FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS
(FMEA)
Topik : Alur pemberian obat kepada pasien rawat jalan dipoli anak RSIA Stella Maris
Tujuan : -Mengenali kemungkinan kegagalan/kesalahan pada setiap proses pemberian obat rawat jalan poli anak. -Melakukan perubahan prosedur terkait kemungkinan kegagalan/kesalahan.
Disusun oleh :
Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RSIA. Stella Maris
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) RSIA STELLA MARIS MEDAN
Topik : Alur pemberian obat kepada pasien rawat jalan dipoli anak RSIA Stella Maris
Tujuan : -Mengenali kemungkinan kegagalan/kesalahan pada setiap proses pemberian obat rawat jalan poli anak. -Melakukan perubahan prosedur terkait kemungkinan kegagalan/kesalahan.
A. PROSES PEMILIHAN
REGISTER DAN ASESMEN RESIKO RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK STELLA MARIS
TAHUN 2014 – 2015
Rekapan unit unit kerja. Tanggal: 31 agustus 2015 Pelaksana: Imelda Malau
No. Resiko Dampak A P Skor Resiko
Peringkat
Resiko Rekomendasi Tindakan Unit : Radiologi
1 Salah melakukan foto rontgen Kerugian pada pasien dan RS 1 1 1 2
Tindakan perbaikan segera dengan konfirmasi foto rontgen sesuai dengan
SPO 2 Kebocoran pada tabung x-ray Kerugian pada pasien, pekerja, radiasi, dan
RS 1 1 1 2
Perlu mendapat perhatian dari direksi untuk perbaikan alat
3 Salah memberikan faktor eksposi
( under exposure/ over exposure) Kerugian pada pasien dan RS 1 4 4 1
Perlu memperhatikan kondisi pasien dengan melihat berat badan pasien dan objek yang akan di foto
Unit : Farmasi
1 Ketidakjelasan resep Pasien mendapat obat yang salah 4 5 20 1 Konfirmasi kembali kepada dokter Penulis resep
2 Dosis obat terlalu kecil atau besar Efektivitas obat tidak terpenuhi atau resisten 3 3 9 3 Konfirmasi kepada dokter 3 Salah pemberian obat Pasien salah obat, efek obat tidak tercapai 4 4 16 2 Konfirmasi langsung ke pasien
4 Salah cara penyimpanan obat Obat rusak 1 4 4 4 Memperbaiki sistem penyimpanan obat 5 Salah penyampaian informasi obat Pasien salah mengunakan obat 2 2 4 5 Melakukan pelatihan dan kompetensi
apoteker Unit : Laboratorium
1 Penusukan vena / arteri > 1x Komplain pasien, kerugian RS 3 5 15 1 Pelatihan plebotomi, pemakaian sryringe Lebih kecil
2 Salah pengetikan hasil Komplain dokter, pasien, kerugian RS 1 5 5 3 Pengadaan LIS validasi hasil 3 Keterlambatan hasil lab Tingkat kepuasan pasien
Kerugian pada RS 1 5 5 3
Pengaturan pembagian tugas di lab, Penambahan analis
4 Sampel tertukar Hasil pemeriksaan darah salah 3 1 3 2 Taat SPO Unit : UGD
1 Pasien jatuh dan meninggal Tuntutan hukum ke RS 5 1 5 1 Lantai yang standart ( tidak licin) dan Memperluas ruang IGD
2 Gagal infus Citra RS menurun 2 4 8 4 Pengadaan vena dokter + pelatihan 3 Jumlah tempat tidur tidak
memadai
Pelayanan lambat mengakibatkan citra RS
menurun 2 5 10 3 Perluasan IGD dan penambahan BED 4 Tidak ada Infant warmer Bayi hipotermi
Tuntutan hukum dan citra RS menurun 3 4 12 2 Pengadaan infant warmer Unit : Kamar Bedah
1 Penundaan operasi Elektif Kerugian pada pasien, puasa lebih lama,
pasien cemas 3 4 12 1
Lakukan perbaikan secepatnya, baik itu Sistem, dan tanpa melibatkan pihak Management pusat
2 Infeksi luka operasi Kerugian pada pasien, peningkatan biaya
perawatan, reputasi RS 4 2 8 2
Meningkatkan sistem sterilisasi, pemakaian APO 7
3 Ketidak lengkapran infomconcent Kerugian pada pasien, pengetahuan pasien
dan keluarga kurang 1 2 2 4
Tindakan perbaikan dapat dijadwalkan kembali dan penanganan cukup dilakukan engan prosedur yang ada
4 Insiden tertinggalnya kain kasa Kerugian pada pasien, kerugian RS yaitu
reputasi 3 1 3 3 Resiko dapat diterima Unit : L IV Samanhudi
1 Kesalahan mengerjakan pesanan
dokter Proses penyembuhan pasien menjadi lama 3 3 6 2 Perbaikan secepatnya 2 Ketenagaan yang kurang
Beban kerja terlalu tinggi mengakibatkan stress, dan pelayanan tidak maksimal dan mengakibatkan kesalahan dalam melakukan tindakan
2 5 10 3
Perlu mendapat perhatian dari management dan perbaikan segera dilakukan
3 Tulisan dan therapi dari dokter tidak jelas
Mengakibatkan kesalahan tindakan dan
therapi 3 3 9 1
Perbaikan secepatnya dan perlu keterlibatan management 4 Pemakaian APD yang tidak tepat
Dapat terjadi infeksi riosokomial yang mengakibatkan hasil rawatan panjang biaya tinggi
2 5 10 3 Perbaikan secepatnya Unit : CSSD
1 Tidak memonitoring indikator steril
Kerugian pada RS, terjadinya infeksi dan kerugian pada pasien
1 2 2 3 Penambahan staff 2 Dekontaminasi instrument tidak
sesuai standart
Kerugian pada RS dan kerugian pada pasien 3 2 6 2 Membuat SPO sesuai standart 3 Kebakaran Kerugian pada RS, Kerugian pada staff dan 5 1 5 1 Pengadaan servis rutin untuk mesin
keselamatan staff Sterilisasi di CSSD + asuransi Unit : Teknisi
1 Debit Air Bersih kurang Operational RS tidak berjalan dengan lancar
dan reputasi RS menurun 1 2 2 3
Penambahan sumber air bersih / air Tanah
2 Bahan-bahan yang digunakan tidak standart
Kualitas dari hasil pekerjaan berkurang dan ketahanan dari hasil pekerjaan tidak
bertahan lama
3 3 9 2 Menggunakan bahan-bahan standar SNI 3 Alat pengaman diri tidak lengkap Resiko kecelakaan kerja 4 3 12 1 Melengkapi alat pengaman diri
Unit : IT
1 System HIS, ASOFT lambat Kerugian pada pasien, Kerugian pada RS 2 5 10 3
Mengganti server ( hardware) karena Data semakin bertambah, sedangkan Kemampuan server tidak sebanding Dengan data yang di olah
2 Switch Hub Utama Kerugian pada pasien, Kerugian pada RS 3 3 9 2
Memastikan Switch Hub Utama kondisi hidup, Pergantian Switch Hub jika kondisi rusak agar operational berjalan dan Menyediakan Spare / Backup Switch Hub Utama
3 Switch Hub Pendukung Kerugian pada pasien, Kerugian pada RS 2 4 8 4
Memastikan Switch Hub pendukung kondisi hidup, Pergantian Switch Hub jika kondisi rusak operational berjalan,
Menyediakan Spare/Backup Switch 4 Gangguan Listrik Kerugian pada pasien, Kerugian pada RS 3 5 15 1
Memastikan setiap Server, Komputer, dan Switch Utama memiliki UPS ( listrik cadangan), Menyediakan Spare/ Backup UPS
5 Sparepart Cadangan Kosong Kerugian pada pasien, Kerugian pada RS 1 5 5 5 Memastikan setiap Sparepart cadangan tersedia seperti : mouse, keyboard, switch
hub, Ups dan komputer
Memastikan kondisi sparepart cadangan apakah layak pakai
Unit : Gizi 1 Air Mati
Pengolahan makanan jadi terhambat, Diet pasien terlambat di distribusikan,
Kebersihan peralatan makan menurun
1 5 5 3 Bagian teknisi harus segera menindak Lanjutin apabila air mati
2 Diet pasien baru terlambat dilapor Keterlambatan pelayanan, Pasien Complain 1 4 4 4
Bagian keperawatan harus segera
mengonlinekan semua pasien baru masuk agar segera ditindak lanjutin bagian gizi 3 Peralatan makanan tidak memadai
Peralatan makanan tidak seragam,
Pelayanan ke pasien terhambat karena harus mengutip piring kotor terlebih dahulu
1 5 5 3
Setiap bulan harus dilakukan
penghitungan stok inventaris di unit gizi, Barang yang pecah segera di order 4 Kereta makan (trolley) tidak dapat
digunakan
Pekerjaan karyawan terganggu, Makanan
tumpah 2 5 10 2
Setiap bulan Roda Kereta makan(trolley) harus diminyaki agar berjalan lancar 5 Makanan dan minuman
terkontaminasi kuman Pasien dan pengunjung keracunan makanan 3 1 3 1
Melakukan kebersihan dapur setiap bulan dan pembuatan SPO hyegine dapur
Unit : Rawat Jalan 1 Salah Status ( catatan medis )
Dokter tidak mengetahui riwayat penyakit/pengobatan setiap kunjungan sebelumnya, akibatnya kurang optimal pelayanan kepada pasien
1 4 4 1
Perawat harus pastikan stiker pasien Dengan status sama, sebelum diantarkan Ke ruangan dokter
2 Salah Mengukur Lingkar Kepala Tumbuh kembang otak tidak terpantau
optimal 1 4 4 1
Cek kembali status / buku imunisasi sebelum masuk ke ruangan dokter 3 Salah check list vaksin Pembayaran pasien tidak sesuai dengan
pemakaian pasien ( kerugin RS & Pasien) 1 4 4 1
Perawat harus cek kembali pemakaian pasien sebelum diantarkan ke kasir 4 Salah Daftar Dokter Keterlambatan pelayanan untuk pasien dan
Unit : L-3 Samanhudi 1 Tulisan dokter yang tidak jelas Kerugian pada pasien, Pemberian obat dan
tindakan bisa salah 4 2 8 1
Membaca kembali tulisan dokter dan Menanyakan langsung ke dokter tulisan Tersebut
2 Tenaga yang kurang
Pelayanan pada pasien tidak terlaksana dengan baik sehingga pasien komplain dan jumlah pasien yang mau berobat jadi berkurang datang ke RS
1 5 5 2 Perlu penambahan tenaga segera mungkin 3 Tidak terpasang gelang identitas Kerugian pada pasien 2 2 4 3 Melakukan double check
Unit : Rekam Medis 1 Kekurangan Rak Penyimpanan
berkas rekam medis Bagi pasien dan Rs 1 5 5 1
Mempercepat penyediaan rak Penyimpanan berkas rekam medis 2 Keterlambatan pengembalian
berkas rekam medis Bagi pasien dan Rs 1 5 5 1
Pada saat pasien pulang, BRM harus di kembalikan sekurang-kurangnya 1x24 jam 3 Ketidakjelasan penulisan catatan
medis / diagnosa Bagi pasien dan Rs 1 4 4 1
Penulisan catatan medis / diagnosa harus dapat dibaca minimal oleh 2 orang Unit : L3 Juanda
1 Tulisan dokter yang tidak jelas Mengakibatkan kesalahan tindakan dan
terapi 4 2 8 1
Perbaikan secepatnya dan perlu Keterlibatan magement puncak 2 Kesalahan mengerjakan pesanan
dokter Proses penyembuhan pasien menjadi lama 2 3 6 3 Perbaikan secepatnya 3 Ketenagaan yang kurang
Beban kerja terlalu tinggi mengakibatkan stres, Pelayanan tidak maksimal dan mengakibatkan meningkatnya kesalahan dalam melaksanakan tindakan
2 5 10 2
Perlu mendapat perhatian dari management dan perbaikan segera dilakukan
lengkap mengakibatkan hasil rawatan panjang, Biaya tinggi
Unit : Laundry
1 Kekurangan mesin pengering Kinerja terhambat, Usia mesin pendek 1 5 5 1 Penambahan Unit 2 Air sering mati Kinerja terhambat, Kerugian pada pasien,
Kerugian pada RS 1 5 5 1
Pengkajian ulang kemampuan daya air pada RS, Perhatian untuk mesin air, Pengadaan stock yang memenuhi kebutuhan RS
3 Pengorderan Barang yang lama di beli
Kerugian pada RS, Kerugian pada pasien,
Kinerja terhambat 1 5 5 1 Perhatian lebih untuk pengorderan barang 4 Air yang tidak panas
Kinerja terhambat, Kerugian pada RS, Kerugian pada pasien, Hasil cuci kurang maksimal
1 5 5 1
Perhatian khusus untuk mesin air panas, Cek secara berkala kondisi mesin air panas
Unit : Keuangan 1 Keterlambatan Penyetoran
Laporan Kasir ke Bank Terlambat uang masuk 2 4 8 2 Resiko dapat diterima 2 Keterlambatan Pelaporan Laporan
Keuangan Laporan keuangan terlambat 3 5 15 1 Perlu penambahan staff 3 Pencatatan Jurnal yang salah Laporan keuangan tidak akurat 3 5 15 1 Ketelitian perlu di tingkatkan
Unit : Kamar Bayi
1 Penculikan Bayi Kejadian Sentinel. 5 1 8 1 Kewaspadaan dan taat SPO 2 Bayi tertukar Kejadian Sentinel dan tuntutan hukum . 5 1 5 2 Kewaspadaan dan taat SPO 3 Bayi sakit Kerugian pada pasien. 2 2 4 3 Taat prosedur hand hygene
A : Skor Dampak/ Akibat P : Skor Probabilitas
Skor Resiko = A x P
Berdasarkan hasil register dan assesmen resiko RSIA Stella Maris diatas maka ditemukan bahwa ketidak jelasan resep (20) dan kesalahan pemberian obat (16) mempunyai skor tertinggi dan sehingga ditetapkan topik FMEA adalah tentang Alur pemberian obat kepada pasien rawat jalan dipoli anak RSIA Stella Maris.
B. PEMBENTUKAN TIM FMEA
KETUA TIM : dr. Iskandar Candra, M.Kes ( direktur RS) Anggota :
1. Dr. Dewi Sari, SpA (dokter spesialis anak) 2. Dr. Dorra Ribta Alam (ka. Seksi Yanmed) 3. Dr. Hendric (Ka. UGD & PJ tim mutu) 4. Happyria, AMK (Ka. Poli Rawat Jalan)
5. Theresia, AMk (Perawat Poli Rawat Jalan Anak) 6. Pujita Hutabarat, SKM (Kasir Poli Rawat Jalan 7. Winda, S.Farm.App (Ka. Unit Farmasi)
C. MENYUSUN DIAGRAM PROSES ASISTEN APOTEKER (2) Menerima resep dari asisten apoteker 1 Menyediakan obat sesuai resep dan meracik obat Penulisan dosis dan aturan pakai pada etiket obat Menempel etiket obat Meletakkan obat pada keranjang obat masing-masing pasien ASISTEN APOTEKER (1) Menerim a resep dari perawat poliklinik anak Memeriks a kelengka pan resep (8B 1W) Menghitu ng dosis obat Menginp ut data untuk menghitu DOKTER Menulis resep di kertas resep ASISTEN APOTEKER (3) Mencocokkan identitas pasien di kwitansi pembayaran dengan resep Mengecek kembali obat yang disiapkan sesuai dengan resep (double check) Penyerahan obat kepada pasien disertai pemberian informasi obat (nama obat, kegunaaan, cara pakai, dosis, cara PERAWAT Perawat menem pelkan stiker identita s pada kertas resep Perawat memba wa resep ke dalam poli anak KASIR Melakukan pengecekan input obat disistem Memanggil nama pasien untuk melakukan pembayaran Memberikan kwitansi setelah pasien melakukan pembayaran
D. KEMUNGKINAN KEGAGALAN PROSES KASIR Salah mengidentifik asi pasien ASISTEN APOTEKER (3) Tidak memeriksa ulang kesesuaian kwitansi dengan resep Tidak melakukan double check pada obat jadi
Salah memberikan penjelasan kepada pasien tentang informasi obat (nama obat, kegunaaan, cara pakai, dosis, cara penyimpanan, ASISTEN APOTEKER (2) Salah mengambil obat Salah meracik obat Salah menulis dosis dan aturan pakai pada etiket obat Salah menempel etiket obat Salah meletakkan obat pada ASISTEN APOTEKER (1) Salah membaca nama obat Salah membaca dosis obat Salah menghitun g dosis obat racikan Salah Menginput DOKTER Resep tidak bisa dibaca Resep tidak lengkap Resep salah PERAWAT: Salah tempel stiker ke resep Salah mengant ar resep kedokter
E. MENETAPKAN KEMUNGKINAN PENYEBAB DAN TINGKAT KEPARAHAN DARI EFEK KEGAGAAN DENGAN MENGHITUNG RISK PRIORITY NUMBER:
No PROSES FAILURE MODE CAUSE FAILURE EFFECT FAILURE S O D RPN
1. Perawat menempelkan stiker identitas pada kertas resep
Salah tempel stiker ke resep Jumlah perawat tidak sebanding dengan jumlah pasien
Salah mendapatkan obat
7 6 3 126
Perawat membawa resep ke dalam poli anak
Salah mengantar resep kedokter
Beberapa dokter praktek bersamaan
Salah mendapatkan obat
7 6 3 126
2. Menulis resep di kertas resep Resep tidak bisa dibaca
Resep tidak lengkap
Resep salah
Salah menulis nama obat Salah mendapatkan obat
7 9 1 63
Tulisan sulit dibaca Salah mendapatkan obat
7 6 3 126
Salah menulis dosis obat Salah mendapatkan obat
7 6 1 42
Salah menulis sediaan obat Salah mendapatkan obat
7 3 1 21
Salah menulis aturan pakai Salah menggunakan obat
7 6 1 42
Menggunakan lebih dari satu antibiotic
2 2 1 4
Tidak melakukan paraf pada resep
1 9 1 9
3. Menerima resep dari perawat poliklinik anak
Memeriksa kelengkapan resep (8B 1W)
Menghitung dosis obat
Resep tidak lengkap
Dosis obat tidak tepat
Pembayaran pasien tidak sesuai
Salah membaca nama obat Salah mendapatkan obat
7 6 3 126
Salah membaca dosis obat Salah menggunakan obat
7 6 3 126
Salah menghitung dosis obat Salah menggunakan obat
Menginput data untuk menghitung biaya resep
racikan
Salah Menginput obat ke system
Salah menghitung biaya obat
7 8 3 168
7. Menerima resep dari asisten apoteker 1
Pengambilan obat sesuai resep
Meracik obat
Penulisan dosis dan aturan pakai pada etiket obat
Menempel etiket obat
Meletakkan obat pada keranjang obat masing-masing pasien
Obat yang diambil tidak sesuai
Obat yang diracik tidak sesuai
Dosis dan aturan pakai pada etiket obat tidak sesuai
Obat pasien tertukar.
Salah mengambil obat Salah mendapatkan obat
7 6 1 42
Salah meracik obat Salah menggunakan obat
7 5 5 175
Salah menulis dosis dan aturan pakai pada etiket obat
7 3 3 63
Salah menempel etiket obat 7 3 3 63
Salah meletakkan obat pada keranjang obat masing-masing pasien
1 6 1 6
12. Melakukan pengecekan input obat disistem
Memanggil nama pasien untuk melakukan pembayaran
Memberikan kwitansi setelah pasien melakukan pembayaran
Salah pasien Salah mengidentifikasi pasien Salah pemberian obat 7 3 1 21
13. Mencocokkan identitas pasien di kwitansi pembayaran dengan resep
Mengecek kembali obat yang
disiapkan sesuai dengan resep (double check)
Identitas pasien tidak sesuai
Obat tidak sesuai
Informasi penggunaan obat tidak sesuai
Tidak memeriksa ulang kesesuaian kwitansi dengan resep
Salah mendapatkan obat
7 6 1 42
Tidak melakukan double check pada obat jadi
Penyerahan obat kepada pasien disertai pemberian informasi obat (nama obat, kegunaaan, cara pakai, dosis, cara penyimpanan, lama pemakaian, efek samping yang signifikan
Salah memberikan penjelasan kepada pasien tentang
informasi obat (nama obat, kegunaaan, cara pakai, dosis, cara penyimpanan, lama pemakaian, efek samping yang signifikan)
7 3 3 63
F. MELAKUKAN ROOT CAUSE ANALYSIS DARI SETIAP KEGAGALAN DENGAN RPN YANG TERMASUK PRIORITA (RANGE 63-175)
CAUSE FAILURE RCA RTL OUTCOME PJ
Tulisan Dokter sulit dibaca
Tulisan Dokter di resep tidak jelas
Dokter menulis resep dengan tulisan yang dapat dibaca dan tanpa singkatan
Presentase jumlah kesalahan penulisan resep menurun.
Ka. Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
Dokter salah menulis nama obat
Dokter terburu-buru dan lupa nama obat
Penyediaan buku obat disetiap meja dokter dan sosialisasi metode read back.
Presentase jumlah kesalahan penulisan resep menurun.
Ka. Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
Salah menulis dosis dan aturan pakai pada etiket obat
Tidak teliti,terburu-buru dan jumlah resep terlalu banyak
Menambah Staf Asisten Apoteker dengan menghitung kembali beban kerja
Dosis obat dan aturan pakai sesuai dengan yang diresepkan
Ka. Unit Farmasi
Salah menempel etiket obat
Tidak teliti,terburu-buru dan jumlah resep terlalu banyak
Menambah Staf Asisten Apoteker dengan menghitung kembali beban kerja
Dosis obat dan etiket sesuai dengan yang diresepkan
Ka. Unit Farmasi
Salah memberikan penjelasan kepada pasien tentang informasi obat (nama obat, kegunaaan, cara pakai, dosis, cara penyimpanan, lama pemakaian, efek samping
Kurang menguasai obat dan farmakologi obat
Melakukan pelatihan meningkatkan kompetensi asisten apoteker
Pasien mendapatkan penjelasan informasi obat yang benar
yang signifikan)
Jumlah perawat tidak sebanding dengan jumlah pasien
Meningkatnya jumlah kunjungan
Menghitung kembali beban kerja perawat dan menambah jumlah perawat
Pasien terlayani dengan baik Ka. Keperawatan
Beberapa dokter praktek bersamaan
Meningkatnya jumlah kunjungan
Perawat tidak teliti
Melekatkan resep dokter pada status pasien
Menghitung kembali beban kerja perawat dan menambah jumlah perawat
Pasien terlayani dengan baik Ka. Pelayanan Medis
Salah membaca nama obat dan dosis obat
Tulisan dokter diresep tidak jelas
Dokter menulis dengan jelas, tanpa singkatan
Tersedia petunjuk penulisan resep dengan benar
Ada buku singkatan tersedia di unit pelayanan
Sosialisasi petunjuk penulisan resep
Ka. Unit Farmasi
Salah menghitung dosis obat racikan
Kurang teliti, buru-buru
Kurang pengetahuan tentang kekuatan obat
Melakukan double check Dosis tepat Ka. Unit Farmasi
Salah menginput obat ke system
Kurang teliti, buru-buru Melakukan double check Pembayaran obat tepat Ka. Unit Farmasi
Rencana tindak lanjut yang telah disusun dan jangka waktu pelaksanaanya adalah sebagai berikut :
No RTL OUTCOME WAKTU PJ
1 Dokter menulis resep dengan tulisan yang dapat dibaca.
Presentase jumlah kesalahan penulisan resep menurun.
Januari 2016 Ka. Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis 2 Penyediaan buku obat disetiap meja dokter
dan sosialisasi metode read back.
Presentase jumlah kesalahan penulisan resep menurun.
Januari 2016 Ka. Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis 3 Menambah Staf asisten Apoteker dengan
menghitung kembali beban kerja
Dosis obat dan aturan pakai sesuai dengan yang diresepkan
Pebruary 2016 Ka. Unit Farmasi Dosis obat dan etiket sesuai dengan yang
diresepkan
Pebruary 2016 Ka. Unit Farmasi 4 Melakukan pelatihan meningkatkan
kompetensi asisten apoteker
Pasien mendapatkan penjelasan informasi obat yang benar
Pebruary 2016 Ka. Unit Farmasi 5 Menghitung kembali beban kerja perawat dan
menambah jumlah perawat
Pasien terlayani dengan baik Pebruary 2016 Ka. Keperawatan 6 Melekatkan resep pada status pasien Resep tidak tertukar. January 2016 Ka. Pelayanan Medis 7 Melakukan double check Dosis tepat Desember 2015 Ka. Unit Farmasi
Pembayaran obat tepat Desember 2015 Ka. Unit Farmasi Obat tepat Desember 2015 Ka. Unit Farmasi Medan, 19 November 2015