• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memudarnya Masyarakat Pengrajin Tenun Ulos Batak di Pasar Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Memudarnya Masyarakat Pengrajin Tenun Ulos Batak di Pasar Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Memudarnya Masyarakat Pengrajin Tenun Ulos Batak di Pasar

Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

Oleh:

Indra M Silaban

100901062

Departemen Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

(2)

Abstrak

Perkembangan industri tenun ulos batak di Pasar Tradisional Kecamatan Tarutung telah banyak mengalami pasang surut baik dari segi budaya, ekonomi dan sosial. Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang faktor-faktor apa saja yang menyebabkan industri tenun ulos berkembang dan faktor apa yang menyebabkan industri tenun ini memudar. Industri tekstil yang dikenal dengan ulos tidak hanya digunakan sebagai pakaian. Ulos merupakan simbol dari status, berfungsi sebagai pusaka berharga ataupun hadiah selama siklus kehidupan suku batak. Ulos digunakan di kehidupan suku batak mulai dari kelahiran, pernikahan, hingga kematian. Secara tradisional tenun adalah tugas kaum perempuan. Perempuan dianggap dapat mengilhami kain dengan nilai-nilai simbolik yang berhubungan dengan peran perempuan dalam merawat keluarga, anak-anak dan masyarakat. Oleh karena itu tenun dapat dilakukan selama perempuan mendapatkan waktu luang. Perubahan yang terjadi menimbulkan dampak dalam berbagai aspek. Harga bahan yang tak menentu, munculnya alat tenun mesin dan bukan mesin, kain tenun dari berbagai daerah membuat para penenun harus berpindah ke kain songket. Penenun akhirnya lebih fokus menenun kain songket dibandingkan dengan menenun ulos itu sendiri. Modifikasi terhadap ulos juga menimbulkan pro dan kontra. Disatu sisi modifikasi dapat merusak nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah ulos. Di sisi lainnya modifikasi dapat mempertahankan eksistensi ulos batak. Ulos tidak terpisahkan dari kehidupan suku batak. Walaupun ulos mengalami ketertinggalan dari kain tradisional lainnya, ulos tetaplah sebagai komoditi terpenting dalam industri di kecamatan Tarutung kabupaten Tapanuli Utara.

Kata kunci: perubahan sosial, industri tenun, ulos

(3)

Abstract

Ulos Batak weaving industry developments in Traditional Markets District of Tarutung have been many ups and downs in terms of cultural, economic and social. The aim of this study examines what factors are causing the weaving industry Ulos evolving and what factors led to the weaving industry is fading. The textile industry, known as Ulos not only used as clothing. Ulos a symbol of status, serves as a precious inheritance or gift during the life cycle of Batak tribe. Ulos used in Batak tribe lives from birth, marriage and death. Traditionally weaving is women's work. Women considered to be inspired fabric with symbolic values related to women's role in caring for the family, children and society. Therefore, the weaving can be done as long as women get some free time. Changes that occur have an impact in various aspects. Material prices were erratic, the emergence of the loom machine and not a machine, woven fabrics from different regions make the weavers had to move to the songket. Weaver finally focus weave songket weaving Ulos compared with itself. Modifications to Ulos also raises the pros and cons. On one side of the modification can destroy the values contained in a Ulos. On the other hand modification can maintain Ulos vagabond existence. Ulos inseparable from the life of the Batak tribe. Although Ulos lagging from other traditional fabrics, Ulos remains as the most important commodity in the industry in the district of North Tapanuli district Tarutung.

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan puji dan syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih dan perlindungannya yang begitu besar dan mulia sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Memudarnya Masyarakat Pengrajin Tenun Dalam Mempertahankan

Eksistensi Ulos Batak Di Pasar Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara” dalam

rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana sosiologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin akan terwujud apabila tidak ada bantuan dari berbagai pihak, melalui kesempatan ini izinkan penulis menyampaikan ucapan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S. Sos.M. Si selaku Dekan FISIP USU

2. Ibu Dr. Harmona Daulay, M.Si sebagai Kepala Jurusan Departemen Sosiologi yang juga banyak memberikan bantuan dan masukan pada penulis.

3. Bapak Prof. Rizabuana M,Phil Ph.D yang menjadi dosen penasehat akademik sekaligus menjadi dosen pembibing penulis.

4. Bapak Drs.Junjungan Simanjuntak M.si yang menjadi dosen penguji penulis di seminar proposal dan juga sidang skripsi.

5. Bapak Drs.T.I.Saladin, Msp sebagai ketua penguji sekaligus sekretaris departemen sosiologi dalam sidang skripsi penulis.

6. Kepada orang tua penulis yang telah berjuang untuk penulis baik dalam materi ataupun rohani yang tidak terhitung nilainya.

7. Seluruh Dosen pada Departemen Sosiologi yang banyak memberikan ilmu dan pengalaman-pengalaman kepada penulis.

8. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang banyak memberikan bantuan dan dukungan pada penulis.

(5)

9. Seluruh teman-teman Sosiologi stambuk 2010 yang dalam masa studi banyak dukungan, doa dan pengalaman bersama yang menjadi motivasi bagi penulis.

10.Terimakasih juga kepada teman-teman satu kost yang telah banyak memberi dukungan, nasihat dan motivasi sehingga penulis jadi termotivasi untuk cepat menyelesaikan skripsi.

11.Terimakasih juga penulis ucapkan pada informan dan pengrajin tenun di pasar Tarutung yang telah membantu memberikan data-data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa yang membalas semua kebaikan sehingga akan menerima berkat yang melimpah. Di akhir kata saya tutup dengan kata terima kasih.

Medan, 06 april 2017

Hormat saya,

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Permasalahan ... 11 1.3 Tujuan Penelitian ... 11 1.4 Manfaat Penelitian ... 11 1.4.1 Manfaat Teoritis ... 12 1.4.2 Manfaat Praktis ... 12 1.5 Defenisi Konsep………... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 15

2.1 Perubahan Sosial ... 15

2.1.1 Pengertian Perubahan Sosial... 15

2.1.2 Sebab-Sebab Terjadinyya Perubahan Sosial ... 17

2.1.3 Teknologi Dan Perubahan Sosial ... 18

2.2 Perilaku Ekonomi ... 20

2.3 Perkembangan Tenun Dalam Jurnal kerajinan Tenun Lurik Pedan Klaten……. ... 21

2.4 Jurnal Pelestarian Batik Dan Ekonomi Kreatif ... 25

2.5 Memudarnya Masyarakat Tradisional (Daniel Lerner) ... 27

2.6 Paradigma Sosiologi ... 30 2.7 Ulos Batak………. ... 32

2.7.1 Makna Ulos Batak ... 32

(7)

2.7.2 Istilah Ulos Dalam Etnit Natif Batak ... 33

2.7.3 Guna Dan Fungsi Ulos ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 Lokasi Penelitian ... 37

3.3 Unit Analisis Dan Informan ... 37

3.3.1 Unit Analisis ... 37

3.3.2 Informan ... 38

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 40

3.4.1 Data Primer ... 40

3.4.2 Data Sekunder ... 42

3.4.2.1 Studi Kepustakaan ... 42

3.5 Interpretasi Data ... 42

BAB IV TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA ... 44

4.1 Kondisi Geografis Dan Demografis ... 44

4.2 Perkembangan Industri Tenun Di Pasar Tarutung ... 47

4.3 Proses Produksi Alat Tenun ... 50

4.3.1 Persiapan Bahan Baku ... 50

4.3.2 Persiapan Menenun Dengan Alat Tradisional ... 52

4.3.3 Proses Penyempurnaan ... 53

4.4 Pemasaran Hasil Produks i Ulos... 55

4.4.1 Penenun ... 55

4.4.2 Tokeh…………. ... 56

4.4.3 Konsumen ... 57

4.4.4 Gallery ... 57

4.4.5 Peranan Pemerintah ... 58

4.5 Strategi Rumah Tangga Pekerja Pengrajin Tenun ... 59

4.6 Kendala Yang Dihadapi Pengrajin Tenun... 62

4.6.1 Alat Tenun Mesin Dan Bukan Mesin ... 62

4.6.2 Bahan Baku Benang ... 65

(8)

4.6.5 Cuaca Dan Musim Panen ... 71

4.6.6 Modifikasi Ulos... 71

4.7 Alat Tenun Tradisional ... 73

4.8 Pemilik Modal Industri Tenun ... 78

4.9 Hubungan Tokeh Dan Penenun ... 80

Bab V PENUTUP……… ... 82

5.1 Kesimpulan……. ... 82

5.2 Saran………. ... 83

DAFTAR PUSTAKA………. ………...… ... 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN………. ... 85

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para perempuan pengrajin ulos di desa Desa Lumban Siagian Julu telah berkontribusi terhadap perekonomian keluarganya, walaupun pendapatan

Penelitian ini mencoba memaparkan bagaimana dampak industri tenun ulos terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Sigaol 1970-2000 dengan hanya memiliki

Nilai Anak d a n Fertilitas pada Masyarakat Batak Toba (Studi Kasus di Kampung Lumban Batu, Desa Aeksiansimun, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi

tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu. penulis dalam berdiskusi hingga penulis dapat

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Suku Batak, khususnya Batak Toba selain akrab dengan budaya bertani, terkenal juga dengan budaya bertenun yaitu bertenun kain Batak (ulos). Martonun ulos merupakan salah

Terimakasih juga penulis ucapkan pada informan dan pedagang ikan asin di Kelurahan Pasar Belakang Kota Sibolga yang telah banyak membantu dan memberikan data-dat yang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para perempuan pengrajin ulos di desa Desa Lumban Siagian Julu telah berkontribusi terhadap perekonomian keluarganya, walaupun pendapatan