• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat Epilepsi Pasca Stroke

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat Epilepsi Pasca Stroke"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11.. LLaattaar r BBeellaakkaanngg

Epilepsi adalah kelainan neurologis kronik yang insidensinya di seluruh Epilepsi adalah kelainan neurologis kronik yang insidensinya di seluruh dunia cukup tinggi. Saat ini, insiden epilepsi di dunia diperkirakan 33-198 tiap dunia cukup tinggi. Saat ini, insiden epilepsi di dunia diperkirakan 33-198 tiap 10

100.0.00000 0 pependndududuk uk setsetiaiap p tatahuhunnnnyaya. . InInsisideden n inini i titingnggi gi papada da nenegagarara-ne-negagarara  berkembang

 berkembang karena karena tingginya tingginya aktor aktor resiko resiko untuk untuk terkena terkena kondisi kondisi maupunmaupun  penyakit yang akan mengarahkan

 penyakit yang akan mengarahkan pada cedera otak seperti stroke.pada cedera otak seperti stroke.11

di Indonesia belum ada data pasti tentang pre!alensi maupun insidensi, tapi di Indonesia belum ada data pasti tentang pre!alensi maupun insidensi, tapi seb

sebagaagai i suasuatu tu negnegara ara berberkemkembanbang g yanyang g berberpenpendudduduk uk berberkiskisar ar ""0 ""0 #ut#uta, a, makmakaa diperkirakan #umlah orang dengan epilepsi yang masih mengalami bangkitan atau diperkirakan #umlah orang dengan epilepsi yang masih mengalami bangkitan atau membutuhkan pengobatan berkisar 1,8 #uta.

membutuhkan pengobatan berkisar 1,8 #uta.""

Epilep

Epilepsi si dapat menyerandapat menyerang g baik laki-laki baik laki-laki maupmaupun un perempperempuan uan pada berbagaipada berbagai usia. $ada usia lan#ut, ke#adian epilepsi meningkat seiring dengan meningkatnya usia. $ada usia lan#ut, ke#adian epilepsi meningkat seiring dengan meningkatnya aktor risiko epilepsi pada usia lan#ut, yaitu stroke.

aktor risiko epilepsi pada usia lan#ut, yaitu stroke.33

%enis stroke sangat menentukan apakah seseorang akan mengalami epilepsi %enis stroke sangat menentukan apakah seseorang akan mengalami epilepsi setelah serangan stroke. $enderita stroke non hemoragik memiliki risiko lebih setelah serangan stroke. $enderita stroke non hemoragik memiliki risiko lebih  besar untuk mengalami epilepsi paska stroke.

 besar untuk mengalami epilepsi paska stroke.&&

%enis stroke sangat menentukan apakah seseorang akan mengalami epilepsi %enis stroke sangat menentukan apakah seseorang akan mengalami epilepsi setelah serangan stroke. $enderita stroke non hemoragik memiliki risiko lebih setelah serangan stroke. $enderita stroke non hemoragik memiliki risiko lebih  besar

 besar untuk untuk mengalami mengalami epilepsi epilepsi paska paska stroke. stroke. 'ngka 'ngka ke#adian ke#adian epilepsi epilepsi pascapasca stro

stroke ke padpada a strostroke ke non hemornon hemoragiagik k sebsebesar esar (",(",8), 8), hamhampir pir 3 3 kali kali leblebih ih tintinggiggi diban

dibandingkdingkan dengan angkan dengan angka ke#adian epilepsa ke#adian epilepsi paska i paska strokstroke hemoragik sebee hemoragik sebesar sar  "*.3). "*.3).&& BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

(2)

2.1. Definisi Epilepsi

Epilepsi merupakan setiap kelompok sindrom yang ditandai dengan gangguan ungsi otak sementara yang bersiat paroksismal yang dimaniestasi  berupa gangguan atau penurunan kesadaran yang episodik, enomena motoric yang abnormal, gangguan psikis atau sensorik, atau perturbasi system sara 

otonom, ge#ala-ge#alanya disebabkan oleh kelainan aktiitas listrik otak.+

einisi lain epilepsi adalah maniestasi gangguan pada otak dengan  berbagai etiologi namun mempunyai ge#ala tunggal yang khas yaitu serangan secara berkala yang disebabkan oleh pelepasan muatan listrik neuron kortikal

secara berlebihan.*

2.2. Etiologi

$enyebab epilepsi ini dibagi men#adi 3 yaitu epilepsi idiopatik, epilepsi simtomatik dan kriptogenik oleh  International League Against Epilepsy  atau

 ILAE . $en#elasan tentang etiologi epilepsi adalah (

a. Idiopatik

$enyebab epilepsi ini tidak diketahui meliputi kurang lebih +0) dari  penderita epilepsi pada masa anak-anak, aitan yang ter#adi biasanya pada

umur 3 tahun.8

 b. Simtomatik 

Etiologi simtomatik penyebabnya sangat ber!ariasi, bergantung pada usia menderita epilepsi, penyebab epilepsi dari berbagai gangguan

simtomatik adalah 8

1/ Ineksi !irus, bakteri, parasit, dan abses

Ineksi ini disebabkan oleh toksoplasma, sitomegalo !irus, rubela, dan herpes atau yang sering disebut 24 yang akan

mengakibatkan kromosom abnormal, radiasi, ineksi

(3)

ineksi #uga bisa ter#adi karena tindakan operasi yang kurang higiene.

"/ edera kepala

Sering ter#adi pada usia muda biasanya ter#adi kerusakan atau trauma pada bagian kepala yang mempengaruhi epilepsi.

3/ $embuluh darah

Salah satu gangguan pembuluh darah yang sering menyebabkan adalah stroke dan sering ter#adi pada usia tua. &/ 5elainan selama persalinan

Ini berhubungan dengan asiksia dan perdarahan intrakranial,  biasanya disebabkan oleh kelainan maternal seperti hipotensi, eklamsia, disproporsi sealopel!ik, kelainan plasenta, tali pusat menumbung atau belitan leher.

+/ 6angguan sara

'kibat meningitis, ensaalitis, atau timbul kemudian sebagai akibat dari pembentukan #aringan parut dan hidrosealus pasca ineksi.

*/ 5romosom abnormal

$enyebab epilepsi yang disebabkan oleh kromosom abrnormal dihubungkan terhadap lokus terhadap kromosom tertentu, dan lokus itu disebut lokus 7:benign amilian neonatal con!ulsions/ ditemukan kromosom "0;, dan di lokus lain #uga ditemukan terdapat kromosom 8;. euronal nicotonic acethylcholine receptor aplha-& subunit :42'&/ men#adi kromosom yang dianggap akan men#adi kromosom "0 yang  bermutasi pada 7.

(4)

Etilogi ini biasanya tidak dapat diketahui secara langsung tetapi dengan penyelidikan dan identiikasi dengan baik dapat di ketahui

 penyebabnya.(

2.. Klasifikasi

5lasiikasi epilepsi menurut  American Society Epilepsy adalah sebagai  berikut

a. Epilepsi parsial

1/ Epilepsi parsial sederhana

Epilepsi ini ditandai dengan kesadaran yang tetap baik atau  berupa 

i. <otorik okal yang men#alar atau tanpa men#alar :gerakan

klonik dari #ari tangan, lalu men#alar ke lengan baah dan atas atau seluruh tubuh/

ii. 6erakan !ersi, dengan kepala dan leher menengok ke

suatu sisi

iii. apat pula sebagai ge#ala sensorik okal men#alar atau

sensorik khusus berupa halusinasi sederhana :!isual, auditorik, gustatorik/.

erkadang ditemukan deisit neurologik okal pasca saan  berupa kelumpuhan ekstremitas yang sering disebut dengan  paralisis odd, ge#ala motorik :gerakan abnormalunilateral/, sensorik :merasakan, membau, mendengar/, otonom :a#ah, kemerahan, pucat, berkeringatan dan rasa tidak enak di bagian

epigastric/ dan gangguan psikis berupa ilusi dan halusinasi.8,9

"/ Epilepsi parsial kompleks

$ada epilepsi ini ter#adi gangguan kesadaran dan ge#ala psikis seperti deja-vu,  jamais-vu, dreamy state, ilusi, halusinasi sederhana atau kompleks dan otomatisme. Sering ter#adi

(5)

 bingung, disorientasi, selama beberapa menit pasca epilepsi

 parsial kompleks.8

3/ Epilepsi sekunder umum

Ini adalah epilepsi yang ter#adi secara bertahap yang ada  perubahan dari epilepsi parsial sederhana men#adi epilepsi sekunder umum atau dari parsial sederhana men#adi parsial kompleks setelah itu men#adi sekunder umum. Epilepsi

sekunder umum sering dikenal dengan epilepsi psikomotor.8

 b. Epilepsi umum

1/ Epilepsi absence

Seorang penderita epilepsi ini biasanya mempunyai ge#ala melamun selama beberapa detik, terkadang seperti tidak  mendengar #ika dipanggil. <atanya sering berkedip dengan cepat dan bola matanya memandang sedikit ke atas. 5etika serangannya pendek, penderita terlihat seperti hanya menatap kosong, dan kembali melakukan akti!itasnya kembali tanpa

menyadari apa yang telah ter#adi.10

"/ Epilepsi mioklonik

Epilepsi ini mempunyai ciri-ciri seperti serangan yang mendadak seperti tersentak saat pagi hari bangun dan tiba-tiba tangan terangkat sesaat dan penderita men#atuhkan apa yang dia

 pegang.11

3/ Epilepsi klonik 

<empunyai ciri-ciri seperti menyetakan tangannya atau kaki

dengan ritme tertentu, terkadang ter#adi pada kedua sisi tubuh.11

&/ Epilepsi tonik

Epilepsi ini sering memperlihatkan ge#ala seperti tiba-tiba mengeras pada tubuh, kedua tangan terangkat di atas kepala dan muka penderita meringis seperti ditarik. Epilepsi ini

(6)

menyebabkan pasien merasa lelah dan inilah #uga yang

membedakan dengan serangan epilepsi klonik.11

+/ Epilespi atonik 

5e#adian epilepsi ini sering menyebabkan pasien #atuh ini ter#adi

karena kehilangan tonus otot postural.10

c. Epilepsi yang tidak terklasiikasikan 2.!. Patofisiologi

asar serangan epilepsi adalah gangguan ungsi neuron-neuron otak dan transmisi pada sinaps. 'da dua #enis neurotransmitter, yakni neurotransmitter  eksitasi yang memudahkan depolarisasi atau melepaskan muatan listrik dan neurotransmitter inhibisi yang menimbulkan hiperpolarisasi sehingga sel neuron

lebih stabil dan tidak mudah melepaskan listrik.

eurotransmitter-neurotransmitter eksitasi diantaranya glutamate, aspartat, norepinerin dan asetilkolin sedangkan neurotransmitter inhibisi yang terkenal ialah gamma amino butyric acid  :6'7'/ dan glisin. alam keadaan istirahat, membran neuron mempunyai potensial listrik tertentu dan berada dalam keadaan polarisasi. 'ksi  potensial akan mencetuskan depolarisasi membran neuron dan seluruh sel akan

melepas muatan listrik.9

leh berbagai actor, diantaranya keadaan patologik, dapat merubah atau mengganggu ungsi membrane neuron sehingga medan mudah dilampaui oleh ion ad an a dari ruangan ekstra ke intraseluler. Inluks a akan mencetuskan letupan depolarisasi membrane dan lepas muatan listrik berlebihan, tidak teratur  dan tidak terkendali

(7)

u#uan terapi epilepsi adalah tercapainya kualitas hidup optimal untuk 

 pasien, terapi yang digunakan adalah*

d. bat anti epilepsi :'E/ mulai diberikan apabila diagnosis epilepsi sudah dipastikan, terdapat minimum " kali bangkitan dalam setahun. Selain itu pasien dan keluarganya harus terlebih dahulu diberi pen#elasan mengenai tu#uan pengobatan dan eek samping dari pengobatan tersebut.

e. erapi dimulai dengan monoterapi

. $emberian obat dimulai dari dosis rendah dan dinaikkan secara  bertahap sampai dengan dosis eekti tercapai atau timbul eek 

samping obat.

g. 'pabila dengan penggunakan 'E dosis maksimum tidak dapat mengontrol bangkitan, maka ditambahkan 'E kedua. 7ila sudah mencapai dosis terapi, maka 'E pertama dosisnya diturunkan secara perlahan.

h. 'dapun penambahan 'E ketiga baru diberikan setelah terbukti  bangkitan tidak terkontor dengan pemberian 'E pertama dan

kedua.

7erikut merupakan 'E pilihan pada epilepsi berdasarkan mekanisme

ker#anya*

a. 5arbama=epin  7lok sodium channel konduktan pada neuron,  beker#a #uga pada reseptor <' : N-methyl-D-aspartate/,

monoamine dan asetilkolin.

 b. enitoin  7lok sodium channel dan inhibisi aksi konduktan kalsium dan klorida dan neurotransmitter yang !oltage dependen

(8)

c. enobarbital  <eningkatkan akti!itas reseptor 6'7', menurunkan eksitabilitas glutamate, menurunkan konduktan natrium, kalium dan kalsium.

d. >alproat  iduga akti!itas 6'7' glutaminergik, menurunkan ambang konduktan kalsium :/ dan kalium.

e. 6abapetin  <odulasi kalsium channel tipe .

. ?amotrigin  7lok konduktan natrium yang !oltage dependent. g. kskarba=epin  7lok sodium channel, meningkatkan konduktan

kalium, modulasi akti!itas chanel.

h. opiramat  7lok sodium channel, meningkatkan inluks 6'7'-<ediated chloride, modulasi eek reseptor 6'7'.

i. @onisomid  7lok sodium, potassium, kalsium channel, inhibisi

eksitasi glutamate. 2.#. Definisi Stroke

Stroke adalah gangguan ungsional otak yang ter#adi secara mendadak  dengan tanda dan ge#ala klinis baik okal maupun global yang disebabkan gangguan perdarahan otak seperti lesi pada pembuluh darah di regio otak, daerah subkortikal dan batang otak. 'liran darah yang rusak tidak bisa membaa nutrisi dan oksigen kepada otak sehingga dapat ter#adi kematian sel otak dan otak tidak 

dapat berungsi dengan baik.*

2.$. Klasifikasi Stroke a. Stroke Iskemik

Stroke ini disebabkan adanya hambatan atau sumbatan pada  pembuluh darah yang menyebabkan kurangnya pasokan oksigen dan nutrisi pada otak. 7erdasarkan maniestasi klinik, stroke iskemik 

(9)

1/ Serangan Iskemik SepintasATransient Ischemic Attack :I'/ ! eisit eurologik Iskemik SepintasA "eversible Ischemic

 Neurological De#icit :2I/

$! Stroke $rogresi %&rogressive Stroke'Stroke In Evaluation! (! Stroke 5omplit %)ompleted Stroke'&ermanent Stroke!

7erdasarkan proses patologik :kausal/, stroke iskemik 

dikelompokkan men#adi9

1/ Stroke rombotik 

"/ Stroke EmboliAon rombotik %. Stroke He&oragik 

Stroke hemoragik, yang merupakan sekitar 1+) sampai "0) dari semua stroke, dapat ter#adi apabila lesi !askular intraserebrum mengalami ruptur sehingga ter#adi perdarahan ke dalam ruang

subarakhnoid atau langsung ke dalam #aringan otak.1"

2.'. Penatalaksanaan Stroke

$enatalaksanaan yang cepat, tepat, dan cermat memegang peranan besar  dalam menentukan hasil akhir pengobatan. 7etapa pentingnya pengobatan stroke sedini mungkin, karena B#endela terapiC dari stroke hanya 3-* #am. 4al yang harus dilakukan adalah 

a* Stabilitas pasien dengan tindakan '7 : Air+ay, breathing, )irculation/

 b. $ertimbangkan intubasi bila kesadaran stupor atau koma atau gagal napas

c. $asang #alur inus intra!ena dengan larutan salin normal 0,9) dengan kecepatan "0 mlA#am, #angan memakai cairan hipotonis

(10)

seperti dekstrosa +) dalam air dan salin 0,&+), karena dapat memperhebat edema otak 

d. 7erikan oksigen "-& literAmenit melalui kanul hidung e. %angan memberikan makanan atau minuman leat mulut

. 7uat rekaman elektrokardiogram :E56/ dan lakukan oto rontgen toraks

g. 'mbil sampel untuk pemeriksaan darah pemeriksaan darah perier  lengkap dan trombosit, kimia darah :glukosa, elektrolit, ureum, dan kreatinin/, masa protrombin, dan masa tromboplastin parsial

h. %ika ada indikasi, lakukan tes-tes berikut kadar alkohol, ungsi hati, gas darah arteri, dan skrining toksikologi

i. egakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan isik 

 #. )T Scan atau resonansi magnetik bila alat tersedia

2.(. Patofisiologi Epilepsi Pas)a Stroke

Stroke adalah suatu kondisi yang ter#adi ketika pasokan darah ke suatu  bagian otak tiba-tiba terganggu. alam #aringan otak, kurangnya aliran darah

menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. 5ematian #aringan otak dapat menyebabkan hilangnya

ungsi yang dikendalikan oleh #aringan itu.13

'ndaikata otak kita anggap sebagai pusat komputer yang secara elektronik  mengendalikan seluruh akti!itas badan kita, serangan ke#ang pada epilepsi adalah u#ud lepasnya muatan listrik abnormal secara bersamaan dan tidak terprogram dari sekumpulan sel-sel otak atau dari seluruh otak. 'kibat lepasnya muatan listrik 

(11)

secara tidak terkontrol ini adalah ke#ang-ke#ang yang bisa dimulai dari lengan atau

tungkai kemudian menyebar ke seluruh tubuh.13

Sekelompok sel-sel otak yang secara spontan, di luar kehendak, tiba-tiba melepaskan muatan listriknya ini disebabkan karena ada perubahan baik anatomis :strukturAbentuk/ maupun biokimiai pada sel-sel itu atau pada lingkungan di sekitarnya. $erubahan ter#adi akibat trauma isikAbenturanAmemar pada otak,  berkurangnya aliran darahA=at asam akibat penyempitan pembuluh darah,  pendesakanArangsangan oleh tumor, dan yang terpenting :dan baru akhir-akhir ini diketahui/ adalah proses sklerosis, yaitu #aringan otak yang mengalami Dpengerasan akibat dari digantikannya selsel saraAneuron oleh sel-sel

 penyokongAsel-sel gliaA#aringan parut.13

$ecahnya pembuluh darah pada otak atau sumbatan pada pembuluh darah otak yang disebabkan oleh #enis stroke itu sendiri disini epilepsi pasca stroke..akan dibahas men#adi epilepsi yang disebabkan oleh 

1. Stroke *e&oragik

Epilepsi paska stroke pada stroke hemoragik diakibatkan oleh  pecahnya pembuluh darah otak dimana mengakibatkan perusi pada  #aringan otak berkurang, keadaan ini membuat otak iskemi dan menghasilkan metabolime anaerob yang berimbas pada penumpukan asam laktat. 5e#adian ini akan membuat otak dalam keadaan edem. edera pada otak inilah yang akan mengakibatkan perubahan lan#ut  pada struktur mekanisme regulasi ungsi otak seperti perubahan

neurotransmitter atau pada ion intraseluler. Struktur neuron yang menyebabkan pembentukan #aringan parut gliotik yang akan membuat

(12)

hilangnya #alur penghambat yang dimediasi oleh 6'7' dan  perubahaan pada komposisi subunit reseptor glutamat. Selain itu hemosiderin pada #aringan serta pembentukan radikal bebas dan membran peroksidasi #uga disebut dalam aktor yang mempengaruhi

ke#adian epilepsi pasca stroke ini.1&

4ipotesis lain mengungkapkan keadaan iskemia akan melepaskan asam amino eksitorik terutama glutamat yang menghasilkan kaskade ke#adian toksik. 2egulasi pada eikasi  penghambatan 6'7' intrakortikal dengan eksitasi <' yang

dimediasi reseptor #uga dapat ter#adi.1&

2. Stroke non+*e&oragik 

Epilepsi paska stroke pada stroke non-hemoragik diakibatkan oleh sumbatan aliran darah pada pembuluh darah otak dimana mengakibatkan perusi pada #aringan otak berkurang, keadaan ini membuat otak iskemik menganggu akti!itas elektrolit, pelebaran kolateral yang berimbas pada gangguan pompa a dan 5 di#aringan, dan berkurangnya akti!itas inhibitorik yang berhubungan dengan kerusakan ungsional atau struktural interneuron 6'7'ergik. 5eadaan hipoperusi global akibat tersumbatnya pembuluh darah pada stroke non-hemoragik khususnya pada area sensiti seperti

hipokampus, #uga men#adi salah satu hipotesis epilepsi pasca stroke.1&

Studi retrospekti yang dilakukan pada "00 pasien stroke diantaranya pasien stroke iskemik, pasien stroke dengan pendarahan intraserebral, dan pasien dengan stroke  subarachnoid hemorrhage didapatkan baha pasien dengan  subarachnoid hemorrhage

(13)

mempunyai #umlah kasus tersering menyebabkan epilepsi paska stroke. $enelitian ini menyebutkan baha spasme arteri lah yang

menyebabkan ke#adian tersebut.1+

$enelitian oleh 7enbir didapatkan dari +1 pasien yang mengalami epliepsi paska stroke dimana stroke non hemoragik  sebesar (0,*) pasien dan stroke hemoragik sebesar "1,*) pasien. ari 13"( pasien stroke iskemik hanya 3* pasien :",()/ sedangkan  pada stroke hemoragik 11 dari 8* didapatkan terkena serangan epilepsy atau sekitar :"*,*)/. ?okasi pendarahan dan iskemik pun diamati dalam penelitiannya dimana lokasi otak bagian kanan dan arteri bagian tengah otak adalah yang paling umum menyebabkan

epilepsi paska stroke ini.1*

$enelitian Temprano et al  tentang angka ke#adian mendapatkan 5e#ang ter#adi pada 10,*) pasien dengan perdarahan intraserebral dan 8,*) dari pasien dengan stroke iskemik. Serangan epilepsi pada aal merupakan aktor prognosis buruk. Serangan ini ter#adi secara signiikan lebih sering pada pasien dengan stroke hemoragik dengan $roporsi ke#ang berulang kecil dan serangan epilepsi onset terlambat terutama dari * bulan sampai " tahun setelah stroke dengan tingkat kekambuhan tinggi. Epilepsi paska stroke berbahaya dan memerlukan  pengobatan dengan obat antiepilepsi. EE6 dapat dilakukan setelah terkena stroke yang dapat membantu mengidentiikasi pasien yang

 beresiko terkena epilepsi paska stroke.1(

?okasi kortikal merupakan salah satu aktor risiko yang paling dapat menyebabkan epilepsi pasca stroke. Epilepsi paska stroke lebih

(14)

mungkin untuk ter#adi pada pasien dengan lesi yang lebih besar yang melibatkan beberapa lobus otak dibandingkan dengan keterlibatan lobus tunggal. amun, setiap stroke subkortikal, kadang-kadang dapat dikaitkan dengan ter#adinya ke#ang. eknik neuroimaging yang masih kurang sensitiitasnya, tidak dapat mendeteksi lesi kortikal yang

kecil yang menyebabkan ter#adinya akti!itas iktal.18

<ekanisme lesi subkortikal hemiser otak, paling sering disebabkan oleh penyakit pada pembuluh darah kecil, oleh karena itu  penyebab ke#ang tidak dapat diketahui. ianalogikan dengan keterlibatan kortikal pada stroke iskemik, lokasi yang dianggap lebih epileptogenik pada pasien dengan perdarahan intraserebral. 5eterlibatan ganglia basalis kaudatus dan temporal atau parietal pada korteks diprediksi akan ter#adi ke#ang. $erdarahan karena trombosis !ena serebral biasanya muncul bersamaan dengan ke#ang. $ada  parenkim, seringnya pada kortikal, perdarahan berasal dari kongesti !ena lokal adalah kemungkinan penyebab ter#adinya akti!itas

ke#ang.18

<ekanisme ke#ang oleh karena pendarahan tidak di#elaskan. $roduk dari metabolisme darah seperti hemosiderin, dapat menyebabkan iritasi serebral okal yang mengarah pada ke#ang, mirip dengan model binatang dengan epilepsi okal yang diproduksi oleh deposisi besi di korteks serebral. $ada perdarahan subarachnoid, sering ter#adi perdarahan luas di cisterna basalis, yang langsung menghubungkan antara lobus rontal dan temporal. $asien dengan

(15)

 perdarahan subarachnoid mungkin #uga memiliki komponen

 perdarahan intraparenchymal.18

Satu-satunya prediktor klinis untuk ke#ang setelah stroke iskemik adalah tingkat keparahan dari aal deisit neurologis. 5eparahan stroke yang lebih besar atau kecacatan pada stroke dapat menyebabkan ter#adinya ke#ang. $asien dengan gangguan neurologis cenderung memiliki stroke yang lebih besar yang melibatkan daerah

kortikal yang lebih luas.19

?esi !askuler dapat menyebabkan ke#ang dengan mekanisme yang lain.5e#ang karena malormasi arterio!enosa dan aneurisma  biasanya ter#adi ketika pecahnya lesi tersebut, tetapi lesi !askuler 

dapat menyebabkan ter#adinya ke#ang oleh iritasi yang berdekatan dengan parenkim otak. 'khirnya, ke#ang yang berhubungan dengan lesi !askuler yang secara signiikan ter#adi dalam pengaturan reperusi

setelah prosedur re!askularisasi.19

erdapat beberapa penyebab dari epilepsi dan ke#ang onset aal

setelah stroke iskemik. $eningkatan a"F dan aF intraseluler dengan

hasil menurunnya ambang batas depolarisasi, eksitotoksisitas glutamat, hipoksia, disungsi metabolit, hipoperusi global, dan cedera hiperperusi :sebagian setelah arterektomi u#ung carotid/ seluruhnya telah dipostulasikan sebagai etiologi neuroungsional. 5e#ang setelah stroke hemoragik diperkirakan sebagai atribut tambahan dari iritasi yang disebabkan oleh produk metabolisme darah. $atoisiologi pasti masih belum #elas, namun suatu area iskemik yang berhubungan yang

(16)

merupakan eek sekunder dari hemoragi diperkirakan memainkan  peran. 5e#ang onset lambat berhubungan dengan perubahan persisten  pada eksitabilitas neuronal dan parut gliotik paling berkemungkinan merupakan penyebab dasar. eposit hemosiderin diperkirakan menyebabkan iritabilitas setelah stroke hemoragik. $ada anak-anak, ke#ang pasca stroke dapat ter#adi sebagai bagian dari trauma kelahiran  perinatal."0

BAB III KESI,PULAN 3.1. 5esimpulan

Epilepsi adalah suatu gangguan pada otak yang menyebabkan ter#adinya ke#ang berulang. Epilepsi mempunyai ge#ala tunggal yang khas yaitu serangan secara berkala yang disebabkan oleh pelepasan muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan.

Salah satu aktor resiko ter#adinya epilepsi adalah stroke, dimana stroke merupakan suatu kondisi yang ter#adi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak  tiba-tiba terganggu. alam #aringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. 5ematian #aringan otak dapat menyebabkan hilangnya ungsi yang dikendalikan oleh #aringan.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Smeltzer dan Bare (2002), stroke biasanya diakibatkan dari salah satu dari empat kejadian: (1) trombosis (bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher), (2)

aterosklorosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mensuplai otak,.. sehingga dapat mengakibatkan

Stroke ini sering diakibatkan oleh trombosis akibat plak aterosklerosis dari arteri otak atau arteri yang memberi vaskularisasi pada otak atau suatu emboli dari pembuluh darah di

adi stroke hemoragik adalah suatu keadaan kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh perdarahan dalam otak sehingga keadaan kehilangan fungsi otak yang diakibatkan

*erdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bah-a stroke hemoragik (CVA bleeding ) merupakan pecahnya pembuluh darah otak yang mengakibatkan peningkatan volume

Stroke terbagi menjadi dua yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik, stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang mensuplai ke otak terhambat oleh gumpalan

Gejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak  bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat

Menurut Muttaqin (2008), stroke hemoragik merupakan perdarahan serebri dan mungkin perdarahan subarachnoid yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada