• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategis | hortikultura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Strategis | hortikultura"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Dan Arah Kebijakan

50 / Rencana Strategis Direktorat Jenderal Hortikultura 2015 – 2019

Strategi yang dikembangkan dalam mewujudkan tujuan pembangunan hortikultura 2015 – 2019 diuraikan secara lebih rinci sebagai berikut:

1)Pengembangan Usaha Budidaya dan Pascapanen Hortikultura

a. Pengaturan pola produksi dan rancang bangun pengembangan komoditas sebagai upaya stabilisasi harga

b. Penyediaan benih hortikultura bermutu

c. Ketersediaan rantai pasok benih bermutu sampai ke petani

d. Peningkatan ketersediaan kawasan hortikultura termasuk di wilayah perkotaan (Urban Farming)

e. Fasilitasi sarana budidaya hortikultura f. Fasilitasi pascapanen Hortikultura

2)Pengembangan Pertanian Hayati dan Ramah Lingkungan (biofarming,

green agriculture, zero waste, pertanian konservasi, hemat energi, Low

External Input Sustainable Agriculture-LEISA)

a.Penerapan Good Agricultural Practices (GAP), Good Handling Practices (GHP) dan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk mewujudkan budidaya hortikultura yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. b.Pengembangan pertanian di wilayah perkotaan (Urban Farming) c. Optimalisasi Gerakan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan

d.Pengembangan sistem pertanian organik termasuk pengembangan desa organik berbasis tanaman hortikultura

e. Adaptasi dan Mitigasi Dampak Perubahan Iklim dan Lingkungan 3)Penerapan IPTEK mutakhir dan apresiasi kearifan lokal

a. Diseminasi teknologi budidaya dan pascapanen hortikultura unggulan b. Penerapan teknik budidaya sesuai dengan kultur dari setiap daerah di

seluruh Indonesia

c. Penerapan kegiatan penanganan pascapanen untuk meningkatkan daya saing produk hortikultura

d. Penerapan teknologi pengelolaan OPT yang ramah lingkungan

4)Peningkatan pengetahuan, keterampilan petani dan kelembagaan petani di bidang produksi, pascapanen, pasar dan permodalan

a. Pelatihan, magang, kursus, diklat, studi banding dan lain-lain b. Penerapan PHT, SOP, GAP dan GHP.

5)Penguatan jejaring kerja intra dan antar pelaku kelembagaan usaha hortikultura

a. Pemberdayaan kelembagaan petani/pelaku usaha menuju kemandirian usaha hortikultura

b. Pemberdayaan asosiasi dan kelompok usaha tani hortikultura sebagai mitra pemerintah

c. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Hortikultura

BAB VII

A. Strategi

(2)

Strategi Dan Arah Kebijakan

51 / Rencana Strategis Direktorat Jenderal Hortikultura 2015 – 2019

6)Peningkatan investasi dan promosi

a. Kemudahan dalam memperoleh akses permodalan, pembiayaan dan investasi hortikultura

b. Pemasyarakatan dan promosi produk hortikultura

c. Fasilitasi regulasi hortikultura secara kondusif dan melindungi kelompok usaha tani hortikultura di Indonesia

Kebijakan yang akan dilakukan dalam mencapai visi dan misi pembangunan hortikultura 2015-2019 fokus pada usaha pengembangan kawasan, pengembangan sistem perbenihan dan pengembangan sistem perlindungan, serta tata kelola manajemen. Adapun penjelasan mengenai arah kebijakan adalah sebagai berikut:

1). Pengembangan Kawasan

a)Peningkatan produksi, produktivitas, mutu dan daya saing produk hortikultura secara berkelanjutan melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi serta registrasi kebun/lahan usaha.

b)Pemberdayaan kelembagaan petani/pelaku usaha menuju kemandirian usaha hortikultura

c) Peningkatan ketersediaan produk melalui pengaturan pola produksi dan penanganan pasca panen

2). Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura

a)Penguatan kelembagaan perbenihan (BPSB, BBI/BBH, Laboratorium kultur jaringan, penangkar benih)

b)Penumbuhan industri perbenihan dalam rangka penggandaan dan penyediaan/distribusi benih bermutu

c) Fasilitasi regulasi perbenihan secara kondusif untuk kemandirian benih dalam negeri

d)Penyediaan benih sumber untuk menghasilkan benih bermutu

e) Pemasyarakatan dan promosi penggunaan benih bermutu

3). Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman Hortikultura

a)Pengelolaan OPT melalui pendekatan konsep PHT

b)Fasilitasi pelaksanaan perlindungan Tanaman Hortikultura

c) Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Perlindungan (BPTPH, Laboratorium PHP/Agens Hayati/Lab. Pestisida, Klinik PHT dan PPAH)

d)Peningkatan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan

e) Fasilitasi regulasi perlindungan dalam rangka peningkatan mutu dan daya saing produk hortikultura

(3)

Strategi Dan Arah Kebijakan

52 / Rencana Strategis Direktorat Jenderal Hortikultura 2015 – 2019 4). Tata Kelola Manajemen

a)Pengelolaan anggaran berbasis kinerja

b)Peningkatan pengendalian internal

c) Peningkatan pengelolaan data dan informasi

d)Peningkatan pengelolaan aset

e) Peningkatan aspek kehumasan

f) Pengelolaan regulasi hortikultura

Referensi

Dokumen terkait

1) Fungsi konteks setting (context setting) yakni fungsi dimana sistem-sistem bekerja untuk mendefinisikan konteks dan pengetahuan mengenai sebuah stimulasi yang datang kedalam

Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip (―…‖) sebagai bagian terpadu dalam teks utama dan diikuti nama pengarang, tahun dan nomor

Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun

Fasilitas umum dan ruang terbuka hijau (RTH) berfungsi ekologis merupakan satu bentuk Fasilitas umum dan RTH yang berlokasi, berukuran, dan berbentuk pasti dalam

Malah, salah seorang dari kapala titiga yang jahat itu, bernama Rangin, (pernah) bersembunyi di sebuah dusun yang berada di wilayah kekuasaan Demang Suraprasandhah. Jelas-

Dari hasil wawancara dengan orang tua yang memiliki anak usia 0 – 3 tahun, mereka merasa senang dengan diakannya penelitian ini karena selama ini orang tua tidak pernah

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Adaptasi materi yang diberikan kepada siswa selama pembelajaran matematika secara daring yaitu disajikan dalam bentuk file/dokumen yang dapat terbaca oleh screen reader. File