NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Kendati dari lagging indikator mengkonfirmasikan IHSG dalam trend konsolidasi, Namun sisi lainya, sinyal up reversal bagi indeks bursa domestik ini potensial bisa terjadi, seperti tercermin dari stochastic yang menunjukan IHSG berada dalam area jenuh jual, indikasinya potensi pelemahan mulai terbatas dan terbuka peluang untuk upside..
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5188.114 -31.689 4317 4520.382
LQ-45 883.671 -7.341 970 2640.773
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada akhir perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun sebesar 31,69 poin (0,61%) dari 5.219,80 menjadi 5.188,11. Hampir seluruh sektor perdagangan ditutup di zona negatif, dimana sektor industri dasar mengalami penurunan terdalam sebesar 1,38% sedangkan hanya sektor infrastruktur yang berhasil ditutup di zona positif dengan kenaikan sebesar 0,33%. Dari dalam negeri, Bank Indonesia memperkirakan inflasi September berada pada kisaran 0,3%-0,4%. Adapun salah satu pemicu inflasi pada bulan September adalah kenaikan tarif dasar listrik di awal bulan ini. Dari AS, data existing home sales bulan Agustus mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir, yaitu turun 1,8% menjadi 5,05 juta dari 5,14 juta dan lebih rendah dari estimasi 5,2 juta. Dari regional, indeks awal manufaktur China di September 2014 melebihi perkiraan ketika ekspor mendukung perekonomian ekonomi pada saat harga properti turun. Indeks Purchasing Managers yang dirilis HSBC Holdings Pld dan Markit Economics berada di 50,5, melebih estimasi pada level 50, serta melebihi posisi di Agustus pada level 50,2. Jumlah indikatif diatas 50 mengindikasikan adanya ekspansi. Sementara itu, indeks akhir manufaktur versi HSBC-Markit PMI untuk September akan dirilis pada 30 September mendatang. Indeks Shanghai Composite ditutup naik sebesar 19,85 poin (0,87%) dari 2.289,87 menjadi 2.309,72. Sebaliknya indeks Hang Seng yang ditutup turun sebesar 118,42 poin (0,49%) dari 23.955,49 menjadi 23.837,07. Bursa Jepang ditutup karena hari libur nasional. Dari Eropa, data manufaktur Jerman tumbuh pada laju yang paling lambat dalam 15 bulan pada September ketika new orders turun. Hal in mengindikasikan ketidakmerataan momentum pada pertumbuhan ekonomi Jerman. Berdasarkan data yang dirilis oleh Markit Economics, PMI manufaktur Jerman turun menjadi 50,3 di September dari 51,4 di Agustus. Sementara itu, indeks jasa meningkat menjadi 55,4 dari 54,9, mengimbangi penurunan output pabrik. Adapun mayoritas bursa Eropa tentatif bergerak turun di tengah penantian rilis data manufaktur area Eropa serta AS. Data awal indeks manufaktur PMI area Eropa yang dirilis London-Markit Economics diperkirakan turun ke level 50,6 di September dari level 50,7 di bulan lalu. Sementara itu, data awal indeks manufaktur AS diperkirakan naik menjadi 58 di September dari level 57,9 di bulan lalu.
Pasar akan menyikapi rilis data ekonomi Cina berkenaan dengan data indeks awal PMI dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics yang membaik. Indeks awal PMI dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics berada di level 50.5 untuk bulan September atau naik dibandingkan dengan posisi Agustus di level 50.2. Peningkatan PMI menunjukkan bahwa stimulus yang di targetkan untuk membantu ekonomi bertahan dalam menghadapi penurunan di sektor properti mulai memudar. Peningkatan di pabrik-pabrik akan meredakan tekanan untuk pelonggaran yang lebih besar pada langkah-langkah yang termasuk suntikan likuiditas dan mempercepat belanja untuk jalur kereta api. Di saat bank sentral mengucurkan likuiditas sebesar $81 milyar pada pekan lalu ke lima bank terbesar di Cina, Rilis dari data PMI HSBC-Markit untuk bulan September di jadwalkan pada tanggal 30 September. Berbedanya dengan zona Eropa, rilis data teranyar menunjukan pelemahan, hal ini bisa menghambat laju pergerakan indeks saham kawasan tersebut.. Indeks PMI untuk sektor manufaktur dan jasa di kawasan turun dan indeks komposite turun ke 52.3 dari 52.5 di bulan Agustus, di laporkan oleh Markit Economics pada kemarin. Pertumbuhan kedua industri ini di kawasan euro secara tidak terduga melambat di bulan September ke laju terlemah pada tahun ini, ini sebagai sinyalemen bahwa ekonomi di kawasan tersebut sedang goyah. Indeks pesanan baru untuk zona Euro tergelincir ke 51.2 pada bulan ini, dari 52.4 di bulan Agustus, sedangkan Indeks pertumbuhan jasa melambat ke 52.8 dari 53.14 dan manufaktur turun ke 50.5 dari 50.7. Ekspansi ekonomi di dalam kawasan euro terhenti di kuartal kedua seiring tiga negara dengan ekonomi terbesar di kawasan tersebut gagal untuk tumbuh dan inflasi turun ke level terendah dalam hampir lima tahun. Presiden European Central Bank Mario Draghi kemarin mengatakan bahwa pemulihan kawasan euro telah kehilangan momentum. Sementara itu, seorang pejabat Fed senior mengatakan dolar AS yang menguat tajam dapat menghambat upaya Federal Reserve untuk memacu pertumbuhan dan mengangkat inflasi, Hal ini terindikasi dari Indeks dollar yang telah menyentuh level tertinggi pada basis penutupan sejak Juni 2010 di tengah taruhan bahwa the Fed akan naikan suku bunga di pertengahan 2015. Apresiasi dolar akan berdampak pada kinerja perdagangan AS akibat, ekspor yang turun serta impor meningkat, Sentimen eksternal tersebut, diperkirakan dapat mempengaruhi IHSG hari ini yang berpotensi kembali lanjutkan koreksi.
DAILY REPORT
24 September 2014
• KPC dan Arutmin bersedia menciutkan lahannya • BWPT melakukan rights issue 1:6 di kisaran Rp390-411 • FREN dan BTEL jajaki penggabungan usaha
• MLBI akan stock split 1:100 • TINS ekspansi properti Rp 1 triliun
• Anak usaha UNTR lakukan perjanjian pengalihan aset bersyarat • ACST dirikan anak usaha baru di bidang penyewaan alat konstruksi • MPPA optimis penjualan tumbuh 15%-20%
• LSIP realisasi capex Rp1 triliun • MPMX berikan pinjaman Rp1,4 triliun
• ARNA targetkan pertumbuhan pendapatan 20% • Anak usaha DILD akuisisi PT. Selasih Safar
• KIJA akan garap pulau Morotai di Maluku jika ada insentif fiskal • KIJA luncurkan hunian bagi lansia
• Dana obligasi KIJA untuk lunasi utang
• KIJA lakukan hedging dalam hadapi rencana kenaikan Fed rate • LPKR akan bangun proyek hotel redisnsial di Cikarang • Anak usaha SILO jual 42,5% saham ABPI ke anak usaha LPKR • LPCK mulai pembangunan superblock Orange County di Cikarang • SMRA akan terbitkan obligasi Rp 800 miliar
• BCAP suntik modal Rp 5 triliun
• BNII rights issue Rp 1,5 triliun pada akhir tahun • BBCA peroleh pinjaman luar negeri Rp 5 triliun • PT Golden Plantaion, anak usaha AISA, akan IPO • Archi Indonesia, anak usaha Rajawali akan IPO
Support Level 5181/5173/5162
Resistance Level 5199/5210/5217
Major Trend Up
24 September 2014
24 September 2014
Anak usaha Bumi Resouces (BUMI) yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin menandatangani MoU amandemen PKP2B yang berisi 6 poin renegosiasi sesuai perundang-undangan yang berlaku. Dikatakan bahwa KPC bersedia menciutkan lahannya sebesar 6,000 ha dari saat ini sebesar 90,938 ha sementara Arutmin bersedia menciutkan lahannya sebesar 3,324.87 ha dari saat ini seluas 58,898.24 ha.
Timah (TINS) akan merealisasikan rencana diversifikasi usaha ke sektor properti pada akhir 2014 atau awal 2015. Perseroan akan membangun kawasan terpadu di Bekasi, Jawa Barat, dengan nilai investasi sekitar Rp 1 triliun. TINS memiliki lahan siap pakai seluas 176 ha di Bekasi. Perseroan akan membentuk anak usaha baru yaitu Timah Properti. TINS menunjuk Adhi Karya (ADHI) dan Wijaya Karya (WIKA) untuk membangun proyek properti pertama di Bekasi tersebut.
Acset Indonesia (ACST) mendirikan anak perusahaan baru yang diberi nama PT ATMC Pump Services yang bergerak di bidang penyewaan alat konstruksi. Perseroan memiliki 55% saham ATMC. Pada Juli 2014 perusahaan mendirikan anak usaha baru yakni PT Aneka Raya Konstruksi Mesindo yang bergerak di bidang perdagangan besar dan pelayanan purna jual.
BW Plantation (BWPT) akan melakukan
rights issue
sebesar 27.021.678.000 saham biasa atau 85,71% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nominal Rp 100. Setiap pemegang 1 saham yang namanya tercatat hingga 20 November 2014 berhak atas 6 HMETD, (rasio 1:6) dengan harga Rp 390-411 per lembar. Cum dan ex right di pasar reguler/negosiasi pada 17 dan 18 November 2014 dan di pasar tunai 20 dan 21 November 2014 dengan periode perdagangan 24-28 November 2014. Dana yang diperoleh akan digunakan sebagian besar untuk akuisisi Grup Green Eagle dan modal kerja perseroan.PP London Sumatra Indonesia (LSIP) telah menyerap belanja modal (capex) hampir Rp1 triliun pada tahun ini. Sepertiga dari capex tersebut digunakan untuk tanaman baru dan duapertiga untuk infrastruktur, membangun jalan, perumahan, mesin-mesin, dan peralatan yang semuanya untuk menunjang kegiatan operasional.
Smarfren Telecom (FREN) dan Bakrie Telecom (BTEL) tengah menjajaki rencana penggabungan usaha. BTEL berencana mengalihkan frekuensi sebesar 5 MHz pada spektrum 850 MHz kepada FREN sebagai bentuk transaksi penggabungan usaha. Pihak yang menjadi penyelenggara jaringan adalah FREN. Dengan demikian, bila aksi korporasi berjalan lancar, BTEL tidak akan terbebani oleh pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi.
Grup MNC akan memperkuat modal pada sejumlah unit usahanya yang bergerak di bidang jasa keuangan. Beberapa perusahaan di bawah MNC Kapital Indonesia (BCAP) akan memiliki modal disetor sebesar Rp 8 triliun, bertambah Rp 5 triliun dari saat ini Rp 3 triliun. Perseroan ingin mengembangkan seluruh lini asuransi, bank, sekuritas dan multifinance. Untuk membiayai ekspansi, grup MNC mencari dana dengan penerbitan saham baru melalui rights issue maupun penambahan modal tanpa HMETD.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Multi Bintang Indonesia (MLBI) pada 19 September 2014 telah menyetujui pemecahan nominal saham (stock split) dengan rasio 1:100 atau dari nominal lama Rp 1.000 menjadi Rp 10 per saham. Modal dasar perseroan berjumlah Rp 21.070.000.000 terbagi atas
2.107.000.000 saham masing-masing bernilai nominal Rp 10. Matahari Putra Prima (MPPA) optimis target pertumbuhan penjualan 15%-20% akan tercapai. Pada tahun ini perseroan menargetkan omzet Rp13,7 triliun-Rp14,29 triliun dari penjualan tahun lalu sebesar Rp11,9 triliun. Pencapaian target pendapatan tersebut didorong oleh penjualan saat hari raya natal dan tahun baru. Di samping itu, perseroan juga akan mendorong omzet dari dibukanya gerai baru. Tahun ini perseroan menargetkan akan membuka 10 gerai baru.
PT Multi Prima Universal (MPU) dan PT Kalimantan Prima Persada (KPP), anak usaha United Tractors (UNTR), pada 19 September 2014 telah melakukan Perjanjian Pengalihan Aset Bersyarat. MPU telah menyetujui untuk mengalihkan sebagian besar asetnya antara lain alat berat dan suku cadang dengan nilai seluruhnya Rp 165.000.000.000. Transaksi ini dilaksanakan secara bertahap dan diharapkan seluruhnya dapat selesai pada pertengahan tahun 2015 atau waktu lain yang disepakati kedua belah pihak. Tujuan dari transaksi ini adalah mengembangkan bisnis perseroan khususnya dalam bidang jasa pertambangan, dan agar bisnis jasa pertambangan grup perseroan menjadi lebih fokus.
Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) memberikan pinjaman kepada entitas PT MPM Rent senilai Rp1,4 triliun untuk melunasi pinjaman bank yang diperoleh anak usaha di bidang penyewaan kendaraan bermotor tersebut. Perseroan juga memberikan utang kepada PT Surya Anugrah Kencana senilai Rp110 miliar dan Rp200 miliar kepada PT Grahamitra Lestarijaya yang merupakan transaksi afiliasi.
Arwana Citramulia (ARNA) menargetkan pertumbuhan pendapatan perseroan tumbuh hingga 20% pada tahun depan. Target pertumbuhan itu diharapkan dapat dicapai seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi dan membaiknya kondisi ekonomi nasional Untuk meningkatkan kapasitas produksi, perseroan telah menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp365 miliar. Dana itu dibagi dalam dua tahap yakni Rp165 miliar untuk 2014 dan sisanya Rp200 miliar untuk tahun depan.
Summarecon Agung (SMRA) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap ke-2 yang sebesar Rp 800 miliar bertenor 5 tahun dengan bunga tetap 11.5% per tahun. Selain itu perseroan juga akan menerbitkan sukuk Ijarah berkelanjutan I. Dana hasil obligasi tersebut akan digunakan untuk pengembangan properti perseroan diantaranya di Bandung, Bogor, Bekasi, Tangerang, Sulawesi, Yogyakarta maupun Sumatera serta modal kerja perseroan. Masa penawaran umum akan dilakukan pada 6-7 Oktober 2014 dan akan dicatatkan di BEI pada 13 Oktober 2014. Perseroan telah menunjuk PT Indo Premier Securities, PT AAA Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT BCA Sekuritas sebagai penjamin emisi efek tersebut.
Intiland Development (DILD) melalui anak usahanya yaitu PT Taman Harapan Indah mengakuisisi PT Selasih Safar (PTSS) dengan cara penyertaan modal sebesar Rp 442 juta. Penyertaan modal ini merupakan bagian dari kegiatan perseroan dalam meningkatkan investasi dan mengembangkan bisnis perseroan dalam bidang properti. Perseroan kini memiliki 52,49% saham PTSS.
Jababeka (KIJA) akan menggarap pulau Mororai di Maluku jika ada insentif fiskal. Jababeka akan menggandeng investor luar untuk terlibat dalam investasi di pulau Morotai, Maluku. Perseroan
24 September 2014
24 September 2014
akan mengundang konglomerat Taiwan, Jepang, Korea dan China. Jababeka berencana akan membangun 18 villa dengan 200 kamar.
Jababeka (KIJA) meluncurkan hunian bagi lansia yang diberi nama Senior Living @D'Khayangan dengan fasilitas kelas dunia. Hunian untuk panti jompo ini siap ditempati dengan kapasitas 40 orang yang terdiri dari unit apartemen atau unit vila. Hunian ini dibangun oleh Jababeka Longlife City, perusahaan patungan antara perseroan dan Long Life Holding Co. Ltd. Jepang.
Jababeka (KIJA) menyatakan dana hasil penerbitan obligasi sebesar Rp 2,26 triliun atau USD 190 juta untuk melunasi utang. Dengan serapan obligasi tersebut akan membuat struktur keuangan perseroan semakin sehat, karena bunga rendah dan utang diperbaharui dari 2017 ke 2019. Sebesar USD 133,72 juta untuk penukaran obligasi awal, USD 32,68 juta untuk pelunasan Standard Chartered Bank dan USD 2,21 juta untuk keperluan pendanaan korporasi.
Jababeka (KIJA) mempunyai strategi hedging atau lindung nilai rupiah menghadapi rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga pada tahun 2015.
Lippo Karawaci (LPKR) berencana membangun proyek hotel residensial (Axia Tower II) senilai USD 60 juta atau sekitar Rp 700 miliar di wilayah Cikarang, Jawa Barat. Perseroan menargetkan di tahun 2016 operasional proyek tersebut sudah dapat dilakukan. Perseroan akan segera memulai pemasangan tiang pancang pada Oktober 2014. Pembangunan proyek dilakukan di atas lahan milik anak usaha Lippo Cikarang (LPCK) seluas 1 ha. Dalam proyek ini Lippo akan bersinergi dengan 3 perusahaan asal Jepang, yaitu PT Toyota Tsusho Indonesia, Toyota Housing Corporation dan Tokyu Land, yang akan membentuk usaha patungan PT TTL Residences.
Anak usaha Siloam International Hospitals (SILO) yaitu PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) melakukan transaksi afiliasi dengan menjual seluruh saham PT Anho Biogenesis Prima Indonesia (ABPI) sebanyak 42,50% kepada PT Kalanusa Intan Cemerlang (KIC), anak usaha Lippo Karawaci (LPKR). Transaksi afiliasi senilai Rp 4,25 miliar antara TPP dengan KIC ini dilakukan dalam rangka restrukturisasi internal.
Lippo Cikarang (LPCK) akan memulai pembangunan proyek superblok Orange Country seluas total 320 ha di Cikarang, Bekasi pada akhir tahun 2014. Superblok tersebut diperkirakan membutuhkan biaya hingga Rp 60 triliun. Pada tahap awal perseroan akan mulai mengembangkan lahan seluas 13,25 ha dengan membangun proyek residensial seperti apartemen dan proyek komersial seperti hotel, pusat perbelanjaan, rumah sakit, serta area bisnis. Perseroan memproyeksikan dalam kurun waktu 10 tahun nilai kapitalisasi tahap awal proyek superblok Orange Country dapat mencapai Rp 150 triliun. Sedangkan nilai pembangunan proyek diperkirakan sebesar 40% dari kapitalisasi. Bank Internasional Indonesia (BNII) berencana untuk menerbitkan saham baru (rights issue) senilai Rp 1,5 triliun pada akhir tahun ini. Penerbitan saham baru tersebut dimaksudkan untuk menjaga CAR pada akhir tahun ini di 14%.
Bank Central Asia (BBCA) memperoleh pinjaman luar negeri sebesar Rp 5 triliun. Upaya diversifikasi pendanaan melalui pinjaman luar negeri dan obligasi menjadi salah satu solusi bank di tengah likuiditas ketat.
Archi Indonesia, anak usaha Rajawali Corpora, berpotensi memperoleh dana hingga USD 200 juta atau Rp 2,39 triliun dari IPO saham yang akan dilakukan akhir tahun ini. Perseroan berencana melepas 15-20% saham. Archi antara lain memiliki pertambangan emas di Manado.
PT Golden Plantation, anak usaha Tiga Pilar Sejahtera (AISA), berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 20%-30% saham dari yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan ke publik. Total dana yang ditargetkan perseroan tidak mencapai Rp 500 miliar, karena ekuitas perseroan hanya sebesar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar dengan aset Rp 1 triliun dan landbank seluas 60 ribu - 70 ribu ha. PT CIMB Securities bertindak sebagai penjamin pelaksana efek. Golden Plantation diperkirakan akan mencatatkan sahamnya pada akhir tahun 2014.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan besaran inflasi pada September 2014 akan berada di 0,3%-0,4%. Inflasi September akan lebih rendah dari Agustus. Inflasi ini terjadi karena kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang berlaku pada 1 September 2014. Rendahnya inflasi ini dikarenakan adanya kebijakan dalam menjaga makro ekonomi tetap stabil, sehingga harga-harga barang kembali normal. Di sisi lain, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan memberikan lonjakan yang cukup besar pada inflasi. Meski demikian inflasi yang ditimbulkan tidak akan mencapai 1,5%. BI memperkirakan inflasi sekitar 1%-1,2% jika kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.000.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam sepuluh tahun ke depan industri perasuransian memiliki arah yang jelas dan dapat berkembang lebih besar lagi. Penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat rendah atau sekitar 1,1%. Jumlah ini tertinggal dari negara-negara tetangga, yaitu Malaysia dengan penetrasi 3% dan Singapura 4,3%. Saat ini penetrasi asuransi Indonesia masih rendah bahkan di bawah 2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
24 September 2014
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 91,64 0,08 TLKM (US) 48 14.289 -48
Natural Gas (US$)/mmBtu 3,84 0,02 ANTM (GR) 0,07 938 -185
Gold (US$)/Ounce 1221,48 -1,86
Nickel (US$)/MT 17125,00 100,00
Tin (US$)/MT 21175,00 25,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 65,30 --
Coal (RB) (US$)/MT* 68,02 --
CPO (ROTH) (US$)/MT 760,00 17,50
CPO (MYR)/MT 2099,00 -35,00
Rubber (MYR/Kg) 599,50 -4,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 724,27 -0,84
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17055,87 -0,68 2,89 15,09 13,96 2,83 2,62 4.975,9
USA NASDAQ COMPOSITE 4508,69 -0,42 7,95 22,11 18,26 3,43 3,12 7.165,4
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6676,08 -1,44 -1,08 13,91 12,85 1,82 1,73 1.416,6
CHINA SHANGHAI SE A SH 2417,99 0,87 9,19 9,07 8,03 1,25 1,11 2.731,5
CHINA SHENZHEN SE A SH 1348,93 1,25 22,21 22,78 18,02 2,66 2,34 1.758,6
HONG KONG HANG SENG INDEX 23837,07 -0,49 2,28 10,96 10,09 1,31 1,22 1.886,1
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5188,11 -0,61 21,38 16,79 14,26 2,95 2,60 405,1
JAPAN NIKKEI 225 16205,90 -0,71 -0,52 18,09 16,14 1,57 1,47 2.829,8
MALAYSIA KLCI 1840,19 -0,32 -1,43 16,77 15,29 2,12 1,98 321,5
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3298,09 0,05 4,13 14,57 13,41 1,33 1,26 424,3
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 11.969,45 -6,55 1000 IDR/ USD 0,08 0,0000
EUR/IDR 15.382,78 -37,39 EUR / USD 1,29 0,0005
JPY/IDR 110,16 -0,30 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.437,99 -9,71 SGD / USD 0,79 0,0004
AUD/IDR 10.590,15 -58,58 AUD / USD 0,88 0,0008
GBP/IDR 19.620,80 50,52 GBP / USD 1,64 0,0004
CNY/IDR 1.949,91 0,00 CNY / USD 0,16 0,0001
MYR/IDR 3.682,62 -6,82 MYR / USD 0,31 -0,0006
KRW/IDR 11,50 -0,01 100 KRW / USD 0,10 -0,0001
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.42
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15
24 September 2014
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Aug'14 Jul'14 Description Rate (%)
Inflation YTD % 3.42 2.94 SBI (9M) 6,9726
Inflation YOY % 3.99 4.53 SBIS (9M) 6,9726
Inflation MOM % 0.47 0.93
Foreign Reserve (US$) 111.22 110.54
GDP (IDR Tn) 2,480,807.00 2,480,807.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
25 Sep US Initial Jobless Claims Naik menjadi 296 ribu dari 280 ribu
25 Sep US Continuing Claims Naik menjadi 2440 ribu dari 2429 ribu
25 Sep US Durable Goods Orders Turun menjadi -17.1% dari 22.6%
26 Sep US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 4.5% dari 4.2%
26 Sep US GDP Price Index Tetap 2.1%
26 Sep US Personal Consumption Naik menjadi 3.0% dari 2.5%
29 Sep US Personal Income Naik menjadi 0.3% dari 0.2%
29 Sep US Personal Spending Naik menjadi 0.4% dari -0.1%
29 Sep US PCE Deflator MoM Turun menjadi -0.1% dari 0.1%
29 Sep US PCE Deflator YoY Turun menjadi 1.4% dari 1.6%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
EMTK IJ 6525 8.75 3.19 ASII IJ 7250 -1.36 -4.36 TLKM IJ 2890 0.70 2.17 BBRI IJ 10650 -1.39 -3.95 PNBN IJ 920 6.98 1.54 BBCA IJ 12650 -1.17 -3.95 PTBA IJ 13375 4.29 1.37 UNVR IJ 31500 -1.49 -3.91 BMRI IJ 10700 0.47 1.24 ICBP IJ 10825 -3.35 -2.36 TOWR IJ 4085 2.13 0.93 CPIN IJ 4150 -2.70 -2.03 PNLF IJ 292 11.03 0.90 UNTR IJ 20475 -2.27 -1.91 ADRO IJ 1270 1.20 0.52 GGRM IJ 55700 -1.42 -1.66 KLBF IJ 1700 0.59 0.51 INTP IJ 23200 -1.59 -1.49 BBNI IJ 5800 0.43 0.50 BDMN IJ 3990 -2.92 -1.23
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Karisma Aksara Mediatama
Books Store
Trade & Service 175-240 535.82 30 Sep-03 Oct’14 08 Oct 2014
BCA Sekuritas Maybank Kim Eng
24 September 2014
24 September 2014
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
HEXA $0.0091 Cash Dividend
23 Sep-14 24 Sep-14 26 Sep-14 10 Oct-14
SMSM 40.00 Cash Dividend
23 Sep-14 24 Sep-14 26 Sep-14 10 Oct-14
CASS 20.89 Cash Dividend
26 Sep-14 29 Sep-14 01 Oct-14 08 Oct-14
CSAP 5.00 Cash Dividend
01 Oct-14 02 Oct-14 06 Oct-14 16 Oct-14
INAI 8.00 Cash Dividend
02 Oct-14 03 Oct-14 07 Oct-14 21 Oct-14
BMAS 4.077 Cash Dividend
02 Oct-14 03 Oct-14 07 Oct-14 21 Oct-14
ALMI 20.00 Cash Dividend
02 Oct-14 03 Oct-14 07 Oct-14 21 Oct-14
AALI 244.00 Cash Dividend
09 Oct-14 10 Oct-14 14 Oct-14 28 Oct-14
UNTR 195.00 Cash Dividend
09 Oct-14 10 Oct-14 14 Oct-14 28 Oct-14
ASGR 25.00 Cash Dividend
09 Oct-14 10 Oct-14 14 Oct-14 28 Oct-14
AUTO 24.00 Cash Dividend
09 Oct-14 10 Oct-14 14 Oct-14 28 Oct-14
ASII 64.00 Cash Dividend
14 Oct-14 15 Oct-14 17 Oct-14 31 Oct-14
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BEKS Rights Issue 1000:186 100.00 02-Oct-14 03-Oct-14 09 Oct – 20 Oct’14
AKKU Rights Issue 20:132 100.00 17-Oct-14 20-Oct-14 24 Oct – 30 Oct’14
MLBI Stock Split 1:100 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
SQMI RUPST 24-Sep-14
INCO RUPSLB 25-Sep-14
RIGS RUPST 25-Sep-14
BEKS RUPSLB 25-Sep-14
BACA RUPSLB 26-Sep-14
FISH RUPSLB 29-Sep-14
BMTR RUPSLB 30-Sep-14
MNCN RUPSLB 30-Sep-14
ZBRA RUPST/LB 30-Sep-14
SMCB RUPSLB 01-Oct-14
SDMU RUPSLB 01-Oct-14
GWSA RUPSLB 03-Oct-14
LINK RUPSLB 08-Oct-14
KLBV RUPSLB 08-Oct-14
CNKO RUPSLB 08-Oct-14
AKKU RUPSLB 10-Oct-14
BRNA RUPSLB 10-Oct-14
PKPK RUPSLB 15-Oct-14
SDPC RUPSLB 21-Oct-14
AMRT RUPSLB 22-Oct-14
DART RUPSLB 22-Oct-14
TRUB RUPST/LB 24-Oct-14
BJTM RUPSLB 27-Oct-14
24 September 2014
24 September 2014
MEDC
TRADING BUY
S1 3425 R1 3525 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 3300 R2 3650
Closing
Price 3495
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi posittif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp3485-Rp3650
• Entry Rp3495, take Profit Rp3650
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 23.73 Positif
MACD -10.8 Positif
True Strength Index (TSI) -24.1 Positif
Bollinger Band (Mid) 3535 Negatif
MA5 3478 Positif 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800
April May Jun Jul August September
NICK MA Swing Sys tem - MEDC - Daily - 23/09/2014 -
Op-3400 Hi-3505 Lo-3390 Cl-3495 Vol= 618,900.000
3,495 3,495 3,488.75 3,478 3,425 3,412.93 2,891.82 3,495 3,535 3,550 3,575 3,577.5 3,657.07 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 MEDC - Stochas tic %D(5,3,3) = 32.70, Stochastic %K = 31.42, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
31.4189 31.4189 20 32.6952 32.6952 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 MEDC - MACD (6,9) = -10.82, Signal() = -11.31
-11.3107 -10.8185 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MEDC - TSI(3,5,3) = -24.12 -24.1215 -34.0144 0.00000
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
PTBA
TRADING BUY
S1 13000 R1 13600 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 12450 R2 14150
Closing
Price 13375
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp13325-Rp14150
• Entry Rp13375, take Profit Rp14150
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 16.52 Positif
MACD -27.5 Positif
True Strength Index (TSI) -1.1 Positif
Bollinger Band (Mid) 13345 Positif
MA5 13010 Positif 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000 14,000
April May Jun Jul August September
NICK MA Swing Sys tem - PTBA - Daily- 23/09/2014 -
Op-12825 Hi-13400 Lo-12825 Cl-13375 Vol= 2,528,600.000
13,345 13,031.3 13,010 12,725 12,600 12,586.4 10,778.9 13,375 13,375 13,375 13,375 , 03 6 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PTBA - Stochastic %D(5,3,3) = 39.50, Stochas tic %K = 51.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
39.5046 39.5046 20 51.6991 51.6991 80 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 300.0 0.0 PTBA - MACD (6,9) = -27.52, Signal() = -53.52
-53.5187 -27.5195 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTBA - TSI(3,5,3) = -1.15 -1.15475 -15.8573 0.00000
24 September 2014
24 September 2014
ADRO
TRADING BUY
S1 1260 R1 1280 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1230 R2 1310
Closing
Price 1270
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi posittif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp1260-Rp1305
• Entry Rp1270, take Profit Rp1305
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 24.07 Positif
MACD -7.1 Positif
True Strength Index (TSI) -23.7 Positif
Bollinger Band (Mid) 1313 Negatif
MA5 1280 Negatif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400
April May Jun Jul August September
NICK MA Swing System - ADRO - Daily- 23/09/2014 -
Op-1270 Hi-1280 Lo-1255 Cl-1270 Vol= 31,246,000.000
1,280 1,270 1,270 1,270 1,250 1,237.34 1,124.48 1,281.25 1,285 1,307.5 1,313 1,330 1,388.66 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ADRO - Stochastic %D(5,3,3) = 30.09, Stochastic %K = 14.86, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 14.8611 14.8611 30.0926 30.0926 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0 ADRO - MACD (6,9) = -7.13, Signal() = -6.95
-7.1285 -6.94815 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADRO - TSI(3,5,3) = -23.69 -22.5204 -23.6911 0.00000
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
KLBF
TRADING BUY
S1 1680 R1 1710 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1640 R2 1750
Closing
Price 1700
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi posittif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp1680-Rp1750 • Entry Rp1700, take Profit Rp1750
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 46.83 Positif
MACD 3.6 Positif
True Strength Index (TSI) 48.0 Positif
Bollinger Band (Mid) 1674 Positif
MA5 1681 Positif 1,380.0 1,440.0 1,500.0 1,560.0 1,620.0 1,680.0 1,740.0 1,800.0
April May Jun Jul August September
NICK MA Swing Sys tem - KLBF - Daily - 23/09/2014 -
Op-1680 Hi-1705 Lo-1670 Cl-1700 Vol= 49,686,100.000
1,674.38 1,674.25 1,670 1,655 1,655 1,651.39 1,510.85 1,681 1,690 1,697.11 1,700 1,700 1,700 49,686,100 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KLBF - Stochastic %D(5,3,3) = 60.40, Stochas tic %K = 75.83, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
60.3968 60.3968 20 75.8333 75.8333 80 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 KLBF - MACD (6,9) = 3.57, Signal() = 2.13 2.12794 3.57186 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 KLBF - TSI(3,5,3) = 48.01 30.5183 0.00000 48.013
24 September 2014
24 September 2014
ANTM
TRADING BUY
S1 1100 R1 1140 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1060 R2 1180
Closing
Price 1120
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp1100-Rp1175 • Entry Rp1120, take Profit Rp1175
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 13.45 Positif
MACD -7.9 Positif
True Strength Index (TSI) -44.2 Positif
Bollinger Band (Mid) 1157 Negatif
MA5 1121 Negatif 1,020.0 1,080.0 1,140.0 1,200.0 1,260.0
April May Jun Jul August September
NICK MA Swing System - ANTM - Daily - 23/09/2014 -
Op-1100 Hi-1125 Lo-1085 Cl-1120 Vol= 10,678,400.000
1,121 1,120 1,120 1,120 1,120 1,093.03 1,085 1,126.88 1,141.97 1,155 1,157.25 1,205 1,221.47 10,678,400 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ANTM - Stochastic %D(5,3,3) = 26.37, Stochastic %K = 16.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 16.6667 16.6667 26.3668 26.3668 80 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 ANTM - MACD (6,9) = -7.88, Signal() = -8.19
-8.18866 -7.87701 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ANTM - TSI(3,5,3) = -44.22 -44.2213 -48.133 0.00000
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
BBNI
TRADING BUY
S1 5750 R1 5850 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 5600 R2 6000
Closing
Price 5800
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp5750-Rp5975
• Entry Rp5800, take Profit Rp5975
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 53.29 Positif
MACD 27.1 Positif
True Strength Index (TSI) 4.8 Positif
Bollinger Band (Mid) 5631 Positif
MA5 5770 Positif 4,200 4,400 4,600 4,800 5,000 5,200 5,400 5,600 5,800 6,000
April May Jun Jul August September
NICK MA Swing Sys tem - BBNI - Daily - 23/09/2014 -
Op-5750 Hi-5850 Lo-5725 Cl-5800 Vol= 12,148,300.000
5,750 5,715.63 5,631.25 5,575 5,550 5,332.97 4,761.27 5,770 5,800 5,800 5,800 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BBNI - Stochastic %D(5,3,3) = 65.21, Stochastic %K = 62.30, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
62.3016 62.3016 20 65.2116 65.2116 80 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 BBNI - MACD (6,9) = 27.10, Signal() = 26.55
26.552 27.0985 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBNI - TSI(3,5,3) = 29.81 26.0594 0.00000 29.8062
24 September 2014
24 September 2014
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
23/09/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 23150 23150 22550 22550 23000 23450 23900 Negatif Negatif Negatif 26575 22900
LSIP Trading Sell 1865 1865 1825 1825 1850 1875 1900 Negatif Negatif Negatif 2095 1715
SGRO Trading Sell 2095 2095 2040 2040 2080 2120 2160 Negatif Negatif Negatif 2240 2060
Mining
BUMI Trading Sell 189 189 182 182 187 192 197 Negatif Negatif Negatif 204 176
PTBA Trading Buy 13375 13375 14150 12425 13000 13575 14150 Positif Positif Positif 14150 12400
ADRO Trading Buy 1270 1270 1305 1230 1255 1280 1305 Positif Positif Negatif 1390 1225
MEDC Trading Buy 3495 3495 3650 3305 3420 3535 3650 Positif Positif Positif 3710 3370
INCO Trading Sell 3870 3870 3750 3745 3830 3915 4000 Negatif Negatif Negatif 4575 3870
ANTM Trading Buy 1120 1120 1175 1055 1095 1135 1175 Positif Positif Negatif 1260 1100
TINS Trading Sell 1255 1255 1200 1200 1240 1280 1320 Negatif Negatif Negatif 1475 1250
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Sell 16125 16125 15900 15875 16050 16225 16400 Negatif Negatif Negatif 16900 15500
INTP Trading Sell 23200 23200 22800 22750 23075 23400 23725 Negatif Negatif Negatif 25500 23025
SMCB Trading Sell 2680 2680 2560 2555 2645 2735 2825 Negatif Negatif Negatif 3025 2695
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 7250 7250 7175 7175 7225 7275 7325 Negatif Negatif Negatif 7775 7200
GJTL Trading Sell 1620 1620 1550 1545 1595 1645 1695 Negatif Positif Negatif 1845 1650
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 7025 7025 6925 6925 7000 7075 7150 Negatif Negatif Negatif 7150 6850
GGRM Trading Sell 55700 55700 5500 54975 55525 56075 56625 Negatif Negatif Negatif 57050 53700
UNVR Trading Sell 31500 31500 31175 31175 31425 31675 31925 Negatif Negatif Negatif 32100 31025
KLBF Trading Buy 1700 1700 1750 1645 1680 1715 1750 Positif Positif Positif 1710 1610
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 1555 1555 1585 1495 1540 1585 1630 Negatif Negatif Negatif 1660 1510
PTPP Trading Sell 2335 2335 2400 2275 2315 2355 2395 Negatif Negatif Negatif 2535 2355
WIKA Trading Sell 2845 2845 2890 2805 2835 2865 2895 Negatif Negatif Negatif 2990 2675
ADHI Trading Sell 2910 2910 2885 2885 2905 2925 2945 Negatif Negatif Negatif 3230 2890
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 6050 6050 6175 5900 6000 6100 6200 Positif Positif Positif 6075 5775
JSMR Trading Buy 6400 6400 6450 6325 6375 6425 6475 Positif Positif Positif 6450 6150
ISAT Trading Sell 3890 3890 3850 3845 3875 3905 3935 Negatif Negatif Negatif 4150 3780
TLKM Trading Sell 2890 2890 2825 2820 2865 2910 2955 Negatif Negatif Positif 3010 2660
CMNP Trading Buy 3100 3100 3210 3000 3070 3140 3210 Positif Positif Positif 4500 2960
Finance
BMRI Trading Buy 10700 10700 10850 10500 10625 10750 10875 Positif Positif Positif 10650 10050
BBRI Trading Sell 10650 10650 10400 10400 10575 10750 10925 Negatif Negatif Positif 11325 10300
BBNI Trading Buy 5800 5800 5975 5600 5725 5850 5975 Positif Positif Positif 5975 5075
BBCA Trading Sell 12650 12650 12450 12450 12600 12750 12900 Negatif Negatif Positif 12800 11200
BBTN Trading Sell 1115 1115 1090 1090 1110 1130 1150 Negatif Negatif Negatif 1215 1070
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 20475 20475 19875 19875 20325 20775 21225 Negatif Negatif Negatif 24400 20100