
Perceived quality tinggi, tugas bagian promosi akan lebih efektif.
2.
Posisi
Sebuah merek pasti memiliki posisi tertentu, akan berpengaruh terhadap nilai
yang diharapkan oleh konsumen.
3.
Harga Mahal
Suatu merek yang dipersepsi memiliki kualitas yang tinggi akan dengan mudah
menetapkan harga yang relative tinggi pula. Dampak bagi perusahaan,
keuntungan akan meningkat.
4.
Minat Para Pengecer/Distributor
Perceived quality sangat berarti bagi pengecer dan distributor. Citra para
pedagang perantara ini sangat dipengaruhi oleh produk/jasa yang dipasarkan.
Pengecer atau distributor yang menjual produk merek global tentu memiliki
nilai yang lebih tinggi disbanding dengan pedagang perantara yang
memasarkan produk/jasa bukan merek yang terkenal.
5.
Perluasan Merek
Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
menciptakan nilai Perceived quality meliputi alasan untuk membeli, Posisi, harga,
distributor dan perluasan Merek.
2.2.7
Teori SOR
Teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah teori
S-O-R (Stimuli-Organism-S-O-Respons), Teori S-O-S-O-R merupakan singkatan dari
Stimulus-Organism-Respons. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus
terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
unsur-unsur dalam model ini adalah:
a.
Pesan
(Stimulus),
merupakan pesan yang disampaikan komunikator kepada
komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa lambang atau tanda.
b.
Komunikan
(Organism),
merupakan keadaan komunikan disaat menerima
pesan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator diterima sebagai informasi
dan komunikan akan memperhatikan informasi yang disampaikan komunikator.
Perhatian disini diartikan bahwa komunikan akan memperhatikan setiap pesan
yang disampaikan melalui tanda dan lambang. Selanjutnya, komunikan
mencoba untuk mengartikan dan memahami setiap pesan yang disampaikan
oleh komunikator.
c.
Efek
(Respon),
merupakan dampak dari pada komunikasi. Efek komunikasi
adalah perubahan perilaku (Effendy, 1993:253)
Effendi (2000:254) mengutipkan pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang
menyatakan bahwa dalam menelaah sikap ada tiga variabel penting, yaitu :
Secara sistematis digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1. Teori SOR
Melalui gambar di atas dapat diketahui bahwa stimulus atau pesan yang
disampaikan yakni tayangan "berita antara Adi Bing Slamet dengan Eyang Subur"
kepada para audiens mungkin dapat diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi
akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya
komunikan mengerti. Komunikan inilah yang akan melanjutkan proses berikutnya
setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk
mengubah perilaku yaitu sikap masyarakat untuk lebih bersikap obyektif dalam
menyikapi isi cerita berdasarkan tingkat pendidikan mereka.
2.4.
Terangka Berpikir
Salah satu upaya membuat iklan agar menarik adalah dengan
menampilkan daya pikat atau
Attractiveness
tertentu dalam iklan. Shimp
(2003:459) menyebutkan “ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk
membuat iklan menarik, yaitu menjadikan selebriti sebagai
endorser
(pendukung),
menggunakan humor, pemakaian rasa bersalah, dan memakai unsur seksual.
Persepsi konsumen terhadap sebuah produk yang negative dapat berubah menjadi
positif setelah mereka melihat iklan produk tersebut.
Stimulus
Response
(Perubahan)
Organisme :
Perhatian
Pengertian
Diantara banyaknya iklan produk XL, produk XL bebas yang cukup
mendapat tempat dihati konsumen. Hal tersebut ditunjukkan dengan penjualan
sekitar 10 juta unit kartu perdana baru prabayar XL Bebas yang diklaim memberi
kemudahan mengakses internet dengan harga terjangkau dalam dua bulan
pertama. Dipilihnya grup musik Noah sebagai brand ambassador, dan grup band
Noah merupakan salah satu
band fenomenal yang cukup digemari. Berdasarkan
hasil riset Majalah Swa, Noah terpilih sebagai band paling inspiratif, sedangkan
Ariel Noah terpilih sebagai penyanyi inspiratif.
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
2.5.
Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah : “Diduga ada hubungan antara
Attractiveness dengan
Percevied Quality
(Studi kasus pada
group musik Noah dalam iklan XL versi
bebas di televisi)”.
Attractiveness
(X)
323
B
3.1.
BPendekatanBPenelitianB
Tipe3penelitian3 yang3digenakan3dalam3penelitian3ini3adalah3tipe3penelitian3
ekplanatif3 dengan3 menggenakan3 analisis3 keantitatift3 Tipe3 penelitian3 eksplanatif3
adalah3 seate3 jenis3 tipe3 penelitian3 yang3 mnejelaskan3 seate3 generalisasi3 sample3
terhadap3 popelasinya3 atae3 menjelaskan3 hebengan,3 perbedaan3 atae3 pengareh3 sate3
variabel3dengan3variabel3yang3lain,3karena3ite3penelitian3eksplanatif3menggenakan3
sampel3dan3hipotesist3Untek3mengeje3hipotesis3menggenakan3statistik3inferensialt3
Beberapa3 pakar3 mengatakan3 bahwa3 penelitian3 ekspalantif3 digenakan3 entek3
mengembangkan3 dan3 menyemperenakan3 teorim3 jega3 dikatakan3 bahwa3 penelitian3
eksplanasi3memiliki3kredibilitas3entek3mengeker,3mengeji3hebengan3sebab3akibat3
dari3atae3dea3beberapa3variabel3dengan3menggenakan3analisis3statistic Dinferensial3
(Bengin,320013:326)t3
3.2.
BDefinisiBOperasionalBdanBPengkuranBVariabelB
3.2.1.
BDefinisiBOperasionalB
Yang3 dimaksed3 dengan3 definisi3 operasional3 disini3 adalah3 seate3
pembatasan3 atae3 perincian3 proseder3 yang3 memengkinkan3 penegasan3 ada3 atae3
tidaknya3realitas3tertente3sebagaimana3digambarkan3meneret3konsepnyatB
orang3 tersebett3 Adapen3 indikator3
Attractiveness3 antara3 lain3 mengace3 pada3
Sebiyakto3(2009)3:3
at
Similaritn
adalah
merepakan3 persepsi3 khalayak3 berkenaan3 dengan3
kesamaan3yang3dimiliki3dengan3endosert33
1t
Karakteristik3 groep3 band3 NOAH,3 yaite3 karakteristik3 yang3 dimiliki3
groep3band3NOAH3seseai3dengan3iklan3XL3versi3bebast3
2t
Gaya3 hidep,3 yaite3 Iklan3 XL3 versi3 bebas3 dapat3 menggambarkan3 gaya3
hidep3groep3mesik3Noaht3
3t
Kepribadian,3yaite3kepribadian3setiap3personel3yang3dimiliki3oleh3groep3
mesik3Noah3yang3seseai3dengan3Iklan3XL3versi3bebast3
bt
Familiaritn3 adalah3 persepsi3 target3 aediens3 tentang3 sejaeh3 mana3 tingkat3
popelaritas3yang3melekat3pada3diri3groep3mesik3NOAH3. 3
1t
Seberapa3sering3responden3menonton3groep3mesik3Noah3pada3iklan3XL3
versi3bebast3
2t
Seberapa3lama3responden3menonton3groep3mesik3Noah3pada3iklan3XL3
versi3bebast3
ct
Likabilitn3adalah3kesekaan3aedien3terhadap3narasember3karena3penampilan3
fisik3yang3menarik,3perilake3baik3atae3karakter3personal3lainyat33
1t
Penampilan3 fisik3 groep3 mesik3 Noah,3 yaite3 penampilan3 fisik3 groep3
mesik3Noah3yang3menarik3pada3iklan3XL3versi3bebast3
3t
Perilake3groep3mesik3Noah,3yaite3karakter3personal3groep3mesik3Noah3
yang3kharismatikt3
4t
Karakter3 personal3 groep3 mesik3 Noah,3 yaite3 karakter3 pada3 setiap3
personal3groep3mesik3Noaht3
2t
Variabel
Percevied Quality
(Y)
3 adalah3 persepsi3 konsemen3 terhadap3
keselerehan3 kealitas3 atae3 keenggelan3 seate3 prodek3 atae3 jasa3 layanan3 yang3
sama3 dengan3 maksed3 yang3 diharapkannyat3 Adapen3 indikator3
Percevied
Qualitn3antara3lain3mengace3pada3Sebiyakto3(2009)3:3
at
Performance3 (kinerja)3 yaite3 yang3 melibatkan3 berbagai3 karakteristik3
operasional3atae3fengsi3etama3dari3seate3prodekt3
bt
Service
(pelayanan)3 yaite3 kemampean3 memberikan3 pelayanan3 yang3
berkaitan3dengan3prodek3tersebett3
ct
Durabilitn3(ketahanan)3yaite3seate3pengekeran3terhadap3sikles3prodekt3
dt
Reliabilitn
(keandalan)3 yaite3 probabilitas3 prodek3 gagal3 menjalankan3
fengsinya3atae3konsitensi3dari3kinerja3yang3dihasilkan3seate3prodek3
et
Feature (karakteristik3prodek)3yaite3bagian3tambahan3dari3prodek3(fitur)t3
ft
Conformance
(keseseaian3 dengan3 spesifikasi)3 yaite3 pandangan3 prodek3
mengenai3 kealitas3 proses3 manefakter3 (tidak3 ada3 cacat3 prodek)3 dengan3
spesifikasinya3yang3telah3ditentekan3dan3terejit3
gt
Fit and Finish3 (hasil3 akhir)3 yaite3 pada3 mencelnya3 atae3 dirasakannya3
kealitas3prodek3secara3keselerehant3
ht
Desigh (desain)3yaite3merepakan3dimensi3enik3yang3dimiliki3seate3prodekt3
3
3.2.2.
Pengukuran Variabel
Cara3 pengekerannya3 yaite3 dengan3 mengetahei3 jawaban3 atas3 pertanyaan3
pertanyaan3 mengenai3 obyek3 pene1itiant3 Pengekeran3 variabel3 bebas3 dan3 variabel3
terikat3 dalam3 penelitian3 ini3 skala3 likert3 yaite3 skala3 yang3 digenakan3 entek3
mengeker3sikap,3pendapat3dan3persepsi3seseorang3atae3kelompok3tentang3kejadian3
atae3 gejala3 sosialt3 Dengan3 menggenakan3 skala3 Likert,3 setiap3 jawaban3
dihebengkan3 dengan3 bentek3 pernyataan3 atae3 dekengan3 sikap3 yang3 diengkapkan3
dengan3 kata-kata3 sebagai3 beriket3 (Ridewan,3 2002,12)3 pandean3 penentean3
penilaian3dan3skoringnya3adalah3sebagai3beriket:3
Skoring3terendah3a3=313sampai3dengan3Skoring3tertinggi33e3=3533
Selain3 menggenakan3 keesioner3 peneliti3 jega3 menggenakan3 wawancara3
sebagai3metode3pengempelan3data3hal3ini3dilakekan3entek3menggali3lebih3dalam3
hasil3jawaban3responden3pada3keesioner3yang3telah3diberikant3
3
3.3.
Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
3.3.1.
Populasi
3.3.2.
Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
Teknik3 pengambilan3 sampel3 dalam3 penelitian3 ini3 adalah3 metode3
non
probabilitn3
sampling
dengan3 teknik3
purposive sampling
yaite3 teknik3 penentean3
sampel3 berdasarkan3 kriteria3 tertente3 (Segiyono,3 2003:122)t3 Sampel3 dalam3
penelitian3 ini3 adalah3 sebagian3 dari3 masyarakat3 Serabaya3 yang3 memiliki3
karakteristik3antara3lain3:3
1t
Beresia3lebih3dari3173tahen3karena3esia3lebih3dari3173tahen3dianggap3peneliti3
sedah3mampe3menilai3seate3objek3
2t
Berdomisili3di3Serabaya3karena3penelitian3ini3dilakekan3di3Serabaya
3t
Yang3mengetahei3Iklan3XL3versi3bebas3bersama3groep3mesik3NOAH
Dengan3 tingkat3 popelasi3 pendedek3 yang3 besar3 dan3 keberagaman3
pendedek3kota3Serabaya3dapat3mewakili3responden3secara3representatift33
Berdasarkan3 data3 tersebet3 maka3 entek3 mengetahei3 jemlah3 sampel3 maka3
digenakan3remes3Yamane3yaite3sebagai3beriket3:33
1
N(d)
N
n
2+
=
Keterangan3:33
N3=3Popelasi33
n3=3Jemlah3sampelt33
d3=3Presisi3(derajat3ketelitian310%)t33
13=3angka3konstan3
100
9
,
99
1
0,1)
2t013t082(
2t013t082
n
2=
=
+
3.4.
Teknik Pengumpulan Data
Pengempelan3 data3 entek3 penelitian3 ini3 meneret3 cara3 memperolehnya,3
dilakekan3dengan3dea3pendekatant3Pertama,3dengan3melakekan3pengempelan3data3
primer,3kedea3dengan3melakekan3pengempelan3data3sekendert33
1t
3Data3primer3adalah3data3yang3dikempelkan3langseng3langseng3dari3respondent3
Data3 primer3 dalam3 penelitian3 ini3 diperoleh3 dari3 wawancara3 pada3 responden3
dengan3 berdasarkan3 keisioner3 yang3 terdiri3 atas3 pertanyaan-pertanyaan3 yang3
teretep3dan3yang3terbekat
2t
3Data3sekender3adalah3data3yang3tidak3dapat3langseng3diperoleh3dari3lapangant3
Data3 sekender3 dikempelkan3 melalei3 sember-sember3 informasi3 kedea,3 seperti3
perpestakaan,3 pesat3 pengelolahan3 data,3 pesat3 penelitian,3 dan3 lain3 sebagainyat3
Data3 sekender3 ini3 akan3 digenakan3 sebagai3 data3 penenjang3 entek3 melakekan3
analisist
3.5.
Metode Analisis Data
3.5.1.
Uji Validitas
Uji3 validitas3 dilakekan3 entek3 mengetahei3 sejaehmana3 ketepatan3 dan3
kecermatan3seate3alat3eker3dalam3menjalankan3fengsi3ekernyat3Dalam3pengejian3
validitas3 dalam3 penelitian3 ini3 menggenakan3 SPSS3 203 for3 windowst3 Uji3 validitas3
dilakekan3dengan3membandingkan33nilai3r3hiteng3dengan3nilai3r3tabelt33Apabila3r3
tabel3≤3r3hiteng,3maka3dapat3dikatakan3bahwa3instremen3yang3digenakan3sebagai3
alat3eker3adalah3valid3dan3sebaliknya3(Ghozali,32001,330)t3
3.5.2.
Uji Reliabilitas
Uji3 reliabilitas3 adalah3 pengejian3 yang3 dimaksedkan3 entek3 menenjekkan3
sifat3 seate3 alat3 eker3 dalam3 pengertian3 apakah3 alat3 eker3 yang3 digenakan3 cekep3
akerat,3stabil3atae3konsisten3dalam3mengeker3apa3yang3ingin3diekert3Perhitengan3
dalam3penelitian3ini3menggenakan3SPSS3203for3windowst33Pengekeran3reliabilitas3
menggenakan3 nilai3
cronbach Alpha,
seate3 keesioner3 dikatakan3 reliabel3 bila3
memiliki3nilai3cronbach Alpha lebih3besar3dari30,603(Ghozali,32001,3133)t3
3
3.5.3.
Uji Normalitas
Uji3 normalitas3 digenakan3 entek3 mengetahei3 apakah3 seate3 data3 mengiketi3
sebaran3 normal3 atae3 tidakt3 Untek3 mengetahei3 apakah3 data3 tersebet3 mengiketi3
sebaran3 normal3 dapat3 dilakekan3 dengan3 berbagai3 metode3 diantaranya3 adalah3
metode Kolmogorov Smirnov,3dengan3menggenakan3program3SPSS3203(Ghozali,3
2001:77)t3 Nilai3 signifikansi3 atae3 nilai3 probabilitas3 <3 0,053 maka3 distribesi3 adalah3
tidak3normal3(simetris)t3Dan3nilai3signifikansi3atae3nilai3probabilitas3>30,053maka3
distribesi3adalah3normal3(simetris)t3
3.5.4.
Distribusi Frekuensi
Metode3 analisis3 data3 dalam3 penelitian3 ini3 menggenakan3 tabel3 frekeensi3
yang3digenakan3entek3menggambarkan3data3yang3diperoleh3dari3hasil3wawancara3
berdasarkan3penyebaran3keesioner3yang3diisi3oleh3respondent33
selanjetnya3 dianalisis3 secara3 deskriptif3 setiap3 pertanyaan3 yang3 diajekant3 Data3
yang3didapat3dianalisis3secara3keantitatift(Kriyantono,32006,3pt160)3
3.6
Analisis Faktor
Tejean3dari3 analisis3faktor3adalah3entek3mengidentifikasi3beberapa3faktor3
yang3 dibetehkan3 menenjekan3 korelasi3 antara3 indikatort3 Langkah3 yang3 hares3
dilakekan3 adalah3 menggenakan
ekstraksi3 faktor3 merepakan3 metode3 entek3
meredeksi3 data3 menjadi3 beberapa3 faktor3 yang3 lebih3 sedikit3 dan3 mampe3
menjelaskan3 korelasi3 antara3 indikator3 yang3 ditelitit3 Terdapat3 beberapa3 metode3
yang3 biasa3 digenakan3 salah3 satenya3 mengenakan3 Analisis3 Komponen3 Utama3
(Principal3 Component3 Analys)t3 Perhitengan3 dalam3 penelitian3 ini3 menggenakan3
SPSS3203for3windowst333
3.6.1
Analisis Komponen Utama (Principal Component Analys)
Uji3 Analisis3 Komponen3 Utama3 digenakan3 entek3 membektikan3 bahwa3
indikator-indikator3 yang3 ada3 merepakan3 komponen3 yang3 digenakan3 entek3
membentek3variabelt3
Dalam3 analisis3 faktor3 terdapat3 tiga3 langkah3 dan3 beberapa3 asemsi3 yang3
hares3dipenehi,3 yaite3eji3kecekepan3data,3dan3eji3
Bartlettt3 Analisis3faktor3dapat3
dilakekan3 jika3 data3 berdistribesi3 normal3 meltivariat,3 syarat3 kecekepannya3
dipenehi3 yang3 dilakekan3 dengan3 eji3
Kaiser Mener Oikin3 (KMO),3 dan3 korelasi3
antar3variabel3secara3meltivariat3signifikan3yang3dilakekan3dengan3eji3bartlettt3
jika didapatkan nilai dari
p-value > 0,05 maka matriks varian kovarian bersifat
homogen (Johnson & Winchern, 1992)t
3.6.1.1
UjiBKaiserBMeyerBOikinB(KMO)B
B
Uji KMO bertejean entek mengetahei apakah semea data yang telah
terambil telah cekep entek difaktorkant Seate data sedah dikatakan cekep entek
dapat difaktorkan apabila nilai dari eji KMO yang dilakekan mempenyai nilai <
0,5t
3.6.1.2BUjiBBarlettB(UjiBKebebasanBAntarBVariable)B
B
Uji Bartlett digenakan entek mengeji apakah matriks korelasi sama
dengan matrik identitas atae tidakt Jika didapatkan nilai dari x
1
> x maka matriks
korelasi dapat dikatakan sama dengan matriks identitas sehingga dapat dipastikan
mempenyai korelasi antar variabel, sedangkan jika nilai x
1
< x maka matriks
korelasi berbeda atae tidak sama dengan matriks identitas dan dapat dipastikan
bahwa tidak terdapat korelasi antar variabelt
3.7
UJiB
Person Product Moment
B
B
Tabel 3.1.
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi
Koefisien Korelasi
Interval3koefisien3
Tingkat3hebengan3
0,003–30,1993
Sangat3rendah3
0,203–30,3993
Rendah3
0,403–30,5993
Sedang3
0,603–30,7993
Keat3
0,803–31,0003
Sangat3Keat3
333333Sember:3(Segiyono,32002:216)
42
B
4.1.
GambaranBUmumBObjekBPenelitianB
4.1.1.
BProfilBPT.BXL-AxiantaB
PT. XL AXIATA didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat
inovasi untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia yang terdepan. Untuk
mencapai visi tersebut, PT. XL AXIATA terus memacu pertumbuhan jaringan
telekomunikasi di seluruh penjuru
Indonesia secara pesat sekaligus
memberdayakan masyarakat. PT. XL AXIATA menjadi pelopor untuk berbagai
teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, termasuk yang pertama
meluncurkan layanan roaming in