• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Ke 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Ke 2"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOG

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

I HEWAN AIR

AIR

KONSUMSI OKSIGEN PADA IKAN NILA (Oreochromis

KONSUMSI OKSIGEN PADA IKAN NILA (Oreochromis

niloticus)

niloticus)

Diajukan untuk memenuhi tugas praktikum Fisiologi Hewan Air Diajukan untuk memenuhi tugas praktikum Fisiologi Hewan Air

Disusun oleh: Disusun oleh:

Kelompok 18 Perikanan B Kelompok 18 Perikanan B

Mediana

Mediana Rahma Rahma Putri Putri 230110130145230110130145 Moch.

Moch. Iqbal Iqbal Fernanda Fernanda 230110130142301101301477

Adhardiansyah 230110130148

Adhardiansyah 230110130148

UNIVERSITAS PADJADJARAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANAN

PROGRAM STUDI PERIKANAN

JATINANGOR

JATINANGOR

2014

2014

(2)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas  berkat

 berkat rahmat rahmat taufik taufik dan dan hidayah-Nya hidayah-Nya kami kami dapat dapat menyelesaikan menyelesaikan praktikum praktikum dandan LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM yang berjudul “yang berjudul “Konsumsi Oksigen pada Ikan NilaKonsumsi Oksigen pada Ikan Nila””.. Kami juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada Kami juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen mata kuliah Fisiologi Hewan Air, serta asisten laboratorium yang selalu Dosen mata kuliah Fisiologi Hewan Air, serta asisten laboratorium yang selalu membimbing dan mengajari kami dalam melaksanakan praktikum dan dalam membimbing dan mengajari kami dalam melaksanakan praktikum dan dalam menyusun laporan ini. Serta semua pihak yang membantu kami dalam hal menyusun laporan ini. Serta semua pihak yang membantu kami dalam hal  penyusunan laporan ini.

 penyusunan laporan ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih  jauh

 jauh dari dari kesempurnaan, kesempurnaan, maka maka saran saran dan dan kritik kritik yang yang membangun membangun sangat sangat kamikami harapkan untuk dapat memperbaikinya. Kami mohon maaf apabila terdapat harapkan untuk dapat memperbaikinya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada penyusunan maupun kesalahan lainnya.

kesalahan pada penyusunan maupun kesalahan lainnya.

Atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini kami Atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini kami ucapkan terimakasih. Semoga Laporan ini dapat dipergunakan sebagaimana ucapkan terimakasih. Semoga Laporan ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. mestinya. Jatinangor, 29 Oktober 2014 Jatinangor, 29 Oktober 2014 Penulis Penulis

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB

BAB  Judul  Judul    Hal.Hal.

KATA

KATA PENGANTAR PENGANTAR ii

DAFTAR

DAFTAR ISI ISI iiii

DAFTAR

DAFTAR TABEL TABEL iviv

DAFTAR

DAFTAR GAMBAR GAMBAR vv

I.

I.PENDAHULUANPENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar belakang belakang masalah masalah 11 1.2 1.2 Tujuan Tujuan 33 1.3 1.3 Manfaat Manfaat 33 II.TINJAUAN PUSTAKA II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1

2.1 Ikan Ikan Nila Nila 44 2.1.1

2.1.1 Klasifikasi Klasifikasi Ikan Ikan Nila Nila 55 2.1.2

2.1.2 Morfologi Morfologi Ikan Ikan Nila Nila 55 2.2

2.2 Termoregulasi Termoregulasi 66 2.3 Sistem Pernafasan

2.3 Sistem Pernafasan 77

2.4

2.4 DO DO (Dissolved (Dissolved Oxygen) Oxygen) 1111 2.5 Suhu

2.5 Suhu 1313

2.8

2.8 Konsumsi Konsumsi Oksigen Oksigen 1313

III. METODOLOGI

III. METODOLOGI

PENELITIAN PENELITIAN

3.1

3.1 Waktu Waktu dan dan Tempat Tempat 1515 3.2

3.2 Alat Alat dan dan Bahan Bahan Praktikum Praktikum 1515 3.3

3.3 Prosedur Prosedur Praktikum Praktikum 1515

1V. HASIL DAN 1V. HASIL DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan 4.1 Hasil Pengamatan 1717

(4)

4.1.1 Hasil Pengamatan Kelompok

4.1.1 Hasil Pengamatan Kelompok 1717

4.1.2 Hasil Pengamatan Kelas

4.1.2 Hasil Pengamatan Kelas 1717

4.2 Pembahasan 4.2 Pembahasan 1818 V. KESIMPULAN V. KESIMPULAN 5.1Kesimpulan 5.1Kesimpulan 2121 5.2 5.2 Saran Saran 2121 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA 2222

(5)

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

 No.

 No.  Judul  Judul    Hal.Hal.

1

1 Hasil Hasil Pengamtan Pengamtan Kelompok Kelompok 1717 2

(6)

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR

 No.

 No.  Judul  Judul    Hal.Hal.

1

1 Ikan Ikan Nila Nila 44 2

2 Sistem Sistem Sirkulasi Sirkulasi Pernafasan Pernafasan Ikan Ikan Nila Nila 88 3

3 Struktur Struktur Insang Insang Ikan Ikan 99 4

4 Mekanisme Mekanisme Permafasan Permafasan Pada Pada Ikan Ikan Bertulang Bertulang Sejati Sejati 1010 5

(7)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelakangBelakang

Ikan membutuhkan oksigen untuk proses penguraian makanan dalam Ikan membutuhkan oksigen untuk proses penguraian makanan dalam tubuhnya dan semua komponen proses metabolisme membutuhkan oksigen. tubuhnya dan semua komponen proses metabolisme membutuhkan oksigen. Proses masuknya oksigen dengan cara difusi kedalam tubuh ikan melewati organ Proses masuknya oksigen dengan cara difusi kedalam tubuh ikan melewati organ insang dan keluarnya CO

insang dan keluarnya CO22 ke lingke lingkungan kungan perairan bebas perairan bebas di luar di luar tubuh tubuh ikanikan

disebut dengan pernapasan. Oleh karena itu kebutuhan oksigen dalam air harus disebut dengan pernapasan. Oleh karena itu kebutuhan oksigen dalam air harus tetap terjaga karena kekurangan oksigen akan mengakibatkan biota yang kita tetap terjaga karena kekurangan oksigen akan mengakibatkan biota yang kita  pelihara

 pelihara bersaing bersaing satu satu sama sama lain lain untuk untuk memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan oksigennya oksigennya yangyang mengakibatkan stres sampai dengan kematian total.

mengakibatkan stres sampai dengan kematian total.

Menurut Julian (2003), konsumsi oksigen merupakan pengkuantitatifan Menurut Julian (2003), konsumsi oksigen merupakan pengkuantitatifan  banyaknya

 banyaknya oksigen oksigen yang yang dibutuhkan dibutuhkan oleh oleh suatu suatu orgnisme orgnisme (ikan). (ikan). KonsumsiKonsumsi oksigen pada ikan digunakan sebagai parameter laju metabolisme pada ikan dalam oksigen pada ikan digunakan sebagai parameter laju metabolisme pada ikan dalam satuan mg/g/jam. Menurut Lagler (1997), semakin besar kadar oksigen terlarut satuan mg/g/jam. Menurut Lagler (1997), semakin besar kadar oksigen terlarut semakin besar pula konsumsi oksigennya.

semakin besar pula konsumsi oksigennya.

Lingkungan juga mempengaruhi konsumsi oksigen pada ikan. Konsumsi Lingkungan juga mempengaruhi konsumsi oksigen pada ikan. Konsumsi oksigen dapat dipengaruhi oleh temperatur yang tinggi, proses respirasi, oksigen dapat dipengaruhi oleh temperatur yang tinggi, proses respirasi, dekomposisi materil organic yangdapat menyebabkan konsumsi oksigen lebih dekomposisi materil organic yangdapat menyebabkan konsumsi oksigen lebih  besar

 besar (Welch, (Welch, 1992). 1992). Menurut Menurut Suhaili Suhaili (1983) (1983) suhu suhu dan dan arus arus air air jugajuga mempengaruhi konsumsi oksigen. Semakin tinggi suhu perairansemakin besar mempengaruhi konsumsi oksigen. Semakin tinggi suhu perairansemakin besar konsumsi oksigennya, begitu pula dengan arus yang deras dapat menyebabkan konsumsi oksigennya, begitu pula dengan arus yang deras dapat menyebabkan  besarnya konsumsi oksigen.

 besarnya konsumsi oksigen.

Konsumsi oksigen menurut Affandi sebagai indikator respirasi juga Konsumsi oksigen menurut Affandi sebagai indikator respirasi juga menunjukkan metabolisme energetik. Pengertian dari metabolisme dasar itu menunjukkan metabolisme energetik. Pengertian dari metabolisme dasar itu sendiri adalah kuantitas oksigen yang dikonsumsi ketika ikan berada pada kondisi sendiri adalah kuantitas oksigen yang dikonsumsi ketika ikan berada pada kondisi istirahat, tidak makan, dan dalam lingkungan yang netral. Metabolisme dasar pada istirahat, tidak makan, dan dalam lingkungan yang netral. Metabolisme dasar pada ikan lebih rendah dibandingkan dengan binatang lainnya karena ikan adalah ikan lebih rendah dibandingkan dengan binatang lainnya karena ikan adalah hewan poikilotermal dan energi untuk menopang tubuhnya sangat sedikit hewan poikilotermal dan energi untuk menopang tubuhnya sangat sedikit sedangkan energi yang dibuang lewat ekskresi

(8)

 Namun,

 Namun, ternyata ternyata hewan hewan air air membutuhkan membutuhkan oksigen oksigen dengan dengan jumlah jumlah yangyang  berbeda-beda

 berbeda-beda tergantung tergantung pada pada jenis, jenis, ukuran, ukuran, kondisi kondisi fisiologis fisiologis dan dan variabelvariabel lingkungan seperti suhu, kadar oksigen terlarut, kadar karbondiksida, salinitas, lingkungan seperti suhu, kadar oksigen terlarut, kadar karbondiksida, salinitas, dan lain-lain. Oleh karena i

dan lain-lain. Oleh karena itu, dengan adanya perbedaan jumlah konsumsi oksigentu, dengan adanya perbedaan jumlah konsumsi oksigen dan batas minimal oksigen terlarut yang dapat ditolerir oleh hewan akuatik dari dan batas minimal oksigen terlarut yang dapat ditolerir oleh hewan akuatik dari  jenis ikan

 jenis ikan yang berbeda maka yang berbeda maka perlu dilakukan perlu dilakukan uji respirasi uji respirasi dari ikandari ikan-ikan tersebut-ikan tersebut untuk mengetahui tingkat konsumsi oksigennya

untuk mengetahui tingkat konsumsi oksigennya

Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi (Fujaya,1999).

saraf, sistem endokrin dan reproduksi (Fujaya,1999).

Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat  pembuluh

 pembuluh darah darah yang yang memiliki memiliki banyak banyak kapiler kapiler sehingga sehingga memungkinkan memungkinkan OO22

 berdifusi

 berdifusi masuk masuk dan dan COCO22  berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati  berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati

ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan  bertulang rawan tidak ditutupi oleh operku

 bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.lum.

Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula  berfungsi sebagai

 berfungsi sebagai alat alat ekskresi ekskresi garam-garam, penyaring garam-garam, penyaring makanan, alat makanan, alat pertukaranpertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan  perluasan ke

 perluasan ke atas dari atas dari insang dan membentuk insang dan membentuk lipatan-lipatan lipatan-lipatan sehingga merupakansehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan O rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan O22

sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O

sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O22. Contoh ikan yang. Contoh ikan yang

mempunyai labirin adalah ikan gabus dan ikan lele. mempunyai labirin adalah ikan gabus dan ikan lele.

Untuk menyimpan cadangan O

Untuk menyimpan cadangan O22, selain dengan labirin, ikan mempunyai, selain dengan labirin, ikan mempunyai

gelembung renang yang terletak di dekat

gelembung renang yang terletak di dekat punggung.punggung.

Stickney (1979) menyatakan salah satu penyesuaian ikan terhadap Stickney (1979) menyatakan salah satu penyesuaian ikan terhadap lingkungan ialah pengaturan keseimbangan air dan garam dalam jaringan lingkungan ialah pengaturan keseimbangan air dan garam dalam jaringan tubuhnya, karena sebagian hewan vertebrata air mengandung garam dengan tubuhnya, karena sebagian hewan vertebrata air mengandung garam dengan

(9)

konsentrasi yang berbeda dari media lingkungannya. Ikan harus mengatur tekanan konsentrasi yang berbeda dari media lingkungannya. Ikan harus mengatur tekanan osmotiknya untuk memelihara keseimbangan cairan tubuhnya setiap waktu. osmotiknya untuk memelihara keseimbangan cairan tubuhnya setiap waktu. Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, O

ekspirasi. Pada fase inspirasi, O22  dari air masuk ke dalam insang kemudian O  dari air masuk ke dalam insang kemudian O22

diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO

Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO22  yang dibawa oleh darah dari jaringan akan  yang dibawa oleh darah dari jaringan akan

 bermuara ke insang dan dari insang diekskr

 bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.esikan keluar tubuh.

1.2 Tujuan 1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui tingkat Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui tingkat konsumsi oksigen dan produksi CO

konsumsi oksigen dan produksi CO22pada pada ikan ikan nila.nila.

1.3 Manfaat 1.3 Manfaat

Manfaat dari praktikum ini kita bisa mengetahui berapa banyak oksigen Manfaat dari praktikum ini kita bisa mengetahui berapa banyak oksigen yang dikonsumsi oleh ikan nila sesuai dengan berat badannya.

(10)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

2.1

2.1 Ikan Ikan Nila Nila ((OreoOreochromis nilchromis niloticus oticus ))

Gambar 1. Ikan Nila Gambar 1. Ikan Nila

(http://seputarduniaair.blogspot.com/2012/04/ikan-air-tawar-ikan-nila.html) (http://seputarduniaair.blogspot.com/2012/04/ikan-air-tawar-ikan-nila.html)

Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar 

Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar  dengan bentuk tubuhdengan bentuk tubuh memanjang dan pipih ke samping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal memanjang dan pipih ke samping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal dari Sungal Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke dari Sungal Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis. Sedangkan di negara-negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis. Sedangkan di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik. Ikan nila disukai wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik. Ikan nila disukai oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap merah.

merah.

Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebar luaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila adaptasi, barulah ikan ini disebar luaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan.

Jenderal Perikanan. Ikan Nila atau

Ikan Nila atau Oreochromis niloticusOreochromis niloticus  termasuk jenis hewan vertebrata  termasuk jenis hewan vertebrata yang seluruh badannya bersisik dan mempunyai gurat sisi. Ikan Nila termasuk yang seluruh badannya bersisik dan mempunyai gurat sisi. Ikan Nila termasuk dalam filum Chordata yang berarti bertulang belakang atau kerangka tubuh dalam filum Chordata yang berarti bertulang belakang atau kerangka tubuh (Dwisang, 2008).

(Dwisang, 2008).

Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan yang dapat dibudidayakan di Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan yang dapat dibudidayakan di kolam dan memiliki nilai ekonomis yang cukup penting. Potensi ikan Nila

kolam dan memiliki nilai ekonomis yang cukup penting. Potensi ikan Nila sebagaisebagai ikan budidaya cukup besar, karena memiliki kelebihan, yaitu :

ikan budidaya cukup besar, karena memiliki kelebihan, yaitu :

 Mudah berkembang biak di liMudah berkembang biak di lingkungan budidayangkungan budidaya 

(11)

 Toleransi terhadap kadar garam/salinitas tinggiToleransi terhadap kadar garam/salinitas tinggi 

 Pertumbuhannya cepatPertumbuhannya cepat

Habitat ikan Nila, yaitu : danau, sungai, waduk, rawa, sawah, dan perairan Habitat ikan Nila, yaitu : danau, sungai, waduk, rawa, sawah, dan perairan lainnya. Selain itu ikan nila mampu hidup pada perairan payau, misalnya tambak lainnya. Selain itu ikan nila mampu hidup pada perairan payau, misalnya tambak dengan salinitas maksimal 29% oleh karena itu masyarakat yang berada di daerah dengan salinitas maksimal 29% oleh karena itu masyarakat yang berada di daerah sekitar pantai dapat membudidayakannya khusus kegiatan pembesaran ikan Nila sekitar pantai dapat membudidayakannya khusus kegiatan pembesaran ikan Nila (Santoso,1996)

(Santoso,1996)..

2.1.1

2.1.1 Klasifikasi Klasifikasi Ikan Ikan Nila Nila ((OreoOreochromis nilchromis niloticus oticus )) Filum

Filum : : ChordataChordata Kelas

Kelas : : OsteichtyesOsteichtyes Ordo

Ordo : : PerciformesPerciformes Famili : Cichlidae Famili : Cichlidae Genus : Oreochromis Genus : Oreochromis

Spesies: Oreochromis niloticus Spesies: Oreochromis niloticus

2.1.2

2.1.2 Morfologi Morfologi Ikan Ikan Nila Nila ((OreoOreochromichromis s ninilotiloticus cus ))

Ikan nila termasuk ikan omnivor yaitu pemakan segala. Ikan nila memiliki Ikan nila termasuk ikan omnivor yaitu pemakan segala. Ikan nila memiliki  beberapa

 beberapa varietas, varietas, yang yang banyak banyak di di kembangbiakkan kembangbiakkan adalah adalah Nila Nila lokal, lokal, Nila Nila gift,gift,  Nila

 Nila nifi nifi atau atau nila nila merah. merah. Pada Pada saat saat di di budidayakan, budidayakan, nila nila dapat dapat diberi diberi makananmakanan  pengganti

 pengganti seperti seperti pelet. pelet. Nila Nila yang yang dipelihara dipelihara di di kolam kolam biasanya biasanya ditujukan ditujukan untukuntuk konsumsi.

konsumsi.

Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm. Sirip punggung (

ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm. Sirip punggung ( dorsal dorsal ) dengan 16-17 duri) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (

(tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (anal anal ) dengan 3 duri dan) dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari. Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita 8-11 jari-jari. Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung garis tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika musim berbiak 

(12)

Menurut Pratama (2009), ikan nila mempunyai nilai bentuk tubuh yang Menurut Pratama (2009), ikan nila mempunyai nilai bentuk tubuh yang  pipih

 pipih kearah kearah vertikal vertikal (kompres) (kompres) dengan dengan profil profil empat empat persegi persegi panjang panjang kearahkearah anteroposterior, posisi mulut terletak di ujung/termal.

anteroposterior, posisi mulut terletak di ujung/termal.

Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis yang vertikal dan pada sirip Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis yang vertikal dan pada sirip  punggung

 punggungnya nya garis garis terlihat terlihat condong condong lekuknya. lekuknya. Ciri Ciri ikan ikan nila nila adalah adalah garis-garisgaris-garis vertikal berwarna hitam pada sirip, ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip vertikal berwarna hitam pada sirip, ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal/ ekor yang

caudal/ ekor yang berbentuk membulat warna berbentuk membulat warna merah dan biasa digumerah dan biasa digunakan nakan sebagaisebagai indikasi kematangan gonad

indikasi kematangan gonad (Pratama, 2009)(Pratama, 2009)..

Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe stenoid. Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe stenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras, begitupun bagian Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras, begitupun bagian awalnya. Dengan posisi siap awal dibagian belakang sirip dada (abdormal) awalnya. Dengan posisi siap awal dibagian belakang sirip dada (abdormal) (Pratama, 2009).

(Pratama, 2009).

2.2 Termoregulasi 2.2 Termoregulasi

Termoregulasi merupakan proses yang terjadi dalam tubuh hewan untuk Termoregulasi merupakan proses yang terjadi dalam tubuh hewan untuk mengatur suhu tubuhnya supaya tetap konstan, supaya suhu tubuhnya tidak mengatur suhu tubuhnya supaya tetap konstan, supaya suhu tubuhnya tidak mengalami perubahan yang drastis. Mekanisme termoregulasi yaitu mengatur mengalami perubahan yang drastis. Mekanisme termoregulasi yaitu mengatur keseimbangan antara perolehan panas dengan pelepasan panas. Keseimbangan keseimbangan antara perolehan panas dengan pelepasan panas. Keseimbangan suhu tubuh hewan dapat dipengaruhi oleh suhu lingkungan luar, hewan dapat suhu tubuh hewan dapat dipengaruhi oleh suhu lingkungan luar, hewan dapat  bertahan hidup diantara -2oCsampai 50oCatau p

 bertahan hidup diantara -2oCsampai 50oCatau pada suhu yang lebih ekstrim.ada suhu yang lebih ekstrim.  Namun, hidup secara normal hewan

 Namun, hidup secara normal hewan memilih kisaran suhu yang lebih sempit darimemilih kisaran suhu yang lebih sempit dari kisaran suhu tersebut yang ideal yang dikuasai agar proses fisiologis optimal. kisaran suhu tersebut yang ideal yang dikuasai agar proses fisiologis optimal. Suhu tubuh ideal yang palig disukai yaitu suhu ekritik berkisar antara 35oC-40oC. Suhu tubuh ideal yang palig disukai yaitu suhu ekritik berkisar antara 35oC-40oC. Kisaran toleransi termal yaitu kisaran

Kisaran toleransi termal yaitu kisaran suhu yang lebih luas dan dapat diterimasuhu yang lebih luas dan dapat diterima hewan. Suhu optimal sesuai keadaan tubuh suhu t

hewan. Suhu optimal sesuai keadaan tubuh suhu tubuh yaitu inti konstan dan suhuubuh yaitu inti konstan dan suhu  permukaan berubah

 permukaan berubah –  –  ubah. ubah.

Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang  berhubungan dengan

 berhubungan dengan sumber sumber panas panas utama utama tubuh tubuh hewan. hewan. Ektoterm Ektoterm adalah adalah hewanhewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada

(13)

Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia. Pengaruh suhu pada dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia. Pengaruh suhu pada lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu poikiloterm dan lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu poikiloterm dan homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh

homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuhlingkungan. Suhu tubuh  bagian dalam lebih tinggi dibanding

 bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Hkan dengan suhu tubuh luar. Hewan seperti iniewan seperti ini  juga disebut hewan berdarah ding

 juga disebut hewan berdarah dingin, dan hewan homoiterm sering disebut hewanin, dan hewan homoiterm sering disebut hewan  berdarah panas.

 berdarah panas. 2.3

2.3 Sistem Sistem PernafasanPernafasan

Hewan Vertebrata telah memiliki sistem sirkulasi yang fungsinya antara Hewan Vertebrata telah memiliki sistem sirkulasi yang fungsinya antara lain untuk mengangkut gas pernapasan (O2) dari tempat penangkapan gas menuju lain untuk mengangkut gas pernapasan (O2) dari tempat penangkapan gas menuju sel-sel jaringan. Begitu pula sebaliknya, untuk mengangkut gas buangan (CO2) sel-sel jaringan. Begitu pula sebaliknya, untuk mengangkut gas buangan (CO2) dari sel sel jaringan ke tempat pengeluarannya. Ikan bernapas menggunakan dari sel sel jaringan ke tempat pengeluarannya. Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.

sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Pada ikanPada ikan  bertulang

 bertulang sejati sejati (Osteichthyes) (Osteichthyes) insangnya insangnya dilengkapi dilengkapi dengan dengan tutup tutup insanginsang (operkulum), sedangkan pada ikan bertulang rawan (Chondrichthyes) insangnya (operkulum), sedangkan pada ikan bertulang rawan (Chondrichthyes) insangnya tidak mempunyai tutup insang. Selain bernapas d

tidak mempunyai tutup insang. Selain bernapas dengan insang, ada pula kelompokengan insang, ada pula kelompok ikan yang bernapas dengan gelembung udara (pulmosis), yaitu ikan paru-paru ikan yang bernapas dengan gelembung udara (pulmosis), yaitu ikan paru-paru (Dipnoi).

(Dipnoi).

Salah satu contoh ikan bertulang sejati yaitu ikan nila. Ikan nila bernapas Salah satu contoh ikan bertulang sejati yaitu ikan nila. Ikan nila bernapas dengan insang yang terdapat pada sisi kiri dan kanan kepala. Masing-masing dengan insang yang terdapat pada sisi kiri dan kanan kepala. Masing-masing mempunyai empat buah insang yang ditutup oleh tutup insang (operkulum). mempunyai empat buah insang yang ditutup oleh tutup insang (operkulum). Proses pernapasan pada ikan adalah dengan cara membuka dan menutup mulut Proses pernapasan pada ikan adalah dengan cara membuka dan menutup mulut secara bergantian dengan membuka dan menutup tutup insang. Pada waktu mulut secara bergantian dengan membuka dan menutup tutup insang. Pada waktu mulut membuka, air masuk ke dalam rongga mulut sedangkan tutup insang menutup. membuka, air masuk ke dalam rongga mulut sedangkan tutup insang menutup.

(14)

Oksigen yang terlarut dalam air masuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah Oksigen yang terlarut dalam air masuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah yang terdapat dalam insang. Dan pada waktu menutup, tutup insang membuka dan yang terdapat dalam insang. Dan pada waktu menutup, tutup insang membuka dan air dari rongga mulut keluar melalui insang. Bersamaan dengan keluarnya air air dari rongga mulut keluar melalui insang. Bersamaan dengan keluarnya air melalui insang, karbondioksida dikeluarkan. Pertukaran oksigen dan melalui insang, karbondioksida dikeluarkan. Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi pada lembaran insang.

karbondioksida terjadi pada lembaran insang.

Gambar 2.

Gambar 2. SistemSirkulasiPSistemSirkulasiPernafasanIkan nilaernafasanIkan nila (Sumber :

(Sumber : http://gurungeblog.com/2008/11/01/sistem-pernapasan-hewan/http://gurungeblog.com/2008/11/01/sistem-pernapasan-hewan/))

Dari insang, O2 diangkut darah melalui pembuluh darah ke seluruh Dari insang, O2 diangkut darah melalui pembuluh darah ke seluruh  jaringan

 jaringan tubuh. tubuh. Dari Dari jaringan jaringan tubuh, tubuh, gas gas CO2 CO2 diangkut diangkut darah darah menuju menuju jantung.jantung. Dari jantung menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Proses ini terjadi Dari jantung menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Proses ini terjadi secara terus-menerus dan berulang-ulang.

(15)

Gambar 3. StrukturInsangIkan Gambar 3. StrukturInsangIkan (Sumber :

(Sumber : http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-ikan-

http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-ikan- pisces.html

 pisces.html))

Mekanisme pernapasan ikan bertulang sejati dilakukan melalui mekanisme Mekanisme pernapasan ikan bertulang sejati dilakukan melalui mekanisme inspirasi dan ekspirasi.

(16)

Gambar

Gambar 4. 4. MekanismePMekanismePernapasanPaernapasanPadaIkanBertudaIkanBertulangSejatilangSejati (Sumber (Sumber

:http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-ikan- pisces.html)  pisces.html)

a) Fase inspirasi ikan, gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang a) Fase inspirasi ikan, gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang tetap menempel pada tubuh mengakibatkan rongga mulut bertambah besar, tetap menempel pada tubuh mengakibatkan rongga mulut bertambah besar, sebaliknya celah belakang insang tertutup. Akibatnya, tekanan udara dalam sebaliknya celah belakang insang tertutup. Akibatnya, tekanan udara dalam rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara luar. Celah mulut membuka rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara luar. Celah mulut membuka sehingga terjadi aliran air ke dalam rongga mulut.

sehingga terjadi aliran air ke dalam rongga mulut.  b)

 b) Fase Fase ekspirasi ekspirasi ikan, ikan, setelah setelah air air masuk masuk ke ke dalam dalam rongga rongga mulut, mulut, celah celah mulutmulut menutup. Insang kembali ke kedudukan semula diikuti me

menutup. Insang kembali ke kedudukan semula diikuti me mbukanya celah insang.mbukanya celah insang. Air dalam mulut mengalir melalui celah-celah insang dan menyentuh Air dalam mulut mengalir melalui celah-celah insang dan menyentuh lembaranlembaran insang. Pada tempat ini terjadi pertukaran udara pernapasan. lembaranlembaran insang. Pada tempat ini terjadi pertukaran udara pernapasan. Darah melepaskan CO2 ke dalam air dan mengikat O2 dari air. Pada fase Darah melepaskan CO2 ke dalam air dan mengikat O2 dari air. Pada fase inspirasi, O2 dan air masuk ke dalam insang, kemudian O2 diikat oleh kapiler inspirasi, O2 dan air masuk ke dalam insang, kemudian O2 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada

(17)

fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang, dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.

insang, dan dari insang diekskresikan keluar tubuh. 2.4

2.4 DO DO (Dissolved (Dissolved Oxygen)Oxygen)

Oksigen terlarut adalah tingkat saturasi udara di air yang dinyatakan Oksigen terlarut adalah tingkat saturasi udara di air yang dinyatakan dalam kadar mg per liter air atau part per million (ppm).Oksigen terlarut dalam kadar mg per liter air atau part per million (ppm).Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen =DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, (Dissolved Oxygen =DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan,  proses

 proses metabolisme metabolisme atau atau pertukaran pertukaran zat zat yang yang kemudian kemudian menghasilkan menghasilkan energienergi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara  bebas

 bebas dan dan hasil hasil fotosintesis fotosintesis organisme organisme yang yang hidup hidup dalam dalam perairan perairan tersebuttersebut (Salmin, 2000). Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung sari beberapa (Salmin, 2000). Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung sari beberapa faktor, seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara faktor, seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arus, gelombang dan pasang surut. Odum (1971) menyatakan bahwa kadar seperti arus, gelombang dan pasang surut. Odum (1971) menyatakan bahwa kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin rendahnya suhu dan oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin rendahnya suhu dan  berkurangdengan semakin tingg

 berkurangdengan semakin tingginya salinitas.inya salinitas.

Kandungan oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan Kandungan oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan nornal dan tidak tercemar oleh senyawa beracun (toksik). Kandungan oksigen nornal dan tidak tercemar oleh senyawa beracun (toksik). Kandungan oksigen terlarut minimum ini sudah cukup mendukung kehidupan organisme (Swingle, terlarut minimum ini sudah cukup mendukung kehidupan organisme (Swingle, 1968). Idealnya, kandungan oksigen terlarut tidak boleh kurang dari 1,7 ppm 1968). Idealnya, kandungan oksigen terlarut tidak boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat kejenuhan sebesar 70% (Huet, selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat kejenuhan sebesar 70% (Huet, 1970). KLH menetapkan bahwa kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk 1970). KLH menetapkan bahwa kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk kepentingan wisata bahari dan biota laut (Anonimous, 2004). DO merupakan kepentingan wisata bahari dan biota laut (Anonimous, 2004). DO merupakan  perubahan

 perubahan mutu mutu air air paling paling penting penting bagi bagi organisme organisme air, air, pada pada konsentrasi konsentrasi lebihlebih rendah dari 50% konsentrasi jenuh, tekanan parsial oksigen dalam air kurang kuat rendah dari 50% konsentrasi jenuh, tekanan parsial oksigen dalam air kurang kuat untuk mempenetrasi lamela, akibatnya ikan akan mati lemas (Ahmad dkk, 1998). untuk mempenetrasi lamela, akibatnya ikan akan mati lemas (Ahmad dkk, 1998). Kandungan DO di kolam tergantung pada suhu, banyaknya bahan organik, dan Kandungan DO di kolam tergantung pada suhu, banyaknya bahan organik, dan  banyaknya vegetasi akuatik (Lelono

 banyaknya vegetasi akuatik (Lelono, 1986 dalam , 1986 dalam Anonim, 2008).Anonim, 2008).

DO: Kelarutan suatu gas pada cairan. Penurunan kadar oksigen terlarut DO: Kelarutan suatu gas pada cairan. Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal:

dapat disebabkan oleh tiga hal:

1. Proses oksidasi (pembongkaran) bahan-bahan organik. 1. Proses oksidasi (pembongkaran) bahan-bahan organik.

(18)

2. Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan baktri anaerob dari das

2. Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan baktri anaerob dari das ar perairan.ar perairan. 3. Proses pernapasan orgaisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam 3. Proses pernapasan orgaisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam hari. “

hari. “Semakin tercemar, kadar oksigen terlerut semakin mengecil (Abdilanov,Semakin tercemar, kadar oksigen terlerut semakin mengecil (Abdilanov, 2011).

2011).

Perhitungan nilai DO dapat dihitung dengan menggunakan rumus Perhitungan nilai DO dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Rachmadiarti, 2008): (Rachmadiarti, 2008): Keterangan: Keterangan: DO = Dissolved Oxigen (mg/L) DO = Dissolved Oxigen (mg/L) a = volume titrasi yang dipakai a = volume titrasi yang dipakai  N = normalitas Na2S2O3 (0,025  N = normalitas Na2S2O3 (0,025 N)N)

DO dapat diukur dengan bantuan alat yaitu DO meter. DO dapat diukur dengan bantuan alat yaitu DO meter.

Gambar 5. DO meter Gambar 5. DO meter (Sumber:

(19)

2.5 Suhu 2.5 Suhu

Suhu di perairan dapat mempengaruhi kelarutan dari oksigen. Apabila Suhu di perairan dapat mempengaruhi kelarutan dari oksigen. Apabila suhu meningkat maka kelarutan oksigen berkurang. Oksigen terlarut yang suhu meningkat maka kelarutan oksigen berkurang. Oksigen terlarut yang  biasanya

 biasanya dihasilkan dihasilkan oleh oleh fitoplankton fitoplankton dan dan tanaman tanaman laut, laut, keberadaannya keberadaannya sangatsangat  penting bagi organisme yang memanfaatkannya untuk kehidupan, antara lain pada  penting bagi organisme yang memanfaatkannya untuk kehidupan, antara lain pada  proses

 proses respirasi respirasi dimana dimana oksigen oksigen dibutuhkan dibutuhkan untuk untuk pembakaran pembakaran bahan bahan organikorganik sehingga terbentuk energi yang diikuti dengan pembentukan CO2 dan H2O. sehingga terbentuk energi yang diikuti dengan pembentukan CO2 dan H2O. Oksigen sebagai bahan pernafasan dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi Oksigen sebagai bahan pernafasan dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme. Oleh sebab itu kelangsungan hidup ikan ditentukan oleh metabolisme. Oleh sebab itu kelangsungan hidup ikan ditentukan oleh kemampuannya memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungannya. Ikan adalah kemampuannya memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungannya. Ikan adalah hewan berdarah dingin (poikilothermal) yang metabolisme tubuhnya dipengaruhi hewan berdarah dingin (poikilothermal) yang metabolisme tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan (Neuman et al. 1997). Engelsma etal. (2003) menyatakan oleh suhu lingkungan (Neuman et al. 1997). Engelsma etal. (2003) menyatakan  bahwa

 bahwa suhu suhu juga juga berpengaruh berpengaruh terhadap terhadap parameter parameter hematological hematological dan dan daya daya tahantahan terhadap penyakit. Pemberian suhu tinggiataupun suhu rendah yang mendadak terhadap penyakit. Pemberian suhu tinggiataupun suhu rendah yang mendadak dapat meningkatkan jumlah sel darah putih pada ikan nila. Proses fisiologis dalam dapat meningkatkan jumlah sel darah putih pada ikan nila. Proses fisiologis dalam ikan yaitu tingkat respirasi, makan, metabolisme, pertumbuhan, perilaku, ikan yaitu tingkat respirasi, makan, metabolisme, pertumbuhan, perilaku, reproduksi dan tingkat detoksifikasi dan bioakumulasi dipengaruhi oleh suhu reproduksi dan tingkat detoksifikasi dan bioakumulasi dipengaruhi oleh suhu (Fadhil et al. 2011). Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk pernafasan biota (Fadhil et al. 2011). Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk pernafasan biota  budidaya tergantung ukuran, suhu d

 budidaya tergantung ukuran, suhu dan tingkat aktivitasnya dengan batas minimuman tingkat aktivitasnya dengan batas minimum adalah 3 ppm. Kandungan oksigen di dalam air dianggap optimum bagi budidaya adalah 3 ppm. Kandungan oksigen di dalam air dianggap optimum bagi budidaya  biota

 biota air air adalah adalah 4-10 4-10 ppm, ppm, tergantung tergantung jenisnya. jenisnya. Laju Laju respirasi respirasi terlihat terlihat tetap tetap padapada  batas

 batas kelarutan kelarutan oksigen oksigen antara antara 3-4 3-4 ppm ppm pada pada suhu suhu 20-30 20-30 Oc Oc (Ghufran (Ghufran & & KordiKordi 2007). Ernest (2000) ikan nila dapat bertahan hidup pada konsentrasi DO 2007). Ernest (2000) ikan nila dapat bertahan hidup pada konsentrasi DO minimum sebesar 2 mg/L. Doudoroff dan Shumway (1970) menyatakan bahwa minimum sebesar 2 mg/L. Doudoroff dan Shumway (1970) menyatakan bahwa kebutuhan minimum oksigen untuk ikan nila (C. Carpio) adalah 0,2-2,8 mg/L. kebutuhan minimum oksigen untuk ikan nila (C. Carpio) adalah 0,2-2,8 mg/L. Boyd (1990)menjelaskan juga bahwa kandungan DO kurang dari 1 mg/L dapat Boyd (1990)menjelaskan juga bahwa kandungan DO kurang dari 1 mg/L dapat menyebabkan lethal atau menyebabkan kematian dalam beberapa jam.

menyebabkan lethal atau menyebabkan kematian dalam beberapa jam. 2.6

2.6 Konsumsi Konsumsi OksigenOksigen Laju metabolisme

Laju metabolisme adalah jumlah total enadalah jumlah total energi yang ergi yang diproduksi dan diproduksi dan dipakaidipakai oleh tubuh per satuan waktu. Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi oleh tubuh per satuan waktu. Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi

(20)

karena respirasi merupakan proses ekstrasi energi dari molekul makanan yang karena respirasi merupakan proses ekstrasi energi dari molekul makanan yang  bergantung

 bergantung pada pada adanya adanya oksigen. oksigen. Secara Secara sederhana, sederhana, reaksi reaksi kimia kimia yang yang terjaditerjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut :

dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut :

C6H12O6 +6O2--- > 6CO2 + 6H2O +ATP C6H12O6 +6O2--- > 6CO2 + 6H2O +ATP

Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam  jumlah

 jumlah yang yang diketahui) diketahui) untuk untuk menghasilkan menghasilkan energi energi yang yang dapat dapat diketahuidiketahui  jumlahnya

 jumlahnya juga. juga. Akan Akan tetapi, tetapi, laju laju metabolisme metabolisme biasanya biasanya cukup cukup diekspresikandiekspresikan dalam bentuk laju konsum sioksigen. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju dalam bentuk laju konsum sioksigen. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain temperatur, spesies hewan, ukuran badan, dan konsumsi oksigen antara lain temperatur, spesies hewan, ukuran badan, dan aktivitas.

aktivitas.

Konsumsi oksigen dapat diukur menggunakan DO meter. DO meter Konsumsi oksigen dapat diukur menggunakan DO meter. DO meter (dissolved oxygen meters) adalah instrumen analitis yang digunakan untuk (dissolved oxygen meters) adalah instrumen analitis yang digunakan untuk mengukur jumlah oksigen terlarut dalam satuan volume air. Ini merupakan mengukur jumlah oksigen terlarut dalam satuan volume air. Ini merupakan indikator penting

indikator penting dari kegunaan dari kegunaan sampel air untuk sampel air untuk aplikasi tertentu. Udara terdiriaplikasi tertentu. Udara terdiri dari 21 % oksigen dan nitrogen sekitar 78% volumenya.

dari 21 % oksigen dan nitrogen sekitar 78% volumenya. Oksigen kurang

Oksigen kurang larut dan hanylarut dan hanya bisa a bisa ada dalam air yada dalam air yang konsentrasinyaang konsentrasinya rendah.

rendah. Namun, Namun, oksigen oksigen terlarut (DO) terlarut (DO) sangat psangat penting enting untuk untuk respirasi respirasi daridari  berbagai

 berbagai hewan hewan dan dan bakteri bakteri dalam dalam lingkungan lingkungan perairan. perairan. Pengukuran Pengukuran akurat akurat daridari oksigen terlarut sangat penting untuk aplikasi lainnya termasuk pengolahan air, oksigen terlarut sangat penting untuk aplikasi lainnya termasuk pengolahan air,  pengolahan

 pengolahan limbah, limbah, limbah limbah proses proses lumpur lumpur aktif, aktif, pemantauan pemantauan sungai, sungai, peternakanpeternakan ikan, dan setiap daerah lain dimana kualitas air adalah penting. Oksigen terlarut ikan, dan setiap daerah lain dimana kualitas air adalah penting. Oksigen terlarut  juga merupakan salah satu pengukuran kunci dalam proses biotecnical,

 juga merupakan salah satu pengukuran kunci dalam proses biotecnical, dan sangatdan sangat  penting untuk men

(21)

BAB III BAB III

BAHAN DAN METODE BAHAN DAN METODE

3.1

3.1 WAKTU WAKTU DAN DAN TEMPATTEMPAT

Praktikum Konsumsi Oksigen pada ikan Nila ini dilaksanakan pada hari Praktikum Konsumsi Oksigen pada ikan Nila ini dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Oktober 2014, pukul 13.00-15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Kamis, 23 Oktober 2014, pukul 13.00-15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.

Universitas Padjadjaran. 3.2

3.2 Alat Alat dan dan BahanBahan 3.2.1 Alat 3.2.1 Alat a. a. DO MeterDO Meter  b.  b. GuntingGunting c.

c. Plastik WrapPlastik Wrap d.

d. StopwatchStopwatch e.

e. TimbangaTimbangan n AnalitikAnalitik f. f. Tisu/lapTisu/lap g. g. ToplesToples 3.2.2 Bahan 3.2.2 Bahan a. a. AirAir  b.

 b. Ikan NilaIkan Nila

3.3

3.3 Prosedur Prosedur KerjaKerja a.

a. Pertama persiapkan alat dan bahan pada praktikum konsumsi oksigen padaPertama persiapkan alat dan bahan pada praktikum konsumsi oksigen pada ikan nila seperti toples, 15lastic wrap, ikan dan air

ikan nila seperti toples, 15lastic wrap, ikan dan air..  b.

 b. Timbang terlebih dahulu ikan nila dengan timbangan analitik.Timbang terlebih dahulu ikan nila dengan timbangan analitik. c.

c. Sebelum menimbang ikan, timbangan analitik harus dikalibrasi terlebih dahulu.Sebelum menimbang ikan, timbangan analitik harus dikalibrasi terlebih dahulu. d.

d. Masukan ikan ke dalam toples yang berisi air, kemudian tambahkan air padaMasukan ikan ke dalam toples yang berisi air, kemudian tambahkan air pada toples sampai dengan meluap dan tempatkan di permukaan yang rata untuk toples sampai dengan meluap dan tempatkan di permukaan yang rata untuk memudahkan praktikan menutup toples dengan 15lastic wrap.

memudahkan praktikan menutup toples dengan 15lastic wrap. e.

e. Lap bagian luar toples sampai kering dengan tisu agar 15lastic wrapnyaLap bagian luar toples sampai kering dengan tisu agar 15lastic wrapnya menempel.

menempel. f.

(22)

g.

g. Pada saat sudah ditutup, langsung hitung waktuny adengan stopwatch selamaPada saat sudah ditutup, langsung hitung waktuny adengan stopwatch selama 30 menit.

30 menit. h.

h. Setelah 30 menit, buka Setelah 30 menit, buka 16lastic wrap tersebut dengan 16lastic wrap tersebut dengan mengguntingnyamengguntingnya dibagian tengah.

dibagian tengah. i.

i. Kemudian ukur DO yang dikonsumsi ikan setelah ditutup dengan rapat selamaKemudian ukur DO yang dikonsumsi ikan setelah ditutup dengan rapat selama 30 menit tersebut. Dan untuk mensterilkan DO Meter gunakan akuades pada 30 menit tersebut. Dan untuk mensterilkan DO Meter gunakan akuades pada ujung DO Meternya.

(23)

BAB IV BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1

4.1 Hasil Hasil PengamatanPengamatan 4.1.1

4.1.1 Data Data kelompokkelompok

Tabel 1. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan

No.

No. Berat Berat Ikan Ikan Doawal Doawal DOakhir DOakhir Konsumsi Konsumsi OksigenOksigen 1.

1. 15.96gram 15.96gram 4.6 4.6 mg/l mg/l 4.0 4.0 mg/l mg/l 0.075 0.075 mg/lmg/l

4.1.2

4.1.2 Data Data KelasKelas

Tabel 2. Hasil Pengamatan Kelas Tabel 2. Hasil Pengamatan Kelas

Kelompok

Kelompok Berat Berat IkanIkan (gram) (gram) Do Awal Do Awal (g/l) (g/l) Do Akhir Do Akhir (g/l) (g/l) Konsumsi Konsumsi Oksigen (g/l) Oksigen (g/l) 1 1 16 16 4.34.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 2.2 0.26 2.2 0.26 2 2 3.1 3.1 2.7 2.7 1.031.03 3 3 10 10 2.3 2.3 0.40.4 4 4 16 16 2.8 2.8 0.18750.1875 5 5 33 33 2.3 2.3 0.120.12 6 6 18 18 3.1 3.1 0.130.13 7 7 29 29 2.4 2.4 0.1310.131 8 8 23 23 2.8 2.8 0.130.13 9 9 23.3 23.3 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3.7 0.04 3.7 0.04 10 10 41.03 41.03 3.5 3.5 0.0240.024 11 11 24.32 24.32 3.4 3.4 0.050.05 12 12 19.73 19.73 3.2 3.2 0.0810.081 13 13 43.16 43.16 3.7 3.7 0.01380.0138 14 14 31.57 31.57 3.4 3.4 0.040.04 15 15 32.65 32.65 3.6 3.6 0.02450.0245 16 16 22.26 22.26 3.7 3.7 0.02690.0269 17 17 34.51 34.51 4.64.6 4.6 4.6 4.6 4.6 4.6 4.6 4.6 4.6 4.6 4.6 4.6 4.6 4.6 4.6 3.9 0.04 3.9 0.04 18 18 15.96 15.96 4.0 4.0 0.0750.075 19 19 39.10 39.10 3.4 3.4 0.0610.061 20 20 24.57 24.57 3,6 3,6 0,0650,065 21 21 15.85 15.85 3.6 3.6 0.130.13 22 22 15.95 15.95 3.9 3.9 0.0780.078 23 23 27.82 27.82 3.9 3.9 0.050.05 24 24 36.3 36.3 4.2 4.2 0.020.02

(24)

4.2 Pembahasan 4.2 Pembahasan

Dari kegiatan praktikum mengenai Konsumsi Oksigen Ikan nila yang telah Dari kegiatan praktikum mengenai Konsumsi Oksigen Ikan nila yang telah dilakukan pada hari Kamis 23 Oktober 2014 diperoleh data seperti yang dilakukan pada hari Kamis 23 Oktober 2014 diperoleh data seperti yang dicantumkan pada Tabel 1 hasil pengamatan di atas.

dicantumkan pada Tabel 1 hasil pengamatan di atas.

Praktikum ini dilakukan dengan cara menghitung konsumsi oksigen pada Praktikum ini dilakukan dengan cara menghitung konsumsi oksigen pada ikan nila dengan menggunakan metode alat pengukur DO meter atau titrasi. ikan nila dengan menggunakan metode alat pengukur DO meter atau titrasi.  Namun,

 Namun, pada pada praktikum praktikum kali kali ini ini dijelaskan dijelaskan mengenai mengenai konsumsi konsumsi oksigen oksigen dengandengan menggunakan alat ukur DO meter. Perlakuan yang dilakukan pada praktikum kali menggunakan alat ukur DO meter. Perlakuan yang dilakukan pada praktikum kali ini, yaitu dengan menghitung DO awal yang dilakukan tanpa memasukkan ini, yaitu dengan menghitung DO awal yang dilakukan tanpa memasukkan organisme pada wadah tersebut. Selanjutnya, melakukan penimbangan berat pada organisme pada wadah tersebut. Selanjutnya, melakukan penimbangan berat pada ikan nila. Ikan nila tersebut kemudian dimasukkan dalam wadah dan ditutup rapat ikan nila. Ikan nila tersebut kemudian dimasukkan dalam wadah dan ditutup rapat dengan plastic warp dan. Ditunggu hingga 30 menit dan akhirnya diukur DO akhir dengan plastic warp dan. Ditunggu hingga 30 menit dan akhirnya diukur DO akhir sehingga dapat diperoleh konsumsi oksigen pada ikan nila

sehingga dapat diperoleh konsumsi oksigen pada ikan nila dengan cara melakukandengan cara melakukan  penghitungan

 penghitungan pengurangan pengurangan pada pada DO DO awal awal dan dan DO DO akhir akhir yang yang telah telah dicatat dicatat oleholeh  praktikan. Kemudian, data tersebut di masukk

 praktikan. Kemudian, data tersebut di masukkan dalam tabel pengamatan.an dalam tabel pengamatan.

Pada praktikum ini oksigen sangat diperhatikan dalam konsumsinya pada Pada praktikum ini oksigen sangat diperhatikan dalam konsumsinya pada ikan nila. Berdasarkan tabel pengamatan, kelompok praktikan, yaitu kelompok 18 ikan nila. Berdasarkan tabel pengamatan, kelompok praktikan, yaitu kelompok 18 diperoleh data berat bobot ikan sebesar 15.96 g. Dengan DO awal sebesar 4.6 g/l diperoleh data berat bobot ikan sebesar 15.96 g. Dengan DO awal sebesar 4.6 g/l DO akhir 4.0 g/l konsumsi oksigen sebesar 0.6 g/l serta kebutuhan oksigen DO akhir 4.0 g/l konsumsi oksigen sebesar 0.6 g/l serta kebutuhan oksigen sebesar 0.075O2/g/l. Bila dibandingkan dengan kelompok lain, tentunya sebesar 0.075O2/g/l. Bila dibandingkan dengan kelompok lain, tentunya  perbedaan terdapat

 perbedaan terdapat pada pada bobot ikan bobot ikan sehingga mempengaruhi sehingga mempengaruhi perbedaan pada perbedaan pada DODO awal, DO akhir, konsumsi oksigen, serta kebutuhan oksigen. Namun, perbedaan awal, DO akhir, konsumsi oksigen, serta kebutuhan oksigen. Namun, perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan bila dilihat dari bobot ikan lain yang tak jauh tersebut tidak terlalu signifikan bila dilihat dari bobot ikan lain yang tak jauh  berbeda dengan kelompok

 berbeda dengan kelompok praktikan.praktikan.

Pada praktikum ini kita dapat mengetahui konsumsi oksigen yang Pada praktikum ini kita dapat mengetahui konsumsi oksigen yang dibutuhkan oleh ikan. Pada dasarnya praktikum ini untuk mengetahui laju dibutuhkan oleh ikan. Pada dasarnya praktikum ini untuk mengetahui laju  pernafasana atu

 pernafasana atu respirasi respirasi ikan, kita ikan, kita ketahui bahwa ketahui bahwa pernafasan pernafasan adalah sadalah suatu prosesuatu proses  pengikatan

 pengikatan oksigen oksigen dan dan pengeluaran pengeluaran karbondioksida karbondioksida oleh oleh darah darah melaluimelalui  permukaan alat

 permukaan alat pernafasan, pernafasan, atau atau pengangkutan oksigen pengangkutan oksigen dari dari lingkungan eksternallingkungan eksternal tubuh ke dalam lingkungan intrasel ataupun sebaliknya pengangkutan tubuh ke dalam lingkungan intrasel ataupun sebaliknya pengangkutan karbondioksida dari lingkungan intrasel ke dalam lingkungan eksternal tubuh. karbondioksida dari lingkungan intrasel ke dalam lingkungan eksternal tubuh.

(25)

Alat pernafasan ikan diantaranya adalah insanga adapula yang menggunakan paru Alat pernafasan ikan diantaranya adalah insanga adapula yang menggunakan paru  paru,

 paru, tetapi tetapi pada pada praktikum praktikum ini ini kita kita mengambil mengambil hewan hewan uji uji yaitu yaitu ikan ikan nila nila yangyang tidak lain bernafas dengan insang, insang adalah komponen penting dalam tidak lain bernafas dengan insang, insang adalah komponen penting dalam  pertukaran

 pertukaran gas, gas, insang insang terdiri terdiri atas atas lengkungan lengkungan tulang tulang rawan rawan yang yang mengerasmengeras dengan beberapa filamen insang didalamnya, setiap filament terdiri banyak dengan beberapa filamen insang didalamnya, setiap filament terdiri banyak lamella.

lamella.

Proses pernafasan ada 3 tahap yaitu yang pertama adalan ventilasi insang, Proses pernafasan ada 3 tahap yaitu yang pertama adalan ventilasi insang, yaitu pengaliran air ke permukaan lamella insang melalui rongga mulut dan yaitu pengaliran air ke permukaan lamella insang melalui rongga mulut dan dikeluarkan melalui operculum, kedua difusi O2 dan CO2 dan yang ketiga dikeluarkan melalui operculum, kedua difusi O2 dan CO2 dan yang ketiga  pengangkutan O2

 pengangkutan O2..

Ketersediaan oksigen dalam air sangat sedikit oleh karena itu oksigen Ketersediaan oksigen dalam air sangat sedikit oleh karena itu oksigen sering disebut sebagai factor pembatas, karena daya larut oksigen dalam air kecil. sering disebut sebagai factor pembatas, karena daya larut oksigen dalam air kecil. Apabila kandungan oksigen dalam air rendah makaikan dan organism akuatik lain Apabila kandungan oksigen dalam air rendah makaikan dan organism akuatik lain harus memompa air dalam jumlah tertentu kepermukassn insang untuk harus memompa air dalam jumlah tertentu kepermukassn insang untuk mendapatkan oksigen yang cukup agar kecepatan metabolismenya stabil. Oksigen mendapatkan oksigen yang cukup agar kecepatan metabolismenya stabil. Oksigen sebagai bahan pernafasan di butuhkan oleh sel

sebagai bahan pernafasan di butuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme.untuk berbagai reaksi metabolisme. Oleh sebab itu, kelangsungan hidup ikan sangat ditentukan oleh kemampuannya Oleh sebab itu, kelangsungan hidup ikan sangat ditentukan oleh kemampuannya memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungannya. Berkurangnya oksigen memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungannya. Berkurangnya oksigen terlarut dalam perairan, tentu saja akan mempengaruhi fisiologi respirasi ikan, dan terlarut dalam perairan, tentu saja akan mempengaruhi fisiologi respirasi ikan, dan hanya ikan yang memiliki sistem respirasi yang sesuai dapat bertahan hidup hanya ikan yang memiliki sistem respirasi yang sesuai dapat bertahan hidup (Fujaya, 2004). Sebagai mana menurut Zonneveld, 1991 (dalam Aristiawan, (Fujaya, 2004). Sebagai mana menurut Zonneveld, 1991 (dalam Aristiawan, 2012) bahwa faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen pada ikan, yaitu (1) 2012) bahwa faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen pada ikan, yaitu (1) aktifitas, ikan dengan aktifitas tinggi misalnya ikan yang aktif berenang akan aktifitas, ikan dengan aktifitas tinggi misalnya ikan yang aktif berenang akan mengkonsumsi oksigen jauh lebih banyak dari pada ikan yang tidak aktif; (2) mengkonsumsi oksigen jauh lebih banyak dari pada ikan yang tidak aktif; (2) ukuran, ikan yang ukurannya lebih kecil, kecepatan metabolismenya lebih tinggi ukuran, ikan yang ukurannya lebih kecil, kecepatan metabolismenya lebih tinggi daripada ikan y

daripada ikan yang ukurannyang ukurannya lebih besar a lebih besar sehingga konsumsehingga konsumsi oksigennya si oksigennya lebihlebih  banyak;

 banyak; (3) (3) umur, umur, ikan ikan yang yang masih masih berumur berumur masih masih muda muda akan akan mengkonsumsimengkonsumsi oksigen lebih banyak daripada ikan yang lebih tua; (4) temperatur, ikan yang oksigen lebih banyak daripada ikan yang lebih tua; (4) temperatur, ikan yang  berada

 berada pada pada temperatur temperatur tinggi tinggi laju laju metabolismenya metabolismenya tinggi tinggi sehingga sehingga konsumsikonsumsi oksigennya lebih banyak. Perbandingan antara jumlah konsumsi oksigen pada oksigennya lebih banyak. Perbandingan antara jumlah konsumsi oksigen pada ikan besar dan ikan kecil dimana jumlah konsumsi ikan ikan kecil lebih banyak ikan besar dan ikan kecil dimana jumlah konsumsi ikan ikan kecil lebih banyak

(26)

dibandingkan dengan jumlah konsumsi oksigen ikan besar. Ini dikarenakan ikan dibandingkan dengan jumlah konsumsi oksigen ikan besar. Ini dikarenakan ikan kecil lebish banyak membutuhkan oksigen lebih banyak untuk digunakan dalam kecil lebish banyak membutuhkan oksigen lebih banyak untuk digunakan dalam  pembentukan

 pembentukan sel-sel sel-sel yang yang ada ada dalam dalam tubuhnya tubuhnya dan dan juga juga untuk untuk pertumbuhan,pertumbuhan, sedangkan ikan besar hanya membutuhkan oksigen untuk memper

sedangkan ikan besar hanya membutuhkan oksigen untuk memper tahankan hidup.tahankan hidup. Tetapi dari hasil praktikum jumlah konsumsi ikan besar lebih banyak dari pada Tetapi dari hasil praktikum jumlah konsumsi ikan besar lebih banyak dari pada  jumlah

 jumlah oksigen oksigen yang yang digunakan digunakan oleh oleh ikan ikan kecil. kecil. Ini Ini dikarenakan dikarenakan karenakarena  perbandingan bentuk tubuh

 perbandingan bentuk tubuh antara ikan antara ikan besar dan besar dan ikan kecil ikan kecil tidak terlaltidak terlalu berbeda.u berbeda. Kebutuhan oksigen untuk tiap jenis biota air berbeda-beda, tergantung dari Kebutuhan oksigen untuk tiap jenis biota air berbeda-beda, tergantung dari  jenisnya

 jenisnya dan dan kemampuan kemampuan untuk untuk beradaptasi beradaptasi dengan dengan naik naik turunnya turunnya kandungankandungan oksigen. Menurut Djawad dkk (2003), bahwa semakin besar suatu organisme oksigen. Menurut Djawad dkk (2003), bahwa semakin besar suatu organisme maka mengkonsumsi oksigen semakin besar pula karena semua anggota tubuhnya maka mengkonsumsi oksigen semakin besar pula karena semua anggota tubuhnya  bergerak

 bergerak memerlukan memerlukan energi energi yang yang berasal berasal dari dari oksigen oksigen dan dan makanan makanan (terjadi(terjadi metabolisme dalam tubuh).

metabolisme dalam tubuh).

Ikan merupakan hewan poikiloterm, suhu tubuhnya akan menyesuaikan Ikan merupakan hewan poikiloterm, suhu tubuhnya akan menyesuaikan diri dengan suhu lingkungannya. Suhu media air akan mempengaruhi kandungan diri dengan suhu lingkungannya. Suhu media air akan mempengaruhi kandungan oksigen terlarut yang akan berakibat terhadap proses respirasi ikan (Debora, oksigen terlarut yang akan berakibat terhadap proses respirasi ikan (Debora, 2011).

(27)

BAB V BAB V PENUTUP PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan

Laju konsumsi oksigen setiap organisme sangat berbeda-beda, bergantung Laju konsumsi oksigen setiap organisme sangat berbeda-beda, bergantung  pada

 pada kondisi kondisi dan dan situasi situasi lingkungan. lingkungan. Konsumsi Konsumsi oksigen oksigen dapat dapat dipengaruhi dipengaruhi oleholeh temperatur yang tinggi, proses respirasi, dekomposisi materil organik yang dapat temperatur yang tinggi, proses respirasi, dekomposisi materil organik yang dapat menyebabkan konsumsi oksigen lebih besar.

menyebabkan konsumsi oksigen lebih besar.

Selain itu ada 4 faktor yang dapat menyebabkan laju konsumsi pada ikan Selain itu ada 4 faktor yang dapat menyebabkan laju konsumsi pada ikan  berbeda-beda,

 berbeda-beda, diantaranya diantaranya (1) (1) aktivitas, aktivitas, dimana dimana ikan ikan yang yang bergerak bergerak aktif aktif akanakan membutuhkan oksign yang cukup banyak dibandingkan dengan ikan yang kurang membutuhkan oksign yang cukup banyak dibandingkan dengan ikan yang kurang aktif bergrak; (2) ukuran, ikan yang ukurannya lebih kecil, kecepatan aktif bergrak; (2) ukuran, ikan yang ukurannya lebih kecil, kecepatan metabolismenya lebih tinggi daripada ikan yang ukurannya lebih besar sehingga metabolismenya lebih tinggi daripada ikan yang ukurannya lebih besar sehingga konsumsi oksigenny

konsumsi oksigennya a lebih banyak; (3) lebih banyak; (3) umur, ikan yumur, ikan yang masih berumur ang masih berumur masihmasih muda akan mengkonsumsi oksigen lebih banyak daripada ikan yang lebih tua; (4) muda akan mengkonsumsi oksigen lebih banyak daripada ikan yang lebih tua; (4) temperatur, ikan yang berada pada temperatur tinggi laju metabolismenya tinggi temperatur, ikan yang berada pada temperatur tinggi laju metabolismenya tinggi sehingga konsumsi oksigennya lebih banyak. Perbandingan antara jumlah sehingga konsumsi oksigennya lebih banyak. Perbandingan antara jumlah konsumsi oksigen pada ikan besar dan ikan kecil dimana jumlah konsumsi ikan konsumsi oksigen pada ikan besar dan ikan kecil dimana jumlah konsumsi ikan ikan kecil lebih banyak dibandingkan dengan jumlah konsumsi oksigen ikan ikan kecil lebih banyak dibandingkan dengan jumlah konsumsi oksigen ikan  besar.

 besar. Ini Ini dikarenakan dikarenakan ikan ikan kecil kecil lebish lebish banyak banyak membutuhkan membutuhkan oksigen oksigen lebihlebih  banyak

 banyak untuk untuk digunakan digunakan dalam dalam pembentukan pembentukan sel-sel sel-sel yang yang ada ada dalam dalam tubuhnyatubuhnya dan juga untuk pertumbuhan, sedangkan ikan besar hanya membutuhkan oksigen dan juga untuk pertumbuhan, sedangkan ikan besar hanya membutuhkan oksigen untuk mempertahankan hidup. Tetapi dari hasil praktikum jumlah konsumsi ikan untuk mempertahankan hidup. Tetapi dari hasil praktikum jumlah konsumsi ikan  besar

 besar lebih lebih banyak dari banyak dari pada jpada jumlah oksiumlah oksigen gen yang digunakan yang digunakan oleh oleh ikan ikan kecil. kecil. IniIni dikarenakan karena perbandingan bentuk tubuh antara ikan besar dan ikan kecil dikarenakan karena perbandingan bentuk tubuh antara ikan besar dan ikan kecil tidak terlalu berbeda. Kebutuhan oksigen untuk tiap jenis biota air berbeda-beda, tidak terlalu berbeda. Kebutuhan oksigen untuk tiap jenis biota air berbeda-beda, tergantung dari jenisnya dan kemampuan untuk beradaptasi dengan naik turunnya tergantung dari jenisnya dan kemampuan untuk beradaptasi dengan naik turunnya kandungan oksigen.

kandungan oksigen. 5.2 Saran

5.2 Saran

Dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh Dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh sebab itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang membangun untuk sebab itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan penyusunan laporan-laporan berikutnya.

(28)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Anonim.

Anonim. Morfologi Ikan Nila Morfologi Ikan Nila. Diambil dari. Diambil dari http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliah-

http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliah-  pdf/POWER%20POINT%20METIL%20%5BCompatibility%20Mode%5

  pdf/POWER%20POINT%20METIL%20%5BCompatibility%20Mode%5

  D.pdf 

  D.pdf .. Anonim. 2012.

Anonim. 2012. Respirasi Respirasi ((Tingkat Konsumsi OksigenTingkat Konsumsi Oksigen). Diambil dari). Diambil dari http://www.scribd.com/doc/89945686/FHA-Lap-4

http://www.scribd.com/doc/89945686/FHA-Lap-4.. Anonim. Dimbil dari

Anonim. Dimbil dari http://www.scribd.com/doc/98844508/Makalah-Seminar-

http://www.scribd.com/doc/98844508/Makalah-Seminar-  Revisi-3-5

  Revisi-3-5..

Alfiansyah, Muhammad. 2011.

Alfiansyah, Muhammad. 2011. Sistem Pernapasan Ikan (Pisces)Sistem Pernapasan Ikan (Pisces)..

http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-ikan-pisces.html

http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-ikan-pisces.html,, Anwar, D, D. A. Setiawibowo dan Y. Triwijiwati. 2009.

Anwar, D, D. A. Setiawibowo dan Y. Triwijiwati. 2009.  Respirasi  Respirasi (Tingkat(Tingkat  Konsumsi Oksigen) dan Ketahan

 Konsumsi Oksigen) dan Ketahanan Ikan di luar Media Air an Ikan di luar Media Air .. Isnaeni, W. 2003.

Isnaeni, W. 2003. Fisiologi Hewan Fisiologi Hewan. Yogyakart: Kanisius. Yogyakart: Kanisius Tobin, Muhammad. 1994.

Tobin, Muhammad. 1994.  Fisiologi  Fisiologi Hewan Hewan Mekanisme Mekanisme Fungsi Fungsi TubuhTubuh.. Yogyakarta: Angkasa.

Gambar

Gambar 2. SistemSirkulasiP SistemSirkulasiPernafasanIkan nila ernafasanIkan nila (Sumber :
Gambar 3. StrukturInsangIkanGambar 3. StrukturInsangIkan (Sumber :
Gambar 5. DO meterGambar 5. DO meter (Sumber:
Tabel 2. Hasil Pengamatan KelasTabel 2. Hasil Pengamatan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

(Nagahama dalam Hoar. Menurut Harder tipe reproduksi dibagi menjadi a) tipe sinkronisasi total dimana oosit berkembang pada stadia yang sama. Tipe ini biasanya

Perbedaan hasil praktikum dengan literatur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mana Yuwanta (2004) menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi respirasi pada

Faktor-faktor tanaman yang mempengaruhi evapotranspirasi : 1.) Penutupan stomata. Sebagian besar transpirasi terjadi melalui stomata karena kutikula secara relatif

Sementara pada suhu lingkungan yang terus naik, hamster tidak dapat bertahan hidup yang artinya hamster sudah melewati suhu fatal atas dan tubuh sudah tidak

Menurut teori ada 4 pengecap dasar yang digunakan untuk mengetahui lokasi reseptor dan variasi waktu sensasinya, Dimana pada bagian ujung lidah lebih sensitif terhadap rasa

Seperti pada semua vertebrata, bahwa sistem peredaran darahpada ikan adalah tertutup, darah selalu terdapat di dalam pembuluh darah, sebagai contoh bahwa darah mengalir dari jantung

Pada tahap pertukaran gas, oksigen dari alveolus masuk ke kapiler paru-paru dan diikat oleh haemoglobin membentuk HbO24 dan terdapat sejumlah oksigen yang terlarut dalam plasma darah

Pada laporan ini berisi tentang analisis otot gastroknemus pada katak terhadap tegangan