• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA KUALITAS VIDEO VIRTUAL STUDIO. Video virtual studio merupakan perpaduan antara video dan graphis,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISA KUALITAS VIDEO VIRTUAL STUDIO. Video virtual studio merupakan perpaduan antara video dan graphis,"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

54

Video virtual studio merupakan perpaduan antara video dan graphis, dimana background dengan warna biru di studio diganti dengan gambar dari komputer graphis, sehingga video yang dihasilkan dalam monitor video virtual adalah mixing dari 3 layer yaitu bagian depan atau foreground layer berisi downstream keyer, bagian tengah adalah obyek kamera yang diambil dan bagian paling belakang adalahbackground layeryang berisi warnabackgroundyang bisa digantikan dengan berbagai obyek dari komputer graphis ataupun video.

Layer belakang Layer tengah Layer depan

Monitor video

Gambar 4.1Layer monitor video

Untuk layer depan biasanya diisi dengan template atau graphis nama dan aneka animasifontatau huruf , sedangkan pada bab ini yang akan dianalisa adalah perpaduan antaralayertengah dan belakang denganbackground virtualnya.

(2)

4.1 Analisa Rangkaian Video Virtual

Untuk melihat kualitas video virtual dengan vidiotek vtm 200 maka langkah pertama adalah mengetahui rangkaian video virtual yang akan di analisa untuk rangkaian video virtualsecara lengkap ada pada lampiran sedangkan untuk rangkaian yang akan dijadikan titik pengukuran kualitas video dengan alat pengukur videotek vtm 200adalah sebagai berikut seperti dalam gambar diagram di bawah ini.

(3)

Pada gambar 4.2 diatas yang merupakanoutput video virtualadalahoutput program dari video mixer phillips dd10 dimana pada pengukuran kualitas video virtual nanti mengambil output program 2 dari 2 output program yang ada pada mixer video tersebut. Sebagai pembandingnya maka ada pengukuran kualitas video di bagian input mixer pula. Ada 4 titik pengukuran kualitas video pada rangkaian video virtual diatas, yaitu dari titik 1, 2, 3 dan 4. semua titik pengukuran tersebut diukur dengan videotek vtm 200. adapun videotek vtm 200 memiliki 4 input videopengukuran, ch A dan B untuk analog video dan ch C dan D adalah digital video, sedangkan pada pengukuran bab ini menggunakan ch C yang merupakandigital video.

Adapun yang diukur adalah outputdari base stationataubs kamera 1 dan 3 yaitu kondisi sudut phase sinkronisasi dan juga level barsnya. Kemudian diukur pula video output dari komputer graphis SGI sebagai backgroundnya. Dan terakhir adalah bagian pengukuranvideo output pada bagianmixer video. Adapun parameter yang digunakan pada alat pengukur videotek vtm 200 adalah sebagai berikutgain :1x, Flat : 5µs,sweep : 2 H, ref : Ext dan frame 625/50.

4.2 Analisa kualitas video kamera padaVidiotek vtm 200

Videotek vtm 200merupakan standar pengukur kualitasvideopada stasiun rcti di semua control room studio.Khususnya untuk control room studio videotek vtm 200 dipakai untuk mengetahui hasil akhir dari kualitas video virtual tersebut.

(4)

Namun untuk bisa mengetahui perbedaannya makavideotek vtm 200 dipakai pula untuk pengukuranvideo input-inputnyasebagai pembandingnya.

Berikut adalah pengukuranvideo bars dari bskamera 1 dan 3 distudio pada titik pengukuran 1 dan 2.

Gambar 4.3 Titik pengukuran 1 base station kamera 1

(5)

Dari gambar 4.3 maupun gambar 4.4 tersebut sinyal colour bars pada bs kamera di dapatkan hasil yang sama yaitu sebagai berikut :

Dilihat darilevel barsnyayaitu :

Gambar 4.5 Video Level pengukuran titik 1 dan 2 bs kamera

Sinyal luminansi atau Y’ dalam volt pada gambar 4.5 dari hasil pengukuran diatas adalah :

Tabel 4.1 Hasil pengukuran Colour bars titik 1 dan 2

Warna Y’ (volt)

Putih 1.0 Kuning 0.98 Abu abu 0.96 Hijau 0.89 Oranye 0.79 Merah 0.75 Biru 0.58 Hitam 0.0

(6)

Dari pengukuran diatas diketahui nilaiY’ dari tiap-tiap warna, Sedangkan pada titik pengukuran sudut phase dari keduanya juga sama yaitu dilihat pada vectorscopepadavideotek vtm 200untuk lebih jelasnya berikut gambar keduanya dalam satuframedi bawah ini.

Gambar 4.6Vectorscopepengukuran titik 1 dan 2

Untuk lebih jelasnya dari gambar tersebut maka bisa dilihat dalam skala derajadvideotekdibawah ini :

Gambar 4.7 Phase diagramvideotekdari bs kamera 1 dan 3

Dari gambar 4.7 diatas bisa diketahui sudut phase sinkronisasi colour barsnya dari titik pengukuran satu dan dua adalah sama, yaitu pada sudut -130o dan 140o, kedua garis sinkronisasi tersebut membentuk sudut 90o dari range

(7)

180o-140o = 40o dan range 180o-130o = 50o, karena pada standard video di videotek vtm 200 sudut phase sinkronisasi harus pada sudut 45o untuk level positifnya dan sudut -45o level negatifnya, serta dari keduanya membentuk sudut 90o, maka hal ini menunjukkan bahwa untuk output kamera 1 dan 3 dari bs systemnya terjadi beda phase terhadap standar pengukuran yang ada pada videotek vtm 200. Adapun besar beda phase yang terjadi adalah

Beda phase θ positif = (180o-45o) + (180o- 130o) = (135o) + (50o)

= 185o

Beda phase θ negatif = 45o+ 140o = 185o

Jadi pada kedua sudut phase sinkronisasinya terjadi pergeseran phasa ke arah kanan sejauh 185o dan itu berarti terjadi perputaran sinyal crhoma sejauh 185ojuga, berikut hasil pengukuran dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2 Beda phase titik pengukuran 1 dan 2

Sudut phase Videotek Hasil pengukuran Beda phase

θ Positif + 45o -130o 185o

(8)

Namun untuk mengetahui sejauh mana kualitasnya maka dilakukan perbandingan pengukuran pada titikoutputdari sistem video virtualnya yaitu pada output mixer video yang terletak pada titik pengukuran 4, adapun yang akan diukur yang pertama adalah output bs kamera 1 setelah melalui mixer video virtualyang akan ditampilkan pada gambar 4.8 dibawah ini.

Gambar 4.8 Hasil pengukuran titik 4Output bs kamera 1

Dari gambar 4.8 tersebut di videotek vtm 200 ditemukan indikator EDH menyala merah, EDH disini adalah error detection here, artinya dalam sinyal videoyang berupacolour barsini ditemukan adanya kesalahan, jika diamati lebih detail maka kesalahan tersebut terletak pada sudut phase sinkronisasinya yang bisa terlihat pada vectorscope pada vtm 200 diatas, dibawah ini gambar perbandingan antara sebelum dan sesudah masukmixer video virtual.

(9)

Gambar 4.9 Beda phaseoutput bs kamera 1setelah lewatmixer video

Pada gambar 4.9 terlihat jelas bahwa terjadi perputaran phase setelah melewati mixer video virtual, hal ini tentunya menyebabkan tidak sinkronnya video, dilihat pada sudut phasenya bisa digambarkan dalam skala derajad sudut dibawah ini :

(10)

Pada gambar 4.10 tersebut bisa diketahui besarnya beda phase yang terjadi, sedangkan untuk lebar sudut phase sinkronisasinya tetap yaitu sebesar 90o dari (143o-53o= 90o).

Beda phase(θ) yang terjadi pada hasil pengukuran titik 4 diatas adalah Beda phase θ positif = (143o– 45o)

= 98o

Beda phase θ negatif = (45o+ 53o) = 98o

Dan berikut hasil pengukurannya dalam tabel 4.3

Tabel 4.3 Beda phase titik pengukuran 4output bskamera 1

Sudut Phase Standar Videotek Hasil pengukuran Beda phase

θ Positif +45o +143o 98o

θ Negatif -45o +53o 98o

Dari hasil pengukuran terjadi perputaran phase sebesar 98o dari arah semula sehingga semua sinyal chroma semuanya juga berputar ke kanan dengan besar derajat perputaran adalah 98o, dan untuk nilai chroma sendiri sama seperti sebelum masuk pada mixer videohanya berbeda letak kuadrannya untuk masing-masing warnanya. sedangkan nilaicolour barsnyamasih dibawah titik nilai warna videotek vtm 200yang seharusnya sehingga bisa dikatakanlevel barsnya kurang.

Selanjutnya untuk pengukuran pada base station (bs) kamera 3 pada output mixer video virtualdibandingkan dengan hasilinputsebelum masuk mixer

(11)

video virtual, pengukuran dilakukan dengan videotek vtm 200 pada titik pengukuran 4 dengan output dari bs kamera 3. adapun hasilnya adalah seperti gambar berikut ini :

Gambar 4.11 Hasil pengukuran titik 4output bskamera 3

Pada gambar 4.11 tersebut, indikatorEDHdangamutpadavtm 200 kedua-duanya menyala dengan EDH berwarna merah dan gamut berwarna kuning, hal ini menurut videotek vtm 200 menunjukkan EDH yaituerror detection here atau ditemukan kesalahan sinyal video, sedangkan untuk gamut menyala kuning yaitu menandakan adanya kesalahan pengkodean pada sinyal video tersebut.

Dari gambar 4.11 diatas terjadi beda phase jika dibandingkan dengan output bs kamera 3 sebelum masuk ke mixer video virtual, untuk lebih jelasnya berikut gambar perbandingan dari keduanya.

(12)

Gambar 4.12 Beda phaseoutput bskamera 3 setelahmixer video

Pada gambar 4.12 diatas terlihat jelas adanya perputaran phase sinyal videonya ke arah kiri beberapa derajat dari posisi sebelumnya, untuk mengetahui berapa beda phase yang terjadi antara sinyal colour bars sebelum masuk dan setelah masuk kemixer video virtual, berikut gambar dalam skala derajatvideotek agar bisa lebih detail diketahui berapa besar derajatnya. Untuk besar derajat colour barssebelum masukmixertelah diketahui pada gambar 4.7 sebelumnya.

(13)

Pada gambar 4.13 diatas maka bisa dilihat letak sudut phase sinkronisasinya yaitu pada sudut 70o dan pada sudut 160o besar sudut tersebut di dapat setelah melewati mixer video virtual padahal sebelum masuk mixer video virtual, letak sudut phasenya ada pada sudut 140odan -130o sehinga beda phase atauθbisa dihitung dengan perhitungan sebagai berikut

Beda phase θ positif = 160o– 45o = 115o Beda phase θ negatif = 45o+ 70o

= 115o Berikut hasilnya pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.4 Beda phase output video virtual kamera 3

Sudut phase Standar Videotek Hasil pengukuran Beda phase

θ Positif +45o 160o 115o

θ Negatif -45o 70o 115o

Beda phase untukoutput bs kamera 3 setelah melewatimixer video virtual sebesar 115o dengan arah putaran ke kanan, sehingga semua sinyal colour bars yang ada berputar ke kanan semuanya sebesar 115o.

Sedangkan untuk level video colour barsnya tidak ada perubahan yaitu sama nilainya seperti sebelum masuk mixer video virtualnya yaitu luminansi 1.0 Vp-p.

(14)

Dari pengukuran input dan output video virtual diatas maka dapat dibuat kesimpulan dalam bentuk tabel dibawah ini

Tabel 4.5 Beda phaseinput/outputkamera setelahmixer video

Kamera

Input video virtual Output video virtual Beda phase θ Positif θ negatif θ Positif θ negatif

Kamera 1 - 130o + 140o +143o +53o 87o

Kamera 3 - 130o + 140o +160o +70o 70o

Dari tabel 4.5 tersebut maka bisa digambarkan dalam skala derajad videotek, sedangkan pergeseran sudut phase yang terjadi sebelum masuk mixer video virtual dan setelah masuk mixer video virtual, untuk bs kamera satu terjadi perputaran sudut phase ke arah kiri dari sebelumnya sebesar 87o, sedangkan untuk bs kamera 3 terjadi perputaran sudut phase ke arah kiri dari arah sebelumnya sebesar 70o, berikut gambar jelasnya seperti di bawah ini :

(15)

Perbedaan sudut phase kamera setelah melewati mixer video virtual yang terjadi menunjukkan adanya ketidaksamaan sudut phase sinkronisasi pada setiap kamera danmixer video virtualnya. Hal ini bisa menyebabkan perpindahan antara kamera tidak sinkron, serta menunjukkan kualitas video pada sudut phase sinkronisasinya bermasalah.

4.3 AnalisaVideo Virtualpadavideotek vtm 200

Pada analisa video virtual di dalam control room studio difokuskan pada output komputer graphis, karena sebenarnya video virtual yang dihasilkan adalah perpaduan antara video kamera dan komputer graphis, untuk itu dilakukan pengukuran di titik 3 dan 4 pada gambar 4.2 sebagai perbandingan antara input danoutputnya.

Komputer SGI yang dipakai di studio memiliki 2 output video digital namun output digital yang ke dua telah rusak, sehingga pada analisa kali ini menggunakan output digital 1 dengan video pal, 625/50, dengan menggunakan software windows NT dan aplikasi softwarenya adalah cyberset NT seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka pada analisa kali ini akan menampilkan beberapa gambar video design graphis yang pernah digunakan buat acaraliveyaitu diantaranya Delik dan Kuis Champione.

Berikut hasil pengukuran output video komputer graphis di titik 3 untuk videodesign graphis kuis champione padavideotek vtm 200.

(16)

Gambar 4.15 Pengukuran titik 3Videokomputer graphischampione

Dari gambar 4.15 yang merupakan hasil dari pengukuran dengan videotek vtm 200 maka bisa di analisa level video dan phasenya, dimana level videonya masih berada dibawah nilai maksimal yang seharusnya yaitu 1.0 Vp-p. sedangkan untuk letak sudut phasenya terjadi pergeseran dari posisi normal seharusnya pada videotek vtm 200, berikut gambar letak sudut phase danlevel videonya.

(17)

Gambar 4.16 Beda phase danlevel video design champione

Pada gambar 4.16 diatas, tampak jelas bahwa letak sudut phase sinkronisasi video champione pada sudut -112odan 158o, sedangkan letak sudut phase sinkronisasi seharusnya pada videotek adalah pada sudut 45o dan -45o, ini berarti ada beda phase, untuk level positifnya yaitu :

Beda phaseθ Positif = (180o-45o) + (180o– 112o) = (135o) + (68o)

= 203o

Dan untuk level negatifnya adalah :

Beda phase θ negatif = (45o+ 158o) = 203o

(18)

Tabel 4.6 Beda phaseoutput video champione

Sudut phase Standar videotek Hasil pengukuran Beda phase

θ Positif +45o -112o 203o

θ Negatif -45o +158o 203o

Untuk level videonyaseperti yang dilihat yaitu EDH tidak ada, begitupun gamutjuga tidak ada sertalevel videonyasesuai batasan yang ada.

Berikutnya adalah pengukuran pada titik 4 yaitu video output komputer graphis setelah dari mixer video virtual, dimana dari gambar dibawah ini akan terlihat adanya gambar video yang dihasilkan tampak adanya warna biru yang merupakan mixing pattern warna biru pada background kamera yang kurang sempurna pada proses virtual, untuk lebih jelasnya berikut pengukuranya pada videotek vtm 200dibawah ini :

(19)

Jika dilihat pada video gambar 4.17 diatas maka terlihat adanya pattern warna biru di depan video design komputer graphis hal ini terjadi karena kurang ratanya cahaya lampu studio yang menyinari background pattern warna biru di studiosehingga ada bagian yang belum hilang sempurna saatmixing video virtual. Sedangkan untuk sudut phasenya juga mengalami pergeseran juga, untuk lebih jelasnya seperti yang terlihat pada skala derajadvideotekdibawah ini.

Gambar 4.18 Sudut phasevideo virtual champione

Dari gambar 4.18 diatas sudut phase sinkronisasi video virtual champione terletak pada sudut 140o untuk level positifnya dan -130olevel negatifnya, jadi ada pergeseran phase untuk level positif dan negatifnya

Beda phase θ positif = (180o- 45o) + (180o- 130o) = (135o) + (47o)

(20)

Beda phase θ negatif = 45o+ 140o = 185o

Berikut hasil dalam bentuk tabel.

Tabel 4.7 Beda phase output video virtual Champione

Sudut phase Standar videotek Hasil pengukuran Beda phase

θ Positif +45o -130o 185o

θ Negatif -45o +140o 185o

Dari tabel 4.7 jika dibandingkan dengan beda phase yang terjadi pada tabel 4.6 maka terjadi perbedaan sudut phase baik pada phase positif maupun negatifnya, dan dari besar nilai beda phasenya di titik pengukuran 3 nilainya lebih besar dibandingkan dengan beda phase pada pengukuran titik 4 padavideo virtual champione.

Selanjutnya adalah pengukuran titik 3 untukvideo komputer graphis dari video output design delik. Dibawah ini adalah pengukuran titik 3 pada video komputer graphis design delik divideotek vtm 200.

(21)

Gambar 4.19 Pengukuran titik 3Videokomputer graphis delik

Pada gambar 4.19 diketahui indikator gamut menyala kuning yang berarti ada kesalahan pengkodean sinyal digital dari komputer graphis, hal ini tidak ditemukan pada pengukuran titik 3 pada video output komputer graphis design champione, oleh karena itu bisa diartikan bahwa kesalahan terjadi ada pada video graphis delik yang dibuat. Sedangkan untuk level video design delik sesuai dengan standard level padavideotek vtm 200.

Sedangkan besar sudut phase pada video design delik bisa diketahui dengan melihat skala derajad darivectorscope videotek vtm200 dibawah ini.

(22)

Gambar 4.20 Sudut phasevideo designdelik

Pada gambar 4.20 dapat diketahui sudut phase sinkronisasi video design delik pada posisi sudut -130o dan sudut 140o, hal ini berarti terjadi pergeseran sudut phase dari posisi seharusnya pada videotek yaitu sudut phase berputar ke arah kanan, untuk besar beda phase yang terjadi adalah

Beda phase θ positif = (180o- 45o) + (180o– 130o) = (135o) + (50o)

= 185o

Beda phase θ negatif = (45o) + (140o) = 185o

Pergeseran phase tersebut tetap membentuk sudut 90o dan diikuti semua sinyal chromanya, berikut untuk lebih jelasnya dalam bentuk tabel 4.8 dibawah ini.

(23)

Tabel 4.8 Beda phasevideo design delik

Sudut phase Standar videotek Hasil pengukuran Beda phase

θ Positif +45o -130o 185o

θ Negatif -45o +140o 185o

Selanjutnya untuk membandingkan analisanya dilakukan pengukuran pada titik 4 yaituoutput mixer video virtual dari video design delik padavideotek vtm 200, berikut hasil gambar pengukuran tersebut.

Gambar 4.21 Pengukuran titik 4output video virtual delik

Pada gambar 4.21 terlihat ada pattern warna biru yang menutupi video design delik, hal ini juga terjadi seperti pada video virtual champione, dan penyebabnya adalah sama, yaitu kurang ratanya pencahayaan lampu pada background pattern warna biru di Studio. Sedangkan untuk video level virtual delik melebihi batas maksimum dari videotekyaitu 1.1 Vp-p atau lebih besar 0.1

(24)

V dari 1.0 Vp-p, akibat dari kelebihan level luminansi ini menyebabkan gambar video virtualyang ditampilkan cenderung berwarna putih.

Untuk sudut phasenya bisa dilihat pada gambar skala derajad videotek dibawah ini, dimana terlihat pergeseran sudut phase yang jauh sekali seperti yang terlihat di gambar 4.22.

Gambar 4.22 Beda phase dan video levelvirtualdelik

Sudut phase video virtual delik terlihat semua posisi sudut phasenya ada pada level negatif yaitu pada sudut phase -31odan -121o, hal ini berarti terjadi pergeseran sudut sudut phase yang lebar dimana jika dibandingkan dengan nilai seharusnya padavideotek, nilai beda phasenya adalah sebagai berikut :

Beda phase θ positif = (180o– 45o) + (180o– 31o) = (135o) + (149o)

= 284o

Beda phase θ negatif = 45o+ 180o+ (180o- 121o) = 225o+ (59o)

(25)

Pada pengukuran kali ini menunjukan terjadi perputaran sudut phasa hingga tiga kuadran dan ini merupakan perputaran yang terbesar, berikut dalam bentuk tabelnya dibawah ini.

Tabel 4.9 Beda phaseoutput video virtual delik

Sudut phase Standar videotek Hasil pengukuran Beda phase

θ Positif +45o -31o 284o

θ Negatif -45o -121o 284o

Dari kedua sample input maupun output video virtual diatas, untuk video komputer graphis maka bisa di tarik kesimpulan yaitu terjadinya perbedaan sudut-sudut phase pada video komputer graphis baik input maupun output video virtualnya, oleh karena itu antarainputmaupunoutput video virtualnyadari setiap video design komputer graphisnya bisa dihitung besar nilai beda phase yang terjadi, berikut untuk lebih jelasnya seperti dalam tabel 4.10 di bawah ini.

Tabel 4.10 Beda phasevideo design komputer graphis Komputer

graphis

Input video virtual Output video virtual Beda phase θ Positif θnegatif θ Positif θ negatif

champione - 112o + 158o -130o +140o 18o

delik - 130o + 140o -31o -121o 99o

Untuk mengetahui pergeseran sudut - sudut phasenya pada video design komputer graphis yang terlihat pada tabel 4.10 diatas, maka berikut gambar

(26)

perputaran sudut-sudut phasenya dalam gambar skala derajad videotek dibawah ini.

Gambar 4.23 Beda phasevideo outputkomputer graphis

Dari gambar 4.23 diatas terlihat jelas arah beda phase yang terjadi, dimana untukvideo design virtual championesudut - sudut phasenya berputar kearah kiri sebesar 18o, sedangkan untuk video design virtual delik, sudut-sudut phasenya berputar sebaliknya yaitu ke arah kanan dari tempat semula sebesar 99o. Ini terbukti terjadi penyimpangan sudut phase dari nilai seharusnya padavideotek vtm 200 yaitu pada sudut 45ountuk sudut phase level positifnya dan -45o untuk sudut phase level negatifnya, akhirnya bisa ditarik kesimpulan dari semuainputmaupun output video virtual studio, semuanya terjadi penyimpangan sudut - sudut phasenya. Hal ini berarti dari setiap alat padasistem video virtualmemiliki sudut phase yang berbeda-beda sehingga menimbulkan beda phase yang semakin jauh nilainya dari yang menjadi standard pada videotek vtm 200. berikut nilai standard sudut-sudut phase padavideotek vtm 200.

(27)

Gambar 4.24 Sudut phase standardvideotek vtm 200

Berikut ini pada gambar 4.25 adalah capture frame program acara delik yang telah tayang dengan analisa kualitas video virtual pada videotek vtm 200, dapat dilihat dari hasil pengukurannya pada videotek tampak ada sedikit beda phase, dan tampak pula level videonya over 0.1 V dari batas maksimum level videoseharusnya yaitu 1.0 Vp-p.

(28)

Gambar 4.25Video virtual delik

4.4 Analisa kualitasvideo virtual Studio

Dari serangkaian pengukuran diatas maka dapat diambil beberapa hal tentang analisa kualitasvideo virtual studio yaitu sebagai berikut :

(29)

- Sudut phase pada base station kamera 1 terjadi beda phase sebesar 98odan base station kamera 3 terjadi beda phase 115o.

- Setelah melewati mixer video virtual juga terjadi beda phase yaitu untuk bs kamera 1 sebesar 87odan bs kamera 3 sebesar 70o

- Beda phase pada output komputer graphis SGI lebih tinggi dibandingkan dengan bs kamera yaitu > 180 atau terjadi perputaran sinyalvideolebih dari 2kuadran videotek.

Dari beda phase yang terjadi menjadikan kualitas video virtual studio masih harus diperbaiki agar dapat memberikan gambar video yang terbaik sesuai dengan standard pengukuran video khususnya pada videotek vtm 200. Untuk itu perlu dilakukan pengecekan ulang sinyal sinkronisasi video dari setiap input videoyang masuk padamixer videomaupunoutputyang dihasilkannya agar tidak terjadi beda phase yang bisa menjadikan gambarvideotidak sinkron.

Gambar

Gambar 4.2 Diagram rangkaian pengukuran video virtual
Gambar 4.4 Titik pengukuran 2 base station kamera 3
Gambar 4.5 Video Level pengukuran titik 1 dan 2 bs kamera
Gambar 4.7 Phase diagram videotek dari bs kamera 1 dan 3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan apakah penguasaan kata kerja tidak beraturan berkorelasi secara signifikan dengan kemempuan dari menulis teks recount

Beberapa kondisi pembebanan pada konstruksi ruang muatan yang berupa beban akibat grafitasi, beban hidrostatis, beban sloshing muatan, merupakan pertimbangan utama dalam

Dari data tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen yang di dalam proses pembelajarannya diterapkan model pembelajaran

Karena akne vulgaris klasik biasanya onsetnya bertahap, pasien yang menggambarkan onset akne vulgaris mendadak harus mempertanyakan untuk kemungkinan

Kegiatan perlindungan dan pelestarian habitat dan populasi ikan di Zona Pemanfaatan meliputi: (a) perlindungan proses-proses ekologis yang menunjang kelangsungan hidup dari

Metode yang di usulkan pada penelitian ini adalah metode data mining dengan menggunakan pendekatan algoritma decisison tree, dan dapat diterapkan pada studi kasus

Tipe industri, ukuran perusahaan, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social

Pengaruh komposisi Er203 terhadap kekerasan pelt sinter dapat dilihat pada Tabel-5 dan dapat digrafikkan seperti Gambar-4. Pad a gambar tersebut ada kecenderungan penurunan