PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN
PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
OLEH :
SARIATY DINAR S NIP. 198401022009012008
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
JALAN RAYA KELAPA DUA NO. 49D, KELAPA DUA, KEBON JERUK, DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV TAHUN 2016
LEMBAR KERJA RENCANA NAMA PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
Nama Peserta : SARIATY DINAR
NIP : 198401022009012008 Instansi : Biro Hukum
Jabatan : Kepala Sub bagian Perundang-undangan II
Area Perubahan :
1. Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
2. Penyediaan program legislasi peraturan menteri.
3. Penyediaan program legislasi peraturan perundang-undangan dalam bentuk Keputusan Menteri.
Fokus Perubahan :
Belum optimalnya pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Rencana Judul
Proyek Perubahan :
Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan Di Kementerian Komunikasi Dan Informatika.
Jakarta, 27 Mei 2016 Peserta Diklat
Sariaty Dinar
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN/ RENCANA AKSI PROYEK PERUBAHAN
1. JUDUL
Nama “PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA”
2. LATAR BELAKANG
Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh menteri-menteri negara yang membidangi urusan tertentu di bidang pemerintahan, bahwa setiap menteri memimpin kementerian negara untuk menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan guna mencapai tujuan Negara sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Memperhatikan hal di atas, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2015 tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika, salah satu fungsi Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah merumuskan dan menetapkan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informatika.
Untuk melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 54/2015 tersebut, Menteri menetapkan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 1 Tahun 2016, dimana Biro Hukum bertugas untuk melaksanakan koordinasi penyusunan, penelaahan dan evaluasi peraturan perundang-undangan, serta pemberian advokasi dan bantuan hukum di lingkungan kementerian.
Upaya meningkatkan kualitas regulasi, kepastian hukum dan perlindungan bagi warga negara telah dilakukan melalui berbagai
tindakan, diperlukan tahap perencanaan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, yang selama ini belum pernah diterapkan dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika. Melalui tahap perencanaan, Unit Kerja Eselon II Pengusul terlebih dahulu melakukan penelitian dan pengkajian terhadap kebutuhan adanya Peraturan Menteri dari aspek substansi meliputi filosofis, sosiologis, ekonomis, dan politis. Sehingga tahap perencanaan diharapkan dapat membantu menetapkan Peraturan Menteri yang prioritas untuk diselesaikan.
Perencanaan dalam rangka penyusunan peraturan perundang-undangan yang disampaikan oleh Bappenas dalam rangka reformasi regulasi mengadopsi prinsip-prinsip Sederhana (Simple), Mudah Diaplikasikan (User Friendly), berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebutuhan.
a. Sederhana, artinya mudah dipahami dan dioperasionalkan, tidak hanya oleh K/L/Pemda, tetapi juga bagi para pemangku kepentingan (pengusaha, organisasi dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat), maupun masyarakat umum yang terkena dampak peraturan perundang-undangan.
b. Landasan Hukum (Legal Basis) yaitu apakah rancangan peraturan perundang-undangan (RUU maupun Raperda) yang diajukan memiliki landasan hukum kuat yang berkaitan dengan substansi atau materi yang diatur sehingga perlu dibentuk Peraturan Perundang-Undangan yang baru.
c. User friendly, Regulasi Ramah adalah regulasi yang pengaturannya tidak akan memberikan beban tambahan yang berlebihan (berupa tambahan biaya, waktu dan proses) kepada pihak-pihak yang terkena dampak langsung regulasi atau dengan kata lain tujuan regulasi dapat dicapai tanpa memberikan beban yang tidak perlu bagi kelompok yang terkena dampak pengaturan oleh regulasi. Misalnya: regulasi
mengatur secara proporsional mengenai biaya, waktu dan proses bagi pihakpihak yang akan mengajukan suatu izin tertentu
d. Kebutuhan
Regulasi Dibutuhkan adalah regulasi tersebut mempunyai tujuan yang jelas dan dibutuhkan/diperlukan oleh masyarakat dan penyelenggara negara serta merupakan jawaban terhadap permasalahan yang ingin diatasi.
Selain proses perencanaan sebagaimana dijelaskan di atas, dalam menyusun peraturan perundang-undangan, telah ditetapkan Undang-Undang 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Undang-Undang tersebut merupakan pedoman dan standar baku untuk Kementerian dan Pemerintah Daerah dalam menyusun regulasi. Di Kementerian Komunikasi sendiri telah terbit Surat Edaran Sekjen Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2014 tentang Mekanisme Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan pada Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Namun beberapa ketentuan/norma dalam SE Sekjen tersebut belum tepat, sehingga satuan kerja di Kementerian Komunikasi dan Informatika belum memahami mekanisme/tahapan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan dengan jelas, begitu juga dengan batasan tanggung jawab inisiator (satuan kerja).
a. Berikut digambarkan dalam grafik mengenai kondisi saat SE Sekjen Nomor 1 tahun 2014
Penyusunan Harmonisasi Rapat Pimpinan Uji Publik Penetapan Penomoran dan
Pengundangan
b. Kondisi yang diharapkan setelah Pedoman tentang Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Kementerian Komunikasi dan Informatika disusun.
Perencanaan Penyusunan dan Pembahasan Harmonisasi Rapat Pimpinan Uji Publik Penetapan Penomoran Pengundangan
Memperhatikan pentingnya proses perencanaan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, dan memperhatikan ketidaksesuaian norma dalam SE Sekjen Nomor 1 Tahun 2014 perlu disusun kembali pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
3. DESKRIPSI
Berdasarkan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 1 Tahun 2016, Pasal 66, Biro Hukum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan, penelaahan dan evaluasi peraturan perundang-undangan, serta pemberian advokasi dan bantuan hukum di
lingkungan kementerian. Lebih spesifik lagi, berdasarkan Pasal 69 PM 1/2016 Bagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas penyiapan koordinasi dan penyusunan, pembahasan, pengharmonisasian, dan penyuluhan peraturan perundang-undangan bidang komunikasi dan informatika di lingkungan kementerian. Memperhatikan Pasal 72 PM 1/2016, Subbagian Peraturan Perundang-undangan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan, pembahasan, pengharmonisasian, dan penyuluhan peraturan perundang-undangan di bidang sumber daya perangkat pos dan informatika serta penelitian dan pengembangan di lingkungan kementerian.
Upaya meningkatkan kualitas regulasi, kepastian hukum dan perlindungan bagi warga negara telah dilakukan melalui berbagai tindakan, diperlukan tahap perencanaan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, khususnya untuk Peraturan Menteri di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Tahap perencanaan tersebut, Unit Kerja Eselon II Pengusul terlebih dahulu melakukan penelitian dan pengkajian terhadap kebutuhan adanya Peraturan Menteri dari aspek substansi meliputi filosofis, sosiologis, ekonomis, dan politis.
Tahap perencanaan sebagaimana dijelaskan di atas akan dimuat dalam JDIH Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui penambahan fitur “program legislasi” (proleg) tahunan, sehingga rencana tahunan peraturan perundang-undangan (proleg jangka panjang dan proleg tahunan) dan rencana tahunan peraturan menteri komunikasi dan informatika terdaftar dalam Fitur tersebut. Fitur Proleg tersebut dalam rangka memberikan informasi kepada seluruh satuan kerja eselon II di Kementerian Kominfo perihal rancangan peraturan perundang-undangan utamanya rancangan peraturan menteri yang akan disusun dan guna mempercepat proses penyusunan terhadap regulasi yang dianggap prioritas.
Undang-Undang 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Undang-Undang tersebut merupakan pedoman dan standar baku untuk Kementerian dan Pemerintah Daerah dalam menyusun regulasi. Pedoman Penyusunan peraturan pperundang-undangan dibutuhkan sebagai acuan bagi setiap satuan kerja di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika guna penyeragaman mekanisme penyusunan peraturan perundang-undangan bidang Komunikasi dan Informatika dengan pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan yang pasti, baku, dan standar serta mengikat semua Unit Utama di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
4.
TUJUAN1. Tujuan Jangka Pendek
Penetapan pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan di Kementerian Komunikasi dan Informatika dan penyediaan fitur legislasi tahunan peraturan perundang-undangan dan fitur legislasi tahunan peraturan menteri.
2. Tujuan Jangka Menengah
• Penetapan Pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan menjadi acuan bagi setiap satuan kerja di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
• Dengan tersedianya program legislasi tahunan dan fiturnya di portal JDIH Kominfo dapat menentukan skala prioritas penyusunan perundang-undangan.
• Keseragaman mekanisme penyusunan peraturan perundang-undangan bidang Komunikasi dan Informatika dengan pedoman pembentukan peraturan perundang-undangan yang pasti, baku, dan standar serta mengikat semua Unit Utama di
lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika. 3. Tujuan Jangka Panjang
o Menghasilkan produk peraturan perundang-undangan yang berkualitas serta menjamin kepastian hukum demi terlaksananya pelayanan publik yang cepat.
o Menjamin kesesuaian peraturan perundang-undangan di bidang komunikasi dan informatika dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
5. MANFAAT
1) Manfaat Jangka Pendek
Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Kementerian Komunika dan Informatika melalui proyek perubahan ini ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal dan tersedianya fitur legislasi tahunan peraturan perundang-undangan dan fitur legislasi tahunan peraturan menteri.
2) Manfaat Jangka Menengah
a. Penetapan Pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan di Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi acuan untuk setiap satuan kerja eselon II di Kementerian Komunikasi dan Informatika; dan
b. Ketersediaan program legislasi tahunan dan fiturnya di portal JDIH Kominfo dapat menentukan skala prioritas penyusunan perundang-undangan.
c. Keseragaman mekanisme penyusunan peraturan perundang-undangan bidang Komunikasi dan Informatika dengan pedoman pembentukan peraturan
perundang-undangan yang pasti, baku, dan standar serta mengikat semua Unit Utama di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
3) Manfaat Jangka Panjang
a. terciptanya peraturan perundang-undangan yang berkualitas serta menjamin kepastian hukum demi terlaksananya pelayanan publik yang cepat; dan
b. menjamin kesesuaian Peraturan Perundang-undangan bidang komunikasi dan informatika dengan tujuan nasional.
6. RUANG LINGKUP
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam proyek perubahan ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Rapat pendahuluan internal Biro Hukum
2. Koordinasi Biro Hukum dengan Bagian Hukum seluruh Direktorat Jenderal dan Unit Kerja terkait;
3. Penyusunan draft Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Kementerian Komunikasi dan Informatika;
4. Harmonisasi draft Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Kementerian Komunikasi dan Informatika;
5. Rapat Pimpinan Eselon I (Nota Dinas dari Sekjen ke eselon I terkait);
6. Pengesahan Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-undanagan di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
7. Penyediaan fitur program legislasi Tahunan Peraturan Perundang-Undangan dan Peraturan Menteri di Portal Kominfo JDIH.
7. MENTOR
NAMA : IBRAHIM JAMAL
JABATAN : KABAG PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR TELEPON : 081383550077
ALAMAT EMAIL : [email protected]
8. PROJECT LEADER
NAMA : SARIATY DINAR SILALAHI
JABATAN : KASUBAG PERUNDANG-UNDANGAN II NOMOR TELEPON : 081319302500
ALAMAT EMAIL : [email protected]
9. MILESTONE (PENTAHAPAN)
1) Jangka Pendek {dilakukan dalam waktu 2 (dua) bulan kedepan} a. Membentuk Tim
• Menetapkan tugas dan kewenangan • Membentuk anggota TIM
• Menetapkan SK TIM
b. Mengumpulkan bahan dan data untuk penyusunan pedoman c. Rapat koordinasi dengan satuan kerja terkait
• Pembahasan pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan.
• Harmonisasi peraturan perundang-undangan dengan sekretaris Ditjn Cq. Bagian Hukum
• Rapat Pimpinan Eselon I (Nota Dinas)
• Uji Publik draft Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
d. Pengesahan Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan oleh Sekretaris Jenderal.
e. Tersedianya fitur program legislasi Tahunan Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Menteri di Portal Kominfo JDIH.
2) Jangka Menengah {yang dilakukan dalam 6 (enam) bulan ke depan} Penetapan Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi acuan seluruh satuan kerja di Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam menyusun regulasi.
3) Jangka Panjang (yang dilakukan dalam 2 tahun ke depan)
• Evaluasi dan monitoring terhadap fitur program legislasi tahunan di JDIH Kominfo
• Evaluasi dan monitoring terhadap pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan di kementerian komunikasi dan informatika.
10. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
NO STAKEHOLDER DAMPAK
INTERNAL
1) Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan
Informatika (memberi arahan dan mengesahkan) Positif 2) Kepala Biro Hukum (memberi arahan) Positif 3) Kabag PUU (memberi masukan) Positif 4) Kasubag PUU I (memberi masukan dan membantu
menyusun pedoman) Positif
5) Kasubag PUU III (memberi masukandan membantu
menyusun pedoman) Positif
legislasi Tahunan di Portal JDIH Kominfo)
7) Para staf terkait (memberi masukandan membantu
menyusun pedoman) Positif
EKSTERNAL
1) Sekretaris Ditjen SDPPI cq Kabag Hukum SDPPI
(memberi masukan) Positif
2) Sekretaris Ditjen PPI cq Kabag Hukum PPI
(memberi masukan) Positif
3) Sekretaris Ditjen Aptika cq Kabag Hukum Aptika
(memberi masukan) Positif
4) Sekretaris Ditjen IKP cq Kabag Hukum IKP
(memberi masukan) Positif
5) Sekretaris Balitbag
11. TIM EFEKTIF DAN STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA
STRUKTUR Deskripsi
✓ STRUKTUR ORGANISASI
KABAG PUU
KASUBAG PUU I KASUBAG PUU II KASUBAG PUU III
✓
TIM EFEKTIF
COACH YULIAR M. ZEGA MENTOR IBRAHIM JAMALPOKJA PENYUSUN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PROJECT LEADER
SARIATY DINAR
Project Leader
Pemimpin Proyek Perubahan Mentor
Memberi arahan kepada project leader terhadap proyek perubahan. Coach
Memberi masukan dan arahan terkait proyek perubahan dan bekerjasama dengan mentor
Pokja Penyusun Peraturan Perundang-undangan
▪ Memberikan masukkan terkait dengan proses pengumpulan bahan ▪ Memberikan informasi terkait dengan permasalahan penyusunan
peraturan perundang-undangan
▪ Berdiskusi terkait permasalahan penyusunan peraturan perundang-undangan
▪ Koordinasi untuk pembahasan pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan
▪ Pembahasan dan harmonisasi pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan
12. ANGGARAN
JUMLAH DESKRIPSI
Rp. 1.000.000,00 Rapat Persiapan Pembentukan Pedoman penyusunan Peraturan Perundang-Undangan di Kemneterian Komunikasi dan Informatika
Rp. 2.000.000,00 Rapat Koordinasi Biro Hukum dengan Bagian Hukum seluruh Direktorat Jenderal
Rp. 2.000.000,00
Perundang-undangan di Kementerian Komunikasi dan Informatika;
Rp. 15.000.000,00
Harmonisasi Draft Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Kementerian Komunikasi dan Informatika;
Rp. 2.000.000,00
Finalisasi Draft Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Kementerian Komunikasi dan Informatika;
22.000.000,00 TOTAL
13. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH
Potensi masalah yang mungkin timbul di proyek perubahan ini diantaranya adalah :
▪ Waktu yang terbatas untuk menyelesaikan penyusunan pedoman ini dikarenakan kesibukan Mentor, Kepala Biro Hukum, Sekretaris Jenderal dan Satuan Kerja terkait, memperhatikan hal tersebut, Project Leader akan melaksanakan pentahapan yang telah dibuat pada butir 9 dengan seksama.
▪ SDM di Biro Hukum yang terbatas dapat disikapi dengan permohonan bantuan untuk penambahan personil ke Sekjen.
▪ Adanya resistensi dari Satuan Kerja yang terkena dampak dari penyempurnaan pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan, namun hal tersebut dapat diatasi dengan kerja sama dan koordinasi yang baik dengan stakeholder.
14. RENCANA KERJA
No TAHAPAN Juni 2016 Juli 2016 Agust sd Des 2016 II III IV I II III IV
1. Pendahuluan (internal Biro Hukum menyampaikan maksud proyek perubahan)
• Menetapkan kebutuhan Tim
• Menetapkan tugas dan kewenangan serta anggota Tim
• Menetapkan SK
2. Rapat Koordinasi Biro Hukum dengan Bagian Hukum seluruh Direktorat Jenderal
3. Penyusunan konsep Pedoman Penyusunan peraturan perundang-undangan
4. Harmonisasi draft Pedoman Penyusunan peraturan perundang-undangan
5. Rapat Pimpinan Eselon I (Nota Dinas)
6. Uji Publik draft Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
7. Rapat Sinkronisasi hasil Uji Publik
8. Pengesahan Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan oleh Sekretaris Jenderal
9. Penyediaan fitur Program Legislasi Tahunan Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Menteri
15. DISETUJUI
Jakarta, 27 Mei 2016
PROJECT SPONSOR/ATASAN LANGSUNG KEPALA BAGIAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Dr. IBRAHIM JAMAL, SH., MH NIP.196312311984031005