• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI ADAB MAKAN DAN MINUM DENGAN METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI ADAB MAKAN DAN MINUM DENGAN METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI

MATERI ADAB MAKAN DAN MINUM DENGAN METODE

JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

JAZULI

NIM : 11113092

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI

MATERI ADAB MAKAN DAN MINUM DENGAN METODE

JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

JAZULI

NIM : 11113092

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

(4)
(5)

v

(6)
(7)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali

tampak mustahil ; kita baru yakin kalau kita

telah berhasil melakukannya dengan baik.

- Evelyn Underhill-

PERSEMBAHAN

Ayahanda Bp. Muslikin dan Ibunda Mujiyem

yang tidak henti-

hentinya selalu mendo’akan , membimbing dan

mendukungku dalam setiap langkah hidupku.

Kakak dan Adikku yang selalu menyemangati dan mendukungku .

Keluargaku yang telah memotivasi dan menyemangati dalam

menyelesaikan skripsi, teman seperjuangan PAI 2013,

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI ADAB MAKAN DAN MINUM DENGAN METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA

KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANYUBIRU TAHUN PELAJARAN

2016/2017”.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati,M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga dan selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

(9)

ix

5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.

6. Bapak Indarto, S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Banyubiru.

7. Bapak Drs.Edy Umar selaku guru PAI SMP N 1 Banyubiru serta segenap dewan guru dan staff SMP N 1 Banyubiru yang telah banyak membantu. 8. Bapak dan Ibuku Muslikin dan Mujiyem yang telah memberi dukungan dan

motivasi tiada henti-hentinya.

9. Teman-temanku PAI yang tak bisa penulis sebutkan satu per satu yang selalu memberi komentar manis hingga penulisan ini selesai

10.Saudara, sahabat semua yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaikan skripsi ini.

11.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dalam dunia pendidikan.

Salatiga, 30 Agustus 2017 Penulis,

(10)

x

111-13-060

ABSTRAK

Jazuli. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Adab Makan dan Minum dengan Metode Jigsaw Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.

Kata Kunci : Prestasi belajar, Metode Jigsaw Learning.

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pada bab Adab Makan dan Minum, hal ini dikarenakan guru banyak menggunakan metode ceramah. Sehingga guru perlu melakukan pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa dengan menggunakan metode jigsaw learning. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Apakah dengan metode jigsaw learning dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi Adab Makan dan Minum pada siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?.

Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan 2 siklus dengan setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu; perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. PTK dilaksanakan di SMP Negeri 1 Banyubiru KecaMatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan tes.

(11)

xi DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR……… ... viii

ABSTRAK……… ... x

DAFTAR ISI……… ... xi

DAFTAR TABEL……… ... xiv

DAFTAR GAMBAR……… ... xv

DAFTAR LAMPIRAN……… ... xvi

DAFTAR GRAFIK ………. xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

(12)

xii

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Penegasan Istilah ... 6

G. Metode Penelitian ... 8

H. Sistematika Penulisan ………... 12

BAB II Kajian Pustaka A. Prestasi Belajar ... 14

1. Pengertian Prestasi Belajar...……… 14

2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ………… 16

B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam ... 18

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam……… 18

2. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam………. 20

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam..……….. 22

C. Adab Makan dan Minum ... 24

D. Metode Jigsaw Learning………. . 28

1. Pengertian Metode Mengajar………...… 28

2. Metode Jigsaw Learning……….. 31

BAB III Pelaksanaan Penelitian A. Gambaran Umum Sekolah ………. ... ... 36

1. Sejarah SMP Negeri 1 Banyubiru ………... .... .. 38

2. Visi Misi SMP Negeri 1 Banyubiru……….. ... . 38

3. Sejarah Kepemimpinan SMP Negeri 1 Banyubiru……..…… 38

4. Keadaan Siswa SMP Negeri 1 Banyubiru ………. 39

5. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Banyubiru………... 40

6. Daftar Guru SMP Negeri 1 Banyubiru... ……….. 41

7. Daftar Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Banyubiru ……….. 43

8. Kegiatan Ekstrakurikuler ……… 44

B. Obyek Penelitian ... 45

C. Pelaksanaan Penelitian ... 47

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ……… 47

(13)

xiii

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III……….. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ... 58

1. Siklus I…..………. 58

2. Siklus II …...……….. 63

3. Siklus III ...……….. 68

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... . 73

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 78

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Profil SMP Negeri 1 Banyubiru ………....……... 36

Tabel 3.2 Sejarah Kepemimpinan SMP Negeri 1 Banyubiru…...………. .. 39

Tabel 3.3 Keadaan Siswa SMP Negeri 1 Banyubiru ………. .. 39

Tabel 3.4 Daftar Guru SMP Negeri 1 Banyubiru...….………... ... 41

Tabel 3.5 Daftar Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Banyubiru ….…...… 43

Tabel 3.6 Data Siswa ……….……...…...45

Tabel 3.7 Hasil Observasi Guru Siklus I ……….…….. 49

Tabel 3.8 Hasil Observasi Siswa Siklus I . ... 50

Tabel 3.9 Hasil Observasi Guru Siklus II ...……….. 52

Tabel 3.10 Hasil Observasi Siswa Siklus II ... 53

Tabel 3.10 Hasil Observasi Guru Siklus III ...……… . 56

Tabel 3.11 Hasil Observasi Siswa Siklus III... 56

Tabel 4.1 Daftar Hasil Tes Siklus I ………...……….…….…. 60

Tabel 4.2 Daftar Hasil Tes Siklus II………...……….………. 65

Tabel 4.3 Daftar Hasil Tes Siklus III………...……….………70

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 2 Soal Evaluasi Siklus I

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus II

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus III

Lampiran 7 Dokumentasi Foto Penelitian Lampiran 8 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 9 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 10 Surat Pengajuan Pembimbing Lampiran 11 Laporan SKK

(16)

xvi

DAFTAR GRAFIK

(17)

xvii BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama Islam adalah agama yang kompleks yang mengatur seluruh

kehidupan manusia melalui firman-Nya dengan Al-Qur’an maupun Hadist.

Di dalamnya terdapat rambu-rambu bagi para hamba-Nya untuk menjalani

hidup sebagai bekal di dunia maupun di akhirat nanti. Karena itu agama

bisa dijadikan sebagai jalan untuk mengarungi kehidupan. Dengan

demikian agama Islam diturunkan kepada umat manusia agar mereka

selamat di dunia maupun di akhirat nanti.

Pendidikan merupakan satu istilah yang sering dilontarkan

berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

kehidupan suatu masyarakat ke arah yang lebih baik. Pendidikan tidak

hanya memberikan pemahaman dan pengetahan saja kepada para peserta

didik, namun lebih diarahkan pada pembentukan sikap, perilaku, dan

kepribadian anak. Pendidikan dapat dilihat sebagai proses yang terus

berkembang dan serentak dengan perkembangan seorang individu anak

yang mempelajari apa saja yang ada di sekitar lingkungannya. Dengan

(18)

xviii

konteks yang bermacam-macam dalam kehidupan keseharianya disaat itu

maupun sebagai persiapan dalam kehidupanya di masa yang akan datang.

Manusia hanya akan menjadi manusia karena peendidikan.

Mendidik berarti memanusiakan. Untuk menjadi manusia beriman

diperlukan pendidikan. Ajaran-ajaran Allah SWT berupa petunjuk yang

harus dikerjakan dan larangan yang harus ditinggalkan, perlu disampaikan

dari generasi ke generasi melalui proses pendidikan. Setiap generasi

bahkan setiap individu akan selamat didunia dan akhirat, bila mana

dididik dengan mengikuti petunjuk petunjuk Allah SWT, meskipun

dalam kenyataannya banyak ditemui manusia yang menjadi ingkar.

(Hadari Nawawi, 1993:101-102 ) Allah berfirman di dalam surat Yunus

ayat 57 yang berbunyi :



Artinya : Hai manusia, telah sampai kepadamu sebuah kitab yang berisi pelajaran yang kamu butuhkan untuk memperbaiki akhlak dan amalmu yang berfungsi pula sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit jiwa disamping petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Banyak pendapat yang berlainan tentang pendidikan. Walaupun

(19)

xix

Salah satu diantaranya mengatakan bahwa pendidikan adalah hasil

peradaban suatu bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup

bangsa yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya, suatu cita-cita atau

tujuan yang menjadi motif cara suatu bangsa berpikir dan berkelakuan,

,yang dilangsungkan turun temurun dari generasi ke generasi (Siti

Meichati, 1975:5).

Sedangkan Ki Hajar Dewantara (Wiji Suwarno, 2014:21)

menyatakan bahwa pendidikan merupakan tuntutan bagi pertumbuhan

anak-anak. Artinya, pendidikan menuntut segala kekuatan kodrat yang ada

pada diri anak-anak, agar mereka sebagai manusia sekaligus sebagai

anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan

setinggi-tingginya.

Di dalam UU No.20/2003 tentang Sistem pendidikan Nasional

menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.

Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah harus

melalui pembelajaran. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses

belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang seiring dengan

(20)

xx

karena peran guru tidak dapat digantikan oleh peran teknologi. Akan tetapi

seorang guru juga membutuhkan teknologi sebagai alat untuk

mengembangkan sebuah pendidikan.

Di lapangan ternyata masih banyak guru yang enggan

melaksanakan kegiatan pembelajaran belajar aktif (active learning).

Terlebih lagi peserta didik masih menyesuaikan diri akibat pergantian

kurikulum dari KTSP menuju Kurikulum 2013. Hal tersebut masih

mengakibatkan peserta didik masih belum mampu mengikuti

pembelajaran secara maksimal. Kondisi ini juga terjadi di SMP Negeri 1

Banyubiru, dimana guru-guru di sekolah tersebut yang sebelumnya

menggunakan metode ceramah sehingga menyebabkan siswa menjadi

pasif dan bosan diubah menjadi pembelajaran aktif yang belum dapat

diikuti peserta didik. Hal ini ditunjukkan dari indikator hasil belajar pada

ulangan harian yang diperoleh rata-rata nilai mata pelajaran PAI kelas VIII

masih dibawah KKM yaitu 75. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai

ulangan harian sebelum penelitian dengan rata-rata nilai 66,30 dengan

ketuntasan sebesar 46,6%. Sedangkan yang tidak tuntas sebesar 53,3%.

Dari permasalahan di atas dapat dilakukan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) sebagai alternatif dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Dari permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

(21)

xxi

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Banyubiru Tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas

maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Apakah dengan metode jigsaw learning dapat meningkatkan

prestasi belajar PAI materi adab makan dan minum pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Banyubiru Tahun Pelajaran 2016/2017 ?”

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas,maka

tujuan dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah :

“Untuk mengetahui Apakah dengan penerapan metode jigsaw

learning dalam pembelajaran PAI pada materi adab makan dan minum

dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Banyubiru Tahun Pelajaran 2016/2017.”

(22)

xxii

Penggunaan metode jigsaw learning dapat meningkatkan prestasi

belajarPAI materi adab makan dan minum pada siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Banyubiru Tahun Pelajaran 2016/2017.

E. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam

proses kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran

PAI kemudian untuk melihat metode jigsaw dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

2. Secara Praktis

a. Siswa

1) Siswa termotivasi untuk belajar karena proses proses

pembelajarannya dilakukan bervariasi dan menantang.

2) Memperoleh pengalaman pembelajaran yang lebih baik dan

menarik sehingga memudahkan untuk pemahamannya sehingga

dapat menumbuhkan semangat belajar yang tinggi.

b. Guru

1) Akan menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan bagi

guru.

2) Dapat membantu permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan

belajar mengajar.

(23)

xxiii

Dapat memberikan sumbangan pendidikan dalam upaya

meningkatkan kualitas pendidikan.

F. Penegasan Istilah

1. Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilaksanakan),

dikerjakan (Depdikbud, 1992:706). Belajar adalah sebuah proses

penambahan bagian demi bagian informasi yang telah mereka

ketahui dan kuasai sebelumnya (Abdul Majid, 2012:107).

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi

belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai atau diperoleh dari

aktivitas blajar yang telah dilakukan sebelumnya.

2. Metode Jigsaw Learning

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu teknik

pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam

satu kelompok yang bertanggung jawab atas pengguasaan bagian

materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada

anggota lain dalam kelompoknya (M. Faturrohman, 2015:63).

Menurut Arend model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

merupakan model pembelajaran kooperatif, dimana siswa belajar

dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen

dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan

(24)

xxiv

harus dipelajari, dan menyampaikan materi tersebut kepada

anggota kelompok yang lain (Ameliasari, 2013:15).

3. Adab Makan dan Minum

Putra (2012) menyatakan “Adab makan dan minum adalah sopan santun atau tata karma makan dan minum.” Adab

makan dan minum di sini yang dimaksud adalah tata cara (kaifiyal)

seseorang melakukan makan dan minum sesuai dengan ketentuan

syariat islam yaitu sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan sunnah

Rasulullah SAW. (Http://yuciapin.blogspot.com).

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian

tindakan kelas. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti

prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2007:2). Penelitian ini terdiri

dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan,pengamatan dan refleksi.

2. Subyek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah siswa kelas

VIII C SMP Negeri 1 Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten

Semarang yang terdiri dari laki-laki 11 anak dan perempuan 19

anak berjumlah 30 siswa.

(25)

xxv

Langkah-langkah prosedur penelitian yang digunakan

peneliti adalah prosedur tindakan kelas Lewin Kemmis dan Mc.

Taggart yang terdiri dari beberapa siklus yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi (Ismail, 2013:24). Untuk

lebih jelasnya rangkaian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap. Secara

rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :

a. Perencanaan dalam tahap ini peneliti melakukan persiapan seperti

membuat RPP dan menyiapkan materi yang diperlukan saat tindakan

penelitian tersebut dilakukan.

b. Pelaksanaan tahap ini merupakan pelaksanaan atau penerapanrancangan

sesuai dengan apa yang sudah dirumuskan secara wajartanpa

dibuat-buat. Dengan mempersiapkan semua yang dibutuhkan untuk

(26)

xxvi

materi Adab Makan dan Minum maka peneliti melakukan pembelajaran

dikelas berdasarkan metode jigsaw learning dan tindakan peneliti

dilakukan setelah satu siklus selesai berdasarkan hambatan yang ada.

c. Pengamatan merupakan tahap yang dilakukan pada waktu tindakan

sedang dilakukan. Pada tahap ini guru dan peneliti mengumpulkan data

atau informasi yang berkaitan dengan penguasaan konsep siswa tentang

Pendidikan Agama Islam materi Adab Makan dan Minum, dalam

peningkatan prestasi belajar serta perubahan tindakan yang mendukung

proses pembelajaran tersebut.

d. Refleksi merupakan tahap terakhir dari kegiatan guna mengemukakan

kembali apa yang sudah dilakukan. Tahap ini dilakukan setelah

diperoleh informasi melalui proses pembelajaran tersebut. Kemudian

dari data yang ada dilakukan analisis tertentu. Hasil analisis

dibandingkan dengan acuan pembelajaran yang akan dicapai. Apabila

hasil yang dicapai belum maksimal, maka akan diadakan perubahan

baik dalam bentuk perangkat pembelajaran, tindakan, maupun proses

pembelajaran, melalui perencanaan yang lebih lanjut pada siklus

berikutnya secara berulang.

4. Instrumen Penelitian

a. Tes Tertulis

(27)

xxvii

Dalam penelitian ini peneliti langsung mengamati keadaan,

gejala atau proses yang terjadi selama diterapkan metode

jigsaw learning dalam pembelajaran

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengupulan data yang digunakan dalam penelitian

tindakan kelas adalah :

a. Tes Tertulis

Tes tertulis dilakukan terhadap siswa untuk

mengetahui pemahaman siswa dalam mata pelajaran PAI

dan untuk mendapatkan data kuantitatif dari siswa dalam

materi Adab Makan dan Minum.

b. Observasi

Observasi ini dilakukan terhadap guru selama

pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat

kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran PAI dengan

menggunakan metode jigsaw learning.

c. Dokumentasi

Instrumen peneliti yang dapat peneliti kumpulkan

dalam teknik dokumentasi adalah berupa foto kegiatan

dengan menggunakan metode jigsaw learning.

(28)

xxviii

Dalam peneltian ini analsis data dilakukan dengan

membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengn KKM yang

telah ditentukan oleh sekolah yaitu sebesar 75. Oleh karena itu

setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika perolehan nilai siswa ≥ 75. Sebaliknya jika siswa memiliki nilai ˂

75 maka tidak tuntas atau belum memenuhi KKM.

Untuk menentukan akhir perbaikan melalui silus-siklus

digunakan tolok ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL). Adapun

Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL) yang dipilih sebesar 85%

(Trianto,2009:241).

Peneliti menggunakan perhitungan presentase untuk

menentukan Kriteria Ketuntaan Klasikal dengan rumus :

𝑃 =

𝑁 𝑋 100

𝐹

Keterangan : F = Frekuensi

N= Jumlah siswa seluruhnya

P= Jumlah nilai dalam persen (Djamarah,2005:264)

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini, maka

disusun dengan sistemtematika sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan, menggambarkan secara global tentang bab-bab yang

(29)

xxix

Penelitian, Mafaat Penelitian, Hipotesis Penelitian, Definisi

Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II: Kajian Pustaka, memuat tentang: Prestasi Belajar, Pendidikan

Agama Islam, Materi Adab Makan dan Minum, Metode Jigsaw

Learning.

Bab III : Pelaksanaan Penelitian, meliputi: Gambaran umum sekolah,

fasilitas sarana prasarana, data guru dan staf, subyek penelitian,

deskripsi pelaksanaan per siklus.

Bab IV:Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi: Deskripsi Per siklus

dan Pembahasan.

Bab V:Penutup, meliputi: Kesimpulan dan Saran.

Daftar pustaka

(30)

xxx BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena

adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar

seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam

mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai

atau raport setiap bidang studi setelah mngalami proses belajar

mengajar (M.Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012:118). Dalam

kamus besar bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah

dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan

sebagainya)(Hoetomo, 2005:390).

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

(31)

xxxi

keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2). Istilah belajar sering

dikaitkan juga dengan proses pembelajaran yang menekankan pada

pembahasan siswa dalam bentuk perubahan tingkah laku dengan

interaksi lingkungan. KamusBesarBahasaIndonesia (2007: 17) mendefinisikan kata “pembelajaran” berasal dari kata “ajar” yang

berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui atau diturut, sedangkan “pembelajaran” berarti proses, cara,

perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

Selain itu, Rombepajung (1988) juga berpendapat bahwa

pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau

pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman,

atau pengajaran.

Menurut Kimble dan Garmezy (dalam Pringgawidagda,

2002: 20), pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang

relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-ulang.

Pembelajaran memiliki makna bahwa subjek belajar harus

dibelajarkan bukan diajarkan. Subjek belajar yang dimaksud adalah

siswa atau disebut juga pembelajar yang menjadi pusat kegiatan

belajar.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan prestasi belajar

adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan

(32)

xxxii

Siswa sebagai subjek belajar dituntut untuk aktif mencari,

menemukan, menganalisis, merumuskan, memecahkan masalah,

dan menyimpulkan suatu masalah. Pembelajaran membutuhkan

sebuah proses yang disadari yang cenderung bersifat permanen dan

mengubah perilaku. Pada proses tersebut terjadi pengingatan

informasi yang kemudian disimpan dalam memori dan organisasi

kognitif. Selanjutnya, keterampilan tersebut diwujudkan secara

praktis pada keaktifan siswa dalam merespons dan bereaksi

terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi pada diri siswa ataupun

lingkungannya (M.Tobroni, 2016:17).

Menurut Burhanuddin dan Wahyuni (2007:15-17), ciri-ciri

belajar adalah sebagai berikut :

a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change

behavior).

b) Perubahan perilaku relatif permanen.

c) Perubahan perilaku tidak harus segera dapat diamati pada saat

proses belajar berlangsung, perubahan tersebut bersifat

potensial.

d) Perubahan perilaku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

e) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Pencapaian prestasi yang baik merupakan usaha yang tidak

(33)

xxxiii

faktor. Dalam pendidikan formal, guru sebagai pendidik harus

dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar tersebut, karena dapat membantu siswa dalam pencapaian

prestasi belajar yang diharapkan.

Menurut Slameto (dalam M.Fathurrohman danSulistyorini,

2012:120) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :

a. Faktor Internal (berasal dari dalam diri siswa) terdiri dari :

1) Faktor Jasmaniah (fisiologis)

Faktor jasmaniah ini adalah berkaitan dengan kondisi pada

organ-organ tubuh manusia yang berpengaruh pada kesehatan manusia.

Siswa yang memiliki kelainan seperti cacat tubuh, kelainan fungsi

kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku dan kelainan

panca indra akan sulit menyerap informasi yang diberikan guru

didalam kelas.

2) Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar adalah

faktor yang berasal dari sifat bawaan siswa dari lahir maupun dari apa

yang telah diperoleh dari belajar. Adapun faktor yang tercakup dalam

faktor psikologis antara lain tingkat intelegensia, perhatian dalam

belajar, minat terhadap materi dan proses pembelajaran, jenis bakat

(34)

xxxiv

kelelahan mental atau psikologis, tingkat kemampuan kognitif siswa,

afektif, psikomotorik dan kepribadian siswa.

b. Faktor Eksternal (berasal dari luar ) terdiri dari :

1) Faktor Keluarga

Keluarga mempunyai peranan penting terhadap keberhasilan

anak-anaknya dan merupakan tempat pertama kali anak merasakan

pendidikan.

2) Faktor Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang

sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa karena

itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar

yang lebih giat.

3) Faktor Masyarakat

Lingkungan masyarakat juga merupakan salah satu faktor

yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena

lingkungan masyarakat membentuk kepribadian anak dalam

pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan

dengan kebiasaan lingkungannya.

B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan

(35)

xxxv

tingkat dasar sampai perguruan tinggi yang syarat dengan muatan

nilai. Dalam konteks NKRI yang notabenya mayoritas

masyarakatnya memeluk agama islam, seharusnya PAI mendasari

pendidikan-pendidikan lain, serta menjadi core/inti dan primadona

bagi masyarakat, orang tua, dan peserta didik. Mata pelajaran PAI

juga sebaiknya mendapat waktu yang proporsional bukan hanya di

madrasah atau sekolah-sekolah yang bernuansa islam, tetapi juga

di sekolah umum (Abdul Majid, 2012:2).

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana

dalam menyiapakan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, hingga mengimani, bertakwa,dan berakhlak mulia

dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya

kitab suci Al-Quran dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Disertai dengan

tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam

hubungannya dengan kerukunan antarumat beragama dalam

masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa

(Kurikulum PAI).

Menurut Zakiah Drajat dalam (Abdul Majid, 2012:2)

menyatakan, Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha sadar

generasi tua untuk membina dan mengasuh peserta didik agar

(36)

xxxvi

menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat

mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.

Dalam buku belajar dan pembelajaran Pendidikan Agama

Islam Abdul Majid mengatakan bahwa ajaran pokok Islam meliputi

hal-hal berikut : a.) Masalah Akidah ( keimanan) bersifat iktikad

batin, mengajarkan ke-Esaan Allah, Esa sebagai Tuhan yang

mencipta, mengatur, dan meniadakan alam ini. b.) Masalah Syariah

berhubungan dengan amal lahir dalam rangka menaati semua

perturan dan hukum Tuhan, guna mengatur hubungan antar

manusia dengan Tuhan, dan mengatur pergaulan hidup dan

kehidupan manusia. c.) Masalah Akhlak adalah suatu amalan yang

bersifat pelengkap atau penyempurna bagi kedua amal diatas dan

yang mengajarkan tentang tata cara pergaulan hidup manusia. Tiga

inti ajaran pokok ini kemudian dijabarkan dalam bentuk Rukun

Iman, Rukun Islam, dan Akhlak.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam secara

keseluruhannya terliput dalam ruang lingkup Quran dan

Al-Hadis, keimanan, akhlak, fiqih/ibadah,dan sejarah sekaligus

menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islam

mencakup perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan

hubungan manusia dengan Allah Swt, diri sendiri, sesama manusia,

mahluk lainnya maupun lingkungannya.

(37)

xxxvii

Pendidikan Agama Islam di sekolah pasti memiliki dasar

yang kuat agar pendidikan tersebut mampu memenuhi tujuan yang

diharapkan. Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah

bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan

melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,

pengamlan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam

sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam

hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, seta untuk

dapat melanjutkan pada jenjng yang lebih tinggi (Kurikulum

PAI:2002).

Adapun untuk mewujudkan tujuan tersebut pelaksanaan

Pendidikan Agama Islam mempunyai dasar yang kuat. Menurut

Zuhairini dkk dalam (Abdul Majid:2012) dasar terebut dapat

ditinjau dari berbagai segi, yaitu sebagai berikut.

a. Dasar Yuridis/Hukum

Dasar yuridis, yakni dasar pelaksanaan pendidikan

agama yang berasal dari perundang-undangan yang secara

tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam

melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal.

Dasar yuridis tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu :

a) Dasar ideal, yaitu falsafah negara Pancasila, sila pertama :

(38)

xxxviii

b) Dasar struktural/konstitusional, yaitu UUD 1945 dalam

Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi:1) Negara

berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2) Negara

menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut

agama dan kepercayaan itu.

c) Dasar opersional, yaitu terdapat dalam Tap MPR No

IV/MPR/1973 yang kemudian dikukuhkan dalam Tap

MPR No.IV/MPR1978 jo. Ketetapan MPR Np.

II/MPR/1983, diperkuat oleh Tap. MPR No.II/MPR 1993

tentang Garis-garis Besar Haluan Negara yang pada

pokoknya menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan

agama secara langsung dimaksudkan dalam kurikulum

sekolah-sekolah formal,mulai dari sekolah dasar hingga

perguruan tinggi.

b. Dasar Religius

Dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran Islam.

Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah dari Tuhan dan

merupakan perwujudkan ibadah kepada-Nya.

c. Aspek Psikologis

Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan

kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupya,

(39)

xxxix

dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tentram

sehingga memerlukan pegangan hidup.

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Menurut Abdul Majid (2012:15) Pendidikan Agama Islam untuk

sekolah/madrasah berfungsi sebagai berikut.

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peerta didik

kepada Allah SWT. yang telah ditanamkan dalam keluarga. Pada dasarnya

dan pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan

dilakukan oeh setiap orang tua dalam keluarga. sekolah berfungsi untuk

menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan,

pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat

berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup di dunia dan di akhirat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya

baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah

lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

e. Penegahan, yaitu menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari

budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

(40)

xl

f. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam

nyata dan nirnyata), sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiki bakat

khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi

orang lain.

C. Materi Adab Makan dan Minum

Seiring dengan perkembangan zaman dan cara berpikir manusia,

adab makan dan minum di pandangan manusia adalah hal biasa dan

sebagian besar dari mereka memandang sepele terhadap masalah ini.

Sebagian besar manusia tidak menyadari bahwa adab makan dan minum

akan berdampak pada kesehatan manusia. Akan tetapi mereka tidak

membiasakannya walaupun sudah mengetahui dampak bagi kesehatan

apabila makan dan minum tidak menggunakan adab yang baik dan benar.

Tidak hanya dalam ilmu etika, dalam islam juga menjelaskan

bagaimana tata cara makan dan minum yang baik serta sesuai dengan

syariat islam. Makan dan minum adalah hal yang setiap orang lakukan

setiap hari, sehingga kebanyakan orang menyepelekan hal ini. Akan tetapi

(41)

xli

kecil dan merupakan hal yang sangat sepele, akan tetapi islam tetap

mengaturnya.

Menurut Yusuf Qardhawi (2007:31) mengatakan halal adalah

sesuatu yang dengannya terurailah buhul yang membahayakan dan Allah

membolehkan untuk dikerjakan. Sedangkan haram adalah sesuatu yang

Allah melarang untuk dilakukan dengan larangan yang tegas, setiap orang

menentangnya akan berhadapan dngan siksaan Allah di akhirat. Bahkan

terkadang ia juga terancam saksi syariah di dunia ini.

Dengan melakukan makan dan minum sesuai dengan adab atau tata

cara yang di atur dalam islam, maka itu juga mencerminkan seseorang

memiliki akhlaq yang baik / berakhlaqulkarimah. Adab-adab makan terdiri

dari tiga bagian penting, yaitu : adab sebelum makan, adab saat makan,

dan adab sesudah makan.

Putra (2011) membagi adab makan dan minum menjadi 3 bagian

dan penjelasannya sebagai berikut :

1. Adab sebelum makan

a) Hendaknya berusaha (memilih untuk) mendapatkan makanan dan

minuman yang halal dan baik serta tidak mengandung

unsur-unsur yang haram.

b) Meniatkan tujuan dalam makan dan minum untuk menguatkan

badan, agar dapat melakukan ibadah, sehingga dengan makan

(42)

xlii

c) Mencuci kedua tangannya sebelum makan, jika dalam keadaan

kotor atau ketika belum yakin dengan kebersihan keduanya.

d) Meletakkan hidangan makanan pada sufrah (alas yang biasa

dipakai untuk meletakkan makanan) yang digelar di atas lantai,

tidak diletakkan di atas meja makan, karena hal tersebut lebih

mendekatkan pada sikap tawadhu’. Hal ini sebagaimana hadits dari Anas Radhiyallahu anhu, dia berkata: “Rasulullah Shallallahu

‘alaihi wa sallam tidak pernah makan di atas meja makan dan

tidak pula di atas sukurrujah” [HR. Al-Bukhari no. 5415]

e) Hendaknya duduk dengan tawadhu’, yaitu duduk di atas kedua

lututnya atau duduk di atas punggung kedua kaki atau berposisi

dengan kaki kanan ditegakkan dan duduk di atas kaki kiri.

f) Hendaknya merasa ridha dengan makanan apa saja yang telah

terhidangkan dan tidak mencela-nya. Apabila berselera

menyantapnya, jika tidak suka meninggalkannya.

g) Hendaknya makan bersama-sama dengan orang lain, baik tamu,

keluarga, kerabat, anak-anak atau pembantu.

h) Berdoa sebelum makan.

ِراَّنلا َباَذَع اَنِقَو ،اَنَتْقَزَر اَميِف اَنَل ْك ِراَب َّمُهلَّلا

Artinya : “ Ya Allah berilah barakah pada kami dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Dengan menyebut asma Allah, pada awal aku makan dan akhir aku makan” (Moh. Fachrurrozy,2005:111).

2. Adab ketika makan (Http://yuciapin.blogspot.com)

(43)

xliii

b) Hendaknya makan dengan menggunakan tiga jari tangan kanan.

c) Apabila ada sesuatu dari makanan kita terjatuh, maka hendaknya

dibersihkan bagian yang kotornya kemudian memakannya.

d) Hendaknya tidak meniup pada makanan yang masih panas dan

tidak memakannya hingga menjadi lebih dingin.

e) Hendaknya memulai makan dan minum dalam suatu jamuan

makan dengan mendahulukan (mempersilahkan mengambil

makanan terlebih dahulu) orang-orang yang lebih tua umurnya

atau yang lebih memiliki derajat keutamaan. Hal tersebut

merupakan bagian dari adab yang terpuji. Apabila tidak

menerapkan adab tersebut, maka berarti mencerminkan sifat

serakah yang tercela.

f) Hendaknya tidak memandang kepada temannya ketika makan,

dan tidak terkesan mengawasinya karena itu akan membuatnya

merasa malu dan canggung. Namun sebaiknya menundukkan

pandangan dari orang-orang yang sedang makan di sekitarnya dan

tidak melihat ke arah mereka karena hal itu menyinggung

perasaannya atau mengganggunya.

g) Hendaknya tidak melakukan sesuatu yang dalam pandangan

manusia dianggap menjijikkan, tidak pula membersihkan

tangannya dalam piring, dan tidak pula menundukkan kepalanya

hingga dekat dengan piring ketika sedang makan, mengunyah

(44)

xliv

berbicara dengan ungkapan-ungkapan yang kotor dan menjijikkan

karena hal itu dapat mengganggu teman (ketika sedang makan).

3. Adab sesudah makan

a) Menghentikan makan dan minum sebelum sampai kenyang, hal ini semata-mata meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa

sallam, menghindarkan diri dari kekenyangan yang menyebabkan

sakit perut yang akut dan kerakusan dalam hal makan yang dapat

menghilangkan kecerdasan.

b) Hendaknya menjilati tangannya kemudian mengusapnya atau

mencuci tangannya. Dan mencuci tangan itu lebih utama dan

lebih baik.

c) Memungut makanan yang jatuh ketika saat makan, sebagai bagian

dari kesungguhannya dalam menerapkan adab makan dan hal itu

termasuk cerminan rasa syukurnya atas limpahan nikmat yang

ada.

d) Berdoa setelah makan.

Doa setelah makan :

َنْيِمِلْسُمْلا َنِم اَنَلَعَجَو اَناَقَسَو اَنَمَعْطَا َنْيِذَّلا ِللهِ ُدْمَحْلَا

Artinya : “Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan dan minum dan telah menjadikan kita sebagai orang islam” (Moh. Fachrurrozy,2015:111).

e) Membersihkan sisa-sisa makanan yang ada di sela-sela giginya,

dan berkumur untuk membersihkan mulutnya.

(45)

xlv 1. Pengertian Metode Megajar

Metode merupakan cara untuk mencapai sesuatu. Untuk

melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkat metode

tertentu. Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang

harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar tercipta iklim

pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu

Khaldun dalam Abdul Majid (2012:133) yang mengatakan metode

pengajaran sepantasnya melalui tiga langkah berikut ini, yaitu :

a. Murid belajar dengan memulai dari pengetahuan-pengetahuan

umum yang sederhana dengan topik yang dipelajarinya, serta

memperhatikan apakah pengetahuan tersebut sesuai dengan taraf

pemikiran murid, seingga tidak berada diluar kemampuan

persepsinya. Ibnu Khaldun menganggap langkah ini sebagai

persiapan untuk memasuki langkah atau tahapan kedua.

b. Guru kembali menyajikan kepada murid pengetahuan yang sama,

tetapi tarafnya lebih tinggi dari taraf yang disajikannya pada

langkah pertama. Pendidik mengambil point-point yag beraneka

ragam dalam pembelajaran itu dengan penjelasan dan keterangan

tidak secara global. Dengan demikian, anak didik akan sampai

(46)

xlvi

c. Pendidik kembali untuk ketiga kalinya mengajarkan topik yang

sama secara terperici, mencakup dan mendalam pada segala segi,

dan lebih terperinci dalam pembahasan.

Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru

dalam membelajarkan peserta didik agar terjadi interaksi dan

proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Dengan

mencermati dan mendalami serta mempertimbangkan teori-teori di

atas, penulis memilih metode jigsaw dalam penelitian tindakan

kelas ini.

Roger dan Johnson dalam M. Thobroni (2016: 236)

mengungkapkan terdapat lima unsur dalam Cooperative Learning

agar pembelajaran dapat maksimal, yaitu :

a. Saling Ketergantungan Positif

Dalam pembelajaran kooperatif, guru perlu

menciptakan suasana belajar yang mendorong siswa mersa

saling membutuhkan. Nurhadi (2004:61) mengatakan rasa

saling membutuhkan tersebut dapat dicapai melalui rasa

saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas, saling

ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan

hadiah atau penghargaan.

b. Tanggung Jawab Perseorangan

Dalam kelompok belajar, setiap siswa memiliki

(47)

xlvii

secara baik. Meskipun dalam penilaian ditujukan untuk

mengetahui penguasaan siswa terhadap pembelajaran

secara individu, baik buruknya skor atau nilai yang

didapatkan oleh kelompok bergantung pada seberapa baik

skor atau nilai yang dikumpulkan oleh masing-masing

anggota kelompok.

c. Tatap Muka

Interaksi antar anggota kelompok sangat enting

karena siswa membutuhkan bertatap muka dan berdiskusi.

Dengan adanya tatap muka ini, antar anggota kelompok

akan membentuk hubungan yang menguntungkan untuk

semua anggota.

d. Komunikasi Antar Anggota

Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, guru

perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi yang efektif

seperti bagaimana cara menyanggah pendapat orang lain

tanpa harus menyinggung perasaan orang tersebut.

e. Evaluasi Proses Kelompok

Guru perlu menjadwalkan waktu khusus untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama

mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih

efektif.

(48)

xlviii

a. Pengertian Metode Jigsaw Learning

Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan

kawan-kawanya dari Universitas Texas dan kemudian

diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya menurut

Nurhadi (dalam M.Thobroni 2016:243). Pembagian

anggota tim terdiri dari 4-6 siswa dan bersifat heterogen.

Bahan ajar yang diberikan dalam bentuk teks dan setiap

anggota tim bertanggung jawab untuk mempelajari

bagiannya masing-masing. Kemudian, para anggota dari

berbagai tim yang berbeda bertanggung jawab untuk

mempelajari suatu bagian yang sama. Lalu, mereka berkumpuk membentuk “kelompok pakar” (expert group)

yang bertugas mengkaji bahan tersebut. Selanjutnya, siswa

yang berada di kelompok semula (home teams) untuk

mengajarkan anggota lainnya mengenai bahan yang telah

dibahas dalam kelompok pakar. Setelah diadakan

pertemuan dan diskusi dalam home teams, siswa dievaluasi

secara individu mengenai bahan yang telah dipelajari.

Lie, A dalam Ameliasari (2013: 15) menjelaskan

jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab

siswa terhadap pembelajarannya sendiri dar orang lain.

Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan,

(49)

xlix

materi tersebut kepada para anggota kelompoknya yang

lain. Dengan demikian, siswa saling bergantung satu sama

lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk

mempelajari materi yang ditugaskan.

Metode ini dapat diterapkan untuk materi-materi

yang berhubungan dengan ketrampilan membaca, menulis,

mendengarkan, dan berbicara. Dalam jigsaw, guru harus

memahami kemampuan dan pengalaman siswa dan

membantu siswa mengaktifkan skema ini agar materi

pelajaran lebih bermakna. Guru juga mengomentari banyak

kesempatan pada siswa untuk mengolah informasi dan

meningkatkan ketrampilan komunikasi (Miftahul

Huda,2014:204).

b. Langkah-Langah Metode Jigsaw Learning

Menurut Ameliasari (2013:16) langkah-langkah

dalam penerapan teknik jigsaw adalah sebagai berikut :

1) Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok.

Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan

yang berbeda. Kelompok ini disebut kelompok asal.

Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan

dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan

dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

(50)

l

2) Dalam tipe jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas

mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran

tersebut. Semua siswa, dengan materi pembelajaran yang

sama, belajar bersama dalam kelompok yang disebut

kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa

mendiskusikan materi pembelajaran yang sam, serta

menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada

temannya jika kembali ke kelompok asal.

3) Misalnya, suatu kelas dengan jumlah 30 siswa. Materi

pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan tujuan

pembelajarannya terdiri dari 5 bagian materi. Dengan

demikian, dari 30 siswa akan terdapat 5 kelompok ahli

yang beranggotakan 6 siswa dan 6 kelompok asal yang

terdiri dari 5 siswa. Setiap kelompok ahli akan kembali ke

kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh

atau dipelajari dalam kelompok kelompok ahli. Guru

memfasilitasi diskusi kelompok baik yang ada pada

kelompok ahli maupun kelompok asal.

4) Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun

kelompok asal selanjutnya dilakukan presentasi

masing-masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu

kelompok tersebut menyajikan hasil diskusi kelompok

(51)

li

persepsi pada materi pembelajaran yang telah

didiskusikan.

c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Jigsaw Learning

Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional,

model pembelajaran jigsaw memiliki beberapa kelebihan berikut

(Hamdayama, 2014:89) :

1) Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah

ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada

rekan-rekannya.

2) Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang

lebih singkat.

3) Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif

dalam berbicara dan berpendapat.

Menurut Arends (2001) dalam penerapan metode jigsaw

sering dijumpai beberapa permasalahan dan kelemahannya yaitu :

1) Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan

cenderung mengontrol jalannya diskusi.

2) Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah

akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila

ditunjuk sebagai tenaga ahli.

3) Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan.

4) Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan

(52)

lii

merubah posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh serta butuh

waktu dan persiapan.

5) Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk

mengikuti proses pembelajaran.

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Banyubiru

1. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Banyubiru

SMP Negeri 1 Banyubiru Kab. Semarang berdiri pada

tahun 1983. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor : 0472/0/1983 dengan tanggal SK Pendirian 07-11-1983.

SMP Negeri 1 Banyubiru merupakan sekolah menengah

pertama yang ada di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang,

dan sekolah ini merupakan sekolah menengah yang menjadi

rintisan SMP lain di Banyubiru dan sudah berstandar Nasional.

Pada awalnya SMP Negeri 1 Banyubiru hanya memiliki 3 kelas

dan terus berkembang sampai sekarang. Berikut profil lengkap

SMP Negeri 1 Banyubiru dapat dilihat pada tabel.

Tabel 3.1

(53)

liii

1. Identitas Sekolah SMP Negeri 1 Banyubiru

2. NSS/NPSN 201032207001 / 20320288

3. Provinsi Jawa Tengah

4. Otonomi Kabupaten Semarang

5. Kecamatan Banyubiru

6. Desa/Kelurahan Banyubiru/Banyubiru

7. Jalan dan Nomor Melati No. 19

8. Daerah Pedesaan

9. Telepon (0298) 591875

10. Kode Pos 50664

11. Status Sekolah Negeri

12. Kelompok Sekolah Inti

13. Akreditasi A

14. Surat keputusan 0472 / 0 / 1983

15. Tanggal SK Pendirian 07-11-1983

16 Tanggal SK Izin

Operasional

01-07-1983

17. Penerbit Surat Keputusan Mendikbud

18. Luas Tanah 17.200 m

19. Kurikulum K-13

20. Kegiatan Belajar

Mengajar

(54)

liv

21. Terletak Pada Lintasan Desa

22. Jarak Ke Kecamatan 200 m

23. Jarak Ke Otonomi

Daerah

24 km

24. Organisasi Penyelenggara Pemerintah

25. Email Smpn1banyubiru@rocetmail.com

2. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Banyubiru

Visi dan Misi SMP Negeri 1 Banyubiru adalah sebagai

berikut :

a. Visi

“ Terwujudnya budaya belajar, berlatih dan berperilaku

bermain menuju pendidikan yang berkualitas.”

b. Misi

1) Mengembangkan pembelajaran yang efektif untuk

menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas.

2) Meningkatkan sarana prasarana pendidikan untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

3) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.

4) Mengembangkan kehidupan yang didasari keimanan dan

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam dunia

(55)

lv

3. Sejarah Kepemimpinan SMP N 1 Banyubiru

SMP N 1 Banyuubiru telah mengalami 7 regenerasi kepala

sekolah mulai dari didirikan sampai sekarang. Untuk jelasnya

perhatikan tabel dibawah ini.

Tabel 3.2

Sejarah Kepemimpinan SMP N 1 Banyubiru

No. Nama NIP Tahun

Menjabat

1 Sri Hartati Koesnadi 130038981 1983-1987

2 Sri Murtinah 130076357 1987-1993

3 Drs. Sunarto 130038981 1993-1995

4 Dra. Restu Kuncarani 131610305 1995-1998

5 Drs. Kabul Budi Utomo 131612972 1998-2004

6 Drs. Suhirman M.M 130523748 2004-2012

7 Indarto S.Pd 196501151 2012-

Sekarang

4. Keadaan Siswa SMP N 1 Banyubiru

Jumlah siswa SMP N 1 Banyubiru Tahun ajaran

(56)

lvi

Tabel 3.3

JumlahSiswa SMP N 1 Banyubiru

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 98 94 192

VIII 79 108 187

IX 78 100 178

Total 255 302 557

5. Struktur Organisasi SMP N 1 Banyubiru

Kepala Sekolah

TU Komite

1. Wakil Kepsek 2. Kurikulum 3. Kesiswaan 4. Sarana Prasarana 5. Humas

(57)

lvii Keterangan :

1) Kepala Sekolah : Indarto, S.Pd

2) Wakil Kepala Sekolah : Dra. Dyah Sri Sabarini

3) Kurikulum : Jumiyati, S.Pd

4) Kesiswaan : Tri Susetijo, S.Pd

5) Sarana Prasarana : Rohmadi, S.Pd

6) Humas : Bambang Haryanto, S.Pd

7) BK : Dra. Rahayu

8) TU :YFM Yanuarti NPSS

9) Komite : Masrur, S.Ag

6. Daftar Guru SMP N 1 Banyubiru

Daftar guru yang mengajar di SMP N 1 Banyubiru dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.4

Daftar Guru SMP N 1 Banyubiru

NO Nama NIK

1 Indarto S.Pd 196501151988031006

2 Dra. Siti Nur Hidayati 196009271986022004

3 Rohmadi, S.Pd 196212131984031006

4 Sri Endah Wahyuni H,S.Pd 196004261984032005

5 Jumiati, S.Pd 196510201987032011

(58)

lviii

7 Hj. Siti Jamaliyah,S.Ag 196211231988032005

8 Prihanto, S.Pd 196203171984031005

9 Harmini, S.Pd 196209201985012002

10 Tatik Dewanti Lucia, S.Pd 196405081985012005

11 Dra. Dyah Sri Sabarini 196612011994032004

12 Winarti, S.Pd 196310241986012002

13 Dra. Siti Munawiroch 196604111995122002

14 Saifudin, S.Pd 195907171983031024

15 Rini Astuti, S.Pd 197105251998022004

16 Tri Susetijo, S.Pd 197107251998021001

17 Tatik Winarti 196201291984032004

18 Bambang Haryanto, S.Pd 195803201987032004

19 Lisna Hasanah, S.PdI 197905052006042011

20 Wahyu Ambarwati, S.Pd. M.Pd 197707082006042013

21 Solikin, S.Pd 197803182008011005

22 Dra. Rahayu 196803312008012004

23 Sri Wening Maria, S.Pd 196905062008012019

24 Hakiki Quroru Ayunin, S.Psl 198508051010012030

25 Devi Susiloningtyas, S.Pd 197912012009022002

26 Lidya Fita Kusumadewi, S.Pd 198807012011012008

27 Wahonodi Utomo,SS 197005032014061002

(59)

lix

29 Mahmudi 196210151986021005

30 Edy Umar, S.Ag 196201202014061001

31 Murjito, S.Pd

32 Walyati, S.Pd

32 Adi Nugroho, S.Pd

33 Muh. Dwi Indiarto, S.Kom

34 Hermawati Hulu S, PAK

7. Daftar Sarana dan Prasarana SMP N 1 Banyubiru

Guna menunjang proses belajar mengajar serta demi

kelancaran kegiatan belajar mengajar, SMP N 1 Banyubiru

menyediakan berbagai macam sarana dan prasarana untuk belajar.

Adapun sarana dan prasarana yang disediakan dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 3.5

Daftar Sarana dan Prasarana SMP N 1 Banyubiru

No Nama Jumlah Kondisi

1 Ruang Kelas 18 Baik

2 Ruang Perpustakaan 1 Baik

3 Ruang TU 1 Baik

4 Ruang Komputer 1 Baik

(60)

lx

6 Ruang Guru 1 Baik

7 Ruang BK 1 Baik

8 Ruang OSIS 1 Baik

9 UKS 1 Baik

10 Koperasi 1 Baik

11 Gudang 2 Baik

12 Gudang Olahraga 1 Baik

13 Aula 1 Baik

14 Kantin 4 Baik

15 Mushola 1 Baik

16 Lab. Bahasa 1 Baik

17 Lab. IPA 2 Baik

18 Lab. Multimedia 1 Baik

19 WC Siswa 9 Sebagian

Rusak

20 WC Guru 3 Baik

21 Ruang Komite 1 Baik

22 Rumah Penjaga

Sekolah

1 Baik

23 Parkir Guru/Tamu 1 Baik

24 Lapangan 1 Baik

(61)

lxi

Untuk mengembangkan bakat dan minat siswa, SMP N 1

Banyubiru mengadakan kegiatan di luar jam pembelajaran, antara

lain :

1) Olahraga

a) Sepakbola

b) Basket

c) Voli

d) Dll.

2) Rebana

3) Seni Tari

4) Drumb Band

5) Qiro’ah

6) Seni Musik

7) Pramuka

8) PBB

B. Objek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah siswa dikelas VIII.C tahun pelajaran

2016/2017 semester genap dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Di

dalam kelas, siswa cenderung pasif dan tidak percaya diri dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran. Pemilihan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki

dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas VIII. C SMP Negeri I

(62)

lxii

Adapun data siswa yang menjadi obyek penelitian adalah sebagai

berikut :

1 5929 Adelliataffana Putri

2 5930 Aditya Rendi Kurniawan

3 6031 Arfena Putri Kirana

10 6069 Fauzi Hilmawan Fahrudin

11 5975 Fia Mutika Rahayu

12 6038 Gelar Fauzi Yulianto

13 6071 Henny Nurhaeny

14 6101 Hidayatus Suciningtias

15 5946 Ilyas Salam

16 5950 Isnaeni Della Safitri

17 6075 Karina Ekasari

18 6104 Kurniasih

19 6105 Lailia Rahmawati

20 6079 Majid Ridho Al Rizal

21 6009 Muh. Archibald Wibisono

22 6108 Muh. Ni'ma Rofiq Ar

(63)

lxiii

24 6045 Muhammad Ivan Al Latif

25 6047 Mutia Dwi Kuswari

26 6112 Najwa Umi Ruma

27 6048 Nur Faidhatul Ana

28 5988 Septian Dwi Harianto

29 6018 Shelly Rahma Sari

30 5959 Sheren Natasya

31 6022 Wisnu Khoirul Roziqin

32 Retno Sofinata Zahi

C. Pelaksanaan Penelitian

Sudah disampaikan di muka bahwa secara garis besar penelitian

tindakan kelas dilaksanakan dalam empat tahap yaitu rencana,

pelaksanaan,pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Adapun lebih

rincinya tahapan-tahapantersebut akan disampaikan di bawah ini,

sedangkan data, analisis datadan pembahasannya akan disampaikan pada

Bab IV.

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 06 April 2017

dengan materi pokok Adab Makan dan Minum.

Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Siklus I

(64)

lxiv a) Membuat RPP.

b) Guru merancang kelompok kooperatif yaitu kelompok asal dan

kelompok ahli menjadi 5 bagian materi.

c) Guru menerangkan metode belajar tipe jigsawkepada peserta

didik.

d) Menyusun lembar evaluasi.

2) Pelaksanaan Tindakan Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam

b) Menyuruh siswa berdo’a, dan absensi

c) Appersepsi dan motivasi dengan Tanya jawab materi Adab Makan dan

Minum.

Kegiatan Inti

a) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya proses pelaksanaan

metode Jigsaw.

b) Guru menyiapkan materi diskusi yang dibagikan kepada siswa.

c) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (kelompok asal ).

d) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok asal untuk membaca,

(65)

lxv

berkeliling sambil mengecek pemahaman masing-masing kelompok

dengan memberikan pertanyaan.

e) Masing-masing dari perwakilan kelompok mengirimkan peserta didik

ke kelompok lainnya untuk berdiskusi memberikan informasi tentang

materi yang telah diperoleh di kelompok ahli.

f) Guru mengembalikan peserta didik sesuai dengan kelompok asalnya

lalu masing-masing peserta didik menyampaikan hasil yang diperoleh

selama di kelompok ahli kepada kelompok asalnya.

g) Guru melakukan klarifikasi terhadap materi pelajaran

h) Guru memberikan kuis berupa soal essay.

3) Observasi

Observasi dengan melakukan format observasi selanjutnya

menganalisa hasil tes siklus I. Berikut tabel hasil observasi guru dan

siswa pada siklus 1 :

Tabel 3.7

Hasil Observasi Ketrampilan Guru Siklus 1

No Variabel yang diamati Skor

1 2 3 4

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai rencana yang disusun

2 Memotivasi siswa untuk aktif dalam mengikuti kegiatan

3 Memberikan penjelasan pentingnya kerjasama dalam metode jigsaw

(66)

lxvi

4 Menjelaskan langkah – langkah mengerjakan kegiatan dalam metode jigsaw

5 Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan

6 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk unjuk kerja dalam kelompok

7 Mengamati kerja siswa dalam metode jigsaw √ 8 Membimbing siswa dalam mengikuti kegiatan

secara individu maupun kelompok

9 Membimbing siswa melakukan refleksi √

10 Menyimpulkan untuk mengakhiri pelajaran √

Tabel 3.8

Hasil Observasi Siswa Siklus 1

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

1 Minat Siswa √

2 Keaktifan Siswa √

3 Kesadaran siswa dalam

pencapaian tujuan pembelajaran

4 Kerjasama siswa dalam proses pembelajaran

5 Kemampuan siswa dalam mengikuti memahami materi pembelajaran

(67)

lxvii

a) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara

terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

b) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada

pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus II.

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 13 April 2017 dengan materi

pokok Adab Makan dan Minum.

Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai

berikut:

1) Perencanaan

a) Membuat RPP

b) Guru merancang kelompok kooperatif yaitu kelompok asal dan

kelompok ahli.

c) Guru menerangkan metode belajar tipe jigsawkepada peserta didik

sampai mereka benar-benar mengerti.

d) Menyusun lembar evaluasi.

2) Pelaksanaan Tindakan Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam, menyuruh siswa berdo’a, dan absensi

b) Appersepsi dan motivasi.

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Daftar Guru SMP N 1 Banyubiru
tabel berikut :
+7

Referensi

Dokumen terkait

Belanja Pengadaan Inst alasi List rik Poskesdes Dulang - Rant au & Pandulangan 1 25.070.000 PAD Non E Proca. 2 Pengadaan Alat Kesehat

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Panel zephyr bambu adalah suatu papan atau lembaran tiga lapis dari zephyr bambu atau serat bambu dengan arah serat bersilangan yang direkat dengan menggunakan

Tobin’s Q. 2) Variabel bebas yaitu struktur modal yang terdiri dari Debt Equity Ra tio (DER), Longterm Debt Equity Ratio (LDER), dan Debt to Asset Ratio (DAR)

1 Pasien yang masuk dengan masalah gizi maupun tidak merupakan tanggung jawab

[r]

Sesuai dengan salah satu agenda Pemprov Jatim tahun 2006-2008 bahwa di Bangil terpilih menjadi klaster industri kecil bordir karena dipandang sebagai jenis usaha yang relatif

Jika tidak ada perjanjian khusus menyangkut pembagian laba dan rugi, semua sekutu akan membaginya secara rata tanpa memandang investasi yang dilakukan atau waktu yang dicurahkan