• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ir. M. ANSAR, M.Si

Jabatan : KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MAKASSAR Selanjutnya disebut Pihak Pertama,

Nama : MOH. RAMDHAN POMANTO Jabatan : WALIKOTA MAKASSAR

Selaku atasan langsung dari Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua,

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah di tetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Makassar, 10 Januari 2017 Pihak Kedua, Pihak Pertama,

(2)

1

Tersedianya Sumber Daya Manusia yang berpotensial sesuai dengan keterampilan yang dimiliki untuk menunjang efektifitas dan efesiensi dalam pelayanan publik bidang pekerjaan

Indeks kepuasan pelayanan

administrasi perkantoran 100%

2 Terbangun dan terpeliharanya jalan dan jembatan yang memadai

Jumlah panjang ajalan dan

jembatan yang dibangun 3 km, 2 buah

3

Terbangun dan terpeliharanya sistem drainase kota makassar

Jumlah titik genangan yang dikurangi tinggi, luas dan lama genangan

31 titik

4

Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan

Persentase peningkatan sarana dan prasarana lingkungan yang memadai

80%

5

Tersedianya sarana dan prasarana air bersih

Persentase penduduk yang mendapatkan akses air bersih yang aman

60%

6

Persentase ketersediaan infrastruktur sistem air limbah yang dapat

diakses/terlayani di masyarakat

Terpeliharanya prasarana dan

sarana pengelolaan air limbah 100%

7 Tersedianya pengadaan lampu jalan Presentasi cakupan ketersediaan

lampu jalan 86%

8

Tersedianya akses layanan air limbah baik sistem setempat (on-site system) maupun sistem terpusat (off-site system) untuk limbah domestik

Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai, dan sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota

60%

Program Anggaran

1. Program pelayanan administrasi

perkantoran Rp 6,426,775,900.00

2. Program peningkatan sarana dan

prasarana aparatur Rp 20,986,621,600.00

3. Program peningkatan disiplin aparatur

275,000,000.00 Rp

4. Program peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur Rp 2,579,556,700.00

5.

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan Rp 3,119,916,600.00

6. Program pembangunan saluran

drainase/gorong-gorong Rp 43,188,214,100.00 7. Program rehabilitasi/pemeliharaan saluran

drainase/gorong-gorong Rp 36,947,644,800.00 8. Program Pengendalian Banjir Rp 9,916,798,100.00

(3)

12. Program penyediaan dan pengelolaan air

bersih Rp 11,768,146,300.00

13. Program peningkatan kapasitas sarana

dan prasarana lingkungan Rp 55,766,340,145.00 14. Program pengadaan lampu jalan Rp 33,158,722,760.00 15. program rehabilitasi/pemeliharaan lampu

jalan Rp 67,003,341,630.00

16. Program pengembangan kinerja

pengelolaan air limbah Rp 2,771,185,500.00 17.

Program peningkatan pemeliharaan sarana dan prasarana pengelolaan air

limbah Rp 13,572,497,200.00

18. Program pembangunan sarana dan

prasarana gedung pemerintah daerah Rp 43,259,834,200.00

Walikota Makassar,

MOH. RAMDHAN POMANTO Ir. M. Ansar, M.Si

N i p : 19630517 199203 1 004 Makassar, 2017

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II hingga ke pimpinan tertinggi untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan padanya berdasarkan perencanaan stratejik yang dirumuskan sebelumnya.

Salah satu tuntutan publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Muara tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya kepemerintahan yang baik (Good Governance), sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung-jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Kota Makassar adalah Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan yang merupakan bagian integral dari pembangunan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan serta pembangunan Nasional, sesuai yang diamanatkan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjadi motor penggerak dalam pembangunan di Daerah yang dapat mensinergikan program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Makassar sehingga setiap misi yang diemban oleh Pemerintah Kota Makassar dalam mewujudkan visi Kota dapat tercapai setiap tahun yang telah dituangkan dalam Rencana Kerja (RENJA) pada masing-masing SKPD. Pelaksanaan program dan kegiatan yang telah disusun dan telah dilaksanakan

(5)

2

wajib disusun ke dalam suatu ikatan kontrak kerja dalam bentuk penetapan kinerja sebagai perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, sebagaimana yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang perubahan kedua atas Peraturan Daerah Kota Makassar No. 3 Tahun 2009 Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar serta PERWALI Nomor 52 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar.

Kedudukan Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar sebagai lembaga teknis daerah merupakan unsur penunjang Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota Makassar. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya perlu didukung dengan ketersediaan anggaran dan berbagai fasilitas yang menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar sehingga kinerja Dinas Pekerjaan Umum dapat tercapai. Sebagai wujud dari kontrak kerja Dinas Pekerjaan Umum sebagai salah satu satuan kerja perangkat daerah Kota Makassar dituangkan dalam Penetapan Target Kinerja yang dikenal sebagai TAPKIN yang telah diubah menjadi Perjanjian Kinerja Instansi Pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang menyatakan bahwa Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta

(6)

3

sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

B. Aspek Strategik Organisasi.

Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar sebagai SKPD teknis yang bertanggung jawab dalam pembangunan infrastruktur, sejauh ini telah berusaha ikut berperan dalam upaya antisipasi berbagai permasalahan kota utamanya melalui pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur perkotaan. Serta senantiasa melakukan koordinasi dan mengakomodir aspirasi masyarakat secara rutin dan teratur pada tingkat Kota Makassar yang akan dituangkan dalam suatu program dan kegiatan guna terlaksananya visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar dan pencapaian pelaksanaan program pembangunan di Kota Makassar.

Program dan kegiatan yang telah dijabarkan dalam rencana kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar disusun dengan skala prioritas dengan memperhatikan Visi dan Misi dan perubahan kondisi strategis Pemerintah Kota Makassar yang berfokus pada kebijakan pembangunan infrastruktur dan mewujudkan infrastruktur yang berkualitas dan berkearifan lokal sebagaimana visi kepala daerah yaitu : Terwujudnya Kota Dunia Baru yang Aman dan Nyaman untuk semua.

C. Struktur Organisasi.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar, dan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan

(7)

4

Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan organisasi perangkat daerah Kota Makassar. Penjabaran PERDA tersebut yaitu PERWALI Nomor 42 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar.

Sebagaimana yang tercantum dalam PERDA tersebut disebutkan bahwa Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar mempunyai tugas pokok Merumuskan,membina,dan mengendalikan kebijakan di bidang pekerjaan umum, sarana dan prasarana lingkungan, Jalan dan jembatan termasuk trotoar,drainase, kanal, sungai dan pengelolaan ketenagalistrikan.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar dalam melaksanakan tugas pokok, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pekerjaan umum, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan;

b. Penyusunan rumusan kebijakan teknis operasional di bidang pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan termasuk trotoar,drainase dan pengelolaan ketenagalistrikan;

c. Penyusunan rencana program di bidang pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan;

d. penyusunan rencana di bidang pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan,drainase termasuk trotoar dan pengelolaan ketenagalistrikan;

e. Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian teknik operasional pengelolaan keuangan, kepegawaian dan pengurusan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya,

f. Pelaksanaan kesekretariatan dinas; g. Pembinaan unit pelaksana teknis.

(8)

5

Adapun susunan organisasi dan uraian tugas masing-masing aparat Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar diuraikan sebagai berikut :

(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, terdiri atas: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri atas :

1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; 2. Subbagian Keuangan;

3. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan c. Bidang Bina Teknis, terdiri atas:

1. Seksi Perencanaan dan design

2. Seksi Pengawasan dan Manajemen Konstruksi 3. Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi

d. Bidang Jalan dan Jembatan, terdiri atas : 1. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 2. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan 3. Seksi Jalan Lingkungan

e. Bidang Prasarana dan Gedung Pemerintah, terdiri atas : 1. Seksi Sanitasi dan Air Bersih

2. Seksi Pembangunan Gedung Pemerintah 3. Seksi Pemeliharaan Gedung Pemerintah

f. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air dan Drainase, terdiri dari : 1. Seksi Pemeliharaan Bangunan Air dan drainase

2. Seksi Pengendalian Bangunan Air dan drainase 3. Seksi Pembangunan Sumber Daya Air dan drainase g. UPTD, terdiri atas :

1. UPTD Perbengkelan 2. UPTD PAL

(9)

6

Adapun fungsi masing-masing pejabat struktural adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok sesuai kebijaksanaan Walikota dan

perundang-undangan yang berlaku, merumuskan kebijaksanaan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas Dinas. Dalam melaksanakan tugas, kepala dinas menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijaksanaan teknis operasional di bidang pekerjaan umum, pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana permukiman.

b. perumusan kebijaksanaan teknis operasional di bidang pengelolaan pembangunan dan pemeliharaan gedung dan bangunan milik pemerintah.

c. perumusan kebijaksanaan teknis operasional di bidang pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan termasuk trotoar.

d. perencanaan dan program anggaran, perencanaan teknis pembangunan dan pemeliharaan, pengadaan peralatan dan bahan jalan dan jembatan.

e. perencanaan dan program anggaran pembangunan dan pemeliharaan drainase, selokan, kanal dan sungai.

f. pembinaan unit pelaksanaan teknis dinas.

Sekretariat

(1) Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif bagi seluruh satuan kerja di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

a. pengelolaan kesekretariatan;

(10)

7

c. pelaksanaan urusan keuangan dan penyusunan neraca SKPD; d. pelaksanaan urusan perlengkapan;

e. pelaksanaan urusan umum dan rumah tangga; f. pelaksanaan urusan program pelaporan;

g. pengkoordinasian perumusan program dan rencana kerja Dinas Pekerjaan Umum;

Subbagian Umum dan Kepegawaian

(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyusun rencana kerja, melaksanakan tugas teknis ketatausahaan, mengelola administrasi kepegawaian serta melaksanakan urusan kerumahtanggaan dinas.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Sekretariat; b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja Subbagian

Umum dan Kepegawaian;

c. Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan meliputi surat-menyurat, kearsipan, surat perjalanan dinas, mendistribusikan surat sesuai bidang;

d. Melaksanakan urusan kerumahtanggaan dinas termasuk pemeliharaan kantor;

e. Melaksanakan usul kenaikan pangkat, mutasi dan pensiun usul gaji berkala, usul tugas belajar dan izin belajar;

f. Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang kepegawaian, pelayanan, organisasi dan ketatalaksanaan;

g. Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota Korpri pada Unit Kerja Dinas;

(11)

8

h. Melakukan koordinasi pada Sekretariat Korpri Kota Makassar;

i. Menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) berdasarkan kebutuhan bidang dalam lingkup dinas;

j. Membuat Daftar Kebutuhan barang (RKB) k. Membuat rencana tahunan barang unit (RTBU)

l. Menerima dan meneliti semua pengadaan barang pada lingkup Dinas Pekerjaan Umum

m. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat berharga lainnya tentang barang inventaris daerah;

n. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

Subbagian Keuangan

(1) Subbagian Keuangan mempunyai tugas menyusun rencana kerja, melaksanakan tugas teknis keuangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Sekretariat b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja Subbagian

Keuangan;

c. Melaksanakan verifikasi permintaan pembayaran; d. Menyiapkan surat perintah membayar;

e. Melaksanakan penatausahaan keuangan dinas;

f. Melaksanakan akuntansi dan penyiapan laporan keuangan dinas; g. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan

instansi lain di bidang keuangan;

h. Melakukan pembinaan ,pengawasan dan pengendalian keuangan dinas;

(12)

9

i. Menyusun realisasi perhitungan anggaran dan administrasi perbendaharaan dinas;

j. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Subbagian Program dan Pelaporan

(1) Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyusun rencana kerja, melaksanakan tugas teknis program dan pelaporan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Program dan pelaporan menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Sekretariat; b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja Subbagian

program dan pelaporan;

c. Menyiapkan dan menyusun bahan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) satuan kerja sebagai bahan konsultasi perencanaan ke Bappeda;

d. Melaksanakan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Penetapan Kinerja (TAPKIN) dan Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas;

e. Menyusun laporan neraca SKPD dengan melakukan koordinasi dengan Subbagian Umum dan kepegawaian dan Sub bagian keuangan;

f. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Dinas;

g. Menghimpun bahan dalam rangka perencanaan program, kegiatan dan anggaran dinas;

h. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

(13)

10

BIDANG PRASARANA DAN BANGUNAN PEMERINTAH

(1) Bidang Prasarana dan Bangunan pemerintah mempunyai tugas menyelenggarakan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana bangunan milik pemerintah serta rencana tahunan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Prasarana dan Bangunan pemerintah menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Prasarana dan Bangunan Pemerintah;

b. Melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas dan fungsinya; c. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan prasarana air bersih

, prasarana sanitasi dan bangunan gedung pemerintah;

d. Melaksanakan pendataan dan pegumpulan data/informasi yang berhubungan dengan prasarana air bersih, prasarana sanitasi dan bangunan gedung pemerintah dalam rangka penyusunan program dinas;melaksanakan pendataan dan mengumpulkan data/informasi yang berhubungan dengan sarana dan prasarana dalam rangka penyusunan program dinas;

e. Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan pemeliharaan dan pembangunan prasarana air bersih, prasarana sanitasi dan bangunan gedung pemerintah dalam rangka penyusunan rencana selanjutnya;

f. Melaksanakan dan mengelola administrasi teknik dan administrasi urusan tertentu.

(14)

11

Seksi Pembangunan Gedung Pemerintah

(1) Seksi Pembangunan Gedung Pemerintah mempunyai tugas menyusun rencana, mengumpulkan dan mengolah dan menganalisa data serta menyelenggarakan pembangunan Gedung pemerintah.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Prasarana Lingkungan menyelenggarakan fungsi:

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Prasarana Dan Bangunan Pemerintah;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Pembangunan Gedung Pemerintah;

c. Melaksanakan pembangunan gedung/bangunan pemerintah kota; d. Menyelenggarakan pengelolaan gedung/bangunan pemerintah

kota;

e. Melaksanakan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka penyusunan rencana selanjutnya;

f. Melaksanakan pendataan dan mengumpulkan data/informasi yang berhubungan dengan gedung/bangunan pemerintah dalam rangka penyusunan program dinas;

g. Melakukan konsultasi/koordinasi dengan unit kerja terkait; h. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.

Seksi Sanitasi Dan Air Bersih

(1) Seksi Sanitasi dan Air Bersih mempunyai tugas menyusun rencana, mengumpulkan dan menganalisa data teknis serta menyelenggarakan pembangunan dan pemeliharaan prasarana Sanitasi.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sanitasi dan Air Bersih menyelenggarakan fungsi :

(15)

12

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Prasarana Dan Bangunan Pemerintah;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Sanitasi Dan Air Bersih;

c. Melakukan pengumpulan, pemuktahiran serta penyimpanan data sarana dan prasarana sanitasi dan air bersih;

d. Melaksanakan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka penyusunan rencana selanjutnya;

e. Melaksanakan pendataan dan mengumpulkan data/informasi yang berhubungan dengan prasarana sanitasi dan air bersih dalam rangka penyusunan program dinas;

f. Melaksanakan pembangunan baru dan perbaikan/pemeliharaan prasarana sanitasi yang meliputi penyediaan jamban keluarga bagi masyarakat yang tidak mampu, septic tank komunal, MCK, sistem saluran air limbah rumah tangga dan industri rumah tangga pada kawasan perumahan dan permukiman, prasarana persampahan serta prasarana Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT);

g. Melaksanakan pembangunan baru dan pemeliharaan serta peningkatan penyediaan prasarana air bersih pada kawasan pemukiman dan perumahan kumuh/ rawan air bersih melalui program jaringan perpipaan, instalasi pengelolaan air bersih, hidran umum, dan pengelolaan sumber air bersih lainnya;

h. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk mendukung kegiatan-kegiatan penyehatan lingkungan serta pengkajian dan pemanfaatan air bersih;

i. Melakukan pengawasan, pengaturan/pemanfaatan dan pelayanan air bersih pada lingkungan perumahan dan permukiman kawasan kumuh/rawan air bersih;

(16)

13

k. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.

Seksi Pemeliharaan Gedung Pemerintah

(1) Seksi Pemeliharaan Gedung Pemerintah mempunyai tugas menyusun rencana, mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data teknis serta melaksanakan pemeliharaan gedung pemerintah.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Air Bersih menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Prasarana Dan Bangunan Pemerintah;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Pembangunan Gedung Pemerintah;

c. Melaksanakan pembangunan gedung/bangunan pemerintah kota; d. Menyelenggarakan pengelolaan gedung/bangunan pemerintah

kota;

e. Melaksanakan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka penyusunan rencana selanjutnya;

f. Melaksanakan pendataan dan mengumpulkan data/informasi yang berhubungan dengan gedung/bangunan pemerintah dalam rangka penyusunan program dinas;

g. Melakukan konsultasi/koordinasi dengan unit kerja terkait; h. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

(17)

14

Bidang Jalan Dan Jembatan

(1) Bidang Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melaksanakan survey perhitungan rencana pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan termasuk trotoar.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Jalan dan Jembatan menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Jalan dan Jembatan;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sesuai tugas dan fungsinya;

c. Melaksanakan pemeliharaan dan pembangunan jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap jalan;

d. Melaksanakan pengukuran dan pendataan dalam rangka pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap jalan;

e. Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan pemeliharaan dan pembangunan jalan, jembatan dan bangunan pelengkap jalan dalam rangka penyusunan rencana selanjutnya;

f. Melaksanakan dan mengelola administrasi teknik dan administrasi urusan tertentu;

Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan

(1) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melaksanakan pembangunan jalan dan jembatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan menyelenggarakan fungsi :

(18)

15

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Jalan dan Jembatan;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;

c. Melaksanakan peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan serta bangunan pelengkapnya;

d. Melaksanakan pengukuran dan pendataan dalam rangka peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan;

e. Menyusun laporan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai bahan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pada Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;

f. Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan;

g. Melaksanakan administrasi teknik pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan;

h. Melakukan konsultasi/koordinasi dengan unit kerja terkait; i. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

(1) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan jalan dan jembatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Jalan dan Jembatan;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

(19)

16

c. Melaksanakan pemeliharaan jalan dan jembatan serta bangunan pelengkapnya;

d. Melaksanakan pendataan terhadap program pemeliharaan jalan dan jembatan;

e. Melaksanakan pengumpulan, pemutakhiran serta penyimpanan data;

f. Melaksanakan pengumpulan, pemutakhiran serta penyimpanan data;

g. Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan;

h. Melaksanakan administrasi teknik pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan;

i. Melakukan konsultasi/koordinasi dengan unit kerja terkait; j. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Seksi Jalan Lingkungan

(1) Seksi Jalan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembangunan dan Pemeliharaan Jalan lingkungan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Jalan Lingkungan menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Jalan dan Jembatan;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Jalan Lingkungan;

c. Melakukan penggambaran site plan terhadap kawasan yang diprogramkan untuk peningkatan kualitas lingkungan permukiman;

(20)

17

d. Melaksanakan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka penyusunan rencana selanjutnya;

e. Melaksanakan pendataan dan mengumpulkan data/informasi yang berhubungan dengan prasarana jalan lingkungan dalam rangka penyusunan program dinas;

f. Melaksanakan pemutakhiran serta pengelolaan data prasarana jalan lingkungan dalam rangka menunjang ketersediaan data dan informasi prasarana jalan lingkungan;

g. Melaksanakan pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan prasarana jalan lingkungan dan saluran drainase lingkungan permukiman;

h. Melakukan konsultasi/koordinasi dengan unit kerja terkait; i. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.

Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air dan Drainase

(1) Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air dan Drainase mempunyai tugas melaksanakan survey perhitungan rencana pembangunan dan Pengelolaan Sumber Daya Air dan Drainase.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air dan Drainase menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang

Pengelolaan Sumber Daya Air Dan Drainase;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sesuai tugas dan fungsinya;

c. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan Prasarana Pengelolaan Sumber Daya Air dan Drainase;

(21)

18

d. Melakukan pemantauan Sistem Jaringan Drainase dan pelaksanaan Pemeliharaan dan Pembangunan Prasarana Pengelolaan Sumber Daya Air dan Drainase;

e. Menyelesaikan permasalahan sistem drainase dan banjir akibat bencana dengan berkoordinasi daerah sekitarnya;

f. Melaksanakan dan mengelola administrasi teknik dan administrasi urusan tertentu.

Seksi Pemeliharaan Sumber Daya Air dan Drainase

(1) Seksi Pemeliharaan sumber daya air dan drainase mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis penataan dan pemeliharaan sumber daya air dan drainase (Selokan, Drainase, Kanal dan Sungai).

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemeliharaan sumber daya air dan drainase menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang

Pengelolaan Sumber Daya Air Dan Drainase;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Pemeliharaan Sumber Daya Air Dan Drainase;

c. Mengkoordinir Pelaksanaan Pemeliharaan dan Rehabilitasi Prasarana Pengelolaan Sumber Daya Air dan Drainase;

d. Melaksanakan Pemeliharaan dan Rehabilitasi Prasarana Pengelolaan Sumber Daya Air dan Drainase;

e. Melakukan pemantauan pada pelaksanaan Pemeliharaan dan Rehabilitasi Prasarana Pengelolaan Sumber Daya Air dan Drainase; f. Melakukan konsultasi/koordinasi dengan unit kerja terkait;

g. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

(22)

19

Seksi Pembangunan Sumber Daya Air dan Drainase

(1) Seksi Pembangunan Sumber Daya Air dan Drainase mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis penataan dan pembangunan Bangunan Air (Selokan, Drainase, Kanal dan Sungai)

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembangunan Sumber Daya Air dan Drainase menyelenggarakan fungsi: a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang

Pengelolaan Sumber Daya Air Dan Drainase;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Pembangunan Sumber Daya Air Dan Drainase;

c. Mengkoordinir Pelaksanaan Pembangunan Prasarana Pengelolaan Sumber Daya Air dan Drainase;

d. Melaksanakan pembangunan Prasarana Pengelolaan Sumber Daya Air dan Drainase;

e. Melakukan pemantauan pada pelaksanaan Pembangunan Prasarana Pengelolaan sumber daya air dan Drainase;

f. Melakukan konsultasi/koordinasi dengan unit kerja terkait; g. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Seksi Pengendalian Sumber Daya Air dan Drainase

(1) Seksi Pengendalian Sumber Daya Air dan Drainase mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pemeliharaan, pembinaan, penyuluhan dan pengembangan teknologi sumber daya air dan drainase.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengendalian Sumber Daya Air dan Drainase menyelenggarakan fungsi :

(23)

20

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dan Drainase;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Pengendalian Sumber Daya Air Dan Drainase;

c. Melaksanakan pemeliharaan rutin prasarana Sumber Daya Air dan Drainase;

d. Menyelesaikan permasalahan operasionalisasi sistem drainase dan banjir akibat bencana dengan berkoordinasi daerah sekitarnya;

e. Melaksanakan pembinaan, penyuluhan dan pengembangan teknologi sumber daya air dan drainase;

f. Melakukan pemantauan Pada Sistem Jaringan Drainase; g. Melakukan konsultasi/koordinasi dengan unit kerja terkait; h. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Bidang Bina Teknik

(1) Bidang Bina teknik mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan pengawasan teknis, bahan penetapan kebijakan, melaksanakan survey, pengukuran dan pendataan serta melaksanakan pengawasan, pembinaan, pelatihan, bimbingan teknis dan penyuluhan jasa konstruksi. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang

Bina Teknik menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Bina Teknik;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sesuai tugas dan fungsinya;

c. Melaksanakan perencanaan dan pengawasan teknis prasarana jalan, sumber daya air, dan bangunan gedung pemerintah;

(24)

21

d. Melaksanakan survey, pengukuran dan pendataan dalam rangka perencanaan dan desain jalan dan jembatan, prasarana air bersih, sanitasi dan bangunan pemerintah, prasarana sumber daya air dan drainase, dan lampu jalan;

e. Melaksanakan pengawasan, pembinaan, pelatihan, bimbingan teknis dan penyuluhan jasa konstruksi di tingkat kota;

f. Menyusun bahan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) satuan kerja;

g. Melakukan pembahasan dan evaluasi serta memberikan justifikasi dan petunjuk teknis;

h. Melaksanakan dan mengelola administrasi teknik dan administrasi urusan tertentu.

Seksi Perencanaan Desain

(1) Seksi Perencanaan desain mempunyai tugas melaksanakan survey, investigasi dan desain dan pendataan dan penyusunan harga satuan pokok kegiatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Perencanaan desain menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Bina Teknik;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Perencanaan dan Desain;

c. Melakukan survey, investigasi dan desain penanganan jalan dan jembatan, prasarana lingkungan permukiman, sumber daya air dan drainase;

(25)

22

e. Menyusun dokumen perencanaan teknis jalan dan jembatan, prasarana lingkungan permukiman, sumber daya air dan drainase; f. Menyusun bahan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) satuan kerja;

g. Melakukan pembahasan dan evaluasi justifikasi teknis;

h. Menyusun prioritas penanganan jalan dan jembatan, prasarana lingkungan permukiman, sumber daya air dan drainase;

i. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Seksi Pengawasan dan Manajemen Konstruksi

(1) Seksi Pengawasan dan Manajemen Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis pemeliharaan lampu jalan dan taman, sosialisasi lampu jalan, penataan dan pemeliharaan jaringan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengawasan dan Manajemen Konstruksi menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Bina

Teknik;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Pengawasan dan Manajemen Konstruksi;

c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penanganan jalan dan jembatan, prasarana lingkungan permukiman, sumber daya air dan drainase;

d. Menyusun dokumen pengawasan teknis jalan dan jembatan, prasarana lingkungan permukiman, sumber daya air dan drainase; e. Melakukan survey dan pengukuran terhadap lokasi rencana

pemanfaatan jalan dan jembatan, prasarana lingkungan permukiman, sumber daya air dan drainase;

(26)

23

f. Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi teknik pemanfaatan jalan dan jembatan, prasarana lingkungan permukiman, sumber daya air dan drainase;

g. Memberikan petunjuk teknis dalam hal pemanfaatan jalan dan jembatan, prasarana lingkungan permukiman, sumber daya air dan drainase, untuk pemasangan utilitas;

h. Melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan jalan dan jembatan, prasarana lingkungan permukiman, sumber daya air dan drainase; i. Melakukan pendataan dan identifikasi prasarana utilitas dan

bangunan yang berada di jalan dan jembatan, prasarana lingkungan permukiman, sumber daya air dan drainase;

j. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi

(1) Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pelatihan, bimbingan teknis dan penyuluhan serta Melaksanakan pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi di tingkat kota.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Bina Teknik;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi;

c. Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi tenaga ahli konstruksi;

(27)

24

d. Menyelenggarakan sistem informasi jasa konstruksi cakupan daerah kota;

e. Melaksanakan pembinaan, pelatihan, bimbingan teknis dan penyuluhan jasa konstruksi di tingkat kota;

f. Melaksanakan pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi di tingkat kota;

g. Meningkatkan kemampuan teknologi, penggunaan dan nilai tambah jasa dan produk dalam negeri di tingkat kota.

h. Melaksanakan pembinaan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi dan asosiasi jasa konstruksi tingkat kota;

i. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

UPTD Perbengkelan

(1) UPTD Perbengkelan mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan, perbaikan dan pemeliharaan terhadap kerusakan kendaraan dan alat berat.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Perbengkelan menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) UPTD Perbengkelan;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja UPTD Perbengkelan;

c. Melaksanakan pemeriksaan, perbaikan dan pemeliharaan terhadap kerusakan kendaraan dan alat berat yang berada dalam penguasaan Dinas Pekerjaan Umum

(28)

25

d. Melaksanakan pemeriksaan, perbaikan dan pemeliharaan terhadap kerusakan kendaraan dan alat berat yang dioperasionalkan untuk kebersihan kota;

e. Melaksanakan pengadaan/penyediaan barang kebutuhan dan peralatan bengkel;

f. Melaksanakan pengaturan, penyimpanan dan distribusi barang kebutuhan dan peralatan bengkel;

g. Melakukan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian penggunaan/pemakaian peralatan, kendaraan dan alat berat yang berada dalam penguasaan Dinas Pekerjaan Umum;

h. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait; i. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

UPTD Penerangan Jalan

(1) UPTD Penerangan Jalan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis penataan pembangunan jaringan lampu jalan dan taman serta pemantauan/survey.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Penerangan Jalan menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) UPTD Penerangan Jalan;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja UPTD Penerangan Jalan;

c. Melakukan pemantauan/survey pembangunan dan pemeliharaan jaringan;

d. Melaksanakan pembangunan jaringan lampu jalan dan taman; e. Melaksanakan pemeliharaan jaringan lampu jalan dan taman;

(29)

26

f. Melaksanakan pencatatan KWH meteran pemakaian daya Penerangan Lampu Jalan Umum (PJU);

g. Melaksanakan rekonsiliasi pembayaran tagihan listrik PJU dengan pihak terkait;

h. Melaksanakan pengawasan terhadap gudang dan peralatan kelistrikan;

i. Melaksanakan pendataan dalam rangka pemutakhiran data Penerangan Lampu Jalan Umum (PJU);

j. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait. k. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

UPTD Pengelolaan Air Limbah

(1) UPTD Pengelolaan Air Limbah mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi perizinan, pendataan, pemutakhiran, evaluasi dan serta pengawasan pada gudang dan peralatan kelistrikan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Pengelolaan Air Limbah menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) UPTD Penerangan Jalan;

b. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja UPTD Pengelolaan Air Limbah;

c. Melakukan pengelolaan dan pemanfaatan air limbah domestik/rumah tangga;

d. Melaksanakan penyedotan dan pengangkutan tinja, serta melakukan pengawasan terhadap penyedotan dan pengangkutan tinja oleh non pemerintah;

(30)

27

e. Melaksanakan pengelolaan lumpur tinja dan Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT);

f. Melaksanakan operasionalisasi pelayanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah domestik/rumah tangga;

g. Melaksanakan pengendalian dan pembinaan kegiatan pengelolaan air limbah domestik/rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat; h. Mengelola pungutan retribusi pengelolaan air limbah

domestik/rumah tangga;

i. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait, pengembangan kerjasama antar daerah, kemitraan dan jejaring dalam pengelolaan air limbah;

j. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

(31)

28

Bagan Susunan Organisasi Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar sebagaimana tercantum pada Lampiran XXII dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009.

Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar

BADAN

SUBBAGIAN

UMUM DAN SUBBAGIAN KEUANGAN SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN PELAPORAN KEPEGAWAIAN BIDANG EKONOMI DAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG BIDANG INFRASTRUKTUR DAN PEMERINTAHAN UMUM SOSIAL BUDAYA DAN PEMERINTAHAN UMUM SUBBIDANG SUBBIDANG SUBBIDANG PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN DAN KOPERASI STATISTIK SUBBIDANG

SOSIAL, BUDAYA SUBBIDANG SUBBIDANG

DAN PEMBERDAYAAN PERHUBUNGAN EVALUASI DAN

MASYARAKAT DAN PELAPORAN

TELEKOMUNIASI KETAHANAN PANGAN SUBBIDANG KELAUTAN DAN PERENCANAAN MAKRO SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PERENCANAAN DANPENGENDALIAN SUBBIDANG

(32)

29

D. LINGKUNGAN INTERNAL 1. Sumber Daya Aparatur

Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didukung dengan sumber daya manusia aparatur yang memadai sebanyak 240 orang dengan kualifikasi pendidikan sebagai berikut :

1. Pendidikan Doktor (S3) 1 orang 2. Magister (S2) sebanyak 28 orang

3. Pendidikan Sarjana (S1) sebanyak 51 orang 4. Pendidikan D3 sebanyak 2 orang

5. Pendidikan SMA sebanyak 70 orang 6. Pendidikan SMP sebanyak 28 orang. 7. Pendidikan SD sebanyak 23 orang 2. Keuangan

Ketersediaan anggaran belanja daerah yang dialokasikan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar tidak kalah pentingnya dalam menentukan pencapaian program dan kegiatan yang telah diamanatkan dalam rencana kerja tahun 2016.

E. ANALISA LINGKUNGAN STRATEGIK (SWOT)

Berdasarkan lingkungan internal yang telah disebutkan di atas bahwa kapasitas sumberdaya yang dimiliki oleh Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sangat besar potensinya karena didukung dengan tingkat pendidikan dan kemampuan manajerial staf / karyawan dan karyawati yang handal dengan didukung kualifikasi tingkat pendidikan dengan rata-rata tamatan tingkat magister dan sarjana.

(33)

30

1. Analisis Lingkungan Internal a. Faktor Kekuatan (Strong)

 Adanya kebijakan, pembangunan infrastuktur pekerjaan umum dan permukiman pada dasarnya sudah berada dalam koridor pembangunan yang berwawasan lingkungan sebagaimana ditegaskan dalam undang-undang sekt0r ke Puan yang menjamin adanya hak dasar rakyat untuk memperoleh pelayanan umum.

 Perda Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar. Untuk menjabarkan Perda Nomor 3 tersebut maka disusun uraian tugas jabatan struktural pada Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar yang memberikan kejelasan mengenai kedudukan, tugas pokok, fungsi, dan wewenang yang menjadi tanggung jawab seluruh komponen / aparatur Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar

 Struktur organisasi pada Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar terisi oleh Sumber daya manusia/staf yang mendukung pelaksanaan tugas – tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dengan tingkat pendidikan yang cukup memadai.

 Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan dan staf Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman.

 Jumlah sarana dan prasarana yang memadai

 Adanya dukungan program dan SOP yang jelas bagi pelaksana program

 Adanya sistem pelaporan yang berjalan sesuai kesepakatan. b. Faktor Kelemahan (Weakness)

 Dalam pelaksanaannya, Dinas pekerjaan umum kota makassar masih memiliki kelemahan yang menghambat kelancaran organisasi

(34)

31

dalam mencapai tujuannya. Hal ini dikarenakan Jumlah dan tingkat pendidikan pegawai yang tidak merata pada tiap-tiap bagian.

 Pengetahuan dan keterampilan pegawai yang tidak merata.

 Lemahnya manajemen SDM, Distribusi SDM profesional kurang merata dan pembinaan SDM yang tidak optimal

 Kurangnya kesempatan SDM untuk peningkatan profesionalisme di bidang ke PUan

 Pergantian stakeholder, sehingga kesinambungan pelaksanaan program tidak terjamin

2. Analisis Lingkungan Eksternal

a. Faktor Peluang ( Opportunity )

 Sistem dan birokrasi Pemerintah Kota Makassar yang sudah tertata dengan baik

 Kepemimpinan kepala daerah yang visioner, berkomitmen dan berintegritas sehingga menciptakan pembangunan yang partisipatif di Kota Makassar dan menjadikan program infrastruktur merupakan program skala prioritas dalam pembangunan yang berkelanjutan di kota Makassar.

 Dukungan anggaran yang memadai sehingga program-program unggulan dapat terlaksana.

 Terjadinya hubungan yang harmonis dan kerjasama yang baik dengan SKPD lain dan juga dengan para pemangku kepentingan (stakeholders)

 Pemerintah Kota Makassar membuka peluang terhadap parsitipatif peran serta dan kemitraan antara pemerintah daerah, masyarakat dan swasta dalam proses pelaksanaan pembangunan.

(35)

32

 Pemanfaatan sistem informasi manajemen yang cukup memadai sehingga dapat dihasilkan data akurat dan akuntabel sebagai bahan dalam proses penetapan kebijakan pembangunan.

b. Faktor Ancaman ( Threat )

 Tuntutan dan aspirasi semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang semuanya harus ditampung dan diperhatikan.

 Semakin meningkatnya pengawasan / kontrol dari berbagai elemen masyarakat / pemangku kepentingan dan juga DPRD terhadap berbagai kebijakan pembangunan.

 Masih terdapat aparat pemerintahan dan juga kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan pembangunan parsitipatif.

 Bervariasinya tingkat pendidikan, sosial ekonomi masyarakat yang berpengaruh pada pola pikir dan pola tindak dari masyarakat Kota Makassar.

 Masih adanya kebijakan yang kadang – kadang tidak berpihak pada masyarakat.

F. Sistimatika Penulisan.

Sistematika penulisan Penetapan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar Tahun 2016 dapat diuraikan sebagai berikut :

Bab I PENDAHULUAN, menjelaskan secara ringkas mengenai Latar Belakang, Aspek Strategik Organisasi, Struktur Organisasi, Lingkungan Internal,Analisa, Lingkungan Strategik dan Sisteimatika Penulisan.

Bab II PERENCANAAN STRATEGIK menjelaskan muatan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Stratejik dan Perencanaan Kinerja 2017

(36)

33

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA menjelaskan indikator Kinerja, Metodologi Pengukuran Kinerja, Hasil Pengukuran Kinerja, Evaluasi Dan Analisa Akuntablitas Kinerja, dan Akuntabilitas Keuangan.

Bab IV PENUTUP, menjelaskan simpulan dari Penetapan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar Tahun 2016 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

(37)

34

BAB II

RENCANA STRATEGIK

A. Visi

Visi Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar tahun 2014-2019 adalah “

Terdepan dalam pengelolaan pembangunan di bidang kePU-an yang tepat guna serta berwawasan lingkungan “.

Untuk merealisasikan visi tersebut maka harus dipahami makna yang ada dalam visi yaitu :

1. Terdepan : Sebagai Lembaga Teknis Daerah yang membantu Walikota Makassar dalam mengendalikan kebijakan di bidang Pekerjaan Umum senantiasa, mengkoordinasikan pada pihak terkait dalam penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perkotaan untuk kepentingan umum.

2. Berwawasan Lingkungan : Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas PU Kota Makassar senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian dengan tetap berpedoman pada sistem yang berwawasan lingkungan.

Visi ini berupaya menempatkan Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar selaku institusi pelaksana teknis pembangunan infrastruktur di kota makassar yang profesional, sehingga pembangunan daerah dapat terlaksana secara efektif, efisien dan berkelanjutan serta dapat meningkatkan eksistensi Kota Makassar di masa depan.

(38)

35

B. Misi

Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan dalam lima tahun ke depan (2014-2019) yang bertumpu pada potensi dan sumber daya yang dimiliki serta ditunjang oleh semangat kebersamaan, tanggungjawab yang optimal dan proporsional, maka misi Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar adalah :

1. Mewujudkan profesionalisme sumber daya manusia.

2. Mewujudkan pengelolaan pembangunan di bidang ke PU-an yang berkualitas dan berhasil guna.

3. Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat.

4. Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait.

C. TUJUAN

Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan-tujuan strategis, Berdasarkan visi, Misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan, Tujuan utama Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengelolaan sumber daya ke PU-an yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan;

2. Meningkatkan fungsi dinas dalam teknis pelayanan sebagai pelayan publik agar terpenuhinya tingkat kebutuhan masyarakat;

(39)

36

3. Mewujudkan infrastruktur ke PU-an yang berkualitas dan berkearifan lokal;

4. Tercapainya hasil kerja yang cepat, tepat dan akurat;

5. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur perencanaan. Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yang masih dihadapi dalam lima tahun ke depan serta untuk menjawab pernyataan misi Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar.

 SASARAN

 Pembangunan infrastruktur yang mendorong sector niaga dan jasa;

 Pengadaan, pemeliharaan dan peningkatan sarana dan prasarana perhubungan serta peningkatan manajemen transportasi perkotaan yang mudah di akses;

 Peningkatan dan pemeliharaan lingkungan perumahan, permukiman dan penataan kawasan kumuh serta kesiap-siagaan penanggulangan bencana secara terpadu;

 Pengadaan rutin sosialisasi gerakan bersih saluran drainase kepada masyarakat perkotaan;

(40)

37

D. PERENCANAAN KINERJA 2017

Program dan kegiatan yang akan dijabarkan dalam rencana Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar Tahun 2017 sebagai penjabaran dari Rencana Strategis Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar Tahun 2014-2019 yang disusun secara strategis dengan memperhatikan visi, misi dan perubahan kondisi strategis lingkup organisasi Dinas pekerjaan Umum. Rencana kinerja tahun 2017 merupakan komitmen seluruh anggota organisasi untuk mencapai kinerja yang sebaik-baiknya dan sebagai bagian dari upaya memenuhi misi organisasi. Program dan kegiatan yang akan uraikan adalah merupakan program dan kegiatan utama yang bukan diperuntukkan untuk membiayai sifatnya rutin dalam rencana kinerja yaitu sebagai berikut:

A. PROGRAM UTAMA

Terdiri dari program kegiatan:

(1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;

(2) Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong; (3) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

(4) Program Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana lingkungan; (5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan; (6) Program Penyediaan dan Pengelolan Air Bersih;

(7) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Limbah; (8) Program Pengendalian Banjir;

(9) Program Pembangunan sarana dan prasarana gedung pemerintah daerah

(10) Program Peningkatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah;

(11) Program Pengadaan Lampu Jalan;

(12) Program Rehabilitasi/pemeliharaan lampu jalan;

(41)

38

B. Program pendukung : Terdiri dari program :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

Adapun Dokumen Perjanjian Kinerja tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar Tahun 2017 adalah sebagaimana tabel di bawah ini.

(42)
(43)

40

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Indikator Kinerja

Setiap program dan kegiatan dalam RENSTRA kemudian dinyatakan dalam suatu indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu. Hanya dengan indikator kinerja yang memenuhi kelima karakteristik kualitatif inilah keberhasilan pencapaian program dan kegiatan nantinya dapat dilakukan Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil (outcome), sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Penetapan indikator program dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan program dan kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut. Indikator kinerja utama Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama Dinas pekerjaan Umum Kota Makassar dalam perencanaan dan akuntabilitas keuangan daerah

Indikator kinerja secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Pekerjaan Umum dalam 5 tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Penentuan Indikator Kinerja setiap program/ kegiatan dikomunikasikan pada setiap Bidang ,UPTD dan Sekretariat dalam lingkup Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mencapai target kinerja dan untuk memperbaiki kinerja.

(44)

41

B. Metodologi Pengukuran Kinerja.

Pengukuran capaian kinerja tahun 2012, didasarkan pada SK LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 23 Maret 2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menetapkan indikator kinerja yaitu input (masukan), output (keluaran), outcome (hasil).

Secara umum Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar pada Tahun 2017 akan melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Capaian masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagai berikut:

 Pembangunan infrastruktur yang mendorong sector niaga dan jasa;  Pengadaan, pemeliharaan dan peningkatan sarana dan prasarana

perhubungan serta peningkatan manajemen transportasi perkotaan yang mudah di akses;

 Peningkatan dan pemeliharaan lingkungan perumahan, permukiman dan penataan kawasan kumuh serta kesiap-siagaan penanggulangan bencana secara terpadu;

 Pengadaan rutin sosialisasi gerakan bersih saluran drainase kepada masyarakat perkotaan;

C. Hasil Pengukuran Kinerja.

Hasil pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi

(45)

42

dihasilkan dari suatu kegiatan namun lebih jauh dari itu manfaat dan dampak jangka panjang yang dapat dirasakan dari suatu kegiatan.

D. Akuntabilitas Keuangan.

Realisasi capaian keuangan yang akan dicapai Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar tahun 2017 dari rencana kerja yang telah ditetapkan hingga bulan Desember 2016, akan diperoleh berdasarkan realisasi anggaran pada SKPD Dinas Pekerjaan Umum TA. 2017, sedangkan pagu anggaran diuraikan seperti pada tabel di bawah ini :

NO URAIAN ANGGARAN

(Rp)

1 2 3

A Belanja Langsung 531.817.911.085,-

B Belanja Tidak Langsung 9.968.838.000,-

(46)

43

BAB IV

PENUTUP

Tingkat Keberhasilan Capaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar pada Tahun Anggaran 2017 akan diperoleh dengan nilai baik apabila kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Berkaitan dengan itu pula, guna peningkatan kinerja capain sasaran program kegiatan, beberapa masalah yang saat ini dihadapi dalam rangka perbaikan perencanaan pembangunan kota kedepan, diupayakan dapat teratasi dengan meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, efektitas dan peningkatan profesionalitas aparat sehingga konsistensi Pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang telah dituangkan dalam rencana strategis Dinas pekerjaan Umum Kota makassar dapat berjalan sesuai sasaran yang yang telah ditetapkan.

Sebagai bentuk akuntabilitas melalui pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan visi dan misi organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar di masa depan.

(47)

44

BAB I PENDAHULUAN . . . .. . . 1

A. Latar Belakang . . . .. . . 1

B. Aspek Strategik Organisasi . . . 3

C. Struktur Organisasi . . . .. . . . . 3

D. Lingkungan Internal . . . .. . . 29

E. Analisa Lingkungan Strategik (SWOT) . . . 29

E.1. Analisis Lingkungan Internal . . . 30

E.2. Analisis Lingkungan Eksternal . . . .. 31

F. Sistimatika Penulisan . . . 32

BAB II RENCANA STRATEGIK . . . . . . 34

A. Visi . . . . . 35

B. Misi . . . . . . . . 35

C. Tujuan . . . .. . 35

D. Perencanaan Kinerja Tahun 2017 . . . . . . .. . . . 36

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA . . . 40

A. Indikator Kinerja . . . 40

B. Metodologi Pengukuran Kinerja . . . 41

C. Hasil Pengukuran Kinerja . . . 41

D. Akutabilitas Keuangan . . . . . . 41

(48)

45

Kehadiran Kota Makassar sebagai kota metropolitan yang sedang mengalami perkembangan pesat, sangat membutuhkan dukungan kebijakan termasuk dalam hal pembangunan dan pengelolaan prasarana ke-PU-an serta sarana penunjang lainnya, yang secara kelembagaan merupakan tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam pengembangan prasarana wilayah.

Penyusunan “Perjanjian Kinerja” merupakan upaya pemaparan data Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, baik data yang menyangkut kepegawaian, sarana dan prasarana maupun data capaian hasil kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar tahun 2017. Buku ini juga merupakan bahan evaluasi, komparasi, serta penilaian untuk penyusunan kebijakan dalam bidang ke-PU-an di Kota Makassar, serta sebagai sumber data bagi masyarakat Kota Makassar pada umumnya.

Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Makassar, 2017 Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Kota Makassar ttd

(49)

46

merupakan unsur penunjang Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota

Makassar. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya perlu didukung dengan ketersediaan anggaran dan berbagai fasilitas yang menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar sehingga kinerja Dinas Pekerjaan Umum dapat tercapai. Sebagai wujud dari kontrak kerja Dinas Pekerjaan Umum sebagai salah satu satuan kerja perangkat daerah Kota Makassar dituangkan dalam Penetapan Target Kinerja yang dikenal sebagai TAPKIN yang telah diubah menjadi Perjanjian Kinerja Instansi Pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang menyatakan bahwa Perjanjian Kinerja adalah

lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah

komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Jombang ini berisikan penjabaran visi, misi, strategi dan kebijakan, program serta

Rencana Kinerja OPD Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lumajang Tahun 2021 memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

Oleh karena itu, rencana kerja tahun 2017 ini disusun sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2017 yang mengedepankan program prioritas Dinas

Visi, misi dan agenda prioritas pembangunan Kepala Daerah terpilih yang ditawarkan pada saat kampanye selanjutnya akan dijabarkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau yaitu Mewujudkan masyarakat sejahtera melalui pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berwawasan lingkungan, dan Misi

Laporan Kinerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2018 ini disusun sebagai salah satu perwujudan akuntabilitas atas pelaksanaan Visi, Misi, dan Pencapaian Sasaran

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menyusun Review Rencana Strategis (Renstra) ini mengacu pada visi, misi kepala daerah terpilih, tujuan dan sasaran,

Dalam rangka mewujudkan rencana kegiatan balai dengan berpedoman pada visi, misi dan strategi pembangunan perkebunan yang telah ditetapkan maka Kebijakan Umum