• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sk Panduan Case Manager

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sk Panduan Case Manager"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KOTA TANJUNGPINANG

KOTA TANJUNGPINANG

 Jalan Sudirman No.798 Kota Tanjungpinang Telp. 0771- 313000 Fax. 0771-21733  Jalan Sudirman No.798 Kota Tanjungpinang Telp. 0771- 313000 Fax. 0771-21733

SURAT KEPUTUSAN SURAT KEPUTUSAN

PIMPINAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PIMPINAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANJUNGPINANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANJUNGPINANG

NOMOR

NOMOR : : TAHUN TAHUN 20172017 T E N T A N G

T E N T A N G

PANDUAN PELAKSANAAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT PANDUAN PELAKSANAAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT

(CASE MANAGER) (CASE MANAGER)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANJUNG PINANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANJUNG PINANG

PIMPINAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PIMPINAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANJUNGPINANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANJUNGPINANG

Menimbang a.

Menimbang a. bahwa rumah sakit merupakan salah satu unsur strategisbahwa rumah sakit merupakan salah satu unsur strategis dalam uoaya

dalam uoaya meningkatkameningkatkan derajat n derajat kesehatan masyarakat;kesehatan masyarakat; b.

b. bahwa prinsip penigkatan mutu antara lain adalahbahwa prinsip penigkatan mutu antara lain adalah memenuhi kebutuhan pasien, mengukur dan menilai memenuhi kebutuhan pasien, mengukur dan menilai pelayanan yang diberikan, memperbaiki proses penilaian, pelayanan yang diberikan, memperbaiki proses penilaian, dan meningkatkan mutu pemberi pelayanan;

dan meningkatkan mutu pemberi pelayanan; c.

c. bahwa sesuai dengan pertimbangan butir a dan b diatas,bahwa sesuai dengan pertimbangan butir a dan b diatas, perlu adanya Keputussan Direktur Rumah Sakit tentang perlu adanya Keputussan Direktur Rumah Sakit tentang Panduan Pelaksanaan Manager Pelayanan Pasien (Case Panduan Pelaksanaan Manager Pelayanan Pasien (Case Manager).

Manager). d.

d. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayananbahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang, maka Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang, maka diperlukan pelaksanaan asesmen pasien yang bermutu diperlukan pelaksanaan asesmen pasien yang bermutu tinggi;

tinggi;

Mengingat

Mengingat : : 1.1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 TahunUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

2009 tentang Rumah Sakit;

2.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129 tahun 2008Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal RS;

tentang Standar Pelayanan Minimal RS;

3.

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438 tahun 2010Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran;

tentang Standar Pelayanan Kedokteran;

4.

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 tahun 2011Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

5.

(2)

No.1333/MenKes/SK/XII/1999 tahun 1999, tentang Standar Pelayanan RS;

6. Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 53 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang;

7. Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 44 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Dan  Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah;

8. Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 10 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang;

9. Keputusan Walikota Tanjungpinang Nomor 223 tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Penetapan Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN TENTANG PANDUAN PELAKSANAAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA  TANJUNGPINANG

Kesatu : Manajer Pelayanan (Case Manager) adalah suatu proses kolaboratif mengenai asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi asuhan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien dan keluarganya yang komperhensif, melalui komunikasi dan sumber daya yang tersediasehingga memberi hasil (outcome)  yang bermutu dengan biaya efektif;

Kedua : Manager Pelayanan (Case Manager) terdiri dari dokter umum atau perawat dengan pendidikan S1 yang memiliki pengalaman minimal 3-5 tahun dalam pelayanan medis.;

Ketiga

Keempat

:

:

Panduan Pelaksanaan Manager Pelayanan Pasien Rumah Sakit (Case Manager) Rumah Sakit Umum Daerah Kota  Tanjungpinang harus dijadikan acuan dalam memberikan

pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota  Tanjungpinang;

(3)

hari diketemukan kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tanjungpinang Pada tanggal : 24 Agustus 2017

PIMPINAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KOTA TANJUNGPINANG

(4)

LAMPIRAN 1

KEPUTUSAN PIMPINAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANJUNGPINANG

NOMOR : Tahun 2017

 TANGGAL : Agustus 2017

PANDUAN PELAKSANAAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANJUNG PINANG

A. DEFINSI

1. Pasien, adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit

2. Pelayanan  adalah pemberian jasa manfaat bagi mereka yang mebutuhkan.

3. Pelayanan Berfokus Pada Pasien  adalah pasien sebgai PUSAT pelayanan.

4. Manajemen Pelayanan Pasien (MPP) adalah suatu proses kolaboratif mengenai assesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi asuhan, evaluasi, dan advokasi untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien dan keluarganya yang komprehensif, melalui komunikasi dan sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil (outcome) yang bermutu dengan biaya-efektif.

5. Perawat Penanggung Jawab Perawatan (PPJP) adalah seorang perawat  yang bertanggung jawab atas asuhan keperawatan seorang pasien.

6. System Pengelolaan Pelayanan Pasien  adalah suatu metode dalam perawatan pasien dimana assessment , perencanaan, implementasi dan evaluasi serta keberlangsungan pelayanan kesehatan pasien baik selama maupun pasca perawatan di RSUD Kota Tanjungpinang, dikordinasikan secara terpadu dan menyeluruh.

7. Satuan Medik Fungsional (SMF)  adalah pengorganisasian dokter dokter dalam suatu kelompok sesuai rumpun ilmu yang sama.

8. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)  adalah seorang dokter/dokter spesialis/dokter gigi/dokter gigi spesialis yang bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien.

9. Panduan Praktek Klinik  adalah suatu instruksi/langkah yang dibakukan untuk penyelesaian proses kerja rutin berdasarkan consensus bersama dalam melaksanakan berbagai tindakan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan standar profesi.

10. Clinical pathway  adalah pedoman kolaboratif  untuk merawat pasien  yang berfokus pada diagnosis, masalah klinis sesuai tahapan

(5)

11. Rekam medis  adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen yang berisi identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

B. RUANG LINGKUP

Diagram sistem pelayanan berfokus pada pasien

1. Pelayanan fokus pada pasien (Pattient Centered Care) a. Martabat dan Respek

 Pemberi pelayanan kesehatan harus menghargai pandangan dan pilihan pasien serta keluarga

 Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien dan keluarga

b. Berbagi informasi

 Pemberian pelayanan kesehatan mengkonsumsikan dan berbagi informasi secara lengkap dengan pasien dan keluarga

 Pasien dan keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat.

c. Partisipasi

Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam asuhan dan pengambilan keputusasn serta pilihan mereka.

d. Kolaborasi/kerjasama

Pasein dan keluarga adalah mitra pemberi pelayanan kesehatan. Pemberi pelayanan kesehatan bekerjasama dengan pasien dan keluarga dalam pengembangan, implementasi, dan evaluasi kebijakan dan program.

2. Tujuan

 Tujuan MPP adalah untuk melibatkan pasien dalam asuhan yang dialaminya. Bagaimana pasien merasa menjadi bagian dalam keputusan

Direktur Kabid. YanMed Kabid. Keperawatan Case Manager RS DPJP Pasien & Keluarga PPJP Pasien & Keluarga Kebijakan pelayanan RS komite keperawatan S.A.K Umum Khusus Komite Medik &SMF PPK-CP Algoritma

(6)

pengobatan dan rencana asuhan, maka mereka akan memperoleh manfaat. Hal yang sama juga berlaku bagi keluarganya. Bila keluarga  yang mempunyai relasi erat, suatu kemitraan dengan rumah sakit yang

melayani orang yang mereka kasihi, mereka akan kurang merasa khawatir

3. Hubungan Profesional

Para MPP harus mempunyai hubungan kerja professional dengan para dokter dan staf klinis. Mereka juga harus terbiasa dengan pelayanan penagihan (billing), pelayanan bantuan finansial, bantuan/dukungan dari komunitas serta pelayanan kerohanian.

4. Hubungan dengan pasien

Penting bagi para MPP untuk memiliki relasi dengan pasien dan keluarga. MPP perlu memelihara rasa saling percaya yang menunjukan kepada pasien bahwa mereka terlibat untuk menfaat dan kepentingan pasien. Untuk itu MPP perlu memperhatikan secara aktif kebutuhan dan keinginan pasien.

5. Kelompok pasien

MPP sebaiknya memberikan perhatian lebih kepada pasien-pasien dalam kelompok: anak-anak, usia lanjut, dan yang dengan penyakit kronis.

Dalam pelaksanaan manajemen pelayanan pasien, MPP dapat menangani 25-75 pasien, tergantung kondisi kerumitan, system pelayanan klinis, budaya kerja rumah sakit.

6. Fungsi manager pelayanan pasien a. Assesmen utilitas

Mampu mengakses semua informasi dan data untuk mengevaluasi manfaat/utilitas, untuk kebutuhan manajemen pelayanan pasien. (semua informasi dan data akurat, lengkap yang mudah diakses tentang kebutuhan klinis, finansial, serta social pasien)

b. Perencanaan

Dengan assesmen yang lengkap, disusun perencanaan untuk pelaksanaan manajemen pelayana pasien. Perencanaan tersebut mencerminkan kelayakan/kepatutan dan efektifitas-biaya dari pengobatan madis dan klinis serta kebutuhan pasien untuk mengambil keputusan.

c. Fasilitasi

 Tugas ini mencakup interaksi antara MPP dan para anggota tim pemberi pelayanan kesehatan, perwakilan pembayaran, serta pasien/keluarga  yang mencari/menginginkan pembebasan dari hambatan namun dapat

mempengaruhi kinerja/hasil, serta menjaga kontinuitas pelayanan. d. Advokasi

Mewakili kepentingan pasien adalah inti dari peran MPP. Tetapi peran ini juga menjangkau pemangku kepentingan lain. MPP diharapkan melakukan advokasi untuk opsi pengobatan yang dapat diterima setelah berkonsultasi dengan DPJP, termasuk rencana pemulangan yang aman. Advokasi perlu mempertimbangkan system nilai pasien, kemampuan

(7)

finansial termasuk atas jaminan pembiayaan, pilihan, serta kebutuhan pelayanan kesehatannya.

7. Kualifikasi manajer pelayanan pasien a. Kualifikasi

i. Dokter umum atau perawat dengan pendidikan S1

ii. Pengalaman minimal 3-5 tahun delam pelayanan klinis

 Dokter : sebagian dokter ruangan

 Perawat : sebagai kepala ruangan b. Pelatihan tambahan

 Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan klinis terkait dengan penyusunan dan penerapan SPO Pelayanan kedokteran yang terdiri dari panduan praktik klinis, alur klinis (clinical pathway), algoritme, protocol, standing order.

 Pelatihan pelayanan focus pada pasien (PFP) / Patient Centered Care (PCC)

 Pelatihan pelayanan perasuransian, jaminan kesehatan nasional,

INA-CBG’s

 Pelatihan tentang perencanaan pulang (Discharge Planning) untuk kontinuitas pelayanan

 Pelatihan manajemen risiko

 Pelatihan untuk meningkatkan soft skill (pengetahuan aspek psiko-sosial, hubungan interpersonal, komunikasi, dbs).

C. TATALAKSANA

1. Melakukan skrining pasien yang mebutuhkan case manajer, pada waktu admisi, atau bila dibutuhkan pada waktu dirawat inap berdasarkan pelayanan pasien yang meliputi:

a. Resiko tinggi b. Biaya tinggi

c. Pelayanan pasein dengan potensi komplain tinggi d. Kasus dengan penyakit kronis

e. Kemungkinan system pembiayaan yang kompleks f. LOS yang melampaui ketentuan dalam PPK dan CP

g. Rencana pemulangan kritis dan yang membutuhkan kontinuitas pelayanan

h. Kasus kompleks/rumit dengan pasien rawat bersama

2. Mengevaluasi rekam medik untuk memastikan bahwa telah dilakukan: a. Pemberian informasi hak dan kewajiban pasien dan keluarga

b. General Consent c. Asesmen Awal d. Asesmen Gizi

e. Asesmen Kebutuhan Rohani f. Asesmen Kebutuhan Privasi

g. Pemberian edukasi pasien dan keluarga h. Discharge Planing

(8)

 j. Formulir rekam medik lainnya sesuai kebutuhan ( Information to Consent , Inform Concent  dan lain-lain)

3. Setelah pasien ditentukan sebagai klien MPP, maka dilakukan assesmen utilitas dengan mengumpulkan berbagai informasi klinis, psiko-sosial, sosio-ekonomis.

4. Menyusun rencana manajemen pelayanan pasien tersebut, berkolaborasi dengan DPJP serta para anggota tim klinis lainya, yang mencerminkan kelayakan/kepatutan dan efektivitas-biaya dari pengobatan medis dan klinis serta kebutuhan pasien untuk mengambil keputusan.

5. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan terhadap pasien, mengisi dan memantau pelaksanaan CP serta PPK pada area prioritas.

6. Memantau pengembalian rekam medik yang telah terisi lengkap, benar dan jelas dalam kurun 2x24 jam sejak pasien keluar rumah sakit (RS) 7. Memonitor dan mengevaluasi pelayanan sejak masuk sampai keluar

rumah sakit

8. Melaporkan aktivitas MPP sesuai format pelaporan

D. DOKUMENTASI

Checklist Tugas Case Manager

PIMPINAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KOTA TANJUNGPINANG

Gambar

Diagram sistem pelayanan berfokus pada pasien

Referensi

Dokumen terkait

Unit Organisasi : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI KEPRI TANJUNGPINANG. Sub Unit Organisasi : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI

Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Bogor Bagian Timur maka telah didirikan Rumah Sakit Umum Daerah Cileungsi, sehingga perlu diatur retribusi

Melalui studi banding di Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong, diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah Serui mendapat gambaran tentang, Sistem Pelayanan dan Standar

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Saras Husada Purworejo Nomor 4451249/2013 Tahun 2013 tentang Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS). Rumah Sakit Umum Daerah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah strategi humas dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar, bertujuan untuk

Sebagai bagian dari Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh, instalasi rawat jalan berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang menjamin mutu dan

bahwa dalam rangka memantau dan memotivasi upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Martapura dipandang perlu dibentuk

 bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan untuk Memastikan