• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI BAB II MEMORANDUM PROGRAM JANGKA MENENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI BAB II MEMORANDUM PROGRAM JANGKA MENENGAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

POKJA AMPL KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA II - 1 BAB II

MEMORANDUM PROGRAM JANGKA MENENGAH

2.1. Sumber Dana Pemerintah

Dalam rangka optimasi dan kepastian implementasi, maka telah dilakukan internalisasi dan sinkronisasi terkait semua usulan program dan kegiatan prioritas,baik internal usulan Kabupaten maupun pada tingkat Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Dari hasil sosialisasi dan sinkronisasi dengan berbagai tingkat dan pihak yang peduli sanitasi tersebut, telah disepakati pemahaman bersama dan komitmen dalam bentuk dukungan untuk implementasi daftar program kegiatan untuk implementasi jangka menengah seperti lembar terlampir.

Nota kesepakatan terlampir disusun setelah melalui proses internalisasi dan sinkronisasi dengan semua pihak terkait, baik pemegang kebijakan tingkat Kabupaten, Provinsi dan Perwakilan Kementrian/Lembaga terkait dan telah di sesuaikan dengan tupoksi dan kewenangan masing – masing tingkat Pemerintah.

Walaupun komitmen dari masing – masing sumber Pendanaan ini bersifat kesepakatan dukungan dan alokasi penganggaran, tetapi dipahami bersama bahwa untuk tindak lanjutnya tetap akan dievaluasi dan mengacu berdasarkan sistem penganggaran formal tahunan dan peraturan penganggaran yang berlaku sah, dengan mempertimbangkan hasil kesepakatan ini sebagai prioritas dan acuan utama perencanaan dan penganggaran yang ada.

2.1.1 Lembar Kesepakatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya

LEMBAR KESEPAKATAN MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

No...

Berdasarkan undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ditetapkan pembagian kewenangan antara pemerintah Pusat,Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/kota. Pembangunan dan pelayanan dasar menjadi kewajiban Pemerintah Kab/kota,sehingga lebih mendekatkan interaksi antara pemandu kebijakan dengan masyarakat. Disadari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan pemerintah Kabupaten/kota dalam pembangunan sektor Sanitasi, sehingga diperlukan dukungan dari Pemerintah Provinsi,Pusat maupun pihak/instansi lain yang peduli.

Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, disadari pula diperlukan kesalaran dalam cara pandangatau paradigma dalam pengembangan sektor Sanitasi secara Konpherensif dan terintegrasi, baik dalam lingkup kewilayahan maupun dalam keterkaitan dengan pengembangan sektor lain yang berkelanjutan berkenaan dengan hal tersebut di atas, pada hari ini...tanggal...bulan...tahun dua ribu tiga belas, Kami unsur Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya sepakat untuk mengalokasikan dukungan pendanaan dalam perencanaan dan pelaksanaan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun 2014-2018 sebagaimana tertuang dalam dokumen memorandum program sektor Sanitasi sub lampiran .1-A ini:

(2)

POKJA AMPL KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA II - 2

KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA.T.A. 2014-2018(*Rp.000.000)

A. Sumber Pendanaan APBD Kabupaten Sumba Barat Daya

No Sub sektor Tahun Anggaran Total

2014 2015 2016 2017 2018

A.1 Sub Sektor

Air Limbah 7.950.870 8.085.000 9.110.000 9.165.000 11.775.000 42.810.870 A.2 Sub Sektor

Persampahan 1.667.770 13.115.000 5.450.000 2.115.000 2.180.000 20.377.770 A.3 Sub Sektor

Drainase - 200.000 - - - 200.000

A.4 Aspek PHBS 550.000 650.000 700.000 800.000 850.000 3.550.000 A.5 Sektor Air

Bersih 45.688.055 32.492.500 19.995.000 17.800.000 15.860.000 96.835.555

A.6 AMPL 100.000 - - - - 100.000

163.874.195.000 Implementasi rencana penganggaran ini akan ditindak lanjuti sesuai aturan yang berlaku. Demikian Pengesahan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) ini dibuat berdasarkan kepedulian dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Tambolaka, ...2013 BUPATI SUMBA BARAT DAYA

dr. KORNELIUS K. METE 1.

Tembusan :

1.Kepala BAPPEDA Kabupaten Sumba Barat Daya ;

2.Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumba Barat Daya ; 3.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya ;

4.Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten Sumba Barat Daya ; 5.Kepala Badan Lingkungan Hidup kabupaten Sumba Barat Daya ;

6.Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa kabupaten Sumba Barat Daya; 7.Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Kabupaten Sumba Barat Daya ;

(3)

POKJA AMPL KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA II - 3 2.1.2 Lembar Kesepakatan Pemerintah Provinsi

LEMBAR KESEPAKATAN

MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI NOMOR :

Berdasarkan undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah di tetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat,Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten /Kota.

Pembangunan dan pelayanan Dasar menjadi kewajiban Pemerinah kabupaten/kota. Pemerintah kabupaten /Kota,sehingga lebih mendekatkan inter aksi antara pamandu kebijakan dengan masyarakat.

Disadari bahwa terdapat keterbatasan perdamaian Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pembangunan sektor sanitasi sehingga diperlukan dukungan dari Pemerintah Provinsi,Pusat maupun pihak /instansi lain yang perduli.

Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi,disadari pula diperlukan keselarasan dalam acara pandang atau paradigma dalam pemgembangan sektor sanitasi secara komprensif dan terintegrasi,baik dalam lingkup kewilayan maupun dalam keterkaitan dengan pengembangan sektor lain yang berkelanjutan.

Berkenaan dengan hal tersebut,Pada hari ini...Tanggal...bulan...tahun dua ribu tiga belas, kami Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sepakat untuk memberikan dukungan perdamaian dalam perencanaan dan pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan sanitasi Pemukiman (PPSP) tahun 2014-2018 sebagaimana tertuang dalam dokumen memorandum Progran sektor sanitas Kabupaten Sumba Barat Daya. 1.1 .B untuk implementasi Program.

KESEPAKATAN ALOKASI

PEMBIAYAAN SEKTOR SANITASI –KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014 -2018 (000.000)

B. Sumber Pendanaan : APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur

No Sub Sektor Tahun Anggaran Total

2014 2015 2016 2017 2018

B.1 Sub sektor Air

limbah - 350.000 1.500.000 1.200.000 1.000.000 4.050.000 B.2 Sub Sektor Persampahan 300.000 450.000 300.000 300.000 300.000 1.850.000 B.3 Sub Sektor Drainase - 25.000.000 8.750.000 7.000.000 6.000.000 46.750.000 B.4 Aspek PHBS - - - B.5 Sub Sektor Air Bersih 10.800.555 8.000.000 7.500.000 7.000.000 1.700.000 35.000.000 11.655.000 33.800.000 18.000.000 15.500.000 9.000.000 87.650.000

(4)

POKJA AMPL KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA II - 4 Demikian pengesahan Memorandum Pogram Sektor Sanitasi (MPSS) ini dibuat berdasarkan

kepedulian dalam upaya Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Sektor Sanitasi yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Perwakilan Provinsi :

Gubernur Nusa Tenggara Timur Drs. Frans Lebu Raya ...

Perwakilan Kabupaten:

Bupati Sumba Barat Daya dr. Kornelius Kodi Mete . ...

Tembusan :

1. Kepala SKPD/Dinas Provinsi Terkait – untuk ditindaklanjuti 2. POKJA Sanitasi / AMPL Provinsi NTT

3. Kepala SKPD/Dinas Kabupaten Terkait – untuk ditindaklanjuti 4. POKJA AMPL Kabupaten Sumba Barat Daya

(5)

POKJA AMPL KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA II - 5 2.1.3 Lembar Kesepakatan Pemerintah Pusat

LEMBAR KESEPAKATAN MEMORANDUM PROGRAM DIRJEN PPLP DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

Nomor :...

Berdasarkan Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ditetapkan pembagian kewenangan antar Pemerintah Pusat,Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota.Pembagunan dan Pelayanan dasar menjadi kewajiban Pemerintah Kab/Kota, sehingga diharapkan lebih mendapatkan interaksi antara pemandu kebijakan dengan masyarakat,Disadari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan Pemerintah Kab/Kota dalam Pembangunan sektor sanitasi,isehingga diperlukan dukungan dari berbagai sumber terkait,termasuk sumber pendanaan

dari pusat.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, Pada hari ini ...tanggal...bulan... Tahun dua ribu tiga belas ,Kami yang bertanda tangan dibawah ini sepakat untuk memberikan dukungan pendanaan dalam perencanaan dan pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman ( PPSP)tahun 2014-2018 sebagaimana tertuang dalam Dokumen Memorundum Program sektor Sanitasi Kabupaten Sumba barat Daya.-Sub Lampiran

L.1.C Untuk implementasi Program:

1. Program Pengembangan Kinerja pengelolaan air limbah dan air minum. 2, Program Pengembangan kebijakan dan kinerja pengelolaan persampahan. 3. Program pembangunan Drainase /Gorong-gorong.

4. Program promosi kesehatan pemberdayaan masyrakat.

Implementasi rencana penganggaran ini akan tindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.

Demikian pengesahan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) ini dibuat berdasarkan kepedulian dalam percepatan pelaksanaan pembangunan Sanitasi yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Perwakilan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementarian Pekerjaan umum

1. Satker PPLP Provinsi Nusa Tenggara Timur ... Perwakilan Kabupaten

2. Bupati Sumba Barat Daya dr Kornelius Kodi Mete...

Perwakilan Pemerintah Provinsi.

(6)

POKJA AMPL KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA II - 6 Sesuai dengan kondisi paradigma Pembangunan Nasional saat ini maupun yang akan datang, perlu disadari bahwa tugas pembangunan di samping dikelola oleh Pemerintah yang berfungsi sebagai Koordinator maka diperlukan peran partisipasi dari Kelompok Masyarakat dan dunia Usaha yang berkontribusi selama ini di kabupaten Sumba Barat Daya.

Kedua sektor ini dikondisikan untuk mengambil peran makin besar dalam mencapai keberhasilan dalam semua tahap pembangunan, termasuk Program Percepatan Pembangunan Sektor Sanitasi (PPSP).

Bentuk keterlibatan peran kedua pihak-pihak pembangunan tersebut telah dimulai dari sejak tahapan penetapan program kegiatan yang diperlukan masyarakat melalui proses konsultasi publik pada tahap Penyusunan Buku Puith dan SSK. Pada tahapan Implementasi strategi ini, bentuk partisipasi dari unsur swasta dan masyarakat tercantum dalam bentuk kesepakatan dukungan seperti terlampir,baik dalam bentuk dukungan pendanaan ataupun dalam kontribusi lainnya.

2.2.1. Lembar Kesepakatan Partisipasi Swasta (Dunia Usaha /CSR/LSM). LEMBAR KESEPAKATAN

MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI. KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

Nomor....

Sektor Program Sanitasi:

Berdasarkan Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah di tetapkan Pembagian Kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab,sehingga lebih mendekatkan interaksi antara pemandu kebijakan dengan masyarakat. Disadari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan Pemerintah Kabupatem Sumba Barat Daya, dalam Pembangunan sektor sanitasi, sehingga diperlukan dukungan dari Pemerintah Provinsi, Pusat, maupun pihak/instansi lainnya yang peduli.

Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi disadari pula diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan sektor sanitasi secara Konprehensif dan terintegritas baik dalam lingkup,Kewilayahan maupun dalam keterkaitan dengan pengembangan sektor lain yang berkelanjutan.

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, Pada hari ini,...tanggal...bulan...tahun dua ribu tiga belas ,Kami Sepakat untuk memberi dukungan pendanaan dalam perencanaan dan Pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun 2014-2018. Sebagaimana tertuang dalam dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) untuk Implementasi Program :

(7)

POKJA AMPL KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA II - 7 1. ...

2. ...

Implementasi Rencana Penganggaran dan detail Kesepakatan ini akan ditindaklanjuti sesuai lembar lampiran 1.1.-D.

Perwakilan...

1. ... Perwakilan Kabupaten

Bupati Sumba Barat Daya

(8)

POKJA AMPL KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA II - 8 LEMBAR KESEPAKATAN

MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI KELOMPOK MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA Nomor...

Sektor /program sanitasi

Berdasarkan Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah di tetapkan Pembagian Kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota,sehingga lebih mendekatkan interaksi antara pemandu kebijakan dengan masyarakat. Disadari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan Pemerintah Kab/kota, dalam Pembangunan sektor sanitasi, sehingga diperlukan dukungan dari Pemerintah Provinsi, maupun pihak/instansi lainnya yang peduli.

Menghadapi Dinamika Perubahan yang terjadi disadari pula diperlukan keselarasan dalam cara pandang aatau paradigma dalam pengembangan Sektor Sanitasi secara Konpherensif dan terintegritas baik dalam lingkup Kewilayahan maupun dalam keterkaitan dengan pengembangan sektor lain yang berkelanjutan.

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, Pada hari ini,...tanggal...bulan...tahun Dua Ribu Tiga Belas ,Kami atas nama kelompok masyarakat ...Sepakat untuk memberi Kontribusi dan partisipasi dalam Pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun2014-2018. bSebagaimana tertuang dalam dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi dalam bentuk.

1... 2...

Penjelasan detail terkait kesepakatan ini sesuai lembar lampiran 1.1.-E.

Demikian Pengesahan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) ini dibuat berdasarkan kepedulian dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi yang terintegritas dan berkelanjutan.

Perwakilan Kelompok Masyarakat

1.Ketua 1. ... Mengetahui Perwakilan Kabupaten

1. Dinas PU. Bina Marga dan Cipta Karya 1. Ir. Nyoman Agus S., MT ... 2. Badan Lingkungan Hidup 2. Drs. Lukas Ng. Gaddi ...

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini juga telah dibuktikan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dan menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada BOPO antara Bank Umum

3.2 Ekosistem Laut dan Pantai serta Hubungannya Pantai serta Hubungannya dengan Sumber Daya dengan Sumber Daya Alam Alam Ekosistem laut dan pantai meluputi hutan mangrove,

Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang memiliki hubungan atau kaitan dengan pola komunikasi suami istri dalam pernikahan beda etnis antara lain adalah : Penelitian

Realitas lapangan yang terjadi di Gampong Rukoh bertolak belakang dengan konsep yang seharusnya berlaku yang dijelaskan dalam milk al-daulah dalam fikih muamalah.

Pada masa reformasi, setelah kejatuhan kekuasaan “Orde Baru”, gejolak pemikiran dan usaha pelaksanaan hukum Islam di Indonesia semakin bertambah, dengan munculnya

Hubungan curah hujan dan hari hujan terhadap produksi daun pada tanaman tembakau selama 3 tahun (2012 s.d 2014) dapat dilihat dari nilai koefisien pada model

(3) Ketentuan umum peraturan zonasi PKL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b disusun dengan ketentuan memperhatikan pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi

Di era komunikasi digital, pemanfaatan media komunikasi Digital Public Relations (PR) menjadi hal urgent yang dapat dilakukan dalam proses sosialisasi.Dengan