• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Laporan Praktikum Gerbang Logika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Laporan Praktikum Gerbang Logika"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Praktikum

01

GERBANG LOGIKA

NAMA PRAKTIKAN : MUHAMAD APRILIALDI (3313130033)

NAMA REKAN KERJA : EVI SEPTIANA (3313130020)

JOSHUA PANGIANAN P. (3312130022)

KELAS / KELOMPOK : TT 2D / 01

TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 26 & 28 FEBRUARI 2014

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

laboratorium teknik digital berjudul "Gerbang Logika". Laporan tentang gerbang logikaini

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah laboratorium teknik digital.

Penulisan laporan ini memiliki tujuan agar bisa memberikan informasi tentang

membuktikan tabel kebenaran dari setiap gerbang logika, mengenali dan memperagakan

gerbang logika dan membuktikan fungsi logicnya.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan

akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Inilah batasan

kesanggupan penulis dalam menulis laporan ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan laporan ini.

Depok, Maret 2014

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Tujuan ... 1

BAB II DASAR TEORI ... 1

2.1 Inverter (NOT Gate) ... 2

2.2 AND Gate ... 3

2.3 OR Gate ... 4

2.4 NAND Gate ... 5

2.5 NOR Gate ... 7

2.6 EX-OR Gate ... 8

2.7 Multimeter ... 9

2.8 Protoboard ... 11

BAB III PEMBAHASAN ... 12

3.1 Alat-Alat Dan Bahan ... 12

3.2 Langkah Percobaan... 13

3.2.1 Inverter (NOT Gate) ... 13

3.2.2 AND Gate ... 14

3.3.3 OR Gate (IC 4732), NAND Gate ( IC 7400), NOR Gate (7402) dan EX-OR Gate (IC 7486) ... 15

(4)

3.3.5 EX-OR Gate dengan NOT Gate,AND Gate,dan OR Gate ... 17

3.4 Data Hasil Percobaan... 19

BAB IV PENUTUP ... 25

4.1 Analisa Percobaan ... 25

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1 . Tujuan

1.

Mencari level tegangan

input

untuk logik 0 dan logik 1

2.

Mencari level tegangan

output

untuk logik 0 dan logik 1

3.

Menjelaskan

sifat-sifat

dan

cara

kerja

dari

rangkaian

INVERTER,AND Gate, OR Gate, NAND Gate, NOR Gate, dan

EX-OR Gate.

BAB II DASAR TEORI

Sistem bilangan yang digunakan dalam teknik digital adalah sistem

bilangan biner,yaitu ‘0’ dan ‘1’. Konve

rsinya dalam bentuk tegangan di

teknik digital level TTL (

Transistor-Transistor Logic)

adalah (0 s/d 0,08)

Volt untuk logika ‘0’ dan (2 s/d 5 ) Volt untuk logika ‘1’. Sedangkan untuk

level IC CMOS tergantung dari besar range dan catu tegangan yang dipasang

pada IC tersebut. Meskipun IC CMOS dapat dicatu sampai dengan 18 Volt,

tetapi pada umunya tetap dipasang dengan tegangan +5V, karena biasanya ia

dirangkai bersamaan dengan IC TTL atau IC peripheral yang mempunyai

level TTL (0 s/d 5 ) Volt.

2.1 Inverter (NOT Gate)

Inverter (pembalik)

merupakan gerbang logika dengan satu sinyal

(6)

Inverter disebut juga gerbang NOT atau gerbang komplemen

(

lawan

) disebabkan keluaran sinyalnya tidak sama dengan sinyal masukan.

2.1 Gambar Not Gate

Gambar diatas adalah Gerbang Logika Not, memiliki tabel kebenaran

seperti berikut. Gambar dibawah ini adalah tabel kebenaran dari NOT GATE

dimana apabila A (inputannya) sama dengan 0 (nol) maka outputnya sama

dengan 1(satu). Dan sebaliknya.

Not Gate

A

(Inputan)

Y

(Outputan)

0

1

1

0

2.2 Gambar Tabel kebenaran Not Gate

gambar diatas adalah rumus dari NOT Gate dimana arti dari simbol A

dengan garis diatas adalah Outputan merupakan Kebalikkan dari Inputan.

(7)

Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan

tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang AND mempunyai sifat apabila

semua inputan bernilai tinggi dalam artian sama dengan satu (1) maka

outputan sama dengan satu (1). tapi apabila salah satu dari inputan ada yang

bernilai nol (0) , maka outputan sama dengan nol (0). gambar dari Gerbang

AND adalah seperti gambar berikut.

2.3 Gambar AND Gate 2 Input

2.4 Gambar AND Gate 3 Input

(8)

AND GATE

A

(Input)

B

(Input)

Y

(Output)

0

0

0

0

1

0

1

0

0

1

1

1

2.5 Gambar Tabel Kebenaran AND Gate

2.3 OR Gate

(9)

2.6 Gambar OR GATE

Tabel Kebenaran dari OR Gate adalah seperti gambar berikut

OR GATE

A

(Input)

B

(Input)

Y

(Output)

0

0

0

0

1

1

1

0

1

1

1

1

2.8 Gambar Tabel Kebenaran OR Gate

2.4. NAND Gate

(10)

keadaan tinggi (1). gerbang ini hanya gerbang AND yang dimodifikasi atau

ditambahi Gerbang Not didepannya. logikanya apabila semua inputan nya

sama dengan satu, maka nilai outputannya sama dengan nol (0) diluar dari itu

outputan sama dengan satu (1).

Sedangkan tabel kebenaran dari NAND Gate ini adalah seperti berikut

NAND GATE

A

(Input)

B

(Input)

Y

(Output)

0

0

1

0

1

1

1

0

1

1

1

0

2.10 Gambar Tabel Kebenaran Nand Gate

(11)

2.5. NOR Gate

Gerbang NOR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan

tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang NOR mempunyai sifat bila sinyal

keluaran ingin tinggi (1) maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan

rendah (0). Jadi gerbang NOR hanya mengenal sinyal masukan yang semua

bitnya bernilai nol. intinya gerbang NOR ini adalah apabila kedua inputannya

sama dengan NOL maka Outputan bernilai satu, tetapi apabila ada salah satu

inputan satu (1) maka outputan akan bernilai NOL (0). Gerbang ini aslinya

adalah gerbang OR yang dimodifikasi diawal ditambahi gerbang NOT Gate.

Gambar 2.11 NOR Gate

Tabel kebenaran dari NOR Gate ini adalah seperti berikut ;

NOR GATE

A

(Input)

B

(Input)

Y

(Output)

0

0

1

0

1

0

1

0

0

1

1

0

2.12 Gambar Tabel Kebenaran Dari NOR Gate

(12)

Gerbang EX-OR disebut juga gerbang EXCLUSIVE OR dikarenakan

hanya mengenali sinyal yang memiliki bit 1 (tinggi) dalam jumlah ganjil

untuk menghasilkan sinyal keluaran bernilai tinggi (1). intinya gerbang XOR

ini adalah apabila dari kedua inputan nilainya sama maka output bernilai nol

(0) apabila kedua atau lebih inputan tidak sama maka outpunya bernilai satu

(1)

2.13 Gambar EX-OR Gate

Dan Untuk tabel kebenaran dari EX-OR Gate sendiri adalah seperti gambar

dibawah ini ;

EXOR GATE

A

(Input)

B

(Input)

Y

(Output)

0

0

0

0

1

1

1

0

1

1

1

0

2.14 Gambar Tabel kebenaran EX-OR Gate

2.7 Multimeter

(13)

1. Multimeter Analog, merupakan multimeter yang menggunakan

jarum dalam pembacaannya

2.15 Gambar Multimeter Analog

2. Multimeter Digital, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurnya

berupa digit angka.

2.16 Gambar Multimeter Digital

Fungsi Multimeter :

(14)

2.

Mengukur tegangan AC

8.

Mengecek dioda, led dan dioda zener

9.

Mengecek induktor

10.

Mengukur

HFE

transistor (type tertentu)

11.

Mengukur suhu (type tertentu)

A.

Cara M

enggunakan Multimeter Analog

1. Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan

angka nol apabila kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala

mekanik apabila jarum belum tepat pada angka nol (0).

2.

Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke

arah DC mA apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC V untuk

mengukur tegangan AC, dan ke arah DC V untuk mengukur tegangan

DC.

3.

Untuk mengukur tahanan (

resistor

), sakelar pemilih diarahkan ke

sekala ohm dan nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif

dan negatif. Apabila belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan

memutar ADJ Ohm.

4.

Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok

warna hidam ke jolok negatif.

(15)

2.8 Protoboard

Protoboard adalah board yang digunakan untuk membuat rangkaian

elektronik sementara dengan tujuan uji coba atau prototipe tanpa harus

menyolder. Dengan memanfaatkan protoboard, komponen-komponen

elektronik yang dipakai tidak akan rusak dan dapat digunakan kembali untuk

membuat rangkaian yang lain.

Protoboard umumnya terbuat dari plastik dengan banyak lubang-lubang

diatasnya. Lubang-lubang pada protoboard diatur sedemikian rupa

membentuk pola sesuai dengan pola jaringan koneksi di dalamnya.

Protoboard yang tersedia di pasaran umumnya terbagi atas 3 ukuran

mini protoboard

,

medium protoboard

dan

large protoboard

. Mini protoboard memiliki

170 titik koneksi (bisa juga lebih). Kemudian medium breaboard memiliki

400 titik koneksi. Dan large protoboard memiliki 830 titik koneksi.

2.17 Gambar Protoboard

BAB III PEMBAHASAN

(16)

NO

Alat-Alat dan Komponen

Jumlah

1.

IC 7400 ( Quad 2 Input NAND Gate )

IC 7402 ( Quad 2 Input NOR Gate )

IC 7404 ( Hex Inverter )

IC 7408 ( Quad 2 Input AND Gate )

IC 7411 ( Triple 3 Input AND Gate )

IC 7432 ( Quad 2 Input OR Gate )

IC 7486 ( Quad 2 Input EX-OR Gate )

1

1

1

1

1

1

1

2.

Power Supply DC

1

3

Multimeter

1

4

Logic Probe

1

5

Resistor 220 Ω

1

6

LED

1

7

Potensiometer

1

8

Protoboard

1

(17)

3.2 Langkah-Langkah Percobaan

3.2.1 Inverter (Not Gate)

1. Melihat data

sheet

untuk IC 7404, mencatat kaki-kaki

input, output

serta

pin Vcc dan

Ground

.

2. Mengatur tegangan power supply sebesar 5 Volt dengan cara

menghubungkan terminal-terminal pada power supply dengan terminal yang

ada pada multimeter.

3. Membuat rangkaian seperti gambar 3.1.

3.1. Gambar rangkaian IC 7404 (Gerbang NOT)

4. Mengatur potensiometer (Rv) pada posisi minimum,mengamati

logic probe

dan LED serta mengukur tegangan pada input A dan output Y dan kemudian

mencatat hasilnya pada tabel 6.1.

(18)

6. Mengatur Rv pada posisi maximum. Kemudian mengamati

logic probe

dan

LED serta mengukur tegangan pada input A dan output Y serta mencatat

hasilnya pada tabel 6.1.

7. Memutar Rv sampai lampu pada

logic probe

nyala semua. Kemudian

mengukur tegangan pada input A dan output Y serta catat hasilnya pada tabel

6.1.

3.2.2 AND Gate

1. Melihat data

sheet

untuk IC 7408, mencatat kaki-kaki

input, output

serta

pin Vcc dan

Ground

.

2. Mengatur tegangan power supply sebesar 5 Volt

3. Membuat rangkaian seperti gambar 3.2. Input A ke potensiometer (Rv)

dan input B ke Ground (Logik 0).

(19)

4. Mengatur potensiometer (Rv) pada posisi minimum,mengamati

logic probe

dan LED serta mengukur tegangan pada input A dan output Y dan kemudian

mencatat hasilnya pada tabel 6.2.

5. Memutar Rv sampai lampu pada

logic probe

tidak ada yang menyala,.

Kemudian mengukur tegangan pada input A dan output Y,serta mencatat

hasilnya pada tabel 6.2.

6. Mengatur Rv pada posisi maximum. Kemudian mengamati

logic probe

dan

LED serta mengukur tegangan pada input A dan output Y serta mencatat

hasilnya pada tabel 6.2.

7. Memutar Rv sampai lampu pada

logic probe

nyala semua. Kemudian

mengukur tegangan pada input A dan output Y serta catat hasilnya pada tabel

6.2.

8. Mengubah input B ke Vcc (logik 1) dan mengulangi langkah 4 s/d 7.

3.3.3 OR Gate (IC 4732), NAND Gate ( IC 7400), NOR Gate (7402) dan EX-OR Gate

(IC 7486)

1. Membuat rangkaian seperti gambar 4.3.,gambar 4.4, gambar 4.5, dan

gambar 4.6. (pada jobsheet)

(20)

3.3.4 AND Gate 3 Input (IC 7411)

1. Melihat data

sheet

untuk IC 7411, mencatat kaki-kaki

input, output

serta

pin Vcc dan

Ground

.

2. Mengatur tegangan power supply sebesar 5 Volt.

(21)

4. Mengamati LED serta mengukur tegangan output Y. Kemudian mencatat

hasilnya pada tabel 6.7.

3.3.5 EX-OR Gate dengan NOT Gate,AND Gate,dan OR Gate

1. Membuat rangkaian seperti gambar 4.8 ( pada jobsheet ).

(22)

3. Mengamati LED serta mengukur tegangan output Y. Kemudian mencatat

hasilnya pada tabel 6.8.

PERTANYAAN DAN TUGAS

1.

Berdasarkan hasil pengukuran pada input, berapa batas level

tegangan untuk logik 0 dan logik 1 untuk IC TTL ?

Jawab : Logic 0 = 0V - 0.8 V

Logic 1 = 2V

5V

(23)

3.3 DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 6.1. IC 7404 Gerbang Inverter (NOT)

(24)
(25)
(26)

Tabel 6.7. IC 7411 Gerbang AND 3 Input

Tabel 6.8. Gerbang EX-OR,NOT Gate,AND Gate, dan NOR Gate

Input

Output

A

B

C

Y

Volt

0

0

0

0

0,10

0

0

1

0

0,10

0

1

0

0

0,15

0

1

1

0

0,10

1

0

0

0

0,10

1

0

1

0

0,10

1

1

0

0

0,10

1

1

1

1

3,1

Input Output

A B Y Volt

0 0 0 0,15

0 1 1 3,1

1 0 1 3,15

(27)
(28)
(29)

BAB IV PENUTUP

4.1 Analisa Percobaan

1. Inverter (NOT Gate)

 Saat potensiometer dalam keadaan minimum, kami mengujinya dengan memasukkan logic 0 yang kami ukur memiliki level tegangan sebesar 0V

dan memiliki keluaran sebesar 3,1V karena apabila gerbang NOT diberikan

input dengan logic 0 maka akan menghasilkan output berlogic 1 dan LED

posisinya dalam keadaan menyala.

 Saat potensiometer dirubah ke batas maksimum dari logic 0 , maka level tegangan pada input yang terbaca oleh kami sebesar 0,8 V dan

menghasilkan output berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,1

V 1V karena apabila gerbang NOT diberikan input dengan logic 0 maka

level tegangan yang terbaca oleh kami adalah sebesar 0,5 V, karena apabila

gerbang NOT diberikan input dengan logic 1 maka akan menghasilkan

output berlogic 0 dan LED posisinya dalam keadaan tidak menyala.

 Saat potensiometer dirubah ke batas minimum dari logic 1, maka level tegangan pada input yang terbaca oleh kami sebesar 2,4 V dan

menghasilkan output berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar 0,7

V karena apabila gerbang NOT diberikan input dengan logic 1 maka akan

menghasilkan output berlogic 0 dan LED posisinya dalam keadaan tidak

(30)

2. AND Gate

 Saat potensiometer dalam keadaan minimum yang mempunyai logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 0,4 V dan menghasilkan output yang

berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar 0,2 V , karena gerbang

logika AND mempunyai nilai persamaan A.B=Y, maka saat diuji dengan

diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=0 . B=0) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 0,4 V dan output sebesar 0,2 V termasuk logic 0

adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan maksimum logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 1,3 V dan menghasilkan output yang berlogic 0 yang

mempunyai level tegangan sebesar 0,4 V , karena gerbang logika AND

mempunyai nilai persamaan A.B=Y, maka saat diuji dengan diberikan input

A dan B yang mempunyai logic (A=0 . B=0) maka akan menghasilkan

output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran, maka input A

sebesar 1,3 V (terbaca lebih dari yang seharusnya diakbibatkan oleh

beberapa faktor dan salah satunya adalah spesifikasi komponen dan

toleransi yang digunakan berbeda tiap alatnya) dan output sebesar 0,4 V

termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan minimum yang mempunyai logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 1,1 V dan menghasilkan output yang

berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar 1 V , karena gerbang

logika AND mempunyai nilai persamaan A.B=Y, maka saat diuji dengan

diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=0 . B=1) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 1,1 V dan output sebesar 1 V termasuk logic 0 adalah

(31)

beberapa faktor dan salah satunya adalah spesifikasi komponen dan

toleransi yang digunakan berbeda tiap alatnya). dan LED dalam keadaan

tidak menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan maksimum logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 1,1 V dan menghasilkan output yang berlogic 0 yang

mempunyai level tegangan sebesar 0,5 V , karena gerbang logika AND

mempunyai nilai persamaan A.B=Y, maka saat diuji dengan diberikan input

A dan B yang mempunyai logic (A=0 . B=1) maka akan menghasilkan

output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran, maka input A

sebesar 1,1 V dan output sebesar 0,5 V termasuk logic 0 adalah benar

adanya (terbaca lebih dari yang seharusnya diakbibatkan oleh beberapa

faktor dan salah satunya adalah spesifikasi komponen dan toleransi yang

digunakan berbeda tiap alatnya). dan LED dalam keadaan tidak menyala

.

 Saat potensiometer dalam keadaan maksimum yang mempunyai logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 4,8 V dan menghasilkan output yang

berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar 0,4 V , karena gerbang

logika AND mempunyai nilai persamaan A.B=Y, maka saat diuji dengan

diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=1 . B=0) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 4,8 V termasuk logic 1 benar adanya dan output

sebesar 0,4 V termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam

keadaan tidak menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan minimum logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 3 V dan menghasilkan output yang berlogic 0 yang

mempunyai level tegangan sebesar 0,4 V , karena gerbang logika AND

(32)

A dan B yang mempunyai logic (A=1 . B=0) maka akan menghasilkan (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 4,2 V dan menghasilkan output

berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang

logika AND mempunyai nilai persamaan A.B=Y, maka saat diuji dengan

diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=1 . B=1) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 4,2 V dan output sebesar 3,1 V termasuk logic 1

adalah benar adanya dan LED dalam keadaan menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan minimum logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 2,4 V dan menghasilkan output berlogic 1 yang

mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang logika AND

mempunyai nilai persamaan A.B=Y, maka saat diuji dengan diberikan input

A dan B yang mempunyai logic (A=1 . B=1) maka akan menghasilkan

output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran, maka input A

sebesar 2,4 V dan output sebesar 3,1 V termasuk logic 1 adalah benar

adanya dan LED dalam keadaan menyala

3. OR Gate

 Saat potensiometer dalam keadaan minimum yang mempunyai logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 0,4 V dan menghasilkan output yang

(33)

logika OR mempunyai nilai persamaan A+B=Y, maka saat diuji dengan

diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=0 + B=0) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 0,14 V dan output sebesar 0,16 V termasuk logic 0

adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan maksimum logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 1 V dan menghasilkan output yang berlogic 0 yang

mempunyai level tegangan sebesar 0,7 V , karena gerbang logika OR

mempunyai nilai persamaan A+B=Y, maka saat diuji dengan diberikan

input A dan B yang mempunyai logic (A=0 + B=0) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 1 V (terbaca lebih dari yang seharusnya diakbibatkan

oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah spesifikasi komponen dan

toleransi yang digunakan berbeda tiap alatnya). dan output sebesar 0,7 V

termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan minimum yang mempunyai logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 0,2 V dan menghasilkan output yang

berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang

logika OR mempunyai nilai persamaan A+B=Y, maka saat diuji dengan

diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=0 + B=1) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 0,2 V termasuk dalm logic 0 dan output sebesar 3,1 V

termasuk logic 1 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan maksimum logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 0,6 V dan menghasilkan output yang berlogic 1 yang

(34)

mempunyai nilai persamaan A+B=Y, maka saat diuji dengan diberikan

input A dan B yang mempunyai logic (A=0 + B=1) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 0,6 V termasuk dalm logic 0 dan output sebesar 3,1 V

termasuk logic 1 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan maksimum yang mempunyai logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 5 V dan menghasilkan output yang

berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang

logika OR mempunyai nilai persamaan A+B=Y, maka saat diuji dengan

diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=0) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 5 V termasuk dalam logic 1 dan output sebesar 3,1 V

termasuk logic 1 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan minimum logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 3,6 V dan menghasilkan output yang berlogic 1 yang

mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang logika OR

mempunyai nilai persamaan A+B=Y, maka saat diuji dengan diberikan

input A dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=0) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 3,6 V termasuk dalam logic 1 dan output sebesar 3,1

V termasuk logic 1 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan maksimum yang mempunyai logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 4,9 V dan menghasilkan output yang

berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang

logika OR mempunyai nilai persamaan A+B=Y, maka saat diuji dengan

diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=1) maka akan

(35)

maka input A sebesar 4,9 V termasuk dalam logic 1 dan output sebesar 3,1

V termasuk logic 1 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan minimum logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 3,2 V dan menghasilkan output yang berlogic 1 yang

mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang logika OR

mempunyai nilai persamaan A+B=Y, maka saat diuji dengan diberikan

input A dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=1) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 3,2 V termasuk dalam logic 1 dan output sebesar 3,1

V termasuk logic 1 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan menyala

4. NAND Gate

 Saat potensiometer dalam keadaan minimum yang mempunyai logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 0,2 V dan menghasilkan output yang

berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang

logika NAND mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji

dengan diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=0 + B=0) maka

akan menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel

kebenaran, maka input A sebesar 0,2 V termasuk logic 0 dan output sebesar

3,1 V termasuk logic 1 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan

menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan maksimum logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 1 V dan menghasilkan output yang berlogic 1 yang

mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang logika NAND

mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji dengan diberikan

(36)

menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 1 V termasuk logic 0 (terbaca lebih dari yang

seharusnya diakbibatkan oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah

spesifikasi komponen dan toleransi yang digunakan berbeda tiap alatnya)

dan output sebesar 3,1 V termasuk logic 1 adalah benar adanya. dan LED

dalam keadaan menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan minimum yang mempunyai logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 0,8 V dan menghasilkan output

berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang

logika NAND mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji

dengan diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=0 + B=1) maka

akan menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel

kebenaran, maka input A sebesar 0,8 V termasuk logic 0 dan output sebesar

3,1 V termasuk logic 1 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan

menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan maksimum logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 0,9 V dan menghasilkan output yang berlogic 1 yang

mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang logika NAND

mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji dengan diberikan

input A dan B yang mempunyai logic (A=0 + B=1) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 0,9 V termasuk logic 0 dan output sebesar 3,1 V

termasuk logic 1 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan maksimum yang mempunyai logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 5 V dan menghasilkan output yang

berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang

logika NAND mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji

(37)

akan menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel

kebenaran, maka input A sebesar 5 V termasuk logic 1 dan output sebesar

3,1 V termasuk logic 1 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan

menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan minimum logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 3,8 V dan menghasilkan output yang berlogic 1 yang

mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang logika NAND

mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji dengan diberikan

input A dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=0) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 3,8 V termasuk logic 1 dan output sebesar 3,1 V

termasuk logic 1 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan maksimum yang mempunyai logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 5 V dan menghasilkan output yang

berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar 0,06 V , karena gerbang

logika NAND mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji

dengan diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=1) maka

akan menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel

kebenaran, maka input A sebesar 5 V termasuk logic 1 dan output sebesar

0,06 V termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan minimum logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 3,7 V dan menghasilkan output yang berlogic 0 yang

mempunyai level tegangan sebesar 0,06 V , karena gerbang logika NAND

mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji dengan diberikan

input A dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=1) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

(38)

termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

5. NOR Gate

 Saat potensiometer dalam keadaan minimum yang mempunyai logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 0,8 V dan menghasilkan output yang

berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang

logika NOR mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji

dengan diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=0 + B=0) maka

akan menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel

kebenaran, maka input A sebesar 0,8 V termasuk logic 0 dan output sebesar

3,1 V termasuk logic 1 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan

menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan maksimum logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 1,2 V dan menghasilkan output yang berlogic 1 yang

mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , karena gerbang logika NOR

mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji dengan diberikan

input A dan B yang mempunyai logic (A=0 + B=0) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 1,2 V (terbaca lebih dari yang seharusnya

diakbibatkan oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah spesifikasi

komponen dan toleransi yang digunakan berbeda tiap alatnya) termasuk

logic 0 dan output sebesar 3,1 V termasuk logic 1 adalah benar adanya dan

LED dalam keadaan menyala.

 Saat potensiometer dalam keadaan minimum yang mempunyai logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 1 V dan menghasilkan output yang

berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar 0,06 V , karena gerbang

logika NOR mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji

(39)

akan menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel

kebenaran, maka input A sebesar 1 V (terbaca lebih dari yang seharusnya

diakbibatkan oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah spesifikasi

komponen dan toleransi yang digunakan berbeda tiap alatnya) termasuk

logic 0 dan output sebesar 0,06 V termasuk logic 0 adalah benar adanya

dan LED dalam keadaan tidak menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan maksimum logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 1 V dan menghasilkan output yang berlogic 0 yang

mempunyai level tegangan sebesar 0,8 V , karena gerbang logika NOR

mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji dengan diberikan

input A dan B yang mempunyai logic (A=0 + B=1) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 1 V (terbaca lebih dari yang seharusnya diakbibatkan

oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah spesifikasi komponen dan

toleransi yang digunakan berbeda tiap alatnya) termasuk logic 0 dan output

sebesar 0,8 V termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam

keadaan tidak menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan maksimum yang mempunyai logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 4,6 V dan menghasilkan output yang

berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar 0,7 V , karena gerbang

logika NOR mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji

dengan diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=0) maka

akan menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel

kebenaran, maka input A sebesar 4,6 V termasuk logic 1 dan output sebesar

0,7 V termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan minimum logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 3,4 V dan menghasilkan output yang berlogic 0 yang

mempunyai level tegangan sebesar 0,7 V , karena gerbang logika NOR

(40)

input A dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=0) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 3,4 V termasuk logic 1 dan output sebesar 0,7 V

termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan maksimum yang mempunyai logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 4,2 V dan menghasilkan output yang

berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar 0,8 V , karena gerbang

logika NOR mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji

dengan diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=1) maka

akan menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel

kebenaran, maka input A sebesar 4,2 V termasuk logic 1 dan output sebesar

0,8 V termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan minimum logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang terbaca pada input

A adalah sebesar 3,2 V dan menghasilkan output yang berlogic 0 yang

mempunyai level tegangan sebesar 0,8 V , karena gerbang logika NOR

mempunyai nilai persamaan ̅, maka saat diuji dengan diberikan

input A dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=1) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 3,2 V termasuk logic 1 dan output sebesar 0,8 V

termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

6. EXOR Gate

 Saat potensiometer dalam keadaan minimum yang mempunyai logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 0,20 V dan menghasilkan output yang

berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar 0,10 V , Pada gerbang

logika EXOR berlaku persyaratan bila kedua input memiliki nilai logic yang

(41)

dan B yang mempunyai logic (A=0 + B=0) maka akan menghasilkan output

yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran, maka input A sebesar

0,20 V termasuk logic 0 dan output sebesar 0,10 V termasuk logic 0 adalah

benar adanya dan LED dalam keadaan tidak menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan maksimum logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 0,8 V dan menghasilkan output yang berlogic 0 yang

mempunyai level tegangan sebesar 0,10 V , Pada gerbang logika EXOR

berlaku persyaratan bila kedua input memiliki nilai logic yang berbeda

maka outputnya akan 1, maka saat diuji dengan diberikan input A dan B

yang mempunyai logic (A=0 + B=0) maka akan menghasilkan output yang

berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran, maka input A sebesar 0,8 V

termasuk logic 0 dan output sebesar 0,10 V termasuk logic 0 adalah benar

adanya dan LED dalam keadaan tidak menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan minimum yang mempunyai logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 0,3 V dan menghasilkan output yang

berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , Pada gerbang

logika EXOR berlaku persyaratan bila kedua input memiliki nilai logic yang

berbeda maka outputnya akan 1, maka saat diuji dengan diberikan input A

dan B yang mempunyai logic (A=0 + B=1) maka akan menghasilkan output

yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran, maka input A sebesar

0,3 V termasuk logic 0 dan output sebesar 3,1 V termasuk logic 1 adalah

benar adanya dan LED dalam keadaan menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan maksimum logic 0 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang terbaca pada input

A adalah sebesar 0,2 V dan menghasilkan output yang berlogic 1 yang

mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , Pada gerbang logika EXOR

berlaku persyaratan bila kedua input memiliki nilai logic yang berbeda

maka outputnya akan 1, maka saat diuji dengan diberikan input A dan B

yang mempunyai logic (A=0 + B=1) maka akan menghasilkan output yang

(42)

termasuk logic 0 dan output sebesar 3,1 V termasuk logic 1 adalah benar

adanya dan LED dalam keadaan menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan maksimum yang mempunyai logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 5 V dan menghasilkan output yang

berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , Pada gerbang

logika EXOR berlaku persyaratan bila kedua input memiliki nilai logic yang

berbeda maka outputnya akan 1, maka saat diuji dengan diberikan input A

dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=0) maka akan menghasilkan output

yang berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran, maka input A sebesar

5 V termasuk logic 1 dan output sebesar 3,1 V termasuk logic 1 adalah

benar adanya dan LED dalam keadaan menyala

 Saat potensiometer dirubah dalam keadaan minimum logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 0) maka level tegangan yang terbaca pada

input A adalah sebesar 2,1 V dan menghasilkan output yang berlogic 1 yang

mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V , Pada gerbang logika EXOR

berlaku persyaratan bila kedua input memiliki nilai logic yang berbeda

maka outputnya akan 1, maka saat diuji dengan diberikan input A dan B

yang mempunyai logic (A=1 + B=0) maka akan menghasilkan output yang

berlogic 1 yang sesuai dengan tabel kebenaran, maka input A sebesar 2,1 V

termasuk logic 1 dan output sebesar 3,1 V termasuk logic 1 adalah benar

adanya dan LED dalam keadaan menyala

 Saat potensiometer dalam keadaan maksimum yang mempunyai logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 4,9 V dan menghasilkan output yang

berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar 0,6 V , Pada gerbang

logika EXOR berlaku persyaratan bila kedua input memiliki nilai logic yang

berbeda maka outputnya akan 1, maka saat diuji dengan diberikan input A

dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=1) maka akan menghasilkan output

yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran, maka input A sebesar

4,9 V termasuk logic 1 dan output sebesar 0,6 V termasuk logic 0 adalah

(43)

 Saat potensiometer dalam keadaan maksimum yang mempunyai logic 1 (dan input b dalam posisi memiliki nilai logic 1) maka level tegangan yang

terbaca pada input A adalah sebesar 2,2 V dan menghasilkan output yang

berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar 0,6 V , karena pada

gerbang logika EXOR berlaku persyaratan bila kedua input memiliki nilai

logic yang berbeda maka outputnya akan 1, maka saat diuji dengan

diberikan input A dan B yang mempunyai logic (A=1 + B=1) maka akan

menghasilkan output yang berlogic 0 yang sesuai dengan tabel kebenaran,

maka input A sebesar 2,2 V termasuk logic 1 dan output sebesar 0,6 V

termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

7. AND Gate 3 INPUT

 Saat input A , B , C mempunyai logic (A=0 , B=0 , C=0) , maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar

0,10 V , karena pada gerbang AND berlaku persamaan A.B.C=Y , maka

saat diuji dengan diberikan input A B dan C yang mempunyai logic (A=0 ,

B=0 , C=0) maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang sesuai dengan

tabel kebenaran, maka level tegangan output yang dihasilkan sebesar 0,10 V

termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

 Saat input A , B , C mempunyai logic (A=0 , B=0 , C=1) , maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar

0,10 V , karena pada gerbang AND berlaku persamaan A.B.C=Y , maka

saat diuji dengan diberikan input A B dan C yang mempunyai logic (A=0 ,

B=0 , C=1) maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang sesuai dengan

tabel kebenaran, maka level tegangan output yang dihasilkan sebesar 0,10 V

termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

 Saat input A , B , C mempunyai logic (A=0 , B=1 , C=0) , maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar

0,10 V , karena pada gerbang AND berlaku persamaan A.B.C=Y , maka

(44)

B=1 , C=0) maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang sesuai dengan

tabel kebenaran, maka level tegangan output yang dihasilkan sebesar 0,10 V

termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

 Saat input A , B , C mempunyai logic (A=0 , B=1 , C=1) , maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar

0,15 V , karena pada gerbang AND berlaku persamaan A.B.C=Y , maka

saat diuji dengan diberikan input A B dan C yang mempunyai logic (A=0 ,

B=1 , C=1) maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang sesuai dengan

table kebenaran, maka level tegangan output yang dihasilkan sebesar 0,15 V

termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

 Saat input A , B , C mempunyai logic (A=1 , B=0 , C=0) , maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar

0,10 V , karena pada gerbang AND berlaku persamaan A.B.C=Y , maka

saat diuji dengan diberikan input A B dan C yang mempunyai logic (A=1 ,

B=0 , C=0) maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang sesuai dengan

table kebenaran, maka level tegangan output yang dihasilkan sebesar 0,10 V

termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

 Saat input A , B , C mempunyai logic (A=1 , B=0 , C=1) , maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar

0,10 V , karena pada gerbang AND berlaku persamaan A.B.C=Y , maka

saat diuji dengan diberikan input A B dan C yang mempunyai logic (A=1 ,

B=0 , C=1) maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang sesuai dengan

table kebenaran, maka level tegangan output yang dihasilkan sebesar 0,10 V

termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

 Saat input A , B , C mempunyai logic (A=1, B=1 , C=0) , maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar

0,10 V , karena pada gerbang AND berlaku persamaan A.B.C=Y , maka

saat diuji dengan diberikan input A B dan C yang mempunyai logic (A=1 ,

(45)

table kebenaran, maka level tegangan output yang dihasilkan sebesar 0,10 V

termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan tidak

menyala

 Saat input A , B , C mempunyai logic (A=1 , B=1 , C=1) , maka akan menghasilkan output berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,1

V , karena pada gerbang AND berlaku persamaan A.B.C=Y , maka saat

diuji dengan diberikan input A B dan C yang mempunyai logic (A=1 , B=1 ,

C=1) maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang sesuai dengan tabel

kebenaran, maka level tegangan output yang dihasilkan sebesar 3,1 V

termasuk logic 1 adalah benar adanya dan LED dalam keadaan menyala

8. EX-OR Gate dengan NOT Gate, AND Gate, dan NOR Gate

 Saat input A dan B mempunyai logic (A=0 , B=0) maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar 0,15 V . karena

pada gerbang logika EXOR berlaku persamaan apbila kedua input memiliki

nilai logic yang berbeda maka outputnya akan 1 , maka saat diuji dengan

diberikan input (A=0 , B=0) maka akan menghasilkan output yang berlogic

0 yang sesuai dengan tabel kebenaran, maka level tegangan output yang

dihasilkan sebesar 0,15 V termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED

dalam keadaan tidak menyala.

 Saat input A dan B mempunyai logic (A=0 , B=1) maka akan menghasilkan output berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,1 V . karena

pada gerbang logika EXOR berlaku persamaan apbila kedua input memiliki

nilai logic yang berbeda maka outputnya akan 1 , maka saat diuji dengan

diberikan input (A=0 , B=1) maka akan menghasilkan output yang berlogic

1 yang sesuai dengan tabel kebenaran, maka level tegangan output yang

dihasilkan sebesar 3,1 V termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED

dalam keadaan menyala

 Saat input A dan B mempunyai logic (A=1 , B=0) maka akan menghasilkan output berlogic 1 yang mempunyai level tegangan sebesar 3,15 V . karena

pada gerbang logika EXOR berlaku persamaan apbila kedua input memiliki

nilai logic yang berbeda maka outputnya akan 1 , maka saat diuji dengan

(46)

1 yang sesuai dengan tabel kebenaran, maka level tegangan output yang

dihasilkan sebesar 3,15 V termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED

dalam keadaan menyala

 Saat input A dan B mempunyai logic (A=1 , B=1) maka akan menghasilkan output berlogic 0 yang mempunyai level tegangan sebesar 0,20 V . karena

pada gerbang logika EXOR berlaku persamaan apbila kedua input memiliki

nilai logic yang berbeda maka outputnya akan 1 , maka saat diuji dengan

diberikan input (A=1 , B=1) maka akan menghasilkan output yang berlogic

0 yang sesuai dengan tabel kebenaran, maka level tegangan output yang

dihasilkan sebesar 0,20 V termasuk logic 0 adalah benar adanya dan LED

dalam keadaan tidak menyala

4.2 Kesimpulan

Setelah kami melakukan percobaan/praktikum, kami membuat sebuah kesimpulan

bahwa masing – masing gerbang logika mempunyai sifatnya masing-masing dalam

merespon sinyal masukan, output yang dihasilkan pun akan berbeda akibat perbedaan

karakteristik dari masing-masing gerbang tersebut, akibatnya penentuan output sangat

ditentukan oleh gerbang yang kita pakai, oleh karena itu kita harus membuat rancangan

terlebih dahulu sebelum membuat sebuah rangkaian agar kita dapat menentukan gerbang

apa yang harus kita pergunakan agar rangkaian menjadi lebih singkat dan effisien, karena

semakin ringkas rangkaian yang kita buat maka semakin mengurangi biaya pembuatan

rangkaian tersebut.

Selain itu kesimpulan yang kami dapatkan perihal level tegangan adalah, teori

tentang logic 1 yang menghasilkan level tegangan antara 2V-5V dan logic 0 yang level

menghasilkan tegangan sebesar 0V - 0,8V terbukti benar adanya, walaupun ada sebagian

logic 0 terbaca melewati 0,8 V itu masih dalam batas wajar akibat dari adanya toleransi

dari resistor yang digunakan pada saat pengukuran tersebut.

Ringkasan Kesimpulan kami perihal gerbang logika adalah sebagai berikut :

a. Gerbang logika NOT (NOT Gate) juga biasa disebut inverter mempunyai satu input,

dimana hasil outputnya akan selalu bertolak belakang (kebalikan) dari inputnya, apabila

(47)

b. Gerbang logika AND (AND Gate) adalah gerbang logika yang mempunyai 2 input dan

ada juga yang mempunyai 3 input, dan gerbang AND mempunyai prinsip perkalian

dimana semua input harus bernilai 1 agar dapat menghasilkan output yang berlogic 1.

c. Gerbang logika OR (OR Gate) mempunyai 2 atau lebih sinyal input. Mempunyai

prinsip penjumlahan dimana salah satu dari inputnya harus mempunyai logic 1 agar

menghasilkan output yang berlogic 1.

d. Gerbang logika NAND (NAND Gate) adalah kebalikan dari gerbang AND (AND gate) ,

yang dimana untuk menghasilkan output yang berlogic 1 maka semua input tidak boleh

memiliki logic yang bernilai sama, contohnya gerbang NAND 2 input harus bernilai

logic 0,1 atau 1,0 agar mempiliki output yang berlogic 1`

e .Gerbang logika NOR (NOR Gate) adalah inverter dari OR. yang dimana untuk

menghasilkan output yang berlogic 1 maka seluruh inputnya harus mempunyai logic

yang bernilai 0.

f. Gerbang logika EXOR (EXOR Gate) adalah gerbang logika yang memerlukan input

yang memiliki nilai logic yang berbeda agar hasil output bernilai 1

g. Dari keseluruhan rangkaian , telah teruji bahwa LED akan menyala apabila menerima

input yang berlogic 1

h. Dan dari keseluruhan rangkaian , mulai dari tabel kebenaran dan teori dasar yang telah

(48)

Daftar Pustaka

http://goresan-kecil-chara.blogspot.com/2013/07/apa-itu-gerbang-logika.html

Gambar

Gambar diatas adalah Gerbang Logika Not, memiliki tabel kebenaran
Tabel Kebenaran dari OR Gate adalah seperti gambar berikut
Tabel kebenaran dari NOR Gate ini adalah seperti berikut ;
gambar 4.8
+6

Referensi

Dokumen terkait

Cara sederhana untuk memperoleh tegangan bias yang menjamin transistor dalam keadaan konduksi saat tegangan input kurang dari tegangan cut-in adalah dengan

Pada saat nilai tegangan potensiometer kurang dari 2.50V (dalam keadaan listrik padam) dan posisi lift berada diantara dua lantai, motor servo dapat bekerja dengan baik

Antropometri dengan dimensi statis adalah pengukuran yang dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan posisi statis atau diam6. Atropometri statis ini meliputi

Potensiometer adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mengukur beda potensial (tegangan) antara dua elektroda yang dicelupkan ke dalam larutan, dimana salah

Pada rangkaian gerbang NAND Gate , jika kedua input dalam keadaan high (1), maka lampu LED akan mati (0), dimana gerbang ini merupakan kombinasi dari maka lampu LED akan mati

0. 'alam keadaan output regulator a, tiga-fasa minimum* memasukkan saklar &... Men,atat harga rata-rata dari tegangan output* arus beban* arus input dalam salah satu fasa*

Jawab: sebagai input Logic untuk membedakan apakah digunakan untuk memindahkan data dari A ke B atau dari B ke A.. Apakah pengaruh keadaan input E dalam

Pastikan seluruh switch-switch beban dalam keadaan “OFF”, kemudian masukkan MCB Q2 ke posisi “ON” 10.Naikkan arus beban la secara bertahap dengan memasukkan switch beban ke posisi