• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintahan daerah maupun yg ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Renja SKPD merupakan sebuah dokumen rencana resmi daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan program dan kegiatan pelayanan SKPD khususnya, dan pembangunan daerah pada umumnya. Renja SKPD memiliki fungsi yang sangat fundamental dalam sistem perencanaan daerah, karena Renja SKPD merupakan produk perencanaan pada unit organisasi pemerintah terendah dan terkecil. Renja SKPD berhubungan langsung dengan pelayanan pada masyarakat yang merupakan tujuan utama penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kualitas penyusunan Renja SKPD sangatlah menentukan pada kualitas pelayanan pada publik.

Proses penyusunan Renja SKPD dimulai dengan persiapan penyusunan Renja SKPD dengan mengumpulkan pengolahan data dan informasi. Menganalis gambaran pelayanan SKPD untuk menentukan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD sehingga perumusan tujuan dan sasaran yang dihasilkan berdasarkan review hasil evaluasi renja SKPD tahun lalu berdasarkan Renstra SKPD yang didasarkan pada penalaahan rancangan awal RKPD. Selanjutnya menjadi perumusan kegiatan prioritas yang juga didasarkan kepada penelaahan usulan kegiatan masyarakat.

Prinsip-prinsip di dalam penyusunan rancangan Renja SKPD, adalah sebagai berikut:

a. Usulan dari masyarakat dalam hal ini melalui forum musrembang baik tingkat Desa/Kelurahan dan Kecamatan;

b. Berpedoman pada Renstra SKPD dan mengacu pada rancangan awal RKPD; c. Rumusan program/kegiatan di dalam renja SKPD didasarkan atas

pertimbangan urutan urusan pelayanan wajib/pilihan pemerintahan daerah yang memerlukan prioritas penanganan dan mempertimbangkan pagu indikatif masing-masing SKPD;

d. Penyusunan Renja SKPD bukan kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan merupakan rangkaian kegiatan yang simultan dengan penyusunan RKPD, serta merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penyusunan APBD;

(2)

2 d. Rumusan program/kegiatan di dalam renja SKPD didasarkan atas

pertimbangan urutan urusan pelayanan wajib/pilihan pemerintahan daerah yang memerlukan prioritas penanganan dan mempertimbangkan pagu indikatif masing-masing SKPD;

e. Program dan kegiatan yang direncanakan memuat tolok ukur dan target capaian kinerja,keluaran, biaya satuan per keluaran, total kebutuhan dana, baik untuk tahun n dan tahun n+1.

Keterkaitan Renja SKPD dengan dokumen RKPD dan Renstra SKPD merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena didalam Renja SKPD merupakan penjabaran dan adanya hubungan keselarasan dengan dokumen daerah yang ada di atasnya seperti RPJMD, Renstra SKPD dan RKPD. Renja SKPD merupakan masukan utama bagi penyusunan RKP, Renstra SKPD, dan RPJMD, bagi RKA SKPD, KUA, PPAS, dan RAPBD.

1.2. Landasan Hukum

Dasar Hukum penyusunan Rencana Kerja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau Tahun 2014 adalah :

1. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);

2. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang–Undang Nomor 25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

(3)

3 5. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

7. Undang–Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan anatara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 517);

13. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005 Nomor 15);

(4)

4 14. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 04 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010 Nomor 04, Tambahan Lembaran Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 34); 15. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 01 Tahun 2011 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010 – 2015 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011 Nomor 01);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 09 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2006 Nomor 18 Seri E); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 01 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 Nomor 36 seri E);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 02 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 – 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 Nomor 37 seri E);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 10 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau

20. Peraturan Bupati Lamandau Nomor 34 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013.

21. Peraturan Bupati Lamandau Nomor 20 Tahun 2010 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Bupati Lamandau Nomor : 23 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Renja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau Tahun 2014 adalah untuk melaksanakan dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah periode 1 (satu) tahun yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta menggambarkan capaian kinerja yang dapat ditransformasikan ke dalam Renja SKPD dan Rencana Kerja Anggaran SKPD. Sedangkan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau adalah :

(5)

5 1. Mendeskripsikan tentang program – program prioritas yang akan dilaksanakan

langsung oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau;

2. Program–program tersebut dapat terlaksana sesuai yang diharapkan dengan menitikberatkan pada program - program prioritas;

1.4. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD 3.3 Program dan Kegiatan

(6)

6

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Program Renstra SKPD

Rencana Kerja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau adalah penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis. Tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan – kegiatan atau program yang telah disusun dapat dilihat berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.

Akuntabilitas merupakan suatu bentuk perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Terkait dengan hal tersebut Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran dari hasil apa yang telah diraih atau dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau selama tahun 2013 dan perkiraan target tahun 2014. Pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran melalui tahapan sebagai berikut :

A. Penetapan Indikator Kinerja

Penetapan indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator Kinerja Kegiatan meliputi indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits) dan dampak (impacts). Indikator-indikator tersebut dapat berupa dana, sumber daya manusia, laporan, buku dan indikator lainnya. Penetapan indikator kinerja ini diikuti dengan penetapan besaran indikator kinerja untuk masing-masing jenis indikator yang telah ditetapkan.

B. Capaian Analisis Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja.

(7)

7

Evaluasi Program/Kegiatan Tahun 2012

Untuk Tahun Anggaran 2012 Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau dengan APBD sebesar Rp.6.821.475.588 ,- dengan rincian sebesar Rp. 1.199.704.000,- untuk Belanja Langsung Tidak Langsung dan sebesar Rp. 5.621.771.588,- untuk Belanja Langsung. Dari jumlah dana tersebut terealisasi sebesar Rp 5.564.307.376,- dengan capaian kinerja fisik sebesar 96% dan capaian kinerja keuangan sebesar 82%. Pada Tahun 2013 Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau terdiri dari 14 program dan 52 kegiatan.

Ada beberapa anggaran yang tidak terserap yaitu pada kegiatan :

1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan Kegiatan Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah dari pagu kegiatan sebesar Rp. 11.950.000,- tidak terealisasi hal ini dikarenakan tidak adanya tenaga teknis yang melaksanakan kegiatan tersebut.

2. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dengan Kegiatan Pengembangan Pasar Nanga Bulik Penunjang Kabupaten dari pagu kegiatan sebesar Rp. 15.000.000,- tidak terealisasi dikarenakan pengurusan IMB bangunan untuk pasar Nanga Bulik tidak jadi dilaksanakan.

(8)

8

Tabel 2.1

REKAPITULASI HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2012

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR KINERJA OUTCOME TARGET KINERJA

PAGU ANGGARAN (Rp) REALISASI

KEUANGAN APBD 2012 (Rp) REALISASI FISIK APBD 2012 (%) RKPD TAHUN 2012 APBD TAHUN 2012 1 2 3 4 5 6 7 8 1 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM 3.835.204.000 6.821.475.588 5.564.307.376 96

I BELANJA TIDAK LANGSUNG

1.199.704.000 1.199.704.000 1.190.125.904 99,20 II BELANJA LANGSUNG 2.635.500.000 5.621.771.588 4.374.181.472 77,81

(9)

9

1

Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran 100%

- Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terkirimnya surat menyurat 100%

7.000.000 6.600.000 5.958.000 90,27 -

Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber daya air dan Listrik

Terpenuhinya kebutuhan

listrik, telepon dan Air kantor 100%

25.000.000 27.613.200 23.001.480 83,30 -

Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan

Dinas/Operasional

Terpenuhinya kebutuhan

operasional kendaraan dinas 100%

3.500.000 2.310.000 2.232.500 96,65 -

Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Tertibnya administrasi keuangan 100% 297.526..000 329.253.000 298.157.117 90,56 -

Penyediaaan Jasa Kebersihan Kantor Terjagannya Kebersihan kantor 100% 81.123.600 73.959.000 70.963.200 95,95 - Penyediaan Jasa Perbaikan

Peralatan Kerja

Terpeliharanya peralatan kerja

dengan baik 100% 19.995.000 19.495.000 19.485.000 99

- Penyediaan Alat Tulis Kantor

Tersedianya peralatan alat

tulis kantor 100% 55.051.600 55.152.000 55.142.875 99 -

Penyediaan Barang Cetakan dan

Penggandaan Terpenuhinya kebutuhan akan

(10)

10

-

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Terpenuhinya kebutuhan instalasi listrik dan penerangan kantor 100% 30.000.000 30.000.000 29.600.000 98

- Penyediaan Peralatan dan

Perlengkapan Kantor Tersedianya peralatan Kantor 100% 71.250.000 276.200.000 262.624.975 95

- Penyediaan Peralatan Rumah

Tangga

Tersedianya peralatan rumah

tangga 100% 5.001.700 5.501.700 5.491.200 99

-

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

Meningkatnya minat baca dan

pengetahuan aparatur 100% 7.000.000

8.400.000

8.330.000 99

- Penyediaan Makanan dan Minuman

Terpenuhinya kebutuhan makan/minum aparatur 100% 11.250.000 70.000.000 66.805.000 95

- Rapat-rapat Konsultasi ke Luar

Daerah

Tersedianya kebutuhan kegiatan koordinasi dan konsultasi keluar daerah aparatur

100%

150.000.000 182.860.000 181.116.381 99

- Rapat-rapat Konsultasi ke Dalam

Daerah

Tersedianya kebutuhan kegiatan koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah aparatur 100% 125.267.100.000 125.267.100 125.170.000 99 2

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

(11)

11

- Pemeliharaan Rutin / Berkala

Kendaraan Dinas / Operasional

Terpeliharanya kendaraan dinas / operasional dengan

baik 100%

46.500.000 45.500.000 31.030.980 68

-

Rehabilitasi sedang / berat Kendaraan Dinas / Operasional

Terpeliharanya kendaraan dinas / operasional 100% 65.000.000 40.000.000 33.155.000 82

3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

-

Pengadaan Pakaian Khusus Hari –

Hari Tertentu Rapinya Pegawai 100%

34.560.000 34.560.000 18.760.000 99 4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

- Pendidikan dan Pelatihan Formal

Meningkatnya Kapasitas SDM

Aparatur 100% 20.000.000 20.000.000 18.760.000 93

- Bimtek Implementasi Peraturan

Perundangan Meningkatnya Kapasitas SDM Aparatur 100% 15.000.000 15.000.000 13.598.000 90 5

Program Penciptaan Iklim

Usaha UMKM yang Kondusif

- Fasilitasi Pengembangan UKM Terlaksananya Fasilitasi UKM 100%

29.000.000 29.000.000 27.064.000 93

(12)

12

6

Program Pengembangan Kewirausahaan dan

Keunggulan Kompetitif UKM

- Penyuluhan dn Sosialisasi

Perkoperasian dan UMKM

Terlaksananya penyuluhan dan sosialisasi perkoperasian dan UMKM 100% 39.000.000 39.000.000 37.016.000 94 -

Monitoring dan Evaluasi dana

bergulir LKM dan KUR Terlaksananya Monev KUR 100%

26.000.000 25.000.000 23.213.000 92 7 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha UMKM

-

Pengembangan Sarana Pemasaran

Produk UMKM Partisifasi pada SMESCO 100%

29.000.000 29.000.000 28.710.000 99

8 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

- Bimtek Pemantapan Koperasi Terlaksananya Bimtek

Pemantapan Koperasi 100% 29.000.000 29.000.000 29.000.000 100 -

Pembentukan Koperasi atau Pelatihan Administrasi Keuangan Koperasi di Desa PM2L

Terlaksananya pembentukan Koperasi atau pelatihan administrasi keuangan koperasi di desa PM2L 100% 30.0000.000 30.000.000 29.996.000 99

(13)

13 -

Peningkatan Kesehatan KSP/USP Koperasi Primer dan Sekunder tingkat Kabupaten

Terlaksananya peningkatan kesehatan KSP/USP Koperasi Primer dan Sekunder

100%

49.000.000 49.000.000 48.464.000 98

- Hari Koperasi Nasional Partisifasi pada HARKOPNAS 100% 49.000.000 49.000.000 49.000.000 100

- Studi Lapangan Pengurus Koperasi ke JATIM

Terlaksananya studi lapangan

pengurus Koperasi 100% 39.000.000 150.000.000 148.246.000 98

- Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan bagi KSP/USP

Terlaksananya Bimtek

penysunan lapaoran keuangan bagi KSP/USP

100%

49.000.000 49.000.000 49.000.000 100

- Diklat Bendahara KSP/USP dalam penyusunan Lapaoran Tahunan

Terlaksananya diklat bendahara KSP/USP dalam penyusunan laporan tahunan

100%

49.000.000 49.000.000 49.000.000 100

- Pemeringkatan Koperasi Terlaksananya pemeringkatan

Koperasi 100% 50.000.000 50.000.000 49.900.000 99,80

9

Program Peningkatan

Partisifasi Masyarakat dalam

Membangun Desa

- Penyelenggaraan Kegiatan Bulan

Bhakti Gotong Royong Masyarakat

Partisifasi pada kegiaatan BBGRMD 100% 10.000.000 10.000.000 9.930.000 99

(14)

14

10

Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan

Perdagangan

-

Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa

Terlaksananya pengawasan

peredaran barang dan jasa 100%

44.630.000 44.630.000 22.540.000 50 - Operasionalisasi dan

Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah Terlaksananya operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah 100% 31.890.000 11.950.000 - 0 11

Program Peningkatan dan

Pengembangan Ekspor

-

Partisifasi Pameran Dalam dn Luar Daerah

Terlaksananya pameran dalam

dan luar daerah 100% 104.540.000 135.720.000

74.875.000 55

- Partisifasi Pameran Otonomi Expo

Partisifasi pada pameran

APKASI 100% -

106.000.000

93.083.614 87

12 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

-

Penyempurnaan Perangkat Peraturan,Kebijakan dan Pelaksanaan Operasional

Terlaksananya sosialisasi perda perdagangan

100%

43.015.000 39.125.000

12.711.000 32

(15)

15

- Pelaksanaan Pasar Murah Terlaksananya pasar murah 100% 52.060.000

60.660.000

24.363.000 40

- Pengelolaan Pasar Nanga Bulik

Terkelolanya Pasar Nanga

Bulik 100% 62.340.000 66.890.000 46.284.000 69

- Pengembangan Pasar Nanga Bulik

Penunjang Kabupaten

Terbitnya IMB pasar Nanga

Bulik 100% - 15.000.000 - 0

- Rakor Bidang Cukai Kasil

Tembakau Terlaksannya rakor cukai 100% - 31.075.000 14.559.000 19

- Sosialisasi Ketentuan diBidang

Cukai Hasil Tembakau

Terlaksananya sosilisasi cukai

tembakau 100% - 34.075.000 14.559.000 42

- Pemberantasan Barang Kena Cukai

Ilegal

Terlaksananya operasi cukai

ilegal 100% - 35.955.588 7.166.000 19

- Pembangunan Pasar Induk Nanga

Bulik

Jasa Konsultansi perencanaan

pasar induk Nanga Bulik 100% - 1.500.000.000 656.395.000 43

12 Program Pengembangan IKM

- Fasilitas bagi IKM Dalam

Pemanfaatan Sumber Daya Bantuan peralatan bagi IKM 100% 175.000.000 175.000.000 164.505.000 94

- Pengembangan Promosi Produk

IKM Binaan Dekranasda

Partisifasi promosi bagi IKM

binaan Dekranasda 100%

40.000.000 40.000.000 39.214.000 98

(16)

16

Industri

- Penyusunan Data Base IKM Database IKM 100% 35.000.000 35.000.000 30.815.750 88

14

Program Pengembangan Sentra – Sentra Industri Potensial

-

Sosialisasi dan Pembentukan Kelompok Pengrajin di 3 Desa PM2L

Terbentuknya kelompok pengrajin di Desa PM2L

100%

30.000.000 30.000.000 28.255.000 94

- Pelatihan dan Bimtek IKM Terlaksananya pelatihan dan

Bimtek IKM 100% 85.000.000 85.000.000 76.836.000 90

- Magang bagi IKM ke Yogyakarta Terlaksananya magang bagi

(17)

17

Perkiraan Pencapaian Tahun Anggaran 2013

Sedangkan untuk tahun berjalan yakni Anggaran Tahun 2013 dengan Pagu sebesar Rp. 56.879.463.000,- terurai dalam 14 program dan 60 kegiatan, diharapkan keberhasilan kinerja mencapai 100 % atau minimal sama dengan tahun 2012, baik realisasi keuangan maupun realisasi fisik.

Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penilaian kinerja terhadap program maupun kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2012 serta perkiraan capaian program dan kegiatan tahun 2013, dalam menjalankan kegiatannya, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau masih menghadapi hambatan/kendala yang meliputi :

a. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang organisaasi dan tata kerja dinas Daerah Kabupaten Lamandau, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM bertambah satu Bidang yaitu Bidang UMKM yang berisikan satu Kepala Bidang serta tiga Kepala Seksi. Sampai tahun anggaran 2012 jabatan tersebut belum terisi.diharapkan pada tahun 2013 akan terisi minimal kepala Bidangnya.

b. Sumber Daya Manusia (SDM)

Pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau Sumber Daya Manusia (SDM) sudah belum memadai hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi yang ada banyak yang belum terisi terutama untuk jabatan Kepala Seksi serta kurangnya pegawai pelaksana sehingga tidak berimbang antara kegiatan yang dilaksanakan dengan jumlah aparatur yang ada.

c. Sarana Kerja dan Perlengkapan

Untuk sarana kerja dan perlengkapan sudah cukup mendukung yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas dilingkungan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau. d. Anggaran

Terbatasnya anggaran sehingga masih banyak kegiatan yang tidak terakomodir.

(18)

18 Dari permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan tugas tersebut, kedepan akan dilakukan perbaikan melalui peningkatan dan pengembangan aparatur di lingkungan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM melalui diklat aparatur baik fungsional maupun teknis, penambahan pegawai, penambahan anggaran serta sarana dan prasarana yang ada diharapkan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM yang bertugas unutk memajukan ekonomi masyarakat baik dalam Koperasi, IKM maupun UKM dapat berkinerinerja dengan baik agar tercipta kemakmuran di masyarakat.

2.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD

Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau adalah ” Melaksanakan Kewenangan desentralisasi dan tugas

pembantuan dibidang Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah”

Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau menyelenggarakan Fungsi :

1. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang undangan yang berlaku;

2. Pembinaan dan pengkoordinasian pengembangan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

3. Pembinaan dan Pengembangan Promosi dibidang Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM;

4. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian,Monitoring,Evaluasi, dan Pelaporan penyelengaraan Bidang Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM; 5. Penyelenggaran Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

6. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan Dinas;

Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2012 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau, Bagan Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM adalah sebagai berikut :

(19)

19 Gambar 1.1. Bagan Susunan Organisasi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan

UMKM

Keterangan :

A1= SEKSI SARANA INDUSTRI

A2= SEKSI BIMBINGAN TEKNOLOGI INDUSTRI

A3= SEKSI INDUSTRI KERAJINAN DAN BAHAN BANGUNAN

B1= SEKSI PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAWASAN BARANG BARANG BEREDAR

B2= SEKSI BINA PASAR, DISTRIBUSI DAN PEMASARAN B3= SEKSI PAMERAN DAN PROMOSI

C1= SEKSI PERMODALAN USAHA KOPERASI C2= SEKSI SDM DAN KELEMBAGAAN KOPERASI C3= SEKSI PRODUKSI DAN PEMASARAN KOPERASI D1= SEKSI USAHA KECIL DAN MENENGAH

D2= SEKSI USAHA MIKRO

SEKRETARIS BIDANG KOPERASI . (C) BIDANG PERDAGANGAN (B) BIDANG INDUSTRI (A) KEPALA DINAS SUBBAG KEUANGAN SUBBAG PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROGRAM SUBBAG UMUM ,KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN (A1) (A2) (A3) (B1) (B2) (B3) (C1) (C2) (C3) Kelompok Jabatan Fungsional UPTD BIDANG USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH ( D )

( D1 ) ( D2 )

(20)

20 D3= SEKSI KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN

Adapun uraian Tugas dari Struktur diatas adalah :

Kepala Dinas

a.) Kepala Dinas Perindustria Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Lamandau mempunyai tugas memimpin, membina, mengoordinasikan, merencanakan serta menetapkan program kerja, tata kerja dan mengembangkan semua kegiatan bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

b.) Untuk melaksanakan tuga, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :

1. perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku ;

2. pembinaan dan pengoordinasian pengembangan industri, perdagangan, kopersi dan usaha mikro kecil dan menengah ;

3. pemberian fasilitas usaha dalam rangka pengembangan industri, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah kabupaten ;

4. pemberian perlindungan kepastian berusaha terhadap usaha industri, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah di kabupaten lamandau ;

5. pembinaan dan pengoordinasian pengembangan perdaganan dalam negeri ; 6. pembinaan dan pengoordinasian pengembangan perdaganan luar negeri ;

7. koordinasi, pembinaan dan pengawasan, monitoring dan evaluasi sarana perdagangan (pasar/toko dan gudang) dan persetujuan penyelenggaraan sarana penunjang perdagangan (jasa pameran, konvensi, dan seminar dagang) ;

8. pembinaan dan pengoordinasian perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar ;

9. koordinasi dengan aparat penegak hukum dalam penangan kasus – kasus yang berkaitan dengan perdaganan berjangka komoditi ;

10. koordinasi dan pelaksanaan kegiatantera dan tera ulang alat- alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP) diwilayah kabupaten lamandau;

(21)

21 11. perumusan kebijakan teknis di bidang koperasi, usaha mikro kecil dan menengah

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang – undangan ;

12. pembinaan dan koordinasi pemberdayaan dan pengembangan koperasi, usaha mikro kecil dan menengah serta peningkatan sumber daya manusia koperasi,UMKM dan aparatur ;

13. pengoordinasian penyusunan rencana program, evaluasi pengolahan data dan informasi dibidang pemberdaayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah ; 14. penyusunan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis, pemberian bimbingan,

pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang fasilitasi pembiayaan dan simpan pinjam koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah ;

15. penyelenggaran urusan kesekretariatan dinas.

Sekretariat

a) Sekretaris mempunyai tugas mengoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu serta tugas pelayanan administratif pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mengoordinasikan penyusunan anggaran, administrasi surat menyurat, kearsipan, kehumasan, dokumentasi, perlengkapan dan aset serta administrasi kepegawaian, organisasi dan tatalaksana serta analisis jabatan.

b) Sekretaris dalam melaksanakan tugas , menyelenggarakan fungsi : 1. menyiapkan bahan dan data penyusunan program dan anggaran;

2. menghimpun data dari semua bidang sebagai bahan dalam penyusunan program dan anggaran dinas ;

3. menghimpun bahan dan data penyusunan pelaporan dinas ;

4. mengolah, meneliti dan mempelajari bahan dan data penyusunan program, anggaran dan pelaporan ; dan

5. penyusunan rencana anggaran ;

6. melaksanakan urusan pengelolaan urusan keuangan ; 7. mempersiapkan dan membuat SPP ;

8. melaksanakan bimbingan dan pembinaan terhadap Bendahara ;

9. penyelenggaraan urusan surat menyurat, perpustakaan dan kearsipan; 10. penyelenggaraan pelaporan dan kehumasan ;

(22)

22 11. penyelenggaraan urusan perlengkapan rumah tangga ;

12. penyelenggaraan urusan protokol dan hubungan masyarakat ; 13. penyelenggaraan urusan hukum dan perundang-undangan ;

14. penyusunan rencana kebutuhan prasarana dan sarana kantor, perlengkapan dan peralatan kantor ;

15. pengurusan, penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pendistribusian barang ; 16. pengurusan pengadministrasian, pemeliharaan dan usul penghapusan barang 17. penyusunan laporan dan akuntansi aset dan barang ;

18. merencanakan dan mempersiapkan usulan pengikutsertaan dalam Latihan Pra Jabatan bagi Calon pegawai, ujian dinas, Diklat Penjenjangan, Teknis maupun Fungsional;

19. pengelolaan organisasi dan tatalaksana serta analisis jabatan;

20. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan pemeliharaan data kepegawaian; dan 21. pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Sekretaris membawahkan :

1. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program; 2. Kepala Sub Bagian Keuangan ;

3. Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan ;

Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program

a) Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas menyiapkan dan menghimpun data dari bidang sebagai bahan penyusunan program dan anggaran dinas, serta menghimpun bahan penyusunan pelaporan.

b) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Sub Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi :

1. penyiapan bahan dan data penyusunan program dan anggaran;

2. penghimpunan data dari semua bidang sebagai bahan dalam penyusunan program dan anggaran dinas ;

3. penghimpunan bahan dan data penyusunan pelaporan dinas ;

4. pengolahan, meneliti dan mempelajari bahan dan data penyusunan program, anggaran dan pelaporan ; dan

(23)

23

Sub Bagian Keuangan

a) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mempersiapkan bahan pengelolaan keuangan, pelaksanaan administrasi keuangan, membimbing, membina dan mengawasi bendahara.

b) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Sub Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi :

1. penyusunan rencana anggaran ;

2. pelaksanaan urusan pengelolaan urusan keuangan ; 3. penyiapan dan membuat SPP ;

4. penyiapan laporan pengelolaan keuangan, laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan;

5. penyiapan dan mengelola data keuangan ;

6. pelaksanaan bimbingan dan pembinaan terhadap Bendahara ; dan 7. pembinaan, monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan

a) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, surat menyurat dan kearsipan, rumah tangga, perlengkapan dan aset, urusan pelayanan administrasi kepegawaian, organisasi dan tatalaksana serta analisis jabatan.

b) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

1. penyelenggaraan urusan surat menyurat, perpustakaan dan kearsipan; 2. penyelenggaraan pelaporan dan kehumasan ;

3. penyelenggaraan urusan perlengkapan rumah tangga ; 4. penyelenggaraan urusan protokol dan hubungan masyarakat ; 5. penyelenggaraan urusan hukum dan perundang-undangan ;

6. penyusunan rencana kebutuhan prasarana dan sarana kantor, perlengkapan dan peralatan kantor ;

7. pengurusan, penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pendistribusian barang ; 8. pengurusan pengadministrasian, pemeliharaan dan usul penghapusan barang 9. penyusunan laporan dan akuntansi aset dan barang ;

10. perencanaan dan persiapkan usulan pengikutsertaan dalam Latihan Pra Jabatan bagi Calon pegawai, ujian dinas, Diklat Penjenjangan, Teknis maupun Fungsional;

(24)

24 11. pengelolaan organisasi dan tatalaksana serta analisis jabatan;

12. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan pemeliharaan data kepegawaian; dan 13. pembinaan, monitoring, evaluasi, pemantauan dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Bidang Industri

a) Kepala Bidang Industri mempunyai tugas dan kegiatan pembinaan teknis terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengembangan sarana, usaha produksi, peningkatan kerjasama dan pemanfaatan serta evaluasi pelaksanaan teknis dibidang Industri. b) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Bidang Industri, menyelenggarakan fungsi

1. Pelaksanaan bimbingan teknis dalam pengembangan usaha, sarana produksi di bidang Industri Kecil dan Menengah;

2. Pelaksanaan bimbingan teknis dalam pengembangan usaha, sarana produksi di bidang Industri Kecil dan Menengah;

3. Penyusunan rencana jangka panjang, menengah, dan pendek pembangunan industri Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kabupaten di bidang industri kecil dan menengah;

4. Pelaksanaan, fasilitasi dan sosialisasi pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan dan penerapan teknologi di bidang industri kecil dan menengah di kabupaten Lamandau ;

5. Fasilitasi dan pengawasan terhadap penerapan standar yang akan dikembangkan serta kerjasama bidang standarisasi bidang industri kecil dan menengah;

6. Pelaksanaan fasilitasi akses permodalan bagi IKM melalui bank dan lembaga keuangan ;

7. Pemberian bantuan teknis kepada kabupaten Lamandau dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan yang dilakukan IKM dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembinaan IKM bersih yang dilakukan oleh kabupaten Lamandau dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan;

8. Analisis iklim usaha bidang Industri Kecil dan Menengah ;

9. Penyiapan bahan perencanaan teknis pengembangan industri kecil dan menengah;

10. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta koordinasi peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dibidang Industri Kecil dan Menengah;

(25)

25 Kepala Bidang Industri membawahkan :

1. Kepala Seksi Sarana Industri ;

2. Kepala Seksi Bimbingan teknologi Industri ;

3. Kepala Seksi Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan ;

Seksi Sarana Industri

a) Kepala Seksi Sarana Industri mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis dalam pengembangan sarana usaha dan produksi, meliputi pendataan dan pembinaan penerapan standar dan pengawasan mutu, pemantauan serta evaluasi sarana Industri.

b) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Seksi Sarana Industri, menyelenggarakan fungsi 1. pelaksanaan bimbingan teknis dalam pengembangan usaha, sarana produksi di

bidang Industri Kecil dan Menengah ;

2. pelaksanaan bimbingan teknis dalam pengembangan usaha, sarana produksi di bidang Industri Kecil dan Menengah ;

3. penyusunan rencana jangka panjang, menengah, dan pendek pembangunan industri Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kabupaten di bidang industri kecil dan menengah ;

4. pelaksanaan, fasilitasi dan sosialisasi pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan dan penerapan teknologi di bidang industri kecil dan menengah kabupaten ;

5. fasilitasi dan pengawasan terhadap penerapan standar yang akan dikembangkan serta kerjasama bidang standarisasi bidang industri kecil dan menengah ;

6. fasilitasi akses permodalan bagi IKM melalui bank dan lembaga keuangan ;

7. pemberian bantuan teknis kepada kabupaten dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan yang dilakukan IKM ;

8. monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembinaan IKM bersih yang dilakukan oleh kabupaten dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan;

9. analisis iklim usaha bidang Industri Kecil dan Menengah ;

10. penyiapan bahan perencanaan teknis pengembangan industri kecil dan menengah ; 11. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta koordinasi peningkatan kerjasama

dengan dunia usaha dibidang Industri Kecil dan Menengah;

(26)

26

Seksi Bimbingan Teknologi Industri

a) Kepala Seksi Bimbingan Teknologi Industri mempunyai tugas kewenagan penjabaran kebijakan teknis bidang Industri, penyiapan bimbingan teknis, peningkaran kualitas Sumber Daya manusia, penerapan teknologi dan evaluasi di lapangan

b) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Seksi Bimbingan Teknologi Industri, menyelenggarakan fungsi :

1. penyusunan langkah kegiatan Seksi Bimbingan Teknologi Industri ;

2. pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data dan informasi di bidang Teknologi industri ;

3. penyusunan bahan petunjuk teknis di bidang Teknologi industri ;

4. penyiapan bahan bimbingan teknis pembinaan di bidang Teknologi industri

5. penyelenggaraan bimbingan teknologi mutu produksi, pengawasan mutu diversifikasi produk dan inovasi industri ;

6. pelatihan peningkatan keterampilan teknis, manajemen, desain dan pemasaran industri ;

7. pelaksanaan bimbingan teknis dan monitoring dalam pengembangan teknologi industri ;

8. pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang ; 9. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan ;

10. penyusunan rencana jangka panjang, menengah dan pendek pengembangan teknologi industri ;

11. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta koordinasi peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dibidang industri ;

Seksi Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan

A) Kepala Seksi Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis dalam pengembangan sarana, usaha, produksi, analisis iklim usaha, pemantauan dan evaluasi serta peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dibidang Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan.

B) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Seksi Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan, menyelenggarakan fungsi :

(27)

27 1. pelaksanaan bimbingan teknis dalam pengembangan usaha, sarana produksi di

bidang Industri Kecil dan Menengah Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan ; 2. pelaksanaan bimbingan teknis dalam pengembangan usaha, sarana produksi di

bidang Industri Kecil dan Menengah Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan ;

3. penyusunan rencana jangka panjang, menengah, dan pendek pembangunan industri Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten di bidang industri kecil dan menengah Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan;

4. pelaksanaan, fasilitasi dan sosialisasi pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan dan penerapan teknologi di bidang industri kecil dan menengah Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan di kabupaten ;

5. pemfasilitasi dan pengawasan terhadap penerapan standar yang akan dikembangkan serta kerjasama bidang standarisasi bidang industri kecil dan menengah Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan;

6. pemfasilitasi akses permodalan bagi IKM Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan melalui bank dan lembaga keuangan ;

7. analisis iklim usaha bidang Industri Kecil dan Menengah Kerajinan dan Bahan Bangunan;

8. penyiapan bahan perencanaan teknis pengembangan industri kecil dan menengah Kerajinan dan Bahan Bangunan;

9. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta koordinasi peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dibidang Industri Kecil dan Menengah Kerajinan dan Bahan Bangunan; dan

10. pembinaan, monitoring, evaluasi, pemantauan dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Bidang Perdagangan

a) Kepala Bidang Perdagangan mempunyai tugas bimbingan teknis pembinaan usaha dan sarana perdagangan, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis usaha Perdagangan.

b) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Bidang Perdagangan, menyelenggarakan fungsi :

1. penyiapan bahan dan pelaksanaan bimbingan teknis dalam pembinaan pasar, dan distribusi;

(28)

28 3. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta koordinasi peningkatan

kerjasama di bidang pembinaan pasar, dan distribusi barang;

4. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi sarana perdagangan (pasar/toko dan gudang) ;

5. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan informasi pasar dan stabilisasi harga;

6. Pembinaan dan pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri skala provinsi ;

7. penyiapan bahan bimbingan teknis dalam pengembangan usaha perdagangan dan pendaftaran perusahaan;

8. pemberian informasi di bidang bina usaha perdagangan dan pendaftaran perusahaan ;

9. penyiapan bahan untuk pembinaan teknis pameran dan promosi baik dalam daerah maupun luar daerah ;

10. pemberian pembinaan teknis, perlindungan terhadap konsumen dan pengawasan terhadap barang beredar ;

11. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Kepala Bidang Perdagangan membawahkan :

1. Kepala Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang – Barang Beredar ; 2. Kepala Seksi Bina Pasar, Distribusi dan Pemasaran ;

3. Kepala Seksi Pameran dan Promosi ;

Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang – Barang Beredar

a) Kepala Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar mempunyai tugas perlindungan terhadap konsumen dan pemberian pembinaan teknis dan pengawasan terhadap barang beredar.

b) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar, menyelenggarakan fungsi :

1. penyiapan bahan untuk bimbingan teknis penyuluhan konsumen dan pengawasan terhadap barang beredar dan jasa ;

(29)

29 2. koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam penyelenggaraan

perlindungan konsumen;

3. pelaksanaan kebijakan, pedoman, petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis pengawasan barang dan jasa

4. pembinaan dan pengkoordinasian pelaksanaan penyuluhan konsumen terhadap dan pengawasan barang beredar. dan jasa;

5. pembinaan dan pemberdayaan PPBJ dan PPNS-PK;

6. pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen di kabupaten ; 7. sosialisasi, informasi dan publikasi tentang perlindungan konsumen;

8. pelayanan dan penanganan penyelesaian sengketa konsumen skala kabupaten ; 9. koordinasi pembentukan dan fasilitasi operasional PBPKN kabupaten ;

10. koordinasi pembentukan BPSK di wilayah kabupaten ; 11. koordinasi kegiatan LPKSM di wilayah kabupaten ;

12. Koordinasi pembentukan dan fasilitasi operasional PBPKN kabupaten;

13. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Seksi Bina Pasar, Distribusi dan Pemasaran

a) Kepala Seksi Bina Pasar, Distribusi dan Pemasaran mempunyai tugas penyiapan bahan bimbingan teknis dalam pembinaan pasar, pengadaan, penyaluran, analisis iklim usaha, pemantauan dan evaluasi serta peningkatan kerjasama dibidang pembinaan pasar dan pendistribusian barang dagang.

b) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Seksi Bina Pasar, Distrbusi dan Pemasaran, menyelenggarakan fungsi :

1. penyiapan bahan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan pameran dan promosi baik di dalam maupun luar daerah;

2. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pameran dan promosi dengan dunia usaha;

3. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan promosi produk industri dan non industri; 4. penyiapan bahan/data peluang investasi bidang perindustrian dan perdagangan; 5. pembinaan, monitoring, evaluasi, pemantauan dan pelaporan pelaksanaan tugas; 6. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta koordinasi peningkatan kerjasama

(30)

30 7. penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan

informasi pasar dan stabilitas harga ;

Seksi Pameran dan Promosi

a) Kepala Seksi Pameran dan Promosi mempunyai tugas melaksanakan kewenangan dinas dibidang Pameran dan Promosi, penyiapan bahan Pameran dan Promosi, bimbingan teknis, pembinaan, dan pengembangan produk UMKM.

b) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Seksi Pameran dan Promosi, menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan langkah – langkah kegiatan pameran dan promosi ;

2. Pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data dan informasi dibidang pameran dan promosi ;

3. Penyusunan bahan petunjuk teknis dibidang pameran dan promosi ; 4. Pembinaan pameran dan promosi ;

5. Pelaksanaan penyuluhan tentang pameran dan promosi ; 6. Penginventarisasi jinis – jenis pameran ;

7. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan ;

8. Pelaporan hasil pameran dan promosi kepada kepala bidang ;

Bidang Koperasi dan UMKM

a) Kepala bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi dibidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan perencanaan program dan kegiatan pembinaan dan pengembangan Koperasi dan UMKM ;

2. Pelaksanaan kebijakan pembentukan, pengesahan, penggabungan dan peleburan serta pembubaran dan perubahan anggaran dasar koperasi ;

3. Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan UMKM ;

4. Pemberian bimbingan dan pembinaan kelembagaan dan usaha koperasi primer dan sekunder tingkat kabupaten ;

(31)

31 5. Perlindungan terhadap usaha unggulan KUMKM ;

6. Pimbingan dan penyuluhan koperasi dalam pembuatan laporan tahunan koperasi ; 7. Pembinaan, pengembangan dan pengawasan KSP/USP serta fasilitasi pembiayaan

Koperasi dan UMKM ;

8. Pemfasilitasi pelaksanaan pengesahan dan pengumuman akta pendirian koperasi, pengesahan dan perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut penggabungan, pembagian dan perubahan bidang usaha koperasi ;

9. Pelaksanaan kebijakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, usaha, dan kemitraan serta penumbuhan dan pengembangan kewirausahaan Koperasi dan UMKM ;

10. Pelaksanaan kebijakan pemberdayaan koperasi melalui penciptaan usaha simpan pinjam yang sehat ditingkat kabupaten sesuai dengan kebijakan pemerintah ;

11. Pembinaan sanksi administratif kepada KSP/USP di kabupaten yang tidak melaksasnakan kewajibannya ;

12. Pemberian bimbingan dan kemudahan koperasi di kabupaten ; 13. Pemberian perlindungan kepada koperasi di kabupaten ;

14. Penyelenggaraan dan fasilitasi promosi dan pameran bagi produk unggulan Koperasi dan UMKM ;

15. Pembinaan dan pengembangan jaringan usaha Koperasi dan UMKM ;

16. Pembinaan dan pengembangan usaha kecil di tingkat kabupaten yang meliputi produksi, pemasaran, sumber daya manusia, dan teknologi ;

17. Fasilitasi akses penjamin dalam penyediaan pembiayaan bagi UKM ditingkat kabupaten ;

18. Penyelenggaraan dan fasilitasi peningkatan kualitas sumber daya manusia Koperasi dan UMKM dan aparatur pembina Koperasi dan UMKM;

19. Pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pemberdayaan Koperasi dan UMKM ;

Kepala Bidang Koperasi dan UMKM membawahkan : 1. Kepala Seksi Permodalan Usaha Koperasi dan UMKM ;

2. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Koperasi dan UMKM ; 3. Kepala Seksi Produksi dan Pemasaran Koperasi dan UMKM ;

(32)

32

Seksi Permodalan Usaha Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

a) Kepala Seksi Permodalan Usaha Koperasi dan UMKM mempunyai tugas melaksanakan kewenangan kebijakan teknis di bidang Permodalan Kopersi dan UMKM.

b) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Seksi Permodalan Usaha Koperasi dan UMKM, menyelenggarakan fungsi :

1. penyusunan rencana program kegiatan dibidang fasilitas pembayaran dan simpan pinjam ;

2. pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data dan informasi di bidang Permodalan KUMKM ;

3. penyusunan bahan petunjuk teknis di bidang permodalan Koperasi dan UMKM ; 4. pelaksanaan penyuluhan dalam rangka pengembangan potensi usaha,

penginventarisan KUMKM ;

5. pemberian bantuan teknis administratif dalam rangka peningkatan usaha ;

6. fasilitasi akses penjaminan dalam penyediaan pembiayaan bagi UKM di tingkat kabupaten ;

7. penyaluran bantuan atau modal bagi koperasi dan KUMKM ; 8. pelaksanaan petunjuk teknis pengelolaan bantuan usaha KUKM ; 9. pelaksanaan bimbingan administrtif simpan pinjam ;

10. pelaksanaan penyuluhan tentang pengelolaan penyaluran dana KSP/USP-Koperasi : 11. pelaksanaan monitoring evaluasipenyaluran dan penggunaan dan bergulir

KSP/USP-Koperasi ;

12. pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala bidang ; 13. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan ;

Seksi Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Koperasi dan UMKM

a) Kepala Seksi Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Koperasi dan UMKM mempunyai tugas melaksanakan kewenangan kebijakan teknis di bidang Kelembagaan Kopersi dan UMKM.

b) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Koperasi dan UMKM, menyelenggarakan fungsi :

1. pengumpulan, pengolahan dan penyiapan bahan rumusan, penjabaran kebijakan teknis di bidang Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Koperasi dan UMKM ;

(33)

33 2. penyiapan bahan dalam rangka koordinasi, pembinaan dan bimbingan teknis di

bidang Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Koperasi dan UMKM ;

3. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Koperasi dan UMKM ;

4. pelaksanaan pengembangan Sumber Daya Manusia dan Organisasi Perkoperasian dan UMKM ;

5. pemberian sanksi administratif kepada KSP dan USP dalam wilayah kabupaten yang tidak melaksanakan kewajubannya ;

6. penginventarisasian lembaga dan jenis usahanya ;

7. pelaksanaan penilaian kesehatan usaha dan peringkatan koperasi dan UMKM ; 8. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.

Seksi Produksi dan Pemasaran Koperasi dan UMKM

a) Kepala Seksi Produksi dan Pemasaran Koperasi dan UMKM mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyiapan bahan rumusan penjabaran kebijakan teknis di bidang Produksi dan Pemasaran Koperasi dan UMKM. b) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Produksi dan Pemasaran Koperasi dan

UMKM, menyelenggarakan fungsi :

1. pengumpulan, pengolahan dan penyiapan bahan rumusan, penjabaran kebijakan teknis di bidang Produksi dan Pemasaran Koperasi dan UMKM ;

2. penyiapan bahan dalam rangka koordinasi, pembinaan dan bimbingan teknis dibidang Produksi dan Pemasaran Koperasi dan UMKM ;

3. pembinaan dan pengembangan usaha kecil di tingkat kabupaten yang meliputi produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan teknologi ;

4. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang Produksi dan Pemasaran Koperasi dan UMKM 5. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan ;

6. pelaksanaan fasilitasi pemasaran produk KUMKM ;

Kelompok Jabatan Fungsional

a) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasidan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.

(1) Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(34)

34 (2) Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang

ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(3) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis Jabatan Fungsional, ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Unit Pelaksana Teknis Dinas

(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Lamandau mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional Dinas Koperasi , Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ;

(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Lamandau dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Kepala Dinas.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau didukung oleh 46 ( Empat Puluh Tujuh ) orang Pegawai, terdiri dari 27 ( Dua Puluh Tujuh) orang Pegawai Negeri Sipil, 19 ( Sembilan Belas ) orang Pegawai Honorer/Tenaga Harian Lepas ( THL). Untuk lebih jelas ada pada data terlampir :

- Data Pegawai Berdasarkan Golongan

No Dinas/Bagian/ Bidang Golongan Jumlah IV III II I 1 Kepala Dinas 1 1 2 Sekretaris 1 4 1 1 7 3 Bidang Perdagangan 3 4 7 4 Bidang Koperasi 4 2 6 5 Bidang UMKM 0 0 0 6 Bidang Industri 1 3 2 6 J u m l a h 3 14 9 1 27

(35)

35 - Data Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Dinas/Bagian/ Bidang Pendidikan Jumlah

S2 S1 DIII SMU SMP SD 1 Kepala Dinas 1 1 2 Sekretaris 5 1 1 8 3 Bidang Perdagangan 2 1 3 1 7 4 Bidang Koperasi 4 2 5 5 Bidang UMKM 6 Bidang Industri 1 3 1 1 6 J u m l a h 1 15 2 7 1 1 27

- Data Pegawai Berdasarkan Diklat / Penjenjangan

No Dinas/Bagian/

Bidang

Diklat / Penjenjangan

Jumlah

Pim II Pim III Pim IV

1 Kepala Dinas 1 1 2 Sekretaris 1 1 3 Bidang Perdagangan 4 Bidang Koperasi 1 1 4 Bidang UMKM 5 Bidang Industri 1 1 J u m l a h 1 3 4

(36)

36 - Data Pegawai Honorer / Pegawai Tidak Tetap

No Bagian Penempatan Jumlah

Kantor Pasar 1 Operator/Register 7 7 2 Penjaga Malam 1 3 4 3 Pemunggut Retribusi Pasar 1 1 4 Cleaning Service 1 3 4 5 Tukang Kebun 2 2 6 Sopir 1 1 J u m l a h 12 7 19

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 10 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau, Tugas Pokok Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM adalah ” Melaksanakan

Kewenangan desentralisasi dan tugas pembantuan dibidang Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah ”

Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau menyelenggarakan Fungsi :

1. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang undangan yang berlaku;

2. Pembinaan dan pengkoordinasian pengembangan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

3. Pembinaan dan Pengembangan Promosi dibidang Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM;

4. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian,Monitoring,Evaluasi, dan Pelaporan penyelengaraan Bidang Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM; 5. Penyelenggaran Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

(37)
(38)

38

A. ANALISIS STRATEGIK

Tahap terakhir yang dilakukan adalah menentukan faktor untuk keberhasilan berdasarkan ke empat strategi di atas antara lain :

1. Menerapkan peraturan dan perundang-undangan di sektor Perindustrian Perdagangan dan Koperasi secara optimal dalam hal pelayanan prima, untuk memenuhi minat masyarakat/pelaku usaha dalam berinvestasi dan untuk melindungi dalam persaingan global

2. Meningkatkan kualitas/ketrampilan teknis aparatur dan pelaku usaha

3. Mengoptimalkan koordinasi lintas sektoral untuk mendapatkan dukungan anggaran, mobilitas dan dukungan permodalan baik Bank maupun Non Bank

4. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan kepada masyarakat dan pelaku usaha Indagkop

5. Meningkatkan komitmen dan semangat aparatur serta pelaku usaha untuk menumbuh kembangkan Indagkop

Tujuan, sasaran dan strategi yang dicanangkan dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun secara khusus masing-masing sektor seperti yang tersaji pada tabel di bawah ini : Tabel 2.1 Sasaran Pokok Kebijakan dalam Pencapaian Tujuan

Sasaran Strategis Cara Pencapaian Sasaran/Tujuan

Kebijakan Program

1. Terwujudnya struktur ekonomi daerah yang didukung sektor agroindustri yang handal.

2. Distribusi barang dan jasa yang lancar serta peningkatan pengunaan produk dalam negeri 3. Meningkatnya Daya

Saing Pemasaran Produk Industri 4. Tersedianya fasilitas

lembaga ekonomi yang memadai sebagai penunjang kegiatan KUKM berbasis kerakyatan

Pembangunan industri yang berspektrum luas berdasarkan mekanisme pasar dan produk yang berorientasi pasar Memberikan Pelayanan Publik

secara prima

Pengembangan produk-produk Unggulan daerah

Percepatan penguasaan teknologi dalam rangka

memantapkan basis

industrialisasi pada produk-produk unggulan daerah. Pembangunan KUKM berbasis

kerakyatan.

Pembinaan dan pengawasan perlindungan konsumen

Pengawasan terhadap barang dan jasa yang beredar di pasar Meningkatnya jumlah sarana

dan prasarana kerja yang berkualitas

Pendataan dan

Pembinaan Industri Kecil. Peningkatan keterkaitan

antar industri pada produk-produk unggulan daerah.

Pengembangan sarana perdagangan dan sistem distribusi. Pemantauan jalur distribusi kebutuhan pokok,penting dan strategis. Identifikasi dan pengembangan produk unggulan daerah Melakukan promosi tentang produk unggulan daerah

Peningkatan mutu produk industri unggulan

(39)

39 5. Meningkatnya Pengendalian Pelaksanaan Perlindungan Konsumen 6. Peningkatan Prasarana

dan Sarana Kantor Dinas Perindagkop pasar melalui pemanfaatan informasi Identikasi pembangunan kawasan industri kecil / sentra. Peningkatan akses

pasar dan fasilitas permodalan. Peningkatan Pengetahuan Aparatur, Produsen, Konsumen. Sosialisasi Pengawasan Perlindungan Konsumen Meningkatnya produktifitas hasil kerja aparat.

B. PROGRAM DAN KEGIATAN

Berdasarkan acuan dari Permendagri No.13 / 2006 dan Permendagri Nomor : 57 Tahun 2007 , Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UMKM Kabupaten Lamandau dalam rangka lebih mendorong pertumbuhan pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Miskin sesuai dengan Arah Kebijakan Prioritas Pembangunan yang ditetapkan sebagai berikut :

A. Bidang Administrasi UMUM

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2. Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Listrik

3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas 4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 6. Penyediaan Alat Tulis Kantor

7. Penyediaan Barang Cetakan dan Pengandaan

8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /Penerangan Bangunan Kantor 9. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

10. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangan 11. Penyediaan Makanan dan Minuman

12. Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah 13. Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor

1 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 2 Pengadaan Kendaraan Dinas /Operasional 3 Pengadaan Pakaian Dinas Serta Kelengkapanya 4 Penataan Halaman Gedung/Aula

5 Pemeliharaan Rutin Gedung Kantor

6 Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Kerja 7 Pemeliharaan Meubelair

(40)

40

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Pendidikan dan Pelatihan Formal

2 Bimtek Implentasi Peraturan Perundangan 3 Bimtek Fungsional

B. Bidang Koperasi

1. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM

1. Rakor Koperasi se Kabupaten

2. Bantuan dana bergulir untuk koperasi

3. Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam / USP

4. Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan Koperasi & UMKM Berprestasi 5. Pembentukan, Pembinaan dan Pembubaran Koperasi Bermasalah

6. Bimtek dan Pelatihan bagi Koperasi dan UMKM

7. Monitoring dan Evaluasi KSP/USP Penerima Dana Bergulir 8. Penilaian Kesehatan Koperasi

9. Pembentukan Koperasi untuk desa binaan (PM2L)

2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UMKM

1. Pendataan dan Penghargaan UKM/ Wirausaha Baru Berprestasi 2. Pelatihan Akuntansi Koperasi bagi KSP/USP

3. Pelatihan Manajemen Penggelolaan UMKM

4. Penyuluhan dan Sosialisasi Perkoperasian dan UMKM 5. Pengembangan Sarana Pemasaran Produk UMKM

3. Program Penciptaan Iklim Usaha Mikro Kecil Menengah yang Kondusif

1. Bantuan Dana untuk UKM binaan (PM2L)

2. Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah 3. Tim Pokja Keuangan

4. Pengembangan Ekonomi Produktif /KUBE

4. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM

1. Peningkatan Kerjasama Antar Lembaga (dekopinda) 2. POKJA Sertifikasi Tanah UMKM

3. Pengembangan sarana pemasaran produk UMKM

C. Bidang Perdagangan

1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

1. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa 2. Pelaksanaan Tera Ulang Barang ( UPT Kemetrologian ) 3. Pengawasan Barang Berbahaya

2. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 1. Pembangunan Pasar Induk Tahap I

2. Pengelolaan Pasar Nanga Bulik 3. Pelaksanaan Operasi Pasar

4. Pelaksanaan Pasar Murah Sembako

5. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk

(41)

41

3. Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

1. Pengembangan Informasi Peluan Pasar Perdagangan Luar Negeri 2. Partisifasi Pameran dalam dan Luar daerah

4. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan

1. Penyuluhan dan Sosialisasi PKL dan Asongan

D. Bidang Industri

1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

1. Pelatihan dan Bimtek bagi IKM

2. Fasilitas Bagi IKM dalam Pemanfaatan Sumber Daya 3. Kegiatan Dekranasda

4. Lomba Anyaman Tingkat Kabupaten dan Propinsi 5. Pelatihan Anyaman Rotan

6. Pengembangan Potensi Unggulan Daerah/Lomba Kerajinan Tangan 7. Pembangunan Sentra Kerajinan di 3 desa binaan

2. Program Penataan Struktur Industri

1. Pendataan IKM

2. Penyusunan Data Base IKM

3. Program Pengembangan Sentra Sentra Industri Potensial

1. Pembangunan Sarana Industri LIK

2. Rencana Pembangunan Pabrik Pengolahan Karet Tipe Sederhana 3. Pengadaan TTG bagi IKM

4. Pembinaan Sentar Kerajinan di Ibu Kota Kabupaten

5. Sosialisasi dan Pembentukan KelompokPengarajin di 3 Desa PM2L 6. Studi Banding Bagi IKM

4. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Industri

1. Penguatan Kemampuan Industri Berbasis Teknologi ( Agroindustri )

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Review terhadap rancangan awal RKPD tahun 2014 terhadap hasil analisis

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan penelitian adalah : 1) Apakah ada hubungan kekuatan otot tungkai dengan kecepatan renang gaya crawl 1500 meter pada atlet PJP dan PPOP renang petrokimia

Dengan kondisi ini serta dengan mempertimbangkan perubahan teknologi (T), serta dimungkinkan pula respon penawarannya tergantung pada harga modal yang dimiliki, yakni tingkat

Setelah mengikuti ide dan konsep yang diberikan, serta melalui proses pemotretan, proses pengeditan, dan revisi yang dilakukan oleh pihak Inframe Photovideo,

Functional Sentence Perspective in the context of Systemic Functional Grammar in Pragmatics, Discourse and Text. London:

Komunikasi dalam Jaringan memang dapat mendatangkan suatu keutungan, namun kerugian yang kita rasakan juga antara lain, kecuali ... Penyebaran Virus di

Dalam konteks penelitian ini, hermeneutika dimaksudkan sebagai metode untuk menjelaskan rekonstruksi makna emansipasi wanita dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang sebagai

Kurikulum pendidikan multikultural memperhatikan keragaman sosial, budaya, ekonomi, politik dan tidak hanya mendasarkan diri pada teori psikologi belajar yang menempatkan

Berdasarkan lebar karapas, rajungan yang layak tangkap di perairan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah rajungan yang berada pada jarak minimal 3.7 mil laut dari pantai ke