LAPORAN PEND
LAPORAN PENDAHULUA
AHULUAN
N
CEREBROVASCULER
CEREBROVASCULER ACCIDENT
ACCIDENT BLEEDING
BLEEDING
(CVA BLEEDING
(CVA BLEEDING
)) Disusun untuk memenuhiDisusun untuk memenuhi tugas P!"esi #e$ea%atan $a&a De$atementugas P!"esi #e$ea%atan $a&a De$atemen 'anaemen 'anaemen Disusun !eh * Disusun !eh * Nunik +atma%ati Nunik +atma%ati NI', NI', --./0/1//----./0/1//---/20-/20 PROGRA'
PROGRA' STUDI STUDI IL'U IL'U #EPERA3A#EPERA3ATATANN +A#ULT
+A#ULTAS AS #EDO#TERAN#EDO#TERAN UNIVERSITAS BRA3I4A5A UNIVERSITAS BRA3I4A5A 'ALANG 'ALANG 1/-. 1/-.
A,
A, DE+DE+INIINISI CVSI CVA A BLEBLEEDIEDINGNG
Cerebrovaskuler Accident (CVA) bleeding
Cerebrovaskuler Accident (CVA) bleeding atau stroke hemoragik atau stroke hemoragik adalah rup
adalah rupturnya turnya pembuluh opembuluh otak yang mengtak yang mengakibatkan akumuakibatkan akumulasi darahlasi darah dan penekanan di sekitar jaringan otak. Ada dua tipe stroke hemoragik dan penekanan di sekitar jaringan otak. Ada dua tipe stroke hemoragik yaitu intracerebral hemoragik atau subarachnoid hemoragik. Pecahnya yaitu intracerebral hemoragik atau subarachnoid hemoragik. Pecahnya pe
pembumbuluh luh dardarah ah di di otaotak k disdisebaebabkabkan n oleoleh h aneaneuriurisme sme (me(menunurunrunnyanya elas
elastisitisitas tas pembpembuluh uluh daradarah) h) dan dan arterarterioveiovenous nous malfmalformatormations ions (A(AVMVMs)s) (ter
(terbentubentuknya knya sekesekelomplompok ok pembpembuluh uluh daradarah h abnoabnormal rmal terbeterbentuk ntuk yangyang mengakibatkan salah satu dari pembuluh darah tersebut mudah ruptur) mengakibatkan salah satu dari pembuluh darah tersebut mudah ruptur) (American Heart Association !"#$).
(American Heart Association !"#$). %tr
%troke oke hehemormoragiagik k adadalaalah h perperdardarahahan an spospontantan n di di daldalam am otaotak.k. Peny
Penyebab ebab utamautamanya nya adaladalah ah hipehipertensrtensi i kronkronik ik dan dan adanyadanya a degedegeneranerasisi pemb
pembuluh dauluh darahrah cerebral cerebral . Perdarahan dapat terjadi di dalam otak dan. Perdarahan dapat terjadi di dalam otak dan ruang subaraknoid karena ruptur dari arteri atau ruptur dari aneurisma ruang subaraknoid karena ruptur dari arteri atau ruptur dari aneurisma (&ubagus Vonny Ali Haji '. Parinding ovita !"#$)
(&ubagus Vonny Ali Haji '. Parinding ovita !"#$) %tr
%troke oke adadalaalah h kehkehilailangngan an funfungsi gsi otaotak k yayang ng didiakiakibatbatkan kan ololeheh berhentinya suplai darah ke bagian otak. (%melter dan *are !""! dalam berhentinya suplai darah ke bagian otak. (%melter dan *are !""! dalam Arif
Arif Muta+in) %troke Muta+in) %troke Hemoragik merupakan Hemoragik merupakan perdarahan intrakranial perdarahan intrakranial atauatau intr
intrasereaserebri bri melimeliputi puti perdperdaraharahan an di di daladalam m ruanruang g subasubarakhrakhnoid atau noid atau didi da
dalalam m jajariringngan an ototak ak sesendndiriri. i. PePerdrdararahahan an inini i dadapapat t teterjrjadadi i kakarerenana at
atererososklklererososis is dadan n hihipepertrtenensisi. . PePecacahnhnya ya pepembmbululuh uh dadararah h ototakak menyebabkan perembesan darah ke dalam parenkim otak yang dapat menyebabkan perembesan darah ke dalam parenkim otak yang dapat meng
mengakibakibatkan atkan penepenekanakanan n pergpergesereseran an dan dan pemipemisahasahan n jarijaringan ngan otakotak yan
yang g beberderdekatkatan an sehsehingingga ga otaotak k akaakan n memembembengkngkak ak jarjaringingan an otaotakk tertekan sehingga terjadi infark otak edema dan mungkin herniasi otak. tertekan sehingga terjadi infark otak edema dan mungkin herniasi otak. Penyebab perdarahan otak yang paling umum terjadi yaitu aneurisma Penyebab perdarahan otak yang paling umum terjadi yaitu aneurisma be
berrrry y (b(biaiasasanynya a dedefefek k kokongngenenititalal) ) ananeueurirismsme e fufusisifoformrmis is dadariri atero
aterosklesklerosirosis s aneuaneurismrisma a mikomikotik tik dari dari vaskuvaskulitilitis s nekrnekrose ose dan dan emboembolili se
sepspsisis mamalflforormamasi si ararteteririovovenena a (t(tererjajadi di huhububungngan an pepersrsamambubungnganan pemb
ruptur arteriol serebri (akibat hipertensi yang menimbulkan penebalan dan degenerasi pembuluh darah) (Muta+in Arrif !"",)
*erdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bah-a stroke hemoragik (CVA bleeding ) merupakan pecahnya pembuluh darah otak yang mengakibatkan peningkatan volume cairandarah dalam ruang yang terbatas (intrakranial) yang mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial sehingga berdampak pada rusaknya neuron bagian otak yang cedera tersebut dapat menurunkan kemampuan motorik sensorik. B, #LASI+I#ASI CVA BLEEDING
%troke hemoragik merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subaraknoid. /isebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada area otak tertentu. *iasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif namun bisa juga terjadi saat istirahat 0esadaran klien umunya menurun. Perdarahan otak dibagi dua yaitu 1
a. Perdarahan intraserebral
Pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma) terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak membentuk massa yang menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak. Peningkatan &20 yang terjadi cepat dapat mengakibatkan kematian mendadak karena herniasi otak. Perdarahan intraserebral yang disebabkan karena hipertensi sering dijumpai di daerah putamen talamus pons dan serebelum.
b. Perdarahan subarakhnoid
Perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma berry atau AVM. Aneurisma yang pecah ini berasal dari pembuluh darah sirkulasi 3ilisi dan cabang4cabangnya yang terdapat di luar parenkim otak. Pecahnya arteri dan keluarnya ke ruang subaraknoid menyebabkan &20 meningkat mendadak meregangnya struktur peka nyeri dan vasospasme pembuluh darah serebral yang berakibat disfungsi otak global (sakit kepala penurunan kesadaran) maupun fokal (hemiparese gangguan hemi sensorik afasia dan lain4lain)
Pecahnya arteri dan keluarnya darah ke ruang subaraknoid mengakibatkan terjadinya peningkatan &20 yang mendadak meregangnya struktur peka nyeri sehingga timbul nyeri kepala hebat. %ering pula dijumpai kaku kuduk dan tanda4tanda rangsangan selaput otak lainnya. Peningkatan &20 yang mendadak juga
mengakibatkan perdarahan subhialoid pada retina dan penurunan kesadaran. Perdarahan subaraknoid dapat mengakibatkan vasospasme pembuluh darah serebral. Vasospasme ini dapat mengakibatkan disfungsi otak global (sakit kepala penurunan kesadaran) maupun fokal (hemiparese gangguan hemisensorik afasia dan lain4lain) (Muta+in Arrif !"",)
5ambar !.# (Muta+in Arrif !"",) C, EPIDE'IOLOGI CVA BLEEDING
%troke merupakan masalah medis yang menjadi penyebab kesakitan dan kematian nomor ! di 6ropa serta nomor 7 di Amerika %erikat. %ebanyak #" 8 penderita stroke mengalami kelemahan yang memerlukan pera-atan.%etiap tahun di Amerika %erikat sekitar 9:$.""" orang mengalami stroke yang baru atau berulang. /ari jumlah tersebut sekitar ;#".""" merupakan serangan a-al dan #,$.""" merupakan stroke berulang. %tudi epidemiologi menunjukkan bah-a sekitar ,98 dari stroke di Amerika %erikat ialah iskemik #"8 sekunder untuk perdarahan intraserebral dan lainnya 78 mungkin menjadi sekunder untuk perdarahan subaraknoid.
Prevalensi stroke di 2ndonesia berdasarkan data 'iset 0esehatan /asar ('iskesdas) tahun !"#7 sebesar 9 per mil dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar #!# per mil. Prevalensi stroke
berdasarkan diagnosis nakes tertinggi di %ula-esi <tara (#",8) diikuti /2 =ogyakarta (#"78) *angka *elitung dan /02 >akarta masing4masing :98. Prevalensi %troke berdasarkan terdiagnosis nakes dan gejala tertinggi terdapat di %ula-esi %elatan (#9:8) /2 =ogyakarta (#;:8) %ula-esi &engah (#;;8 diikuti >a-a &imur sebesar #;8). Prevalensi penyakit stroke pada kelompok yang didiagnosis nakes berdasarkan gejala meningkat seiring dengan bertambahnya umur tertinggi pada umur ? 9$ tahun (@7#8) dan (;98).
/i provinsi %ula-esi <tara sendiri prevalensi stroke sebesar #"@8. Pada tahun !"#" stroke menempati posisi kedua penyakit terbanyak (kasus baru). Pada tahun !"## stroke kembali menempati posisi pertama penyakit terbanyak (kasus baru) dengan jumlah kasus sebanyak !!, kasus. Peningkatan angka stroke di 2ndonesia diperkirakan berhubungan dengan peningkatan angka kejadian faktor risiko stroke. aktor risiko stroke adalah diabetes mellitus gangguan kesehatan mental merokok obesitas dan hipertensi. Hipertensi adalah masalah yang sering dijumpai pada pasien stroke dan menetap setelah serangan stroke ((&ubagus Vonny Ali Haji '. Parinding ovita !"#$)
D, PATO+ISIOLOGI (team$i)
E, 'ANI+ESTASI #LINIS CVA BLEEDING
Manifestasi stroke sangat beragam tergantung dari arteri serebral yang terkena dan luasnya kerusakan jaringan serebral. Manifestasi klinik yang sering terjadi diantaranya adanya kelemahan pada alat gerak penurunan kesadaran gangguan penglihatan gangguan komunikasi sakit kepala dan gangguan keseimbangan. &anda dan gejala ini biasanya terjadi secara mendadak fokal dan mengenai satu sisi (0ariasa !"":)
5eoffrey et al (!"",) dalam 0ariasa (!"":) bah-a sebagian besar pasien paska serangan stroke memiliki keterbatasan gerak gangguan penhlihatan gangguan bicara dan gangguan kognitif. %elain aspek fisik ditemukan pula bah-a pasien paska serangan stroke mengalami gangguan psikologis seperti depresi cemas ketakutan danmenarik diri dari kehidupan sosial.
#. yeri kepala mendadak4intensitas maksimal dalam -aktu segera atau menit dan berlangsung selama beberapa jam sampai hari.
!. &anda rangsang meningeal4 mual muntah fotofobia kaku kuduk. 7. Penurunan kesadaran sementara ($" 8 kasus %AH) atau menetap. @. %erangan epileptik pada ; 8 kasus %AH.
$. /efisit neurologis fokal berupa disfasia hemiparesis hemihipestesia ;. 0ematian mendadak terjadi pada #" 8 kasus %AH.
Ta6e .,- Deaat SAH
Deaat SAH menuut Hunt Hess /erajat # ! 7 @ $ Manifestasi 0linis
Asimtomatik atau nyeri kepala dan kaku kuduk yang ringan.
yeri kepala yang sedang sampai berat kaku kuduk dan tidak ada defisit neurologis kecuali pada saraf kranial
*ingung penurunan kesadaran defisit fokal ringan
%tupor hemiparesis ringan sampai dengan berat deserebrasi 5angguan fungsi vegetatif
0oma dalam deserebrasi moribund appearance
(/e-anto 5eorge dkk !""9)
Geaa #inis Intasee6a (PIS)
Su6aakn!i& St!ke
N!nhem!agik (SNH)
#. 5ejala defisit fokal berat ringan beratringan !. A-itan (onset) menitjam #4! menit pelan (jamhari) 7. yeri kepala hebat sangat hebat ringantidak ada @. Muntah pada
a-alnya
sering sering &idak kecuali lesi d batang otak
$. hipertensi hampir selalu *iasanya tidak sering ;. kaku kuduk jarang *iasa ada tidak ada 9. kesadaran biasa hilang *isa hilang
sebentar
dapat hilang ,. hemiparesis sering sejak a-al a-al tidak ada sering sejak a-al :. deviasi mata bisa ada jarang mungkin ada #". likuor sering berdarah berdarah jernih
(/e-anto 5eorge dkk !""9)
+, #O'PLI#ASI CVA BLEEDING 4 'uptur berulang
4 Hidrosefalus 4 Vasospasme
4 Hiponatremia (cerebral salt4-asting syndrome) 4 *angkitan (seiure)
4 Perluasan perdarahan ke intraparenkim
(/e-anto 5eorge dkk !""9) G, PE'ERI#SAAN DIAGNOSTI# CVA BLEEDING
a, Pemeiksaan A%a
4 Pemeriksaan darah lengkap untuk mengetahui adanya anemia (penyakit sickle cell) atau leukositosis (setelah terjadinya bangkitan atau infeksi sistemik)
4 Pemeriksaan koagulasi untuk menentukan ri-ayat koagulopati sebelumnya
4 <reum dan elektrolit untuk menentukan hiponatremi akibat salt -asting (bukan karena %2A/H)
4 5lukosa serum untuk menentukan hipoglikemi
4 'ontgen toraks untuk melihat edema pulmonal atau aspirasi
4 605 #! sadapan untuk melihat aritmia jantung atau perubahan segmen %&.
4 B& scan kepala tanpa kontras dilakukan C !@ jam sejak a-itan. 4 Pungsi lumbal bila B& scan kepala tampak normal.
4 B&A (Bomputed &omography Angiography) dilakukan jika diagnosis %AH telah dikonfirmasi dengan B& %can atau DP
6, I&enti"ikasi Sum6e Pe&aahan
Ada 7 metode yang dapat dipilih untuk mengidentifikasi atau menyingkirkan aneurisma intrakranial dan untuk menggambarkan ukuran dan morfologi aneurisma yaitu #. B&A (B& Angiography) stelah injeksi kontras ! M'A (Magnetic 'esonance Angiography) dan 7 Batheter Angiography.
H, PROGNOSA PEN5A#IT CVA BLEEDING
Prognosis bergantung pada jenis stroke dan sindrom klinis stroke. 0emungkinan hidup setelah menderita stroke bergantung pada lokasi ukuran patologi lesi serta usia pasien dan penyakit yang menyertai sebelum stroke. s&'oke hemoragik memiliki prognosis buruk. Pada 7" hari pertama risiko meninggal $" 8 sedangkan pada stroke iskemik hanya #" 8.
Prediktor terpenting untuk menilai outcome perdarahan intra serebri (P2%) adalah volume P2% tingkat kesadaran penderita (menggunakan skor 5lasgo- Boma %cale (5B%)) dan adanya darah intraventrikel. Volume P2% dan skor 5B% dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kematian dalam 7" hari dengan sensitivitas sebesar :;8 dan spesifitas :,8.
%uatu P2% dengan volume E;" mD dan skor 5B% F , memiliki tingkat mortalitas sebesar :#8 dalam 7" hari dibanding dengan tingkat kematian #:8 pada P2% dengan volume C7" mD dan 5B% skor ? :. Perluasan P2% ke intraventrikel meningkatkan mortalitas secara umum menjadi @$8 hingga 9$8 tanpa memperhatikan lokasi P2% sebagai bagian dari adanya hidrosefalus obstruktif akibat gangguan sirkulasi li+uor cerebrospinal (DB%).
Pengukuran volume hematom dapat dilakukan secara akurat dengan B& scan %ecara klinis edema berperan dalam efek massa dari hematom meningkatkan tekanan intrakranial dan pergeseran otak intrakranial. %ecara paradoks volume relatif edema yang tinggi berhubungan dengan outcome fungsional yang lebih baik yang menimbulkan %uatu kerancuan apakah edema harus dijadikan target
terapi atau hanya merupakan variabel prognostik (Anggiamurni Dulu. !"#")
I, PENATALA#SANAAN CVA BLEEDING
Manajemen stroke hemoragik pertama4tama ditujukan langsung pada penanganan A (airway ) * (breathing ) B (Circulation) / (Detection of focal neurological deficit )
&erapi perdarahan 2ntraserebral adalah sebagai berikut 1 a, Tea$i 'e&ik
4 >alan nafas dan oksigenasi dengan target pBG! 7"47$ mmHg
4 0ontrol tekanan darah. Penatalaksanaan tekanan darah tinggi sama seperti stroke iskemik dengan syarat 1
&ekanan darah diturunkan bila tekanan sistolik E #," mmHg atau tekanan diastolik E #"$ mmH5
Pada fase akut tekanan darah tinggi tekanan darah tidak boleh diturunkan lebih dari !" 8
4 Penatalaksanaan peningkatan tekanan intrakranial
&indakan pengobatan pertama adalah osmoterapi tapi tidak boleh digunakan sebagai profilaksis. Manitol !" 8 # gkg dalam !" menit dilanjutkan dengan "!$4"$ gkg @ jam dalam !" menit. <ntuk mempertahankan gradien osmotik furosemid ( #" mg dalam !4, jam) dapat diberikan secara terus menerus bersama dengan osmoterapi
Hiperventilasi dengan sasapan pBG! 7$ mmHg
Pengaturan cairan 6, Tea$i Pem6e&ahan
2ndikasi tindakan pembedahan
4 Pasien dengan perdarahan serebelar E 7 cm yang secara neurologis memburuk atau yang mengalami kompresi batang otak dan hidrosefalus akibat obstruksi ventrikuler.
4 Perdarahan intraserebral dengan lesi struktural seperti aneurisma malformasi arteriovena atau angioma kavernosa dapat diangkat jika keadaan pasien stabil.
4 Pasien usia muda dengan perdarahan lobus yang sedang atau besar yang secara klinis memburuk
2ndikasi terapi konservatif medikamentosa 1
4 Pasien dengan perdarahan kecil (C #" cm7) atau defisit neurologi yang minimal
4 Pasien dengan 5B% kurang dari sama dengan @ kecuali dengan perdarahan serebelar disertai kompresi batang otak dapat menjadi kandidat untuk pembedahan darurat dalam situasi klinis tertentu.
(/e-anto 5eorge dkk. !""9) 4, ASUHAN #EPERA3ATAN CVA BLEEDING
a, Pengkaian
Pengkajian kepera-atan stroke meliputi anamnesis ri-ayat penyakit pemeriksaan fisik pemeriksaan diagnostik dan pengkajian psikososial.
a) Anamnesis
2dentitas klien meliputi nama usia (kebanyakan terjadi pada usia tua) jenis kelamin pendidikan alamat pekerjaan agama suku bangsa tanggal dan jam masuk rumah sakit nomor register dan diagnosa medis.
0eluhan utama yang sering menjadi alasan klien untuk meminta bantuan kesehatan adalah kelemahan anggota gerak sebelah badan bicara pelo tidak dapat berkomunikasi dan penurunan kesadaran.
6) Ri%a7at Pen7akit Sekaang
%erangan stroke hemoragik sering kali berlangsung sangat mendadak pada saat klien sedang melakukan aktivitas. *iasanya terjadi nyeri kepala mual muntah bahkan kejang sampai tidak sadar selain gejala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak yang lain
Adanya penurunan atau perubahan pada tingkat kesadaran dalam hal perubahan di dalam intrakranial. 0eluhan perubahan perilaku juga umum terjadi. %esuai perkembangan penyakit dapat terjadi letargi tidak responsif dan koma.
8) Ri%a7at Pen7akit &ahuu
Adanya ri-ayat hipertensi ri-ayat stroke sebelumnya diabetes melitus penyakit jantung anemia ri-ayat trauma kepala kontrasepsi oral yang lama penggunaan obat4obat antikoagulan aspirin vasodilator obat4obatan adiktif dan kegemukan. Pengkajian pemakaian obat4obat yang sering digunakan klien seperti pemakaian obat antihipertensi antilipidemia penghambat beta dan lainnya. Adanya ri-ayat merokok penggunaan alkohol dan penggunaan obat
kontrasepsi oral. Pengakian ri-ayat ini dapat mendukung pengkajian dari ri-ayat penyakit sekarang dan merupakan data dasar untuk mengkaji lebih lanjut dan untuk memberikan tindakan selanjutnya.
&) Ri%a7at Pen7akit #euaga
*iasanya ada ri-ayat keluarga yang menderita hipertensi diabetes melitus atau adanya ri-ayat stroke dari generasi terdahulu.
e) Pengkaian Psik!9s!si!9s$iitua
Pengkajian psikologis klien stroke meliputi beberapa dimensi yang memungkinkan pera-at untuk memperoleh persepsi yang jelas mengenai status emosi kognitif dan perilaku klien. Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien juga penting untuk menilai respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan perubahan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respons atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari4harinya baik dalam keluarga maupun masyarakat.
Adakah dampak yang timbul pada klien yaitu timbul ketakutan akan kecacatan rasa cemas rasa ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas secara optimal dan pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan citra tubuh).
Adanya perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesukaran untuk berkomunikasi akibat gangguan bicara. Pola persepsi dan konsep diri yang didapatkan klien merasa tidak berdaya tidak ada harapan mudah marah tidak kooperatif. Pola penanggungan stres klien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah karena gangguan proses berpikir dan kesulitan berkomunikasi. Pola tata nilai dan kepercayaan klien biasanya jarang melakukan ibadah spiritual karena tingkah laku yang tidak stabil kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh. 0arena klien harus menjalani ra-at inap maka apakah keadaan ini memberi dampak pada status ekonomi klien karena biaya pera-atan dan pengobatan memerlukan dana yang tidak sedikit. %troke memang suatu penyakit yang sangat mahal.
") Pemeiksaan +isik
%etelah melakukan anamnesis yang mengarah pada keluhan4keluhan klien pemeriksaan fisik sangat berguna untuk mendukung data dari pengkajian anamnesis. Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan per sistem (*#4*;) dengan fokus pemeriksaan
fisik pada pemeriksaan *7 (brain) yang terarah dan dihubungkan dengan keluhan4keluhan dari klien.
4 0eadaan umum
<mumnya mengalami penurunan kesadaran. %uara bicara kadang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti kadang tidak bisa bicara dan tanda4tanda vital1 tekanan darah meningkat denyut nadi bervariasi
B- (Beathing)
2nspeksi didapatkan klien batuk peningkatan produksi sputum sesak nafas penggunaan otot bantu nafas dan peningkatan frekuensi nafas. Auskultasi bunyi napas tambahan seperti rokhi pada klien dengan peningkatan produksi sekret dan kemampuan batuk yang menurun yang sering didapatkan pada klien stroke dengan penurunan tingkat kesadaran koma. Pada klien dengan tingkat kesadaran composmentis pada pengkajian inspeksi pernapasan tidak ada kelainan. Palpasi thoraks didapatkan taktil premitus seimbang kanan4kiri. Auskultasi tidak didapatkan bunyi napas tambahan.
B1(B!!&)
Pengkajian pada sistem kardiovaskuler didapatkan renjatan (syok) hipovolemik yang sering terjadi pada klien stroke. &/ biasanya terjadi peningkatan dan bisa terdapat adanya hipertensi masif &/ E !"" mmHg
B2 (Bain)
%troke menyebabkan berbagai defisit neurologis bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat) ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori). Desi otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya. Pengkajian *7 merupakan pemeriksaan terfokus dan lebih lengkap dibandingkan pengkajian pada sistem lainnya.
%etelah stroke klien mungkin mengalami inkontinensia urin sementara karena konfusi ketidakmampuan mengomunikasikan kebutuhan dan ketidakmampuan untuk menggunakan urinal karena kerusakan kontrol motorik dan postural . 0adang4kadang kontrol sfingter urinarius eksternal hilang atau berkurang. %elama periode ini dilakukan kateterisasi intermiten dengan teknik steril. 2nkontinensia urin yang berlanjut menunjukkan kerusakan neurologis luas.
B. (B!%e)
/idapatkan adanya keluhan kesulitan menelan nafsu makan menurun mual dan muntah pada fase akut. Mual sampai muntah dihubungkan dengan peningkatan produksi asam lambung sehingga menimbulkan masalag pemenuhan kebutuhan nutrisi. Pola defekasi biasanya terjadi konstipasi akibat penurunan peristaltik usus. Adanya inkontinensia alvi yang berlanjut menunjukkan kerusakan
neurologis luas. B; (B!ne)
%troke adalah penyakit motor neuron atas dan mengakibatkan kehilangan kontrol volunter terhadap gerakan motorik. 0arena neuron motor atas melintas gangguan kontrol motor volunter pada salah satu sisi tubuh dapat menunjukkan kerusakan pada neuron motor atas pada sisi yang berla-anan dari otak.
/isfungsi motor paling umum adalah hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi) karena lesi pada sisi otak yang berla-anan. Hemiparesis atau kelemahan salah satu sisi tubuh adalah tanda yang lain. Pada kulit jika klien kekurangan G! kulit akan tampak pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit akan jelek. /isamping itu
perlu juga dikaji tanda4tanda dekubitus terutama pada daerah yang menonjol karena klien stroke mengalami masalah mobilitas fisik. Adanya kesukaran untuk beraktivitas karena kelemahan kehilangan sensorik atau paralisishemiplegia mudah lelah menyebabkan masalah pada pola aktivitas dan istirahat.
Pemeiksaan Diagn!stik Angi!ga"i See6i
Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan arterovena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber perdarahan seperti aneurisme atau malformasi vaskular
Lum6a Pungsi
&ekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal menunjukkan adanya hemoragik pada subarakhnoid atau perdarahan pada intrakranial. Peningkatan jumlah protein menunjukkan adanya proses inflamasi. Hasil pemeriksaan likuor yang merah biasanya dijumpai pada perdarahan yang masif sedangkan perdarahan yang kecil biasanya -arna likuor masih normal (antokrom) se-aktu hari4hari pertama.
CT SCAN
Memperlihatkan secara spesifik letak edema posisi hematoma adanya jaringan otak yang infark atau iskemia serta posisinya secara pasti. Hasil pemeriksaan biasanya didapatkan hiperdens fokal kadang4 kadang masuk ke ventrikel atau menyebar ke permukaan otak.
(Muta+in Arrif. !"",)
6, Anaisa Data
Masalah kepera-atan yang sering muncul pada klien dengan stroke hemoragik adalah sebagai berikut 1
#. 'esiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan faktor resiko hipertensi
!. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular akibat hemiparese detra
7. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat.
N !
Data Eti!!gi 'asaah #e$ea%atan # /G 1 4 penurunan 5B%kesadaran 4 ketidakstabilan &ekanan /arah 4 Peningkatan tekanan intrakranial 4 Pemeriksaan B& %can Dumbal Pungsi 1 2BH 2VH2%H 'i-ayat hipertensi Penurunan curah jantunh peningkatan kerja jantung Penurunan aliran darah ke sistem organ
(otak ginjal dll) Peningkatan tekanan
darah sebagai kompensasi suplai darah tidak terpenuhi Penurunan elastisitas pembuluh darah Pecahnya pembuluh darahmalformasi pembuluh darah Resik! keti&ake"ekti"an $e"usi aingan !tak
Resik!
keti&ake"ekti" an $e"usi aingan !tak
N! Data Eti!!gi 'asaah #e$ea%atan ! /% 1 'i-ayat hipertensi Ham6atan
4 6kstremitas atas dan ba-ah tidak dapat digerakkan /G 1 4 &idak memiliki kemampuan berpindah 4 Hemiparesehemipl egi
4 0ekuatan tonus otot (4) Penurunan aliran darah jantung Penurunan aliran darah ke otak 0ompensasi peningkatan kerja jantung Peningkatan tekanan darah Penurunan elastisitas pembuluh darah adanya malformasi Pecahnya pembuluh darah 6dema jaringan 5angguan aliran darah ekrosis jaringan otak 0erusakan neuron Penurunan fungsi motorik dan sensorik Penurunan kemampuan bergerak berpindah Ham6atan m!6iitas "isik m!6iitas "isik
#e$ea%atan 2 DO * 4 *icara pelo 4 Menggunakan bahasa isyarat nonverbal DS * 4 0eluarga mengatakan klien tidak dapat berbicara jelas bicara pelo 'i-ayat hipertensi Penurunan aliran darah jantung Penurunan aliran darah ke otak 0ompensasi peningkatan kerja jantung Peningkatan tekanan darah Penurunan elastisitas pembuluh darah adanya malformasi Pecahnya pembuluh darah 6dema jaringan 5angguan aliran darah ekrosis jaringan otak 0erusakan neuron Penurunan fungsi motorik dan sensorik Area yang mempersarafi kemampuan berbicara Ham6atan k!munikasi <e6a
*icara pelo Ham6atan k!munikasi <e6a 8, Ren8ana Pea%atan N! Diagn!sa #e$ea%atan NOC NIC # 'esiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak 4 %ystolic blood pressure 4/iastolic blood pressure 4 /ecreased level of conciousness Cee6a Pe"usi!n P!m!ti!n 4 Monitor status neurologi 4 Monitor tanda4tanda vital (tekanan darah nadai suhu '') 4 Monitor tanda4tanda
perdarahan (urin feses 5&)
4 Hindari posisi leher fleksi
4 Monitor intake dan output cairan 4 %tabilkan tekanan darah tinggi(hipertensi) dengan agen inotropik 4 Monitor status respirasi (kedalaman nafas frekuensi irama nafas) 40olaborasi pemberian diuretik untuk menurunkan tekanan darah 1 Hambatan mobilitas fisik 4 >oint movement 4 Muscle movement 4 *ody positioning performance E=e8ise Thea$7 * 4!int '!6iit7 4 0aji kemampuan pergerakan sendi klien 4 >elaskan kepada pasien keluarga
tentang tujuan dan rencana latihan sendi 4 2dentifikasi adanya
nyeri
ketidaknyamanan pada bagian sendi klien
4 Ajarkan teknik 'GM pasif pada keluarga dan klien 4 *uatkan jad-al secara rutin tindakan 'GM pasif setiap hari 4 *erikan reinforcement positif apabila klien dan keluarga mampu melaksanakan 'GM pasif 2 Hambatan komunikasi verbal 4 <se of spoken language 9 <se of non verbal language ackno-ledgm ent of messages received C!mmuni8ati!n Enha8ement * S$ee8h De"i8it 4 *erdiri menghadap pasien 4 5unakan bahasa tubuh 4 2nstruksikan pada keluarga dan pasien untuk membimbing klien dalam memberikan stimulus dalam berbicara 4 /engarkan klien secara hati4hati 4 *erikan pertanyaan yang sederhana untuk menstimulus kemampuan berbicara klien 9 *erikan reinforcement positif pada klien jika melaksanakan
dalam membimbing klien belajar
berbicara
DA+TAR PUSTA#A
American Heart Association. !"#$. Hemorrhagic %trokes (*leeds) <pdate !! >uni
!"#$ (Gnline 1
http1---.strokeassociation.org%&'G06G'5About%troke&ypesof%troke Hemorrhagic*leedsHemorrhagic4%trokes4
*leedsI<BMI7#":@"IArticle.jsp /iakses pada tanggal !@ Agustus !"#$ pukul !7."$ 32* )
&ubagus Vonny Ali Haji '. Parinding ovita. !"#$. 5ambaran Hasil Pemeriksaan B& %can 0epala Pada Penderita %troke Hemoragik /i *agian 'adiologi 0 <%'A&%M 'adiologi *lu '%<P Prof./r.'./. 0andou Manado. >urnal e4Blinic Volume 7 omor # >anuari4 April !"#$.
Muta+in Arrif. !"",. Asuhan 0epera-atan 0lien /engan 5angguan %istem Persarafan. %alemba Medika. >akarta. Gnline 1 https1books.google.co.idbooksJ
idK,<22>'j:$ABLpgKPA!79LlpgKPA!79Ld+KstrokehemoragikadalahL sourceKblLotsKIluggn5o@<LsigK'BNkfh%::06AnnjA*uD'&frt@LhlKen LsaKOLredirIescKyvKonepageL+Kstroke8!"hemoragik
8!"adalahLfKfalse. /iakses tanggal !@ Agustus !"#$ pukul !7.7" 32*. Anggiamurni Dulu. !"#". Hubungan Volume dan Detak Desi Hematom /engan
0ecepatan Pemulihan ungsi Motorik Penderita %troke Hemoragik *erdasarkan 0ategori %kala Grgogoo. Program Pasca %arjana Magister 2lmu *iomedik dan Pendidikan /okter %pesialis 2 2lmu Penyakit %araf akultas 0edokteran <niversitas /iponegoro %emarang.
/e-anto 5eorge dkk. !""9. Panduan Praktis /iagnosis dan &ata Daksana Penyakit %araf. >akarta. Penerbit *uku 0edokteran 65B.
0ariasa. !"":. Persepsi Pasien Paska %erangan %troke &erhadap 0ualitas Hidupnya /alam Perspektif Asuhan 0epera-atan. &esis Magister 2lmu 0epera-atan 0ekhususan 0epera-atan Medikal *edah. Program Pasca %arjana akultas 2lmu 0epera-atan <niversitas 2ndonesia. /epok.