• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ATRACTIVENESS DENGAN PERCEIVED QUALITY (Studi Kasus Pada Group Musik NOAH dalam Iklan XL Versi Bebas di Televisi).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ATRACTIVENESS DENGAN PERCEIVED QUALITY (Studi Kasus Pada Group Musik NOAH dalam Iklan XL Versi Bebas di Televisi)."

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

RISNANDRY BUDIANTO

NPM. 0943010191

Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi

J ur usan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur

Pada tanggal 20 J uni 2013

Pembimbing Utama

Tim Penguji :

1. KETUA

Dr s. Saifuddin Zuhr i, M.Si J uwito, S.Sos, M.Si

NPT. 3.70069400351 NPT. 3.67049500361

2. SEKERTARIS

Dr s. Saifuddin Zuhr i, M.Si

NPT. 3.70069400351

3. ANGGOTA

Dr s. Kusnar to, M.Si

NIP. 19.5808011984021001

Mengetahui,

WS. D E K A N

(2)

melimpahkan kemurahan, kebaikan dan karunia-Nya. Penulisan skripsi ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana program studi Ilmu

Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Politik, Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan

dengan baik tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak. Perkenankan pada

kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak

yang telah membantu guna mendukung kelancaran penyusunan skripsi ini, dengan

rasa hormat yang mendalam penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1.

Bapak Prof. Dr. E. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Ibu Dra. EC. Ej. Suparwati, Msi., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Juwito , S. Sos., Msi., selaku Ketua program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur.

(3)

6.

Papa, Mama, Nandha, Vina dan semua keluarga, terima kasih banyak atas doa

dan dukungan serta dorongannya baik moril dan materi selama ini.

7.

Sahabatku tercinta atas semangat dan dukungan serta sarannya, Rekan-rekan

penukis selama kuliah di UPN “Veteran” JATIM dan yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu atas semua saran, dukungan serta bantuannya dalam

pengerjaan laporan ini.

8.

Semua orang yang telah banyak membantu, memberikan saran dan kritik

kepada penulis dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa isi dari skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna

meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan

skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik

untuk mendalaminya di masa yang akan mendatang.

Surabaya, Juni 2013

(4)

Talaman

TALAMAN PENGESATAN ...

i

TALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESATAN UJIAN SKRIPSI ..

ii

TALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESATAN SKRIPSI ...

iii

KATA PENGANTAR ...

iv

DAFTAR ISI ...

vi

DAFTAR TABEL ...

xii

DAFTAR GAMBAR ...

xiv

ABSTRAK ...

xv

BAB I PENDATULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah ...

1

1.2.

Perumusan Masalah ...

7

1.3.

Tujuan Penelitian ...

7

1.k.

Manfaat Penelitian ...

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Terdahulu ...

9

2.2.

Landasan Teori ...

10

2.2.1.

Komunikasi Pemasaran ...

10

(5)

2.2.2.1.

Pengertian Iklan ...

12

2.2.2.2.

Iklan Endorsement ...

14

2.2.2.3.

Jenis-Jenis Iklan ...

14

2.2.2.4.

Iklan Dalam Media Televisi ...

16

2.2.3.

Periklanan ...

17

2.2.3.1.

.

Pengertian Periklanan ...

17

2.2.3.2.

.

Fungsi Periklanan ...

18

2.2.4.

Endoser ...

20

2.2.5.

Daya Tarik Endoser ...

21

2.2.6.

Percevied Quality ...

23

2.2.6.1.

.

Dimensi Perceived Quality ...

24

2.2.6.2.

.

Prinsip-Prinsip Perceived Quality ...

27

2.2.6.3.

.

Penciptaan Perceived Quality ...

28

2.2.7.Teori SOR ...

29

2.3.

Kerangka Berpikir ...

30

2.4.

Hipotesis ...

31

BAB III METODE PENELITIAN

4.1.

Pendekatan Penelitian ...

32

4.2.

Definisi Operasional dan Pengkuran Variabel ...

32

(6)

k.3.1.

Populasi ...

35

k.3.2.

Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ...

36

k.k.

Teknik Pengumpulan Data ...

37

k.5.

Metode Analisis Data ...

37

k.5.1.

Uji Validitas ...

37

k.5.2.

Uji Reliabilitas ...

38

k.5.3.

Uji Normalitas ...

38

k.5.k.

Distribusi Frekuensi ...

38

3.6. Analisis Faktor ... 39

3.6.1.Analisis Komponen Utama (Principal Component Analys) ...

k0

3.6.1.1.Uji Kaiser Meyer Oikin (KMO) ...

k0

3.6.1.2 Uji Barlett (Uji Kebebasan Antar Variable) ...

k0

3.7

.

UJi Person Product Moment ...

k0

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

(7)

k.2.1.k.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...

k8

k.2.2.

Informasi tentang Media ...

k9

k.2.2.1.

Informasi Media Berdasarkan Itensitas Menonton

Group Musik Noah dalam Iklan XL Versi Bebas ...

k9

k.2.2.2.

Informasi Media Berdasarkan Frekuensi Menonton

Group Musik Noah dalam iklan XL Versi Bebas ...

51

k.2.3.

Deskritif Variabel Attractivness (X) dan Variabel

Perceived Quality (Y) ...

52

k.2.3.1.

Karakteristik yang dimiliki grup band Noah dengan

iklan XL ...

52

k.2.3.2.

Iklan XL versi bebas dapat mengambarkan gaya hidup

grup musik Noah ...

5k

k.2.3.3.

Iklan XL versi bebas mempunyai kepribadian yang

sesuai grup musik Noah ...

55

k.2.3.k.

Intensitas Responden dalam menonton grup musik Noah

dalam iklan XL versi bebas ...

57

k.2.3.5.

Totalitas dalam menonton grup musik Noah pada

iklan XL versi bebas...

58

k.2.3.6.

Penampilan dari grup musik Noah pada iklan XL

(8)

k.2.3.10.

Keunggulan dari produk XL versi bebas adalah

dapat berinternetan 5000 selama 6 bulan ...

66

k.2.3.11.

Produk XL versi bebas memberikan pelayanan yang

terbaik bagi para penggunannya ...

68

k.2.3.12.

Produk XL versi bebas dapat bertahan lama selama

6 bulan ...

69

k.2.3.13.

Produk XL versi bebas memiliki kehandalan

dapat berinternetan 5000 selama 6 bulan ...

70

k.2.3.1k.

Produk XL versi bebas memiliki fitur yang menarik ...

72

k.2.3.15.

Produk XL versi bebas tidak mempunyai cacat produk

karena telah di uji... ...

73

k.2.3.16.

Merasakan kesenangan dan kepuasan dalam

menggunakan produk XL versi bebas ...

7k

k.2.3.17.

Produk XL versi bebas mempunyai desain yang simpel

dan jelas...

75

k.3.

Analisis Data ...

77

k.3.1.

Hasil Uji Validitas ...

77

k.3.2.

Hasil Uji Reabilitas ...

79

k.3.3.

Hasil Uji Normalitas ...

80

k.3.k.

Hasil Uji PCA (Principal Component Analys) ...

81

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan ...

88

5.2.

Saran ...

88

DAFTAR PUSTAKA

...

89

(10)

Halaman

Tabel 3.1. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ...

k1

Tabel k.1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

kk

Tabel k.2.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...

k5

Tabel k.3.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ...

k7

Tabel k.k.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

k8

Tabel k.5.

Informasi Media Berdasarkan Intensitas Menonton Grup

Musik Noah dalam Iklan XL Versi Bebas ...

50

Tabel k.6.

Informasi Media Berdasarkan Frekuensi Menonton Grup

Musik Noah dalam Iklan XL Versi Bebas ...

51

Tabel k.7

Karakteristik yang dimiliki grup band Noah dengan iklan XL...

53

Tabel k.8

Iklan XL versi bebas dapat mengambarkan gaya hidup grup

musik Noah ...

5k

Tabel k.9

Iklan XL versi bebas mempunyai kepribadian yang sesuai grup

musik Noah ...

56

Tabel k.10 Intensitas Responden dalam menonton grup musik Noah dalam

iklan XL versi bebas ...

57

Tabel k.11 Totalitas dalam menonton grup musik Noah pada iklan XL

(11)

Tabel k.16 Keunggulan dari produk XL versi bebas ...

67

Tabel k.17 Pelayanan dari produk XL versi bebas ...

68

Tabel k.18 Ketahanan dari produk XL versi bebas ...

69

Tabel k.19 Kehandalan dari produk XL versi bebas ...

71

Tabel k.20 Fitur dari produk XL versi bebas ...

72

Tabel k.21 Kualitas dari produk XL versi bebas ...

73

Tabel k.22 Kualitas keseluruhan dari produk XL versi bebas ...

7k

Tabel k.23 Desain dari produk XL versi bebas ...

76

Tabel k.2k Hasil Pengujian Validitas Variabel Attractieveness ...

78

Tabel k.25 Hasil Pengujian Validitas Variabel Perceived Quality ...

79

Tabel k.26 Hasil Pengujian Reabilitas ...

80

Tabel k.27 Hasil Pengujian Normalitas ...

81

Tabel k.28 Hasil Pengujian Kaiser Meyer Oikin (KMO) ...

82

Tabel k.29 Hasil Pengujian Uji Barlett (Uji Kebebasan Antar Variable) ....

83

(12)
(13)

effectiveness of its advertising. This study is intended to be able to determine the

relationship between the perceived quality attractievness on a case study in the

band Noah XL versi bebas on television.

By means of a questionnaire survey with purposive sampling technique

determination, to determine the variables x and y using factor analysis with factor

extraction method that uses principal component analys test. Having obtained the

variables x and y then the result is processed with the person using the product

moment test to determine the relationship between attractiveness and perceived

quality

Based on the results, the variables x and y are represented from existing

indicators and data processing obtained from the relationship between

attractieveness and perveived quality. This can be seen from the magnitude of the

correlation between attractieveness and perveived quality. Relationship between

attractieveness and percevied quality are positive and are at a strong level.

Keywords: Celebrities, advertising, attractieveness, percevied quality, and

variable

ABSTRAK

Pada masa sekarang iklan endoser banyak muncul pada iklan di televisi,

penggunaan selebriti dalam iklan selebriti dapat membantu perusahaan untuk

meningkatkan efektifitas iklannya. Penelitian ini dimaksudkan agar dapat

mengetahui hubungan antara

attractievness dengan

perceived quality pada studi

kasus grup musik Noah dalam iklan XL versi bebas di televisi.

Dengan cara melakukan survey kuisioner dengan teknik penentuan

purposive sampling, untuk menentukan variabel x dan y mengunakan analisis

faktor dengan metode ekstrasi faktor yang menggunakan uji principal component

analys. Setelah didapatkan variabel x dan y kemudian hasilnya diolah dengan

mengunakan uji person product moment untuk mengetahui hubungan antara

attractiveness dan perceived quality

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan variabel x dan y yang mewakili

dari indikator-indikator yang ada dan dari pengolahan data didapatkan hubungan

antara

attractieveness dan perveived quality.

Hal tersebut dapat dilihat dari

besarnya nilai korelasi antara

attractieveness dan perveived. Hubungan yang

terjadi antara attractieveness dan percevied quality adalah postif dan berada pada

tingkat yang kuat.

(14)

1

B

1.1.

LatarBBelakangBMasalahB

Pada masa sekarang iklan endoser banyak muncul pada iklan di televisi.

Iklan dengan menggunakan selebriti endoser cukup efektif untuk menanamkan

image di benak konsumen karena banyak konsumen masih dipengaruhi figurifigur

tertentu dalam membeli suatu produk (Tritawan, 2011).

Dari berbagai macam media, banyak pengiklan yang memandang televisi

sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan informasi tentang produk

yang ditawarkan. Keunggulan yang dimiliki televisi adalah kemampuannya

menjangkau sasaran yang sangat luas, selain itu televisi juga mampu

menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen dengan menekankan dua

indera sekaligus yaitu penglihatan (visual) dan pendengaran (audio). Dengan

melihat sekaligus mendengarkan iklan, diharapkan kosumen akan merasa tertarik

terhadap produk yang diiklankan sehingga akan tercapai tujuan dari iklan tersebut

(Tritawan, 2011).

Pada dasarnya, tujuan utama dari sebuah iklan adalah untuk membuat

produk atau merek dikenal. Penggunaan selebriti dalam iklan dapat membantu

pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian, selebriti dapat membantu

(15)

perusahaan yang memanfaatkan pesona selebriti untuk efektivitas pesan iklannya

(Ishak, 2008).

Selibriti yang sering muncul dalam acara TV komersial dapat menciptakan

interaksi antara dia dengan audiennya yang pada akhirnya membentuk hubungan

sosial (Alperstein, 1991). Hubungan tersebut, selanjutnya, memunculkan

kecenderungan audien untuk mengaitkan kegiatan sehariihari sang selebriti

dengan produk yang diiklankan. Kondisi semacam ini membantu pemasang iklan

dalam membangun citra produk atau merek dalam memori audien (Ishak, 2008).

Salah satu upaya membuat iklan agar menarik adalah dengan

menampilkan daya pikat atau

Attractiveness tertentu dalam iklan. Shimp

(2003:459) menyebutkan “ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk

membuat iklan menarik, yaitu menjadikan selebriti sebagai endorser (pendukung),

menggunakan humor, pemakaian rasa bersalah, dan memakai unsur seksual.

Diantara banyaknya iklan produk XL, produk XL bebas yang cukup

mendapat tempat dihati konsumen. Hal tersebut ditunjukkan dengan penjualan

sekitar 10 juta unit kartu perdana baru prabayar XL Bebas yang diklaim memberi

kemudahan mengakses internet dengan harga terjangkau dalam dua bulan

pertama. Selain itu kartu XL bebas dijadikan sebagai bagian dari usaha XL dalam

meningkatkan jumlah pengguna layanan data atau internet. Hal tersebut tak lepas dari daya

tarik

group band Noah sebagai

brand ambassador (http://id.berita.yahoo.com/xlibidiki10i

(16)

XL Axiata merilis program XL Bebas seharga Rp 5.000. Pelanggan akan

mendapatkan kuota 150MB/bulan selama 6 bulan. Layanan ini diperkenalkan

karena jumlah pengakses internet dari perangkat mobile di Indonesia terus

meningkat, yakni mencapai 70 persen. Senior

cice President Branding dan

Communication XL Axiata mengatakan diperkirakan pada tahun 2016 pengguna

ponsel akan mencapai 431,8 juta dengan penetrasi pasar mencapai 169,9 persen.

Karena membidik segmen anak muda, kartu tersebut akan didistribusikan di

sekolahisekolah, kampus dan tempatitempat nongkrong. Hal tersebut akan

menambah kontribusi sebesar 25i30 persen dari total pendapatan XL. Selain itu

untuk menawarkan kartu XL bebas maka pihak XL menggandeng

grup musik Noah

sebagai brand ambassador (http://tekno.liputan6.com/read/499410/bidikisegmenianaki

mudaixlirilisiprogramixlibebas).

Dipilihnya

grup

musik Noah sebagai

brand ambassador, dan

grup band

Noah merupakan salah satu

band fenomenal yang cukup digemari. Berdasarkan

hasil riset Majalah Swa, Noah terpilih sebagai band paling inspiratif, sedangkan

Ariel Noah terpilih sebagai penyanyi inspiratif. Kegiatan

roadshow konser

grup

band Noah bersama XL Bebas pun akan digelar di lima kota. Bahkan, pesan

berupa kalimat “5000 dan enam bulan” menjadi trending

topic Twitter di

worldwide. Selain ituXL menyiapkan kegiatan digital yang dikemas dalam konser

bareng

Noah

(http://mix.co.id/marketingiupdate/genjotipelangganidataixli

(17)

tetap fokus dan solid walau menjalani masaimasa paling sulit dalam perjalanan

karir. Talenta dan kreativitas tinggi dalam bermusik serta sikap professional

menjadi daya tarik

group

musik Noah, selain itu kemampuan olah vokal Ariel

yang khas, lirik yang puitis romantis, serta musikalitas seluruh personil NOAH

yang keren, merupakan daya tarik utama yang menghantarkan NOAH tetap

menjadi salah satu grup band papan atas Indonesia yang patut diperhitungkan

dalam blantika musik Indonesia.

Dipilihnya group musik Noah sebab Noah mempunyai banyak prestasi di dunia

musik salah satunya mendapatkan penghargaan Dahsyatnya Awards 2013 dengan kategori

Band Terdahsyat di tahun 2013 (http://www.arielnoahband.com/berita/penghargaani

dahsyatnyaiawardsi2013ikepadaibandinoah/#morei182). Selain itu NOAH juga berhasil

mendapatkan predikat sebagai

Band of The Year

mengalahkan Ungu, Slank,

Vierra dan RAN dalam ajang penghargaan Yahoo! OMG Awards 2012

(http://www.ceritamu.com/cerita/pialaibandipalingingetopisctviawardi2012i

milikinoahidibawaipulangijeremyitetii1). Ajang bergengsi 100% Ampuh Awards

2013 yang diselenggarakan di Metropolis

Town Square

Tangerang, telah

melahirkan juaraijuara baru ditahun 2013 khusunya untuk bidang musik, yaitu

sebagai band terfavorit yaitu NOAH

(http://www.ceritamu.com/cerita/iniiparai

pemenangiajangi100iampuhiawardsi2013).

Selain itu dipilihnya group musik Noah sebab salah satu personil group band Noah

(18)

penjara, akan tetapi karisma Ariel ternyata tidak pudar. Dengan nama group musik

Noah yang sebelumnya Peterpen, Ariel bersama Noah mampu mengumpulkan

kembali fansifans lamanya dan merebut fansifans baru. Hebatnya, Noah tidak

butuh waktu lama untuk duduk kembali di papan atas blantika musik Indonesia,

setelah sang vokalis terjerat kasus hukum mengenai video porno.

(http://www.ceritamu.com/cerita/ArieliNoahiSosokiKontroversialidenganiBakatiMusikiyangi

Brillian).

Persepsi konsumen terhadap sebuah produk yang negatif dapat berubah

menjadi positif setelah mereka melihat iklan produk tersebut. Hertzendorf (1993)

berpendapat bahwa kualitas dari sebuah produk ditentukan oleh kemampuan

manajer perusahaan tersebut dalam mempresentasikan produknya dibenak

konsumennya.

Perceived quality

juga merupakan perasaan yang tak nampak,

menyeluruh dan hasil penilaian konsumen terhadap dimensiidimensi karakteristik

produk. menurut Aaker (2003:85) menyatakan bahwa kesan kualitas merupakan

persepsi pelanggan atas atribut yang dianggap penting baginya. Persepsi

pelanggan merupakan penilaian yang yang tentunya tidak selalu sama antara

pelanggan satu dengan lainnya.

Perceived quality

bersifat objektif dan berbeda

dalam diri konsumen, sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan masingimasing

individu.

Menurut Herbert Kelman dalam Subiyakto dan Septiani (2009:19i20) tiga

(19)

diri endoser, yaitu

credibility (kredibilitas),

attraciveness (daya tarik) dan power

(kekuatan), sedangkan

source

attraciveness (daya tarik nara sumber) merupakan

suatu yang dimiliki oleh seseorang dan membuat orang lain tertarik, baik itu fisik

maupun

personality orang tersebut. Daya tarik endoser mencakup pertama

Similiarity merupakan persepsi khalayak berkenaan dengan kesamaan yang

dimiliki dengan endoser, kemiripan ini dapat berupa karakteristik demografis,

gaya hidup, kpribadian masalah yang dihadapi sebagaimana yang disampaikan

pada iklan dan sebagainya. Kedua

familiarity pengenalan terhadap nara sumber

melalui

exposure. Ketiga

Likability yaitu kekuatan audiens terhadap narasumber

karena penampilan fisik yang menarik, perilaku yang baik atau karakter personal

lainya.

Dengan melihat permasalahan di atas mengenai attractiveness pada group

musik NOAH sebagai

brand ambassador perusahaan provider XL untuk

mengiklankan produk XL versi bebas, maka untuk penelitian ini peneliti

mengambil

judul

yaitu

“HUBUNGAN

ATTRACTIcENESS

DENGAN

PERCEIcED QUALITY (Studi kasus pada

group musik Noah dalam iklan XL

(20)

1.2.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah pada

penelitian ini adalah : “Adakah hubungan

Attractiveness dengan

Perceived

Quality

” (Studi kasus pada

group musik Noah dalam iklan XL versi bebas di

televisi)

1.3.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan penelitian

ini adalah : Membuktikan bahwa indikatoriindikator yang ada merupakan

penyusun dari variabel dan mengetahui hubungan

Attractiveness dengan

Perceived Quality (Studi kasus pada

group musik Noah dalam iklan XL versi

bebas di televisi)

1.4.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut :

1.

Manfaat akademik

Bagi para akademisi, penelitian ini dapat menyajikan informasi mengenai

hubungan antara daya tarik atau

Attractiveness dengan Perceived Quality

group musik Noah dalam Iklan XL Versi Bebas di televisi.

(21)

a.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi kepentingan praktis manajerial dalam bidang daya tarik selebriti

endorser dan Perceived Quality.

(22)

9

B

2.1.

PenelitianBTerdahuluB

Penelitian yang dilakukan Subiyakto (2009) dengan judul Hubungan

Attractiveness Celebrity Endoser dalam Iklan Endorsement Yamaha-Jupiter MX

Versi Valentino Rossi-Komeng dengan Percevied Quality di Surabaya. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan hubungan

antara daya tarik endoser seleberity dalam sebuah iklan dengan persepsi kesan

kualitas dalam diri audiens terhadap produk tersebut. Hasil dari penelitian ini

adalah daya tarik seleberity endoser terbukti memiliki hubungan yang signifikan

dengan persepsi kesan kualitas.

Penelitian yang dilakukan oleh Ishak (2008) dengan judul Pengaruh

Penggunaan Seleberiti Dalam Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh kredibilitas seleberiti terhadap

sikap iklan dan minat beli konsumen. Hasil dari penelitian ini adalah Dari tiga

dimensi kredibilitas selebriti, hanya Attractiveness yang pengaruhnya terhadap

Sikap Terdap Iklan tidak signifikan, sedangkan Trustworthiness dan Expertise

berpengaruh secara signifikan. Ketiga dimensi tersebut mempunyai kontribusi

cukup besar dalam menjelaskan erubahan Sikap Terhadap Iklan. Sikap Terhadap

Iklan signifikan dalam meningkatkan Minat Beli.

Penelitian yang dilakukan oleh Lando (1998) dengan judul Peran Tokoh

(23)

Okoh Masyarakat Dalam Menyebarluaskan Informasi Pembangunan Di Desa Suci

Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui kemampuan pada tokoh masyarakat didaerah dalam menghadapi

pengaruh media massa tersebut baik yang bersekala kecil maupun besar dalam

dunia yang semakin menggelobal saat ini. Hasil dari penelitian ini adalah peranan

tokoh masyarakat dalam menyebarluaskan informasi pembangunan di Desa Suci

Kecamatan Manyar Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik berjalan dengan baik,

masyarakat desa suci masih mempunyai kepercayaan yang cukup tinggi terhadap

keberadaan tokoh masyarakat.

2.2.

Landasan Teori

2.2.1.

Komunikasi Pemasaran

2.2.1.1.

Pengertian Komunikasi Pemasaran

Aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi,

membujuk, mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar

menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan (Dewi, 2012).

(24)

pemasaran. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat

menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat,

proses komunikasi akan berjalan efektif dan efesien (Sutisna, 2003:268).

Menurut Sutisna (2006: 126-127) menyatakan komunikasi pemasaran

merupakan usaha untuk meyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen

saran mengenai perbedaaan produk di pasar. Kegiatan komunikasi pemasaran

merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan

menggunakan bauran pemasaran (marketing mix) yaitu iklan (advertising),

penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion),

hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity) serta

pemasaran langsung (direct marketing).

Berdasarkan pengertian mengenai komunikasi pemasaran di atas maka

kesimpulan dari komunikasi pemasaran adalah sebuah usaha untuk

menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai produk yang ditawarkan di

pasar oleh produsen kepada konsumen.

2.2.1.2.

Model Komunikasi Pemasaran

(25)

disebut sebagai proses transmisi. Proses selanjutnya proses decoding yang berarti

penerima pesan member interpretasi atas pesan yang diterima. Proses terakhir

yaitu umpan balik atas pesan yang dikirimlan. Pemasar mengevaluasi apakah

pesan yang disampaikan sesuai denganharapan, artinya mendapat respons dan

tindakan yang positif dari konsumen atau justru pesan yang disampaikan efektif

(Sutisna, 2003:268-270).

Efektifitas pesan adalah tingkat penjualan produk yang ditawarkan ke

pasar. Pesan (iklan, brosur, hubungan masyarakat,

direct mail,

dan lain-lain

disebut efektif (berhasil mencapai tujuan jika tingkat penjualan produk setelah

proses penyampaian pesan meningkat secara signifikan, sebaliknya pesan yang

disampaikan tidak efektif jika setelah pesan disampaikan penjualan produk tidak

meningkat, atau bahkan justru turun.

Berdasarkan pengertian mengenai model komunikasi pemasaran di atas

maka kesimpulannya adalah model komunikasi pemasaran pertama adalah pesan

komunikasi yang datang dari sumber diproses untuk menenunkan bagaimana

pesan itu disusun agar bisa dipahami, kemudian dari sini dapat ditentukan

komunikasi yang akan digunakan dalam penyampaian pesan melalui media.

2.2.2.

Iklan

2.2.2.1.

Pengertian Iklan

(26)

menyampaikan pesan yang bersifat membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh

perusahaan, lembaga non komersial, maupun pribadi yang berkepentingan.

Menurut Durianto (2003:3) kata iklan berasal dari bahasa Yunani yang

artinya kurang lebih adalah ‘menggiring orang pada gagasan’, adapun pengertian

iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan

dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh

sponsor tertentu”. Menurut Peter dan Olson (2000:181) iklan adalah perjanjian

informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek perusahaan, atau toko yang

dilakukan dengan bayaran tertentu. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi

dan kognisi konsumen, evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan,

sikap dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek.

Menurut Morissan (2007:14) iklan adalah setiap bentuk komunikasi

nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis atau ide yang dibayar oleh

satu sponsor yang diketahui. Menurut Sutisna (2003:275) iklan bukan hanya

menampilkan pesan mengenai kehebatan produk yang ditawarkan, tetapi juga

sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai perusahaan yang

memproduksi produk yang ditawarkan itu.

Iklan adalah suatu pesan yang berisi penawaran suatu produk yang

ditujukan kepada masyarakat untuk menarik minat masyarakat melalui suatu

media. Iklan bertujuan menarik minat konsumen untuk membeli. Iklan adalah

bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian

dari bauran pemasaran (marketing mix). Sehingga secara ringkas, iklan

(27)

kepada masyarakat lewat suatu media serta tidak boleh menipu atau membohongi

khalayak pemirsa iklan televisi, setidaknya mereka mencantumkan komposisi

bahan, nama perusahaan yang memproduksi serta dimana mereka dapat membeli

(Kasali, 1992: 173).

Berdasarkan teori–teori di atas dapat diambil kesimpulan bahwa iklan

adalah suatu usaha untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada

khalayak masyarakat.

2.2.2.2.

Iklan Endorsement

Iklan

Endorsement

merupakan salah satu jenis iklan dimana pesan iklan

disampaikan oleh seorang selebrity. Iklan ini lebih tepat dikatagorikan dalam iklan

Endorsement

dari pada iklan testimonial dimana biasanya endosernya

menggunakan produk yang dibintanginya dalam kesehariannya. Clow dan Baack

(2002:356) berpendapat bahwa dukungan seleberity dalam suatu iklan dapat

meningkatkan ekuitas merek produk, membantu menciptakan ikatan emosional

dengan produk, membangun perdonalitas merek dan selebrity juga dapat

membantu mendefisinikan produk dengan lebih jelas (Subiyakto, 2009).

Berdasarkan teori–teori di atas dapat diambil kesimpulan bahwa iklan

Endorsement

adalah pesan dari suatu produk disampaikan dengan menggunakan

selebritas sebagai modelnya.

2.2.2.3.

Jenis-Jenis Iklan

(28)

Secara teoritik menurut Bitner (1986), ada dua jenisi klan yaitu iklan

standar dan iklan layanan masyarakat (Widyatama, 2007:65-66):

1.

Iklan standar adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan

memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media

periklanan. Tujuan iklan standar yaitu merangsang motif dan minat para

pembeli atau para pemakai. Dengan kata lain, iklan standar memiliki tujuan

untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan ekonomi. Umumnya iklan standar

ditangani oleh perusahaan periklanan secara profesional. Pesan-pesan dalam

iklan standar disusun secara mantap baik dalam kata-kata, kalimat, pemilihan

gambar dan warna, pemilihan tepat pemasangan atau media yang tepat agar

mampu menjangkau jenis khalayak sasaran tertentu, sampai dengan

menyebarkannya pada waktu yang sesuai, seluruhnya ditangani oleh

orang-orang yang profesional. Dalam sebutan lain, tampaknya istilah iklan standar

sebagaimana dimaksud oleh Bittner dapat disebut dengan iklan komersil.

2.

Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang bersifat non profit. Iklan ini sering

pula disebut dengan iklan layanan masyarakat. Disebut dengan bersifat non

profit dalam hal ini jangan diartikan sebagai tidak mencari keuntungan apapun.

Sebab iklan layanan masyarakat juga berupaya mencari keuntungan sosial

bukan keuntungan komersial secara langsung. Keuntungan yang diharapkan

dari iklan layanan masyarakat adalah berusaha mendapatkan atau membentuk

citra baik di tengah masyarakat. Jadi esensi yang membedakan iklan standar

dan iklan layanan masyarakat adalah terletak pada tujuan keuntungan yang

(29)

ekonomi, maka dalam iklan layanan masyarakat bertujuan mendapatkan

keuntungan berupa citra baik di tengah masyarakat.

Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan jenis-jenis iklan

adalah berbagai macam iklan yang sesuai dengan standart yaitu iklan standar yang

khusus untuk memperkenalkan barang, iklan layanan masyarakat untuk mencari

keuntungan sosial.

2.2.2.4.

Iklan Dalam Media Televisi

Dewasa ini media penyiaran yang terdiri dari televisi atau radio telah

menjadi media yang sangat penting dan dominan bagi pemasang iklan. Televisi

memiliki posisi yang sangat penting bagi pemasar karena media ini menyajikan

banyak program populer yang disukai banyak orang.

(30)

iklan berencana mengeluarkan sejumlah dana untuk iklan maka pertanyaan

pertama yang muncul dibenak adalah media penyiaran apa yang paling cocok

dengan produk yang dimaksud. Masing-masing media pada dasarnya memiliki

kelebihan dan kekurangan. Para perencana media harus mengetahui kelebihan

atau kekuatan dan kelemahan atau kekurangan siaran iklan, agar dapat menyusun

strategi penjualanya dengan baik (Morisson, 2004:183).

Berdasarkan teori-teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan iklan dari

suatu produk atau jasa atau mengenai kepentingan masyarakat yang di tayangkan

di televisi, agar mencapai sasaran sesuai dengan keinginan pemasang iklan.

2.2.3.

Periklanan

2.2.3.1.

Pengertian Periklanan

Periklanan adalah suatu cara untuk menciptakan kesadaran pilihan. Kita

tidak membeli barang secara langsung kepada para pabrikan, melainkan melalui

agen yang disebut para distributor. Distributor inilah yang menjual produk ke

masyarakat dengan menggunakan para penjual. Para penjual tersebut memerlukan

informasi yang aktual yang perlu disampaikan pada khalayak berkenaan dengan

produknya. Informasi tersebut disampaikan melalui sejumlah media, diantaranya

surat kabar, majalah, radio, televisi maupun media-media lain. Ketika pasar

industri menerima informasi tersebut, mereka merespon untuk memilih dan

membeli produk. akhirnya kegiatan yang di dalamnya melibatkan perputaran uang

yang sangat besar (Widyatama, 2007;143-148).

(31)

adalah suatu yang tidak gratis alias harus bayar. Oleh karena itu dalam periklanan

perusahaan harus dapat mempengaruhi konsumen yang telah ada atau calon

konsumen untuk membeli produk tersebut. Menurut Sutisna (2003:275)

periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar, walaupun beberapa bentuk

periklanan, seperti iklan layanan masyarakat, biasanya menggunakan ruang

khusus yang gratis, walaupun harus membayar dengan jumlah yang sedikit.

Menurut Burke (1980:9) dalam Alma (2002:138) mendefisinikan

“Advertising is a sales message directed at a mass audience, that seeks through,

persuasion to sell goods services, or ideas on behalf of the paying sponsor”.

Artinya periklanan adalah menyampaikan pesan-pesan penjualan yang diarahkan

kepada masyarakat melalui cara-cara yang persuasif yang bertujuan menjual

barang, jasa atau ide.

Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa periklanan

adalah penyampaian pesan untuk penjualan atau untuk layanan masyarakat

melalui cara-cara yang persuasif.

2.2.3.2.

Fungsi Periklanan

Menurut Alo Liloweri (1998) iklan mempunyai fungsi yang sangat luas,

diantaranya adalah :

1.

Fungsi Pemasaran

(32)

1.

Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi adalah sebentuk pesan dari komunikator kepada

khalayaknya. Sama halnya dengan berbicara kepada orang lain, maka iklan

juga merupakan pesan yang menghubungkan antara komunikator dengan

komunikan.

2.

Fungsi Pendidikan

Fungsi ini mengandung makna bahwa iklan merupakan alat yang dapat

membantu mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar mengetahui dan mampu

melakukan sesuatu. Mendidik dalam hal ini cenderung diartikan dalam

perspektik kepentingan komersialisme, industrialisme dan kapitalisme. Artinya

situasi khalayak yang sudah terdidik tersebut dimaksudkan agar khalayak siap

menerima produk yang dihasilkan produsen.

3.

Fungsi Ekonomi

Fungsi ini mengandung makna bahwa iklan mampu menjadi penggerak

ekonomi agar kegiatan ekonomi tetap dapat berjalan. Fungsi ini terjadi karena

melalui iklan, masyarakat menjadi terbujuk untuk membeli barang dan

melakukan konsumerisme.

4.

Fungsi Sosial

(33)

2.2.4.

Endoser

McCracken (1998) dalam Ranjbarian (2010) telah mendefinisikan selebriti

endorser "any individual who enjoys public cognition and who uses this cognition

on behalf of a consumer by appearing wit in an advertisement". Setiap individu

yang menikmati kognisi publik dan yang mengunakan kognisi ini atas nama

konsumen dengan penampilan yang bagus dalam iklan. Friedman and Friedman

(1979) dalam Rodriguez (2008) mendefisinikan selebrti endoser Seorang individu

yang dikenal masyarakat (aktor, tokoh olahraga, penghibur, dan lain-lain) untuk

prestasinya di bidang lain daripada kelas produk didukung.

Selebriti adalah orang yang terkenal di masyarakat. Dia bisa seorang

bintang film, bintang sinetron, model, pelawak, presenter, olahragawan, ilmuwan,

bisnisman, politikus, penyanyi, dan orang-orang terkenal lainnya. Selanjutnya

tokoh yang dipilih dengan cermat setidaknya dapat menarik perhatian pada merek

produk yang diiklankannya. Dengan demikian maka sangat penting untuk

memilih selebriti yang tepat bagi produk yang akan dijual, tokoh tersebut harus

dikenal luas, mempunyai pengaruh yang sangat positif dan sangat sesuai dengan

produk. Menurut Suyanto (2005:92) produk dapat menonjol dalam periklanan

salah satunya menggunakan daya tarik

figure masyarakat. Maka selebritis atau

bintang iklan adalah tokoh (aktor, penghibur atau atlet) yang dikenal masyarakat

karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda di dalam produk yang

didukung, bintang iklan merupakan juru bicara produk.

(34)

menyampaikan pesan iklan (Kamins,1989). Mereka mempunyai citra spesifik

yang dapat membedakannya dari orang biasa. Hal ini mengakibatkan banyak

orang memberi respek dan seringkali mengadopsi penampilan dan gaya hidup

selebriti yang dikaguminya. Oleh karena itu, iklan yang menggunakan selebriti

sebagai pembawa pesan mudah diterima oleh para penggemar dan pengagum sang

selebriti. Pesan iklan yang disampaikan oleh selebriti sebagai orang yang dikenal

dalam masyarakat menghasilkan perhatian yang tinggi (Ohanian (1991) dalam

Ishak (2010)).

Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa seleberiti

endoser adalah seorang individu yang dikenal masyarakat (aktor, tokoh olahraga,

penghibur, dan lain-lain) untuk prestasinya di bidang lain daripada kelas produk

didukung.

2.2.5.

Daya Tarik Endoser

Menurut Hertbet Kelman (2004:168) dalam (Subiyakto, 2009) ada tiga

katagori yang disebut attribute narasumber (source attribut) yang melekat dalam

diri endoser yaitu

credibility (kredibilitas),

attraciveness (daya tarik) dan power

(kekuatan), sedangkan

source

attraciveness (daya tarik nara sumber) merupakan

suatu yang dimiliki oleh seseorang dan membuat orang lain tertarik, baik itu fisik

maupun personality orang tersebut. Adapun daya tarik endoser mencakup :

1.

Similarity

(35)

hidup, kepribadian, masalah yang dihadapi sebagaimana yang ditampilkan

pada iklan dan sebagainya.

2.

Familiarity

Adalah pengenalan terhadap narasumber melalui

exposure.

Familliarty

celebrity endoser, dinilai berdasarkan tingkat seberapa sering seleberiti tampil

di publik.

3.

Likability

Adalah kesukaan audien terhadap narasumber karena penampilan fisik yang

menarik, perilaku baik atau karakter personal lainya. Secara umum seleberity

endoser yang disukai mengacu pada sejauh mana seleberiti endoser berperilaku

sesuai dengan harapan audiens. Faktor

likability pada diri group musik Noah

mencakup penampilan fisiknya, prestasinya, perilakunya dan karakter

personalnya.

Solomon, Ashmore, and Longo (1992) dalam Ishak (2008) mengatakan

bahwa spokesperson yang attractive lebih efektif dibandingkan dengan yang tidak

attractive dalam iklan dan promosi. Peningkatan penggunaan selebriti sebagai

endorsers dari produk, jasa dan kasus-kasus sosial,

attractiveness (daya pikat)

telah menjadi suatu dimensi penting dari kredibilitas sumber.

(36)

Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa merupakan

sesuatu yang dimiliki oleh seseorang dan membuat orang lain tertarik, baik itu

fisik maupun personality orang tersebut.

2.2.6.

Percevied Quality

Perceived quality dapat didefisinikan sebagai persepsi pelanggan terhadap

kualitas secara keseluruhan dari sebuah produk atau jasa. Persepsi kualitas yang

dinilai oleh pelanggan harus membandingkan dua atau lebih objek yang setara

(Tandjung, 2004:64). Menurut Kottler (2000) dalam Simamora (2002:114)

perceived quality adalah totalitas fitur dan karakteristik yang memampukan

produk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun tidak dinyatakan.

Perceived quality merupakan persepsi dari pelanggan, merupakan perasaan

yang tak nampak dan menyeluruh tentang kelebihan atau kekurangan suatu

produk, dan merupakan hasil penilaian konsumen terhadap dimensi-dimensi

karakteristik produk seperti performasi, keandalan, pelayanan, desain dan

sebagainya. Perceived quality bersifat objektif dan berbeda dalam diri konsumen,

sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan masing-masing individu (Subayikto,

2009).

(37)

persepsi kualitas merupakan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas

atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang

diharapkan oleh pelanggan. Berdasarkan definisi diatas tentang persepsi kualitas,

maka dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas merupakan persepsi dari

pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa

layanan berkaitan dengan harapan pelanggannya.

Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Perceived

quality merupakan perasaan yang tak Nampak, menyeluruh dan hasil penilaian

konsumen terhadap dimensi-dimensi karakteristik produk seperti performasi,

keandalan, pelayanan, desain produk baik kelebihan atau kekurangan suatu

produk.

2.2.6.1.

Dimensi

Perceived Quality

Dua dimensi yang perlu diperhatikan untuk mengetahui secara rinci

mengenai Perceived quality (Tandjung, 2004:66-67) sebagai berikut :

1.

Konteks Produk

(38)

2.

Konteks Layanan

Konteks layanan meliputi pertama fasilitas fisik, perlengkapan dan penampilan

karyawan yang berkualitas (tangible).

Kedua berkaitan dengan kinerja

karyawan yang lebih akurat (relibility).

Ketiga perlunya pengetahuan dan

keahlian untuk mengerjakan tugas dengan benar, selain itu harus mempunyai

rasa percaya diri dan jujur (competence).

Keempat kemauan untuk membantu

para pelanggan dan melayani dengan cepat (responsiveness),

kelima

memperhatikan para pelanggan secara individu (empaty).

Menurut Subiyakto (2009) dimensi

Perceived quality dibagi menjadi

delapan sebagai berikut :

1.

Performance (kinerja)

Merupakan dimensi dasar yang melibatkan berbagai karakteristik operasional

atau fungsi utama dari suatu produk. Konsumen akan sangat kecewa apabila

harapan mereka terhadap dimensi ini tidak terpenuhi. Bagi setiap produk

performance bias berlainan tergantung pada

functional value yang dijanjikan

perusahaan.

2.

Service (pelayanan)

Mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan yang berkaitan dengan

produk tersebut.

3.

Durability (ketahanan)

(39)

4.

Reliability (keandalan)

Menunjukkan probabilitas produk gagal menjalankan fungsinya atau konsitensi

dari kinerja yang dihasilkan suatu produk.

5.

Feature (karakteristik produk)

Bagian – bagian tambahan dari produk (fitur). Penambahan ini biasanya

digunakan sebagai pembeda yang penting ketika dua merek produk terlihat

hamper sama. Bagian – bagian tambahan ini memberikan penekanan bahwa

perusahaan memahami kebutuhan pelanggannya yang dinamis sesuai dengan

perkembangannya.

6.

Conformance (kesesuaian dengan spesifikasi)

Merupakan pandangan produk mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada

cacat produk) dengan spesifikasinya yang telah ditentukan dan teruji.

7.

Fit and Finish (hasil akhir)

Menunjukkan pada munculnya atau dirasakannya kualitas produk secara

keseluruhan.

8.

Desigh (desain)

Dimensi ini merupakan dimensi unik yang dimiliki suatu produk. Dimensi ini

banyak menawarkan aspek emosional dalam mempengaruhi kepuasan

pelanggan.

(40)

2.1.6.2.

Prinsip-Prinsip Perceived Quality

Cleland dan Bruno (1996) dalam Simamora (2002:115) memberikan tiga

prinsip tentang Perceived quality yaitu :

1.

Kualitas bersumber pada aspek produk dan bukan produk atau seluruh

kebutuhan bukan harga (nonprice needs) yang dicari konsumen untuk

memuaskan kebutuhannya. Kedua ahli ini memang berpendapat bahwa yang

dipertimbangkan konsumen dari sebuah produk mencakup tiga aspek utama,

yaitu produk, harga dan non produk.

2.

Kualitas ada kalau bisa masuk dalam persepsi konsumen. Kalau konsumen

mempersepsikan kualitas sebuah produk rendah, maka kualitas produk itu

rendah, apapun realitanya. Persepsi lebih penting daripada realitas. Konsumen

membuat keputusan berdasarkan persepsi, bukan realitas. Jadi persepsi adalah

realitas.

3.

Perceived quality diukur secara relative terhadap pesaing. Aaker juga

sependapat dalam hal ini, kalau produk A sederhana saja, akan tetapi produk

pesaing lebih sederhana lagi maka, produk A memiliki kualitas sebaliknya,

kalau produk B menawarkan produk yang baik, akan tetapi produk pesaing

lebih baik lagi, maka produk B tidak memiliki kualitas.

(41)

2.2.6.3.

Penciptaan Perceived Quality

Perceived quality menciptakan nilai terhadap produk/jasa dalam lima cara:

1.

Alasan untuk Membeli

Perceived quality terjalin erat dengan keputusan untuk melakukan pembelian.

Ini dapat menyebabkan elemen program pemasaran lebih efektif. Jika

Perceived quality tinggi, tugas bagian promosi akan lebih efektif.

2.

Posisi

Sebuah merek pasti memiliki posisi tertentu, akan berpengaruh terhadap nilai

yang diharapkan oleh konsumen.

3.

Harga Mahal

Suatu merek yang dipersepsi memiliki kualitas yang tinggi akan dengan mudah

menetapkan harga yang relative tinggi pula. Dampak bagi perusahaan,

keuntungan akan meningkat.

4.

Minat Para Pengecer/Distributor

Perceived quality sangat berarti bagi pengecer dan distributor. Citra para

pedagang perantara ini sangat dipengaruhi oleh produk/jasa yang dipasarkan.

Pengecer atau distributor yang menjual produk merek global tentu memiliki

nilai yang lebih tinggi disbanding dengan pedagang perantara yang

memasarkan produk/jasa bukan merek yang terkenal.

5.

Perluasan Merek

(42)

Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

menciptakan nilai Perceived quality meliputi alasan untuk membeli, Posisi, harga,

distributor dan perluasan Merek.

2.2.7

Teori SOR

Teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah teori

S-O-R (Stimuli-Organism-S-O-Respons), Teori S-O-S-O-R merupakan singkatan dari

Stimulus-Organism-Respons. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus

terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

unsur-unsur dalam model ini adalah:

a.

Pesan

(Stimulus),

merupakan pesan yang disampaikan komunikator kepada

komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa lambang atau tanda.

b.

Komunikan

(Organism),

merupakan keadaan komunikan disaat menerima

pesan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator diterima sebagai informasi

dan komunikan akan memperhatikan informasi yang disampaikan komunikator.

Perhatian disini diartikan bahwa komunikan akan memperhatikan setiap pesan

yang disampaikan melalui tanda dan lambang. Selanjutnya, komunikan

mencoba untuk mengartikan dan memahami setiap pesan yang disampaikan

oleh komunikator.

c.

Efek

(Respon),

merupakan dampak dari pada komunikasi. Efek komunikasi

adalah perubahan perilaku (Effendy, 1993:253)

Effendi (2000:254) mengutipkan pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang

menyatakan bahwa dalam menelaah sikap ada tiga variabel penting, yaitu :

(43)

Secara sistematis digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1. Teori SOR

Melalui gambar di atas dapat diketahui bahwa stimulus atau pesan yang

disampaikan yakni tayangan "berita antara Adi Bing Slamet dengan Eyang Subur"

kepada para audiens mungkin dapat diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi

akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya

komunikan mengerti. Komunikan inilah yang akan melanjutkan proses berikutnya

setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk

mengubah perilaku yaitu sikap masyarakat untuk lebih bersikap obyektif dalam

menyikapi isi cerita berdasarkan tingkat pendidikan mereka.

2.4.

Terangka Berpikir

Salah satu upaya membuat iklan agar menarik adalah dengan

menampilkan daya pikat atau

Attractiveness

tertentu dalam iklan. Shimp

(2003:459) menyebutkan “ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk

membuat iklan menarik, yaitu menjadikan selebriti sebagai

endorser

(pendukung),

menggunakan humor, pemakaian rasa bersalah, dan memakai unsur seksual.

Persepsi konsumen terhadap sebuah produk yang negative dapat berubah menjadi

positif setelah mereka melihat iklan produk tersebut.

Stimulus

Response

(Perubahan)

Organisme :

Perhatian

Pengertian

(44)

Diantara banyaknya iklan produk XL, produk XL bebas yang cukup

mendapat tempat dihati konsumen. Hal tersebut ditunjukkan dengan penjualan

sekitar 10 juta unit kartu perdana baru prabayar XL Bebas yang diklaim memberi

kemudahan mengakses internet dengan harga terjangkau dalam dua bulan

pertama. Dipilihnya grup musik Noah sebagai brand ambassador, dan grup band

Noah merupakan salah satu

band fenomenal yang cukup digemari. Berdasarkan

hasil riset Majalah Swa, Noah terpilih sebagai band paling inspiratif, sedangkan

Ariel Noah terpilih sebagai penyanyi inspiratif.

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

2.5.

Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah : “Diduga ada hubungan antara

Attractiveness dengan

Percevied Quality

(Studi kasus pada

group musik Noah dalam iklan XL versi

bebas di televisi)”.

Attractiveness

(X)

(45)

323

B

3.1.

BPendekatanBPenelitianB

Tipe3penelitian3 yang3digenakan3dalam3penelitian3ini3adalah3tipe3penelitian3

ekplanatif3 dengan3 menggenakan3 analisis3 keantitatift3 Tipe3 penelitian3 eksplanatif3

adalah3 seate3 jenis3 tipe3 penelitian3 yang3 mnejelaskan3 seate3 generalisasi3 sample3

terhadap3 popelasinya3 atae3 menjelaskan3 hebengan,3 perbedaan3 atae3 pengareh3 sate3

variabel3dengan3variabel3yang3lain,3karena3ite3penelitian3eksplanatif3menggenakan3

sampel3dan3hipotesist3Untek3mengeje3hipotesis3menggenakan3statistik3inferensialt3

Beberapa3 pakar3 mengatakan3 bahwa3 penelitian3 ekspalantif3 digenakan3 entek3

mengembangkan3 dan3 menyemperenakan3 teorim3 jega3 dikatakan3 bahwa3 penelitian3

eksplanasi3memiliki3kredibilitas3entek3mengeker,3mengeji3hebengan3sebab3akibat3

dari3atae3dea3beberapa3variabel3dengan3menggenakan3analisis3statistic Dinferensial3

(Bengin,320013:326)t3

3.2.

BDefinisiBOperasionalBdanBPengkuranBVariabelB

3.2.1.

BDefinisiBOperasionalB

Yang3 dimaksed3 dengan3 definisi3 operasional3 disini3 adalah3 seate3

pembatasan3 atae3 perincian3 proseder3 yang3 memengkinkan3 penegasan3 ada3 atae3

tidaknya3realitas3tertente3sebagaimana3digambarkan3meneret3konsepnyatB

(46)

orang3 tersebett3 Adapen3 indikator3

Attractiveness3 antara3 lain3 mengace3 pada3

Sebiyakto3(2009)3:3

at

Similaritn

adalah

merepakan3 persepsi3 khalayak3 berkenaan3 dengan3

kesamaan3yang3dimiliki3dengan3endosert33

1t

Karakteristik3 groep3 band3 NOAH,3 yaite3 karakteristik3 yang3 dimiliki3

groep3band3NOAH3seseai3dengan3iklan3XL3versi3bebast3

2t

Gaya3 hidep,3 yaite3 Iklan3 XL3 versi3 bebas3 dapat3 menggambarkan3 gaya3

hidep3groep3mesik3Noaht3

3t

Kepribadian,3yaite3kepribadian3setiap3personel3yang3dimiliki3oleh3groep3

mesik3Noah3yang3seseai3dengan3Iklan3XL3versi3bebast3

bt

Familiaritn3 adalah3 persepsi3 target3 aediens3 tentang3 sejaeh3 mana3 tingkat3

popelaritas3yang3melekat3pada3diri3groep3mesik3NOAH3. 3

1t

Seberapa3sering3responden3menonton3groep3mesik3Noah3pada3iklan3XL3

versi3bebast3

2t

Seberapa3lama3responden3menonton3groep3mesik3Noah3pada3iklan3XL3

versi3bebast3

ct

Likabilitn3adalah3kesekaan3aedien3terhadap3narasember3karena3penampilan3

fisik3yang3menarik,3perilake3baik3atae3karakter3personal3lainyat33

1t

Penampilan3 fisik3 groep3 mesik3 Noah,3 yaite3 penampilan3 fisik3 groep3

mesik3Noah3yang3menarik3pada3iklan3XL3versi3bebast3

(47)

3t

Perilake3groep3mesik3Noah,3yaite3karakter3personal3groep3mesik3Noah3

yang3kharismatikt3

4t

Karakter3 personal3 groep3 mesik3 Noah,3 yaite3 karakter3 pada3 setiap3

personal3groep3mesik3Noaht3

2t

Variabel

Percevied Quality

(Y)

3 adalah3 persepsi3 konsemen3 terhadap3

keselerehan3 kealitas3 atae3 keenggelan3 seate3 prodek3 atae3 jasa3 layanan3 yang3

sama3 dengan3 maksed3 yang3 diharapkannyat3 Adapen3 indikator3

Percevied

Qualitn3antara3lain3mengace3pada3Sebiyakto3(2009)3:3

at

Performance3 (kinerja)3 yaite3 yang3 melibatkan3 berbagai3 karakteristik3

operasional3atae3fengsi3etama3dari3seate3prodekt3

bt

Service

(pelayanan)3 yaite3 kemampean3 memberikan3 pelayanan3 yang3

berkaitan3dengan3prodek3tersebett3

ct

Durabilitn3(ketahanan)3yaite3seate3pengekeran3terhadap3sikles3prodekt3

dt

Reliabilitn

(keandalan)3 yaite3 probabilitas3 prodek3 gagal3 menjalankan3

fengsinya3atae3konsitensi3dari3kinerja3yang3dihasilkan3seate3prodek3

et

Feature (karakteristik3prodek)3yaite3bagian3tambahan3dari3prodek3(fitur)t3

ft

Conformance

(keseseaian3 dengan3 spesifikasi)3 yaite3 pandangan3 prodek3

mengenai3 kealitas3 proses3 manefakter3 (tidak3 ada3 cacat3 prodek)3 dengan3

spesifikasinya3yang3telah3ditentekan3dan3terejit3

gt

Fit and Finish3 (hasil3 akhir)3 yaite3 pada3 mencelnya3 atae3 dirasakannya3

kealitas3prodek3secara3keselerehant3

ht

Desigh (desain)3yaite3merepakan3dimensi3enik3yang3dimiliki3seate3prodekt3

3

(48)

3.2.2.

Pengukuran Variabel

Cara3 pengekerannya3 yaite3 dengan3 mengetahei3 jawaban3 atas3 pertanyaan3

pertanyaan3 mengenai3 obyek3 pene1itiant3 Pengekeran3 variabel3 bebas3 dan3 variabel3

terikat3 dalam3 penelitian3 ini3 skala3 likert3 yaite3 skala3 yang3 digenakan3 entek3

mengeker3sikap,3pendapat3dan3persepsi3seseorang3atae3kelompok3tentang3kejadian3

atae3 gejala3 sosialt3 Dengan3 menggenakan3 skala3 Likert,3 setiap3 jawaban3

dihebengkan3 dengan3 bentek3 pernyataan3 atae3 dekengan3 sikap3 yang3 diengkapkan3

dengan3 kata-kata3 sebagai3 beriket3 (Ridewan,3 2002,12)3 pandean3 penentean3

penilaian3dan3skoringnya3adalah3sebagai3beriket:3

Skoring3terendah3a3=313sampai3dengan3Skoring3tertinggi33e3=3533

Selain3 menggenakan3 keesioner3 peneliti3 jega3 menggenakan3 wawancara3

sebagai3metode3pengempelan3data3hal3ini3dilakekan3entek3menggali3lebih3dalam3

hasil3jawaban3responden3pada3keesioner3yang3telah3diberikant3

3

3.3.

Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.3.1.

Populasi

(49)

3.3.2.

Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Teknik3 pengambilan3 sampel3 dalam3 penelitian3 ini3 adalah3 metode3

non

probabilitn3

sampling

dengan3 teknik3

purposive sampling

yaite3 teknik3 penentean3

sampel3 berdasarkan3 kriteria3 tertente3 (Segiyono,3 2003:122)t3 Sampel3 dalam3

penelitian3 ini3 adalah3 sebagian3 dari3 masyarakat3 Serabaya3 yang3 memiliki3

karakteristik3antara3lain3:3

1t

Beresia3lebih3dari3173tahen3karena3esia3lebih3dari3173tahen3dianggap3peneliti3

sedah3mampe3menilai3seate3objek3

2t

Berdomisili3di3Serabaya3karena3penelitian3ini3dilakekan3di3Serabaya

3t

Yang3mengetahei3Iklan3XL3versi3bebas3bersama3groep3mesik3NOAH

Dengan3 tingkat3 popelasi3 pendedek3 yang3 besar3 dan3 keberagaman3

pendedek3kota3Serabaya3dapat3mewakili3responden3secara3representatift33

Berdasarkan3 data3 tersebet3 maka3 entek3 mengetahei3 jemlah3 sampel3 maka3

digenakan3remes3Yamane3yaite3sebagai3beriket3:33

1

N(d)

N

n

2

+

=

Keterangan3:33

N3=3Popelasi33

n3=3Jemlah3sampelt33

d3=3Presisi3(derajat3ketelitian310%)t33

13=3angka3konstan3

100

9

,

99

1

0,1)

2t013t082(

2t013t082

n

2

=

=

+

(50)

3.4.

Teknik Pengumpulan Data

Pengempelan3 data3 entek3 penelitian3 ini3 meneret3 cara3 memperolehnya,3

dilakekan3dengan3dea3pendekatant3Pertama,3dengan3melakekan3pengempelan3data3

primer,3kedea3dengan3melakekan3pengempelan3data3sekendert33

1t

3Data3primer3adalah3data3yang3dikempelkan3langseng3langseng3dari3respondent3

Data3 primer3 dalam3 penelitian3 ini3 diperoleh3 dari3 wawancara3 pada3 responden3

dengan3 berdasarkan3 keisioner3 yang3 terdiri3 atas3 pertanyaan-pertanyaan3 yang3

teretep3dan3yang3terbekat

2t

3Data3sekender3adalah3data3yang3tidak3dapat3langseng3diperoleh3dari3lapangant3

Data3 sekender3 dikempelkan3 melalei3 sember-sember3 informasi3 kedea,3 seperti3

perpestakaan,3 pesat3 pengelolahan3 data,3 pesat3 penelitian,3 dan3 lain3 sebagainyat3

Data3 sekender3 ini3 akan3 digenakan3 sebagai3 data3 penenjang3 entek3 melakekan3

analisist

3.5.

Metode Analisis Data

3.5.1.

Uji Validitas

Uji3 validitas3 dilakekan3 entek3 mengetahei3 sejaehmana3 ketepatan3 dan3

kecermatan3seate3alat3eker3dalam3menjalankan3fengsi3ekernyat3Dalam3pengejian3

validitas3 dalam3 penelitian3 ini3 menggenakan3 SPSS3 203 for3 windowst3 Uji3 validitas3

dilakekan3dengan3membandingkan33nilai3r3hiteng3dengan3nilai3r3tabelt33Apabila3r3

tabel3≤3r3hiteng,3maka3dapat3dikatakan3bahwa3instremen3yang3digenakan3sebagai3

alat3eker3adalah3valid3dan3sebaliknya3(Ghozali,32001,330)t3

(51)

3.5.2.

Uji Reliabilitas

Uji3 reliabilitas3 adalah3 pengejian3 yang3 dimaksedkan3 entek3 menenjekkan3

sifat3 seate3 alat3 eker3 dalam3 pengertian3 apakah3 alat3 eker3 yang3 digenakan3 cekep3

akerat,3stabil3atae3konsisten3dalam3mengeker3apa3yang3ingin3diekert3Perhitengan3

dalam3penelitian3ini3menggenakan3SPSS3203for3windowst33Pengekeran3reliabilitas3

menggenakan3 nilai3

cronbach Alpha,

seate3 keesioner3 dikatakan3 reliabel3 bila3

memiliki3nilai3cronbach Alpha lebih3besar3dari30,603(Ghozali,32001,3133)t3

3

3.5.3.

Uji Normalitas

Uji3 normalitas3 digenakan3 entek3 mengetahei3 apakah3 seate3 data3 mengiketi3

sebaran3 normal3 atae3 tidakt3 Untek3 mengetahei3 apakah3 data3 tersebet3 mengiketi3

sebaran3 normal3 dapat3 dilakekan3 dengan3 berbagai3 metode3 diantaranya3 adalah3

metode Kolmogorov Smirnov,3dengan3menggenakan3program3SPSS3203(Ghozali,3

2001:77)t3 Nilai3 signifikansi3 atae3 nilai3 probabilitas3 <3 0,053 maka3 distribesi3 adalah3

tidak3normal3(simetris)t3Dan3nilai3signifikansi3atae3nilai3probabilitas3>30,053maka3

distribesi3adalah3normal3(simetris)t3

3.5.4.

Distribusi Frekuensi

Metode3 analisis3 data3 dalam3 penelitian3 ini3 menggenakan3 tabel3 frekeensi3

yang3digenakan3entek3menggambarkan3data3yang3diperoleh3dari3hasil3wawancara3

berdasarkan3penyebaran3keesioner3yang3diisi3oleh3respondent33

(52)

selanjetnya3 dianalisis3 secara3 deskriptif3 setiap3 pertanyaan3 yang3 diajekant3 Data3

yang3didapat3dianalisis3secara3keantitatift(Kriyantono,32006,3pt160)3

3.6

Analisis Faktor

Tejean3dari3 analisis3faktor3adalah3entek3mengidentifikasi3beberapa3faktor3

yang3 dibetehkan3 menenjekan3 korelasi3 antara3 indikatort3 Langkah3 yang3 hares3

dilakekan3 adalah3 menggenakan

ekstraksi3 faktor3 merepakan3 metode3 entek3

meredeksi3 data3 menjadi3 beberapa3 faktor3 yang3 lebih3 sedikit3 dan3 mampe3

menjelaskan3 korelasi3 antara3 indikator3 yang3 ditelitit3 Terdapat3 beberapa3 metode3

yang3 biasa3 digenakan3 salah3 satenya3 mengenakan3 Analisis3 Komponen3 Utama3

(Principal3 Component3 Analys)t3 Perhitengan3 dalam3 penelitian3 ini3 menggenakan3

SPSS3203for3windowst333

3.6.1

Analisis Komponen Utama (Principal Component Analys)

Uji3 Analisis3 Komponen3 Utama3 digenakan3 entek3 membektikan3 bahwa3

indikator-indikator3 yang3 ada3 merepakan3 komponen3 yang3 digenakan3 entek3

membentek3variabelt3

Dalam3 analisis3 faktor3 terdapat3 tiga3 langkah3 dan3 beberapa3 asemsi3 yang3

hares3dipenehi,3 yaite3eji3kecekepan3data,3dan3eji3

Bartlettt3 Analisis3faktor3dapat3

dilakekan3 jika3 data3 berdistribesi3 normal3 meltivariat,3 syarat3 kecekepannya3

dipenehi3 yang3 dilakekan3 dengan3 eji3

Kaiser Mener Oikin3 (KMO),3 dan3 korelasi3

antar3variabel3secara3meltivariat3signifikan3yang3dilakekan3dengan3eji3bartlettt3

(53)

jika didapatkan nilai dari

p-value > 0,05 maka matriks varian kovarian bersifat

homogen (Johnson & Winchern, 1992)t

3.6.1.1

UjiBKaiserBMeyerBOikinB(KMO)B

B

Uji KMO bertejean entek mengetahei apakah semea data yang telah

terambil telah cekep entek difaktorkant Seate data sedah dikatakan cekep entek

dapat difaktorkan apabila nilai dari eji KMO yang dilakekan mempenyai nilai <

0,5t

3.6.1.2BUjiBBarlettB(UjiBKebebasanBAntarBVariable)B

B

Uji Bartlett digenakan entek mengeji apakah matriks korelasi sama

dengan matrik identitas atae tidakt Jika didapatkan nilai dari x

1

> x maka matriks

korelasi dapat dikatakan sama dengan matriks identitas sehingga dapat dipastikan

mempenyai korelasi antar variabel, sedangkan jika nilai x

1

< x maka matriks

korelasi berbeda atae tidak sama dengan matriks identitas dan dapat dipastikan

bahwa tidak terdapat korelasi antar variabelt

3.7

UJiB

Person Product Moment

B

B

(54)

Tabel 3.1.

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi

Koefisien Korelasi

Interval3koefisien3

Tingkat3hebengan3

0,003–30,1993

Sangat3rendah3

0,203–30,3993

Rendah3

0,403–30,5993

Sedang3

0,603–30,7993

Keat3

0,803–31,0003

Sangat3Keat3

333333Sember:3(Segiyono,32002:216)

(55)

42

B

4.1.

GambaranBUmumBObjekBPenelitianB

4.1.1.

BProfilBPT.BXL-AxiantaB

PT. XL AXIATA didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat

inovasi untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia yang terdepan. Untuk

mencapai visi tersebut, PT. XL AXIATA terus memacu pertumbuhan jaringan

telekomunikasi di seluruh penjuru

Indonesia secara pesat sekaligus

memberdayakan masyarakat. PT. XL AXIATA menjadi pelopor untuk berbagai

teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, termasuk yang pertama

meluncurkan layanan roaming in

Gambar

Tabel 3.1.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tunjangan Pengangguran secara mingguan yang berakhir 9 Januari di AS, dimana diumumkan sebanyak 965.000 orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran, lebih tinggi

b) Bakat: sebagai potensi/ kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir yang dimiliki individu masing-masing berbeda. c) Minat: tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran

Wayang ini memang unik dibandingkan jenis-jenis wayang yang ada di Indonesia, seperti wayang golek, wayang purwa, wayang beber, wayang klithik, wayang calon

daripada siri buku dengan ilustrasi yang berdefinisi tinggi, khusus untuk pembaca muda.. Kesemuanya empat puluh lapan judul daripada tiga bidang – sains sosial, sains, dan

Tujuan penelitian ini, antara lain (1) untuk mengetahui besarnya kesenjangan antara implementasi kurikulum 2013 di SD Laboratorium Undiksha dengan Permen-dikbud Nomor 65

Madrasah Tsanawiyah atau yang biasa disingkat MTs adalah jenjang dasar pada pendidikan yang ada di Indonesia dan setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). MTs

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat dijelaskan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan

Toserba Borma menawarkan produk yang lebih murah dari pesaing Tingkat harga yang lebih murah dengan pesaing Ordinal 20 Diskon Toserba Borma selalu memberikan