• Tidak ada hasil yang ditemukan

Situasi Umum Konsumsi Tembakau di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Situasi Umum Konsumsi Tembakau di Indonesia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 2442-7659

TEMBAKAU

di Indonesia

(2)

Penggunaan tembakau adalah penyebab global yang utama dari kematian yang dapat dicegah. Dunia Organisasi Kesehatan WHO menghubungkan hampir juta kematian per tahun disebabkan tembakau. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari juta kematian di tahun Global Youth Tobacco Survey, . Merokok merupakan bentuk utama penggunaan tembakau. Secara global, terjadi peningkatan konsumsi rokok terutama di negara berkembang. Diperkirakan saat ini jumlah perokok di seluruh dunia mencapai , milyar orang

Tobacco Control Support Centre, .

Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok terbesar di dunia, yaitu pada urutan ketiga setelah China dan India sehatnegeriku.kemkes.go.id . Konsumsi tembakau di Indonesia meningkat secara bermakna, karena faktor-faktor meningkatnya pendapatan rumah tangga, pertumbuhan penduduk, rendahnya harga rokok dan mekanisasi industri kretek Tobacco Control Support Centre, . Berdasarkan data dari Tobacco Atlas tahun , jumlah batang rokok yang dikonsumsi di Indonesia cenderung meningkat dari milyar batang pada tahun menjadi , milyar batang pada tahun Tobacco Control Support Centre, . Meskipun bahaya rokok sudah banyak diinformasikan namun jumlah perokok di Indonesia tidak menurun, bahkan ada kecenderungan meningkat setiap tahun.

Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati di seluruh dunia setiap tahun pada tanggal Mei, tak terkecuali di Indonesia. Hari ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia mengenai menyebarluasnya kebiasaan merokok dan dampak buruknya terhadap kesehatan. Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini dapat menjadi momentum untuk mengingatkan dan menyebarluaskan kepada masyarakat tentang bahaya merokok serta dampaknya bagi kesehatan.

Di Indonesia, merokok adalah bentuk utama penggunaan tembakau. Secara nasional, prevalensi merokok adalah sebesar . Provinsi dengan prevalensi merokok tertinggi di Indonesia adalah Jawa Barat , . Sedangkan prevalensi merokok terendah adalah Provinsi Papua , . Terdapat provinsi dari provinsi yang mempunyai prevalensi merokok lebih dari rata-rata nasional. Secara lengkap, data tersebut dapat dilihat pada Gambar .

PrevalensiMerokoksecaraNasional

01

TEMBAKAU

di Indonesia

(3)

02

Papua Bali Kalsel NTT Sultr

a

Sulbar DIY Sulsel Kalbar Jambi Kaltim Papbar Jateng Riau Sumut Maluku Jatim DKI Jakar

ta

Sumsel Sumbar NTB Bengkulu Sulut

3

Sulteng Kepri Lampung Ban

ten

Gor

ontalo

Malut Jabar

Kep

Sumber: RISKESDAS . Catatan: merokok tiap hari dan kadang-kadang

Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi merokok memiliki kesamaan dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu prevalensi merokok pada laki-laki selalu lebih tinggi daripada perempuan. Pada tahun , prevalensi merokok laki-laki dewasa meningkat dari , tahun menjadi . Demikian juga proporsi perempuan perokok dewasa meningkat dari , tahun menjadi , . Secara keseluruhan, prevalensi merokok pada laki-laki dan perempuan mengalami kenaikan Tobacco Control Support Centre, . Secara detail data tersebut dapat dilihat pada Gambar . Catatan: Konsumsi tembakau tiap hari dan kadang-kadang;

data , , dan tembakau hisap dan kunyah

31,5 34,4 34,2 34,3 34,3

(4)

Jika dilihat lebih lanjut pada tahun , proporsi laki-laki yang mengkonsumsi tembakau hisap lebih besar daripada tembakau kunyah , dan , . Pola sebaliknya nampak pada perempuan, proporsi perempuan pengkonsumsi tembakau kunyah lebih banyak kali lipat dibandingkan perempuan pengkonsumsi tembakau hisap , dan , . Secara lengkap, data tersebut dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Konsumsi jumlah batang rokok yang dikonsumsi di daerah perdesaan lebih banyak dibandingkan perkotaan, baik pada laki-laki maupun perempuan kecuali pada tahun , perempuan di perkotaan lebih banyak mengonsumsi rokok dan tembakau dibandingkan perempuan di perdesaan.

Secara ekonomi, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pendapatan semakin banyak pula mengonsumsi rokok dan tembakau. Berdasarkan tingkat pendidikan, secara umum dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin meningkat pula jumlah konsumsi rokok dan tembakau, baik pada laki-laki maupun perempuan. Namun terjadi perubahan pola konsumsi pada laki-laki di mana terdapat penurunan jumlah konsumsi rokok dan tembakau sehingga mengakibatkan penurunan total konsumsi di tahun .

Dilihat dari status bekerja, konsumsi rokok dan tembakau banyak pada mereka yang bekerja baik pada laki-laki maupun perempuan. Sedangkan jika dilihat berdasarkan umur, jumlah konsumsi terendah berada pada kelompok umur - tahun kemudian meningkat hingga mencapai puncak di usia antara - tahun dan kembali menurun di usia tahun ke atas.

KonsumsiTembakauberdasarkanKarakteristikDemografi

03

Gambar3

PrevalensiKonsumsiTembakauPendudukUmur>15

berdasarkanJenisKelamindiIndonesiaTahun2013

100

50 60 70 80 90

0 10 20 30 40

Kunyah

Hisap Laki-laki

+ Perempuan Laki-laki

Perempuan

Sumber: RISKESDAS . Catatan: merokok tiap hari dan kadang-kadang

1,1

64,9

4,6

2,1

2,9

(5)

04

No KarakteristikKarakteristik Tahun2007Tahun2007 JenisKelamin

JenisKelamin JenisKelaminJenisKelamin JenisKelaminJenisKelamin Tahun2010

Tahun2010 Tahun2013Tahun2013

L

(6)

Di Indonesia, sebesar , siswa pernah menggunakan tembakau berasap produk. Peningkatan prevalensi yang cukup tinggi pada kelompok remaja laki-laki usia tahun atau usia sekolah SMP, SMA, dan perguruan tinggi dari , pada tahun menjadi , pada tahun . Hal ini berkaitan dengan sifat remaja laki-laki yang lebih cenderung mengambil risiko, adanya kekuatan peer pressure, rasa ingin tahu yang lebih tinggi, serta pengaruh lingkungan keluarga. Sementara pada perempuan, prevalensi lebih tinggi dan meningkat pada kelompok usia lebih tua tahun ke atas , yang kemungkinan berkaitan dengan kebiasaan konsumsi tembakau kunyah di beberapa daerah di Indonesia Tobacco Control Support Centre, .

Menurut laporan

Global Youth Tobacco Survey

tahun

, secara keseluruhan

perokok remaja usia

- tahun mulai merokok di usia - tahun , dan sebanyak , mulai merokok pada usia - tahun. Keinginan untuk mencoba rokok juga dilakukan pada usia sangat dini, yakni sebanyak , mulai merokok saat usia ≤ tahun. Secara lengkap data ini dapat dilihat pada Tabel .

Berdasarkan jenis produk rokok, menurut laporan Global Adult Tobacco Survey tahun , rokok kretek merupakan produk rokok yang paling populer di Indonesia. Jumlah pengguna rokok linting , juta lebih tinggi dari jumlah pengguna rokok putih , juta . Sekitar , juta orang merokok kretek dan hampir setengah juta merokok produk lain seperti pipa, cerutu, shisha, dan lainnya. Untuk konsumsi jenis produk rokok, sebanyak , perokok dewasa mengonsumsi rokok kretek saja, sedangkan , mengonsumsi rokok linting saja, dan , mengonsumsi rokok putih saja GATS, . Jenis produk tembakau yang dikonsumsi perokok secara detail dapat dilihat pada Gambar berikut ini.

KonsumsiTembakauberdasarkanJenisRokok

05

Tabel2

UsiaInisiasiMerokokpadaPerokokUsia13-15Tahun berdasarkanJenisKelamindiIndonesiaTahun2014

%Laki-Laki

%Laki-Laki %Keseluruhan

%Keseluruhan %Perempuan%Perempuan

<7tahun <7tahun 7-11tahun 7-11tahun 14-15tahun 14-15tahun

__ 8,9(7,2-11,1)8,9(7,2-11,1) 25,6(22,7-28,8) 25,6(22,7-28,8) 11,4(9,2-14,0) 11,4(9,2-14,0)

7,3(5,6-9,3) 7,3(5,6-9,3) 26,7(23,4-30,4) 26,7(23,4-30,4) 11,7(9,5-14,2) 11,7(9,5-14,2)

21,5(12,5-34,5) 21,5(12,5-34,5) 18,0(11,9-26,3) 18,0(11,9-26,3) 9,5(4,3-19,5) 9,5(4,3-19,5) 95%CI

95%CI UsiaInisiasiMerokok

UsiaInisiasiMerokok

8-9tahun 8-9tahun 12-13tahun 12-13tahun

Total Total

10,9(9,1-13,0) 10,9(9,1-13,0) 43,2(39,5-46,9) 43,2(39,5-46,9)

100,0 100,0

10,9(9,0-13,2) 10,9(9,0-13,2) 43,4(39,6-47,3) 43,4(39,6-47,3)

100,0 100,0

11,0(6,7-17,6) 11,0(6,7-17,6) 40,0(30,0-50,9) 40,0(30,0-50,9)

100,0 100,0

(7)

Pakar kesehatan mengklaim karena adanya filter pada ujung batang rokok, dari bahaya asap rokok hanya saja yang dirasakan oleh perokok aktif, sisa bahaya dari asap rokok didapatkan oleh perokok pasif karena terpapar asap rokok secara langsung. Setidaknya ada senyawa kimia berbahaya seperti sianida, tar, arsenik, benzene, dan berbagai senyawa berbahaya lainnya yang dihirup oleh perokok pasif. Oleh karena itu, perokok pasif juga berpotensi mendapatkan penyakit-penyakit mengerikan seperti asma atau kanker paru-paru. Selain itu, perokok pasif juga berisiko mendapatkan serangan jantung atau stroke secara mendadak karena darah yang terpapar kandungan asap rokok cenderung menjadi lebih kental dan memicu penyumbatan pada pembuluh darah http: www.p ptm.kemkes.go.id .

Pada tahun , sebesar , penduduk semua umur juta terpajan asap rokok di dalam rumah. Sementara tahun , prevalensi perokok pasif dialami oleh dua dari lima penduduk dengan jumlah berkisar juta penduduk. Pada tahun , jumlah ini meningkat menjadi sekitar juta jiwa. Sebesar , atau setara dengan juta anak usia - tahun terpajan asap rokok Tobacco Control Support Centre, .

Berdasarkan laporan Global Adult Tobacco Survey tahun , sebanyak , , juta pada orang dewasa terpapar asap tembakau di tempat kerja. Di rumah, , orang dewasa , juta terpapar asap tembakau. Di restoran, sebanyak , mereka yang mengunjungi restoran terpapar asap tembakau, sementara pada transportasi publik, sebanyak orang terpapar tembakau GATS, . Pemerintah telah mengatur aturan mengenai bebas asap rokok untuk area publik. Undang-Undang UU Nomor Tahun tentang Kesehatan Pasal menyebutkan bahwa yang termasuk Kawasan Tanpa Rokok adalah fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan Ayat . Selain itu, disebutkan bahwa pemerintah daerah wajib menetapkan kawasan tanpa rokok di wilayahnya Ayat .

PerokokPasif

06

Gambar4

JenisProdukRokok

yangDikonsumsiolehPerokok

Sumber:

Global Adult Tobacco Survey,

2,30%

2,30%

7,70%

7,70%

5,60%

5,60%

3,70%

3,70%

0,30%

0,30%

0,0%

0,0%

80,40%

80,40%

Perokokrokokputih danrokoklinting Perokokrokokputih danrokoklinting

Perokokrokokkretek danrokoklinting Perokokrokokkretek danrokoklinting

Perokokrokoklinting Perokokrokoklinting Perokokrokokputih

Perokokrokokputih SemuaJenisRokok

(rokok,putih,rokokkretek danrokoklinting) SemuaJenisRokok (rokok,putih,rokokkretek danrokoklinting)

Perokokrokokputih danrokokkretek Perokokrokokputih danrokokkretek

(8)

Tembakau merupakan penyebab tunggal kematian utama yang dapat dicegah. Konsumsi tembakau merupakan hal yang umum karena harganya yang relatif terjangkau, pemasaran yang tersebar luas dan agresif, kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan, serta inkonsistensi kebijakan publik terhadap penggunaan tembakau Tobacco Control Support Centre, .

Penyakit yang disebabkan karena konsumsi tembakau adalah kanker paru, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit jantung koroner, dan gangguan pembuluh darah. Selain itu, merokok juga menyebabkan penurunan kesuburan, peningkatan insidens hamil di luar kandungan, gangguan pertumbuhan janin fisik dan mental , kejang pada kehamilan, gangguan imunitas bayi dan peningkatan kematian perinatal. Tobacco Control Support Centre, .

Jumlah kasus penyakit terkait tembakau menurut jenis kelamin pada tahun dengan total kasus sebanyak . . pada laki-laki dan . pada wanita . Penyakit paru obstruktif kronik merupakan jenis penyakit terbanyak terkait tembakau, kemudian diikuti oleh penyakit berat bayi lahir rendah, jantung koroner, penyakit stroke dan tumor paru, bronchus, dan trachea. Secara lengkap data tersebut dapat dilihat pada Tabel .

BebanKesehatandanDampakEkonomikarenaMerokokdiIndonesia

2010 20132013 2007

28.599.696 62.640.24562.640.245 91.239.93991.239.939 29.647.82029.647.820 62.420.53762.420.537 92.068.35792.068.357 30.222.07130.222.071 66.729.82666.729.826 96.951.90096.951.900

(9)

Kebiasaan merokok pada masyarakat Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan. Kematian prematur karena tembakau biasanya terjadi rata-rata tahun sebelum umur harapan hidup tercapai. Umumnya, penyakit yang terkait dengan tembakau memerlukan waktu lama tahun setelah perilaku merokok dimulai, sehingga epidemi penyakit terkait tembakau dan jumlah kematian di masa mendatang dapat terus meningkat. Secara lengkap data tersebut dapat dilihat pada Tabel .

Jumlah kematian terbanyak penyakit terkait tembakau adalah penyakit stroke, bayi berat lahir rendah low birth weight, serta kanker trakea, bronkus, dan paru. Total jumlah kematian terkait tembakau pada tahun diperkirakan sebesar . kasus . laki-laki dan . wanita atau , dari total kematian pada

JumlahKasus WanitaWanita BayiBeratLahirRendah

Total 962.403962.403 570.342570.342 387.885387.885

(10)

Konsumsi tembakau di Indonesia masih cenderung tinggi. Konsumsi rokok rata-rata per orang per hari pada tahun adalah , batang atau batang per bulan. Bila harga per batang rata-rata Rp ,-, maka total biaya yang dihabiskan untuk membeli rokok mencapai Rp . ,- per bulan atau dalam setahun mencapai Rp

. . ,-. Diperkirakan pada tahun , pengeluaran masyarakat untuk membeli tembakau mencapai triliun rupiah. Angka ini naik lebih dari dibandingkan dengan tahun triliun rupiah Tobacco Control Support Centre, .

Konsumsi tembakau tidak dapat dipisahkan dari perilaku merokok. Perilaku merokok terkait dengan kemiskinan. Hal ini karena untuk membeli rokok, seorang individu maupun keluarga harus mengurangi penggunaan sumberdaya yang terbatas untuk keperluan lain yang lebih penting, seperti misalnya pendidikan, makanan berkualitas, dan pelayanan kesehatan. Sementara beban biaya yang berkaitan dengan penyakit akibat rokok akan lebih mahal dari yang sudah dibelanjakan untuk rokok, bukan hanya dari biaya pengobatan tetapi juga biaya hilangnya hari atau waktu produktivitas untuk bekerja bagi usia pekerja Tobacco Control Support Centre,

.

JumlahKasus WanitaWanita BayiBeratLahirRendah

Total 240.618240.618 127.727127.727 112.889112.889

(11)

Menurut WHO, tembakau adalah produk yang setiap tahun mengakibatkan lebih dari juta kematian dan kerugian ekonomi sebesar USD , trilyun, dihitung dari biaya perawatan dan hilangnya produktivitas karena kehilangan hari kerja http: www.depkes.go.id . Hal ini diperkuat oleh hasil Susenas tahun di mana hasilnya baik di perkotaan maupun di perdesaan, persentase pengeluaran penduduk untuk kelompok rokok dan tembakau lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kelompok bahan makanan. Secara keseluruhan, berdasarkan data dari BPS, , pengeluaran per Kapita sebulan terhadap total pengeluaran makanan dialokasikan untuk padi-padian, sementara , untuk rokok BPS, . Selama sepuluh tahun terakhir, data dari BPS menunjukkan konsistensi bahwa pengeluaran untuk rokok mengalahkan jumlah pengeluaran untuk kebutuhan bahan pangan lain yang bermanfaat bagi bagi peningkatan gizi keluarga http: www.depkes.go.id .

10

Gambar5

PersentasePengeluaranterhadap

TotalPengeluaranMakananperKapitaSebulan

menurutKelompokBarangdanDaerahTempatTinggaldiIndonesia

padaSeptemberTahun2016

Sumber: Badan Pusat Statistik,

Berdasarkan hasil Susenas pada September yang ditampilkan pada Gambar diatas, baik perkotaan, perdesaan, maupun secara total perkotaan dan perdesaan , pengeluaran untuk rokok lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk membeli makanan ikan, daging, dan sayur-sayuran .

Perkotaan

Perkotaan

Perkotaan+Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

Total

Total

9,25

9,25 6,96,9 10,0910,09 6,546,54 34,3734,37 10,3310,33 22,5322,53

11,50

11,50 7,197,19 9,849,84 7,277,27 29,6629,66 11,9111,91 22,6322,63

Rokok

Rokok

=Padi-padian =Padi-padian

=Ikan =Ikan

=Daging

=Daging

=Sayur-sayuran =Sayur-sayuran

=Makanan& Minumanjadi

=Makanan& Minumanjadi =Rokok& Tembakau =Rokok& Tembakau

=Lainnya

=Lainnya

9,49

9,49 8,328,32 7,62

7,62 14,73

(12)

Kementerian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi Jl. HR Rasuna Said Blok X Kav. -Jakarta Selatan

ISSN 2442-7659

Penanggung Jawab Redaktur

Penyunting

: Didik Budijanto : Rudy Kurniawan : Nuning Kurniasih

: Intan Suryantisa : Dian Mulya Penulis

Desain Grafis Layouter

Badan Pusat Statistik. . Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia Berdasarkan Hasil Susenas September . Jakarta: BPS

Kementerian Kesehatan. . Ancaman Bahaya Bagi Perokok Pasif. http: www.p ptm.kemkes.go.id dokumen-p dokumen-ptm ancaman-bahaya-bagi-dokumen-perokok-dokumen-pasif diakses dokumen-pada tanggal Mei pukul .

Kementerian Kesehatan. . Hari Tanpa Tembakau Sedunia : Rokok Ancam Pembangunan. http: sehatnegeriku.kemkes.go.id baca rilis-media har i-tanpa-tembakau-sedunia- -rokok-ancam-pembangunan diakses pada tanggal Mei pukul .

Kementerian Kesehatan. . Rokok: Akar Masalah Jantung dan Melukai Hati Keluarga. http: www.depkes.go.id article view rokok-akar-masalah-jantung-dan-melukai-hati-keluarga.html. Diakses pada Mei pukul .

Tobacco Control Support Centre-IAKMI, Kementerian Kesehatan. . Bunga Rampai Fakta Tembakau dan Permasalahannya di Indonesia Tahun . Jakarta: Tobacco Control Support Centre-IAKMI

Tobacco Control Support Centre-IAKMI, Kementerian Kesehatan. . Bunga Rampai Fakta Tembakau dan Permasalahannya di Indonesia Tahun . Jakarta: Tobacco Control Support Centre-IAKMI

WHO. . Global Adult Tobacco Survey: Indonesia Report . Jakarta: WHO WHO. . Global Youth Tobacco Survey GYTS Indonesia Report, . Jakarta: WHO

DaftarPustaka

Gambar

Gambar �.01

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Definisi di atas Populasi yang digunakan dalam penelitian Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang yang dilakukan pada PT Tasly World

Mengetahui apakah ada kepuasan pada motif informasi, berdasarkan perhitungan antara kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) pada penonton di Surabaya ketika

Pemberian suplemen serbuk kunyit (C. longa L.) pada pakan puyuh Jepang (C. coturnix japonica L.) sebesar 54 mg/ekor dengan kadar kurkumin 7,97 % sebelum masak

( nsan ölürken ruhunun ölmedi ini ayet-i kerimeler ve hadis-i erifler açıkça bildiriyor. Ruhun uur sahibi oldu u, ziyaret edenleri ve onların yaptıklarını anladıkları

Berdasarkan hasil praktikum dapat dilihat hasil kesesuaian lahan untuk tanaman tebu, sorgum, sirsak, rambutan, papaya, melinjo, mangga, mahoni, apel, pala, kelapa, kedelai,

Kajian ini bertujuan untuk meninjau tahap pengurusan bakat kendiri bagi aspek pengenalpastian bakat, pembangunan bakat dan budaya bakat terhadap penjanaan

Penelitian sebelumnya yang turut serta mengkaji upaya Uni Eropa dalam memerangi perompak Somalia adalah tulisan Fabian Stoffers pada tahun 2013 yang berjudul

Obligasi pemerintah pada bulan Desember 2013 mencatatkan total return positif 1,88% setelah pada bulan sebelumnya mengalami loss sebesar 7%.. Sementara obligasi korporasi