• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. Nomor 0079/Pdt.G/2014/PA.Msh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA MASOHI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. Nomor 0079/Pdt.G/2014/PA.Msh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA MASOHI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 0079/Pdt.G/2014/PA.Msh

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA MASOHI

memeriksa dan mengadili perkara cerai gugat dalam musyawarah majelis hakim telah memutus perkara yang diajukan oleh :

Penggugat, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan S1 Pendidikan dan Keguruan, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Kecamatan Bula, Kabupaten seram Bagian Timur;

melawan

Tergugat, umur 34 tahun, agama Islam, penidikan S1 Ekonomi, pekerjaan Honorer, bertempat tinggal di Kecamatan Bula, Kabupaten seram Bagian Timur;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan saksi-saksi;

Telah memperhatikan segala sesuatunya yang terjadi dalam persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 20 Mei 2014 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Masohi dengan register perkara nomor 0079/Pdt. G/2014/PA. Msh, tanggal 20 Mei 2014, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat yang menikah pada hari Sabtu tanggal 15 Maret 2014 sebagaimana bukti buku kutipan akta nikah nomor

(2)

118/18/III/2014 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, tanggal 17 Maret 2014;

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat hidup sebagai suami istri dan memilih tempat tinggal di rumah orang tua Tergugat di Desa Hitu lama, Kecamatan Leihitu selama satu minggu kemudian pindah ke Bula dan tinggal bersama selama sati bulan, selanjutnya Penggugat dan Tergugat pisah ranjang selama dua minggu setelah itu Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal hingga saat ini;

3. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menjalani kehidupan rumah tangga layaknya suami istri (ba’da dukhul) namun belum dikaruniai anak;

4. Bahwa minggu pertama pernikahan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat masih berlangsung rukun dan harmonis namun setelah itu setelah Penggugat dan Tergugat tinggal di Desa Bula rumah tangga Penggugat an Tergugat mulai sering diwarnai perselisihan dan percekcokan yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut

- Tergugat mempunyai karakter bertemperamen tinggi dan mudah tersinggung sehingga bila ada masalah dalam rumah tangga spontan ditanggapi secara emosional oleh Tergugat;

- Tergugat jika marah sering mengeluarkan kata-kata cacian, Tergugat sudah dua kali mengancam Penggugat dengan benda tajam (pisau dan parang) dan juga Tergugat pernah menendang Penggugat;

- Tergugat mempunyai sifat tidak menghargai keluarga Penggugat; - Tergugat juga sering mengancam akan menceraikan Penggugat;

5. Bahwa puncak percekcokan dan perselisihan Penggugat dengan Tergugat terjadi pada tanggal 29 April 2014, dimana saat itu Penggugat karena kecapean pulang dari sekolah langsung Penggugat tertidur lalu Tergugat menyuruh agar Penggugat menydiakan makanan untuk Tergugat lantas Penggugat menjawab ambil sendiri makanan yang sudah ada, disitulah Tergugat emosi lalu menendang Penggugat setelah itu Tergugat mengancam akan menceraikan Penggugat dengan bersumpah dihadapan Alquran. Setalah kejadian tersebut Penggugat dan Tergugat Pisah tempat tidur selama dua minggu lamanya akhirnya pisah tempat tinggal hingga saat ini;

(3)

6. Bahwa sifat dan perbuatan Tergugat sebagaimana tersebut di atas membuat Penggugat menderita lahir batin sehingga menurut Penggugat lebih baik rumah tangga Penggugat dan Tergugat ini diakhiri saja dengan perceraian;

Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Masohi cq Majelis Hakim kiranya dapat memeriksa dan mengadili perkara ini selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut: PRIMER

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu bain shugra dari Tergugat terhadap Penggugat; 3. Membebankan biaya perkara menurut hukum yang berlaku;

SUBSIDER

· Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex

Aequo et Bono);

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditentukan, Penggugat datang menghadap secara pribadi di persidangan, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil/kuasanya yang sah untuk datang menghadap di persidangan, meskipun berdasarkan relaas panggilan, ia oleh jurusita Pengadilan Agama Masohi telah dipanggil untuk datang menghadap di persidangan;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mengupayakan damai dengan menasehati Penggugat agar kembali rukun dengan Tergugat dalam membina rumah tangga, namun tidak berhasil, Penggugat tetap pada pendiriannya hendak bercerai dengan Tergugat;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak datang dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil/kuasanya yang sah untuk datang menghadap di persidangan, maka mediasi dalam perkara ini tidak dilaksanakan;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim melakukan upaya damai dan tidak berhasil, maka persidangan dilanjutkan dengan pemeriksaan pokok perkara dalam sidang tertutup untuk umum, yang diawali dengan pembacaan surat gugatan Penggugat yang oleh Penggugat isinya tetap dipertahankan;

(4)

Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatan, Penggugat telah mengajukan bukti tertulis sebagai berikut:

I. Bukti Surat;

Foto kopi Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 118/18/III/2014 yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Leihitu, tanggal 17 Maret 2014, foto copy tersebut bermeterai cukup serta oleh Majelis Hakim telah dicocokan dengan aslinya dan telah sesuai, lalu diberi kode P;

II. Bukti Saksi:

1. Saksi I, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan SMU, pekerjaan tukang ojek, bertempat tinggal di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, di bawah sumpahnya, saksi telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

· bahwa saksi kenal Penggugat adalah sebagai sepupu dan Tergugat tidak ada hubungan keluarga;

· bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada tanggal 15 Maret 2014 di Desa Hitu Kecamatan Leihitu dan saksi hadir;

· bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di Desa hitu selam satu minggu kemudian pindah ke Desa Bula ;

· bahwa Penggugat dan Tergugat belum dikaruniai anak;

· bahwa saksi sudah dua kali berkunjung ke rumah kos-kosan Penggugat di Bula dan sempat bertemu dengan Penggugat;

· bahwa saksi tidak pernah melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar hanya mendengar curhat dari Penggugat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat ada masalah yaitu sering dilanda perselisihan dan pertengkaran;

· bahwa menurut Penggugat, Tergugat bertemperamen tinggi yang mudah emosional bahkan pernah mengancam dengan benda tajam; · bahwa saksi dengar dari Penggugat sekarang Penggugat dengan

(5)

· bahwa Penggugat pernah menyampaikan kepada saksi dan keluarga di Liang bahwa Tergugat pernah bersumpah untuk menceraikan Penggugat;

· bahwa tanggapan keluarga agar Penggugat sabar dan memperbaiki rumah tangganya dengan Tergugat namun Penggugat sudah bersikeras untuk bercerai dengan Tergugat karena sudah tidak tahan lagi;

· bahwa saksi pernah menasihati Penggugat namun tidak berhasil dan saksi pernah menelpon Tergugat agar datang menjemput Penggugat, namun jawaban Tergugat adalah ‘ kalau bisa pergi maka harus datang sendiri, Penggugat bukan anak kecil lagi’;

2. Saksi II, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, tempat tinggal Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut;

· bahwa saksi kenal Penggugat adalah sebagai sepupu dan Tergugat adalah ada hubungan keluarga;

· bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada tanggal 15 Maret 2014 di Desa Hitu Kecamatan Leihitu namun saksi tidak hadir;

· bahwa Penggugat dan Tergugat belum dikaruniai anak;

· bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di Desa hitu selam satu minggu kemudian pindah ke Desa Bula dan sekarang sudah sebulan lebih mereka sudah pisah;

· bahwa saksi sudah dua kali berkunjung ke rumah Penggugat dan Tergugat dan hanya bertemu dengan Penggugat;

· bahwa saksi tidak pernah melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar hanya mendengar curhat dari Penggugat;

· bahwa Penggugat bercerita bahwa Tergugat memiliki watak yang emosional sehingga ada masalah langsung ditanggapi dengan marah-marah, mencacimaki bahkan pernah mengancam dengan benda tajam, dan pernah menendang Penggugat serta pernah bersumpah dengan alquran bahwa akan menceraikan Penggugat;

· bahwa saksi pernah bertemu dengan Tergugat namun tidak sempat berkomunikasi;

(6)

· bahwa sudah sua kali diupayakan untuk damai namun tidak berhasil; 3. Saksi, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan SMU, pekerjaan tehnisi,

bertempat tinggal di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, di bawah sumpahnya, saksi telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut;

§ bahwa saksi kenal Penggugat adalah sebagai sepupu dan Tergugat adalah tidak ada hubungan keluarga;

· bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada tanggal 15 Maret 2014 di Desa Hitu Kecamatan Leihitu ;

· bahwa saksi hadir saat pernikahan Penggugat dengan Tergugat;

· bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama orangn tua Tergugat di Desa hitu selama satu minggu kemudian pindah dan tinggal di Desa Bula;

· bahwa sekarang Penggugat dan Tergugat sudah pisah sejak akhir April 2014;

· bahwa saksi pernah datang ke rumah Penggugat dan Tergugat dan hanya bertemu dengan Penggugat dan saat itu Penggugat curhat bahwa sering cekcok dengan Tergugat;

· bahwa menurut curhat Penggugat bahwa Tergugat memiliki watak yang emosional dan bertemperamen tinggi dan kerap kali marah-marah, mencacimaki bahkan pernah mengancam dengan benda tajam;

· bahwa sudah diupayakan untuk damai oleh keluarga Penggugat namun Tergugat tidak datang;

Bahwa atas keterangan saksi saksi tersebut, Penggugat membenarkan dan menerimanya;

Bahwa Penggugat mencukupkan dengan alat buktinya tersebut dan menyatakan tidak sanggup untuk menghadirkan saksi;

Bahwa Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sela perkara a quo yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

(7)

M E N G A D I L I

1. Menetapkan, memerintahkan Penggugat untuk mengucapkan sumpah tambahan dengan rumusan smpah seperti tersebut di atas;

2. Menetapkan, biaya yang timbul dalam perkara ini akan diperhitungkan bersama-sama dengan putusan akhir;

Bahwa Penggugat bersedia dan telah mengucapkan sumpah tambahan yang dibebankan dan diperintahkan kepadanya serta mohon agar pengadilan menjatuhkan putusan;

Bahwa untuk melengkapi dan menyingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang tertuang dalam berita acara persidangan harus dianggap bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas;

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, Penggugat datang menghadap secara pribadi di persidangan, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah untuk datang menghadap di persidangan, meskipun berdasarkan relaas panggilan, terhadapnya telah dilakukan pemanggilan secara sah dan patut, sesuai ketentuan Pasal 26 ayat (3) dan (4) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, maka ketidakdatangan Tergugat tersebut dinyatakan tidak disebabkan suatu alasan yang sah;

Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah direvisi dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan Penggugat agar kembali rukun membina rumah tangga dengan Tergugat, namun tidak berhasil, Penggugat tetap pada pendiriannya hendak bercerai dengan Tergugat;

(8)

Menimbang, bahwa Tergugat telah tidak datang menghadap di persidangan, maka proses mediasi sebagaimana yang diatur dalam PERMA Nomor 01 Tahun 2008 tidak dapat dilaksanakan, sebagaimana Pedoman Pelaksanaan Tugas Dan Administrasi Peradilan Agama Buku II edisi revisi 2010, halaman 83 poin (5);

Menimbang, bahwa setelah upaya perdamaian tidak berhasil, maka persidangan dilanjutkan dengan pemeriksaan pokok perkara dalam sidang tertutup untuk umum. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 80 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah direvisi dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, yang diawali dengan terlebih dahulu membacakan surat gugatan Penggugat yang oleh Penggugat isinya tetap dipertahankan;

Menimbang, bahwa Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak datang dengan tanpa alasan yang sah serta tidak menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya datang menghadap di persidangan, serta tidak pula Tergugat secara tertulis mengajukan sanggahan mengenai kewenangan mengadili, maka perkara ini akan diputus secara verstek sesuai ketentuan Pasal 149 ayat (1) RBg;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini merupakan sengketa perceraian dengan alasan pertengkaran, maka meskipun terhadap perkara ini akan diputus verstek, haruslah terlebih dahulu didengar pihak keluarga serta orang-orang yang dekat dengan suami isteri, hal ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975. Untuk itu terhadap Penggugat tetap berlaku azas ‘siapa yang mendalilkan maka harus membuktikan’ (Affirmanti incumbit probate), sebagaimana Pasal 283 R.Bg., maka kepada Penggugat harus dibebani pembuktian, hal ini bermaksud menghindari persekongkolan suami isteri melakukan perceraian, demikian menurut ketentuan Pasal 208 Kitab Undang-undang Hukum Perdata;

Menimbang, bahwa yang menjadi alasan pokok dalam sengketa perceraian ini adalah pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat yang dipicu oleh perilaku Tergugat yang bertemperamen dan cenderung emosional;

(9)

Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatan, Penggugat telah mengajukan bukti sebagaiamana telah dipertimbangkan dalam putusan sela perkara a quo yang oleh Majelis Hakim tersebut bersandar pada pertimbangan itu sebagai pertimbangan dalam putusan akhir;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat telah secara sah dan patut dipanggil untuk datang menghadap di persidangan tidak hadir, maka tidak di hadapan Tergugat, Penggugat telah mengucapkan sumpah tambahan yang dibebankan dan perintahkan padanya oleh Majelis Hakim, hal ini sesuai ketentuan Pasal 1945 KUHPerdata. Untuk itu maka berdasarkan Pasal 1940 KUHPerdata dalil gugatan Penggugat mengenai terjadinya perselisihan dan pertengkaran beserta pemicunya yang terjadi antara Penggugat dengan Tergugat dan tidak dapat dirukunkan lagi harus dinyatakan terbukti dan merupakan fakta di persidangan:

Menimbang, bahwa untuk membentuk keluarga sebagaimana maksud Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, serta untuk mewujudkan tujuan perkawinan yang diisyaratkan dalam Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, sebagaimana yang disyariatkan dalam Al Qur’an surat Ar Rum ayat (21), maka hubungan suami istri harus terjalin secara rukun dan harmonis yang berlandaskan prinsip saling cinta mencintai, sayang menyayangi, hormat menghormati, saling setia serta saling memberi bantuan lahir dan bathin yang satu kepada lainnya, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 33 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, serta antara suami dan istri harus melaksanakan hak dan kewajiban sebagaimana dijelaskan dalam Bab VI Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;

Menimbang, bahwa secara de facto hubungan Penggugat dengan Tergugat telah dilanda perselisihan dan pertengkaran oleh ulah Tergugat tersebut dalam gugatan, maka dapat ditafsirkan sebagai wujud sirnanya kasih sayang dan cinta di antara keduanya, maka harus dinyatakan Penggugat dengan Tergugat telah tidak dapat menegakkan mahligai berumah tangga sebagaimana diatur dalam Pasal 33 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;

(10)

mempertahankan perkawinannya dengan Tergugat, maka harus dinyatakan keadaan rumah tangga yang sedemikian tersebut telah pecah, maka Majelis Hakim berpendapat antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak mungkin dapat mewujudkan kehidupan rumah tangganya secara rukun dan harmonis dan tujuan perkawinan sebagaimana disyariatkan tidak akan terwujud, maka perceraian merupakan alternatif terbaik yang harus ditempuh oleh Penggugat dengan Tergugat. Mempertahankan perkawinan yang sudah pecah hanya akan menjadi mudharat bagi keduanya;

Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka cerai gugat yang diajukan Penggugat telah cukup alasan dan telah terbukti serta telah pula memenuhi unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, tuntutan Penggugat telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, oleh karenanya tuntutan Penggugat sebagaimana petitum angka dua patut dikabulkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, maka talak yang dijatuhkan Pengadilan adalah talak ba’in shughra;

Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah direvisi dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim memandang perlu menambah amar putusan yang isinya memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Masohi untuk mengirimkan salinan putusan perkara a quo yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah sebagaimana yang dimaksud dalam pasal tersebut ;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo termasuk dalam bidang perkawinan, maka menurut ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7

(11)

Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka semua biaya yang timbul dalam proses perkara ini dibebankan kepada Penggugat ;

Memperhatikan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah direvisi dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, R.Bg., dan peraturan perundang-undangan serta hukum syara yang berlaku dan berkaitan dengan putusan ini ;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu ba’in shugra Tergugat terhadap Penggugat;

4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Masohi untuk

mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bula Kabupaten Seram bagian Timur yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Leihitu yang mewilayahi tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga hari ini diperhitungkan sebesar Rp.4.171.000, (empat juta seratus tujuh puluh satu ribu rupiah);

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Masohi pada hari Selasa tanggal 15 Juli 2014 M, bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1435 H oleh kami Drs. MURSIDIN, MH. sebagai Ketua Majelis, ZAENAL RIDWAN PUARADA, S.HI dan BURHANUDIN MANILET, S.Ag, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut di atas dan didampingi oleh

(12)

ISMAIL PAYSULY, SH, sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

Ketua Majelis

Drs. MURSIDIN, MH

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

ZAENAL RIDWAN PUARADA,S.HI. BURHANUDIN MANILET, S.Ag Panitera Pengganti ISMAIL PAYSULY, SH Biaya perkara; 1 Biaya pendaftaran Rp. 30.000,- 2 Biaya Proses Rp. 50.000,-

3 Biaya panggilan Penggugat Rp. 75.000,-

4 Biaya Panggilan Tergugat Rp. 4.005.000,-

5 Biaya Redaksi Ro. 5.000,-

6 Biaya Meterai Rp. 6.000,-

Jumah Rp. 4.171.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk yang relatif sama dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 1990 dan 2000 maka pada tahun 2030,

Bunga saga termasuk bunga majemuk bentuk tandan, kecil-kecil dengan mahkota berbentuk kupu-kupu berwarna putih dan ungu muda, bagian bawah berkelamin dua, bagian atas hanya

Penerimaan retribusi parkir di pemerintah Kota Yogyakarta masuk katagori perima karena memberikan kontribusi yang besar (potensil) dengan tingkat pertumbuhan yang

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut bahwa strategi pemerintah daerah dalam penaganan

Hasil telah dilakukan pada kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan, cara berfikir dan bertindak, kecakapan, dan mitra dalam memelihara lingkungan

tetapi juga melakukan investasi pada infrastruktur yaitu: sumber daya manusia, sistem dan prosedur. Tolak ukur kinerja keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal

(1) Maksud dibentuknya Peraturan Walikota ini adalah sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan pembukaan, pengoperasian dan penutupan rekening serta

Alasan peneliti menggunakan metode studi korelasi/ hubungan karena penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan hubungan dan pengaruh interaksi sosial