• Tidak ada hasil yang ditemukan

2016 Kuliah Umum Linda Kebijakan dan Implementasi Program Gizi di Kabupaten Sleman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2016 Kuliah Umum Linda Kebijakan dan Implementasi Program Gizi di Kabupaten Sleman"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI

PROGRAM GIZI

DI KABUPATEN SLEMAN

Oleh :

dr.Mafilindati Nuraini, M.Kes

(2)

Gambaran umum Kabupaten 

Sleman

Jumlah penduduk: 

1.067.448. jiwa

Luas Wilayah: 

547.82 Km2

17 kecamatan, 86 

desa dan 1212 

dusun, RW 2.890 

dan 6.961 RT 

Tingkat kepadatan 

(3)
(4)

LANDASAN KEBIJAKAN

Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005—2025

Pendekatan multisektor dalam pembangunan pangan dan gizi pada UU ini telah dinyatakan dengan jelas, bahwa pembangunan gizi meliputi produksi, pengolahan,

(5)

Perpres 42 Tahun 2013

Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi Melalui Seribu Hari

Pertama Kehidupan (1000 HPK)

PERBUB SLEMAN NOMOR: 38 TAHUN 2015

TENTANG

INISIASI MENYUSU DINI DAN

PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

PP No 33 Tahun 2012

Pemberian ASI Eksklusif

Permenkes Nomor 23 tahun 2014

Upaya Perbaikan Gizi

LANDASAN KEBIJAKAN 

LAINNYA

PP No 17 Tahun 2015

(6)

PENDEKATAN “CONTINUUM OF  CARE” & “LIFE CYCLE”

BERKESINAMBUNGAN & THD  SELURUH TAHAPAN

SIKLUS HIDUP MANUSIA

(7)

POTENSI YANG DIMILIKI 

NO URAIAN JML

1 Puskesmas 25

2 Puskesmas Perawatan 6

3 Nutrisionis/Tenaga Petugas Gizi Puskesmas 42

4 Konselor ASI 60

5 Motivator ASI (Promkes) 25

6 Konselor MP ASI 11

7 Fasilitator Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) 31

8 Kader Motivator PMBA 102

9 Tenaga Terlatih  Tatalaksana Gizi Buruk  (dokter, 

paramedis, nutrisionis) di 25 puskesmas 75

(8)

ANGGARAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI 

DI KABUPATEN SLEMAN

KEGIATAN ANGGARAN APBD KABUPATEN

2013 2014 2015 2016 2017

Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin

450.000.0 00 822.000.00 0 901.350.00 0 1.694.864.4

50 1.627.386.950

Penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, GAKY, KVA dan Kekurangan zat Gizi Mikro lainnya 55.042.50 0 116.920.00 0 266.153.00 0 111.608.05 0 109.158.35 0 Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi 60.000.00 0 115.000.00 0 118.840.00 0 101.592.75 0 88.734.500

JUMLAH APBD KAB. 565.042.500 1.053.920.000 1.530.268.000 1.908.065.250 1.825.279.800

JUMALAH ANGGARAN

APBD DIY 87.510.000 36.074.800 157.241.500 JUMLAH ANGGARAN

DEKONSENTRASI (PUSAT)

49.100.00 0

104.795.00

0 86.290.000 21.551.800

(9)

Kegiatan Pembinaan Gizi 

Masyarakat 

RENSTRA

RKP 2016

1. Persentase bumil KEK  yang mendapat  makanan tambahan  2. Persentase bumil  mendapat Tablet  Tambah Darah (TTD)  3. Persentase bayi usia  kurang dari 6 bulan  yang mendapat ASI  Eksklusif  4. Persentase balita  kurus yang mendapat  makanan tambahan

RKP 2017

1. Persentase bumil KEK

yang mendapat

makanan tambahan

2. Persentase balita kurus

yang mendapat makanan tambahan

3. Persentase bumil

mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)

4. Persentase remaja

putri yang mendapat TTD

5. Persentase bayi usia

kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif

1. Persentase bumil

KEK yang mendapat makanan tambahan

2. Persentase bumil

mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 3. Persentase bayi

baru Lahir

mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

4. Persentase bayi usia

kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif

5. Persentase balita

kurus yang

mendapat makanan tambahan

6. Persentase remaja

putri yang

(10)

TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR 

KINERJA PROGRAM GIZI

NO

  INDIKATOR KINERJA 

TAHUN

 

201

6 2017 2018 2019 2020

1 Persentase balita kurus yang mendapat 

makanan tambahan  75% 80% 85% 90% 95%

2 Persentase  ibu  hamil  KEK  yang  mendapat 

makanan tambahan  55% 60% 65% 70% 75%

3 Bayi  dengan  Berat  Badan  Lahir  Rendah 

(BBLR) (persen)  4,50% 4,00% 3,5% 3,0% 2,5%

4 Prevalensi  kekurangan  gizi  (underweight) 

pada anak balita  8,60% 8,50% 8,4% 8,3% 8,2%

5 Prevalensi pendek)  anak  balita  dibawah  dua  tahun stunting  (pendek  dan  sangat  (persen) 

11,00% 11,00% 11,0% 10,5% 10,5%

6 Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) 

anak balita  4,00% 3,50% 3,0% 2,5% 2,0%

7 Cakupan Rumah Tangga mengkonsumsi 

(11)

TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR 

KINERJA PROGRAM GIZI

NO

  INDIKATOR KINERJA 

TAHUN

 

201

6 2017 2018 2019 2020

7 Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif   50% 55% 60,0% 60,5% 70,0%

8 Ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 90 tablet selama masa  kehamilan 

96% 97% 98,0% 99,0% 100,0%

10 Prevalensi anemia pada ibu hamil (persen)  8,5% 8,00% 7,5% 7,0% 6,5%

11 Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 10% 11% 12,0% 13,0% 14,0%

12 Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 75,00% 75,50% 80,0% 85,0% 90,0%

(12)

PENCAPAIAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI TH.2015

No Indikator Taget Kinerja Target Kab.Sl m Pencapai an Th 2015 Ket

1 Cakupan balita sangat pendek dan pendek

11,0 % 12,86 % Belum Terca

pai

2 Cakupan Balita Status Gizi Buruk 0,5 % 0,40 % Terca

pai

3 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100 % 100 % Terca pai

4 Cakupan balita sangat kurus dan kurus.

3,4 % 3,57 % Belum Terca pai

5 Cakupan balita mendapat vitamin A 2 x/tahun

98 % 99,81 % Terca pai

6 Cakupan balita gizi kurang 9 % 7,13 % Tercap ai

7 Cakupan bayi 0-6 bulan mendapat ASI Ekslusif

80 % 81,62 % Tercap ai

8 Cakupan pemberian MP ASI pada anak usia 6-24 bulan gakin

(13)

PREVALENSI BALITA STUNTING 

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

CAKUPAN PEMBERIAN MINIMAL 90 TABLET FE (SEDIAAN NON GENERIK)

(20)

Pemeriks aan Kehamila n 24 Minggu Pemeriks aan Kehamila n 30 Tablet

KI 8–12 minggu

16 minggu

(21)
(22)

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN 

STUNTING

Secara global, telah dicanangkan berbagai program untuk 

mencegah dan menurunkan prevalensi 

stunting

diantaranya adalah dengan menggunakan pendekatan 

aksi nutrisi essensial (

The Essential Nutrition 

Actions

/ENAs) yang dicanangkan WHO. 

Program ini mencakup 6 hal yaitu :

 Pemberian nutrisi sehat bagi wanita

 Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan

 Pemberian makanan tambahan yang sehat pada bayi usia 6 – 

35 bulan

 Memberikan makanan pada balita yang sakit, dan setelah 

sakit

 Mencegah defisiensi yodium

(23)

STRATEGI PENANGGULANGAN BALITA STUNTING 

MELALUI KEGIATAN PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN 

ANAK (PMBA)

Focuss pada 1000 HPK

Gizi Ibu Hamil dan Menyusui

Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP­ASI) mulai 

tepat 6 bulan  dengan mempertimbangkan Usia, 

Frekuensi, Jumlah, Tekstur, Variasi, Responsif Aktif 

dan Kebersihan.

Mulai 6 bulan berikan MP­ASI makanan lokal berupa 

bubur kental 

dan berikan 

variasi makanan pokok, 

lauk hewani sebagai sumber Fe, Kacang­

kacangan, Sayuran hijau dan buah­buahan 

sumber vitamin A

(24)

UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN 

KABUPATEN SLEMAN

1. Pemberian nutrisi sehat bagi wanita :     ­ PMT bumil Kurang Energi Kronis

­ konseling pada Caten

2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan :

    ­ Perbub no 38 tahun 2015 tentang IMD dan ASI Eksklusif ­ mendorong adanya ruang laktasi di fasilitas umum  

(kantor, terminal, pasar, mall dan perusahaan) ­  Pelatihan Konselor dan Motivator ASI

    ­  Pembentukan Kelompok Pendukung ASI (KP ASI)

3. Pemberian makanan tambahan yang sehat pada bayi usia 6  – 35 bulan

­  sosialisasi dan pelatihan Pemberian Makan Bayi dan  Anak (PMBA)

(25)

UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN 

KABUPATEN SLEMAN

4. Memberikan makanan pada balita yang sakit, dan setelah  sakit, 

­ konseling di puskesmas dan posyandu

­ penanganan balita kasus gizi buruk melalui Theurapetik  Feeding Center (TFC)

5. Mencegah defisiensi yodium

­ promosi penggunaan garam beryodium melalui kegiatan    Kadarzi

­ pemantauan penggunaan garam beryodium di masyarakat  secara berkala

6. Mencegah anemia defisiensi besi

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana pemahaman rumah tangga di lokasi Program Desa Mandiri Pangan mengenai kandungan gizi pangan yang dikonsumsi. Sangat

Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan, Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Haji Medan masih banyak dijumpai proses pengolahan makanan yang kurang baik,

Kegiatan pelatihan olahan pangan dan penyaluran bantuan alat produksi yang ditargetkan oleh Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Grobogan kepada kelompok sasaran agar

Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan, Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Haji Medan masih banyak dijumpai proses pengolahan makanan yang kurang baik,

Data yang dikumpulkan meliputi ketersediaan pangan, konsumsi energi dan protein, serta status gizi yang dianalisis secara univariat untuk melihat distribusi

Rencana kegiatan dan anggaran sekolah telah mencantumkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, meliputi : Kesiswaan, kurikulum dan kegiatan

Kebijakan terkait dengan sanitasi telah dilaksanakan di Kabupaten Tulungagung, salah satunya dengan pembangunan sarana sanitasi, namun demikian master plan secara

Pada aspek pembangunan utilitas yang meliputi air bersih dan listrik masuk kategori telah dianggap sedang karena untuk penyediaan utilitas air, sebagian responden menyatakan