• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATRIKS. Create by Luke

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATRIKS. Create by Luke"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MATRIKS

Create by Luke

Definisi Matriks

Sebuah matrik adalah serangkaian elemen dalam bentuk persegi panjang. Elemen ke-(i,j) aij dari matriks A berada dibaris ke-i dan kolom ke-j dari rangkaian tersebut. Order (ukuran) dari sebuah matrik dikatakan sebesar (m x n) jika matriks tersebut memiliki m baris dan n kolom. Misalnya,

            = mn n n mxn a a a a a a a a a A ... : : : ... ... 42 41 2 22 21 1 12 11

adalah sebuah matriks (s x m), notasi lain yang cukup singkat adalah : A = ( aij) atau Amn = (aij)

Jenis-jenis Matriks

Ada berbagai jenis matriks diantaranya adalah :

a Matriks bujur sangkar adalah sebuah matriks dimana m = n.

b Matriks identitas adalah matriks bujur sangkar dimana semua elemen diagonal adalah satu dan semua elemen diluar diagonal adalah nol; yaitu :

aij = 1, untuk I = j aij = 0, untuk I ≠ j misalnya, sebuah matriks identitas (3x3) diketahui :

          = 1 0 0 0 1 0 0 0 1 3 I

c Vektor baris adalah sebuah matriks dengan satu baris dan n kolom. d Vektor kolom adalah sebuah matriks dengan m baris dan satu kolom.

e Matriks AT disebut tranpose dari A jika elemen aij dalam A adalah sama dengan elemen aji dari AT untuk semua I dan j, misalnya, jika

          = 3 8 9 7 6 1 A

(2)

maka       = 3 8 9 7 6 1 T A

secara umum , AT diperoleh dengan menukar baris dan kolom dari A. Akibatnya jika A memiliki order (m x n), AT memiliki order (m x n).

f Matriks B= 0 disebut matriks nol jika setiap elemen dari B sama dengan nol.

g Dua buah matriks A = ||aij|| dan B= ||bij||, dikatakan sama jika dan hanya jika keduanya memiliki order yang sama dan setiap elemen aij adalah sama dengan bij yang bersesuaian untuk semua i dan j.

Operasi Matriks

Dalam matriks hanya penambahan, pengurangan dan perkalian yang di definisikan. Pembagian walaupun tidak didifinisikan, digantikan dengan konsep inversi.

Penambahan dan pengurangan matrik

Dua matriks A = || aij|| dan B = ||bij|| dapat ditambahkan jika keduanya memiliki order yang sama(mx n). Jumlah D = A + B diperoleh dengan menambahkan elemen-elemen yang bersesuaian. Jadi,

|| dij ||m x n = || aij + bij ||m x n

jika kita mengasumsikan bahwa matriks A, B dan C memiliki order yang sama, maka :

A ± B = B ± A (hukum komutatif) A ± (B ± C) = (A ± B) ± C (hukum asosiatif) (A ± B)T = AT ± BT

Perkalian matriks

Dua matriks A = || aij || dan B = || bij || dapat dikalikan dalam urutan AB jika dan hanya jika jumlah kolom A adalah sama dengan jumlah baris B. Yaitu, jika A memiliki order ( m x r ), maka B harus memiliki order ( r x n ), dimana m dan n adalah ukuran sembarang.

Anggaplah D=AB. Maka D memiliki order ( m x n ), dan elemen dij diketahui untuk semua i dan j

= = r k kj ik ij A B d 1

(3)

misalnya, jika dan       = d c b a A       = j i h g f e B maka       + + + + + + =             = ) ( ( ) ( ) ( ) ( ) ( dxj cxg dxi cxf dxh cxe bxi axg bxi axf bxh axe j i h g f e d c b a D

Perhatikan bahwa secara umum, AB ≠ BA sekalipun BA didefinisikan. Perkalian matriks mengikuti sifat-sifat umum berikut ini :

a ImA = AIm = A, dimana I adalah matriks identitas b (AB)C=A(BC)

c C(A + B ) = CA + CB d (A + B)C =AC + AB

e α(AB) = (αA)B = A(αB), α adalah skalar

Determinan

Determinan suatu matrik adalah skalar (Bilangan) yang diperoleh dari pengoprasian elemen-elemen matriks secara spesifik.

Setiap matrik bujur sangkar Csxs selalu memiliki nilai tertentu, disebut sebagai nilai-nilai determinannya serta diberi tanda | C |. Determinan dari setiap submatrik bujur sangkar dari matrik C disebut sebagai minor dari C. Jadi misalnya ordo dari C dikurangi dari s x s menjadi r x r, maka akan didapatkan determinan dari submatrik r x r yang merupakan minor dari C. Suatu minor yang didapat dari submatriks yang elemen-elemen diagonalnya juga merupakan diagonal dari matriks C disebut minor pokok ( principal minor).

Kofaktor Kij dari elemen Cij dalam matriks Cs x s adalah (-1)i+j kali determinan dari minor berordo s-1, yang diperoleh dengan jalan menghilangkan baris ke i dan kolom ke j dari matriks C. Jadi kofaktor adalah minor dengan tanda + atau -.

(4)

=

21 23 13 11

c

c

c

c

c

c

c

c

c

C

33 31 32 22 12

maka kofaktor untuk elemen c32 yaitu K32 :

22 21 12 11 22 21 12 11 2 3 32 ( 1) 1 c c c c c c c c K = − + =−

besarnya determinan |C| dapat dihitung melalui formula :

= = s j ij ij K c 1 C ……….(6.1)

bila digunakan ekspansi melalui elemen-elemen kolom ke i dan

= = s j ij ij K c C 1

bila digunakan ekspansi melalui elemen-elemen kolom ke j.

untuk s = 1 maka | C | = c11 . berdasarkan hal ini maka rumus diatas dapat disederhanakan ke dalam bentuk :

Untuk s = 2 : 21 12 22 11 22 21 12 11 | | c c c c c c c c C = = −

Untuk s = 3, dapat dikerjakan melalui elemen-elemen dari baris pertama sebagai berikut :

33 32 31 23 22 21 13 12 11 | | c c c c c c c c c C = 32 31 22 21 13 33 31 23 21 12 33 32 23 22 11 c c c c c c c c c c c c c c c − + = ) ( ) ( ) ( 22 33 23 32 12 21 33 23 31 13 21 32 22 31 11 c c c c c c c c c c c c c c c − − − + − =

(5)

22 21 12 11

a

a

a

a

32 31 22 21 12 11 33 33 32 23 22 21 13 12 11

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

(a) (b) gambar 6.1 : Ilustrasi rumus sarus

Pada gambar 6.1 a dihasilkan 11 22 12 21 22 21 12 11

a

a

a

a

a

a

a

a

=

Pada gambar 6.1 b dihasilkan :

32 23 11 33 21 12 31 22 13 32 21 13 31 23 12 33 22 11 33 32 31 23 22 21 13 12 11 a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a − − − + + =

Untuk s > 3 perhitungannya akan menjadi lebih rumit. Dalam hal ini beberapa sifat determinan seperti diuraikan berikut ini akan banyak menolong :

a Jika setiap elemen dari sebuah kolom atau sebuah baris adalah nol, maka nilai determinan adalah nol.

b Nilai determinan tidak berubah jika baris dan kolom dipertukarkan.

c Jika B diperoleh dari A dengan mempertukarkan setiap dua barisnya(atau kolomnya), maka |B| = - |A|.

d Jika dua baris (atau kolomnya) dari A adalah identik, maka |A| = 0.

e Nilai |A| tetap sama jika skalar α kali satu vektor kolom(atau sebuah baris) dari sebuah determinan dikalikan dengan skalar α, nilai determinan tersebut dikalikan dengan α.

f Jika A dan B adalah dua matriks bujur sangkar maka : |AB| = |A| |B|

Persamaan Linear dan Determinan

Pandanglah n persamaan linear dengan n variabel yang tidak diketahui : x1, x2 ,…,xn :

(6)

= = n j j j ijx b a 1 , i = 1, 2, 3, …,n ………(6.2) Kita misalkan rank suatu matriks koefisien A = n

            = nn n n n n a a a a a a a a a A ... : : : : ... ... 2 1 2 22 21 1 12 11

Ranks matriks lengkap

                = n nn n n n n b a a a b a a a b a a a b A ... : : : : : . . . . . ... ... ) , ( 2 1 2 1 22 21 1 1 12 11

juga sama dengan n, karena hanya ada n baris .

Persamaan (2.2) dapat dipecahkan, jika dan hanya jika rank matriks koefisien sama dengan rank matriks lengkap. Kemudian hanya ada satu jawab saja untuk x1, x2, ..,xn karena ruang jawab dimensi n – n = 0.

Karena rank A = n, maka semua baris-baris (kolom-kolom)bebas, jadi determinan A= |aij| = 0.

Untuk menetukan xk kita kalikan persamaan ke i dari (I) dengan Aik , yaitu kofaktor dari unsur aik, yaitu kofaktor dari unsur aik, dimana i = 1, 2 ,3….n dan k tetap. Jadi :

= = = = = = n j nj j nk n nk n j k j j k n j k j j k b A k a A b A k a A b A k a A 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 .. ... ... ...

jika persamaan-persamaan ini dijumlahkan, maka

x1(a11A1k + a21A2k +…+ an1Ank ) + x2(a12A1k + a22A2k +…+ an2Ank ) + xk(a1kA1k + a2kA2k +…+ ankAnk ) + xn(a1nA1k + a2nA2k +…+ annAnk ) = A1kb1 + A2kb2 + …+ Ankbn.

(7)

Koefisien-koefisien dari x1, x2, …, xk-1, xk+1, …, xn sama dengan nol dan koefisien dari xk sama dengan D. Ruas kanan ialah determinan yang terjadi, jika kolom ke-k diganti dengan bilangan-bilangan tetap pada ruas kanan persamaan (1) dan diberi notasi Dk.

jadi, karena D ≠ 0 : D D D b A x k n j ik k = =

=1 1 dimana k = 1, 2, 3, …,n

hasil ini disebut Peraturan Cramer. Peraturan cramer hanya dapat dipakai, jika determinan koefisien tidak nol.

Invers Matriks

Bila harga determinan dari matriks Csxs = 0, maka matriks C dikatakan sebagai matriks singular. Bila |C| ≠ 0 maka matriksnya dikatakan nonsingular.

Bila Kij adalah kofaktor dari elemen cij dalam matriks C: kemudian kita bentuk matriks C* yang merupakan perputaran dari matriks dengan kofaktor-kofaktor tersebut sebagai elemen-elemennya :             = nn n n n n K K K K K K K K K C ... : : : : ... ... 2 1 2 22 12 1 21 11 * ………(6.3)

maka matriks C* diatas disebut sebagai matriks ajugat (adjugate matrix) dari C. Invers dari matriks C yaitu C-1 dapat didefinisikan sebagai :

| | * 1 C C C− =

Bila matriks C merupakan matriks singular dimana |C| = 0, maka C-1 tidak dapat diselesaikan. Perlu diingat pula bahwa invers suatu matriks hanya berlaku bagi matriks bujur sangkar saja.

Beberapa sifat invers matriks yang banyak berguna, antara lain : a ( C` )-1 = ( C-1 )`

b ( C-1 )-1 = C c (AB)-1 = B-1A-1

Referensi

Dokumen terkait

24 Poin 8.a Tim Penilai Pusat melakukan penilaian terhadap proposal yang diajukan untuk kuota pusat, melakukan visitasi/verifikasi ke lembaga yang belum terakreditasl,

Rancangan kebijakan umum perubahan APBD dan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran (KUA-PPAS) perubahan APBD disampaikan kepada DPRD. Dalam UU

Hanya sebagian kecil mahasiswa yang tidak mengalami kesalahan ketika berhadapan dengan problem solving (penyelesaian masalah) tentang soal-soal aplikasi integral dalam fisika..

Berdasarkan uraian diatas membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang efektivitas ekstrak etanol daun randu (Ceiba pentandra Gaertn.)

Keberhasilan manajemen dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang ada pada organisasi tersebut, artinya manusia yang memiliki daya, kemampuan

• Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi mengidentifika unsur yang membangun

Dalam penelitian ini dilakukan perendaman induk yang sedang bunting (hari ke tujuh setelah pemijahan) dan larva umur 2 hari dalam larutan propolis

Bung Karno yakin sekali bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang tidak lebih tinggi atau lebih rendah dari bangsa lain.. Nilai-nilai ajarannya masih up to date sampai