• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM SYAIR LAGU DOLANAN JAWA(KAJIAN SEMANTIK).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM SYAIR LAGU DOLANAN JAWA(KAJIAN SEMANTIK)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM SYAIR LAGU DOLANAN JAWA

(KAJIAN SEMANTIK)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh

YULIANI

NIM 2102210008

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga skripsi yang berjudul “Nilai Kearifan Lokal dalam Syair Lagu Dolanan

Jawa (Kajian Semantik)” dapat diselesaikan dengan baik. Alhamdulillah.

Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur yang tidak terkira pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si., sebagai Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., sebagai Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

beserta Pembantu Dekan dan seluruh Staf Pegawai dan Administrasi. 3. Drs. Syamsul Arif, M. Pd., sebagai Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

4. Muhammad Surif, S. Pd., M. Si., sebagai Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Dra. Rosmaini, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi (Membimbing, mengarahkan, memotivasi, menasehati, menyarankan, menolong dan membantu dalam menyelesaikan masalah).

6. Drs. Tingkos Sinurat, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing Akademik (Membimbing, mengarahkan, memotivasi, menasehati, menyarankan, menolong dan membantu dalam menyelesaikan masalah).

(7)

8. Teristimewa Ayahanda (Alm. Samid), Ibunda (Tumini), Abang dan Kakak terkhusus (Abangda Deni Susanto) juga seluruh keluarga besar saya yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan dalam segala hal.

9. Seseorang teman yang istimewa Kanda (Dicki Parianto).

10.Sahabat terbaik seperjuangan (Rusyda Nazhira dan Sartika Sari).

11.Teman-teman Sastra Indonesia 2010 yang telah memberikan bantuan, dukungan dan semangat terkhusus (Novriani dan Laila Nadira) dan teman kos (Silvia Renova).

12.Kakak-kakak senior yang telah memberikan informasi, dukungan dan semangat .

13.Keluarga di Kontan (Komunitas Tanpa Nama)

14.Semua orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis tidak dapat membalas semua yang telah diberikan dalam bentuk apapun dan sekecil apapun, tapi Tuhan mengetahui itu dan membalas semuanya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

Terima Kasih

Medan, Juli 2014 Penulis,

(8)

ABSTRAK

Yuliani. NIM 2102210008. Nilai Kearifan Lokal dalam Syair Lagu Dolanan Jawa (Kajian Semantik). Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini membahas nilai kearifan lokal dalam syair lagu dolanan Jawa yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna dan nilai yang terkandung dalam syair lagu dolanan Jawa. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analisis. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan sumber data primer berasal dari anak-anak sebagai pengguna dan sumber data sekunder berasal dari teks syair lagu dolanan Jawa. Dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan teknik pustaka (content analysis). Adapun kajian yang digunakan adalah kajian semantik sebagai teori yang membahas tentang makna.

(9)

iii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

(10)

iv

C. Metode Penelitian ... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ... 39

E. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 41

B. Pembahasan... 44

1. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Cublak-cublak Suweng ... 44

2. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Dhondong Opo Salak... 49

3. Analisis dan Deskripsi Syair Gundhul Pacul... 53

4. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Jamuran... 56

5. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Jaranan... 59

6. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Lir Ilir... 62

7. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Menthok-menthok... 65

8. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Pitik Tukung ... 69

9. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Sluku-sluku Bathok... 72

10. Analisis dan Deskripsi Syair Lagu Suwe Ora Jamu... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan... 81

2. Saran... 82

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ... 23 Tabel 3.1 ... 40 Tabel 4.1 ... 41

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki keragaman budaya yang merupakan tradisi warisan nenek moyang turun temurun dan menjadi milik bersama baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Keragaman budaya yang ada menunjukkan kekayaan tradisi nenek moyang yang sangat berharga dalam membangun dan membentuk masyarakat dalam bertindak dan bersikap. Dalam pembahasan ini berfokus pada sastra lisan yaitu lagu dolanan Jawa.

Lagu dolanan Jawa adalah sastra lisan yang penyebarannya disampaikan dari mulut ke mulut secara turun temurun dan mempunyai nilai-nilai luhur yang perlu dikembangkan serta dimanfaatkan. Lagu dolanan Jawa juga bagian dari lagu rakyat tradisional yang mencakup aspek kearifan lokal yang selayaknya patut untuk dilestarikan.

Lagu dolanan atau dalam bahasa Indonesia disebut lagu permainan merupakan lagu yang sejak dulu dinyanyikan oleh anak-anak untuk mengiringi permainan tanpa diiringi oleh alat musik. Ada juga beberapa lagu dolanan Jawa yang hanya dinyanyikan tanpa diikuti gerakan-gerakan permainan. Namun, dengan kreativitas masyarakat, lagu dolanan Jawa dapat dipadukan dengan gerakan tari-tarian tradisional yang ditujukan untuk anak-anak bermain sambil belajar. Memberikan pelajaran kepada anak bukan hanya melalui pendidikan formal saja melainkan dari hal yang sederhana seperti permainan dapat lebih cepat membantu pengembangan pola pikirnya dan membentuk sikap.

(13)

2

Dahulu lagu dolanan Jawa sangat terkenal dan sangat digemari oleh anak-anak. Mereka riang gembira menyanyikan dan bermain dengan penuh semangat. Hampir disetiap sudut kampung tampak sekelompok anak dengan suka cita bermain dakon, engrang, patok lele, gobaksodor, pasaran, congklak, jamuran, cublak-cublak suweng, sampai delikan (bersembunyi) ini adalah sebagian dari dolanan anak Jawa yang sebagian diiringi dengan nyanyian maupun tarian. Semua hal itu membawa kebahagiaan dan memberikan pelajaran.

Anak-anak menyanyikan lagu dolanan Jawa dan bermain dahulu masih banyak yang mendukung seperti beberapa faktor. Pertama, tanah lapang atau lahan yang masih luas, memudahkan anak-anak untuk bermain bersama. Kedua, hubungan sosial yang sangat erat membuat mereka saling memiliki dan sadar saling membutuhkan untuk berinteraksi satu sama lain, sebagai makhluk sosial, anak pasti membutuhkan kehadiran orang lain. Namun, pesatnya perkembangan zaman dengan munculnya alat-alat elektronik yang semakin canggih mengakibatkan melemahnya hubungan antarindividu dan mulai terkikisnya nilai-nilai kearifan lokal yang telah diwariskan nenek moyang dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Oleh karena itu, sangat penting lagu dolanan Jawa dan dolanan tradisional diajarkan atau diperkenalkan kepada

anak-anak sejak dini.

(14)

3

Syair lagu dolanan Padhang Bulan yang tertulis sebagai berikut : Padhang –padhang bulan (Malam terang bulan)

Ayo gage dha dolanan (Lekaslah untuk bermain)

Dolanane na ing latar (Bermain di halaman)

Ngalap berkah gilar-gilar (Menikmati sinarnya yang benderang) Nundhung begog hangethikar (Mengusir gelap hingga lari terbirit-birit).

Lagu dolanan Padhang bulan ini menggunakan simbolik yang mengungkap makna bahwa setiap manusia yang dapat mensyukuri atas karunia kegembiraan hati dari Tuhan, niscaya hidupnya akan mampu mengusir kedukaan. Suatu kegelapan yang bersemayam di dalam hati itu sendiri. Dengan terusirnya kedukaan, maka manusia tidak hanya mendapatkan kebahagiaan yang terefleksikan pada wajah, namun akan mendapatkan kesehatan raga.

Begitulah makna dibalik simbol-simbol yang digunakan dalam salah satu syair lagu dolanan Jawa, bukan hanya sekedar menjadi hiburan, namun memuat pesan-pesan moral yang dapat memberikan pencerahan bagi manusia sejak anak-anak hingga dewasa, juga mengandung nilai-nilai budaya, etika dan sopan santun di dalam rumah maupun sopan santun di lingkungannya.

(15)

4

mereka juga tidak akan mengetahui tradisi budaya dan tidak akan tertanam nilai kearifan lokal dalam diri mereka, baik nilai kebaikan, nasehat-nasehat, maupun ajaran bersikap dan berperilaku santun kepada semua orang. Oleh karena itu, perlu pengarahan dan bimbingan dari orangtua. Jika orangtua terlalu sibuk dan tidak peduli untuk memperkenalkan atau menanamkan nilai-nilai kearifan lokal sebagai nilai kebaikan kepada anak-anaknya, hal ini yang mengakibatkan anak kehilangan identitas dirinya dan budaya warisan nenek moyangnya sehingga berperilaku tidak baik.

Begitu juga dengan lingkungan sekitar sebagai pendukung perkembangan anak jika kurang memperhatikan bahkan mengabaikan tradisi budaya seperti adanya lagu dolanan Jawa, Hal ini membuktikan tidak adanya kepedulian masyarakat untuk ikut melestarikan lagu dolanan Jawa. Ketidakpedulian masyarakat dapat terlihat jika tidak adanya sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pihak-pihak tertentu juga memiliki peranan sangat penting seperti pemerintah yang harus memperhatikan melalui program di televisi. Televisi sering menayangkan ’lomba menyanyi anak-anak’ tetapi acara tersebut didominasi dengan ’lagu-lagu dewasa’. Hal tersebut sebenarnya tidak relevan dengan

(16)

5

Anak-anak sebagai pemegang tongkat perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sangat disayangkan jika kurang pemahaman dan pengalaman tentang budaya dan warisan nenek moyang, dikhawatirkan kelak bangsa ini akan kehilangan jati diri dan karakter yang berbudi luhur. Anak-anak juga merupakan generasi penerus pembangunan bangsa hendaknya memiliki sikap ikut memiliki, mencintai dan harus bangga kepada budayanya sendiri. Jika kebanggaan anak-anak luntur terhadap budayanya sendiri akan mengakibatkan terputusnya pewarisan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi penerusnya. Hal ini merupakan masalah besar yang tidak boleh dibiarkan. Sangat ironis keadaan zaman sekarang, ketika masyarakat luas diserbu oleh derasnya globalisasi dan kemajuan teknologi, tetapi tidak mempunyai pegangan yang kuat terhadap budaya maka salah satu dampak globalisasi adalah banyaknya permainan elektronik untuk anak-anak dalam bentuk game. Inilah yang membuat anak-anak tidak akrab lagi dengan tradisi budaya lagu dolanan Jawa.

Berdasarkan fakta di lapangan, lagu dolanan Jawa memang masih diketahui oleh anak-anak, tetapi sudah jarang digunakan mereka. Pada zaman sekarang sudah sangat sedikit masyarakat yang mengetahui lagu dolanan Jawa, apalagi nilai kearifan yang terkandung dalam lagu tersebut. Sehingga, masyarakat tidak mengetahui warisan budaya nenek moyang.

(17)

6

makna yang mampu mempengaruhi pembentukan karakter dan perilaku anak-anak.

Banyak manfaat yang didapat anak-anak dari warisan budaya nenek moyang, apalagi yang terdapat pada lagu dolanan Jawa. Lagu dolanan Jawa mengandung nilai-nilai kehidupan yang menunjukkan nilai kebaikan melalui nilai kearifan lokal dan dapat dilakukan dengan cara menyenangkan juga sederhana sehingga anak-anak dapat cepat menerima nilai kearifan lokal warisan nenek moyang. Padahal lagu dolanan Jawa ini sudah ada sejak nenek moyang dulu sekitar tahun 1400-an. Sejak tahun itu, lagu dolanan Jawa terus dilestarikan dan dikembangkan oleh para penerusnya, tidak seperti zaman sekarang yang tidak mau tahu lagi masalah warisan nenek moyang dan mengabaikannya akibat perkembangan zaman.

Kenyataan yang ada di tengah masyarakat sekarang dapat digambarkan dalam sebuah ilustrasi. Alasan orangtua ingin menyenangkan anak, ketika anak ingin mainan orangtua cenderung membelikan perangkat permainan modern (game) yang kini makin banyak diperjual belikan di pasaran. Tanpa disadari oleh orangtua, bahwa game yang dimainkan secara individu, secara psikologi dapat menanamkan sifat egois pada diri anak. Akibatnya anak tumbuh menjadi pribadi yang egois tidak peduli dengan orang lain dan bersikap sesuka hati.

(18)

7

pemerintah, masyarakat dan lingkungan yang terkait sangat dibutuhkan dalam melestarikan budaya lokal yang merupakan sumber kekayaan budaya bangsa.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional membentuk kerjasama dalam menangani masalah kearifan lokal yang saat ini perlu ditingkatkan agar mendapatkan upaya dan solusi yang dapat berguna untuk mempertahankan kearifan lokal warisan nenek moyang.

Salah satu penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh Ni Wayan Sartini dalam jurnalnya tahun 2009 yang berjudul “Menggali Nilai Kearifan Lokal

Budaya Jawa Lewat Ungkapan (Bebasan, Saloka dan Paribasa)”. Berdasarkan latar belakang inilah peneliti mengambil judul penelitian “Nilai Kearifan Lokal dalam Syair Lagu Dolanan Jawa” menggunakan kajian semantik.

B. Identifikasi Masalah

Terkait dengan masalah yang diungkapkan pada latar belakang masalah, maka terdapat sejumlah permasalahan yang muncul untuk diidentifikasi. Masalah-masalah itu secara langsung berhubungan dengan perkembangan zaman yang semakin melupakan budaya. Pada lagu dolanan Jawa diciptakan syair yang menggandung makna-makna penting dalam kehidupan dan nasehat untuk para generasi muda (anak-anak) dalam menyaring perkembangan zaman. Beberapa masalah yang teridentifikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya perhatian dan kepedulian terhadap nilai kearifan lokal. 2. Masyarakat kurang mengetahui nilai-nilai kearifan lokal yang

(19)

8

3. Masyarakat tidak mengetahui manfaat nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam syair lagu dolanan Jawa.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan bukan hanya untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penelitian tetapi juga untuk menetapkan terlebih dahulu segala sesuatu yang menjadi masalah untuk mendapatkan pemecahannya. Maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti secara khusus pada analisis makna syair lagu dolanan Jawa untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam syair lagu dolanan Jawa. Hal inilah yang membuat peneliti menggunakan pendekatan semantik. Sebab pendekatan semantik adalah pendekatan yang mengkaji tentang lambang-lambang dan tanda-tanda yang menyatakan makna.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka pokok masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana makna yang terkandung dalam syair lagu dolanan Jawa? 2. Bagaimana nilai kearifan lokal yang terkandung dalam syair lagu

dolanan Jawa, (Cublak-cublak Suweng, Dhondong Opo Salak, Gundhul Pacul, Jamuran, Jaranan, Lir Ilir, Menthok-menthok, Pitik

(20)

9

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Sebagaimana penelitian yang akan dilakukan bertujuan :

1. Mendeskripsikan makna syair lagu dolanan Jawa.

2. Mengetahui nilai kearifan lokal yang terkandung dalam lagu dolanan Jawa, (Cublak-cublak Suweng, Dhondong Opo Salak, Gundhul Pacul, Jamuran, Jaranan, Lir Ilir, Menthok-menthok, Pitik Tukung, Sluku-sluku Bathok, Suwe Ora Jamu.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoretis

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka diperlukan manfaat dari penelitian tersebut, maka adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menambah pengetahuan khususnya Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia dalam bidang kajian semantik dan secara umum memberikan manfaat bagi pemerhati kelestarian budaya, khususnya budaya Jawa.

(21)

10

c. Memberikan sumbangan untuk perkembangan dan penerapan lagu dolanan Jawa sebagai ilmu pengetahuan yang mampu menunjang nilai positif dalam kehidupan.

2. Manfaat Praktis

(22)

83

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Sri Wintala. 2012. Wisdom Van Java. Bantul: In Azna Books.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Endraswara, Suwardi. 2010. Folklor Jawa Macam, Bentuk, dan Nilainya. Jakarta: Penaku.

Endraswara, Suwardi. 2013. Pendidikan Karakter dalam Folklor. Yogyakarta : Pustaka Rumah Suluh.

Fitri, Agus Zaenal. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai & Etika di Sekolah. Jogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Haryanto, Sindung. 2013. Dunia Simbol Orang Jawa. Yogyakarta : Amara Books. Ismullah, Sarah dan Ibrahim Ismullah. 2012. Kumpulan Lagu Daerah Nusantara

Terpopuler. Jakarta: Cerdas Interaktif.

Koentjaningrat. 1974. Kebudayaan Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.

Moleong, J Lexi. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mursini. 2011. Apresiasi dan Pembelajaran Sastra Anak-anak. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Pateda, Mansoer. 1986. Semantik Leksikal. Jakarta : Rineka Cipta.

Rahardjo, Turnomo. dkk. 2012. Literasi Media dan Kearifan Lokal: Konsep dan Aplikasi. - :Mata Padi Pressindo.

Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Antropologi Sastra Peranan Unsur-unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sartini, Ni Wayan. 2009. “Menggali Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa lewat Ungkapan (Bebasan, Saloka, dan Paribasa)”, (Jurnal: Universitas Airlangga).

(23)

84

Sinar, Tengku Silvana. 2003. Teori & Analisis Wacana. Medan : Pustaka Bangsa Press.

Suwandi, Sarwiji. 2008. Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta : Media Perkasa.

http://sastraindonesiaoke.blogspot.com/2012/09/pengertian/makna/ragamhtml/4/2 014/20//..

http://suryana77.wordpress.com/2011/02/04/nilai-nilai-karakter sebagai nilai kearifan lokal/.

Gambar

Tabel 2.1 ..............................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam syair lagu-lagu religi Grup Band

yang berjudul “ Nilai -Nilai yang Terkandung dalam Syair Lagu-Lagu Pengiring Upacara Pemberkatan Pernikahan di Gereja dan Kaitannya dengan harapan.. Keluarga Baru” ini

Kajian Nilai - Nilai yang Terkandung dalam Syair Lagu Uju Di Ngolukkon dan Kaitannya dengan Pandangan Hidup Masyarakat Batak Toba terhadap Orang Tua.. Program Studi

Kedua, nilai edukatif yang terkandung dalam lagu dolanan berbahasa Jawa relevan sebagai materi ajar berbicara untuk siswa kelas VII SMP/Sederajat.. Nilai edukatif

Mantra Jawa dalam KPAA sebagai warisan leluhur Jawa yang ditransmisikan melalui budaya lisan, di dalamnya terdapat kearifan lokal yang berbentuk nilai-nilai kultural yang berguna

Langkah-langkah untuk dapat mengungkap nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam syair-syair lagu religi Wali Band yang akan penulis lakukan sesuai dengan

Hasil penelitian diketahui bahwa ada enam jenis permainan rakyat atau dolanan anak Jawa yang sering dimainkan oleh anak-anak di daerah pedesaan.. Keenam dolanan tersebut

Lagu dolanan Gundhul Pacul mengandung makna budaya yaitu jika orang yang mempunyai kehormatan, kedudukan, dan kemuliaan karena mempunyai penghasilan yang luar biasa, maka