BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja (adolescence) merupakan masa perkembangan transisi antara masa anak menuju masa dewasa yang mencangkup perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional yang akan mempengaruhi perkembangan dirinya ke masa hadapan.1 Masa remaja ini merupakan masa yang sangat rentan menghadapi masalah psikososial. Salah satu diantaranya, aspek sosial yang sering dilakukan oleh remaja zaman ini adalah merokok.2
Pada tahun 1995 sampai dengan 2011 terjadi peningkatan prevelensi merokok dari 27% menjadi 36,1%. Jumlah konsumsi rokok di Indonesia juga meningkat dari 30 miliar batang rokok pada tahun 1970 menjadi 260 miliar batang rokok pada tahun 2009 serta pada tahun 2011 menjadi 270 miliar batang rokok.3
Menurut laporan World Health Organisation (WHO), tembakau adalah salah satu ancaman terbesar kesehatan masyarakat dunia yang pernah dihadapi, membunuh sekitar 6 juta orang per tahun. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi lebih besar dari 8 juta kematian pada tahun 2030. Lebih dari 5 kematian adalah hasil dari perokok pasif sementara lebih dari 600 000 adalah hasil dari non-perokok yang terpapar non-perokok aktif. Hampir 80% dari lebih dari 1 milyar perokok di seluruh dunia yang tinggal dinegara berpendapatan rendah mempunyai beban penyakit yang berat dan juga dapat mengakibatkan kematian.4,5
Jumlah penduduk Indonesia adalah 237 600 000.Indonesia merupakan produsen terbesar kelima rokok. Prevalensi merokok di Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas meningkat dari 34,2% di tahun 2007 ke 34,7% pada tahun 2010, dan menjadi 36,3% pada tahun 2013. Persentase memulai dan menggunakan rokok dalam setiap kelompok usia adalah : 5-9 tahun sebanyak 0,7%, 10-14 tahun sebanyak 9,5%, 15-19 tahun sebanyak 50,3%, 20-24 tahun sebanyak 26,7%, 25-29 tahun sebanyak 7,6% dan lebih dari 30 tahun sebanyak 5,2%.4
Faktor utama yang memperkenalkan remaja untuk merokok adalah faktor lingkungan seperti orang tua, iklan dan teman sebaya yang mendorong remaja untuk merokok. Aktivitas merokok di sekitar lingkungan remaja menstimulasi untuk mencoba merokok agar remaja dapat diterima dalam lingkungan mereka.6 Pada era ini, bagi mereka yang hidup di desa umumnya sudah mengenal rokok. Bagi sebagian orang merokok tidak dapat meninggalkankan kebiasaan merokok begitu saja dalam kehidupan sehari-hari mereka karena rokok sudah menjadi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, tanpa alasan yang jelas seseorang akan merokok sudah menjadi budaya masyarakat pada era ini.6
Pada asap rokok dijumpai zat radikal bebas. Sedangkan, proses metabolisme normal pada tubuh juga akan memproduksi partikel kecil dengan tenaga besar yang disebut radikal bebas. Radikal bebas yang berlebihanpadatubuh dapat menggangu produksi DNA, produksi prostaglandin, lapisan lipid pada dinding sel, dapat mempengaruhi pembuluh darah.7
Berdasarkan penjelasan di ataspeneliti tertarik untuk menilai Bagaimana Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK-USU) pada Stambuk 2013-2015 Terhadap Bahaya Radikal Bebas Yang Terdapat Dalam Rokok.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Mahasiswa FK-USU pada Stambuk 2013-2015 Terhadap Bahaya Radikal Bebas Yang Terdapat Dalam Rokok?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswaFK-USU pada stambuk 2013-2015 terhadap bahaya radikal bebas yang terdapat dalam rokok.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa FK-USU pada stambuk 2013-2015 terhadap penyakit yang ditimbulkan oleh berbagai jenis radikal bebas.
2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa FK-USU pada stambuk 2013-2015 terhadap jenis-jenis radikal bebas.
3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa FK-USU pada stambuk 2013-2015 tentang bahaya radikal bebas terhadap kesehatan tubuh.
1.4 Manfaat Penelitian
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat :
1. MahasiswaFK-USU mendapat informasi terhadap bahayanya merokok sehingga diharapkan ada kebaikan di masa hadapan mereka dalam hal perilaku merokok seperti pencegahan atau penurunan konsumsi merokok.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat dunia kedokteran dan ilmu kesehatan mengenai berbagai jenis bahan kimia dan radikal bebas dalam rokok.
3. Meningkatkan pengetahuan peneliti sehubungan dengan proses terjadinya berbagai jenis radikal bebas.
4. Meningkat pengetahuan peneliti terhadap peran radikal bebas dalam menyebab penyakit.
5. Sebagai suatu proses belajar, pengalaman dan kompetensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan penulisan skripsi.