• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kimia Dasar Kel 2 Asam Basa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kimia Dasar Kel 2 Asam Basa"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MAKALAH

KIMIA DASAR

KIMIA DASAR

ASAM DAN BASA

ASAM DAN BASA

DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 KELOMPOK 2

Muliadi

(170140128)

Muliadi

(170140128)

Safrina

Safrina melya

melya

(170140130)

(170140130)

 Arif setiawan dika

 Arif setiawan dika

(170140131)

(170140131)

Novi

Novi ta

ta dewi

dewi

(170140132)

(170140132)

Muammar

Muammar khadafi

khadafi (170140133)

(170140133)

Lisa

Lisa andriani

andriani

(170140136)

(170140136)

M.

M. firman

firman maulana

maulana (170140137)

(170140137)

DOSEN PEMBIMBING DOSEN PEMBIMBING

Dr. Suryati, ST, MT

Dr. Suryati, ST, MT

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

LHOKSEUMAWE

LHOKSEUMAWE

2017/2018

2017/2018

(2)

KATA PENGANTAR

 Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan karunia dan hidayahnya sehingga kami masih diberikan kesadaran dan kemauan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah teknik kimia dengan judul “ ASAM DAN BASA” sesuai dengan waktu yang telah di

tentukan. Laporan ini kami susun berdasarkan berbagai referensi yang kami ambil serta ilmu yang kami peroleh selama pembelajaran yang kami ikuti.

Makalah kimia dasar yang telah kami susun ini di buat dalam rangka memenuhi tugas dari dosen pembimbing dan merupakan tanggung jawab kami sebagai mahasiswa untuk

menyelesaikan materi presentasi.

Dengan selesainya penyusunan makalah ini kami mengucapan terima kasih kepada dosen pembimbing maupun kepada kawan kawan kelompok dua yang senantiasa bekerja sama dalam membantu penyusunan makalah ini. Semoga dengan selesainya makalah ini, kami dapat mempresentasikan hasil kerja kami dengan maksimal.

Kami sangat menyadari keterbatasan dan kelemahan juga masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu kami mohon maaf jika adanya kekeliruan dalam penyampaian materi ini. Kami juga sangat mengharapkan kritik dan saran dari dosenpembimbing maupun dari kawan kawan sekalian, agar kami dapat menyusun makalah yeng lebih baik lagi kedepannya.

Lhokseumawe, 16 November 2017

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1 1.2 Tujuan ... 1 1.3 Rumusan masalah ... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian asam basa ... 2

2.2 Teori asam basa ... 6

2.3 Konsep pH ... 9

2.4 Larutan penyangga (buffer) ... 10

2.5 Hidrolisa ... 11

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kumpulan soal ... 12

BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan ... 18

4.2 Saran ... 18

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Senyawa asam dan basa sering ditemukan dan berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Contoh bahan yang bersifat asam yaitu pada buahan-buahan misalnya lemon dan jeruk. Sedangkan contoh bahan yang bersifat basa yaitu sabun dan deterjen. Untuk menjelaskan mengenai senyawa asam dan basa, terdapat beberapa teori asam basa, diantaranya yaitu teori  Arrhenius, teori Bronsted-Lowry, dan teori asam basa Lewis

Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membedakan antara senyawa asam dan basa, misalnya dengan menggunakan indikator lakmus. Senyawa asam dapat mengubah lakmus biru menjadi berwarna merah, sebaliknya senyawa basa dapat mengubah lakmus merah menjadi berwarna biru. Selain itu, untuk membedakan apakah suatu senyawa bersifat asam atau basa dapat juga menggunakan indikator phenolphthalein. Jika setelah penambahan phenolphthalein warna larutan berubah menjadi merah muda atau pink, maka larutan tersebut bersifat basa. Senyawa asam dan basa masing-masing memiliki sifat spesifik yang dapat membedakannya satu sama lain, misalnya dengan rasanya. Senyawa asam cenderung memiliki rasa masam, sedangkan senyawa basa memiliki rasa agak pahit. Perbedaan lain yang dapat membedakan kedua senyawa ini yaitu kemampuannya melarutkan zat lain. Senyawa asam bersifat korosif sehingga dapat melarutkan beberapa logam aktif, sedangkan senyawa basa dapat melarutkan lemak. Oleh karena itu, abu gosok yang bersifat basa dapat digunakan untuk mencuci sisa lemak yang ada di piring.

1.2 Tujuan

 Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Kimia Anorganik II. 2. Untuk mengetahui berbagai teori asam basa.

3. Mengetahui dan memahami materi mengenai asam dan basa.

1.3 Rumusan Masalah

 Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah : 1. Apa definisi dari asam dan basa?

2. Bagaimana sifat-sifat dari asam dan basa? 3. Apa sajakah jenis-jenis asam dan basa?

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Asam dan Basa

Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis termasuk Antoine Lavoisier secara keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan karena is tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asam-asamasam-asam halida, HCI, HBr, dan HI.

Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari dua kata bahasa Yunani yaitu oxus (asam) dan gennan (menghasilkan) yang berarti “penghasil/pembentuk asam”. Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan oksigen dalam asam – asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh Lavoisier tersebut kemudian ditinggalkan. Kimiawan Inggris pada waktu itu, termasuk Humphry Davy berkeyakinan bahwa semua asam mengandung hidrogen. Setelah itu pada tahun 1884, ahli kimia Swedia yang bernama Svante  August Arrhenius dengan menggunakan landasan ini, mengemukakan teori ion dan kemudian

merumuskan pengertian asam. Basa dapat dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu saling menetralkan sehingga sifat asam dan basa dihilangkan.

Istilah asam berasal dari bahasa Latin “Acetum” yang berarti cuka, karena diketahui zat utama dalam cuka adalah asam asetat. yaitu zat yang berasa masam.

Basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Secara umum basa yaitu zat yang berasa pahit dan bersifat kaustik. Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.

2.1.1 Sifat- Sifat Asam dan Basa

 Ada beberapa sifat-sifat khusus untuk membedakan suatu zat atau senyawa berupa asam atau basa yaitu:

 Sifat Asam

Karena Ion hidrogen mempunyai muatan positif (makanya dikasih tanda plus (+) disebelah atas belakang H). Secara umum, Asam memiliki sifat sebagai berikut:

(6)

 Sentuhan : terasa menyengat bila disentuh dan dapat merusak kulit (terutama jika asam

pekat)

 Bersifat korosif terhadap logam. Dapat menyebabkan karat, dapat pula merusak jaringan

kulit/iritasi dan melubangi benda yang terbuat dari kain, kayu atau kertas jika konsentrasinya tinggi.

 Hantaran listrik : merupakan cairan elektrolit walaupun tidak selalu ionik (dapat

menghantarkan listrik walau tidak selalu berbentuk ion)

 Derajat keasaman (pH) lebih kecil dari 7

 Mengubah warna lakmus menjadi berwarna merah

 Sifat Basa

Sedangkan Ion hidroksida mempunyai muatan negatif (makanya dikasih tanda minus ( -) disebelah atas belakang OH). Basa adalah lawan dari asam. Secara umum, Basa memiliki sifat sebagai berikut:

 Rasa pahit jika dilarutkan dalam air (hanya untuk basa lemah)

 Sentuhan : terasa licin seperti sabun bila disentuh (hanya untuk basa lemah)  Bersifat kaustik (dapat merusak jaringan kulit/iritasi)

 Hantaran listrik : dapat menghantarkan listrik (merupakan larutan elektrolit)  Derajat keasaman (pH) lebih besar dari 7

 Mengubah warna lakmus menjadi berwarna biru  Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat  Dapat mengemulsi minyak

2.1.2 Jenis- Jenis Asam dan Basa

 Jenis- Jenis Asam

 Asam terbagi dua jenis yaitu Asam Kuat dan Asam Lemah.

a. A s am Kuat 

 yaitu Asam yang dapat terionisasi 100% dalam larutan Contoh asam Kuat:

o Asam sulfat (H2SO4)

o Asam klorida (HCl) o Asam nitrat (HNO3)

o Asam bromida (HBr) o Asam iodida (HI) o Asam klorat (HClO4)

b. A s am lemah

 yaitu Asam yang tidak terionisasi seluruhnya pada saat dilarutkan dalam air. Contoh asam lemah:

(7)

o Asam askorbat (C6H8O6)

o Asam karbonat (H2CO3)

o Asam sitrat (C6H8O7)

o Asam asetat / asam etanoat (CH3COOH)

o Asam laktat (C3H6O3)

o Asam fosfat

 Jenis- Jenis Basa

Seperti halnya asam, basa juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu Basa Kuat dan Basa Lemah

a. B as a K uat 

 yaitu Basa yang dapat terionisasi sempurna sesuai dengan unsure pembentuk basa tersebut.

Contoh basa kuat: o Litium hidroksida (LiOH) o Natrium hidroksida (NaOH) o Kalium hidroksida (KOH) o Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)

o Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)

o Rubidium hidroksida (RbOH) o Barium hidroksida (Ba(OH)2)

o Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)

b. Basa Lemah

yaitu basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan.  Amonia adalah salah satu contoh basa lemah. Sudah sangat jelas ammonia tidak mengandung ion hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida.

 Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99% amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan ion hidroksida. Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya konsentrasi OH- tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya (seperti halnya basa kuat).

Berikut ini contoh basa lemah : o gas amoniak (NH3)

o besi hidroksida (Fe(OH)2)

o Hydroksilamine (NH2OH)

o Aluminium hidroksida (Al(OH)3)

o Ammonia hydroksida (NH4OH)

o Metilamin hydroxide (CH3NH3OH

(8)

2.1.3 Indikator Asam Basa

Indikator asam  –  basa adalah zat kimia yang mempunyai warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa. Sifat itulah yang menyebabkan indikator asam  – basa dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam dan basa. Ada beberapa jenis indikator asam  –  basa diantaranya fenolftalein, metil orange, bromotimul biru, metil ungu, bromokresol ungu, fenol merah, timolftalein dan metil orange. Jika kita meneteskan larutan asam – basa kedalam larutan tersebut, kita akan melihat perubahan warna larutan indikator. Perhatikan tabel berikut:

2.2. Teori Asam Basa

2.2.1 Teori Asam Basa Arrhenius (

 S vante A ug us t A rr henius

)

Menurut Arrhenius (1884), asam adalah zat yang melepaskan ion H+ atau H3O+ dalam air.

Sedangkan basa adalah senyawa yang melepas ion OH- dalam air.

HA + aq  H+(aq) + A-(aq)

BOH + aq  B+(aq) + OH-(aq)

Di dalam air, ion H+ tidak berdiri sendiri, melainkan membentuk ion dengan H2O.

H+ + H

2O  H3O+ (ion hidronium)

Berdasarkan jumlah ion H+ yang dapat dilepaskan, asam dapat terbagi menjadi

1. Asam monoprotik  melepaskan 1 ion H+

Contoh : asam klorida (HCl)

HCl H+

(aq) + Cl-(aq)

Indikator asam - basa Warna yang dihasilkan

Larutan asam Larutan basa

Fenolftalein Bening Merah muda

Metil oranye Merah Kuning

Bromotimol biru Kuning Biru

Metil ungu Ungu Hijau

Bromokresol ungu Kuning Ungu

Fenol merah Kuning Merah

Timolftalien Bening Biru

(9)

2. Asam diprotik  melepaskan 2 ion H+

Contoh : asam sulfat (H2SO4)

H2SO4  H+(aq) + HSO4-(aq)

HSO4-  H+(aq) + SO42-(aq)

3. Asam triprotik  melepaskan 3 ion H+

Contoh : asam fosfat (H3PO4)

H3PO4  H+(aq) + H2PO4-(aq)

H2PO4-  H+(aq) + HPO42-(aq)

HPO42- H+(aq) + PO43-(aq)

Bila asam dan basa direaksikan, maka produk yang akan terbentuk adalah senyawa netral (yang disebut garam) dan air. Reaksi ini disebut sebagai reaksi pembentukan garam atau reaksi penetralan, yang akan mengurangi ion H+  dan OH-  serta menghilangkan sifat asam dan basa

dalam larutan secara bersamaan. Jika asam yang bereaksi dengan basa adalah asam poliprotik, maka akan dihasilkan lebih dari satu jenis garam. Misalnya pada rekasi antara NaOH dengan H2SO4.

NaOH + H2SO4   NaHSO4 + H2O

NaHSO4  + NaOH  Na2SO4 + H2O

Senyawa NaHSO4 disebut sebagai garam asam, yaitu garam yang tebentuk dari penetralan

parsial asam poliprotik. Garam asam bersifat asam, sehingga dapat bereaksi dengan basa membentuk produk garam lain yang netral dan air.

Konsep asam basa Arrhenius terbatas hanya pada larutan air, sehingga tidak dapat diterapkan pada larutan non-air, fasa gas dan fasa padatan dimana tidak ada H+ dan OH-.

Keunggulan atau kelebihan dari teori asam basa Arrhenius yaitu mampu menyempurnakan teori asam yang dikemukakan oleh Justus Von Liebig. Liebig menyatakan bahwa setiap asam memiliki hidrogen (asam berbasis hidrogen). Pernyataan ini tidak tepat, sebab basa juga memiliki hidrogen. Sedangkan kekurangan atau kelemahan dari teori asam basa Arrhenius yaitu:

 Teori asam basa Arrhenius terbatas dalam pelarut air, namun tidak dapat menjelaskan

reaksi asam-basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.

 Teori asam basa Arrhenius hanya terbatas sifat asam dan basa pada molekul, belum

(10)

 Tidak menjelaskan mengapa beberapa senyawa, yang mengandung hidrogen dengan

bilangan oksidasi +1 (seperti HCl) larut dalam air untuk membentuk larutan asam, sedangkan yang lain seperti CH4 tidak.

 Tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa yang tidak memiliki OH-, seperti Na2CO3

memiliki karakteristik seperti basa.

Pasangan asam-basa konjugasi secara singkat yaitu asam makin lemah, basa konjugasinya makin kuat.

Ka x Kb = Kw

2.2.2 Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

Teori Arrhenius ternyata hanya berlaku pada larutan dalam air. Teori ini tidak dapat menjelaskan fenomena pada reaksi tanpa pelarut atau dengan pelarut bukan air. Pada tahun 1923, Brönsted  – Lowry mengungkapkan bahwa sifat asam  – basa ditentukan oleh kemempuan senyawa untuk melepas / menerima proton (H+). Menurut Brönsted  –  Lowry, asam adalah

senyawa yang memberi proton (H+) kepada senyawa lain.

Contoh : HCl + H2O  H3O+ + Cl

-Sedangkan basa adalah senyawa yang menerima proton (H+) dari senyawa lain. Contoh : NH3 + H2O  NH4+ + OH

-Dalam larutan, asam / basa lemah akan membentuk kesetimbangan dengan pelarutnya. Misalnya HF dalam pelarut air dan NH3 dalam air.

HF + H2O  H3O+ + F

-NH3 + H2O  NH4+ + OH

-Pasangan a1 – b2 dan a2 – b1 merupakan pasangan asam – basa konjugasi.

 Asam konjugasi : asam yang terbentuk dari basa yang menerima proton

 Basa konjugasi : basa yang terbentuk dari asam yang melepas proton

Teori Brönsted  –  Lowry memperkenalkan adanya zat yang dapat bersifat asam maupun basa, yang disebut sebagai zat amfoter. Contohnya adalah air. Di dalam larutan basa, air akan bersifat asam dan mengeluarkan ion positif (H3O+). Sedangkan dalam larutan asam, air akan

bersifat basa dan mengeluarkan ion negatif (OH-).

a1

(11)

 Adapun kelebihan teori asam dan basa Bronsted  –  Lowry yaitu konsep yang telah disampaikan Bronsted dan Lowry mengenai Teori Asam Basa tidak terbatas hanya pada pelarut air saja, namun konsepnya dapat dengan jelas menjelaskan dan menerjemahkan mengenai reaksi asam dan basa dalam pelarut air, bahkan mengenai reaksi tanpa pelarut.

Contoh : Reaksi antara asam klorida, HCl, dengan amonia, NH3  dengan menggunakan pelarut

benzena. Reaksinya seperti ini :

HCl (benzena) + NH3 (benzena) -> NH4Cl(s)

Sedangkan kekurangan teori basa dan asam Bronsted  – Lowry yaitu teori Bronsted-Lowry memiliki kelemahan yaitu tidak mampu menjelaskan alasan suatu reaksi asam dengan basa dapat terjadi tanpa adanya transfer proton dari yang bersifat asam ke yang bersifat basa.

2.2.3 Teori Asam Basa Lewis

(Lewis)

Lewis mengelompokkan senyawa sebagai asam dan basa menurut kemampuannya melepaskan / menerima elektron. Menurut Lewis :

 Asam : - senyawa yang menerima pasangan elektron - senyawa dengan elektron valensi < 8

 Basa : - senyawa yang mendonorkan pasangan elektron - mempunyai pasangan elektron bebas

Contoh : Reaksi antara NH3 dan BF3

H3N: + BF3  H3NBF3

Nitrogen mendonorkan pasangan elektron bebas kepada boron. Pasangan elektron bebas yang didonorkan ditandai dengan tanda panah antara atom nitrogen dan boron.

Kelebihan teori Lewis ini adalah dapat menjelaskan reaksi penetralan yang dilakukan tanpa air. Misalnya pada reaksi antara Na2O dan SO3. Menurut Arrhenius, reaksi penetralan ini harus

dilakukan dalam air.

Na2O + H2O  2 NaOH

SO3 + H2O  H2SO4

2 NaOH + H2SO4  2 H2O + Na2SO4

Teori Lewis memberikan penjelasan lain untuk menjelaskan reaksi ini.

(12)

2 Na+ + O2- 2 Na+ + [ OSO 3 ]

2-Sedangkan kekurangan teori basa dan asam Lewis yaitu teori Lewis memiliki kelemahan yaitu hanya mampu menjelaskan asam-basa yang memiliki 8 ion atau oktet.

2.3 Konsep pH

 Air memiliki sedikit sifat elektrolit. Bila terurai, air akan membentuk ion H+  dan OH-.

Kehadiran asam atau basa dalam air akan mengubah konsentrasi ion  – ion tersebut. Untuk suatu larutan dalam air, didefinisikan  pH  dan pOH  larutan untuk menunjukkan tingkat keasaman.

Derajat keasaman (pH) Asam / Basa Kuat

Penentuan pH asam / basa kuat dihitung dengan persamaan pH = - log [H+]

pOH = - log [OH-]

Dalam satu liter air murni, terdapat ion H+ dan OH- dengan konsentrasi masing  – masing 10-7 M.

Sehingga, pH air murni adalah

pH = - log [10-7]

pH = 7

Hasil kali ion [H+] dan [OH-] dalam air selalu konstan, dan disebut tetapan air (K w).

Kw = [H+] [OH-] = 10-14

pH + pOH = 14

Derajat keasaman (pH) Asam / Basa Lemah

 Asam dan basa lemah hanya terurai sebagian dalam air. Bila asam lemah terurai dalam air :

HA + H2O = H3O+ + A

-Tetapan kesetimbangan untuk asam lemah (Ka) dinyatakan sebagai :

Ka = ] [ ] ].[ [ 3  HA  A O  H   

Nilai pH  asam lemah dinyatakan sebagai:  pH  =  Ka

.

 M 

M adalah nilai konsentrasi larutan yang akan ditentukan derajat keasamannya. Basa lemah terurai dalam air dengan reaksi

NH3 + H2O = NH4+ + OH

-Tetapan kesetimbangan untuk asam lemah (Ka) dinyatakan sebagai :

Kb = ] [ ] ].[ [ 3 4  NH  OH   NH   

(13)

Nilai pOH  basa lemah dinyatakan sebagai :  pOH  =  Kb

.

 M 

2.4 Larutan Penyangga (

Buffer 

)

Bila suatu larutan mengandung asam dan basa lemah, larutan tersebut dapat menyerap penambahan sedikit asam / basa kuat. Penambahan asam kuat akan dinetralkan oleh basa lemah, sedangkan penambahan basa kuat akan dinetralkan oleh asam lemah. Larutan seperti ini disebut sebagai larutan penyangga atau larutan buffer . Pada umumnya, larutan penyangga merupakan pasangan asam – basa konjugasi yang dibuat dari asam / basa lemah dan garamnya. Contohnya asam asetat (CH3COOH) dan natrium asetat (CH3COONa). Ion asetat (CH3COO-)

merupakan basa konjugat dari asam asetat. Untuk larutan penyangga, nilai pH dan pOH dinyatakan sebagai pH = pKa  + log ] [ ] [ asam  garam pOH = pKb  + log ] [ ] [ basa  garam 2.5 Hidrolisa

Bila garam bereaksi dengan air, maka akan terurai dan melepaskan asam atau basa bebas. BA + H2O = BOH + HA

Proses ini disebut sebagai hidrolisa. Salah satu produk reaksi ini (HA atau BOH) akan terurai kembali bila asam atau basa tersebut merupakan elektrolit kuat. Tetapan kesetimbangan reaksi hidrolisa (Kh) dinyatakan sebagai

Kh =

 Ka  Kw

( bila garam terbentuk dari basa kuat dan asam lemah )

atau Kh =

 Kb  Kw

( bila garam terbentuk dari asam kuat dan basa lemah )

Perbandingan antara bagian yang terhidrolisa dengan kadar garam semula disebut derajat hidrolisa ().

2.6 Aplikasi Asam Basa Dalam Kehidupan

 Asam merupakan kebutuhan industri yang vital. Empat macam asam yang paling penting dalam industri adalah asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat dan asam klorida. Asam sulfat (H2SO4)

merupakan cairan kental menyerupai oli. Umumnya asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, pengilangan minyak, pabrik baja, pabrik plastik, obat-obatan, pewarna, dan untuk pembuatan asam lainnya. Asam fosfat (H3PO4) digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen.

Namun, sangat disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah pencemaran di danau-danau dan aliran sungai.

(14)

 Asam nitrat (HNO3) banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak dan pupuk. Asam

nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit manusia. Asam klorida (HCl) adalah gas yang tidak berwarna yang dilarutkan dalam air. Asap HCl dan ion-ionnya yang terbentuk dalam larutan, keduanya berbahaya bagi jaringan tubuh manusia.

Dalam keadaan murni, pada umumnya basa berupa kristal padat. Beberapa produk rumah tangga yang mengandung basa, antara lain deodorant, antasid, dan sabun. Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida, Ca(OH)2  yang umumnya disebut soda kaustik suatu basa yang

berupa tepung kristal putih yang mudah larut dalam air. Basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak. Amoniak merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat, sehingga sangat mengganggu saluran pernafasan dan paru-paru bila gas terhirup.  Amoniak digunakan sebagai pupuk, serta bahan pembuatan rayon, nilon dan asam nitrat.

(15)

BAB III

PEMBAHASAN

1. Tentukan pH dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H+ sebesar 10− 4 M. Pembahasan:

Menghitung pH larutan atau pOH larutan. Dik:

[H+] = 10−4, dengan rumus yang pertama untuk mencari pH

2. Tentukan pH dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H+ sebesar 2 × 10−4M. Gunakan nilai log 2 = 0,3

Pembahasan :

[H+ ] = 2 × 10−4, dengan rumus yang sama,

Ingat sifat log berikut :

3. Suatu larutan diketahui memiliki nilai pH sebesar 3. Tentukan besar konsentrasi ion H+ dalam

larutan tersebut! Pembahasan :

pH = 3 [H+] = ...

(16)

4. Suatu larutan diketahui memiliki nilai pH sebesar 2,7. Tentukan besar konsentrasi ion H+ dalam

larutan tersebut dengan tanpa kalkulator, diberikan log 2 = 0,3! Pembahasan :

Dik: pH = 2,7 [H+] = ...

4. Suatu larutan diketahui memiliki pH sebesar 4,5. Tentukan pOH dari larutan tersebut! Pembahasan : Dik: pH = 4,5 pOH =... pH + pOH = 14 4,5 + pOH = 14 pOH = 14 − 4,5 = 9,5

5. Suatu larutan diketahui memiliki pOH sebesar 11,2. Tentukan pH dari larutan tersebut! Pembahasan : Dik : pOH = 11,2 pH =... pH + pOH = 14 pH + 11,2 = 14 pH = 14 − 11,2 = 2,8

6. Jika tetapan suatu asam HA 10−5, pH larutan HA 0,1 M adalah....

Pembahasan :

Menentukan pH melalui tetapan asam yang diketahui:

dimana:

Ka = tetapan ionisasi asam

M = konsentrasi asam Sehingga

(17)

7. Tentukan pH dari larutan H2SO4 0,005 M

Pembahasan :

H2SO4 termasuk asam kuat dan diasumsikan mengion dengan sempurna sebagai berikut:

H2SO4 → 2H+ + SO42−

0,005 M 0,01 M 0,005 M [H+] = 0,01 M = 10−2 M

pH = − log (10−2) = 2

8. Tentukan nilai pH larutan NH3 0,1 M diketahui Kb = 10−5!

Pembahasan :

Menentukan pOH dari basa lemah terlebih dahulu melalui tetapan ionisasi basa yang diketahui:

Sehingga

9. Jika harga Kb NH3 = 2  10−5 maka pH larutan NH3 0,2 M adalah....

Pembahasan :

(18)

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Asam dalam pelajaran kimia adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Asam terbagi atas dua maca yaitu asam kuat dan asam lemah. Asam mempunyai rasa asam dan bersifat korosif.

Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa memiliki pH lebih besar dari 7. Seperti hal-nya asam, basa juga terbagi dua macam yaitu basa kuat dan basa lemah.Basa mempunyai rasa pahit dan merusak kulit, terasa licin seperti sabun bila terkena kulit. Dan dapat menetralkan asam. Jika pH = 7, maka larutan bersifat netral. Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam. Jika pH > 7, maka larutan bersifat basa.

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini kami susun. Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih memperdalam materi mengenai bangun atom dan hubungan berkala. Alangkah baiknya jika mempelajari unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.

(19)

Daftar Pustaka

Keenan, Kleinfelter. Wood (1989). Kimia Untuk Universitas Jilid I. Jakarta: Erlangga. Goldberg, David E. (2004). Kimia Untuk Pemula Edisi kedua. Jakarta: Erlangga.

www.upi.ed:www.kimlemoet.wordpress.com/2013/03/08/perkembangan-teori-atom/. ; www.slideshare.net/marnitukah/makalah-struktur-atom-2 ;

Referensi

Dokumen terkait

pada waktu yang sama mengidentifikasi standar untuk digunakan untuk perbandingan1. di

Jumlah saham yang ditawarkan 215.000.000 Saham Biasa Atas Nama Seri B dengan nilai nominal Rp..

Kesadaran yang tumbuh bahwa keluarga memainkan peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak akan membuat kita lebih hati-hati untuk tidak mudah melemparkan

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan

2006 Instruktur Dalam Kegiatan Praktikum Fisika Lanjut bagi mahasiswa Program Pendidikan Fisika Jurusan Tadris Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung. FPMIPA UPI

Leaflet yang berfungsi persuasif: Leaflet segi isi pesan jenis leaflet ini lebih membujuk dan mengajak masyarakat agar sadar akan pentingnya pola makan yang seimbang dan bahaya

Ada bukti kuat kejadiannya mempunyai hubungan erat dengan sejumlah faktor ekstrinsik, diantaranya yang penting adalah jarang ditemukan pada perawan (virgo),

Apabila level tarif dibuat lebih rendah dari ambang batas ini, maka produk padi dan palawija di dalam negeri akan tergerus oleh produk-produk impor yang membanjir masuk, misalnya