BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGDalam rangka pelaksanaan otonomi daerah secara nyata dan bertanggung jawab sebagai mana yang diamanatkan dalam undangundang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dimana berdasarkan pasal 14 dinyatakan bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota merupakan urusan yang berskala Kabupaten/Kota yang meliputi berbagai kewenangan. Sedangkan urusan pemerintahan Kabupaten/Kota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan Daerah.
Bidang Koperasi UMKM, Perindustrian , Perdagangan dan Pasar menurut pasal 14 undang-undang nomor 32 tahun 2004 merupakan bagian dari 14 ( empat belas ) bidang kewenangan yang harus dilaksanakan pemerintahan kabupaten/Kota disamping urusan pilihan lainnya. Dengan demikian Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian Perdagangan dan Pasar untuk masa yang akan datang bertanggung jawab sepenuhnya dalam
Semangat Reformasi mewarnai pendayagunaan Aparatur Negara dalam menciptakan Administrasi Negara yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, dengan melaksanakan prinsip-prinsip ”Good Governant dan Clean Goverment” yang di topang oleh azaz
partisipatif, transparansi dan akuntabilitasi secara berkesinambungan sesuai dengan misi organisasi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
B.1. MAKSUD
Arahan pengembangan Koperasi, UMKM, perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pesisir Selatan dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun yang akan datang ditujukan pada perbaikan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat ( kelompok sasaran ) didaerah pedesaan.
Perbaikan ekonomi akan dicapai melalui pengembangan Koperasi usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ), industri kecil menegah (IKM) serta kerajinan, Perdagangan dan Pasar, sesuai dengan potensi sumber daya yang tersedia. Agar usaha- usaha tersebut bisa berkembang, terlebih dahulu adanya pertisipasi masyarakat melalui kearifan lokal melalui kelompok sasaran termotivasi untuk merubah sikap, sehingga bisa menyadari bahwa keberhasilan mereka sangat tergantung dari usaha mereka sendiri, untuk itu mereka perlu meningkatkan kemampuan dan kemauan dalam mengembangkan usahanya serta berusaha menumbuhkan usaha baru yang mempunyai prospek yang lebih baik.
B.2. TUJUAN
Untuk maksud tersebut, diperlukan kemauan dari Pemerintah Daerah dan dukungan dari pihak Swasta dalam membuka cakrawala berfikir dan pengembangan kualitas masyarakat ( sumber daya manusia ), serta memberikan jalan keluar (solusi ) supaya mereka bisa mendorong dirinya sendiri. Pemerintah bersifat sebagai fasilitator sedangkan Fasilitasi yang diberikan berupa keterampilan dan keahlian, hal ini dimaksud agar ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pemerintah secara berangsur-angsur bisa berkurang.
C. LANDASAN HUKUM
Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dibidang Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, serta bertanggung jawab kepada Bupati, melalui Sekretaris Daerah. D ibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor : 11 Tahun 2010 tanggal 30 Nopember 2010 tantang pembentukan Organisasi dan Tata Dinas Daerah Kabupaten Pesisir
Selatan
D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
D.1. Tugas Pokok
Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten, Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dibidang Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar serta tugas-tugas perbantuan lainnya yang tidak diatur dalam kewenangan pusat dan propinsi.
D.2. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud , Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pesisir Selatan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang koperasi ,UMKM, perindustrian, perdagangan dan pasar.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar.
3. Pembinaan dan pelaksanaan urusan dibidang Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar;
4. Pembinaan Unit pelaksana teknis dinas;
5. Pelaksanaan Tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan .
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan Renstra ini terdiri atas :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Landasan Hukum
D. Tugas Pokok dan Fungsi E. Sistematika Penulisan BAB II KONDISI OBJEKTIF SAAT INI
A. Data Capai Sesuai Tupoksi
A.1. Sektor Koperasi dan UMKM A.2. Sektor Perindustrian
A.3. Sektor Perdagangan A.4. Sektor Pasar B. Permasalahan dan Tantangan
B.1. Permasalahan
B.2. Tantangan
BAB III SASARAN PEMBANGUNAN
A. Visi & Misi A.1. Visi A.2. Misi
B. Tujuan dan Sasaran B.1. Tujuan
B.2 Sasaran
C. Stategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran D. Penetapan kebijakan
BAB IV INDIKATOR KEBERHASILAN
A. Hasil yang akan dicapai sesuai topoksi B. Standar Pelayanan Minimal
BAB V PENUTUP Lampiran
BAB II
KONDISI OBJEKTIF SAAT INI
A. DATA CAPAI SESUAI TUPOKSI
A.1. Sektor Koperasi
Secara kuantitas perkembangan jumlah koperasi di kabupaten Pesisir Selatan cendrung menurun dimana sampai dengan Tahun 2010 Koperasi berjumlah 389 koperasi, sedangkan tahun 2013 Koperasi berjumlah 286 unit terjadi pengurangan sejumlah 103 unit, Koperasi aktif atau yang melakukan RAT tahun 2010 sebanyak 76 koperasi sedangkan tahun 2013 yang melaksanakan RAT sampai triwulan I tahun 2014 adalah sebanyak 36 Unit hal ini disebabkan oleh Secara operasional koperasi tidak aktif lagi, pengurus juga tidak aktif dalam menjalankan kegiatanya juga tidak ditemui lagi alamat dan kantor Koperasi disamping itu koperasi telah banyak melanggar aturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga banyak koperasi yang dicabut izin operasionalnya.
Namun secara kwalitas koperasi yang ada saat ini cukup berkembang hal ini terlihat telah banyak koperasi yang telah melaksanakan RAT tepat pada waktunya dan dari segi modal telah berkembang yakni tahun 2010 Rp. 112.450.731.500,-Sedangkan tahun 2013 berjumlah Rp. 134.925.953.200,-
Jumlah UMKM tahun 2010 sebanyak 2440 UMKM dan target binaan UMKM sampai dengan tahun 2015 diharapkan berjumlah 7940 UMKM.
A.2. Sektor Perindustrian
Potensi sektor Industri erat kaitannya dengan sektor lainnya seperti hasil sektor Pertanian, Perkebunan, Perikanan Pertambangan. Jumlah IKM dibawah binaan Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar tahun 2010 adalah sebanyak 1.015 sedangkan tahun 2013 bertambah 1.048 IKM. Jumlah Tenaga kerja yang terserap pada sektor IKM tahun 2010 sebanyak 4.505 sedangkan tahun 2013 menjadi 6.364 orang juga pada sektor perkembangan Nilai produksi IKM tahun 2010 adalah sebesar Rp. 144.019.034.000,- cendrung naik menjadi 322.273.876.000,- pada tahun 2013. Hal ini sangat menggembirakan dan sangat mendukung terhadap laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan secara makro. Untuk mempertahankan tingkat pendapatan masyarakat tersebut dibutuhkan inovasi dan kerja keras untuk mengejar ketertinggalan selama ini karena pada tahun 2014 kabupaten pesisir Selatan bertekat untuk keluar dari daerah tertinggal.
A.3. Sektor Perdagangan
Dalam peningkatan Promosi Produk-Produk Unggulan serta hasil Kerajinan IKM serta makanan ringan khas Kabupaten Pesisir Selatan sektor Perdagangan telah dapat melaksanakan Promosi
baik dalam maupun luar propinsi seperti mengikuti Bali expo dan Banten Expo tahun 2010 sedangkan untuk promosi dalam daerah tidak diikuti karena pada saat itu kita sedang melaksanakan Festifal langkisau di Kota Painan dan Tempat lainnya. Sedangkan sampai tahun 2013 telah diikuti pameran diluar Propinsi Sumatera Barat seperti Pameran Lombok Expo dan APKASI Expo di Jakarta disamping Promosi di dalam Propinsi Sumatera Barat seperti Pekan Budaya Padati di Bukittingi dan Padang Fair disamping kegiatan rutin tahunan Festival Langkisau di Painan.
Khusus di bidang Metrologi saat ini untuk pelaksaan tera dan tera ulang alat Ukur Timbang Takar dan Peralatannya (UTTP) masih dilaksanakan oleh UPTD Kemetrologian Provinsi Sumatera Barat karena pelaksanaan tera tersebut belum diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, hal ini karena kita belum memiliki UPTD kemetrologian sedangkan kita telah memiliki petugas Pengamat Tera dan Penera Ahli yang dapat difungsikan untuk petugas penera dan juga tahun 2012 melalui dana DAK Kementrian Perdagangan mendapat bantuan peralatan UTTP beserta 1 (satu) unit mobil operasional Kemetrologian. Namun sampai saat ini peralatan Kemetrologian bantuan DAK Kementrian Perdagangan tersebut belum dapat difungsikan secara maksimal.
Sampai Tahun 2013 alat ukur timbang yang telah ditera sebanyak 219 unit di 15 Kecamatan, juga telah dapat melaksanakan pembinaan, sosialisasi dan pengawasan terhadap barang beredar serta makanan dan barang kadaluarsa pada setiap pasar yang ada pada tiap Kecamatan.
A.4. Sektor Pasar
Pasar sebagai tempat pergerakan ekonomi masyarakat memiliki peran yang sangat strategis untuk proses interaksi ekonomi masyarakat. Karena dipasarlah terjadi jual beli antara produsen dengan konsumen, dan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli untuk menjual produk-produk dan hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan produk lainya. Untuk Kabupaten Pesisir Selatan terdapat 50 pasar baik pasar Nagari, Pasar kecamatan dan Pasar Kabupaten sampai tahun 2013 telah dilaksanakan revitalisasi terhadap pasar Kabupaten seperti Pasar Painan dan Pasar Sago disamping itu juga dilaksanakan rehap dan bantuan peralatan kebersihan terhadap Pasar-pasar Kecamatan dan nagari untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pedagang dan pengunjung pasar.
B. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
B. 1. Permasalahan
1. Sektor Koperasi
Secara kualitatif Koperasi dan UMKM masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang antara lain :
1.1 Citra Koperasi secara umum belum baik 1.2 Kurangnya kemandirian Koperasi
1.3 SDM Pembina dan Pengelola Koperasi dan UMKM masih
Rendah
1.4 Modal usaha Koperasi dan UKM Terbatas
1.5 Kinerja UMKM dalam meningkatkan Produktifitas, nilai tambah, mencapai pangsa pasar dinilai relatif rendah.
2. Sektor Perindusrtrian
Sektor industri dalam pengembangannya menemui berbagai permasalahan yang antara lain :
2.1 Lemahnya manajemen pengelola usaha
2.2 Kurang profesionalnya pengelola usaha Industri kecil 2.3 Rendahya kesadaran masyarakat dalam pengurusan
Izin Industri
2.4 Produk yang ditampilkan belum mampu bersaing 2.5 Kurangnya Akses Informasi promosi
2.6 Pengelola usaha masih bersifat tradisional 2.7 Masih berkurangya pengendalian
pencemaran lingkungan baik yang berskala kecil maupun berskala besar
3. Sektor Perdagangan
Sektor Perdagangan dalam pembinaan menemui berbagai permasalahan yang antara lain :
3.1. Dalam Pengawasan perizinan dan pendaftaran masih kurangnya alat transportasi
3.2. Kurangya tenaga ahli dalam pelaksanaan tera ulang
3.3. Terbatasnya tenaga pelatih untuk pembinaan pengusaha
3.4. Hasil Produksi kalah bersaing dengan produk luar daerah
3.5. Terbatasnya SDM dari pengusaha
4. Sektor Pasar
Dalam pengembangan dan pemeliharaan pasar-pasar kabupaten dan nagari terdapat beberapa kendala dan permasalahan antara lain :
4.1. Kurang terpeliharanya Bangunan Pasar karena keterbatasan
dana
4.3. Terbatasnya sarana dan prasarana operasional 4.4. Belum Maxsimalnya penertiban penempatan
pedagang pasar
4.5. Masih rendanya kesadaran masyarakat pedagang dalam menjaga kebersihan Pasar
4.6. Masih terbatasnya Sarana dan Prasarana Pasar
B.II. TANTANGAN
1. Sektor Koperasi
Disamping kendala / permasalahan yang dihadapi sebagaimana yang telah diuraikan diatas, terdapat beberapa tantangan yang dapat telah di uraikan diatas, terdapat beberapa tantangan yang dapat ditangkap oleh Koperasi dan UKM antara lain :
1.1 Terbatasnya permodalan, teknologi, informasi masih, pasar produk dan lokasi usaha serta jaringan kerja dan kemitraan
1.2 Keberadaan KSP/USP secara umum belum membaik 1.3 Rendahnya kesadaran anggota dalam melaksanakan
1.4 Agar dilakukan Infentarisasi tunggakan PKM
1.5 Sulitnya mendapatkan data yang akurat
1.6 Belum adanya sektor PKM yang strategis untuk dikembangkan terutama yang mengelola produk unggulan
2. Sektor Industri
Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan industri di Kabupaten Pesisir Selatan antara lain :
2.1 Untuk perizinan kedepan diupayakan agar seluruh Industri Kecil telah mempunyai izin
2.2 Perlu ditingkatkan manajemen pengelola usaha 2.3 Perlu ditingkatkan mutu produk industri
2.4 Pembangunan gedung promosi dapat dilaksanakan
2.5 Agar limbah yang dapat dimanfaatkan menjadi nilai tambah dan lingkungan sehat
3. Sektor Perdagangan
Tantangan yang dihadapi dalam perkembangan
disektor Perdagangan di Kabupaten Pesisir Selatan antara lain :
3.1 Perlunya tenaga ahli dalam pelaksanaan tera ulang 3.2 Perlunya ditingkatkan SDM para tenaga pelatih 3.3 Perlu ditingkatkan mutu hasil produksi
4. Sektor Pasar
Tantangan yang dihadapi dalam perkembangan
disektor Perdagangan di Kabupaten Pesisir Selatan antara lain :
4.1 Pemeliharaan Bangunan Pasar
4.2 Banyaknya Bangunan Pasar sepanjang Jalan Negara sehingga terjadi kemacetan dan ketidak nyamanan masyarakat di Pasar.
4.3 Kurangnya Jumlah Pasar di Kabupaten Pesisir Selatan.
BAB III
STRATEGI PEMBANGUNAN
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten pesisir Selatan yang mengembankan tugas pokok dalam pembangunan sektor Koperasi, UMKM, Perindustrian Perdagangan dan Pasar, telah menyusun dan menetapkan Visi dan Misinya guna memberikan arah pembangunan ekonomi masyarakat dimasa mendatang.
A. VISI dan MISI
A.1. VISI
Visi dari Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan
Pasar Kabupaten Pesisir Selatan adalah Terwujudnya ekonomi kerakyatan yang didukung oleh kekuatan sektor koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar.
A.2. MISI
Misi yang diemban Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pesisir Selatan adalah Menumbuh kembangkan usaha kerakyatan pada sektor K operasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan dan Pasar dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki pada tingkat efesi ensi yang menguntungkan.
B. TUJUAN DAN SASARAN
Bertitik tolak dari Visi dan Misi yang telah di tetapkan Dinas Koperasi UMKM, Perindusrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pesisir Selatan, maka untuk mewujudkannya telah di tetapkan tujuan dan sasaran sebagai berikut:
B.1. Tujuan
Tujuan Pembangunan sektor Koperindag dan Pasar ;
a. Meningkatkan pembinaan usaha sektor Koperasi , UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar.
b. Meningkatkan efektifitas dan efisiesi pembangunan sektor Koperindag dan Pasar.
c. Meningkatkan pengendalikan, pengawasan dan evaluasi perkembangan usaha Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar .
d. Meningkatkan pelayanan secara capat, tepat dan murah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
e. Tercapainya Akuntabilitas kinerja Dinas Kopperindag dalam pembangunan sektor Usaha Koperasi dan UMKM, ,Perindustrian Perdagangan dan Pasar.
f. Tersedianya data potensi usaha sektor Koperasi dan UMKM, Perindustrian Perdagangan dan Pasar.
g. Berjalannya Ekonomi kerakyatan sesuai dengan Visi dan Misi Dinas Koperasi UMKM Perindustrian Perdaganagn dan Pasar.
B.2. Sasaran
Sedangkan sasaran pembangunan sektor Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar antara lain a. Tersedianya Unit – unit usaha disektor Koperasi, UMKM,
Perindustrian, Perdagangan dan Pasar, yang memiliki daya saing.
b. Tersedianya tenaga – tenaga profesional dibidang Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan
Pasar.
c. Tersedianya komoditi unggulan yang mampu bersaing dengan komoditi Daerah lainya.
d. Terwujudnya pelayanan yang prima terhadap dunia usaha di berbagai sektor ekonomi kerakyatan.
e. Terwujudnya arahan pembangunan sektor Koperasi UMKM, Perindustrian Perdagangan dan Pasar yang transparan
f. Kembalinya kepercayaan dunia usaha terhadap lembagalembaga ekonomi yang berkembang
C. STARTEGI PENCAPAIAN TUJUAN / SASARAN
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan diperlukan berbagai program dan kegiatan yang harus dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan, pada tahun 2013 telah disusun dan telah ditetapkan beberapa program dan kegiatan pada masing – masing sektor antara lain :
C.1. Program dan Kegiatan sektor Koperasi & UMKM
I. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah ;
1. Pelatihan Manajemen Pengelolaan UMKM.
II. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi ; 1.
Pembinaan , Pengawasan & Penghargaan Koperasi berprestasi.
2. Peningkatan dan Pengembangan jaringan kerjasama usaha Koperasi.
C.2. Program dan Kegiatan sektor Perindustrian ;
I. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sitem Produksi. 1. Penguatan Kemampuan Industri berbasis Teknologi. II. Program Pengebangan industri Kecil dan Menengah
1. Fasilitasi bagi Industri Kecil dan Menengah terhadap pemanfaatan Sumber Daya.
2. Pemutakhiran Data IKM
3. Penyediaan Sarana dan Prasarana bagi Industri Kecil
4. Penyediaan Tempat Promosi Produk UMKM III. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
1. Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri kepada IKM.
C.3. Program dan Kegiatan sektor Perdagangan ;
I. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata; 1. Pelaksanaan Festival Langkisau
II. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
1. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa. 2. Operasionalisasi dan Pengembangan UTTP Kemetrologian
III. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri ; 1. Peningkatan Sistem Jaringan Informasi Perdagangan.
C.4. Program dan Kegiatan sektor Pasar ;
I. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri ; 1. Pengembangan Pasar dan distribusi barang/produk.
2. Lanjutan Pembangunan Pasar Inpres Painan(DAK dan Pendamping tahun 2013 ).
3. Penunjang dan Perencanaan DAK 2013.
4. Pelayanan Administrasi Penerimaan/Tagihan dan Pengelolaan Pasar.
5. Pengamanan dan Pengelolaan Pasar.
6. Pemeliharaan Rutin/berkala Bangunan Pasar Kabupaten Pesisir Selatan
7. Lanjutan Pembangunan Pasar Inpres Painan ( DAK dan Pendamping Tahun Anggaran 2012 )
Dinas Koperindag dan Pasar menetapkan, kebijakan ini di arahkan untuk :
1. Pengembangan sistim ekonomi yang sehat dan adil
2. Mengembangkan perekonomian yang berpotensi global sesuai dengan kemajuan teknologi dan mengembangkan komoditi pertanian, kehutanan, kelautan, Pertambangan, Pariwisata serta industri kecil dan kerajinan rakyat.
3. Mengembangkan kebijakan sektor Industri dan infestasi dalam rangka meningkatkan daya saing global dengan membuka networking dan kesempatan berusaha bagi segenap rakyat.
BAB IV
INDIKATOR KEBERHASILAN
A. HASIL HASIL YANG AKAN DICAPAI SESUAI TUPOKSI
Arahan pengembangan koperasi, Pertambangan, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Pesisir Selatan dalam Jangka 5 (lima ) tahun yang akan datang ditujukan pada perbaikan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyrakat didaerah pedesaan.
1. Sektor Koperasi
Pertumbuhan koperasi pada saat sekarang ini berjumlah 286 koperasi dimana target pembinaannya untuk 5 ( lima ) tahun kedepan sebanyak 300 koperasi sedangkan pertumbuhan pengusaha kecil menengah sebanyak 1000 UMKM untuk target pembinaan untuk lima tahun kedepan sebanyak 1.655 IKM
2. Sektor Industri
Kondisi yang diinginkan pada sektor Industri adalah potensi sektor indusri erat kaitannyan dengan sektor lainnya seperti hasil pertanian, perkebunan, peternakan, pertambangan serta hasil
hutan yang apabila diolah secara intensif akan menjadikan sumbangan besar bagi pembangunan industri dimasa mendatang.
3. Sektor Perdagangan
Kegiatan- kegiatan pertanian dan perkebunan pertambangan dan industri padam akhirnya bermuara pada pemasaran produk yang merupakan potensi pada sektor perdagangan dalam perputaran perekonomian di masyarakat sarana dan prasarana perdagangan di tingkatkan 70% pada tahun 5sedangkan peningkatan sumberdaya aparatur ditingkatkan 80% pada tahun 2015 untuk promosi dagang dan industri pada tahun 2015 telah dapat melakukan kontak dagang antara produsen dan konsumen
B. STANDAR PELAYANAN MINIMAL DAN ATAU KOMODITI
UNGGULAN
Dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat telah dapat diberikan pelayanan dengan sebaik –baiknya dan tidak terjadi komplen ditengah – tengah masyarakat seperti pelayanan yang telah diberikan oleh masing- masing sektor seperti :
a. Sektor Koperasi yaitu berupa pelayanan pengurusan izin Badan Hukum Koperasi
b. Sektor Perindustrian Yaitu berupa Pembinaan Industri Kecil Menengah (IKM).
c. Sektor Perdagangan yaitu berupa pembinaan dan pengawasan terhadap pedagang serta promosi produkproduk unggulan.
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan
Kondisi
No. ASPEK/ FOKUS/ BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH
Kinerja pada awal periode
RPJM
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 9 I ASPEK KESEHTERAAN MASYARAKAT
15. Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah 15.1 Persentase Koperasi Aktif 187/389 unit 25/202
unit 30/177 uni t 34/147 uni t 38/113 uni t 42/75 unit 359 unit 15.2 Jumlah UMKM 2.440 unit 1.000 unit 1.050 unit 1.100 unit 1.150 unit 1.200 unit 7.940 unit 15.3 Jumlah UMKM non BPR/ LKM x
15.4 Jumlah UMKM yang dibina 100 unit 110 115 120 125 130 600 unit 15.5 Jumlah BPR/ LKM x
15.6 Jumlah Koperasi yang melakukan RAT
76 unit 15 unit 18 unit 21 unit 24 unit 28 unit 182 unit 15.7 Jumlah UMKM yang mendapat
bantuan modal dari perbankan
15.8 Koperasi yang berbadan hukum 389 unit 12 unit 14 unit 17 unit 19 unit 21 unit 472 unit 15.9 Usaha Mikro dan kecil (UMK) 2.429 unit 1.000 unit 1.050 unit 1.100 unit 1.150 unit 1.200 unit 7.929 unit 15.10 Usaha Menengah (UM) 11 Unit 0 0 0 0 0 11 15.11 Rekapitulasi Kelembagaan
Koperasi
0 9 9 9 9 11 47 unit 15.12 Pengembangan Kemitraan bagi
koperasi dan UMKM
4 6 6 6 6 6 35 unit 15.13 Peningkatan Kelembagaan
Koperasi
66 34 34 34 34 34 238 15.14 Perkuatan Permodalan KSP dan
USP Koperasi dan LKM
64 11 11 11 11 11 123 15.15 Peningkatan SDM UMKM 40 UMKM 100 100 100 100 100 540 UMKM 15.16 Promosi Produk UMKM 0 14 14 14 14 14 70 UMKM
1. Perdagangan
6.1 Sistem Informasi harga (sentra) 0 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 60 kali 6.2 Sistem Jaringan informasi
perdagangan (promosi)
- Dalam Provinsi 2 2 4 4 4 4 20
6.6 Stabilisasi harga 9 bahan pokok ( operasi pasar )
0 2 2 2 2 2 10 kali 6.1 Pasar Kabupaten 11 unit 0 0 0 0 0 11 unit 6.2 Pasar dengan infrastruktur yang
memadai
0 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 paket 6.3 Drinase pasar baik (di PU)
6.4 Pasar yang memiliki parkir 3 0 0 0 0 0 3
Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai
Kebutuhan Pendanaan
Kabupaten Pesisir Selatan
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (Outcome) Kondisi kinerja pada awal RPJMD (Tahun 0)
Capaian Kinerja Program dan Kegiatan Pendanaan Tahun -1 Tahun -2 Tahun -3 Tahun -4 Tahun -5
Kondisi kinerja pada akhir periode RPJMD SKPD Penanggung Jawab Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Urusan Wajib
A BIDANG KOPERASI, UM KM
1 15 15
Program Penciptaan Ikli m Usaha Kecil
Menengah yang kondusif 1 15 15 Jumlah UMKM 2.440 unit 1.000 unit 31 jt 1.050 unit 35 jt 1.100 unit 37 jt 1.150 unit 40 jt 1.200 unit 45 jt 7.940 unit 188jt Kopperindag & Pasar 1 15 15
Jumlah UMKM yang dibina 100 unit 110 50jt 115 55jt 120 60jt 125 63 jt 130 65 jt 600 273 jt Kopperindag & Pasar 1 15 15
Promosi Produk UMKM 0 14 80 jt 14 80 jt 14 80 jt 14 80 jt 14 80 jt 70 400 jt Kopperindag & Pasar 1 15 16 Pengembangan Kemitraan bagi Koperasi dan UMKM
4 1 100 jt 6 100 jt 6 100 jt 6 100 jt 7 100 jt 35 500 jt Kopperindag & pasar
2 Koperasi yang berbadan hukum 389 unit 12 unit 20 jt 14 unit 25 jt 17 unit 30 jt 19 unit 35 jt 21 unit 40 jt 472 unit 150 jt Kopperindag & Pasar 3 Repitalisasi 0 9 unit 50 jt 9 50 jt 9 50 jt 9 50 jt 11 50 jt 47 unit 250 jt Kopperindag & Pasar 4 Kelembagaan Koperasi 5 Peningkatan Kelembagaan Koperasi 66 34 100 jt 34 100 jt 34 100 jt 34 100 jt 36 100 jt 238 500 jt Kopperindag & Pasar 6 Perkuatan Permodalan KSP & USP Koperasi & LKM
6 4 11 1,1 M 11 1,1 M 11 1,1 M 11 1,1 M 15 1,1 M 123 5,5 M Kopperindag & Pasar B BIDANG PERINDUSTRI A N 1 Program Pengembangan IKM yang bermuatan bahan lokal 297 IKM 45 120 jt 75 150 jt 105 210 jt 60 160 jt 45 120 jt 627 760 jt Kopperindag & Pasar
2 Program Bantuan Sarana dan Prasarana IKM
5 1 32 jt 2 80 jt 2 50 jt 30 75 jt 120 60 jt 155 297 jt Kopperindag & Pasar