• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI TEMS INVESTIGATION SEBAGAI TOOL UNTUK DRIVE TEST PADA SISTEM SELLULER DI PT.INDOSAT, TBK SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI TEMS INVESTIGATION SEBAGAI TOOL UNTUK DRIVE TEST PADA SISTEM SELLULER DI PT.INDOSAT, TBK SEMARANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI TEMS INVESTIGATION

SEBAGAI TOOL UNTUK DRIVE TEST PADA SISTEM

SELLULER DI PT.INDOSAT, TBK SEMARANG

Dony Bagus R1, Adian Fatchur Rochim2 1

Mahasiswa dan 2Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof.Sudharto ,SH – Tembalang , Semarang

Email : [email protected]

ABSTRAK

Perkembangan teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi yang begitu pesat telah memberikan fasilitas-fasilitas yang memberi kemudahan bagi pengguna dalam memanfaatkan teknologi ini. Operatorpun berlomba – lomba agar kualitas layanan mereka dapat meningkat, salah satunya dengan memperbaiki kualitas sinyal yang ada. Drive test sendiri merupakan cara untuk mengecek kualitas suatu jaringan. Drive test sendiri menggunakan tool yaitu aplikasi TEMS Investigation. Tems Investigation Digunakan untuk drive test di luar ruangan (outdoor). Akan tetapi Mulai versi 4 sudah dapat digunakan untuk drive test dalam ruangan (indoor).Dengan menggunakan Aplikasi TEMS investigation kita dapat memperoleh data hasil dari drive test. Dari data hasil drive test tersebut kita dapat dianalisis apakah kualitas suatu jaringan tersebut perlu dilakukan optimasi atau tidak.

Kata-kunci: Teknologi, Drive Test,,TEMS Investigation

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Perkembangan teknologi telekomunikasi di dunia terjadi dengan sangat pesat karena adanya kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat, mudah dan mobile Bertambahnya jenis layanan semakin menarik jumlah user yang semakin banyak.

Operator Global System for

Mobile Communication (GSM) harus

menjaga kinerja jaringan pada tingkat kualitas yang memuaskan. Sistem

drive-test yang baik untuk mengawasi

dan mengukur kinerja akan membantu operator dalam menjaga kualitas

jaringan. Sistem pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan bisa memberikan berbagai data, dari data yang umum sampai data yang sangat detil.

1.2. Tujuan

Mempelajari Secara Umum kegunaan Aplikasi TEMS Investigation sebagai alat untuk Drive test di PT.Indosat Tbk

Semarang.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah yang berkaitan dengan makalah kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

(2)

1. Makalah kerja praktek kali ini akan membahas tentang Drive test secara umum.

2. Membahas mengenai Aplikasi

TEMS Investigation yang sebagai

digunakan sebagai tool untuk

Drive Test.

3. Tidak Membahas mengenai

hardware yang digunakan secara

detail dan analisis hasil dari Drive

test.

II. DRIVE TEST 2.1. Definisi

Drive Test adalah Pengukuran

kualitas sinyal pemancar/BTS ke

MS/handphone atau sebaliknya. Drive Test dilakukan pada beberapa

kondisi :

1. Drive Test awal yag dilaksanakan ketika suatu BTS telah selesai di-instal untuk mengetahui data awal suatu BTS juga menunjukkan tingkat kelayakan suatu jaringan. 2. Drive Test dalam rangka

memonitoring performansi BTS baik terjadwal maupun by event.

2.2 Tujuan Drive test

Adapun tujuan dari drive test adalah :

1. Mengetahui kondisi aktual gelombang radio (sinyal) dari suatu BTS (Base

Transceiver Station) maupun

element BSS (Base Station Subsystem) pada khususnya, dan

dari suatu Network Sellular pada umumnya.

2. Mengetahui Informasi-informasi optimisasi jaringan sellular fundamental, seperti :

 level daya terima (RxLevel),  kualitas sinyal terima

(RxQual),

 quality of voice base on user

experiences (SQI),

 jarak antara BTS dan MS atau

timing advance (TA),

 interferensi (C/I, C/A), dan  juga untuk melihat proses

handovernya.

3. Membantu dalam analisis dan mendeskripsikan statistik sistem telekomunikasi sellular, karena

drivetest dapat dilakukan dalam :

 proses mempersiapkan suatu

network (RF Tuning Drivetest)

 proses memperbaiki dan memaintain suatu network (RF

Optimization Drive test).

Dimana kedua proses tersebut merupakan 20% dari kegiatan

(3)

Optimisasi Jaringan Selluler itu sendiri.

2.3 Jenis-jenis pengukuran drive test

Jenis-jenis pengukuran drive test ada 3 yaitu :

1. Drive test Idle Mode

Yaitu mengukur kualitas sinyal yang diterima MS dalam keadaan idle (tidak melakukan call/sms). Biasanya mode ini dilakukan hanya untuk mengetahui signal streght suatu area yg terindikasi low signal/no service.

2. Drive test dedicated Mode

Yaitu pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan pendudukan kanal (long

Call/Short Call ke destination

number tertentu). Untuk mengukur dan mengidentifikasi kualitas voice.

3. Drivetest QoS Mode

Yaitu pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan pendudukan kanal dengan metode call set up dan call end dengan formula time / command

squence tertentu.

2.4 Parameter - parameter Drive Test

Parameter Deteksi Kualitas Jaringan :

1. Call Setup Success Rate (CSSR), merupakan standarisasi prosentase tingkat keberhasilan panggilan oleh kesediaan kanal suara yang sudah dialokasikan untuk mengetahui kesuksesan panggilan tersebut.

2. Call Setup Time (CST), merupakan standard pengukuran waktu kecepatan melakukan panggilan ke nomer tujuan.

3. Call Completion Success Rate (CCSR), merupakan standard

pengukuran kesuksesan

berkomunikasi tanpa adanya drop call.

4. Mean Opinion Score (MOS), merupakan ukuran penentu kejernihan suara dalam suatu komunikasi skala 0-5, jika < 1 maka dianggap poor, 1-2 Fair, 2-3 good, dan 3-5 tergolong

excellent.

5. Reception Level (RxL) merupakan standard pengukur kekuatan signal jaringan 2G, sedangkan untuk 3G adalah Received Signal Code Power (RSCP). Parameter skala RXL antara -47 dBm hingga -110 dBm (bila menunjuk angka lebih besar dari -85

(4)

dBm excellent, 85 hingga 92 good, -92 hingga -105 Fair dan <-105 poor).

6. Rx Qual merupakan standard kualitas suara pada saat melakukan panggilan pada jaringan 2G,sedangkan untuk 3G adalah Energy chip per

Noise (Ec/No). Parameter skala Rx

Qual 0-8,semakin besar nilainya maka semakin buruk kualitasnya.

7. SQI

Indikator kualitas suara dalam keadaan dedicated atau menelepon dengan rentang -20 s.d 30, makin besar makin baik.

8. Jarak BTS dan MS (Timming

Advance)

Jarak BTS dan MS saat pengukuran juga memiliki pengaruh, dimana pada jarak yang cukup dekat kualitas sinyal lebih bagus dan sangat memungkinkan melakukan panggilan.

9. FER (Frame Erasure Rate)

Frame Erasure Rate (FER)

merupakan rata-rata kesalahan dalam 1 detik. Nilai FER maksimal yang disyaratkan adalah 1%. Jika suatu

coverage memiliki FER lebih dari 1%

akan mengakibatkan adanya drop call.

III. TEMS INVESTIGATION TEMS adalah kependekan dari Test

Mobile System yang merupakan

perangkat keluaran Erricson untuk

drive test.

TEMS terdiri dari beberapa tipe yaitu:

1. TEMS Investigation : Digunakan untuk drive test di luar ruangan (outdoor). Akan tetapi Mulai versi 4 sudah dapat digunakan untuk

drive test dalam ruangan (indoor).

2. TEMS Light : Digunakan untuk

drive test di dalam ruangan

(indoor).

3.1 Perangkat – perangkat TEMS Perangkat TEMS ada 2 yaitu perangkat utama dan perangkat tambahan.

Perangkat utamanya yaitu : 1. Sofware TEMS

Sofware yang digunakan untuk

kerja praktek ini adalah software

TEMS Investigation version 8.0.

2. Handphone TEMS

Ada berbagai jenis Handphone yang support pada Tems investigation diantaranya adalah sebagai berikut Sony Ericsson K800i, Sony Ericsson T610, Sony Ericsson W995i.

(5)

Tabel 1 Jenis Handphone TEMS HANDP HONE WCD MA 2100 GS M 90 0 GS M 18 00 Video Telep hony Sony Ericson K800i √ √ √ √ Sony Ericson T610 √ √ Sony Ericson W995i √ √ √ √

3. Kabel data USB, serial 4. Lisensi TEMS pada Donggle 5. GPS HOLUX –M1000

Dalam kerja praktek ini menggunakan GPS tipe HOLUX-M1000. HOLUX-M1000 merupakan GPS tipe Bluetooth Receiver.

Dengan spesifikasi :

 Search up to 32 satellites  Receiver : L1, 1575.42 MHz  C/A code:1.023 MHz.  Update rate : 1 HZ.

 Antenna type : Built in patch antenna

 Minimum signal tracked : -159dBm.

 Dimension : 65 × 43 × 17.6 mm.

 Weight : < 53g.

 On/Off switch : slide switcher.  Lithium-ion battery lasts for 23

hours of use maximum.

 Operation temperature : -10 ◦C to + 60 ◦C.  Store temperature : -20 ◦C to + 60 ◦C (With Lithium-ion battery ).  Store temperature : -30 ◦C to + 80 ◦C (Without Lithium-ion battery ).  Operation humidity : 5% to 95% no condensing.

6. Aksesoris, USB to Rs 232, charger

handphone untuk mobil.

Sedangkan Perangkat – perangkat tambahan yang di gunakan antara lain:

1. Spliter Catu Daya : berfungsi

sebagai percabangan, yg nantinya menyalurkan daya ke Inverter dan ke supply TEMS. 2. Kabel Catu Daya : Digunakan

untuk menyalurkan Catu Daya dari mobil ke TEMS Box 3. Laptop : Sebagai display,

menampilkan tampilan utama TEMS dan gambar MAP, sehingga memudahkan kita dalam memonitor sinyal yg

ter-record sekaligus

menganalisa secara sekilas kondisi lapangan. Laptop yang digunakan memiliki spesifikasi minimum (Windows XP SP2 Processor Min Core2, RAM

(6)

min 512 MB hardisk min 10 GB).

3.2 Langkah-langkah dalam melakukan drive test

Gambar 1 Langkah- langkah dalam melakukan drive test

3.3 Data Hasil Drive Test

Setelah kita melakukan Drive test menggunakan Aplikasi TEMS Investigation maka didapatkan data

hasil Drive Test seperti berikut ini :

Gambar 2 Hasil Drive Test Salatiga Inner City benchmarking by Rx Lev

Sub

Gambar 3 Hasil Drive Test Salatiga Inner City benchmarking by Rx Qual

(7)

Gambar 4 Hasil Drive Test Salatiga Inner City benchmarking by SQI

Gambar 5 Hasil Drive Test Salatiga Inner City benchmarking by Speech

Codec

Gambar 6 Hasil Drive Test Salatiga Inner City benchmarking by Event

Dari Data Hasil Drive Test pada Salatiga innercity Benchmarking dapat disimpulkan :

1. Pengukuran berdasarkan Rx Level Subdbm, ISAT unggul dibanding TSEL & XL.

2. Pengukuran berdasarkan Rx Qual Subdbm, ISAT unggul dibanding TSEL & XL.

3. Pengukuran berdasarkan SQI, ISAT unggul dibanding XL & TSEL

4. Pengukuran berdasarkan

Speech Codec ISAT & TSEL

masih dominan AMR HR, sedangkan XL sudah AMR FR.

5. Pengukuran berdasarkan event, ISAT tidak ditemukan HO

(8)

Dropcall, TSEL hanya ditemukan 1 Blockcall tidak ada HO Fail maupun Dropcall sedangkan XL hanya ditemukan 2 HO Fail tidak ditemukan Blockcall maupun

Dropcall.

IV Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Drive Test adalah Pengukuran kualitas sinyal pemancar/BTS ke

MS/handphone atau sebaliknya.

2. Drive Test dilakukan pada beberapa kondisi yaitu Drive Test awal, Drive Test untuk memonitoring performansi BTS baik terjadwal maupun by event.

3. Jenis – jenis pengukura drive test ada 3 yaitu idle Mode, dedicated

Mode, dan QoS Mode.

4. TEMS adalah kependekan dari

Test Mobile System yang

merupakan perangkat keluaran erricson untuk drive test. TEMS yang digunakan untuk Drive Test adalah TEMS Investigation version 8.0 .

5. Data Hasil Drive Test Kemudian Dianalisis lebih lanjut apakah diperlukan suatu optimasi atau tidak.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Handbook Standart Operasional prosedur Drive test 2G-3G in Building

[2] http://sinauonline.50webs.com/dt/ godrivetest.html

[3] http://global-sinergi.com/TEMS

[4] PT. Indosat TBK, 2010, Benchmarking QoS Tamplate-Innercity Salatiga_0110.

[5] Widjaja Damar, Anthonyus Joseph.(2009) Pengukuran Kualitas Pada jaringan GSM.

[6] Handbook Bluetooth GPS Receiver Holux- M1000.

(9)

BIODATA

Dony Bagus R ( L2F 607 021 )

Penulis dilahirkan 21 tahun yang lalu. saat ini sedang menempuh pendidikan jenjang strata 1 jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro konsentrasi Teknik Komputer dan Informatika angkatan 2007.

Semarang , Mei 2011 Mengetahui dan mensahkan Dosen pembimbing

Adian Fatchur Rochim ,S.T,M.T NIP 197302261998021001

Gambar

Tabel 1 Jenis Handphone TEMS  HANDP HONE  WCD MA  2100  GSM 900  GSM 1800  Video Telephony  Sony  Ericson  K800i  √  √  √  √  Sony  Ericson  T610  √  √  Sony  Ericson  W995i  √  √  √  √
Gambar 2 Hasil Drive Test Salatiga  Inner City benchmarking by Rx Lev
Gambar 5 Hasil Drive Test Salatiga  Inner City benchmarking by Speech

Referensi

Dokumen terkait

Rekombinasi spesifik tapak adalah rekombinasi yang selalu terjadi pada tapak-tapak khusus atau pada urut-urutan molekul DNA tertentu (Gardner,1991).Rekombinasi

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan, selama proses pengolahan karet penerapan konsep lean manufacturing belum diterapkan sepenuhnya oleh perusahaan sehingga

Berdasarkan kandungan potensi singkong kuning dan modifikasi pati singkong dengan penambahan metode autoclaving-cooling sehingga terbentuk RS tipe 3, penulis ingin

Nilai indeks mortalitas pada Stasiun 1 mendekati 1, maka nilai tersebut menunjukkan bahwa rasio kematian terumbu karang pada Stasiun 1 dikategorikan memiliki

Menurut pedoman Perencanaan Pengembangan Kawasan Perikanan Budidaya (Minapolitan) tahun 2010 kawasan minapolitan merupakan kawasan yang terdiri atas satu atau lebih

berkembang ke berikutnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan karakter disiplin dapat merubah sikap dan tingkah laku guru maupun siswa-siswa SD Negeri 7

Tugas Akhir ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari semua pihak, yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dan motivasi

Terdapat pengaruh signifikan promosi dan harga terhadap perilaku impulse buying dalam pembelian secara langsung pada produk konveksi atau pakaian, sesuai dengan