• Tidak ada hasil yang ditemukan

catatan materi Ukmppd / UKDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "catatan materi Ukmppd / UKDI"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

KITAB UKMPPD

‘dua tujuan ; lulus dan nikah!’

BOIM NOTES – TABIB HARTACO- FK UNHAS 2010

ANAK

This notes contains of

very subjective material

and a little bit of stupidity,

(2)

Derajat dehidrasi

Terapi diare ;

A – tanpa dehidrasi ;

1. Asi

2. Oralit/air tambahan ; oralit <2 tahun 50-100 ml/BAB , >2 tahun 100-200 ml/BAB

3. Zinc 10 hari(<6 bulan 10 mg (1/2 tab) , >6 bulan 20 mg (1 tab)

4. Makan

B- dehidrasi ringan sedang

1. Oralit 3 jam 1 – 75 ml/kg, setelah 3 jam nilai kembali

2. Asi

3. Zinc 10 hari

4. Mulai makan jika anak ingin

C – berat

Umur

30cc/kgBB

70cc/kgBB

<12 bulan

1 jam pertama

5 jam kedua

>12 bulan

½ jam pertama

2 ½ jam kedua

Pilar tatalaksana dehidrasi ;

1. Rehidrasi

2. Zinc 10 hari

3. ASI dan makanan

4. Antibiotik selektif

5. Nasihat

(3)

ASI ;

Nutrisi 6 bulan pertama , mengandung karbohidrat (laktosa), fat, protein, vitamin, imun

Holliday segar – kebutuhan cairan

berat

/hari

/jam

10 kg pertama

100cc/kg

4cc/kg

10 kg kedua

50cc/kg

2cc/kg

Setiap 1kg

20cc/kg

1cc/kg

Diare ;

Sekretorik ; substansi bakteri meningkatkan sekresi

Osmotic ; zat tidak terlarut bersifat osmosis

Eksudatif ; inflamasi/ulserasi

Gang. Motilitas ; hipertiroid

Malabsorbsi

E.coli ;

ETEC ; watery

EPEC ; watery

EHEC ; hemorrhagic feses

EIEC ; feses berisi darah dan leukosit

Shigellosis ;

Cotrimox 10mg/kg

Jika gejala persisten, terapi sebagai amuba metronidazole 10mg/kg 3x1 5 hari

Amuba – trofozoit dengan eritrosit multiple, vakuola coklat.

Giardiasis

Diare lendir, berbau , berlemak (steatorrhea)

Pada feses trofozoit atau kista

Metronidazole 3x250 mg 5 hari

Balantidium coli ;

Seperti disentri

Mual,muntah tenesmus, demam

Nafas bau tinja

Ternak sapi

+ metronidazole 45mg/kg/hari dalam 5 hari

Atau tetrasiklin 40mg/kg/hri dalam 10 hari

(4)

Gang. Nafas neonates ;

Hyalin membrane disorder;

Kurang surfaktan

Bayi premature

RO ; air bronchogram, white

lung , ground glass

Transient takipneu

Akibat SC

Cairan dalam parenkim tidak

terkompresi

Sembuh 2-3 hari

RO : infiltrate difus pada

parenkim

Aspirasi mekonium

Kehamilan lewat waktu

RO : hiperinflasi paru dan

Atelektasis, emfisema

Kejang demam sederhana

Kejang demam kompleks

<15 menit

Kejang umum tanpa fokal

Tidak berulang dalam 24 jam

>15 menit

Kejang fokal

Berulang dalam 24 jam

Kejang neonates ; usia <2 minggu

Pada kasus kejang demam, Fenobarbital 20 mg/kg

Pada kasus tetanus neonatorum, tatalaksana tetap diazepam 10mg/kg/hari + metronidazole

30 mg/kg/hari (7-10 hari) atau penisilin prokain

Kejang anak <5 tahun ;

1. Diazepam 0,3-0,5 ml/kg (diazepam rektal ( <10 kg ; 5 mg , >10 kg ; 10 mg))

2. Fenitoin bolus iv 10-20 mg/kg

(5)

Vit. A ;

0-6 bulan 50.000

6-11 bulan 100.000 (biru)

1-5 tahun 200.000 (merah)

Kontraindikasi Imunisasi ;

BCG ;

1. Imunokompromis

2. Steroid

3. Radioterapi

4. Keganasan

5. Gizi buruk

SNA

SN

ASTO , C3 , urin kemerahan

Proteinuria massif 50-100mg/kg/hari

Hipoalbumin <2,5

Hiperkolesterolemia

Edem

Amoxicillin 50mg/kg 10 hari atau eritromisin

Diuretic

Anti HT

Diet rendah garam dan protein

Diuretic

steroid

(6)

Criteria SN ;

Sensitive steroid ; remisi pada 4 minggu pengobatan

Resisten ; tidak remisi

Scarlett fever ;

Strawberry tongue

- penicillin g atau eritromisis

KOLOM GIZI

Marasmus

Kwashiorkor

Wajah orang tua

Sangat kurus, kering, keriput

Atrofi otot

Edema simetris kedua punggung kaki

Pembesaran hati

Warna tekstur rambut berubah

Tatalaksana gizi buruk ;

Fase stabilisasi ; minggu 1 Fase transisi ; minggu 2 Fase rehabilitasi ; minggu 3-6

1. Atasi hipoglikemi 2. Atasi hipotermi 3. Atasi dehidrasi 4. Atasi gang. Elektrolit

5. Obati infeksi 6. F75 80-100 kkal/kg/hari 7. Stimulasi tumbuh kembang 1. Gang. Elektrolit 2. Obati infeksi 3. F100 100-150 kkal/kg/hari 4. Stimulasi tumbuh kembang

5. Makanan tumbuh kejar

1. Kekurangan gizi mikro dengan fe

2. Makanan tumbuh kejar 3. Stimulasi tumbuh

kembang

fase tindak lanjut pada minggu ke – 7 sampai 26 (bila BB/TB ≥ (-2)

Def. vit. A retinol Buta senja

Kulit kering

Jika kelebihan – Cleft Lip Palatum

Def. B1 tiamin Beri –beri

Neuritis

Wernick sindrom ; opthalmoplegia

Def. B2 Riboflavin Mulut – stomatitis , glositis

Def. B3 niasin Pellagra – ruam kulit

3D – Dermatitis, Demam, Demensia

Def. B5 pantotenat Jerawat

Cepat lelah

Def. B6 piridoksin Neuropati perifer

Def. folat B9 Anemia

Neural tube defek pada neonatus – anencephaly Def. B12 Kobalamin

Hanya terdapat pada produk hewan

Parestesia

(7)

Vit. C askorbat Skorbut; Gusi bengkak

Gang. Penyembuhan luka Imun tubuh menurun Vit. D

Meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat

Rikets

Osteomalacia hipokalsemia

Vit. E antioksidan Anemia hemolitik (gang. Eritrosit)

Vit. K

Pembekuan darah

Perdarahan

Pemanjangan AP dan APTT

Tumbuh kembang

Bulan 1

Genggam / reflex

nangis

3

Menahan/angkat kepala

AAA OOO

4-7

Merangkak / duduk

PAPA

9

Berdiri

meaningless

12

Jalan

Jawab pertanyaan

15

Tanpa bantuan

(8)

BEDAH ANAK

Neonatal intestinal

obstruction

-Atresia Esofagus

Drolling

Selalu tersedak

Riw. Polihidramnion

Ro ; Coiling NGT

Stenosis Pilorus

Hipertrofik

- Penebalan

pylorus

- Obstruksi

gastric outlet

Muntah menyemprot (tanpa empedu)

Reddish vomit

Sesaat setelah minum

Usia <3 minggu

Teraba massa olive kuadran kanan atas

Ro ; string sign

Single bubble

Umbrella sign

Shoulder sign

Atresia duodenum

Atresia jejunum

Down syndrome – 1/3 neonatus

Muntah hari 1, berwarna empedu

Ro ; double bubbe app

Abdomen distended

Ro ; triple bubble

Atresia bilier

- Penyebab

kolestasis

pada

neonatus

-tipe fetal/embrionik

-tipe perinatal ; ada masa bebas kuning

Portoenterostomi ;

drainase empedu

Atresia ani

->1,5 cm dari levator

ani, letak tinggi

-<1,5 cm, letak

rendah

Tidak terdapat anus

RO : knee-chest position

Invaginasi

Nyeri perut mendadak

Gelisah

Lendir + darah per anum (red currant

jelly)

Muntah saat serangan

Palpasi ; massa seperti sosis atau buah

zaitun

(9)

Dance sign

Ro : donut sign, portio like sign

Hirschprung

Mekonium terlambat (>24 jam)

Muntah hijau

Distended abdomen

RT ; feses menyemprot

Necrotizing

enterocolitis

Premature <1500 gr

Muntah hijau

Eritem dinding abdomen

Minum sufor

Meconium plug

syndrome

Imaturitas kolon

Obstruksi sementara

Mekonium keluar, pasase lancer

Volvulus (twisting)

Bising usus menurun

Muntah hijau

Kembung

Nyeri +++

Gagal tumbuh

Ro ; coffee bean

Cork screw

Usg ; whirlpoolsign

Divertikel

Regresi yang kurang

sempurna pada

duktus

omfalomesenterikus

(duktus vitelinus)

divertikulum Meckel.

suatu kelainan

bawaan, berupa

kantung (divertikula)

yang

menjulur/menonjol

dari dinding usus

halus

Konstipasi

Bab darah

Seperti polip di usus

Filling defek

Diverticulitis ; LLQ pain

Pain, fever, leukositosis,

bab darah

Congenital anomaly

- Myeloschisis = benjolan pada

(10)

kantung

- Meningokel = benjolan ‘shifting’

pada vertebra

- Omphalocele = benjolan pada

umbilicus disertai kantung

- Gastroschisis = benjolan pada

umbilicus tanpa disertai kantung

- Labiopalatoschisis = kegagalan

penyatuan prominensia nasal

medial dan pembentukan

prosesus palatal media (defisiensi

asam folat pada bumil)

DIGESTIVE

Dispepsia

- temuan klinis

GERD

-heartburn, refluks

cairan lambung

Gastritis

- lesi mukosa gaster

Ulkus peptikum

- ulkus

Gold standar GERD ;

Ambulatory PH

Dyspepsia ; fungsional ; Keluhan begah – dismotilitas Keluhan nyeri – ulkus

Ulkus gaster

Nyeri saat makan

Ulkus duodenum

Tidak nyeri saat makan

Tatalaksana dyspepsia ; 1. PPI – omeprazole

2. Stepdown – H2R antagonis - ranitidin 7-14 hari teruskan min. 4 minggu Urea breath test (+) ; helicobacter pylori

- PPI + Amoksisilin/metronidazole + azitromisin/claritromisin

- bismuth + metro + tetrasiklin

Hepatitis

Skrining ;

Hep. A ;

- IgM anti HAV – fs. Akut infeksi - IgG anti HAV – infeksi lampau

- Predisposisi hepatoma (marker = AFP <100) - Abses hepar (LUDWIG SIGN +)

Hep B;

 HbsAg + IgM anti HBC = fase akut  Hbeag = infektivitas/replikasi virus  Anti HBS = sembuh atau telah imunisasi

(11)

Hep. C ;

- Anti HCV – fs. Akut

- RNA HCV – penanda awal infeksi

Sirosis hepatis

- fibrosis parenkim

hepar

- etiologi hep. Kronis

dan alkoholisme

Klinis;

Stigmata sirosis ;

- Spider nevi – lesi vascular - kaput medusa -asites -palmar eritem Ginekomasti Hepatosplenomegali Ikterik Komplikasi ;

1. Ruptur varises esophagus – HT porta (v.gastrika --> v. esophagus)

- stabilisasi hemodinamik - NGT

- penurun tekanan vena porta – oktreotid dan somatostatin, definitive – ligasi Profilaksis = propanolol-turunkan HR

2. Ensefalopati hepatikum

Gr. 0 ; gangguan minimal – perubahan pada memori, intelektual, koordinasi Gr.1 ; gang. Tidur, euphoria, depresi

Gr. 2; letargi/apatis , disorientasi Gr. 3; somnolent, amnesia Gr. 4 ; COMA

Catatan penulis ;

* Hematemesis ; perdarahan sal. Cerna atas – diatas lig. Treitz (duodenum keatas)

DD

- rupture esophagus - rupture Mallory weis - ulkus peptic

* OAINS – hambat enzim COX (fx. Ubah arakidonat ke PG)

(12)

- COX-2 ; respon inflamasi-nyeri

OAINS non selektif – hambat COX-1 dan 2 ; proteksi lambung menurun- lesi erosive - ulkus peptic - nyeri ulu hati

Contoh non selektif; aspirin, as. Mefenamat, diklofenak Contoh selektif ; celecoxib, meloxicam

Obstruksi empedu

Obstruksi saluran empedu

Kolelitiasis ; 4F (female, fourty, fat, fertile),

nyeri kolik abdomen menjalar ke punggung, biasanya klinis memberat setelah makan makanan berlemak

Kolesistitis ; Demam, Murphy sign +, tidak ikterus.

Koledokolitiasis ; BAB dempul

Kolangitis :demam, Murphy sign +, ikterus

Bilirubin direk meningkat (0,2 – 0,5)

Terapi = asam ursodiasokolat

Ileus ; gangguan

pasase

Sign obstruksi paralitik Inspeksi Darm contour Darm steifung Distensi hebat

auskultasi Bising usus meningkat/ metallic sound

Bising usus menurun

Palpasi Massa + Massa -

Xray Herring bone Step ladder appearance Dilatasi lumen usus Letak rendah = usus halus Letak tinggi = hingga kolon

Peritonitis

-trauma organ

abdomen berongga =

peritonitis >24 jam

-trauma organ solid

= <8jam

Trauma lien ;

Defans muscular

Udara bebas subdiafragma

Chessboard fenomena (timpani selang-seling)

Peritonitis TB

Peritonitis ec perforasi - App

(13)

- jejas abd kiri

- syok

hemoragik

- ruang traube ;

pekak

- tanda

peritonitis

- kehr sign;

nyeri alih

pada bahu kiri

trauma hepar;

- jejas abd

kanan atas

- syok

hemoragik

- BOA sign ;

menjalar ke

bahu kanan

IBS

- Autoimun

- Bedakan

dengan IBD ;

keluhan

saluran cerna

yang

membaik

dengan BAB,

biasa nya

dipengaruhi

oleh stress

Sign Colitis ulcerative Crohn disease

Lokasi Colon Usus halus

makroskopis Tukak superficial Diare lama BB turun Inflamasi dinding usus Diare berdarah dan lendir Xray endoskopi - Haustra menghilang -abses kripta - seperti tabung (stiff pipe/lead pipe) -skip lesion -striktur -strign sign -abses kripta -cobble stone app

Colitis pseudomembrane ; akibat penggunaan antibiotic berlebihan, clostridium difficle menurun, colon berlapis putih.

Terapi ; metronidazole

Fecal occult blood test (FOBT) ;

Benzidin test

(+) sample warna biru

Cat. Penulis ;

- clostridium botulism = penyebab diare akibat makanan kaleng (botulisme) -clostridium perfringen = Gas gangrene pada luka -clostridium welchii = pada makanan basi

Pancreatitis akut

Abdominal pain – menjalar diantara scapula

Mual & muntah

Ekimosis sekitar umbilicus (Cullen sign) Ekimosis di pinggang (grey turner sign)

(14)

Tumor pancreas

Serum amylase dan lipase meningkat

BB menurun Massa epigastrik Ikterus intermitten

Appendicitis

Gold standar = USG

Rovsign + ; palpasi kuadran kiri, nyeri Psoas + ; ekstensi panggul kanan

Obturator ; fleksi, internal rotasi panggul Dunphy ; batuk, nyeri testis kanan

Ten horn + ; traksi ‘lembut’ korda spermatika,

nyeri.

Kocher + ; nyeri awalnya di epigastrium lalu

ke mcburney

Sitkovsky + ; nyeri bertambah jika baring ke

sebelah kiri

Blumberh + ; nyeri lepas

ALVARADO/ MANTRELS skor

- Migration of pain - Anorexia - Nausea - Tenderness (2) - Rebound pain - Elevated temp. - Leukositosis (2) - Shift to the left <5 xAPP 5/6 mungkin 7/8 app 9/10 highly app

Hernia inguinalis

A. Epigastric

inferior

SIGN HIL Indirek HIM direk HF

predileksi Pria p/w Wanita

usia Semua tua Dewasa

letak Sampai skrotu m Tidak sampai skrotum – plex kisselbach inguinal Finger sign Ujung jari Sisi jari -

Inkarserata ; disertai gangguan cerna,

obstruksi – nyeri kolik , mual , muntah

Strangulate ; infark, nekrosis, nyeri +++

Hemoroid

Interna ; vena

hemoroidalis

superior

- Darah segar

Eksterna ; v.

hemoroidalis inferior

- Benjolan

perianal

Grading hemoroid interna

1. Tidak ada protrusi

2. Ada protrusi, bisa masuk sendiri 3. Ada protrusi, bisa reposisi manual 4. Ada protrusi, tidak bisa reposisi

Tx ;

Simptomatik Sith batz

(15)

PLASTIC SURGERY

Fr. Maxilla

Le fort class

1. Bagian bawah maxilla, dibawah

nasal

2. Diatas nasal, dasar orbita, bentuk

segitiga

3. Maksilla dan cranial terpisah

Luka bakar

Drajad 1 ; nyeri, letak luka di epidermis,

hiperemis

Drajad 2A ; sangat nyeri, letak di dermis

superficial, ada bulla berisi eksudat

Drajad 2B; nyeri kurang, letak di seluruh

dermis, bulla dasar merah, waxy dry

Drajad 3 ; tidak nyeri, letk di fascia, otot,

tulang, tidak ada bulla, warna hitam.

Sindrom kompartemen = fasciotomi

Resusitasi baxter;

(%luka bakar x KgBB x 4)

- ½ cairan diberikan 8 jam

pertama

- ½ cairan diberikan 16 jam

kedua

LABIOPALATOSCHISIS

RULE OF TEN

- kegagalan penyatuan

prominensia nasal medial dan

pembentukan prosesus

palatal media (defisiensi asam

(16)

ONCOLOGY

Mammae anomaly

Tumor mammae

Mobile ;

fibroadenoma (fam) – tumor jinak pada

wanita muda, tidak nyeri, kenyal, setelah

menopause tidak ditemukan

Filoides – tumor progresif, konsistensi

keras, ukuran lebih besar dibanding FAM

Fibrokistik – tumor yg dipengaruhi siklus

haid, nyeri +++

Immobile ;

Ca. mammae ; retraksi, inverse putting,

peau d orange, tanda keganasan

(17)

laktiferus, cairan darah dari putting

Thyroid carcinoma

Papillary (tersering/ kalo bingung jawab

jenis ini saja ) ; sel tiroid yang besar,

nucleus abnormal dan sitoplasma

(ORPHAN ANNIE EYES)

Folikuler ; folikel yang mengandung

koloid, tidak berkapsul.

Meduler : nodul putih pucat batas tegas,

kumpulan soal ovoid

Anaplastik : buruk, PA ; daerah nekrosis

dan hemoragik, invasi vaskuler +

Spindle cell, giant cell, paucicellular

Hurtle cell :

Hemitiroidektomi

Total tiroidektomi (kedua

lobus kena)

Radiasi iodine

Substitusi hormone tiroid

Limfoma Maligna

Keganasan primer limfosit B,T & NK cell

Klinis;

1. pembesaran KGB (kenyal, nyeri)

2. bb menurun

3. demam 38c seminggu

4. keringat malam

5. anemia

6. hepatosplenomegali

Lab ;

1. anemia

2. limfositosis

3. eosinofilia

4. LED meningkat

(18)

ORTHO

Fr. Of the hand Colles ;

jatuh dengan posisi menyangga tubuh fragmen distal dislokasi kearah dorsal ‘dinner fork deformity’

Smith ;

Jatuh dengan posisi punggung tangan lebih dulu Fragmen distal dislokasi kearah ventral/telapak

Monteggia ;

Fraktur 1/3 proximal ulna Dislokasi radioulnar joint

Galleazi ;

Fraktur 1/3 distal radius Dislokasi radioulnar joint

DISLOKASI Dislokasi panggul anterior;

Eksorotasi Abduksi

(19)

Pemfis

Endorotasi Adduksi

Pada dislokasi bahu anterior/posterior tampilan klinis sama dengan panggul

Thompson tes ; penekanan pada m. gastrocnemius untuk menilai patensi

Achilles

Interpretasi positive ; rupture tendo Achilles

Interpretasi negative ; Achilles intak

- insertional Achilles sprain = lesi di insersi Achilles – calcaneus - non insertional Achilles

- eversion sprained = nyeri/lesi di medial

-inversion sprained = nyeri/lesi di lateral (tersering)

Mcmurray tes ; fleksi panggul, rotasi tungkai Positif pada meniscus tear

Bunyi ‘klik’

KELLGREN LAWRENCE FOR OA

TREATMENT ; kurangi berat badan, OAINS, artroscopi debridement, artroplasty.

Rheumatoid Arthritis Klinis ;

Kaku pada pagi hari >15 menit Biasanya simetris Swan neck (+) Rheumatoid factor (+) NSAID ; DMARDS – methotrexate 40mg/minggu Gout Klinis ;

Nyeri pada ibu jari kaki Uric acid ++

Hindari allopurinol pada serangan akut, jika sebelumnya rutin

mengkonsumsi dapat lanjut diberikan.

Kontraindikasi diuretik - serangan akut : Colchicine

Vertebra-ology Herniated nucleus pulposus (protrusi diskus

(20)

Low back pain

Nyeri panggul menjalar ke paha-kaki Diperberat dengan beban/penekanan Provokasi N.ISCHIADICUS L4-L5 & L5-S1 Menjalar ke N.tibialis dan peroneus comunis

Pemfis ;

Tes laseque (+)

- tidak bisa angkat kaki >700

Tes bragard

-modifikasi laseque, sementara diangkat, dorsofleksi-kan

Tes sicard

Spondylitis TB (pott disease);

Gibbus

Spider leg appearance Wedging vertebra

Ankylosing spondilitis;

Peradangan kronis, menyebabkan penyatuan vertebra(menumpuk)

Biasa pada usia lanjut

Nyeri dan kaku yang menjalar keatas

xray : Bamboo spine

15 mg 1x1 Carbamazepin – antikonvulsan Antidepressant trisiklik Spondilolistesis = bergeser, melibatkan 2 tulang Spondiloartrosis = bergeser, melibatkan >2 tulang Spondilolisis = rusak

Anomaly lainnya Osteosarcoma ;

XRAY ; Codman triangle

Sunburst appearance

Chondrosarcoma ;

Keganasan pada sendi

Biasanya pada lempeng epifisis sebelum matur

Ewing sarcoma ;

Biasanya pada usia muda

(21)

Anomaly lainnya Paget disease ;

* Gangguan resorbsi dan deposisi berlebihan tulang

* Biasa pada orang tua

* Pembesaran dan perubahan bentuk tulang * Utamanya pada pembesaran kepala dan penebalan tulang panjang

(22)

deposisi irregular pada tulang (cotton wool)

Osteogenesis imperfect ;

* osteoporosis remaja * brittle bone disease

* khas ; warna biru pada mata – blueish eye * curve spine

* malformasi tulang

Multiple Myeloma (MM) ;

* keganasan sel limfosit b

CRAB hiperCalcemia Renal insufisiensi Anemia Bone destruction Dermatom ;

Ibu jari kaki ; L4 – L5 Jari kaki lateral ; L5-S1 Perineum ; S2-S4 Umbilicus T10

(23)

NEFROLOGI & UROLOGI

Gagal ginjal -akut Kreatinin Perempuan = 0,5 – 0,9 Pria = 0,6 – 1,2 Ureum 10 - 50

- perburukan fungsi ginjal secara cepat dan tiba- tiba

- ditandai dengan oligouria/anuria serta peningkatan kreatinin.

Etiologi

pre renal Renal post renal

* dehidrasi * syok * luka bakar * peritonitis * sirosis *glomerulon efritis * akut tubular nekrosis * DIC obstruksi Criteria RIFLE

* Risk = urin output <0,5 ml/kg/jam dalam 6

jam & kreatinin meningkat 1.5x

* Injury = urin output <0,5ml/kg/jam dalam 12

jam & kreatinin 2X

* Failure = urin <0,3/kg/jam dalam 24 jam / anuria 12 jam & kreatinin 3x

* Loss = fungsi menurun sepenuhnya >4 minggu * ESRD = >3 bulan - kronik (>3 bulan) Klasifikasi menurut GFR Stage 1 ; GFR >90 2 ; GFR 60 – 89 3 ; GFR 30 – 59

4 ; GFR 15 – 29 / siapkan terapi pengganti ginjal

5 ; <15 / terapi pengganti ginjal (HD , TRANSPLANTASI) KLINIS ; - letargi, KU jelek - mual, muntah - diare - edem tungkai - tremor - kulit kering - nafas bau urin - oligouria

- peningkatan ur/cr & LED

obstruksi Nefrolitiasis ;

Kolik

Tidak ada nyeri alih

Nyeri ketok costovertebra angle hematuria

Ro : tampakan batu setinggi L1-L3

Anjuran konsumsi air >2 liter/hari

Gambaran radiologi:

Radioopak ; komposisi kalsium atau struvit –

(24)

Vertebra thorax XII

Ureterolitiasis ; Nyeri Alih

- 1/3 proximal nyeri sampai testis

- 1/3 media nyeri di mcburney/kontralateral - 1/3 distal nyeri dinding skrotum

Vesikolitiasis ;

BAK lancar dipengaruhi perubahan posisi

Uretrolitiasis ;

Nyeri di penis saat berkemih Retensi urin

BNO-IVP, USG, CT uro

proteus

Radiolusen; komposisi asam urat/sistin

HIDRONEFROSIS (BFCB)

Blunting ; dilatasi pelvis renalis Flattening ; + kaliks mayor Clubbing ; + kaliks minor Ballooning ; disertai penipisan

korteks

Ruptur urethra Anterior ;

- trauma perineum ‘butterfly hematom’ - straddle injury – jatuh terduduk

- hematom penis (fascia buck) – skrotum

Posterior ; - fraktur pelvis - RT = floating prostat - retensi urin - bloody discharge Uretrogram retrograde Tx ; sistostomi perkutan, buli penuh.

GOLDMAN CRITERIA

(25)

‘REFRESH’

Gram (+) ; Cuma dua bentuk ; -bacil ; clostridium tetani, clostridium difficle

-coccus ; streptococcus (berderet/rantai), staphylococcus (anggur), mycobacterium Gram (-) ; selain yang diatas, om !

Kelainan Pada anak

Fimosis;

- preputium tidak dapat diretraksi - glans penis menggembung - congenital

Parafimosis;

- preputium tidak bisa di reposisi - konstriksi – jeratan pada penis

Hipospadia;

Muara uretra di ventral penis

- chordae, preputium dorsal berlebih-penis bengkok

Epispadia;

Muara urethra di dorsal penis

Undescensus testis / kriptokismus ;

Ketiadaan testis dalam skrotum, merupakan kelainan congenital.

Observasi maksimal umur 6 bulan, jika tidak ada orkidopeksi.

Wilms tumor / nefroblastoma ;

Stadium 1; tumor intak

2; penetrasi kapsul ren 3; penetrasi peritoneum 4; metastase hematogen/limfogen 5; tumor bilateral - Sirkumsisi - kortikosteroid topical * hidrokortisone 2,5% * betametasone 0,05% Dorsumsisi Sirkumsisi Urethroplasy

(26)

Karsinoma/ Pembesaran/

kista

Ca. buli ;

Painless hematuri (gross) Kronik

Ca. prostat;

Pada usia lanjut

Biasanya kelainan terjadi di zona transisional Gejala LUTS

RT : prostat membesar, berbenjol-benjol.

Skrining ; PSA > 10

Diagnosa ; USG transrektal dan bopsi

BPH ;

Gejala LUTS

RT : prostat membesar, pool atas tidak teraba Konsistensi kenyal

Ro : indentasi kaudal pada buli

Ginjal polikistik;

- genetic

- biasanya umur 30 tahun - minimal 2 kista dalam 1 ginjal Peningkatan ureum dan kreatinin - oligouri

BPH

* A-bloker = baik untuk penderita hipertensi dan BPH ; Prazosin

-tamsulosin

* 5a-reductase inhibitor Blok konversi testosterone

Finasteride Dutasteride * TUR-P ISK Etiologi tersering ; E.COLI Atas ; pielonefritis, prostatitis Bawah ; uretritis, sistitis Komplikata ; Bumil,

pria, isk atas pada wanita Non komplikata ; wanita tidak hamil

Urinalisis; Piuria Bakteriuria Hematuria Nitrit Leukosit esterase Pielonefritis ;

Demam tinggi, menggigil Nyeri ketok kostovertebra Mual, muntah

Sistitis ;

Disuria

Nyeri tekan suprapubik Biasanya tanpa demam

Prostatitis ;

Nyeri tekan prostat

Terapi first line pada isk

FLUROKUINOLON , kecuali

pada bumil kontraindikasi !

Fluorokuinolon – gram (-)

Ciprofloxacin

Jika berat ; ceftriaxone iv

Fluorokuinolon Kotrimoksasol

Fluorokuinolon

ISK A ;

Flurokuinolon ; ciprofloxacin 400mg/12 jam Gram (-) levofloxacin 500mg/12 jam

ISK B ;

Minum air putih AB 3 hari;

(27)

Ceftriaxone Cefepime

Jika gram (+) ; ampisilin + genta

Cotrimox 2x960 mg (3)

Flurokuinolon cipro 2x200 mg (3) Amoclav 2x625 mg (7 hari)

KELAINAN LAINNYA

Torsio testis ;

Nyeri yg dirasakan secara tiba2 Pada palpasi teraba massa seperti tali Letak testis lebih tinggi, lebih horizontal Phren sign (-)

Epididimitis;

Nyeri skrotum Demam Phren sign (+)

Pada kasus kronik dapat menjadi fistel di skrotum

Faktor resiko tb ginjal (riw.tb)

Balanopositis ;

Inflamasi pada glans dan preputium Iritasi, kemerahan,eksudat pada glans Tersering akibat streptokokus

Hidrokel ;

Prosesus vaginalis tidak menutup sempurna -cairan peritoneum masuk ke tunika vaginalis -benjolan pada skrotum

-tes iluminasi (+)

Varikokel

-dilatasi abnormal flexus pampiniformis - bentuk seperti cacing dalam skrotum

Spermatokel;

-kista epididimis

-kista bulat, lunak dan kurang translusen

Phenyl keton uria (PKU);

Gejala klinis khas, kencing bau tikus Akibat kelebihan phenylalanine (tirosin)

Priapismus ;

Ereksi persisten Nyeri

Bisa terjadi nekrosis

Peyronie ;

Indurasi pada tunika albuginea

(28)

Angulasi/bengkok pada penis

Kelainan pada sperma Oligozoospermia ; spermatozoa kurang <15

juta

Astenozoospermia ; motilitas tidak normal,

zig-zag, melengkung

Teratozoospermia ; bentuk sperma tidak

normal <30%

Necrospermia ; sperma metong Azoospermia ; tidak ada spermatozoa

(29)

INTERNA INFEKSI

Leptospira Paparan air seni binatang (tikus;rodensia) Demam tinggi , menggigil

Sakit kepala (frontal)

Myalgia (utamanya m.gastrocnemius) Mata merah , fotofobia

Dapat terjadi ikterus dan gagal organ (gga) – sindrom weil

Penunjang ; darkfield, serologi anti leptospira – leptodipstick, MAT

Sample ; kecuali feses

DOKSISIKLIN PO

Kasus berat ; penisilin g injeksi tifoid Khas; Lidah kotor Fetor ex ore Bradikardi relative Leukopeni Trombositopeni Anemia

Kultur – baku emas (BASU – 1st blood, 2nd

antibody, 3rd Stool, 4th Urin)

Kultur darah (minggu 1-2) Kultur feses (minggu 2-3) Kultur urin (minggu 3-4)

Widal meningkat mulai minggu ke-2, positif

bila peningkatan titer 4x interval 5-7 hari dari pemeriksaan pertama atau titer O 1:200

Tes tubex lebih spesifik dan sensitive pada fase

akut, khususnya pada salmonella serogrup d (murah dan cepat)

Versi padi;

Lini 1st Flurokuinolon

Kontraindikasi bumil dan anak <18 tahun

Lini 2nd kloramfenikol

kontraindikasi leukopeni

1st choice pada anak

Bumil = amoksilin/ampisilin, kotrimoksasol

Menurut buku pedoman praktik IDI ; 1st choice ; kloramfenikol PO/IV, ampisilin/amoksisilin, atau kotrimoksasol 2nd ; ceftriaxone, cefotaxim (anak), kuinolon. DBD Bedakan dengan demam dengue, TANPA tanda perembesan plasma,torniqet (-) tanda demam dengue.

Trombositopenia <100.000

Tanda kebocoran plasma ;

* Ht meningkat >20% , atau menurun setelah resusitasi

* Klinis efusi pleura, ascites atau hipoprotein.

Drajad 1 ; tourniquet (+) Drajad 2 ; perdarahan spontan

Drajad 3 ; tanda syok (hipotensi, takikardi) ,

sianosis , kulit dingin, gelisah (kesmen).

Drajad 4 ; nadi tidak teraba, TD tdk terukur

Rehirasi cairan;

Drajad 1 & 2

- kristalloid 3-7 ml/kg gaspoll - cek tiap 6 jam, ht turun dan klinis membaik, kecepatan cairan dapat diturunkan.

Drajad 3 & 4

(30)

-bila tidak membaik ulang, pertimbangkan transfusi jika ht semakin menurun. -jika perbaikan turunkan 10ml/kg/jam (2-4 jam)

MALARIA

Plasmodium sp. / nyamuk anopheles

Demam, menggigil, keringat, riw. Bepergian daerah endemic, demam intermitten (kembali normal), anemia-hemolisis, splenomegali

Sign Falsiparum/tropikana Vivax/tertian Ovale/tertiana Malariae/kuartana

Demam Tidak berpola Selang 2 hari Selang 2 hari Selang 3 hari

Mikrosko pik

Banana / sausage shape (gametosit)

Ring form (trafozoit) Bercak maurer RBC membesar Schufner dots RBC membesar Schufner dots Berbentuk ovale Ber-fimbria RBC normal Bercak zieman Basket form Band form Formasi rosette Keteranga n Biasanya KU sakit berat/malaria serebral Kesadaran menurun. Destruksi semua jenis RBC Destruksi eritrosit muda Bisa relaps Destruksi eritrosit muda Bisa relaps Dertruksi normosit

p.s malaria knowlesi, merupakan kasus jarang terjadi, penyebaran melalui monyet.

FALCIPARUM LINI 1 ACT / DHP 3 hari + primakuin 1 hari LINI 2 Kina + primakuin + doksisiklin/tetrasiklin

Vivax/ovale LINI 1 ACT / DHP 3 hari + primakuin 14 hari (Relaps = primakuin double dose) LINI 2 kina + primakuin

Malariae ACT /DHP 3 hari tanpa primakuin

(31)

Trimester 1 ; kina + klindamisin (falsiparum), kina (vivax) Trimester 2 & 3 ; ACT

Kasus malaria berat Artesunat iv / artemeter im

Terapi suportif RUJUK

profilaksis Doksisiklin 200 mg 1x1 caps, 2 hari sebelum pergi hingga 4 minggu pulang, tidak lebih 12 minggu, jika lebih pakai kelambu atau autan.

Meflokuin 250mg 1 tab/minggu pada ibu hamil

Klorokuin mulai ditinggalkan akibat resistensi ACT = Artesunat + amodiakuin

DHP = dihidroartemisin + piperaquin

HIV – (AIDS (CD4 <200)) Stadium klinis WHO ;

Singkatnya  , stadium ;

1. asimptomatik, limfadenopati generalisata. 2. BB menurun <10% tanpa sebab.

3. BB menurun >10% atau diare kronik >1 bulan atau demam persisten idiopatik.

4. Wasting sindrom (BB menurun + diare + demam) , cmv, toxoplasmosis, meningitis.

ARV – indikasi 1. St. klinis 3&4 2. CD4 <200 3. TB aktif 4. Bumil 5. Hep.B

(32)

PARASIT – CACING

Filariasis ;

- limfatik = bancrofti

- pengambilan sampel malam hari 22.00 – 02.00

- Dietilcarbamazepine (DEC) 6mg/kg/hri 12 hari + ivermectine 150-200 mcg/kg single dose

Albendazole dapat diberikan sebagai profilaksis -BMT-Bancrofti, Malayi, Timori

w. Bancrofti Elephantiasis

edema skrotum

Cacing 1:1

Terminal nuclei (-)

b. Malayi Hospes anjing, kera, kucing Cacing 2:1

Terminal nuclei (+)

b. timori Hospes anopheles Cacing 3:1

Inti pada sampai ujung

TREMATODA ; hospes keong

prazikuantel

- 40mg/kg dibagi 2 dosis(s.hematobium & s.mansoni) - 60mg/kg dibagi 3 dosis (s.japonicum)

Cestoda ; cacing pita

t. saginata – sapi t. solium – babi - prazikuantel

Centipede – badan pipih dorsoventral, flexible, kaki 1 tiap lobus Milipede – bentuk subsilindris, kaku , kaki 2 tiap lobus

(33)

HEMATOLOGI

Bedakan secara klinis kemungkinan etiologi ;

Splenomegaly ? ikterik ? kemungkinan ;

YA TIDAK

1. anemia hemolitik 2. thalassemia mayor

1. def. fe

2. def. b12, asam folat 3. anemia peny. Kronis 4. anemia perdarahan akut

Lihat jenis morfologi sel darah merah, mikrositik, normo atau makro;

KLINIS

ERITROSIT

PUCAT LETIH

LESU LEMAS LETOY LALE *Eh LEUKOSIT INFEKSI BERULANG DEMAM TROMBOSIT BLEEDING (PETEKIE, EKIMOSIS, PURPURA) MASALAH DI LEUKOSIT DAN TROMBOSIT PANSITOPENI ANEMIA APLASTIK

(34)

Untuk membedakan jenis mikrositik (MCV <80), lihat Fe, Ferritin dan TIBC

1. Fe ? 2. Ferritin ? 3. TIBC ? Defisiensi fe Menurun Menurun Meningkat Penyakit kronis Menurun Normal/meningkat Menurun

Sideroblastik Normal/meningkat Normal/ meningkat Normal/meningkat

thalassemia Normal/ meningkat Normal/ meningkat Normal/meningkat

Def. fe = bedakan dengan peny. Kronis, TIBC meningkat, fe & ferritin menurun Peny. Kronis = TIBC menurun, fe menurun, ferritin normal

Sideroblastik = semua normal/ meningkat Thalassemia = semua normal/ meningkat

Thalassemia ;

Khas ; facies cooley, howel jolly, sel target

Gang. Sintesis hb – globin a & b ;

a. A mayor (hidrops fetalis) – edema, anoksia, kematian janin b. B mayor – sel tear drop, sel target, hair on end (tulang <<<)

Lab ; elektroforesis hb Transfuse hb<8

Defisiensi fe ;

Klinis ;

Atrofi papil lidah – smooth tongue

Koilonikia (sendok) Stomatitis

Sel pensil / sel cigar Treatment ;

1. ferosulfat (20% fe) = 325 mg (65 mg fe) 3x325 mg – 3-6 mg/kg/hari 2. diet tinggi protein

3. vit. C 3x100

4. target hb meningkat 1g/dl dalam 2-3 minggu

sideroblastik ; - bentuk cincin

- leukosit, trombosit normal - papenheimer bodies - anisositosis

Anemia normositik (MCV 80 – 100), lihat retikulosit ;

Produksi normal >2% - anemia hemolitik

Produksi terganggu <2% - anemia aplastik, leukemia

Anemia hemolitik;

Klinis ;

Ikterus

(35)

Limfadenopati

Eritrosit muda – besar

Coombs tes + Sickle cell Lab ; bilirubin , LDH, Etiologi bermacam2 ; Intra sel ; * Def. G6PD;

1. riwayat drugs exposure (obat malaria)

2. khas ; bite cell 3. Heinz body

* Spherocytosis * Dll

Ekstrasel ;

1. AIHA = hemolitik e.c autoimun

2. Breast feed ; 3 hari pertama, akibat kurang asi. 3. Breast milk ; 6-7 hari setelah lahir, asi ibu cukup 4. Inkompabilitas ABO, rhesus

- coombs tes +

- tersering ibu gol. Darah O, anak A atau B (baca lagi antigen/antibodi golongan darah) - ibu rhesus (-), anak rhesus (+)

Ikterus neonatorum ;

PATOLOGIS FISIOLOGIS

- 24 jam pertama paska lahir - bil. Indirek >12 mg/dl - bil. Direk >1 mg/dl - menetap >2 minggu

- hari ke-2 & 3

- Bil. Indirek <12 mg/dl bayi cukup bulan - Bil. Direk <1 mg/dl

- Hilang 10 hari pertama Terapi ikterus neonatorum, gampangnya lihat bil. Indirek 

- indirek >10 fototerapi - indirek >20 transfusi tukar

Kramer indeks – neonatorum jaundice

Anemia aplastik (retikulosit <2%)

- perdarahan - infeksi

(36)

- pansitopenia

- eritropoetin meningkat

- panconi ; herediter resesif autosomal - tx; biopsy / aspirasi sumsum tulang Malignancy - demam - nyeri tulang - hepatosplenomegali - leukositosis

Sign ALL CLL AML CML

Sign Biasa pada anak

Nyeri tulang Demam

limfoblastik Biasa pada

dewasa Mudah lelah Leukositosis Bisitopenia Bb menurun Keringat malam Mikroskopik >30 % limfoblast Limfoblast imatur pada ADT Leukosit kecil SMUDGE CELL RIDER CELL Limfosit B >30% myeloblast

BEN muda pada ADT AUER ROD Wbc >200.000 – 1.000. 000 >> eosinofil dan basofil Makrositik ( MCV >100)  Defisiensi B12 - vegetarian - gang. Neurologis - glositis - anemia perniciosa Treat ;

1. B12 IM/SC 1mg/hari – 1 minggu 2. B12 1 mg/minggu – 4 minggu 3. B12 1 mg/bulan  Asam folat - alkoholik - gizi kurang Treat ;

(37)

Pendekatan klinis perdarahan (petekie, hematom)

Klinis bleeding ;

- prolong (perdarahan terus menerus )= kelainan trombosit ; von wilebrand – trombosit normal ,

trombositopeni – DIC, ITP

- delayed (ada masa tidak berdarah) = kelainan faktor pembekuan

Transfusi ;

Wb = perdarahan massif Prc = eritrosit – anemia

Washed red cell = demam pada trans. Sebelumnya Platelet concentrate = trombosit , profilaksis op FFP = faktor koagulasi

Cryoprecipitate = fibrinogen, f.vii, ix PRC = Δhb x kgBB x 3

WB = Δhb x kgBB x 6 Cat. Penulis ;

- polisitemia vera ; hiperviskositas darah, Hb, WBC, PLT meningkat, Mudah lelah dan pusing

Perdarahan, petekie,

hematom

ITP

Post infeksi ringan

Purpura seluruh tubuh

Trombositopenia Splenomegali +/-

Def. faktor koagulasi Hemofilia Delayed bleeding Riw. Keluarga APTT >> A = f. VIII , B = F.IX Vaskulitis Henoch schonlein purpura

Purpura, rash ekstremitas bawah  artritis / artralgia nyeri abdomen, kelainan ginjal

Def. vit k

Riw. Belum suntik vit. K PT & APTT >>>>

DIC

Shok, asidosis, solusio plasenta

Tromositopenia f. koagulasi <<

PT & APTT >>>>

(38)

RESPIROLOGI

 Asma bronchial

* VEP < 80%

* REVERSIBLE VEP1 >15 % / setelah pemberian bronkodilator

* APE>15%

(+) kontraindikasi propanolol (b-bloker) non selektif (b2 – bronkokonstriksi).

Drajad asma

Asma Gejala Tx

Intermitten / bulanan <1x / minggu

VEP > 80

Reliever

Persisten ringan / mingguan >1x / minggu

Tapi tidak tiap hari

VEP >80

+ kontrol glukokortikoid dosis rendah

Persisten sedang / harian Tiap hari

VEP 60-80

+ glukokortikoid dosis sedang

Persisten berat / tiap saat Terus menerus

Aktifitas terbataas VEP <60

+ glukokortikoid tinggi + teofilin (aminofilin inj.)

+ Agonist leukotrien (na kromoglikat)

Srangan asma

Sign ringan Sedang Berat

Sesak Bisa baring saat bicara Saat bicara memilih

duduk

Duduk walaupun istirahat

Bicara kalimat Frase Kata

RR >20 >20 >30 / min

Retraksi - + +

Status asmatikus = ancaman gagal nafas, klinis sakit berat

Mengi / wheezing ;

 PPOK ; Batuk berdahak 3 bulan

- sesak

- Riw. Merokok

- barrel chest

- wheezing – ekspirasi memanjang

- xray = jantung pendulum , batas paru turun

- treat ; O2 , bronkodilator , steroid inhalasi,

vaksin influenza, PURSED LIPS TRAINING

 Bronchitis

- akut <3 minggu

- kronik >8 minggu

(39)

- batuk produktif

- nyeri substernal

- xray ; peningkatan corakan bronkovaskuler

 Bronkiolitis

- < 2 tahun

- mengi – ekspirasi memanjang

- sesak

- demam

- RSV virus

- xray ; hiperinflasi paru, penebalan peribronkial.

- treat ; o2 , anti piretik , SABA, kortikosteroid.

Ronkhi ;

1. Pneumonia ;

- Sesak , sianosis, cuping hidung

- nafas cepat

- batuk – dahak purulen kadang disertai darah

- nyeri dada

- demam (bisa >40c)

- fremitus mengeras

- perkusi redup

- ronkhi basah

- xray ; infiltrate, konsolidasi , air bronchogram

- treat ;

Lini 1 ; makrolid – eritromisin

Alternative ; kotrimoksasol

Inap ringan ; ampisilin – gentamisin

Inap Berat ; ampisilin – kloramfenikol

2. Bronkopneumonia

- ronkhi basah halus/nyaring

- bisa ada stridor

- xray ; konsolidasi tersebar

- WHO ; amoksisilin / kotri

-parenteral ; ampisilin (b-laktam) atau

kloramfenikol

3. Bronkiektasis

- batuk kronis (pagi lebih berat)

- sputum mukopurulen / 3 lapis

- busuk

- hemoptisis

- ronkhi basal di basal paru

Ringan ; batuk dan nafas cepat Berat ; ada otot tambahan - opname

(40)

- jari tabuh

- xray ; honeycomb appearance + air fluid level

4. TB

 Kategori 1 ; 2(RHZE)/4(RH)3

 Kategori 2 ; 2 (RHZE) / RHZE / 5 (RH)3E3

 Evaluasi sputum bulan 2, 5 & setelah selesai regimen.

 Pada kategori 2, evaluasi bulan ke-3 dan ke-5, Jika hasil evaluasi (+) terduga MDR, uji

resistensi / rujuk.

 XRAY ; bercak berawan di apex, kavitas

 Pada TB lama ada bintik kalsifikasi dan fibrosis

 TB & hepatitis ; perlu ditunda hingga hepatitis sembuh

Hepatotoksik ; Pirazinamid (paling), INH, rifampisin.

 Hepatitis imbas obat ;

- ikterik(+) – stop OAT

- ikterik (-) & sgot/sgpt >5X – stop OAT

 MDR dan XDR ;

- MDR ; resisten rifampisin dan INH

- XDR ; MDR + 3 dari OAT lini 2

 TB masa hamil ; hindari STREPTOMISIN

- anjuran ; piridoksin 50mg/hri + vit. K 10mg/hri saat trimester 3

 TB dan HIV ; OAT sebelum ARV

 TB anak ;

- skor tb diatas 6 = 2HRZ/4RH (hindari etambutol)

- profilaksis ;

* primer ; kontak TB (+) , tes mantoux (-) , INH 5-10 mg/kg 6 bulan.

* sekunder ; tes tuberculin (+), tapi skor TB <6 , INH 5-10 mg/kg 9 bulan.

(41)

Efek samping OAT ;

1. Rifampisin ; urin berwarna merah, mempengaruhi efektifitas KB hormonal, anti-DM,

gang. Menstruasi, trombositopenia, ruam.

2. Isoniazid ; neuropati perifer – B6 100mg/hari

3. Pirazinamid ; nyeri sendi , asam urat >> , paling hepatotoksik

4. Etambutol ; gang. Penglihatan, bakteriostatik

5. Streptomisin ; ototoksik, nefrotoksik , kontraindikasi pada bumil

Catatan penulis;

Mediator TB = IL-8, TNF-a, IFN.

Kultur sputum (gold standar) = medium Lowenstein Jensen

Mantoux ; 0,1 cc PPD intracutan (reaksi 48-72 jam)

- indurasi 10-15 mm = (+)probable (tetap dikatakan positif, nilai skor TB = 3)

- >15mm = sensitif

Batuk, stridor, gurgling (upper resp.) ;

1. Croup ;

- barking cough

- memberat malam hari

- steeple sign

- bottle sign

2. Pertusis ; bordetella pertusis

- whooping cough (batuk diakhiri nada melengking)

- diakhiri muntah

- imunisasi tidak lengkap (anak)

- eritromisin 12,5/kg/kali 4x1 selama 14 hari

3. Epiglotitis ;

- muffled / hot potato voice

- drolling

- thumb sign

- hemofilus influenza B

4. Laryngitis

- serak

- batuk

5. Tracheitis;

- sesak

- steeple sign

Lainnya ;

H5N1 ;

 Suspek ; flu like sindrom, kontak +

 Probable ; mati

 Confirmed ; kultur +

 Profilaksis ; oseltamivir 1x75 mg 7 hari

Cat. penulis Anti tusif ; - kodein - DMP Ekspektoran ; - stimulant ;GG , HCl

(42)

Terapi ; oseltamivir 2x75 mg 5 hari

Abses Paru ;

Xray ; kavitas berdinding tebal + air fluid level + metronidazole

Emfisema ;

Pembesaran permanen bronkiolus serta kerusakan dinding alveolus

Edema pulmo

Xray ; perselubungan perihilar bilateral- batwing appearance

METABOLIK ENDOKRIN

GDS 140-200

GDP 100-126

TGT = hasil TTGO 140-199

(43)

Komplikasi DM ;

Ketoasidosis diabetic ;

Peningkatan pemecahan TG – keton meningkat – KAD -kesmen

Trias KAD ; - ketonemia, asidosis, hiperglikemia (gds 300-400)

Tanda asidosis ; nafas kusmaul, dehidrasi

Treat ;

1. REHIDRASI DAHULU (NaCl 1-2 ltr dalam 1 jam, selanjutnya dikurangi setengah tiap jam)

2. Insulin 2 jam setelah rehidrasi

HONK ;

Glukosa meningkat – osmosis – dehidrasi serebral

Dehidrasi , hipotensi, kesmen, tidak kusmaul, GDS >400

Farmako DM

SULFONILUREA (glibenklamid) Meningkatkan sekresi insulin Hipoglikemia

BB naik

KI ; Gang. Ginjal

BIGUANID (metformin) Hambat glukoneogenesis hepar Mual, muntah

Hindari bila kreatinin >1.5 A-Glukosidase inhibit (acarbose) Hambaat absorbs glukosa Peningkatan gas sal. Cerna

Hindari gang.ginjal/hati Tiazolidindion (pioglitazon) Insulin sensitizer di perifer EDEMA

KI ; CHF

Agonis reseptor GLP-1 Agonis reseptor GLP-1 Keluhan gastrointestinal

DPP4 inhibit (sitagliptin) Hambat enzim DPP4 –

perpanjang kerja GLP-1 Muntah

Insulin pada DM ;

- tipe 1

- KAD , HONK

- DM gestasi

- gang. Ginjal berat

- tidak terkontrol

DISLIPIDEMIA

Target penurunan LDL <100 mg/dl

Pada riwayat infark miokard LDL <70 mg/dl

+ Statin – HMG CoA reduktase inhibit (ES. Peningkatan enzim hepar)

+ Niasin/B3 – hambat lipolisis (ES. Hiperglikemi, hiperurisemia)

+ Fibrat – turunkan TG (ES. Peningkatan enzim hepar)

SINDROM METABOLIK

Criteria SM , 3 atau lebiih ;

- lingkar pinggang >40 inch pria , wanita >35 inch

- GDP >110

Cat. Penulis ;

- choice untuk turunkan TG

Gol. Statin

Dapat ditambah ;ezetimibe , biar manjur

- choice untuk obat hipertensi ACE-I / ARB

(44)

- TD >130/85

-HDL <40 mg/dl pria, <50 wanita

-TG >150 mg/dl

* ENDOCRINE DISORDER

Penyakit

Hormon

Klinis/diagnosa

Treatment

Diabetes Insipidus

Water deprivation

test

Def. vasopressin

(ADH)

- Central DI

- Neurogenic DI

Polyuria

Haus

Tidak ada penurunan BB

Tidak ada Polifagia

Desmopressin

Vasopressin

SIADH

Syndrome

inappropriate anti

diuretic hormone

Kebalikan DI

Sekresi ADH berlebih

gagalnya keluaran air

bebas melalui urin,

kepekatan urin

terganggu,

hiponatremia,

hipoosmolalitas dan

natriuresis.

Cushing Syndrome

Hiperkortisol kelenjar

adrenal

- Eksogen :obat

kortikosteroid

dan estrogen

- Endogen

:adenoma

BB naik, utama di perut

(obes central), moon

face

Buffalo hump (Lemak

pd leher)

Edema kaki

Keringat berlebih

Hipertensi

Menstruasi tidak teratur

Hindari

kortikosteroid

Addison Disease

Chronic adrenal

insufficiency

Def. Adrenal

Hormone (Steroid –

Cortisol &

Aldosterone)

autoimmune

Kulit menghitam

Rambut menghilang

Weight loss

Weakness

Joint & muscle pain

Craving for salt

Hipotensi

Hidrokortison

300-400 mg dalam

1000cc 8-10 jam

(45)

Krisis Adrenal

Menurunnya

glukokortikoid dan

mineralkortikoid

Akibat penghentian

terapi steroid

mendadak

Gejala syok idiopatik

Mual

Muntah

Rehidrasi – NS

1ltr/jam

Hidrokortison

100mg bolus

+ lanjut 100-200

mg/24 jam drips

Graves Disease

(toxic difuse goiter)

Cat. Penulis ;

T3 kontrol

pengobatan tiroid.

Op. thyroid,

menyebabkan

gangguan hormone

paratiroid =

hipokalsemia.

Hipertiroid

Irritability

muscle weakness,

sleeping problems

fast heartbeat

poor tolerance of heat

diarrhea

weight loss

thickening of the skin on

the shins, known as

pretibial myxedema

Graves'

ophthalmopathy

TSH << , T4>>

Metimazole 10-20

mg/hari 1

st

shoice

PTU 3000 mg/hri

3x1

B-Blocker

Radioiodine

Surgery

Krisis thyroid

- Hipertermia

- Keringat

- Muntah, diare

- TD meningkat

- takiaritmia

- Mental status

change

- Cardiovascular

collapse

Thyroiditis

(Hashimoto)

Hipotiroid

Hipotiroid congenital

= kretinisme

(retardasi & gang.

Pertumbuhan)

BB >>>>

Edema

Pale/puffy face

Feeling cold

Sulit hamil

TSH >>> , FT4 <<<<

Levothyroxine

Skrining;

Anti – TPO ; tiroid

autoimun

- grave

- hashimoto

PCOS

LH dan Insulin >>>>

gejala hirsutisme

badan banyak berbulu,

berkumis,

rambut mudah rontok

dan jerawat

Gangguan ovulasi

(mens)

Kista ovarium

Pil KB

Clomiphene citrate

dan FSH

Operatif laser

(laparoscopic

ovarian drilling)

(46)

Gangguan Growth

hormone

Hipofisis anterior

Kelebihan GH ;

- Gigantisme, pada

anak, sebelum epifisis

tertutup.

- Acromegali, setelah

epifisis tertutup –

ekstremitas, muka

memanjag

Kekurangan GH ;kerdil

- Dwarfisme ; IQ baik

- kretinisme ; retardasi

mental

(47)

OBSGYN

Doppler – DJJ dapat dinilai >12 minggu

USG antenatal ;

- gestasional sac ; elemen pertama yang dapat diukur, minggu ke-5

- CRL ; minggu ke-7 kehamilan

- BPD ; trimester 2

- femur length ; evaluasi berat fetus

- humerus length ; marker malformasi congenital

Prolonged disorder – Fase laten

>20 jam – nullipara

>14 jam multi

Protracted descent – fase aktif

Protracted dilatation – fase aktif

Arrest ; tidak ada perubahan

Jarak tiap hodge 2.5 cm

Presentasi bayi ;

Bokong ; -complete , kedua kaki flexi

-incomplete , satu kaki flexi, satu ekstensi

- frank-breech (bokong murni) , dua kaki ekstensi

Muka ; - mento anterior ke simphisis – pervaginam

- mento posterior – SC

Perdarahan post partum ;

> 500 ml setelah bayi lahir

Primer ; 24 jam 1

- atonia

- robekan jalan lahir

- retensio plasenta

Sekunder ; 24 jam 2

- rest plasenta

Tatalaksana ;

1. Oxy 20-40 IU dalam Nacl & 10 IU IM/ergo 0,2 IM/IV

2. Traneksamat 1 g

3. Kondom kateter / KBI

Plasenta ;

Akreta ; lengket seluruhnya

Inkreta ; lepas tapi OUE tertutup

Misoprostol ; kala 1 fase laten – pematangan

cervix

Akselerasi – kala 1 fase aktif

Augmentasi – oksitosin – perbaiki HIS

Hormone relaxin pada

kehamilan;

LUTEIN

Robek perineum

Gr.1 ; mukosa vagina, kulit perineum

Gr.2 ; otot perineum

Gr.3 ; A. sfingter ani eksterna <50%

B. sfingter ani eksterna >50%

c. sfingter ani interna

Gr. 4 ; mukosa rectum, epitel anus

Grading perdarahan post partum ;

1. 900ml

2. 1200-1500

3. 1800-2100

4. >2400

Tanda pasti kehamilan ;

DJJ, USG, PALPASI

Tidak pasti ;

Hegar ; perlunakan cervix

Chadwick ; warna kebiruan

pada cervix

(48)

Inersia uteri hipotonus ;

Kontraksi uterus normal tapi lebih singkat

Inersia uteri hipertonus ;

Kontraksi tidak sinkron

Nyeri mammae;

Menyusui – mastitis ; kloksasilin 500 mg/6 jam , eritromisin 250 mg 3x1

Tidak menyusui – mastalgia

Obat henti asi ; bromokriptin

Bentuk panggul;

Oval – anthropoid

Ginecoid – transversal > anteroposterior

Android – bentuk segitiga

Gepeng – platypoid

Hipertensi kehamilan dapat diberikan ; kalsium dan aspirin – untuk cegah eklampsia

KTG – non stress test – pada PEB karna faktor resiko hipoksia

Hipertiroid pada kehamilan ; trimester 1 – PTU , trimester 2,3 - metimazole

-target T3 dan T4 dibatas normal tertinggi

Pemasangan AKDR post partum – 4 minggu post partum

Emesis ; B6 + doxilamine/difenhidramine

Hiperemesis ; ondansentron

-tingkat 1 ; dehidrasi sedang

-tingkat 2 ; ada aseton

-tingkat 3 ; delirium-koma

Klasifikasi PUQE ;

Mild – folic acid, B6 2.5mg 2x1, doksilamine 12.5 2x1

Moderate – tanpa dehidrasi ; doksilamine + B6 / metoclopramide 8 mg

Dengan dehidrasi – IV fluid – metoclopramide or ondansentron 4-8 mg/8 jam

Defisiensi asam folat ;

Neural tube defek – anencephalus

+ as folat 400 mg/hari, 2 bulan sebelum hamil

Polihidraminion ;

DM , multipara

Fetal anomaly ; atresia esophagus, atresia duodenum, anencephaly

Oligohidramnion ;

renal agenesis (potter sindrom)

genitourinary obstruct

Metimazole ; hambat iodine coupling

PTU ; hambat konversi T4-T3 di perifer

Gingivitis ; kelainan fisiologis pada bumil akibat hormon

(49)

Anemia ;

Suplemen besi 60 mg 3x1

As. Folat 250 mg 3x1 90 hari

Trans. PRC ; hb <7 / hb>7 dengan pusing, takikardi

Abortus septic ;

Penisilin 4x1,2 jt unit atau Ampisilin 4x1 gr

Genta 2x80

Metro 2x1 gr

Kuret

TORCH ;

-VAKSINASI MMR-

Toxoplasma kongenital;

Menyerang semua organ, kecuali RBC

- prematuritas

Trias ; - hidrosefalus , retinokoroiditis bilateral, kalsifikasi intracranial (tetrade sabin)

Retardasi mental

Kelainan psikomotor

Kejang

Ikterus anemia hepatosplenomegali

Diagnose ; igm (+) pada neonates , takizoit pada sampel

Treat ;

<18 minggu ; Spiramisin – 1g/8 jam

>18 minggu ; pyrimethamine 500 mg 2x1 (2 hari) lanjut 50mg/hari & sulfadiazine 75mg/kg

loading, maintenance 50mg/kg 2x1 sampai partus

+ asam folat 10mg/hari

Rubella;

Kelainan pada bayi ;

Mikrosefal, katarak congenital, PDA

Glaucoma

Deafness

Herpes simpleks virus;

Mati janin

Ensefalitis

Dermatitis

Keratokonjungtivitis

Hepatitis

CMV

Jaundice

(50)

Hepatosplenomegali

Microcephal

Retardasi mental

Serologis – seronegatif-seropositif (dalam 3 minggu)

Jika terdeteksi uk <20 minggu – terminasi

Tifoid ;

B-laktam ; ampisilin, amoksisilin

Cephalosporin ; ceftriaxon

Malaria ;

DHP – dihidroartemisin piperakuin

Kontraindikasi ; primakuin, OAINS

Salpingitis ;

Discharge – keluar darah diantara 2 periode haid

Dispareunia

Nyeri goyang serviks

Endometritis ;

Related pregnancy/unrelated - PID

Fever

Low abdominal pain

Foul smell lokia

Abnormal vaginal bleed

dispareunia

+ GAM

Gentamisin 5mg/kg/24 jam

Ampisilin 2g/6 jam

Metronidazole 500mg/8jam

kristaloid

PID

Nyeri perut bawah

Tiba-tiba

Makin sakit bila gerak

Mual

Demam tinggi

Etiologi ; PMS - chlamydia

Treat ;

Ceftriaxone 250 mg single

Doksi 2x100 14 hari

Metro 2x500 14 hari (optional)

Rawat inap ;

(51)

Clindamisin 900 mg iv/8jam

Gentamisin 2mg/kg loading – maintenance 1.5 mg/kg/8 jam

Endometriosis;

- dismenore

- dispareuni

- diskezia

- infertile

USG,MRI

Treat ; pil kombinasi , GNRH agonis, NSAID , bedah-LUNA

Pubertas prekok ; tanda sex sekunder sebelum usia 9 tahun pada pria dan 8 tahun pada wanita

Oligomenorea ; siklus haid lebih panjang (35 hari), >3 bulan - namenorea

Menomeroragia ; perdarahan haid lebih banyak

Amenorea primer ; (jika kelainan kompartemen 2 keatas, pasti disertakan hasil LAB)

Kompartemen 1 – uterus

Kompartemen 2 – estrogen progesterone

Kompartemen 3 – FSH-LH

Kompartemen 4 - GnRH

Amenore;

Sindrom turner (primer)

Amenore primer

45 XO

Webbed neck

Sindrom asherman (sekunder)

Kerokan berlebihan post abortus

Destruksi endometrium

Sindrom Sheehan

Amenore yang disertai perdarahan masif

Adenoma hipofisis

- hiperprolaktinemia

Amenore

Galaktorea

Infertile

Treat ; dopamine agonis

PCOS

LH meningkat

gejala hirsutisme

badan banyak berbulu, berkumis,

rambut mudah rontok dan jerawat

Gangguan ovulasi (mens)

Kista ovarium

Menopause – vaginismus – nyeri

Kista nabothian ; berisi mucus dari permukaan serviks

Kista gartner ; pada dinding vagina, menonjol keluar

Kista brtolini ; vagina arah jam 7,5

Geburt ; massa bertangkai keluar dari cervix, dari lapisan submucosa

Kistadenoma ; dinding licin, permukaan lobulated, kelihatan biru dari peregangan kapsul

Teratoma ovarium ; massa berambut, berisi material sebasea, epitel skuamous

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kaidah Al- ‘A&gt;dah Muhakkamah berperan penting dalam kaitannya menetapkan hukum haid pada wanita yang mengalami perubahan siklus

Peserta Pria dan Wanita : Memakai kemeja/blouse lengan panjang atau pendek warna putih, celana/rok (bawahan) warna hitam, berdasi panjang, bersepatu hitam dan mengenakan

Rumah Tangga, Wanita kawin usia 15-49, Pria kawin, Remaja usia 15-24 tahun MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER DARI UNIT KERJA/INSTANSI LAIN Tidak.

Sedangkan target sekunder untuk Film Pendek Kancil Anak Nakal adalah Pria &amp; Wanita, usia 14 tahun keatas sampai dengan 40 tahun, pecinta film terutama film animasi atau

Tidak ada perbedaan antara tinggi badan aktual dengan estimasi tinggi badan dari panjang ulna rumus Ilayperuma et al dan Pureepatpong et al pada pria dan

&gt;35 tahun (25,0%) melakukan tindakan dalam deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan test IVA, hal ini terjadi karena di usia &gt; 35 tahun wanita usia

Dari tabel 1 diketahui mayoritas berusia 10 tahun, mayoritas belum haid dan tanda pubertas primer yang telah ada mayoritas adalah tumbuh payudara. Hasil kuis diketahui hanya 2,5%

Wanita usia 35 tahun keatas yang berpendidikan &gt; SMP berpeluang 1,36 – 1,71 kali lebih besar untuk menggunakan MKJP dibandingkan dengan wanita usia 35 tahun keatas yang