• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 1507/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 1507/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 1507/Pdt.G/2015/PA.Pas

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut dibawah ini dalam perkara cerai gugat antara :

PENGGUGAT, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak bekerja, tempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, selanjutnya disebut sebagai Penggugat ;

M E L A W A N

TERGUGAT, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan (BUMN), tempat tinggal di Kabupaten Lumajang, selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat dan memeriksa alat bukti di persidangan;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 29 September 2015 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan dengan Nomor 1507/Pdt.G/2015/PA.Pas, tanggal 29 September 2015 telah mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan alasan-alasan sebagai berikut :

(2)

1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada tanggal 10 Agustus 2001 sebagaimana ternyata dari bukti Kutipan Akta Nikah Nomor : XXXXX tertanggal 10 Agustus 2001 yang telah dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan;

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana suami istri dan bertempat tinggal di rumah dinas Tergugat selama 13 tahun 9 bulan, telah berhubungan sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 2 orang anak bernama :

a. ANAK 1, lahir tanggal 28 Januari 2002; b. ANAK 2, lahir tanggal 09 Pebruari 2011;

3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Juli 2013 keadaannya mulai tidak harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

4. Bahwa awal mula terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Tergugat diketahui sering SMS dan telpon dengan wanita lain, jika Penggugat mengingatkan Tergugat masalah tersebut, Tergugat malah marah-marah kepada Penggugat, bahkan Tergugat sering mengusir Penggugat;

5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut Penggugat pulang ke rumah orang tua Penggugat sehingga antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejak Mei 2015;

6. Bahwa selama berpisah Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada komunikasi lagi sebagai suami istri;

7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan cq Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan berkenan untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini yang amarnya adalah sebagai berikut :

PRIMER:

(3)

2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat;

3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum;

SUBSIDER:

Mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa, pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat telah hadir di persidangan;

Bahwa, Majelis Hakim dalam persidangan telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak agar rukun kembali namun tidak berhasil;

Bahwa untuk memaksimalkan upaya damai tersebut Majelis telah memberi kesempatan kepada kedua belah pihak untuk menempuh proses mediasi dan berdasarkan laporan tertulis Hakim Mediator MASHURI, SH. tanggal 02 Nopember 2015 mediasi dinyatakan tidak berhasil mencapai kesepakatan;

Bahwa, oleh karena upaya damai tidak berhasil, selanjutnya pemeriksaan dilanjutkan secara litigasi diawali dengan membacakan surat gugatan Penggugat yang pada pokoknya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa, terhadap gugatan Penggugat tersebut, selanjutnya Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk memberikan jawaban dan Tergugat menyampaikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa gugatan Penggugat tersebut, sebagian Tergugat benarkan dan sebagian Tergugat bantah;

- Bahwa gugatan Penggugat poin 1, 2 dan 3 benar, pada poin 4 benar antara Penggugat dan Tergugat tidak harmonis karena ada SMS dari wanita, namun wanita tersebut teman kerja di kantor Tergugat bekerja dan SMS tersebut masalah urusan pekerjaan bukan SMS perselingkuhan, dan Tergugat tidak marah-marah kepada Penggugat, justru Penggugat-lah yang sering marah-marah kepada Tergugat karena dalam pikiran Penggugat curiga terus dan mengira Tergugat selingkuh, sehinga api cemburunya

(4)

membara, padahal semua itu tidak benar dan sudah sering Tergugat jelaskan, namun Penggugat tetap saja curiga dan cemburu;

- Bahwa benar, Penggugat keluar dari rumah tempat tinggal bersama, namun Penggugat tidak pulang ke rumah orang tua Penggugat;

- Bahwa Tergugat keberatan bercerai dengan Penggugat dan Tergugat masih ingin membina rumah tangga dengan baik dan utuh;

Bahwa, terhadap jawaban Tergugat tersebut, selanjutnya Penggugat menyampaikan replik secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa SMS Tergugat dengan wanita tersebut adalah bukan SMS masalah pekerjaan kantor dan bukan dengan wanita teman kantor Tergugat, karena Tergugat pernah bilang kepada Penggugat bahwa SMS tersebut untuk memanas-manasi Penggugat;

- Bahwa benar Penggugat pulang akan tetapi lebih dulu kontrak rumah di Bangil selama 1 bulan, tapi sekarang Penggugat sudah pulang dan tinggal di rumah orang tua Penggugat;

- Bahwa Penggugat tetap pada gugatan semula untuk minta diceraikan dari Tergugat, karena telah terjadi pertengkaran terus;

Bahwa, terhadap replik Penggugat tersebut, selanjutnya Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk menyampaikan duplik dan Tergugat menyampaikannya secara lisan yang pada pokonya sebagai berikut : - Bahwa Tergugat tetap pada jawaban semula dan Tergugat tetap keberatan

bercerai dengan Penggugat dan kalau Penggugat mau, Tergugat bersedia pindah kerja ke Pasuruan sini dan semua ini Tergugat lakukan demi keutuhan rumah tangga;

Bahwa, selanjutnya Majelis Hakim memberikan kesempatan secara berimbang kepada kedua belah pihak untuk mengajukan alat buktinya masing-masing;

Bahwa, kesempatan pertama diberikan kepada Penggugat untuk mengajukan alat-alat bukti guna menguatkan dalil-dalil gugatannya sebagai berikut :

(5)

A. Bukti Surat

Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan Nomor : XXXXX tanggal 10 Agustus 2001, yang telah dinazegelen dan sesuai dengan aslinya, kode (P);

B. Bukti Saksi

Bahwa Penggugat telah mengajukan 2 (dua) orang saksi masing-masing memberikan keterangan secara terpisah sebagai berikut :

1. SAKSI 1 PIHAK PENGGUGAT, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai kakak kandung Penggugat;

- Bahwa selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah dinas Tergugat selama 13 tahun 9 bulan;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 2 orang anak yang bernama ANAK 1 dan ANAK 2;

- Bahwa sejak pertengahan tahun 2013 antara Penggugat dan Tergugat mulai sering berselisih dan bertengkar, saksi tidak melihat atau mendengar langsung pertengkarannya, saksi hanya dilapori oleh Penggugat, karena setiap habis bertengkar Penggugat selalu menelpon saksi dan mengadu kepada saksi;

- Bahwa pertengkaran tersebut sesuai laporan Penggugat disebabkan karena Tergugat selingkuh, Tergugat diketahui Penggugat sering SMS dan telpon dengan wanita lain, jika Penggugat mengingatkan Tergugat masalah tersebut, Tergugat malah marah-marah kepada Penggugat;

- Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Penggugat pulang ke rumah orang tua Penggugat sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak Mei 2015 sampai sekarang;

(6)

- Bahwa selama berpisah antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak saling berkomunikasi lagi sebagai suami istri;

- Bahwa saksi dan keluarga telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka;

2. SAKSI 2 PIHAK PENGGUGAT, umur 21 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

o Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetangga Penggugat;

o Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah dinas Tergugat di Lumajang;

o Bahwa Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 2 orang anak;

o Bahwa antara Penggugat dan Tergugat mulai sering berselisih dan bertengkar sejak tahun 2013 dan saksi tidak melihat Tidak melihat pertengkaran, namun saksi sering mendengar sendiri pertengkaran mereka, dalam satu minggu ada dua kali saksi ke rumah Penggugat dan Tergugat dan saksi tahu kalau Tergugat selingkuh juga dari informasi Penggugat dan dari cerita anak Penggugat dan Tergugat, yang mana anak tersebut di jalan pernah ketemu Tergugat bersama wanita lain;

o Bahwa anak Penggugat dan Tergugat yang telah bercerita kepada saksi berumur 13 tahun;

o Bahwa pertengkaran tersebut disebabkan karena Tergugat selingkuh, karena diketahui Tergugat sering SMS dan telpon dengan wanita lain, jika Penggugat mengingatkan Tergugat masalah tersebut, Tergugat malah marah-marah kepada Penggugat;

o Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Penggugat pulang ke rumah orang tuanya sehingga antara Penggugat dan

(7)

Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang sekitar sekitar 3 bulan lamanya;

o Bahwa selama berpisah antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak saling berkomunikasi lagi sebagai suami istri;

o Bahwa keluarga telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil;

Bahwa setelah diberi kesempatan oleh Majelis Hakim Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak mengajukan pertanyaan kepada saksi, namun Tergugat membantah keterangan saksi tersebut bahwa keterangan saksi adalah bohong, karena Penggugat dan Tergugat tinggal di Lumajang, maka darimana saksi tahu keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat;

Bahwa Majelis Hakim selanjutnya memberi kesempatan kepada Tergugat untuk menghadirkan saksi-saksinya sebagai berikut :

1. SAKSI 1 PIHAK TERGUGAT, umur 55 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan , tempat kediaman di Kabupaten Lumajang, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, dengan Tergugat kenal sejak kecil, kalau dengan Penggugat sejak Penggugat menikah dengan Tergugat;

- Bahwa selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat, kemudian di rumah dinas Tergugat selama kurang lebih 5 tahun lebih, dan telah dikaruniai 2 orang anak;

- Bahwa saksi mengetahui antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis, namun saksi tidak mengetahui sejak kapan mulai tidak harmonis;

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar Penggugat dan Tergugat bertengkar, padahal Tergugat sering mampir ke rumah Penggugat dan Tergugat;

- Bahwa penyebab perselisihan Penggugat dan Tergugat karena Tergugat dituduh selingkuh oleh Penggugat dengan perempuan yang keponakan saksi sendiri, padahal keponakan saksi itu tidak pernah berduaan

(8)

dengan Tergugat dan hubungan mereka hanya hubungan kerja yang kebetulan juga teman kerja sekantor dengan Tergugat;

- Bahwa saksi sudah konfirmasi dengan Tergugat dan keponakan saksi, hubungan antara mereka memang hanya sebatas teman kerja tidak lebih;

- Bahwa saksi tidak mengetahui Penggugat dan Tergugat sudah pisah;

- Bahwa saksi tidak mengetahui sudah ada usaha dari keluarga Penggugat dan Tergugat untuk mendamaikan atau belum;

2. SAKSI 2 PIHAK TERGUGAT, umur 24 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan , tempat kediaman di Kabupaten Lumajang, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, dengan Tergugat kenal sudah lama, kebetulan Tergugat teman kerja saksi, kalau dengan Penggugat saksi kenal sejak Penggugat menikah dengan Tergugat;

- Bahwa awal menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat, kemudian di rumah dinas Tergugat selama kurang lebih 5 tahun lebih, dan selama berumah tangga sudah dikaruniai 2 orang anak;

- Bahwa saksi tahu antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis, namun saksi tidak tahu sejak kapan mulai tidak harmonis;

- Bahwa penyebab pertengkaran Penggugat dan Tergugat karena Tergugat dituduh selingkuh dengan perempuan yang masih teman kerja saksi, sepengetahuan saksi hubungan mereka hanya sebagai teman kerja itu saja;

- Bahwa saksi tidak mengetahui Penggugat dan Tergugat sudah pisah atau belum;

- Bahwa saksi tidak mengetahui sudah ada usaha dari keluarga Penggugat dan Tergugat untuk mendamaikan atau belum;

3. SAKSI 3 PIHAK TERGUGAT, umur 23 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan , tempat kediaman di Kabupaten Lumajang, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:

(9)

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, dengan Tergugat kenal sejak 4 tahun lalu, kalau dengan Penggugat sejak 1 tahun lalu;

- Bahwa sepengetahuan saksi Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah dinas Tergugat dan dikaruniai 2 orang;

- Bahwa antara Penggugat dan Tergugat yang saksi dengar sekarang sudah tidak harmonis, namun saksi tidak mengetahui sejak kapan mulai tidak harmonis;

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar atau melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat mau bercerai sebabnya Tergugat dituduh selingkuh dengan saksi, Tergugat tidak tahu kenapa Tergugat dibawa-bawa dalam masalah ini, sedangkan saksi sendiri tidak merasa ada hubungan khusus dengan Tergugat, dan saksi juga tidak pernah berduaan atau pergi bersama dengan Tergugat, hubungan Tergugat dengan saksi hanya hubungan kerja yang kebetulan juga teman sekantor dengan Tergugat;

- Bahwa saksi sudah menjelaskan kepada Penggugat dan Penggugat sudah mengerti posisi saksi;

- Bahwa saksi tidak mengetahui Penggugat dan Tergugat sudah pisah atau belum;

- Bahwa saksi tidak mengetahui sudah ada usaha dari keluarga Penggugat dan Tergugat untuk mendamaikan atau belum;

Bahwa, setelah diberi kesempatan oleh Majelis Hakim baik Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak mengajukan pertanyaan kepada ketiga saksi dari Tergugat tersebut;

Bahwa, Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak mengajukan alat bukti apapun lagi dan masing-masing menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya dan Tergugat menyatakan masih berat untuk berpisah dengan Penggugat dan selanjutnya baik Penggugat maupun Tergugat menyatakan mohon putusan dari Majelis Hakim;

(10)

Bahwa, untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka Majelis menunjuk kepada hal-hal yang tercantum dalam berita acara sidang perkara ini dan selanjutnya dianggap termuat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas ;

Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat datang menghadap sendiri ke persidangan;

Menimbang, bahwa maskud dari surat gugatan Penggugat dapat disimpulkan bahwa pokok sengketa perkara ini adalah gugatan cerai yang dilakukan oleh istri terhadap suami, maka hal tersebut termasuk bidang perkawinan dan berdasarkan Pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, terakhir dengan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, perkara ini termasuk kompetensi absolut Pengadilan Agama;

Menimbang, bahwa oleh sebab antara Penggugat dan Tergugat terdapat hubungan perkawinan sebagai suami istri yang belum pernah putus (bercerai), maka keduanya memiliki legal standing untuk bertindak sebagai pihak-pihak dalam perkara ini (persona standi in judicio);

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 65 dan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, terakhir dengan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo Pasal 115 Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan jalan memberi nasehat, arahan dan penjelasan kepada Penggugat agar bersabar dan tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan Tergugat akan tetapi tidak berhasil;

(11)

Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga telah memberi kesempatan kepada belah pihak untuk menempuh proses mediasi sebagaimana dikehendaki Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dan berdasarkan laporan tertulis Hakim Mediator MASHURI, SH. tanggal 02 Nopember 2015 juga tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak;

Menimbang, bahwa dari gugatan Penggugat sebagaimana tercantum dalam duduk perkara di atas, pada pokoknya Penggugat mohon agar diceraikan dengan Tergugat dengan alasan bahwa rumah tangganya dengan Tergugat sudah tidak rukun terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat diketahui sering SMS dan telpon dengan wanita lain, telah berpisah tempat tinggal sejak Mei 2015 dan sudah tidak sanggup lagi meneruskan rumah tangganya dan memilih untuk bercerai;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Tergugat dalam jawaban dan dupliknya secara lisan pada pokoknya membenarkan bahwa rumah tangganya dengan Penggugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, akan tetapi Tergugat membantah penyebab pertengkaran dan perselisihan tersebut, oleh karena itu Majelis akan mempertimbangkannya sebagai berikut :

Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya poin (1) menyatakan bahwa Penggugat dengan Tergugat menikah pada tanggal 29 Juni 2013 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXX, tanggal 10 Agustus 2001 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan, Tergugat dalam jawabannya membenarkan, maka dalil Penggugat pada poin (1) menurut hukum harus dinyatakan telah terbukti sebagai fakta hukum;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya poin (2) menyatakan bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah dinas Tergugat selama 13 tahun 9 bulan, dan telah dikaruniai 2 orang anak bernama ANAK 1, lahir tanggal 28 Januari 2002 dan ANAK 2, lahir tanggal 09 Pebruari 2011, sedang Tergugat

(12)

menyatakan dalam jawabannya membenarkan, maka pengakuan tersebut menurut hukum harus dinyatakan telah terbukti sebagai fakta hukum;

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan dalam gugatannya poin (3) yang menyatakan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sejak bulan Juli 2013 mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, sedang Tergugat membenarkan, Majelis menilai antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, maka pengakuan tersebut menurut hukum harus dinyatakan telah terbukti sebagai fakta hukum antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus;

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan dalam gugatannya poin (4) yang menyatakan bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Tergugat diketahui sering SMS dan telpon dengan wanita lain, jika Penggugat mengingatkan Tergugat masalah tersebut, Tergugat malah marah-marah kepada Penggugat, bahkan Tergugat sering mengusir Penggugat, sedang Tergugat dalam jawabannya yang pada pokoknya membenarkan penyebab pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat karena ada SMS dari wanita, namun Tergugat membantah tuduhan Penggugat, wanita tersebut teman kerja di kantor Tergugat bekerja dan SMS tersebut masalah urusan pekerjaan bukan SMS perselingkuhan, dan Tergugat tidak marah-marah kepada Penggugat, justru Penggugat-lah yang sering marah-marah kepada Tergugat karena dalam pikiran Penggugat curiga terus dan mengira Tergugat selingkuh, sehinga api cemburunya membara, padahal semua itu tidak benar dan sudah sering Tergugat jelaskan, namun Penggugat tetap saja curiga dan cemburu, maka Majelis menilai meskipun tuduhan perselingkuhan Tergugat tidak diakui oleh Tergugat, namun sudah diketahui akar permasalahannya adalah karena Tergugat ber-SMS-an dan telpon dengan wanita lain sehingga Penggugat cemburu, hal tersebut menyebabkan perselisihan dan pertengkaran antar keduanya dan semakin memperjelas bahwa secara fakta antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus, oleh karena itu fakta tersebut menurut hukum harus dinyatakan telah terbukti sebagai fakta hukum;

(13)

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat dalam poin (5) Penggugat mendalilkan bahwa Tergugat mengusir Penggugat lalu Penggugat pulang ke rumah orangtua Penggugat sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak bulan Mei 2015, Tergugat dalam jawabannya membenarkan bahwa Penggugat keluar dari rumah tempat tinggal bersama, namun Penggugat tidak pulang ke rumah orang tua Penggugat Penggugat sendiri, Majelis menilai karena dalil gugatan Penggugat pada poin (5) tersebut pada pokoknya dibenarkan oleh Tergugat, maka fakta tersebut menurut hukum harus dinyatakan telah terbukti sebagai fakta hukum;

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat dalam poin (6) Penggugat mendalilkan bahwa selama berpisah antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi dan Tergugat dalam jawabannya membenarkan hal tersebut, maka pengakuan tersebut menurut hukum harus dinyatakan telah terbukti sebagai fakta hukum;

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat dalam poin (7) Penggugat

mendalilkan bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk

mempertahankannya rumah tangganya dan memilih untuk bercerai dengan Tergugat, Tergugat dalam jawabannya menyatakan keberatan bercerai dengan Penggugat dan Tergugat masih ingin membina rumah tangga dengan baik dan utuh, oleh karena Tergugat keberatan untuk bercerai dengan Penggugat, maka Majelis akan mempertimbangkan lebih lanjut dan tidak begitu saja serta merta mengabulkan gugatan Penggugat sebelum Penggugat dapat membuktikan dalil-dalil yang disampaikan dalam gugatannya untuk menghindari kebohongan; Menimbang, bahwa terhadap hal-hal yang oleh Tergugat dalam jawabannya diakui atau setidak-tidaknya tidak membantah, maka menurut hukum harus dianggap telah terbukti sebagai fakta hukum dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Bahwa, antara Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri sah belum pernah bercerai sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXX, tanggal 10 Agustus 2001 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan;

(14)

2. Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah dinas Tergugat selama 13 tahun 9 bulan, dan telah dikaruniai 2 orang anak bernama ANAK 1, lahir tanggal 28 Januari 2002 dan ANAK 2, lahir tanggal 09 Pebruari 2011;

3. Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sejak bulan Juli 2013 mulai tidak harmonis telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus; 4. Bahwa, perselisihan dan pertengkaran Penggugat dan Tergugat terjadi

disebabkan karena Tergugat ber-SMS-an dan telpon dengan wanita lain sehingga Penggugat cemburu;

Menimbang, bahwa untuk dikabulkannya sebuah perceraian sebagaimana Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f), maka sesuai Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah tersebut jo Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, maka harus dibuktikan unsur-unsurnya sebagai berikut :

1. Bahwa antara suami istri telah terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus dan bagaimana bentuknya;

2. Bahwa harus diketahui apa penyebab perselisihan dan pertengkaran tersebut dan siapa penyebabnya yang kemudian hal ini harus dipertimbangkan apakah prinsipil dan berpengaruh terhadap keutuhan kehidupan suami istri;

3. Bahwa apakah benar suami isteri tidak ada harapan untuk rukun kembali dalam rumah tangga;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 163 HIR, Penggugat wajib membuktikan dalil-dalil gugatannya yang dibantah oleh Tergugat dan Tergugat juga wajib membuktikan dalil bantahannya sebagaimana telah dilaksanakan di persidangan;

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat yang mendalilkan adanya fakta-fakta yang dijadikan alasan cerai, maka Penggugat harus dibebani untuk membuktikan alasan cerainya tersebut;

(15)

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti berupa :

A. Bukti Surat

Foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXX, tanggal 10 Agustus 2001 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan, bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya, kode (P);

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti tertulis berupa fotocopy Kutipan Akkta Nikah yang diberi kode (P) yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya serta tidak dibantah oleh Tergugat, maka alat bukti tersebut merupakan bukti otentik yang mempunyai nilai pembuktian sempurna, mengikat dan menentukan, dengan demikian antara Penggugat dan Tergugat adalah suami-isteri yang sah sampai saat ini;

B. Bukti Saksi

Menimbang, bahwa Penggugat di persidangan telah mengajukan 2 (dua) orang saksi masing-masing bernama SAKSI 1 PIHAK PENGGUGAT dan SAKSI 2 PIHAK PENGGUGAT, di bawah sumpah telah memberikan keterangan secara terpisah sebgai berikut :

Menimbang bahwa, saksi pertama Penggugat yang bernama SAKSI 1 PIHAK PENGGUGAT, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai kakak kandung Penggugat;

- Bahwa selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah dinas Tergugat selama 13 tahun 9 bulan;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 2 orang anak yang bernama ANAK 1 dan ANAK 2;

- Bahwa sejak pertengahan tahun 2013 antara Penggugat dan Tergugat mulai sering berselisih dan bertengkar, saksi tidak melihat atau mendengar langsung pertengkarannya, saksi hanya dilapori oleh Penggugat, karena setiap habis bertengkar Penggugat selalu menelpon saksi dan mengadu kepada saksi;

(16)

- Bahwa pertengkaran tersebut sesuai laporan Penggugat disebabkan karena Tergugat selingkuh, Tergugat diketahui Penggugat sering SMS dan telpon dengan wanita lain, jika Penggugat mengingatkan Tergugat masalah tersebut, Tergugat malah marah-marah kepada Penggugat;

- Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Penggugat pulang ke rumah orang tua Penggugat sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak Mei 2015 sampai sekarang;

- Bahwa selama berpisah antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak saling berkomunikasi lagi sebagai suami istri;

- Bahwa saksi dan keluarga telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka;

Menimbang bahwa, saksi kedua Penggugat yang bernama KHUSNUL SAKSI 2 PIHAK PENGGUGAT, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut :

o Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetangga Penggugat;

o Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah dinas Tergugat di Lumajang;

o Bahwa Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 2 orang anak;

o Bahwa antara Penggugat dan Tergugat mulai sering berselisih dan bertengkar sejak tahun 2013 dan saksi tidak melihat Tidak melihat pertengkaran, namun saksi sering mendengar sendiri pertengkaran mereka, dalam satu minggu ada dua kali saksi ke rumah Penggugat dan Tergugat dan saksi tahu kalau Tergugat selingkuh juga dari informasi Penggugat dan dari cerita anak Penggugat dan Tergugat, yang mana anak tersebut di jalan pernah ketemu Tergugat bersama wanita lain;

o Bahwa anak Penggugat dan Tergugat yang telah bercerita kepada saksi berumur 13 tahun;

(17)

o Bahwa pertengkaran tersebut disebabkan karena Tergugat selingkuh, karena diketahui Tergugat sering SMS dan telpon dengan wanita lain, jika Penggugat mengingatkan Tergugat masalah tersebut, Tergugat malah marah-marah kepada Penggugat;

o Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Penggugat pulang ke rumah orang tuanya sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang sekitar sekitar 3 bulan lamanya;

o Bahwa selama berpisah antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak saling berkomunikasi lagi sebagai suami istri;

o Bahwa keluarga telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa saksi-saksi yang dihadapkan oleh Penggugat tersebut menerangkan bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, yang disebabkan karena Tergugat sering ber-SMS-an dan menelpon perempuan lain

sehingga membuat Penggugat cemburu, ketika Penggugat ketika

mengingatkan malah menjadi pertengkaran, akhirnya Penggugat pulang ke rumah orangtuanya dan berpisah tempat tinggal sejak bulan Mei 2015, sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin serta telah diupayakan perdamaian oleh pihak keluarga namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim menilai keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian, tidak bertentangan satu sama lain serta mendukung kebenaran dalil-dalil gugatan Penggugat, maka keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materiil sebagai alat bukti sebagaimana dikehendaki dalam Pasal 171 dan 172 HIR;

Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya membenarkan bahwa dalam rumah tangganya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat ber-SMS-an dan menelpon wanita lain, namun Tergugat membantah dan menyatakan perempuan lain itu adalah teman kerja Tergugat dan tidak ada perselingkuhan antara Tergugat dengan perempuan lain tersebut, Penggugat yang terlalu mencemburui Tergugat;

(18)

Menimbang, bahwa Tergugat juga menghadirkan saksi-saksinya yaitu SAKSI 1 PIHAK TERGUGAT, SAKSI 2 PIHAK TERGUGAT dan SAKSI 3 PIHAK TERGUGAT, di bawah sumpah ketiga saksi tersebut telah memberikan keterangan secara terpisah sebagai berikut :

Menimbang bahwa, saksi pertama Tergugat yang bernama SAKSI 1 PIHAK TERGUGAT, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, dengan Tergugat kenal sejak kecil, kalau dengan Penggugat sejak Penggugat menikah dengan Tergugat;

- Bahwa selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat, kemudian di rumah dinas Tergugat selama kurang lebih 5 tahun lebih, dan telah dikaruniai 2 orang anak;

- Bahwa saksi mengetahui antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis, namun saksi tidak mengetahui sejak kapan mulai tidak harmonis;

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar Penggugat dan Tergugat bertengkar, padahal Tergugat sering mampir ke rumah Penggugat dan Tergugat;

- Bahwa penyebab perselisihan Penggugat dan Tergugat karena Tergugat dituduh selingkuh oleh Penggugat dengan perempuan yang keponakan saksi sendiri, padahal keponakan saksi itu tidak pernah berduaan dengan Tergugat dan hubungan mereka hanya hubungan kerja yang kebetulan juga teman kerja sekantor dengan Tergugat;

- Bahwa saksi sudah konfirmasi dengan Tergugat dan keponakan saksi, hubungan antara mereka memang hanya sebatas teman kerja tidak lebih;

- Bahwa saksi tidak mengetahui Penggugat dan Tergugat sudah pisah;

- Bahwa saksi tidak mengetahui sudah ada usaha dari keluarga Penggugat dan Tergugat untuk mendamaikan atau belum;

Menimbang bahwa, saksi kedua Tergugat yang bernama SAKSI 2 PIHAK TERGUGAT, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, dengan Tergugat kenal sudah lama, kebetulan Tergugat teman kerja saksi, kalau dengan Penggugat saksi kenal sejak Penggugat menikah dengan Tergugat;

(19)

- Bahwa awal menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat, kemudian di rumah dinas Tergugat selama kurang lebih 5 tahun lebih, dan selama berumah tangga sudah dikaruniai 2 orang anak;

- Bahwa saksi tahu antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis, namun saksi tidak tahu sejak kapan mulai tidak harmonis;

- Bahwa penyebab pertengkaran Penggugat dan Tergugat karena Tergugat dituduh selingkuh dengan perempuan yang masih teman kerja saksi, sepengetahuan saksi hubungan mereka hanya sebagai teman kerja itu saja;

- Bahwa saksi tidak mengetahui Penggugat dan Tergugat sudah pisah atau belum;

- Bahwa saksi tidak mengetahui sudah ada usaha dari keluarga Penggugat dan Tergugat untuk mendamaikan atau belum;

Menimbang bahwa, saksi ketiga Tergugat yang bernama SAKSI 3 PIHAK TERGUGAT, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, dengan Tergugat kenal sejak 4 tahun lalu, kalau dengan Penggugat sejak 1 tahun lalu;

- Bahwa sepengetahuan saksi Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah dinas Tergugat dan dikaruniai 2 orang;

- Bahwa antara Penggugat dan Tergugat yang saksi dengar sekarang sudah tidak harmonis, namun saksi tidak mengetahui sejak kapan mulai tidak harmonis;

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar atau melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat mau bercerai sebabnya Tergugat dituduh selingkuh dengan saksi, Tergugat tidak tahu kenapa Tergugat dibawa-bawa dalam masalah ini, sedangkan saksi sendiri tidak merasa ada hubungan khusus dengan Tergugat, dan saksi juga tidak pernah berduaan atau pergi bersama dengan Tergugat, hubungan Tergugat dengan saksi hanya hubungan kerja yang kebetulan juga teman sekantor dengan Tergugat;

- Bahwa saksi sudah menjelaskan kepada Penggugat dan Penggugat sudah mengerti posisi saksi;

(20)

- Bahwa saksi tidak mengetahui Penggugat dan Tergugat sudah pisah atau belum;

- Bahwa saksi tidak mengetahui sudah ada usaha dari keluarga Penggugat dan Tergugat untuk mendamaikan atau belum;

Menimbang, bahwa saksi-saksi yang dihadapkan oleh Tergugat tersebut menerangkan bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis namun tidak pernah mengetahui pertengkaran Penggugat dan Tergugat, ketidak-harmonisan rumah tangga penggugat dan Tergugat disebabkan karena Penggugat menuduh Tergugat berselingkuh dengan teman kerja Tergugat yang bernama SAKSI 3 PIHAK TERGUGAT (saksi ketiga), sudah dijelaskan kepada Penggugat bahwa hubungan Tergugat dengan saksi ketiga tersebut hanya sebatas hubungan kerja tidak ada hubungan sebagaimana yang dituduhkan oleh Penggugat, namun Penggugat tetap tidak terima sampai mengajukan perkara ini, Penggugat dan Tergugat sudah berpisah tempat tinggal namun tidak mengetahui sudah berapa lama berpisah, tidak mengetahui telah diupayakan perdamaian oleh pihak keluarga atau belum;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim menilai saksi-saksi dari Tergugat tersebut merupakan orang-orang yang dekat dengan Tergugat dan keterangannya saling bersesuaian, tidak bertentangan satu sama lain serta mendukung bantahan Tergugat bahwa Tergugat tidak ada hubungan perselingkuhan dan hanya sebatas hubungan teman kerja, maka saksi-saksi tersebut dan keterangannya telah memenuhi syarat formil dan materiil sebagai alat bukti sebagaimana dikehendaki dalam Pasal 171 dan 172 HIR;

Menimbang, bahwa oleh karena keterangan saksi-saksi Tergugat dapat menguatkan bantahan Tergugat, maka Majelis menilai bahwa alasan penyebab pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dalil Penggugat yaitu karena Tergugat sering ber-SMS-an dan menelpon perempuan adalah dibenarkan Tergugat namun Tergugat membantah bahwa Tergugat dengan perempuan lain (saksi ketiga) tersebut tidak ada hubungan perselingkuhan dan hanya sebatas hubungan kerja, dengan demikian keterangan saksi-saksi

(21)

tersebut justru memperkuat fakta adanya perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat;

Menimbang, bahwa dari analisis pembuktian tersebut di atas dapat disimpulkan kronologis kasus secara singkat sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah yang menikah pada tanggal 29 Juni 2013 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXX tertanggal 10 Agustus 2001 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan;

2. Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah dinas Tergugat selama 13 tahun 9 bulan, telah berhubungan sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 2 orang anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2;

3. Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sejak bulan Juli 2013 mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

4. Bahwa, perselisihan dan pertengkaran Penggugat dan Tergugat terjadi disebabkan karena Tergugat diketahui sering SMS dan telpon dengan wanita lain, namun hanya sebatas hubungan kerja;

5. Bahwa paling tidak sudah 5 bulan lamanya, Penggugat dan Tergugat tidak tinggal serumah lagi;

6. Bahwa pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan kedua belah namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa dari kronologis kasus tersebut dapat disimpulkan adanya fakta-fakta hukum mengenai alasan perceraian Penggugat dan Tergugat sebagai berikut:

1. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat benar telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus baik dalam bentuk pertengkaran mulut dan saling marah satu sama lain yang berlanjut hingga sekarang yang disebabkan karena Tergugat sering ber-SMS-an dan metelpon perempuan lain yang menyebabkan Penggugat cemburu dan menuduh Tergugat berselingkuh, hal tersebut mengakibatkan Penggugat tidak sanggup lagi melanjutkan berumah tangga dengan Tergugat;

(22)

2. Bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa kesemuanya itu merupakan faktor yang sangat prinsipal dan sangat berpengaruh terhadap keutuhan rumah tangga karena telah mengakibatkan timbulnya sikap saling tidak percaya satu sama lain antara Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri;

3. Bahwa upaya yang dilakukan untuk mendamaikan pihak berperkara, baik melalui keluarga sebelum perkara ditangani Majelis Hakim, maupun melalui Majelis Hakim di persidangan dan melalui mediasi, ternyata tetap tidak berhasil. Karenannya harapan untuk bisa menyatukan mereka kembali sangat sulit untuk bisa diwujudkan;

4. Bahwa Penggugat sampai pada tahap kesimpulan masih tetap bersikeras ingin bercerai dengan Tergugat, sedangkan Tergugat masih mencintai Penggugat;

5. Bahwa keadaan ini disimpulkan oleh Majelis Hakim bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi harapan akan hidup rukun kembali dalam meneruskan rumah tangganya;

Menimbang, bahwa secara sosiologis suatu perkawinan yang didalamnya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran akan sulit untuk mewujudkan rumah tangga bahagia yang penuh rahmah dan kasih Tergugat seperti yang diharapkan setiap pasangan suami istri, justru sebaliknya akan menimbulkan kemudharatan dan perselisihan yang berkepanjangan bagi salah satu pihak atau kedua belah pihak;

Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 17 Maret 1999 Nomor 237/K/AG/1998 yang mengandung abstrak hukum, bahwa apabila suami istri berselisih, cekcok, hidup berpisah, tidak dalam satu tempat kediaman bersama, dan salah satu pihak tidak berniat untuk meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain, hal itu adalah merupakan fakta hukum yang cukup untuk dijadikan alasan dalam suatu perceraian, maka perceraian dapat dipertimbangkan untuk dikabulkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor: 38/K/AG/1990 tanggal 22 Agustus 1991, bahwa apabila terbukti suatu

(23)

rumah tangga sudah pecah dan tidak dapat diperbaiki lagi serta mempertahankan rumah tangga membawa dampak negatif (mafsadaht yang lebih besar) bagi kedua belah pihak, maka tanpa mempersoalkan siapa yang salah dan mencari kesalahan salah satu pihak, perceraian dapat dipertimbangkan untuk dikabulkan;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengambil alih pendapat Imam Malik sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqh Sunnah Jilid II yang artinya : Jika gugatan isteri menurut hakim telah kuat dengan bukti atau dengan pengakuan suami, sementara perbuatan menyakiti termasuk penyebab tidak langgengnya rumah tangga antara keduanya, di samping itu hakim juga sudah tidak bisa lagi mendamaikan keduanya maka hakim memutuskan ikatan perkawinan keduanya dengan talak satu bain (bain sughra).

Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengambil alih pendapat pakar hukum Islam Dr. Musthafa As Siba’i dalam Kitab Al Mar’ah bainal Fiqh wal Qanun halaman 100 yang artinya : Sesungguhnya kehidupan suami isteri tidak akan tegak dengan adanya perpecahan dan pertentangan, selain itu justru akan menimbulkan bahaya yang serius terhadap pendidikan anak-anak dan perkembangan mereka, dan tidak ada kebaikannya mengumpulkan dua orang yang saling membenci. Dan kadang-kadang apapun sebab-sebab timbulnya perselisihan ini, baik yang membahayakan atau patut dapat diduga membahayakan, sesungguhnya yang lebih baik adalah mengakhiri hubungan perkawinan antara dua orang suami isteri ini. Mudah-mudahan (sesudah itu) Allah menyediakan bagi mereka pasangan lain dalam hidupnya, barangkali dengan pasangan baru itu diperoleh ketenangan dan kedamaian.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka unsur-unsur alasan perceraian Penggugat berdasarkan ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f), dan Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam telah terpenuhi, oleh karenanya gugatan Penggugat dapat dikabulkan;

(24)

Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya gugatan Penggugat, maka berdasarkan Pasal 119 ayat (2) huruf (c) talak yang dijatuhkan Majelis adalah talak satu ba'in sughro;

Menimbang, bahwa berdasarkan maksud Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, terakhir dengan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan diperintahkan untuk mengirimkan salinan Putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama di wilayah tempat tinggal Penggugat dan Tergugat serta di wilayah dilangsungkannya pernikahan Penggugat dan Tergugat yaitu Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Lumajang, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, terakhir dengan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya yang timbul dalam perkara ini harus dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I 1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu Ba'in Sughro Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT);

3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Lumajang, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 266.000,- (dua ratus enam puluh enam ribu rupiah);

(25)

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Senin tanggal 21 Desember 2015 Masehi bertepatan dengan 9 Rabiul Awal 1437 Hijriyah oleh kami Drs. H. MUCHIDIN, MA. sebagai Ketua Majelis, SLAMET, S.Ag., S.H. dan Drs. MOH. HOSEN, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota. putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis didampingi Hakim Anggota dan dibantu Hj. IRDARIYAH, S.H. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat diluar hadirnya Tergugat ;

Ketua Majelis,

Ttt td.tt

Drs. H. MUCHIDIN, MA.

Hakim Anggota, Hakim Anggota,

Ttd td.

SLAMET, S.Ag., SH. Drs. MOH. HOSEN, SH.

Panitera Pengganti,

Hj. IRDARIYAH, SH. Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00 2. Biaya Proses Rp 50.000,00 3. Biaya Panggilan Rp 175.000,00 4. Redaksi Rp 5.000,00 5. Biaya Meterai Rp 6.000,00 J u m l a h Rp 266.000,00

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat pasang, lokasi penelitian akan lebih didominasi oleh air laut sehingga terlihat bahwa stasi un pengamatan yang dekat muara pun akan berkelompok dengan

Manfaat yang tidak langsung dari pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak melalui metode electronic voting (e-voting) oleh BPMPD sangat dirasakan oleh masyarakat desa

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Mata Kuliah Blok 10 Lbm

Implementasi merdeka belajar dalam proses pembelajaran bahasa Inggris bagi anak-anak oleh para guru dilakukan dengan cara beragam dari satu guru ke guru yang lain.. Hal

“Anggota Go-Jek yang ada di sini, semuanya warga Krukut, tidak ada yang dari luar,” kata Helmi, anggota Go-Jek saat ditemui di base camp Go-Jek di Jl Gajah Mada 63

Metode Newton-Raphson tidak memerlukan dua buah terkaan awal seperti halnya metode bagi dua dan Regula Falsi, melainkan cukup satu saja tetapi diusahakan terkaan tersebut

[r]

Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,