• Tidak ada hasil yang ditemukan

RKPD 2018 - BAB 1 Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RKPD 2018 - BAB 1 Pendahuluan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) pasal 3 ayat (2) mengamanatkan Pemerintah Daerah untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan secara terpadu sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan kepada daerah. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan, merupakan salah satu dokumen perencanaan pambangunan daerah yang wajib disusun oleh Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta juga memiliki kewajiban dalam menyusun RKPD tersebut.

(2)

4

mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan nasional maupun kawasan. Selain sebagai pusat perekonomian Indonesia, Jakarta juga merupakan pusat kebudayaan dan politik nasional. Di samping itu, dalam konteks yang lebih luas pada lingkup kawasan regional dan Internasional, Jakarta juga berperan sebagai salah satu megapolitan yang berpengaruh di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut menjadikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memilliki tugas untuk menata, membangun dan mengembangkan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang berkeadilan dan berkesinambunugan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang nyaman, tertib, aman dan bermartabat. Dengan kedudukan tersebut, Provinsi DKI Jakarta mempunyai tantangan yang besar dan kompleks. Sebagai dokumen perencanaan tahunan, RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 diharapkan dapat menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat Jakarta dan peran penting Jakarta, baik dalam skala nasional maupun kawasan regional.

Pasca penyelesaian pembangunan jangka menengah tahun 2012-2017, RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 merupakan perencanaan tahun pertama periode pembangunan tahun 2018-2022. Pasal 11 Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Tahun 2013-2017 menyatakan bahwa dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan untuk menghindari kekosongan rencana pembangunan daerah, maka penyusunan RKPD Tahun 2018 berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025 dan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 serta dalam penyusunannya mengacu pula pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018.

Sesuai RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025, visi pembangunan jangka panjang DKI Jakarta adalah:

“Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Yang Aman, Nyaman, Sejahtera,

Produktif, Berkelanjutan Dan Berdaya Saing Global”.

(3)

5

mempercepat pembangunan kota dengan menekankan pada peningkatan daya saing global, kapasitas inovasi dan kreasi daerah dan memantapkan kapasitas sarana dan prasarana kota, tata kelola pemerintahan yang baik, dan perekonomian yang kuat dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta efisiensi pemanfaatan sumber daya alam.

Seluruh kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018 diarahkan untuk mewujudkan visi misi pembangunan serta mempercepat pencapaian berbagai tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah tahap ke-4 tersebut. Selain itu, pelaksanaan agenda pembangunan nasional (NAWA CITA) sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 dan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018, juga menjadi acuan dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018.

Dalam menyusun RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan pendekatan teknokratis, partisipatif, politis, serta top-down dan bottom - up. Penggunaan metoda dan kerangka berpikir ilmiah dan sistematik dalam melakukan analisis masalah, menyusun perkiraan ekonomi makro dan menyusun rencana program dan kegiatan pembangunan merupakan prinsip pendekatan teknokratis yang dikedepankan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018. Pendekatan teknokratis tersebut dilakukan melalui forum diskusi dan konsultasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk pejabat fungsional perencana, tenaga ahli dari lembaga/institusi dan perguruan tinggi; serta staf perencana dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna menyusun Program, Indikator dan Rancangan Rencana Kerja Tahun 2018.

(4)

on-6

line melalui situs konsultasi publik RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 pada http://rkpd.jakarta.go.id

Adapun pendekatan politis dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku dengan cara mengedepankan kehendak dan kepentingan rakyat pemilih yang sudah memberikan hak pilihnya kepada organisasi politik dan Kepala Daerah berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan. Pelibatan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta dalam proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang), mulai dari Rembuk Rukun Warga (RW), Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Musrenbang Kota/Kabupaten dan Musrenbang Provinsi, serta penelaahan atas hasil reses DPRD Provinsi DKI Jakarta yang telah diparipurnakan merupakan bentuk pendekatan politis yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018.

Pendekatan top-down dilakukan dengan menjadikan agenda dan prioritas pembangunan nasional yang tercantum dalam dalam RPJMN 2015-2019 dan RKP Tahun 2018 sebagai referensi utama. Pelaksanaan agenda pembangunan nasional (NAWA CITA) yang dijabarkan melalui Prioritas Nasional pada RKP 2018 menjadi acuan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membuat perencanaan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian agenda pembangunan secara nasional. Sedangkan penerapan kebijakan dalam menyerap usulan yang diperoleh melalui proses secara berjenjang melalui forum Rembuk RW, Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Musrebang Kota/Kabupaten, dan Musrenbang Provinsi merupakan pendekatan bottom-up yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyusun RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018.

Disamping pendekatan-pendekatan tersebut di atas, penyusunan RKPD Tahun 2018 juga dilakukan melalui peningkatan kualitas kebijakan Money Follow Priority Programs melalui pendekatan Tematik-Holistik, Integratif dan Spasial. Penguatan

implementasi Money Follow Priority Programs dilakukan melalui penajaman kesinambungan prioritas pembangunan, pengendalian pelaksanaan program dengan penerapan standardisasi kegiatan yang mendukung pencapaian indikator program, dan penajaman integrasi sumber pendanaan. Sedangkan penguatan pendekatan Tematik-Holistik, Integratif dan Spasial dilakukan dengan memperhatikan pada

(5)

7

perencanaan berbasis kewilayahan dengan mempertimbangkan karakteristik masing-masing wilayah, dan penguatan integrasi sumber pendanaan pembangunan. Dengan penerapan seluruh pendekatan perencanaan tersebut, diharapkan dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 dapat menjadi dokumen perencanaan yang memenuhi prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan dan kesinambungan kemajuan dan kesatuan Nasional.

Hal tersebut diperkuat lagi dengan penerapan perencanaan berbasis

kinerja dan berbasis sistem informasi sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda)

Nomor 14 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Terpadu. Melalui penerapan sistem perencanaan dan penganggaran terpadu

tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, efisiensi

dan efektivitas pada seluruh proses perencanaan dan penganggaran daerah

secara signifikan dengan mengedepankan

prinsip perencanaan dan penganggaran terpadu sebagai berikut:

(1)

Perencanaan merupakan satu kesatuan antara prinsip perencanaan pembangunan dengan sistem penganggaran daerah;

(2)

Perencanaan pembangunan daerah mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah;

(3)

Perencanaan wajib mewujudkan keterkaitan antara kebijakan perencanaan pembangunan dengan sistem penganggaran untuk menjamin ketersediaan pendanaan;

(4)

Perencanaan merupakan wahana untuk mengalokasikan apbd sebesar-besarnya bagi pembangunan daerah;

(5)

Perencanaan mewajibkan adanya konsistensi penggunaan program, kegiatan dan indikator dan target kinerja dalam perencanaan pembangunan dengan dokumen penganggaran; dan

(6)

8

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan dengan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

(7)

9

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

17. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta;

18. Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu;

19. Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030;

20. Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2005-2025;

21. Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2017;

22. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.

23. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

(8)

10

25. Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 161 Tahun 2014;

26. Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengusulan, Evaluasi, Penganggaran, Pelaksanaan, Penatausahan, Pertanggungjawaban, Pelaporan dan Monitoring Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

27. Peraturan Gubernur Nomor 175 Tahun 2015 tentang Pengenaan Kompensasi terhadap Pelampauan Nilai Koefisien Lantai Bangunan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Gubernur Nomor 119 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Gubernur Nomor 175 Tahun 2015 tentang Pengenaan Kompensasi terhadap Pelampauan Nilai Koefisien Lantai Bangunan;

28. Keputusan Gubernur Nomor 113 Tahun 2017 tentang Penetapan Standardisasi Usulan Kegiatan Rembuk RW Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017 Dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018;

29. Keputusan Gubernur Nomor 439 Tahun 2017 tentang Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

30. Keputusan Gubernur Nomor 642 Tahun 2017 tentang Program Prioritas Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Tahun 2018;

31. Keputusan Gubernur Nomor xx Tahun 2017 tentang Daftar Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Menurut Urusan

(9)

11

1.3. Hubungan antar Dokumen

Dalam menyusun dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperhatikan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 merupakan bagian dari penerapan sistem perencanaan pembangunan nasional, dan bagian dari penerapan sistem perencanaan dan penganggaran terpadu. RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 disusun dengan memperhatikan kebijakan tingkat nasional, yang mengacu pada RKP Tahun 2018 yang merupakan penjabaran dari RPJMN Tahun 2015 - 2019 serta Renstra masing - masing Kementerian dan Lembaga Pemerintah non Kementerian di tingkat pusat. Selain itu dalam konteks daerah, dokumen RKPD Tahun 2018 juga disusun dengan memperhatikan kebijakan jangka panjang daerah sesuai RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025 dan dijabarkan melalui penetapan program prioritas. Hal ini penting untuk dilakukan, mengingat RPJMD 2013-2017 telah berakhir dan membutuhkan transisi sebelum RPJMD berikutnya yang menjabarkan visi dan misi Gubernur terpilih ditetapkan melalui Peraturan Daerah.

(10)

12

1.3.1 RKPD dan RKP Tahun 2018

Keterkaitan RKPD Tahun 2018 dan RKP Tahun 2018 menyangkut sinergi dan sinkronisasi kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan kebijakan Pemerintah Pusat dalam mendukung pelaksanaan agenda pembangunan nasional Nawa Cita yang tercantum dalam RPJMN Tahun 2015-2019 terutama dalam perwujudan:

Cita 1 : Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;

Cita 2 : Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;

Cita 3 : Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Cita 4 : Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;

Cita 5 : Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

Cita 6 : Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional;

Cita 7 : Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;

Cita 8 : Melakukan revolusi karakter bangsa; dan

Cita 9 : Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

(11)

13

Tabel 1.1 Prioritas Nasional dan Program Prioritas Nasional Tahun 2018

No Prioritas Nasional Program Prioritas

1 Pendidikan 1. Pendidikan Vokasi

2. Peningkatan Kualitas Guru

2 Kesehatan 3. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 5. Preventif dan Promotif (Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat) 3 Perumahan dan Permukiman 6. Penyediaan Perumahan Layak

7. Air Bersih dan Sanitasi 4 Pengembangan Dunia Usaha dan

Pariwisata

8. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10)

9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)(dari 10)

10. Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI)(dari 14)

11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja

12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi

5 Ketahanan Energi 13. Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

14. Pemenuhan Kebutuhan Energi 6 Ketahanan Pangan 15. Peningkatan Produksi Pangan

16. Pembangunan sarana dan prasarana pertanian (termasuk irigasi)

7 Penanggulangan Kemiskinan 17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran 18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar

19. Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi

8 Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman

20. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda)

21. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika

9 Pembangunan Wilayah 22. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal

23. Pembangunan Perdesaan 24. Reforma Agraria

25. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan)

26. Percepatan Pembangunan Papua 10 Politik, Hukum, Pertahanan dan

Keamanan

27. Penguatan Pertahanan

28. Stabilitas Politik dan Keamanan 29. Kepastian Hukum

30. Reformasi Birokrasi Sumber : Bappenas RI dalam Acara Rapat Koordinasi Triwulan I 2017

(12)

14

Tahun 2018 juga memperhatikan. Dengan demikian, dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta tahun 2018 merupakan dokumen yang integratif, komprehensif, sinergis, dan konstruktif dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional.

Adapun Pembangunan Nasional tahun 2018 dirancang dalam upaya menjaga menjaga pertumbuhan ekonomi 2017 dan mendorong pertumbuhan ekonomi 2018. Untuk itu, tema RKP 2018 adalah “Memacu Investasi dan Memantapkan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”.

1.3.2 RKPD Tahun 2018 dan RPJPD Provinsi DKI Jakarta

2005-2025

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahun pertama dari periode keempat (Periode 2018-2022) dari pelaksanaan RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025 untuk mewujudkan visi:

Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Yang Aman, Nyaman,

Sejahtera, Produktif, Berkelanjutan Dan Berdaya Saing Global

”. Yang diimplementasikan melalui 6 (enam) misi, yaitu:

Misi 1 : Meningkatkan Kapasitas Dan Kualitas Prasarana Dan Sarana Wilayah;

Misi 2 : Meningkatkan Perekonomian Yang Kuat Dan Berkualitas;

Misi 3 : Membangun Ketahanan Sosial Dan Budaya;

Misi 4 : Meningkatkan Daya Dukung, Daya Tampung Lingkungan Dan Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Alam;

Misi 5 : Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Pemerintahan; dan

Misi 6 : Memperkuat Inovasi dan Kreativitas Daerah.

Arah Pembangunan Tahun 2018 yang tertuang dalam RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025 adalah “Memantapkan pembangunan kota Jakarta yang aman, nyaman, sejahtera, produktif, berkelanjutan dan berdaya saing global”.

(13)

15

Provinsi DKI Jakarta mengintegrasikan tema RKPD 2018 menjadi “Memantapkan Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Kota dalam rangka

Percepatan Pemerataan Kesejahteraan Rakyat”.

1.3.3 RKPD, Renja SKPD/UKPD dan KUA – PPAS Tahun 2018

RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 memuat Renja SKPD/UKPD Tahun 2018 yang menggambarkan program dan kegiatan sesuai dengan prioritas pembangunan tahun 2018, hasil penelaahan hasil reses DPRD, hasil Rembuk RW dan Musrenbang, serta penelaahan usulan langsung dari masyarakat yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi setiap SKPD/UKPD sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Selain itu, RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 menjadi acuan dalam proses penyusunan rancangan KUA dan PPAS Tahun 2018 untuk dibahas dan disepakati antara Gubernur dengan Pimpinan DPRD Provinsi DKI Jakarta. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menjamin konsistensi antara perencanaan dan penganggaran seluruh kebijakan, program dan kegiatan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

1.3.3.1 Daftar Program dan Kegiatan

Untuk mempermudah proses perencanaan dan meningkatkan transparansi penyusunan Rencana Kerja SKPD/UKPD Tahun 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan daftar program dan kegiatan SKPD/UKPD menurut Urusan Pemerintahan Daerah. Daftar program dan kegiatan SKPD/UKPD menurut Urusan Pemerintahan dituangkan dalam Keputusan Gubernur Nomor xx Tahun 2017 yang menjadi salah satu acuan bagi Kepala SKPD/UKPD dalam penyusunan Rancangan Rencana Kerja Tahun 2017

(14)

16

1. Daftar program dan kegiatan penunjang urusan pemerintahan

Merupakan daftar program dan kegiatan bersifat umum dimana dapat digunakan oleh seluruh SKPD/UKPD dalam menyusun rencana kerja dan telah mengikat hingga jenis pengeluaran dengan tidak bisa ditambah atau dikurangi. Sebagaimana Lampiran Keputusan Gubernur Nomor xx Tahun 2017, daftar program dan kegiatan bersifat umum antara lain:

Tabel 1.2 Daftar Program dan Kegiatan Penunjang Urusan Pemerintahan

KODE PROGRAM DAN KEGIATAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PADA SETIAP SKPD/UKPD Program Peningkatan dan Pengelolaan Kantor

x xx xx xxx Pemeliharaan peralatan dan perlengkapan kerja x xx xx xxx Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur

x xx xx xxx Pengisian Alat Pemadam Api Ringan (APAR) x xx xx xxx Penyediaan Alat Tulis Kantor

x xx xx xxx Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan x xx xx xxx Penyediaan BBM KDO/KDO Khusus

x xx xx xxx Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

x xx xx xxx Penyediaan jasa administrasi surat menyurat/Caraka

x xx xx xxx Penyediaan jasa dan pengadaan perlengkapan keamanan kantor x xx xx xxx Penyediaan jasa dan pengadaan perlengkapan kebersihan kantor x xx xx xxx Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

x xx xx xxx Penyediaan Jasa Pengolahan Air Limbah x xx xx xxx Penyediaan jasa perizinan KDO/KDO khusus x xx xx xxx Penyediaan jasa surat menyurat

x xx xx xxx Penyediaan Jasa Telepon, Air, Listrik dan Internet (TALI) x xx xx xxx Penyediaan Makanan dan Minuman

x xx xx xxx Penyediaan peralatan rumah tangga x xx xx xxx Penyediaan Sewa Mesin Foto Copy x xx xx xxx dst ………

Sumber: Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor xx tahun 2017

2. Daftar program dan kegiatan urusan pemerintahan wajib

(15)

17

Tabel 1.3 Daftar Program dan Kegiatan Urusan Pemerintahan Wajib

KODE PROGRAM DAN KEGIATAN

x xx xx Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat x xx xx xxx Peningkatan Kompetensi Teknis Pendidik Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD)

x xx xx xxx Pengadaan Alat Peraga Edukatif Pendidikan Anak Usia Dini (APE-PAUD)

x xx xx xxx Penyediaan Biaya Operasional Pendidikan Taman Kanak-Kanak Negeri (BOP-TKN)

x xx xx xxx Pelaksanaan Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal

x xx xx xxx dst ………

Sumber: Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor xx tahun 2017

3. Daftar program dan kegiatan urusan pemerintahan pilihan

Merupakan daftar program dan kegiatan urusn konkuren yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh Daerah. Daftar program dan kegiatan ini mengikat pada arah kebijakan, program, indikator dan target dan berisi standardisasi kegiatan yang menunjang pencapaian indikator program. Salah satu contoh program dan kegiatan urusan pemerintahan pilihan yang tercantum dalam Lampiran Keputusan Gubernur Nomor xx Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.4 Daftar Program dan Kegiatan Urusan Pemerintahan Pilihan

KODE PROGRAM DAN KEGIATAN

x xx xx Program Pengelolaan Pertamanan

x xx xx xxx Pengadaan lahan ruang terbuka hijau taman x xx xx xxx Pembangunan ruang terbuka hijau taman x xx xx xxx Pemeliharaan ruang terbuka hijau taman x xx xx xxx Penataan ruang terbuka hijau taman

x xx xx xxx Pengadaan lahan ruang terbuka hijau makam x xx xx xxx Pembangunan ruang terbuka hijau makam

x xx xx xxx Pengadaan sarana prasarana pelayanan pemakaman x xx xx xxx dst ………

Sumber: Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor xx tahun 2017

(16)

18

Merupakan daftar program dan kegiatan yang diperuntukan bagi Kelurahan, Kecamatan. Daftar program dan kegiatan ini mengikat pada arah kebijakan, program, indikator dan target serta standardisasi kegiatan yang menunjang berfungsinya kegiatan pelayanan di Kelurahan dan Kecamatan. Salah satu contoh program dan kegiatan kewilayahan yang tercantum dalam Lampiran Keputusan Gubernur Nomor xx Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.5 Daftar Program dan Kegiatan Kewilayahan

KODE PROGRAM DAN KEGIATAN

x xx xx Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Kota Administrasi Jakarta Pusat

x xx xx xxx Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Kecamatan x xx xx xxx Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Kecamatan x xx xx xxx Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas Kecamatan x xx xx xxx Pemeliharaan KDO Kecamatan

x xx xx xxx Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tingkat Kecamatan

x xx xx xxx Penyelenggaraan Ketertiban Umum Tingkat Kecamatan

x xx xx xxx Pelaksanaan Kewaspadaan Dini Masyarakat Tingkat Kecamatan x xx xx xxx dst ………

Sumber: Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor xx tahun 2017

1.3.3.2

Penggunaan Sistem Informasi

(17)

19

Pemerintahan Daerah yang menjadi acuan rumusan Rencana Kerja SKPD/UKPD Tahun 2017.

Gambar 1.1 Sistem Informasi e-Musrenbang

Sumber: Situs e-Musrenbang http://musrenbang.jakarta.go.id

Gambar 1.2 e-Planning pada Sistem Informasi e-Bugeting

Sumber: Situs e-Musrenbang http://musrenbang.jakarta.go.id

(18)

20

Tahapan penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:

(1)

Pelaksanaan Rembuk RW

Rembuk RW dilakukan untuk menjaring aspirasi masyarakat berdasarkan standardisasi usulan kegiatan Rembuk RW pada 2.726 RW yang ada di Provinsi DKI Jakarta;

(2)

Penyusunan Pra Rancangan Awal RKPD tingkat Kelurahan dan Kecamatan Dokumen tersebut memuat hasil rembuk RW, arah kebijakan pembangunan kelurahan, dan program dan prioritas kelurahan serta kecamatan sesuai dengan kewenangan yang diberikan, yang mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu;

(3)

Pelaksanaan Musrenbang Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan

Dilaksanakan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap usulan prioritas rencana kegiatan pembangunan pada 267 kelurahan dan 44 kecamatan yang akan dilaksanakan tahun 2018. Selain itu serta dilakukan validasi usulan kegiatan Hasil Rembuk RW;

(4)

Penyusunan Rancangan Awal RKPD

yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dasar dalam penajaman Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD/UKPD;

(5)

Pelaksanaan Musrenbang Kota dan Kabupaten

Dilaksanakan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap usulan prioritas rencana kegiatan pembangunan pada 5 wilayah Kota dan 1 Kabupaten yang akan dilaksanakan tahun 2018. Selain itu serta dilakukan validasi usulan kegiatan Hasil Rembuk RW yang akan diserap melalui UKPD Kota/Kabupaten, pembahasan awal Renja UKPD melalui rangkaian Forum UKPD yang selanjutnya akan menjadi dasar bagi pembahasan pada forum SKPD;

(19)

21

Dilaksanakan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap usulan bagi rancangan RKPD;

(7)

Perumusan dan penetapan RKPD tahun 2018

Perumusan dan penetapan RKPD 2018 dilakukan melalui proses yang komprehensif dengan melibatkan pemangku kepentingan dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu, sesuai dengan pasal 6 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dan pasal 7 Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011, proses penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 ini dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu teknokratis, partisipatif, politis, serta top-down dan bottom - up. RKPD Tahun 2018 juga diharapkan dapat memenuhi aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui berbagai forum dialog dan diskusi, dan menjadi pedoman bagi seluruh SKPD/UKPD dalam penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan; menjamin konsistensi perencanaan pembangunan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, dan antara Pemerintah Daerah dengan pelaku pembangunan lainnya.

1.4.1 Pendekatan Teknokratis

Pendekatan teknokratis adalah proses pendekatan yang mengedepankan penggunaan metoda dan kerangka berpikir ilmiah dan sistematik dalam melakukan analisis masalah. Penggunaan metoda dan kerangka berpikir ilmiah dan sistematik dalam melakukan analisis masalah, menyusun perkiraan ekonomi makro dan menyusun rencana program dan kegiatan pembangunan merupakan prinsip pendekatan teknokratis yang dikedepankan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018.

(20)

22

1.4.2 Pendekatan Partisipatif

Pendekatan partisipastif dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 dilakukan dengan mengembangkan forum konsultasi publik yang melibatkan tokoh masyarakat, organisasi masyarakat dan anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dalam menjaring masukan dalam perumusan masalah dan prioritas pembangunan daerah tahun 2018. Forum tersebut dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu melalui forum-forum yang terintegrasi dengan proses Musrenbang dan pelaksanaan forum konsultasi publik secara mandiri. Selain itu, konsultasi publik juga dilakukan secara on-line melalui situs konsultasi publik RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 pada http://rkpd.jakarta.go.id

1.4.3 Pendekatan Politik

Pendekatan politis dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku dengan cara mengedepankan kehendak dan kepentingan rakyat pemilih yang sudah memberikan hak pilihnya kepada organisasi politik dan Kepala Daerah berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan. Pelibatan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta dalam proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang), mulai dari Rembuk Rukun Warga (RW), Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Musrenbang Kota/Kabupaten dan Musrenbang Provinsi, serta penelaahan atas hasil reses DPRD Provinsi DKI Jakarta yang telah diparipurnakan merupakan bentuk pendekatan politis yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018.

1.4.4 Pendekatan Top-Down/Bottom-Up

(21)

23

Dalam sinkronisasi perencanaan dengan kebijakan pembangunan nasional, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan koordinasi dengan Kementerian /Lembaga Pemerintah non Kementerian terkait serta pengusulan, baik kegiatan prioritas nasional yang berlokasi di Provinsi DKI Jakarta maupun usulan yang merupakan prioritas daerah untuk diusulkan pendanaannya ke Pemerintah Pusat.

Sedangkan penerapan kebijakan dalam menyerap usulan yang diperoleh melalui proses secara berjenjang melalui forum Rembuk RW, Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Musrebang Kota/Kabupaten, dan Musrenbang Provinsi merupakan pendekatan bottom-up yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyusun RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018.

Secara keseluruhan, penyusunan Rencana Program Dan Kegiatan Prioritas Daerah pada RKPD 2018 melalui proses Teknokratik, partisipatif, politik, top down -

bottom up sehingga diharapkan diperoleh hasil yang akuntabel dan bermanfaat bagi

seluruh masyarakat Jakarta. Dengan demikian kegiatan yang akan dilakukan oleh SKPD/UKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bisa menjawab kebutuhan masyarakat dan tepat sasaran.

1.5. Maksud dan Tujuan

Dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi DKI Jakarta yang memuat arah kebijakan, sasaran, prioritas dan program pembangunan serta kegiatan yang bersifat terukur, terpadu, berorientasi pada pendekatan fungsi pembangunan dan berkelanjutan.

Tujuan penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

(22)

24

(2)

Menjadi pedoman dalam penyusunan rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA), rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018;

(3)

Menetapkan program prioritas untuk masing-masing urusan pemerintahan dalam rangka pencapaian target Perjanjian Kinerja.

(4)

Memperkuat koordinasi, integrasi, sinergi dan sinkronisasi pembangunan baik antar SKPD/UKPD, dan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat;

(5)

Memberikan jaminan kepastian kebijakan sebagai komitmen Pemerintah dalam penyelenggaran urusan Pemerintahan;

(6)

Menyediakan tolak ukur untuk menilai dan mengevaluasi kinerja setiap SKPD/UKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta; serta menyusun Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD);

(7)

Menciptakan iklim pemerintahan yang partisipastif, responsif, dan kondusif dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan;

(8)

Menggerakan dan mengarahkan seluruh pemangku kepentingan, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan Provinsi DKI Jakarta;

(9)

Menjadi acuan dalam pengembangan kerjasama dan kemitraan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pelaku usaha swasta dan masyarakat; dan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pemerintah daerah lainnya.

(10)

Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

1.6. Sistematika Dokumen RKPD

(23)

25 BAB I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang, tahapan penyusunan, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen RKPD dengan dokumen rencana pembangunan daerah lainnya, maksud dan tujuan sistematika dokumen, maksud dan tujuan penyusunan RKPD yang mencakup :

(1) Latar Belakang;

(2) Tahapan Penyusunan; (3) Dasar Hukum;

(4) Hubungan RKPD dan Dokumen Perencanaan Lainnya; (5) Maksud dan Tujuan penyusunan RKPD, serta

(6) Sistematika Dokumen RKPD.

BAB II : Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan

Bab ini menguraikan gambaran umum kondisi daerah, hasil evaluasi RKPD, dan permasalahan pembangunan daerah

BAB III : Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Bab ini menerangkan tentang kondisi ekonomi Tahun 2016 dan perkiraan tahun berjalan (Tahun 2017), yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah dalam mendanai pembangunan daerah Tahun 2018 yang memuat :

(1) Arah Kebijakan Ekonomi Daerah (2) Arah Kebijakan Keuangan Daerah

BAB IV : Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah,

Bab ini menjelaskan tentang prioritas dan sasaran pembangunan

daerah Tahun 2018

BAB V : Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah

Dalam Bab ini disajikan rencana program pemerintahan daerah dalam Tahun 2018

BAB VI : Penutup

(24)

26

Gambar

Tabel 1.1 Prioritas Nasional dan Program Prioritas Nasional Tahun 2018
Tabel 1.2 Daftar Program dan Kegiatan Penunjang Urusan Pemerintahan
Tabel 1.4 Daftar Program dan Kegiatan Urusan Pemerintahan Pilihan
Tabel 1.5 Daftar Program dan Kegiatan Kewilayahan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Buna göre, Evâsıt-ı Şehr-i Cumâdelâhire sene 1008 (Aralık 1599) de, ansızın halk arasında bir haber olarak isyan ile ihanet eden Hüseyin Paşa’nın yaralı olarak ele

Pada bagian bawah billboard ditampilkan alamat Dinas Pariwisata Kabupaten Gresik beserta lambang Kabupaten Gresik pada sisi kiri bawah sementara pada sisi kanan bawah

Teori biologi Disebut juga teori Abiogenesis pelopornya seorang ahli filsafat zaman Yunani Kuno Aristoteles (384-322 SM) yang berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi begitu

Lupus Eritemateus Sistemik (SLE) adalah suatu penyakit autoimun yang kronik yang mempunyai latar belakang kelainan multigenik dan tercetus karena berinteraksi dengan faktor luar

Produk bahan aja yang digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman konsep, aplikasi teknologi, serta mencapai hasil yang optimal dalam proses

Jika melihat cakupannya yang begitu luas dengan memasukkan “Anggota Masyarakat” sebagai pihak yang berhak mengadu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaiakan tugas akhir yang berjudul

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018 merupakan tindak lanjut dari Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten