• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NO. 86/PID.B/2011/PN.SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NO. 86/PID.B/2011/PN.SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA’’

Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkaranya atas nama terdakwa :

Nama Lengkap : ROMANUS SARUKSUK Als. HERMAN SARUKSUK.

Tempat Lahir : Sipea-pea.

Umur / Tanggal Lahir : 18 Tahun / 09 Agustus 1992. Jenis Kelamin : Laki-laki.

Kebangsaan : I n d o n e s i a.

Tempat Tinggal : Desa Riniate Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah.

A g a m a : Kristen Protestan. Pekerjaan : Pelajar.

Terdakwa tersebut tidak dilakukan Penahanan ;

Menimbang, bahwa terdakwa dipersidangan menyatakan akan menghadapi sendiri perkaranya tanpa didampingi Penasehat Hukum ;

Pengadilan Negeri tersebut ;

Setelah membaca surat penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga No. 86/Pen.Pid/2011/PN.SBG tertanggal 02 Maret 2011 tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara terdakwa tersebut ;

Setelah membaca dan mempelajari berkas berkara berikut surat dakwaan Penuntut Umum sebagaimana tersebut dan terlampir dalam surat pelimpahan perkara acara pemeriksaan biasa dari Kepala Kejaksaan Negeri Sibolga tertanggal 28 Februari 2011 No. B-413/N.2.13/ Ep.1/02/ 2011 ;

Setelah membaca surat penetapan Hakim Ketua Majelis tertanggal 07 Maret 2011 No. 86/Pen.Pid/2011/PN SBG tentang penentuan hari pertama persidangan perkara ini ;

Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum di persidangan ;

Setelah mendengar keterangan para saksi dan terdakwa di persidangan; Setelah membaca dan memperhatikan tuntutan pidana Penuntut Umum No. Reg. Perk. PDM-93/Sibol/Ep/02/2011 yang dibacakan dan diserahkan dipersidangan pada tanggal 30 Mei 2011 yang pada akhir uraiannya

(2)

Penuntut Umum berkesimpulan : Menuntut supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :

1. Menyatakan terdakwa ROMANUS SARUKSUK Als. HERMANUS SARUKSUK terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “karena salahnya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Pasal 359 dari KUHP Jo Pasal 310 ayat (4) UU RI. No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan ;

2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa ROMANUS SARUKSUK Als. HERMANUS SARUKSUK selama 6 (enam) bulan dan masa percobaan 1 (satu) tahun ;

3. Menyatakan barang Bukti berupa :

1 (satu) unit sepeda motor Honda Win No. Pol. BB 2191 M ; Dikembalikan kepada pemiliknya yang berhak ;

4. Menyatakan agar terdakwa ROMANUS SARUKSUK Als. HERMANUS SARUKSUK dibebani dengan membayar biaya perkara sebesar Rp.1000,- (seribu rupiah) ;

Setelah mendengar pembelaan dari terdakwa yang disampaikan secara lisan di persidangan yang pada pokoknya menyatakan berkeberatan atas tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum tersebut, untuk itu terdakwa memohon keringanan dan terdakwa telah menyatakan penyesalannya serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, atas pembelaan terdakwa tersebut Penuntut Umum bertetap pada tuntutan pidananya ;

Menimbang, bahwa menurut surat dakwaan Penuntut Umum tertanggal 28 Februari 2011 No. Reg Perk : PDM-93/Sibol/Ep.1/02/2011, Terdakwa diajukan ke persidangan karena didakwa telah melakukan perbuatan pidana sebagai berikut :

D A K W A A N :

Bahwa ia terdakwa ROMANUS SARUKSUK Als. HERMAN SARUKSUK pada hari Selasa tanggal 28 Desember 2010 sekira pukul 10.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Desember tahun 2010, atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sibolga, karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Berawal pada Selasa tanggal 28 Desember 2010, sekira pukul 10.00 Wib bertempat di Jalan Riniate Desa Pargarutan Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah, terdakwa ROMANUS SARUKSUK Als. HERMAN SARUKSUK mengemudi sepeda motor Honda Win dengan Nomor Polisi BB 2191 M (plat merah) berjalan dari arah Pargarutan

(3)

menuju Riniate dengan kecepatan 40 Km / jam dengan perseneling 3 (tiga), pada saat melintasi jalan umum Desa Pargarutan Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya di jalan lurus, tiba-tiba korban MARULI SIMATUPANG berjalan kaki menyeberang jalan dari jalur kiri jalan ke jalur kanan jalan, melihat korban tersebut kemudian terdakwa ROMANUS SARUKSUK Als. HERMAN SARUKSUK berusaha melakukan pengereman dan membunyikan tanda berupa klakson serta berusaha mengambil jalur paling kiri dari jalan namun bagian setamh sepeda motor yang terdakwa kemudikan tersebut langsung berbenturan dengan badan korban MARULI SIMATUPANG sehingga mengakibatkan korban terjatuh ke aspal jalan. Pada saat kejadian keadaan cuaca cerah pagi hari, jalan lurus dan aspal bagus serta dekat dengan pemukiman warga namun arus lalu lintas sepi. Akibat dari tabrakan tersebut korban MARULI SIMATUPANG meninggal dunia, sebagaimana Surat Keterangan Kematian Nomor : 445.853/0267/I/2011 tanggal 24 Januari 2011 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Yasin Wangi, dokter pada Rumah

Sakit Umum Dr. F.L. Tobing Sibolga dengan kesimpulan : Pada tanggal 28 Desember 2010, pukul : 13.25 Wib, yang bernama tersebut diatas

benar telah meninggal di RSU Dr.F.L. Tobing Sibolga.

Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 359 KUHP Jo Pasal 310 ayat (4) UU RI. No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

Menimbang, bahwa terhadap Dakwaan Penuntut Umum tersebut, terdakwa menyatakan telah mengerti

dan menyatakan tidak mengajukan

keberatan atau eksepsi dan memohon agar pemeriksaan terhadap perkaranya dilanjutkan ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya tersebut, Penuntut Umum dalam perkara ini telah mengajukan 3 (tiga) orang saksi guna didengar keterangannya di persidangan, masing-masing dibawah sumpah pada pokoknya telah memberikan keterangan sebagai berikut :

1. Saksi : MARDIANA Br. PASARIBU, memberikan keterangan dibawah Sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa, saksi kenal dengan terdakwa tidak ada hubungan keluarga dengan terdakwa ;

- Bahwa kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi pada hari Selasa tanggal 28 Desember 2010, sekira pukul 10.00 Wib bertempat di Jalan umum Pargarutan –Riniate tepatnya di Desa Pargarutan Kecamatan Sorkam Kab. Tapanuli Tengah, terdakwa mengemudikan sepeda motor Honda Win No. Pol BB 2191 M

(4)

mengalami kecelakaan lalu lintas yaitu dengan menabrak pejalan kaki yang bernama MARULI SIMATUPANG ;

- Bahwa saksi tidak lihat secara langsung peristiwa kecelakaan lalu lintas tersebut ;

- Bahwa pengemudi sepeda motor Honda Win No Pol BB 2191 M adalah terdakwa (Romanus Saruksuk Als Hermanus Saruksuk) ; - Bahwa korban yang ditabrak oleh terdakwa adalah MARULI

SIMATUPANG ;

- Bahwa jarak antara rumah saksi dengan tempat kejadian sekitar 10 (sepuluh) meter ;

- Bahwa terdakwa datang dari arah Pargarutan menuju Riniate ; - Bahwa kecepatan terdakwa pada saat itu adalah sekitar 50-60

km/jam ;

- Bahwa pada saat itu korban hendak menyeberang jalan ;

- Bahwa kondisi jalan saat itu cuaca cerah, pagi hari, jalan lurus dan berlobang-lobang, arus lalu lintas sepi, jarang perumahan penduduk, pandangan bebas, dan marka jalan tidak ada ;

- Bahwa sebelum terjadinya kecelakaan terdakwa tidak ada mengurangi kecepatannya, melakukan pengereman, dan tidak ada membunyikan klakson ;

- Bahwa saksi mengetahui terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut karena saksi mendengar suara benturan dari luar rumah saksi ; - Bahwa setelah mendengar suara benturan keras dari luar rumah

saksi selanjutnya saksi keluar dari rumah dan saksi melihat korban MARULI SIMATUPANG telah tergeletak di pinggir jalan akibat di tabrak oleh terdakwa ;

- Bahwa antara keluarga terdakwa dengan keluarga korban telah berdamai ;

- Bahwa terdakwa ada membantu keluarga korban dalam biaya pengobatan dan biaya penguburan sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) ;

- Bahwa saksi mengenali barang bukti yang ditunjukkan dalam persidangan ;

- Bahwa terdakwa mengendarai sepeda motor Honda Win No Pol BB 2191 M hanya sendiri saja tidak ada membonceng orang lain ; - Bahwa saksi tidak mengetahui posisi gigi atau porseneling pada

saat terjadinya kecelakaan tersebut ;

- Bahwa setelah kejadian kecelakaan tersebut terdakwa masih dalam keadaan sadar ;

- Bahwa terdakwa juga mengalami luka berat dalam kecelakaan tersebut ;

(5)

- Bahwa terdakwa dan korban dilarikan kerumah sakit oleh masyarakat setempat untuk diberikan pertolongan ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan tidak berkeberatan ;

2. Saksi : GATTI HUTAURUK, memberikan keterangan dibawah Sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan dengan terdakwa ;

- Bahwa kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi pada hari Selasa tanggal 28 Desember 2010, sekira pukul 10.00 Wib bertempat di Jalan umum Pargarutan –Riniate tepatnya di Desa Pargarutan Kecamatan Sorkam Kab. Tapanuli Tengah, terdakwa mengemudikan sepeda motor Honda Win No. Pol BB 2191 M mengalami kecelakaan lalu lintas yaitu dengan menabrak pejalan kaki yang bernama MARULI SIMATUPANG ;

- Bahwa pada saat terjadinya kecelakaan saksi berada di dalam rumah saksi ;

- Bahwa pengemudi sepeda motor Honda Win No Pol BB 2191 M adalah terdakwa (Romanus Saruksuk Als Hermanus Saruksuk) ; - Bahwa korban yang ditabrak oleh terdakwa adalah MARULI

SIMATUPANG ;

- Bahwa saksi tidak lihat secara langsung peristiwa kecelakaan lalu lintas tersebut ;

- Bahwa jarak antara rumah saksi dengan tempat kejadian sekitar 5 (lima) meter ;

- Bahwa saksi yang menolong korban dengan membawa korban kerumah sakit ;

- Bahwa terdakwa datang dari arah Pargarutan menuju Riniate ; - Bahwa kecepatan terdakwa pada saat itu adalah sekitar 50-60

km/jam ;

- Bahwa pada saat itu korban hendak menyeberang jalan ;

- Bahwa kondisi jalan saat itu cuaca cerah, pagi hari, jalan lurus dan berlobang-lobang, arus lalu lintas sepi, jarang perumahan penduduk, pandangan bebas, dan marka jalan tidak ada ;

- Bahwa sebelum terjadinya kecelakaan terdakwa tidak ada mengurangi kecepatannya, melakukan pengereman, dan tidak ada membunyikan klakson ;

- Bahwa terdakwa ada membantu keluarga korban dalam biaya pengobatan dan biaya penguburan sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) ;

(6)

- Bahwa saksi mengetahui terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut karena saksi mendengar suara benturan dari luar rumah saksi ; - Bahwa antara keluarga terdakwa dengan keluarga korban telah

berdamai ;

- Bahwa terdakwa mengendarai sepeda motor Honda Win No Pol BB 2191 M hanya sendiri saja tidak ada membonceng orang lain ; - Bahwa, saksi tidak mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan ; - Bahwa akibat kecelakaan tersebut korban MARULI SIMATUPANG

mengalami luka, patah tulang pada bagian kaki sebelah kanan ; - Bahwa saksi mengenali barang bukti yang ditunjukkan dalam

persidangan ;

- Bahwa terdakwa mengendarai sepeda motor Honda Win No Pol BB 2191 M hanya sendiri saja tidak ada membonceng orang lain ; - Bahwa saksi tidak mengetahui posisi gigi atau porseneling pada

saat terjadinya kecelakaan tersebut ;

- Bahwa setelah kejadian kecelakaan tersebut terdakwa masih dalam keadaan sadar ;

- Bahwa terdakwa juga mengalami luka berat dalam kecelakaan tersebut ;

- Bahwa terdakwa dan korban dilarikan kerumah sakit oleh masyarakat setempat untuk diberikan pertolongan ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan tidak berkeberatan ;

3

.

Saksi JONLY SIMATUPANG pada pokoknya dibawah sumpah yang sesuai

dengan BAP dan dibacakan menerangkan, sebagai berikut :

Bahwa terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi pada hari Selasa tanggal 28 Desember 2010 sekira pukul 10.00 WIB di Jalan Umum Pargarutan-Riniate tepatnya di Desa Pargarutan Kecamatan Sorkam Kab. Tapanuli Tengah dan tabrakan lalu lintas tersebut terjadi antara sepeda motor Honda Win No Pol BB 2191 M (plat merah) yang dikemudikan oleh terdakwa dan akibat tabrakan tersebut Bapak Tua saksi mengalami luka-luka dan meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit umum Sibolga ; Bahwa pada saat kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut, saksi sedang berada dirumah saksi di Desa Pargarutan Kecamatan Sorkam Kab. Tapanuli Tengah dan saksi mengetahui kejadian tabrakan yang dialami oleh bapak tua saksi tersebut dari adik saksi bernama Hotminar Br. Simatupang penduduk Desa Pargarutan Kecamatan Sorkam Kab. Tapanuli Tengah yang mendatangi dan memberitahukan kejadian kecelakaan tersebut dan setelah mendapat kabar dari adik saksi tersebut saksi lansung melihatnya di

(7)

Puskesmas Sorkam kemudian dibawa kerumah sakit umum Sibolga, setelah dirawat dirumah sakit umum Sibolga bapak tua saksi tidak berapa lama kemudian meninggal dunia ;

Bahwa secara jelas saksi tidak tahu begaimana terjadinya tabrakan kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi, namun yang saksi tahu adalah bapak tua saksi keluar dari rumah menuju rumah saksi di Desa Pargarutan Kecamatan Sorkam Kab. Tapanuli Tengah namun ketika hendak menyeberang jalan menuju rumah saksi bapak tua saksi tertabrak oleh pengemudi sepeda motor honda win yang dikemudikan oleh terdakwa ; Bahwa sepengetahuan saksi bapak tua saksi tersebut tidak ada mengidap penyakit yang membahayakan kesehatannya selama ini hingga kemudian dianya mengalami kecelakaan lalu lintas dan akibat dari kecelakaan tersebut bapak tua saksi meninggal dunia setelah terjadinya tabrakan/ kecelakaan di jalan umum Pargarutan-Riniate Desa Pargarutan Kecamatan Sorkam Kab. Tapanuli Tengah ;

Bahwa sehubungan dengan meninggalnya bapak tua saksi akibat mengalami kecelakaan lalu lintas hingga saat ini pihak kontra tabrak bapak tua saksi belum ada memberikan bantuan kemalangan ;

Menimbang bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan tidak berkeberatan ;

Menimbang, bahwa selain saksi-saksi dipersidangan telah pula didengarkan keterangan terdakwa, yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi pada hari Selasa tanggal 28 Desember 2010 sekitar pukul 10.00 WIB bertempat di Jalan Umum Desa Pargarutan Kec. Sorkam Kab. Tapanuli Tengah antara sepeda motor honda win No Pol BB 2191 M dengan pejalan kaki yang bernama MARULI SIMATUPANG ;

- Bahwa terdakwa datang dari arah Pargarutan menuju Riniate ;

- Bahwa tedakwa mengemudikan sepeda motor dengan kecepatan kira-kira 40 KM per/jam ;

- Bahwa terdakwa belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) ;

- Bahwa terdakwa pada saat itu tidak ada membawa penumpang ataupun barang ;

- Bahwa posisi/porseneling gigi saat itu adalah porseneling 3 (tiga) ; - Bahwa pada saat itu korban hendak menyeberang jalan ;

- Bahwa akibat dari kejadian tersebut pejalan kaki mengalami luka-luka dan meninggal dunia di rumah sakit serta terdakwa juga mengalami luka berat akibat kecelakaan tersebut ;

(8)

- Bahwa kondisi jalan saat itu cuaca cerah, pagi hari, jalan lurus dan berlobang-lobang, arus lalu lintas sepi, jarang perumahan penduduk, pandangan bebas, dan marka jalan tidak ada ;

- Bahwa terdakwa ada membunyikan klakson ;

- Bahwa terdakwa pandai mengendarai sepeda motor sudah 4 (empat) tahun;

- Bahwa sepeda motor yang dikendarai oleh terdakwa merupakan kendaraan dinas milik orang tua terdakwa ;

- Bahwa terdakwa tidak berusaha untuk mengerem sepeda motornya ;

- Bahwa keluarga Terdakwa telah memberi bantuan pengobatan dan biaya penguburan sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) kepada keluarga korban dan juga telah dilakukan perdamaian ;

- Bahwa terdakwa merasa bersalah dan merasa meyesali perbuatan tersebut dan terdakwa berjanji akan lebih berhati-hati mengendarai sepeda motor di kemudian hari ;

Menimbang, bahwa di persidangan telah pula dibacakan visum et repertum Rumah Sakit Umum dr. Ferdinand Lumbantobing Nomor : 445/0196/I/2010 tangggal 28 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh dr. Almadan, atas nama Maruli Simatupang, pada PEMERIKSAAN :

Pemeriksaan Umum : Kesadaran : koma. Tekanan Darah : -.

Pernafasan : 56x/menit. Nadi : 72x/menit.

Anamnese : Akibat kecelakaan lalu lintas. Pemeriksaan lokalis :

Kepala : tak ada kelainan. Leher : tak ada kelainan. Dada : tak ada kelainan. Perut : tak ada kelainan. Pinggang/Punggung : tak ada kelainan. Anggota gerak atas : tak ada kelainan.

Anggota gerak bawah : Persangkaan Fraktur pada tulang kering kaki kanan.luka robek pada tulang kering kaki kiri, P =2 cm. L = 1 cm.

Kelamin : tak ada kelainan.

Kesimpulannya Persangkaan Fraktur dan luka robek. diduga akibat benturan trauma tumpul.

Berdasarkan surat keterangan Dokter tanggal 28 Desember 2010 korban telah meninggal dunia pada jam 13.25 WIB.

(9)

Dan mengakibatkan MARULI SIMATUPANG mengalami luka berat sesuai dengan Visum et Repertum Rumah Sakit Umum dr. Ferdinand Lumbantobing Nomor : 445/0196/ I/2009/RSMDT tangggal 28 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh dr. Almadan pada KESIMPULAN PEMERIKSAAN :

Persangkaan Fraktur dan luka robek ;

Menimbang, bahwa selain saksi-saksi dan terdakwa Penuntut Umum juga telah mengajukan barang bukti berupa :

- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Win No. Pol. BB 2191 M ;

Barang bukti yang dimaksud telah disita secara sah menurut Hukum, sehingga barang bukti tersebut dapat dipergunakan untuk memperkuat Pembuktian. Penuntut Umum telah mengajukan barang bukti tersebut ke depan persidangan telah pula diperlihatkan kepada terdakwa dan saksi-saksi dan telah membenarkannya ;

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi yang telah didengar keterangannya dengan bersumpah di persidangan, keterangan terdakwa dan barang bukti serta visum et repertum sebagaimana tersebut di atas apabila dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka Majelis memperoleh adanya fakta yuridis dalam perkara ini sebagai berikut ;

- Bahwa kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi pada hari Selasa tanggal 28 Desember 2010 sekitar pukul 10.00 WIB bertempat di Jalan Umum Desa Pargarutan Kec. Sorkam Kab. Tapanuli Tengah antara sepeda motor Honda Win No Pol BB 2191 M dengan pejalan kaki yang bernama MARULI SIMATUPANG ;

- Bahwa selanjutnya terdakwa mengendarai sepeda motor dengan kecepatan sekitar 40 km/jam membuat terdakwa tidak bisa lagi menghindar lalu sepeda motor yang dikemudikan terdakwa menabrak korban MARULI SIMATUPANG sehingga mengakibatkan korban MARULI SIMATUPANG terpental kesamping sepeda motor terdakwa ;

- Bahwa kondisi jalan saat itu cuaca cerah, pagi hari, jalan lurus dan berlobang-lobang, arus lalu lintas sepi, jarang perumahan penduduk, pandangan bebas, dan marka jalan tidak ada ;

- Bahwa terdakwa dalam mengendarai sepeda motor disaat kondisi jalan agak ramai tidak hati-hati, tidak membunyikan klakson, tidak mengurangi kecepatan sepeda motor yang sedang terdakwa kendarai sehingga mengakibatkan terjadinya tabrakan tersebut ;

- Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa sehingga menyebabkan MARULI SIMATUPANG meninggal dunia berdasarkan Surat Keterangan Dokter tentang Kematian No.445.853/0267/I/2011/tanggal 24 Januari 2011 yang ditanda tangani oleh dr. Yasin Wangi dokter pada Rumah Sakit Umum dr.

(10)

Ferdinand Lumbantobing Sibolga. Hal ini sesuai dengan Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Umum dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga Nomor : 445/0256/I/2010/ tanggal 24 Januari 2011, yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Almadan, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut :

- Persangkaan Fraktur dan luka robek.diduga akibat benturan trauma tumpul.

Menimbang, bahwa untuk menyingkat putusan ini hal-hal yang sudah termuat dalam berita acara persidangan perkara ini adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan meninjau apakah dengan fakta yuridis yang telah ternyata tersebut, terdakwa dapat dipersalahkan sebagaimana dalam pasal Undang-undang hukum pidana yang telah didakwakan oleh Penuntut Umum kepadanya dan untuk itu akan dipertimbangkan apakah unsur-unsurnya telah terpenuhi adanya ;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa diajukan oleh Penuntut Umum ke persidangan dengan Dakwaan Tunggal melanggar ketentuan Pasal 359 KUHP Jo Pasal 310 ayat (4) UU RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang unsur-unsurnya adalah :

1. Barang siapa ;

2. Karena kealpaannya ;

3. Menyebabkan orang lain meninggal dunia ;

Ad. 1.

Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-1 tersebut di atas yaitu “barang siapa” Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut ;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “barang siapa” disini adalah orang atau pribadi yang merupakan subyek hukum yang melakukan suatu perbuatan pidana atau subyek pelaku dari pada suatu perbuatan pidana ; Menimbang, bahwa di dalam persidangan terdakwa telah menerangkan bahwa ia adalah orang atau pribadi yang beridentitas seperti apa yang disebutkan dalam surat dakwaan Penuntut Umum dan terdakwa adalah pengemudi dari sepeda motor Honda Win No. Pol. BB 2191 M yang datang dari arah Pargarutan menuju ke arah Riniate dengan kecepatan 40 KM/jam, cuaca pada saat tersebut cerah pagi hari, jalan lurus dan aspal bagus serta dekat dengan pemukiman warga namun arus lalu lintas sepi. kemudian ketika sampai dijalan lurus, tiba-tiba terdakwa melihat ada korban MARULI SIMATUPANG berjalan kaki menyeberang jalan dari jalur kiri jalan ke jalur kanan jalan, sehingga terdakwa berupaya melakukan pengereman dan

(11)

membunyikan tanda berupa klakson serta berusaha mengambil jalur paling kiri dari jalan namun bagian stang sepeda motor yang terdakwa kemudikan tersebut langsung berbenturan dengan badan korban MARULI SIMATUPANG sehingga mengakibatkan korban jatuh keaspal jalan ;

Menimbang, bahwa akan tetapi untuk menetapkan apakah benar terdakwa subyek pelaku dari pada suatu perbuatan pidana dalam perkara ini masih perlu dibuktikan apakah terdakwa tersebut benar telah melakukan suatu rangkaian tingkah laku perbuatan sebagaimana yang didakwakan. Jika benar terdakwa melakukan suatu rangkaian tingkah laku perbuatan yang memenuhi semua unsur-unsur dari pasal Undang-undang hukum pidana yang didakwakan, maka dengan sendirinya unsur “barang siapa” tersebut telah terpenuhi bahwa terdakwa adalah pelaku dari perbuatan pidana dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa untuk itu Majelis akan melihat unsur-unsur berikutnya apakah telah terpenuhi adanya oleh perbuatan terdakwa ;

Ad. 2.

Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-2 di atas “Karena kealpaannya” Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut ;

Menimbang, bahwa mengenai “kealpaan” (schuld/culpa), Undang-undang tidak memberikan definisi ataupun pengertiannya. Di dalam Memorie van Toelichting hanya disebutkan bahwa “schuld/culpa” itu disatu pihak ia merupakan kebalikan yang murni dari opzet dan dilain pihak ia merupakan kebalikan dari kebetulan (lihat : Drs. PAF. Lamintang, SH : Delik-delik Khusus Kejahatan terhadap nyawa, tubuh dan kesehatan serta kejahatan yang membahayakan bagi nyawa, tubuh, kesehatan, halaman : 178). Kemudian Prof. Van Bemmelen menegaskan bahwa telah berulang kali Hoge Raad memutuskan bahwa kata “schuld” dalam rumusan pasal 359 dan pasal 360 KUHP itu harus diartikan sebagai suatu sikap kurang berhati-hati, kurang perhatian atau kelalaian yang sifatnya berat atau menyolok (Ibid, halaman : 181). Sedang Mr. D. Hazewinkel Suringa dalam bukunya “Inleiding tot de studie van het Nederlands Strafrecht” menerangkan bahwa untuk adanya kealpaan diperlukan adanya 2 syarat yaitu :

Bahwa si pembuat tidak mengadakan penghati-hati mengenai apa yang di perbuat dan tidak di perbuat ;

Bahwa si pembuat harus mengadakan penduga-duga terhadap adanya akibatnya ;

dan dipenuhi atau tidaknya syarat-syarat itu ditentukan oleh seluruh keadaan-keadaan yang terjadi di sekitar kelakuan si pelaku dan keadaan dari si pelaku sendiri (Ibid : halaman 182) ;

(12)

Menimbang, bahwa dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kealpaan itu dapat diketahui cukup apabila si pembuat atau si pelaku tidak ada ikhtiar sebelumnya atau ada sikap yang nyata kurang berhati-hati atau nyata-nyata ada kelalaian. Hal ini dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga nyata ada suatu sikap yang teledor terhadap kepentingan-kepentingan hukum orang lain selain dari pada si pembuat atau si pelaku, in casu terdakwa ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan hal tersebut, maka Majelis akan meninjau apakah terdakwa dalam mengemudikan sepeda motor Honda Win BB 2191 M telah bertingkah laku atau berbuat kurang hati-hati, lalai, lupa dan atau kurang perhatian sehingga dapat menyebabkan kecelakaan dan mengakibatkan orang lain meninggal dunia , untuk itu Majelis akan melihat bagaimana cara terdakwa mengemudikan sepeda motor Honda Win BB 2191 M tersebut dan keadaan-keadaan yang menyertainya ;

Menimbang, bahwa sebagaimana fakta yang terungkap di persidangan telah ternyata bahwa pada hari Pada hari Selasa tanggal 28 Desember 2010 sekitar pukul 10.00 WIB ketika terdakwa mengemudikan sepeda motor Honda Win BB 2191 M yang datang dari arah Pargarutan menuju ke arah Riniate dengan kecepatan 40 KM/jam cuaca pada saat tersebut cerah pagi hari, jalan lurus dan aspal bagus serta dekat dengan pemukiman warga namun arus lalu lintas sepi. kemudian ketika sampai dijalan lurus, tiba-tiba terdakwa melihat ada korban MARULI SIMATUPANG berjalan kaki menyeberang jalan dari jalur kiri jalan ke jalur kanan jalan, sehingga terdakwa berupaya melakukan pengereman dan membunyikan tanda berupa klakson serta berusaha mengambil jalur paling kiri dari jalan namun bagian stang sepeda motor yang terdakwa kemudikan tersebut langsung berbenturan dengan badan korban MARULI SIMATUPANG sehingga mengakibatkan korban jatuh keaspal jalan ;

Bahwa setelah sepeda motor Honda win yang dikemudikan terdakwa berhenti , terdakwa melihat seorang laki-laki kesakitan berada di samping sepeda motor Honda Win BB 2191 M pada posisi dipinggir jalan sebelah kiri, dan sebagai akibat dari kejadian tersebut mengakibatkan korban dan terdakwa mengalami luka-luka dan selanjutnya di bawa kerumah sakit untuk diberikan pertolongan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut Majelis berpendapat terdakwa telah lalai dan kurang berhati-hati di dalam mengemudikan sepeda motor Honda Win BB 2191 M sehingga berusaha mengambil jalur paling kiri dari jalan untuk menghindari tabrakan dengan cara melakukan pengereman dan membunyikan klakson, namun justru yang terjadi adalah bagian stang sepeda motor yang terdakwa kemudikan tersebut langsung berbenturan dengan badan korban MARULI SIMATUPANG sehingga mengakibatkan korban terjatuh ke aspal jalan ;

(13)

Menimbang. bahwa seharusnya terdakwa pada saat mengemudikan mobil ditingkungan tidak melaju dengan kecepatan 40 KM/Jam, karena laju kendaraan yang cepat dapat mengakibatkan sepeda motor menjadi tak terkendali dan dapat keluar jalur sebagaimana yang terjadi pada terdakwa dan terdakwa dalam hal ini kurang hati-hati, padahal seharusnya dia dapat memperkirakan kemungkinan tersebut, oleh karena mana unsur ke- 2 tersebut di atas telah terpenuhi adanya oleh terdakwa ;

Ad. 3.

Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-3 tersebut di atas yaitu “Menyebabkan orang lain meninggal dunia” Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dari keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa didapat fakta ketika terdakwa mengemudikan sepeda motor Honda Win BB 2191 M yang datang dari arah Pargarutan menuju Riniate dengan kecepatan 40 KM/jam cuaca pada saat tersebut cerah pagi hari, jalan lurus dan aspal bagus serta dekat dengan pemukiman warga namun arus lalu lintas sepi. kemudian ketika sampai dijalan lurus, tiba-tiba terdakwa melihat ada korban MARULI SIMATUPANG berjalan kaki menyeberang jalan dari jalur kiri jalan ke jalur kanan jalan. Akibat perbuatan terdakwa mengakibatkan MARULI SIMATUPANG meninggal dunia sesuai dengan Visum et Repertum Rumah Sakit Umum dr. Ferdinand Lumbantobing Nomor : 445/0196/I/2010 tangggal 28 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh dr. Almadan

HASIL PEMERIKSAAN Pemeriksaan Umum : Kesadaran : koma. Tekanan Darah : -. Pernafasan : 56x/menit. Nadi : 72x/menit.

Anamnese : Akibat kecelakaan lalu lintas.

Pemeriksaan lokalis :

Kepala : tak ada kelainan. Leher : tak ada kelainan. Dada : tak ada kelainan. Perut : tak ada kelainan. Pinggang/Punggung : tak ada kelainan. Anggota gerak atas : tak ada kelainan.

Anggota gerak bawah : Persangkaan Fraktur pada tulang kering kaki kanan.luka robek pada tulang kering kaki kiri, P =2 cm. L = 1 cm.

Kelamin : tak ada kelainan.

(14)

Kesimpulannya Persangkaan Fraktur dan luka robek.diduga akibat benturan trauma tumpul.

Berdasarkan surat keterangan Dokter tanggal 28 Desember 2010 korban telah meninggal dunia pada jam 13.25 WIB.

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur “Menyebabkan orang lain meninggal dunia” , dalam hal ini telah terpenuhi ;

Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya unsur ke-2 dan 3 dari pasal 359 KUHP, maka dengan sendirinya pula unsur ke-1 “barang siapa” di muka telah terpenuhi pula adanya bahwa Terdakwa adalah pelaku dari perbuatan pidana dalam perkara ini, yaitu “orang yang karena kealpaanya menyebabkan orang meninggal dunia” ;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal –hal tersebut maka semua unsur dalam dakwaan tunggal telah terbukti secara sah dan meyakinkan ;

Menimbang, bahwa perbuatan terdakwa yang telah terbukti tersebut menurut undang-undang adalah kejahatan ;

Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan terdakwa telah terbukti secara sah menurut hukum dan meyakinkan, maka kepadanya harus dinyatakan bersalah dan karenanya itu sudah sepantasnya pula dijatuhi pidana yang setimpal dengan kesalahannya, karena sepanjang pemeriksaan di persidangan pada waktu terdakwa melakukan perbuatan tersebut dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tidak diketemukan adanya alasan pemaaf dan pembenar yang dapat membebaskan dan atau melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum atas perbuatan dan kesalahannya.

Menimbang, bahwa sebelum Majelis menetapkan pidananya kepada terdakwa, maka terlebih dahulu akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan pidana bagi terdakwa sebagai berikut : Hal-hal yang memberatkan :

Tidak ada ;

Hal-hal yang meringankan :

Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan ;

Terdakwa mengakui terus terang dan menyesali perbuatannya ; Terdakwa masih sekolah ;

Terdakwa belum pernah dihukum ;

Terdakwa dan keluarganya telah membantu biaya pengobatan, serta biaya pemakaman korban MARULI SIMATUPANG, dan telah ada perdamaian diantara keluarga terdakwa dengan keluarga korban ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis berpendapat tuntutan pidana yang diajukan oleh

(15)

Penuntut Umum terhadap diri Terdakwa telah tepat, akan tetapi Majelis tidak sependapat dengan lamanya hukuman dari Penuntut Umum dan akan menjatuhkan putusan sebagaimana yang akan ditentukan dalam amar putusan ini ;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan ke persidangan, yaitu berupa :

- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Win BB 2191 M.

Akan dikembalikan kepada yang paling berhak sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini ;

Menimbang, bahwa Pasal 12 ayat (2) Undang-Undang RI No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman yang menyatakan bahwa dalam hal terdakwa tidak hadir, sedangkan pemeriksaan dinyatakan telah selesai, putusan dapat diucapkan tanpa dihadiri terdakwa ;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka sesuai dengan ketentuan pasal 222 ayat 1 KUHAP kepada terdakwa harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini ;

Mengingat akan pasal-pasal dari Undang-undang dan peraturan lain yang bersangkutan terutama pasal 359 KUHP Jo Pasal 310 Ayat (4) UU RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Undang-Undang RI No. 81 Tahun 1981 Tentang KUHP dan Pasal 12 ayat (2) Undang-Undang RI No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman ;

M E N G A D I L I :

Menyatakan terdakwa ROMANUS SARUKSUK ALS HERMANUS SARUKSUK telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Karena kealpaannya menyebabkan orang lain meninggal dunia”;

Menghukum terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan ;

Menetapkan bahwa hukuman tersebut tidak perlu terdakwa jalani kecuali dikemudian hari ada perintah Hakim yang menyatakan terdakwa bersalah melakukan tindak pidana sebelum habis masa percobaan selama 1 (satu) tahun ;

Menetapkan barang bukti berupa :

1 (satu) unit sepeda motor Honda Win BB 2191 M.

Dikembalikan kepada yang berhak yaitu kepada pemiliknya ;

Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah).

(16)

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sibolga pada hari : SENIN tanggal 17 OKTOBER 2011 dengan susunan : ANTONIUS SIMBOLON, SH., MH Ketua Pengadilan Negeri Sibolga sebagai Hakim Ketua Majelis, JUSTIAR RONAL, SH dan ANTONI TRIVOLTA, SH masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari SENIN tanggal 24 OKTOBER 2011 dimuka persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi masing-masing Hakim Anggota tersebut yang dibantu oleh T. TARIHORAN selaku Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sibolga serta dihadiri oleh ANGGIA YUSTIA KESUMA, SH., MKn selaku Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sibolga dan tanpa dihadiri oleh terdakwa.

Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

JUSTIAR RONAL, SH ANTONIUS SIMBOLON, SH., MH

ANTONI TRIVOLTA, SH

Panitera Pengganti,

Referensi

Dokumen terkait

1.2 ) 40 unit kredit kursus pendidikan Citra untuk tujuan pengijazahan bagi pelajar Program Bukan Profesional dan Program yang mempunyai Program Standard iaitu melibatkan Fakulti

Beberapa hal tersebut di ataslah yang melatarbelakangi peneliti untuk menulis penelitian yang berjudul Citra Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Peyempuan

Secara khusus kegiatan ini untuk mendapatkan data sekolah sebagai calon penerima subsidi sarana prasarana pendidikan dari output kegiatan gedung sekolah rusak

Pada umumnya sumber energi senter berupa baterai, baik sel kering yang satu kali pakai dibuang, atau baterai yang bisa diisi ulang dengan jaringan listrik PLN. Dengan demikian

Nilai koefisien regresi harga pupuk Urea adalah sebesar 0.10935 artinya jika ada kenaikan satu satuan harga pupuk Urea maka akan ada peningkatan sebesar

Tahuru (2013) melakukan penelitian tentang hubungan tingkat kecemasan pasien post secsio caesarea dengan kemampuan mobilisasi, menunjuk- kan bahwa ada hubungan antara

Ini adalah ketergantungan fungsional yang penuh pada setiap kunci relasi dan tidak terdapat dependensi antar atribut utama, karena hanya terdapat satu atribut

Perut = simpangan maksimum gelombang stationer, terjadi bila AP = 1 AP = 2.. Seutas tali panjang 250 cm terbentang horizontal. Pada salah satu ujungnya digetarkan