• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide Teori dan Pengobatan gagal jantung dan stroke

N/A
N/A
Firman Hasiholan

Academic year: 2023

Membagikan "Slide Teori dan Pengobatan gagal jantung dan stroke"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Teori dan Pengobatan gagal jantung dan stroke

Apt. Anna Maria Manullang, S.Farm., M.Clin.Pharm

(2)

Definisi

Gagal Jantung adalah kondisi saat otot jantung cukup melemah. Akibat dari kondisi ini, organ ini tidak mampu lagi memompa cukup darah ke seluruh tubuh pada tekanan yang seharusnya.

Sering terjadi pada orang yang berusia lanjut.

harus segera mendapatkan penanganan medis.

Penanganan yang cepat akan menurunkan risiko terjadinya komplikasi berbahaya.

(3)

Gagal jantung → abnormalitas dari struktur jantung atau fungsi yang menyebabkan kegagalan dari jantung untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh.

Secara klinis, gagal jantung merupakan kumpulan gejala yang kompleks

dimana seseorang memiliki tampilan berupa: gejala gagal jantung; tanda khas gagal jantung dan adanya bukti obyektif dari gangguan struktur atau fungsi jantung saat istrahat

(4)
(5)
(6)

Klasifikasi

Terdapat 2 kategori → kelainan struktural jantung atau berdasarkan gejala yang berkaitan dengan kapasitas fungsional dari New York Heart Association (NYHA).

(7)

Gagal jantung serimg jugs diklasifikasikan sbg gagal jantung dengan penurunan fungsi sistolik (fraksi ejeksi) dan gangguan fungsi diastolik saja namun fungsi sistolik (fraksi ejeksi) yang normal, yang selanjutnya akan disebut sebagai Heart Failure with Reduced Ejection Fraction (HFREF) dan Heart Failure with Preserved Ejection Fraction (HFPEF).

Selain itu, myocardial remodeling juga akan berlanjut dan menimbulkan sindrom klinis gagal jantung

(8)

Diagnosis gagal jantung

Uji diagnostik biasanya paling sensitif pada pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi rendah, sedangkan pada pasien dengan fraksi ejeksi normal, uji

diagnostik menjadi kurang sensitive.

Ekokardiografi merupakan metode paling berguna dalam melakukan evaluasi disfungsi sistolik dan diastolic.

(9)
(10)

TATALAKSANA NON-FARMAKOLOGI

Manajemen Perawatan Mandiri

Menjaga stabilitas fisik, menghindari perilaku yang dapat memperburuk kondisi dan mendeteksi gejala awal perburukan gagal jantung.

Manajemen perawatan mandiri mempunyai peran penting dalam keberhasilan pengobatan gagal jantung dan dapat memberi dampak bermakna untuk

perbaikan gejala gagal jantung, kapasitas fungsional, kualitas hidup, morbiditas, dan prognosis

(11)

Pemantauan berat badan mandiri

Pasien harus memantau berat badan rutin setap hari, jika terdapat kenaikan berat badan > 2 kg dalam 3 hari, pasien harus menaikan dosis diuretik atas pertimbangan dokter (kelas rekomendasi I, tingkatan bukti C)

(12)

Asupan cairan

Restriksi cairan 900 ml–1,2 liter/hari (sesuai berat badan) dipertimbangkan terutama pada pasien dengan gejala berat yang disertai hiponatremia. Restriksi cairan rutin pada semua pasien dengan gejala ringan sampai sedang tidak memberikan keuntungan klinis

(13)

Pengurangan berat badan

Pengurangan berat badan pasien obesitas dengan gagal jantung dipertimbangkan untuk mencegah perburukan gagal jantung, mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup

(14)

TATA LAKSANA FARMAKOLOGI

Tujuan diagnosis dan terapi gagal jantung yaitu untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas

Tindakan pencegahan perburukan penyakit jantung tetap merupakan bagian penting dalam tata laksana penyakit jantung.

strategi pengobatan mengunakan obat dan alat pada pasien HFREF. Selain itu, penting untuk mendeteksi dan mempertimbangkan pengobatan terhadap

kormorbid kardiovaskular dan non kardiovaskular yang menyertai

(15)
(16)

ANGIOTENSIN-CONVERTING ENZYME INHIBITORS (ACE-I)

ACE-I harus diberikan pada semua pasien gagal jantung simtomatik dan fraksi ejeksi ventrikel kiri < sama dengan 40% kecuali ada kontraindikasi. ACE-I memperbaiki fungsi ventrikel dan kualitas hidup, mengurangi perawatan rumah sakit karena perburukan gagal jantung, dan meningkatkan angka kelangsungan hidup

ACE-I terkadang menyebabkan perburukan fungsi ginjal, hiperkalemia, hipotensi simtomatik, batuk, dan angioedema (jarang).

(17)

Indikasi pemberian ACE-I ‡

Fraksi ejeksi ventrikel kiri < sama dengan 40% dengan atau tanpa gejala

Fraksi ejeksi ventrikel kiri > 40 % dengan tanda dan gejala gagal jantung

(18)

Penyekat resptor Beta

(19)

ANTAGONIS ALDOSTERON

(20)
(21)

Definisi Stroke

Stroke merupakan gangguan fungsi otak yang terjadi mendadak akibat gangguan peredaran darah otak.

Stroke ada 2 macam, yaitu stroke sumbatan dan stroke perdarahan.

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika sebagaian sel – sel otak mengalami kematian akibat gangguan aliran darah karena sumbatan atau pecahnya

pembuluh darah di otak.

Aliran darah yang berhenti membuat suplai oksigen dan zat makanan ke otak juga berhenti, sehingga sebagaian otak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya

(22)

Penyakit stroke termasuk penyakit pembuluh darah otak (cerebrovaskuler) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang

disebabkan berkurangnya aliran darah dan oksigen di otak.

Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa disebabkan adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah sehingga mengakibatkan

serangkaian reaksi biokimia yang dapat merusak atau mematikan sel – sel otak

(23)

Klasifikasi Penyakit Stroke

Berdasarkan penyebabnya stroke dibagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemorragik.

(24)

Stroke Iskemik

Stroke iskemik terjadi pada sel – sel otak yang mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi yang disebabkan penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah (ateriosklerosis).

Arteriosklerosis terjadi akibat timbunan lemak pada arteri yang menyebabkan luka pada dinding arteri. Luka ini menimbulkan gumpalan darah (thrombus) yang mempersempit arteri.

Gumpalan ini dapat juga terbawa aliran darah dan menyangkut di pembuluh darah yang lebih kecil dan menyebabkan penyumbatan. Hampir sebagaian besar pasien atau sebesar 83% pasien stroke mengalami stroke iskemik.

Stroke iskemik menyebabkan aliran darah ke sebagaian atau keseluruhan otak menjadi terhenti

(25)

Stroke Hemorragik

Stroke hemorragik adalah stroke perdarahan yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak.

Darah yang keluar dari pembuluh darah yang pecah mengenai dan merusak sel – sel otak di sekitarnya. Selain itu, sel otak juga mengalami kematian karena aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi terhenti.

Stroke jenis ini terjadi sekitar 20% dari seluruh pasien stroke. Namun, 80%

dari orang yang terkena stroke hemorragik mengalami kematian dan hampir 70% kasus stroke hemorragik terjadi pada penderita hipertensi

(26)

Gejala Penyakit Stroke

Berikut beberapa gejala awal terjadinya stroke :

a. Nyeri kepala disertai penurunan kesadaran, bahkan bisa mengalami koma (perdarahan otak).

b. Kelemahan atau kelumpuhan pada lengan, tungkai, atau salah satu sisi tubuh.

c. Mendadak seluruh badan lemas dan terkulai tanpa hilang kesadaran (drop attack) atau disertai hilang kesadaran sejenak (sinkop).

d. Gangguan penglihatan (mata kabur) pada satu atau dua mata.

e. Gangguan keseimbangan berupa vertigo dan sempoyongan (ataksia).

(27)

Penyebab atau Faktor Risiko

Terhambatnya aliran darah ke otak beberapa detik saja dapat menyebabkan seseorang pingsan. Apalagi penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, bisa menyebabkan sel – sel saraf di otak menjadi rusak dan

mengakibatkan kelumpuhan.

Berbagai factor yang bisa menyebabkan serangan stroke, seperti factor keturunan, gaya hidup, dam komplikasi penyakit (Agromedia, 2009).

Orang – orang yang memiliki satu atau lebih factor risiko di bawah ini digolongkan ke dalam stroke prone person, yaitu orang yang memiliki

kemungkinan lebih besar mengalami serangan stroke daripada orang normal suatu saat selama perjalanan hidupnya apabila tidak dikendalikan.

(28)

penatalaksanaan stroke iskemik

Fibrinolitik/trombolitik (rtPA/ recombinant tissue plasminogen activator) intravena

Golongan obat ini digunakan sebagai terapi reperfusi untuk mengembalikan

perfusi darah yang terhambat pada serangan stroke akut. Jenis obat golongan ini adalah alteplase, tenecteplase dan reteplase, namun yang tersedia di Indonesia hingga saat ini hanya alteplase.

Kriteria pasien yang dapat menggunakan obat ini berdasarkan rentang waktu dari onset gejala stroke (onset gejala < 3 jam dan onset 3-4.5 jam).

(29)

Antikoagulan

Low Molecular weight heparin (LMWH) termasuk dalam golongan obat ini.

Obat golongan ini seringkali juga diresepkan untuk pasien stroke dengan harapan dapat mencegah terjadinya kembali stroke emboli, namun hingga saat ini literatur yang mendukung pemberian antikoagulan untuk pasien stroke iskemik masih terbatas dan belum kuat.

Salah satu meta-analisis yang membandingkan LMWH dan aspirin

menunjukkan LMWH dapat menurunkan risiko terjadinya tromboembolisme vena dan peningkatan risiko perdarahan, namun memiliki efek yang tidak signifikan

(30)
(31)
(32)

TERIMAKASIH ☺

Referensi

Dokumen terkait

Stroke hemoragik merupakan stroke yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak sehingga otak mengalami.. hipoksia karena darah tidak dapat mengalir

Gejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat gangguan peredaran

§ Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa stroke hemoragik adalah salah satu jenis stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di otak sehingga darah

Hipertensi merupakan penyebab terbesar terjadinya stroke, dalam hipertensi akan terjadi gangguan pembuluh darah yang mengecil, sehingga aliran darah yang menuju otak akan

Stroke iskemik ialah stroke yang disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah servikokranial atau hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti aterotrombosis,

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa stroke merupakan suatu defisit neurologis mendadak yang disebabkab oleh menurunnya aliran darah ke otak akibat adanya sumbatan

Gejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat gangguan

Penebalan akan menyebabkan diameter pembuluh darah mengecil yang pada akhirnya menyebabkan terganggunya aliran darah ke otak yang berujung pada kematian sel-sel otak.17 Pada penelitian