• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No.44/08/73/Th. VIII, 1 Agustus 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR

TRIWULAN II TAHUN 2017 SULAWESI SELATAN

A. PENDAHULUAN

Pembangunan bidang industri manufaktur merupakan bagian integral dari pembangunan baik nasional maupun daerah yang harus direncanakan dan dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga bidang industri manufaktur dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Disamping itu perlu adanya kelanjutan fungsi sumber daya industri manufaktur itu sendiri untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat Sulawesi Selatan serta rakyat Indonesia pada umumnya.

Sektor industri manufaktur sebagai salah satu sektor andalan pembangunan nasional terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Selain memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, juga memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja baru yang akan berdampak pada semakin menurunnya angka pengangguran.

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulanan (q to q) pada triwulan II tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 2,37 persen terhadap triwulan I tahun 2017. Sulawesi Selatan berada di bawah angka pertumbuhan nasional yang tumbuh sebesar 2,57 persen.

 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y on y) pada triwulan II tahun 2017 naik sebesar 5,37 persen terhadap triwulan II tahun 2016. Capaian pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang Sulawesi Selatan ini berada di atas pertumbuhan nasional yang sebesar 4,00 persen pada periode yang sama.

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II tahun 2017 (q to q) mengalami penurunan sebesar 11,94 persen, berada di bawah pertumbuhan secara nasional yang sebesar 0,47 persen.

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil (y on y) triwulan II tahun 2017 turun sebesar 11,23 persen dari triwulan II tahun 2016. Capaian pertumbuhan ini menempatkan Sulawesi Selatan di bawah angka pertumbuhan nasional yang sebesar 1,32 persen.

(2)

Angka pertumbuhan produksi industri manufaktur untuk triwulan IV ini disajikan untuk keseluruhan skala industri, antara lain Industri Besar dan Sedang (IBS) yaitu industri dengan tenaga kerja lebih dari 20 orang dan Industri Mikro dan Kecil (IMK) yaitu industri dengan tenaga kerja 1-19 orang.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur pada tahun 2016 ini, seluruhnya akan disajikan dalam kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) terbaru tahun 2015 menurut International Standard Industrial Classification of All Economics Activities (ISIC) United Nations, revisi 4 tahun 2008. Kode KBLI yang disajikan adalah untuk kode klasifikasi 2 (dua) digit.

B. INDUSTRI BESAR DAN SEDANG (IBS)

Angka pertumbuhan Industri Besar dan Sedang disajikan untuk pertumbuhan antar triwulan dan antar tahun untuk 5 (lima) jenis industri.

1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q to q)

Produksi industri manufaktur besar dan sedang di Sulawesi Selatan pada triwulan II tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 2,37 persen dibandingkan pada triwulan I tahun 2017.

Jenis-jenis industri manufaktur yang mengalami kenaikan produksi pada triwulan II tahun 2017 terhadap triwulan I tahun 2017 adalah:

 Industri Makanan, naik sebesar 3,20 persen

Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan II - 2017 dan Triwulan I – 2017 (q – q)

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan (%)

Sul Sel Indonesia

I II I II

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 10 Industri Makanan 3.05 3,20 -0.07 8.59

2 16 Industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman

dari bambu, rotan dan sejenisnya -2.31 -4.95 2.11 0.59

3 23 Industri barang galian bukan logam -1.08 -0.11 -5.47 -5.43

(3)

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan industri manufaktur pada tingkat nasional yang juga mengalami kenaikan sebesar 2.57 persen, maka pertumbuhan produksi industri di Sulawesi Selatan pada triwulan II lebih rendah 0.20 poin.

2. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y on y)

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan II tahun 2017 (y on y) mengalami kenaikan sebesar 5.37 persen dibandingkan triwulan yang sama tahun 2016, sedangkan untuk pertumbuhan nasional hanya naik sebesar 4,00 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi Sulawesi Selatan lebih tinggi 1,37 poin.

Jenis-jenis industri manufaktur yang mengalami kenaikan pada triwulan II tahun 2017 antara lain ini dialami oleh:

- Industri makanan, naik sebesar 6.99 persen.

- Industri barang galian bukan logam, naik sebesar 0.45 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan II - 2017 dan Triwulan I - 2017 (y on y)

No Kode KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan (%)

Sul Sel Indonesia

I II I II

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 10 Industri Makanan 7.57 6.99 8.24 7.04

2 16 Industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya

-0.06 -11.51 -6.04 -3.93

3 23 Industri barang galian bukan logam -3.58 0.45 0.02 -6.47

Pertumbuhan IBS 6.22 5.37 4.46 4,00

C. INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK)

Untuk angka pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil (IMK) di provinsi Sulawesi Selatan akan disajikan menurut 13 (tiga belas) jenis.

(4)

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (q to q) pada triwulan II tahun 2017 mengalami penurunan sebesar -11.94 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2017. Jenis industri yang mengalami kenaikan cukup besar pada triwulan II tahun 2017 adalah sebagai berikut :

- Industri percetakan dan reproduksi media rekaman, naik sebesar 20.86 persen. - Industri pengolahan lainnya, tumbuh sebesar 20.67 persen.

- Industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang

anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, naik sebesar 13.12 persen.

Sedangkan jenis industri yang mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) adalah :

- Industri makanan, turun sebesar 32.78 persen.

- Industri alat angkutan lainnya, turun sebesar 14.45 persen. - Industri furniture, turun sebesar 7.49 persen.

Tabel 3.

Pertumbuhan Produksi Indukstri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan II Tahun 2017 Provinsi Sulawesi Selatan (q to q)

No KodeKBLI Jenis Industri

Pertumbuhan (%) Sulawesi Selatan Indonesia (1) (2) (3) (5) (6) 1 10 Industri makanan -32.78 -2.89 2 11 Industri minuman 5.10 1.87

3 12 Industri pengolahan tembakau 6.79 -0.67

4 13 Industri tekstil -1.21 4.51

5 14 Industri pakaian jadi 3.70 8.82

6 16 Industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu,

rotan dan sejenisnya 13.12 -5.13

7 18 Industri percetakan dan reproduksi media rekaman 20.86 1.65

8 22 Industri karet, barang dari karet dan plastic -4.63 -3.55

9 23 Industri barang galian bukan logam 2.66 -2.44

10 25 Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya -1.29 -3.67

11 30 Industri alat angkutan lainnya -14.45 -1.94

12 31 Industri furniture -7.49 0.46

13 32 Industri pengolahan lainnya 20.67 6.36

Pertumbuhan IMK Sulawesi Selatan -11.94 0.47

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil tingkat nasional yang meningkat 0.47 persen, maka pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil Sulawesi Selatan lebih rendah dari pertumbuhan nasional.

(5)

Lebih tingginya pertumbuhan produksi jenis industri manufaktur mikro dan kecil nasional tersebut disebabkan karena beberapa industri yang mengalami peningkatan sedangkan pada tingkat provinsi Sulawesi Selatan mengalami kontraksi.

Sebaliknya beberapa jenis yang di tingkat nasional mengalami penurunan tapi di Sulawesi Selatan produksinya meningkat, antara lain industri kayu, barang dari kayu dan

gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya.

2. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (y on y)

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (y on y) pada triwulan II Tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 11.23 persen

Tabel 4

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan II Tahun 2017 (y on y)

No KodeKBLI Jenis Industri

Pertumbuhan (%) Sulawesi Selatan Indonesia (1) (2) (3) (5) (6) 1 10 Industri makanan -32.22 1.87 2 11 Industri minuman -1.41 4.21

3 12 Industri pengolahan tembakau 68.58 -14.32

4 13 Industri tekstil -12.29 0.93

5 14 Industri pakaian jadi 13.67 4.10

6 16 Industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu,

rotan dan sejenisnya 5.40 0.98

7 18 Industri percetakan dan reproduksi media rekaman 12.95 8.15

8 22 Industri karet, barang dari karet dan plastic --1.54 -5.54

9 23 Industri barang galian bukan logam 15.79 -3.61

10 25 Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya 15.21 -4.41

11 30 Industri alat angkutan lainnya -48.68 7.75

12 31 Industri furniture -11.90 2.02

13 32 Industri pengolahan lainnya 11.13 10.99

Pertumbuhan IMK Sulawesi Selatan -11.23 1.32

Jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan pertumbuhan lebih dari 10 persen antara lain:

- Industri pengolahan tembakau, naik sebesar 68.58 persen. - Industri barang galian bukan logam, naik sebesar 15.79 persen.

- Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya, naik sebesar 15.21 persen. - Industri pakaian jadi, naik sebesar 13.67 persen.

- Industri percetakan dan reproduksi media rekaman, naik sebesar 12.95 persen. - Industri pengolahan lainnya, naik sebesar 11.13 persen

(6)

Adapun Jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami pertumbuhan negatif lebih dari 5 persen antara lain:

- Industri alat angkutan lainnya, turun sebesar 48.68 persen. - Industri makanan, turun sebesar 32.22 persen.

- Industri tekstil, turun sebesar 12.29 persen. - Industri furniture, turun sebesar 11.90 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Sulawesi Selatan jika di bandingkan dengan pertumbuhan nasional yang naik sebesar 1.32 persen, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Sulawesi Selatan pada triwulan II lebih rendah 12,55 poin.

Informasi lebih lanjut hubungi:

Telepon/Fax: 0411-854838/853221 e-mail: bps7300@bps.go.id Website: http://sulsel,bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Proses perhitungan penggajian yang masih diterapkan di Sentra-Net masih dibilang rumit dan cukup menghabiskan banyak waktu untuk di kerjakan oleh SDM,

Dengan pengujian ini dapat diketahui apakah variabel independen (X) secara tunggal berpengaruh terhadap variabel independen (Y), yaitu dengan membandingkan antara

Informasi lain menyebutkan bahwa masalah dari SDM (Sumber Daya Manusia) nya, perlu ditingkatkan serta sarana dan prasarana yang kurang mendukung menghambat pengelolaan

[r]

Isu mengenai pengaruh dari pendapatan regional perkapita, produk domestik regional bruto (PDRB), dana alokasi umum (DAU), pendapatan asli daerah (PAD), dan rasio

Jika unit kerja tidak melakukan backup CMS dan basis data minimal satu kali dalam satu tahun, maka web unit kerja tersebut tidak akan diikutsertakan dalam lomba web

Adapun tema riset Partisipasi masyarakat dalam pemilu yakni : Masalah Sosial Ekonomi, Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih di TPS Voter turnout, Perilaku memilih Voting

Mansyur Medan atau di tempat lain yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau