VERTIGO
Disusun oleh
Zukruful Muzakkie
(71.2014.033)
Fabiola Dwita Rosyadi(71.2014.008)
Pendahuluan
Manusia berjalan dengan kedua tungkainya
lebih memerlukan informasi posisi tubuh relative terhadap lingkungan dan informasi gerakan agar dapat terus beradaptasi
dengan perubahan sekelilingnya
Melibatkan sistem keseimbangan tubuh
• kanalis semisirkularis
• sistem vestibuler
Pendahuluan
Vertigo Gangguan keseimban gan Gejala akibat penyakit yg menganggu sistem vestibular vertigo perifer vertigo sentral Berlin (2007) : prevalensi 1 tahun + 0,9% 0,89% akibat migren, 1,6% BPPV, 0,51% meniere’s disease. Indonesia. vertigo menempati urutan ke 5 kasus terbanyak yang dirawat di bangsal sarafBAB II Tinjauan pustaka
Anatomi sistem keseimbangan
Susunan vestibular yang terdiri dari kanalis semisirkularis
dengan krista ampularisnya, urtikulus dan sakulus dengan makulanya, dan N.VIII
Inti vestibularis : nukleus vestibularis medialis, nukleus
vestibularis lateralis, nukelus vestibularis superior, dan nucleus vestibularis spinalis
Serebelum
Impuls proprioseptif dari reseptor di sendi dan otot
serebelum melalui bagian –bagian dari serebelum dan nukelus festigius mempengaruhi inti vestibular.
Korteks serebri dan batang otak
Serebelum dan inti vestibular pusat pola
gerakan volunteer dan reflektorik di tingkat korteks serebri gerakan dan siap direncanakan dan
dilaksanakan disesuaikan stabilitas tubuh dan semua bagian-bagiannya terpelihara
Definisi
Ilusi terhadap gerakan atau rasa bergerak dari
tubuh.
Berasal dari bahasa latin “vertere”
memutar
Gangguan keseimbangan dinyatakan sebagai
pusing, pening, sempoyongan rasa seperti
melayang atau dunia seperti berjungkir balik.
Klasifikasi
Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan sekitarnya Persepsi gerakan Vertigo non vestibula r Vertigo vestibula r Berdasarkan letak lesi Vertigo vestibula r perifer. Vertigo vestibula r sentral.
Etiologi
Vertigo vestibular. Disebabkan : • BPPV • Meniere’s Disease • neuritis vestibularis, • Labirinitis • obat ototoksik • Autoimun• tumor nervus VIII
• microvaskular compression • dll Vertigo non vestibular. Disebabkan : • polineuropati •artrosis servikalis • trauma leher • presinkop • hipotensi ortostatik • hiperventilasi • tension headache • penyakit sistemik • dll
Epidemiologi
BPPV adalah penyebab vertigo dengan prevalensi 2,4
% dalam kehidupan seseorang Prevalensi ↑ setiap tahun dengan meningkatnya usai 7x / usia > 60 tahun. W > Lk
Gangguan klinis yang sering terjadi dengan
karakteristik serangan vertigo di perifer, berulang dan singkat, sering berkaitan dengan perubahan posisi kepala dari tidur, melihat ke atas, kemudian memutar kepala.
Gambaran klinis
Anamnesis
Perifer
• timbulnya mendadak setelah perubahan posisi kepala
• rasa berputar yang berat
• mual atau muntah dan keringat dingin
• Bisa disertai gangguan pendengaran berupa tinitus, atau ketulian,
• tidak disertai gejala neurologik fokal seperti hemiparesis, diplopia, perioralparestesia, paresis fasialis.
sentral
• timbulnya lebih lambat, tidak terpengaruh oleh gerakan kepala
• Rasa berputarnya ringan
• jarang disertai rasa mual dan muntah
• tidak disertai gangguan pendengaran.
• Gejala neurologik fokal seperti hemiparesis, diplopia, perioralparestesia, paresis fasialis.
Gambaran klinis
Anamnesis
• Sensasi bukan berputar
• melainkan rasa melayang, goyang
• berlangsung konstan atau kontinu
• tidak disertai rasa mual dan muntah
• serangan biasanya dicetuskan oleh gerakan objek sekitarnya seperti di tempat keramaian misalnya lalu lintas macet.
Vertigo non vestibular.
Anamnesis perlu digali penjelasan
Bentuk serangan vertigo (pusing berputar/rasa goyang
atau melayang
Sifat serangan vetigo ( periodik/kontinue/ringan atau
berat)
faktor pencetus ( perubahan posisi/ situasi keramaian
dan emosional/ suara)
Gejala otonom ( mual,muntah, keringat dingin) Ada tidak gangguan pendengaran
Obat-obat yang menimbulkan gejala vertigo Tindakan tertentu
Penyakti yang diderita pasien Defisit neurologis
Gambaran klinis BPPV
Vertigo timbul mendadak pada perubahan posisi
Serangan berlangsung dalam waktu singkat, biasanya
kurang dari 10-30 detik
dirasakan berputar, bisa disertai rasa mual,
kadang-kadang muntah
rasa berputar menghilang, pasien bisa merasa
melayang dan diikuti disekulibrium selama beberapa hari sampai minggu. BPPV dapat muncul kembali.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan sistem kardiovaskuler ( pemeriksaan TD
pada saat baring, duduk dan berdiri dengan perbedaan lebih dari 30 mmHg)
pemeriksaan neurologis
Kesadaran baik untuk vertigo vestibuler perifer dan
vertigo non vestibuler, namun dapat menurun pada vertigo vestibuler sentral.
Nervus kranialis vertigo vestibularis sentral,
gangguan pada nervus kranialis III, IV, VI, V sensorik, VII, VIII, IX, X, XI, XII
Morotik hemiparesis
Pemeriksaan keseimbangan
(neuro-otologi)
Tes nistagmus
Tes rhomberg
Tes rhomberg dipertajam (
Sharpen Rhomberg
)
Tes jalan tandem
Tes
past pointing
Test stimulasi pusing
Nylen- Barany test
Patofisiologi
disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan
tubuh yang mengakibatkan ketidakcocokan antara
posisi tubuh yang sebenarnya dengan apa yang
dipersepsi oleh susunan saraf pusat
Beberapa teori
Teori rangsangan berlebihan (
Overstimulation
)
Overstimulation
hiperemi kanalis semisirkularis
fungsinya terganggu
timbul vertigo,
Patofisiologi
Teori konflik sensorik
ketidakseimbangan/asimetri masukan sensorik yang
berasal dari sisi kiri dan kanan kebingungan sensorik
di sentral timbul respons (nistagmus (usaha koreksi
bola mata), ataksia, berputar (berasal dari sensasi kortikal).
Teori neural mismatch
otak mempunyai memori/ingatan tentang pola gerakan tertentu.
Jika suatu saat dirasakan gerakan yang aneh/tidak sesuai
dengan pola gerakan yang telah tersimpan timbul
reaksi dari Susunan saraf otonom , dan jika berulang
Patofisiologi
Teori otonomik
Menekan perubahan reaksi susunan saraf otonom
gejala klinis timbul jika sistim simpatis terlalu dominan, sebaliknya hilang jika sistim parasimpatis mulai berperan.
teori neurohumoral
Teori histamin, dopamin dan serotonin menekanan
peranan neurotransmiter tertentu dalam mempengaruhi
susunan saraf otonom vertigo
teori sinap
pengembangan teori sebelumnya yang meninjai peranan neurotransmisi dan perubahan-perubahan biomolekuler yang terjadi pada proses adaptasi, belajar dan daya ingat
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan
fisik umum dan pemeriksaan neurologis.
Gejala Vertigo vestibuler Vertigo non vestibuler
Sensasi Rasa berputar Melayang, goyang
Tempo serangan Episodik Kontinu, konstan
Mul dan muntah Positif Negatif
Gangguan pendengaran Positif atau negatif Negatif
Gerakan pencetus Gerakan kepala Gerakan objek visual
Gejala Perifer Sentral
Bangkitan Lebih mendadak Lebih lambat Beratnya vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan kepala ++ +/- Mual/muntah/keringatan ++ + Gangguan pendengaran +/-
-Tanda fokal otak - +/-
Penatalaksanaan
Pasien dilakukan latihan vestibular (vestibular exercise) dengan
metode brandDarof.
Karena penyebab vertigo beragam seringkali menggunakan
pengobatan simptomatik. Lamanya pengobatan bervariasi. Sebagian besar kasus terapi dapat dihentikan setelah beberapa minggu. Beberapa golongan yang sering digunakan:
Penatalaksanaan
Antihistamin (dimenhidrinat, difenhidramin, meksilin,
siklisin)
Dimenhidrinat (dosis 25 mg – 50 mg (1 tablet), 4 kali
sehari)
Difenhidramin HCl (dengan dosis 25 mg (1 kapsul) –
50 mg, 4 kali sehari per oral)
Senyawa betahestin (Betahistin HCl dengan dosis
8-24 mg, 3 kali sehari. Maksimum 6 tablet dibagi dalam beberapa dosis )
Kalsium antagonis
Cinnarizine (Dosis biasanya ialah 15-30 mg, 3 kali
Rencana tindak lanjut
Vertigo pada pasien perlu pemantauan untuk mencari
penyebabnya kemudian dilakukan tatalaksana sesuai penyebab.
Konseling dan Edukasi
Keluarga turut mendukung dengan memotivasi pasien dalam
mencari penyebab vertigo dan mengobatinya sesuai penyebab.
Mendorong pasien untuk teratur melakukan latihan vestibular.
Kriteria Rujukan
Vertigo vestibular tipe sentral harus segera dirujuk.
Tidak terdapat perbaikan pada vertigo vestibular setelah
Prognosis
Pada BPPV, prognosis umumnya baik,
namun BPPV sering terjadi berulang.
Kesimpulan
Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan
seseorang atau lingkungan sekitarnya. Persepsi gerakan bisa berupa vertigo vestibular, yaitu rasa berputar yang timbul pada gangguan vestibular sedangkan vertigo non vestibular adalah rasa goyang, melayang, mengambang yang timbul pada gangguan sistem proprioseptif atau sistem visual.
letak lesinya dikenal 2 jenis vertigo vestibular,
yaitu vertigo vestibular perifer dan vertigo vestibular sentral
Vertigo merupakan suatu gejala dengan berbagai
penyebabnya, antara lain akibat kecelakaan, stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau banyaknya aliran darah ke otak dan lain-lain. Diagnosis vertigo ditegakkandengan anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan neurologis. Penatalaksanaan dilakukan dengan edukasi, konseling dan informasi, latihan vestibular, dan pengobatan simptomatik. Prognosis umumnya baik namun dapat terjadi berulang.