• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakterisasi Dan Analisa Nutrisi Edible Film Dari Campuran Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata) Dengan Tepung Tapioka, Kitosan Dan Gliserin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakterisasi Dan Analisa Nutrisi Edible Film Dari Campuran Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata) Dengan Tepung Tapioka, Kitosan Dan Gliserin"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sirsak (Annona muricata)

Sirsak (Annona muricata) Bukanlah tumbuhan asli Indonesia, namun iklim tropis

yang dimiliki Indonesia menjadikan sirsak dapat tumbuh dan berkembang di berbagai

provinsi di Indonesia. Secara komersial sirsak diolah menjadi panganan seperti jus, sari buah,

sirup ,selai dan dodol. Buah sirsak mengandung zat-zat atau senyawa yang dapat memberikan

berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh manusia(Astika.A.,2013).

Seiring berjalannya waktu serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,

maka tanaman sirsak saat ini sudah terbukti merupakan tanaman multiguna. Tidak hanya

buahnya yang bermanfaat dan enak dikonsumsi, tetapi daun sirsak pun berkhasiat sebagai

obat. Sudah dilaporkan bahwa peneliti-peneliti di Amerika Serikat telah menemukan senyawa

acetogenin pada daun sirsak yang berfungsi 10.000 kali lipat dari pada obat kanker yaitu

Adriamycin. Senyawa ini mampu menghambat produksi energy ATP didalam sel kanker.

Sehingga efeknya terjadi pembelahan sel kanker akan terganggu(Herliana,2011).

(2)

2.1.1 Taksonomi dan Morfologi Sirsak

Tanaman sirsak termasuk tanaman tahunan dengan sistematika sebagai berikut

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Class : Dicotyledonae

Ordo : Polycarpiceae

Famili : Annonaceae

Genus : Annona

Species : Annona muricata

Pohon buah sirsak ini memiliki model Troll, ketinggian mencapai 8-10 meter, dan

diameter batang 10-30 cm. Daunnya berbentuk bulat telur terbalik, berwarna hijau muda

sampai hijau tua, ujung daun meruncing, pinggiran rata dan permukaan daun mengkilap.

Bunganya merupakan bunga tunggal dalam satu bunga terdapat banyak putik sehingga

dinamakan bunga berpistil majemuk.Bunga keluar dari ketiak daun, cabang, ranting dan

pohon. Buahnya merupakan buah sejati berganda yakni buah yang berasal dari satu bunga

dengan banyak bakal buah tetapi membentuk satu buah. Buahnya memiliki duri sisik halus.

Apabila telah tua daging buah berwarna putih, lembek dan berserat dengan banyak biji

berwarna coklat kehitaman. Bijinya berwarna coklat agak kehitaman dan keras(Radi.J.,1997).

2.1.2 Kandungan

Senyawa aktif yang terdapat didalam tanaman buah sirsak yaitu

• Akarnya mengandung alkaloid, saponin, steroid atau triterpenoid dan asetogenin.

• Buahnya mengandung protein, lemak, hidratarang, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B dan vitamin C.

• Daun dan batang mengandung tanin, fitosterol, ca-oksalat dan alkaloid murisine.

Daun mengandung turunan senyawa sesquiterpen seperti β-elemene,

isocaryophyllene, β-caryophyllene, α-humulene, γ-muurolene, OC-selinene, α

(3)

2.1.3 Khasiat

Khasiat daun sirsak adalah mampu mencegah semua kanker dan tumor, bahkan sudah

terkena kanker pun dapat diobati dengan daun sirsak. Proses pengobatannya mirip kemo tapi

lebih bagus daripada kemo. Proses kemoterapi mungkin masih menyisakan sisa-sisa

kankernya, tapi daun sirsak mampu membabat habis.

Penelitian telah membuktikan daun sirsak dan buahnya ini bisa :

• Daun sirsak mampu mematikan sel kanker dan tumor secara efektif, terutama sel kanker :prostat, pancreas, dan paru-paru. Dapat menyerang sel kanker dengan aman

dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti

yang terjadi pada kemoterapi.

• Daun sirsak melindungi pada system kekebalan tubuh serta mencegah dari infeksi yang dapat mematikan. Energi meningkat serta penampilan fisik membaik.

• Secara efektif zat dalam daun sirsak dapat memilih target dan membunuh sel jahatdari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker usus besar, payudara, prostat,

paru-paru dan pancreas.

• Dayakerjanya 10.000 x lebih kuat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamycin dan kemoterapi yang biasa digunakan.

• Tidak seperti kemoterapi, daun sirsak ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan tidak akan membahayakan atau membunuh sel-sel sehat.

Selain dikenal sebagai ramuan herbal yang mampu mencegah perkembangan sel

kanker, disamping itu, daun dengan permukaan halus itu juga memiliki manfaat melancarkan

peredaran darah dan mengobati darah tinggi atau hipertensi.

Daun sirsak tidak kalah dengan pengobatan modern. Manfaatnya untuk kesehatan

semakin dirasakan ketika olahan daun sirsak dikonsumsi secara teratur. Terlebih kandungan

alami yang ada pada daunnya berupa kalium atau potassium berperan mengatur tekanan

darah.

Sama dengan bahan alami lainnya yang berperan untuk kesehatan, daun sirsak

memiliki kandungan antioksidan untuk melawan radikal bebas. Anti oksidan itu diketahui

(4)

darah. Penggunaan alami daun sirsak untuk menormalkan tekanan darah tinggi sudah

dilakukan banyak orang.

Manfaat dan efek samping dari suplemen herbal daun sirsak, saat ini masih terus

dipelajari dan diuji. Beberapa penelitian telah menunjukkan efektivitas dan potensi efek yang

positif. Disisi lain sirsak kadang-kadang dapat menyebabkan kantuk atau

relaksasi(Astika.A.,2013).

2.1.4 Daun sirsak sebagai Penghancur Kanker

Annona acetogenins atau yang dikenal dengan acetogenins merupakan kumpulan

senyawa aktif didalam daun sirsak yang berpotensi sebagai senyawa sitotoksik bermanfaat

bagi kesehatan. Sejak berabad-abad silam, daun sirsak dan bagian pohon sirsak lainnya telah

dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional.

Acetogenins adalah kumpulan senyawa aktif yang memiliki aktivitas sitotoksik

didalam tubuh dengan cara menghambat transport ATP atau energy yang digunakan oleh sel

kanker untuk berkembangbiak. Senyawa sitotoksik sendiri adalah senyawa yang dapat

bersifat toksik maupun sebagai obat untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel

kanker dan sel tumor yang ada dalam tubuh.

Keunggulan acetogenins adalah sebagai berikut :

1. Acetogenins hanya akan membunuh sel kanker yang ada didalam tubuh, sedangkan

sel normal tidak akan diserang dan akan tetap hidup.

2. Acetogenins dalam daun sirsak dapat membunuh sel kanker 10.000 kali lebih kuat

dibandingkan dengan Adriamycin (obat kemoterapi).

3. Kemoterapi dapat menimbulkan efek rasa mual, berat badan turun, rambut rontok,

sedangkan acetogenins tidak.

4. Acetogenins dapat melindungi system kekebalan tubuh dan mencegah infeksi yang

mematikan.

5. Pasien yang melakukan pengobatan menggunakan acetogenins akan merasa lebih kuat

dan lebih sehat selama proses perawatan dan penyembuhan, serta memiliki

(5)

Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan oleh wijaya(2006) dilakukan

dimulai dari mengekstraksi daun sirsak yang telah kering dan diblender dengan etanol

95% yang menghasilkan fraksi etanol,selanjutnya difraksinasi menggunakan pelarut

air dan diklorometan dengan perbandingan volume sebesar 1:1 menghasilkan fraksi

air dan diklorometana.Fraksinasi kedua menggunakan pelarut heksana dan methanol

90% dengan perbandingan volume sebesar 1:1 menghasilkan fraksi heksana dan

fraksi methanol. Fraksi ini semuanya dikonsentrasikan dengan menguapkan

pelarutnya dengan menggunakan rotary evaporator, kecuali fraksi air. Semua

perlakuan dilakukan pada suhu ruang karena annonaceous acetogenin dapat rusak

pada suhu diatas 60oC. (Wijaya, Monica 2006)

2.2 Kitosan

gambar 2.2 struktur kitosan

Kitosan merupakan produk yang dihasilkan dari kulit hewan crustacea yang

didapatkan dengan destilasi kitin .Kitosan merupakan polisakarida kationik dengan massa

molecular yang besar, kemampuan membentuk lapisan film yang baik serta aktivitas

antimikroba. Kitosan merupakan kopolimer β-(1,4)-2-asetamido D-glukosa. Kitosan mampu membentuk pelapis (coating) semipermeable yang tahan terhadap pertukaran atmosfer,

menunda pemasakan dan mengurangi laju transpirasi di dalam buah dan

makanan(Bourtoom,2008).

Dibidang industri, kitin dan kitosan berperan antara lain sebagai koagulan

polielektrolit pengolahan limbah cair, pengikat dan penyerap ion logam, mikroorganisme,

mikroalga, pewarna, residu pestisida, lemak, tanin, PCB (poliklorinasibifenil), mineral dan

asam organik, media kromatografi afinitas, gel dan pertukaran ion, penyalut berbagai serat

alami dan sintetik, pembentuk film dan membrane yang mudah terurai, meningkatkan

(6)

pangan, kitin dan kitosan digunakan antara lain untuk pencampur ransum pakan ternak,

antimikrob, anti jamur, serat bahan pangan, penstabil pembentuk gel, pembentuk tekstur,

pengental dan pengemulsi produk olahan pangan, pembawa zat aditif makan, flavor, zat gizi,

pestisida, herbisidda, virusida tanaman, dan deasidifikasi buah-buahan, sayuran dan penjernih

sari buah(Sugita,P.2009).

Kitosan larut dalam pelarut organik, HCl encer, HNO3encer, H3PO4 0.5% dan

CH3COOH 1% tetapi tidak larut dalam basa kuat dan H2SO4. Dalam kondisi asam berair,

gugus amino (-NH2) kitosan akan menangkap H+ dari lingkungannya, sehingga gugus amino

nya terprotonasi menjadi –NH3+ . Gugus –NH3+ inilah yang menyebabkan kitosan bertindak

sebagai garam, sehingga dapat larut dalam air, analog dengan pelarutan garam dapur dalam

air(Sugita,P.2009).

Kitosan memiliki sifat unik yang dapat digunakan dalam berbagai cara serta memiliki

kegunaan yang beragam, antara lain sebagai perekat, aditif untuk kertas dan tekstil,

penjernihan air minum, serta untuk mempercepat penyembuhan luka, dan memperbaiki sifat

pengikatan warna, kitosan merupakan pengkelat yang kuat untuk ion logam transisi. Kitosan

mempunyai kemampuan untuk mengadsorpsi logam dan membentuk kompleks kitosan

(7)

Tabel 2.1. Aplikasi dan fungsi kitosan di berbagai bidang

Bidang aplikasi Fungsi

I. Pengolahan limbah - Bahan koagulasi/flokulasi untuk

limbah cair

- Penghilangan ion-ion metal dari

limbah cair

II. Pertanian - Dapat menurunkan kadar asam

sayur, buah dan ekstrak kopi

- Sebagai pupuk

- Bahan antimikrobakterial

III. Industri tekstil - Serat tekstil

- Meningkatkan ketahanan warna

IV. Bioteknologi - Bahan-bahan imobilisasi enzim

V. Klarifikasi / Penjernihan

VI. Kosmetik - Bahan untuk rambut dan kulit

VII. Biomedis - Mempercepat penyembuhan luka

- Menurunkan kadar kolesterol

VIII. Fotografi - Melindungi film dari kerusakan

(Robert,1992).

(8)

Gambar 2.3 Rumus molekul Gliserin

Gliserol (atau gliserin, gliserin) adalah senyawa poliol sederhana, tidak berwarna,

tidak berbau, dan cairan kental yang banyak digunakan dalam formulasi farmasi. Gliserol

memiliki tiga gugus hidroksil yang menyebabkan kelarutannya dalam air dan sifat

higroskopisnya.

Gliserin adalah cairan kental yang berwarna dan memiliki rasa manis. Cairan ini

memiliki titik didih tinggi dan membeku untuk pasta. Penggunaan Gliserin paling umum

adalah dalam sabun dan produk kecantikan lainnya seperti lotion. Gliserin juga terdapat

dalam bentuk nitrogliserin yaitu bahan untuk menciptakan dinamit.

Cairan ini sangat populer dalam produk kecantikan karena merupakan humectant dan

menyerap ambient air yang berguna membantu menjaga kelembaban. Tidak hanya itu,

gliserin digunakan dalam proses pembuatan sabun, dan produk sampingan. Produsen sabun

banyak mengekstrak gliserin selama proses pembuatan sabun dan cadangan untuk digunakan

dalam produk yang lebih mahal. Beberapa jumlah tetap setiap bar dari sabun, dan tambahan

dapat ditambahkan untuk menghasilkan hasil yang jelas dan kualitas pelembab ekstra. Ekstra

juga meningkatkan aspek pembersihan sabun.

Gliserin dapat dilarutkan dengan mudah menjadi alkohol dan air, tetapi tidak menjadi

minyak.Senyawa kimia murni disebut Gliserol,yang menunjukkan bahwa itu adalah alkohol.

Faktanya gliserol mudah menyerap air dari udara sekitarnya berarti gliserin yang

higroskopis. Jika beberapa adalah untuk dibiarkan di tempat terbuka, maka akan menyerap air

dari udara sekitarnya hingga cairan itu akhirnya air 20%. Sejumlah kecil ditempatkan pada

lidah akan menyebabkan terik, karena dehidrasi. Ketika produk kecantikan yang mengandung

senyawa ini digunakan pada kulit yang baik pelembap, dapat membantu menjaga kelembaban

yang masuk.

Gliserin yang merupakan produk samping dari industri oleokimia yang memiliki sifat

(9)

manis. Gliserin banyak digunakan untuk farmasi, bahan makanan, kosmetik, emulsifier dan

minyak pelumas. Adapun kegunaan gliserin adalah sebagai berikut :

a. Farmasi

Gliserin banyak digunakan sebagai salep, obat batuk, pembuatan multi vitamin, vaksin, obat

infeksi, stimulan jantung, antiseptik, pencuci mulut, pasta gigi.

b. Bahan makanan

Gliserin digunakan sebagai ekstrak buah seperti vanili, kopi, koumarin. Gliserin juga

digunakan untuk minuman berkarbonat, pembuatan keju, permen jeli.

c. Kosmetik

Gliserin yang memiliki sifat tidak beracun tidak menyebabkan iritasi dan tidak berwarna

digunakan untuk pelembut dan pelembab kulit, krem kulit, sabun, pembersih wajah. Gliserin

juga digunakan sebagai pelarut parfum, pewarna dan pembersih kendaraan (Minner, 1953).

2.4 Tepung Tapioka

Singkong (Manihot utilissima) disebut juga ubi kayu atau ketela pohon. Singkong

merupakan bahan baku berbagai produk industri seperti industri makanan, farmasi, tekstil dan

lain-lain. Industri makanan dari singkong cukup beragam mulai dari makanan tradisional

seperti getuk, timus, keripik, gemblong, dan berbagai jenis makanan lain yang memerlukan

proses lebih lanjut. Dalam industri makanan, pengolahan singkong, dapat digolongkan

menjadi tiga yaitu hasil fermentasi singkong (tape/peuyem), singkong yang dikeringkan

(gaplek) dan tepung singkong atau tepung tapioka

(10)

Klasifikasi singkong adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Class : Dicotyledonae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Manihot

Species : Manihot utilisima

(Prihatman,2000)

Tapioka yang dibuat dari ubi kayu mempunyai banyak kegunaan, antara lain sebagai

bahan pembantu dalam berbagai industri. Salah satu contohnya yaitu digunakan dalam

pembuatan edible film yang berfungsi sebagai matriks. Dibandingkan dengan tepung jagung,

kentang, dan gandum atau terigu, komposisi zat gizi tepung tapioka cukup baik sehingga

mengurangi kerusakan tenun (kain), juga dapat digunakan sebagai bahan bantu pewarna

putih.

Tabel 2.2 Daftar komposisi nutrisi tepung tapioka

No Kandungan zat Kadar zat

1 Air 9 gram

2 Kalori 363 kal

3 Protein 1.1 gram

4 Lemak 0.5 gram

5 Karbohidrat 88.2 gram

6 Kalsium 84 mg

7 Phospor 125 mg

8 Besi 1.0 mg

9 Vitamin B1 0.4 mg

(11)

Edible film didefinisikan sebagai suatu material berbentuk lapisan tipis yang dapat

dikonsumsi dan dapat digunakan sebagai penghalang kelembaban, oksigen dan gerakan zat

terlarut pada makanan. Edible film dapat digunakan untuk lapisan pembungkus makanan

yang atau dapat ditempatkan sebagai lapisan antara komponen makanan (Giulbert, 1986).

Edible film telah banyak menerima banyak perhatian pada beberapa tahun

belakangan ini karena keuntungannya yang lebih besar dibandingkan dengan plastik sintetik.

Keuntungannya yang paling utama adalah bahwa edible film dapat ikut dimakan bersama

dengan produk makanan yang dikemas.

Edible film dapat berfungsi sebagai agen pembawa antimikroba dan antioksidan.

dalam aplikasi yang sama edible film juga dapat digunakan di permukaan makanan untuk

mengontrol laju difusi zat pengawet dari permukaan ke bagian dalam makanan.

Fungsi dari edible film sebagai penghambat perpindahan uap air, menghambat

pertukaran gas, mencegah kehilangan aroma, mencegah perpindahan lemak, meningkatkan

karakteristik fisik, dan sebagai pembawa zat aditif. Edible film yang terbuat dari lipida dan

juga film dua lapis (bilayer) ataupun campuran yang terbuat dari lipida dan protein atau

polisakarida pada umumnya baik digunakan sebagai penghambat perpindahan uap air

dibandingkan dengan edible film yang tebuat dari protein dan polisakarida dikarenakan lebih

bersifat hidrofobik(Hui,2006).

Metode pembuatan edible film yang sering digunakan yaitu metode casting, yaitu

dengan mendispersikan bahan baku edible film, pengaturan pH larutan, pemanasan larutan,

pencetakan, pengeringan, dan pelepasan dari cetakan. Tidak ada metode standart dalam

pembuatan edible film sehingga dapat dihasilkan film dengan fungsi dan karakteristik

fisikokimia yang diinginkan akan berbeda. Namun pada umumnya dilakukan penambahan

hidrokoloid untuk membentuk struktur film yang tidak mudah hancur dan plasticizer untuk

meningkatkan elastisitas(Wahyu,2008).

2.5.1. Sifat-sifat edible film

Sifat fisik film meliputi sifat mekanik dan penghambatan. Sifat mekanik

(12)

pengolahan, sedangkan sifat penghambatan menunjukkan kemampuan film melindungi

produk yang dikemas dengan menggunakan film tersebut.

Beberapa sifat film meliputi kekuatan renggang putus, ketebalan, pemanjangan, laju

transmisi uap air, dan kelarutan film.

1. Ketebalan edible film

Ketebalan film merupakan sifat fisik yang dipengaruhi oleh konsentrasi padatan terlarut

dalam larutan film. Ketebalan film akan mempengaruhi laju transmisi uap air, gas dan

senyawa volatile.

2. Perpanjangan edible film atau elongasi

Perpanjangan edible film atau elongasi merupakan kemampuan perpanjangan bahan

saat diberikan gaya tarik. Nilai elongasi edible film menunjukkan kemampuan rentangnya.

3. Peregangan edible film atau tensile strength

Peregangan edible film merupakan kemampuan bahan dalam menahan tekanan yang

diberikan saat bahan tersebut berada dalam regangan maksimumnya. Kekuatan peregangan

menggambarkan tekanan maksimum yang dapat diterima oleh bahan atau sampel.

4. Kelarutan film

Persen kelarutan edible film adalah persen berat kering dari film yang terlarut setelah

dicelupkan di dalam air selama 24 jam.

5. Laju transmisi uap air

Laju transmisi uap air merupakan jumlah uap air yang hilang per satuan waktu dibagi

dengan luas area film. Oleh karena itu salah satu fungsi edible film adalah untuk menahan

migrasi uap air maka permeabilitasnya terhadap uap air harus serendah mungkin(Gontard,

1993).

2.6. Karakterisasi Edible Film

2.6.1. Fourier Transform Infrared (FTIR)

Spektrofotometer inframerah pada umumnya digunakan untuk menentukan gugus

fungsi suatu senyawa organik dan mengetahui informasi struktur suatu senyawa organik

(13)

Cahaya tampak terdiri dari beberapa range frekuensi elektromagnetik yang berbeda.

Radiasi inframerah juga mengandung beberapa range frekuensi tetapi tidak dapat dilihat oleh

mata. Pengukuran pada spektrum inframerah dilakukan pada daerah cahaya inframerah

tengah (mid-infrared) yaitu pada panjang gelombang 2.5-50 µm atau bilangan gelombang

4000-200 cm-1 . Energi yang dihasilkan oleh radiasi ini akan menyebabkan vibrasi atau

getaran pada molekul. Pita absorpsi inframerah sangat khas dan spesifik untuk setiap tipe

ikatan kimia atau gugus fungsi. Metoda ini sangat berguna untuk mengidentifikasi senyawa

organik dan organometalik(Sagala,2013).

FTIR telah membawa tingkat keserbagunaan yang lebih besar ke penelitian-penelitian

struktur polimer. Karena spektrum-spektrum bisa di-scan, disimpan, dan ditransformasikan

dalam hitungan detik, teknik ini memudahkan penelitian reaksi-reaksi polimer seperti

degradasi atau ikat silang. Persyaratan-persyaratan ukuran sampel yang sangat kecil

mempermudah kopling instrument FTIR dengan suatu mikroskop untuk analisis

bagian-bagian sampel polimer yang sangat terlokalisasi. Dan kemampuan untuk substraksi digital

memungkinkan seseorang untuk melahirkan spektrum-spektrum lainnya yang

tersembunyi(Steven, 2001).

2.6.2. Scanning Elektron Microcopy (SEM)

Mikroskop electron adalah sebuah mikroskop yang dapat melakukan pembesaran

objek sampai 2 juta kali. Mikroskop ini menggunakan elektrostatik dan elektromagnetik

untuk pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya.

Mikroskop electron menggunakan jauh lebih banyak energy dan radiasi elektromagnetik yang

lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya(Sagala,2013).

SEM adalah alat yang dapat membentuk bayangan permukaan spesimen secara

makroskopik. Berkas elektron dengan diameter 5-10 nm diarahkan pada spesimen interaksi

berkas elektron dengan spesimen menghasilkan beberapa fenomena yaitu hamburan balik

berkas elektron, sinar x, elektron sekunder, absorbs elektron.

Teknik SEM pada hakikatnya merupakan pemeriksaan dan analisa permukaan. Data

atau tampilan yang diperoleh adalah data dari permukaan atau dari lapisan yang tebalnya

sekitar 20 µm dari permukaan yang diperoleh merupakan gambar tofografi dengan segala

(14)

Prinsip dasar dari SEM adalah electron. Didalam SEM, digunakan sinyal electron

BSEs (Backscaterred Electrons) dan Ses (Secondary Electrons). Yang membedakan topografi

dan specimen permukan dipengaruhi oleh keluarnya intensitas sinyal electron yang

dikumpulkan berdasarkan gelombang-gelombang pemindaian(Sagala,2013).

2.7. Analisa kadar nutrisi edible film 2.7.1. Kadar air

Kadar air sangat berpengaruh terhadap mutu bahan pangan, dan hal ini merupakan

salah satu sebab mengapa di dalam pengolahan pangan air tersebut sering dikeluarkan atau

dikurangi dengan cara penguapan atau pengentalan dan pengeringan. Pengurangan air

disamping bertujuan mengawetkan juga untuk mengurangi besar dan berat bahan

pangan(Winarno, 1980).

2.7.2. Kadar abu

Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Kandungan abu

dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara pengabuannya.

Penentuan abu total dapat digunakan untuk berbagai tujuan yaitu antara lain: a. Untuk menentukan baik tidaknya suatu proses pengolahan.

Misalnya pada proses penggilingan gandum diharapkan dapat dipisahkan antara

bagian endosperm dengan kulit/katul dan lembaganya. Apabila masih banyak kulit

atau lembaga terikut dalam endosperm maka tepung gandum yang dihasilkan akan

mempunyai kadar abu yang relatif tinggi.

b. Untuk mengetahui jenis bahan yang digunakan.

Penentuan kadar abu dapat digunakan untuk memperkirakan kandungan buah yang

digunakan untuk membuat jelly. Kandungan abu juga dapat dipakai untuk

menentukan atau membedakan fruit vinegar (asli) atau sintetis.

c. Penentuan abu total sangat berguna sebagai parameter nilai gizi bahan makanan.

adanya kandungan abu yang tidak larut dalam asam yang cukup tinggi menunjukkan

adanya pasir atau kotoran yang lain.

Penentuan kadar abu adalah dengan mengoksidasi semua zat organik pada suhu yang

tinggi, yaitu sekitar 500-6000 C dan kemudian melakukan penimbangan zat yang tertinggal

(15)

Sampel yang akan diabukan ditimbang sejumlah tertentu tergantung macam

bahannya. Bahan yang mempunyai kadar air yang tinggi sebelum pengabuan harus

dikeringkan lebih dahulu. Temperatur pengabuan harus diperhatikan sungguh-sungguh

karena banyak elemen abu yang dapat menguap pada suhu yang tinggi. Lama pengabuan tiap

bahan berbeda-beda dan berkisar anatar 2-8 jam. Pengabuan dianggap selesai apabila

diperoleh sisa pengabuan yang umumnya berwarna putih abu-abu dan beratnya konstan

dengan selang waktu pengabuan 30 menit( Sudarmadji, 1992).

2.7.3. Kadar lemak

Lemak adalah sekelompok ikatatan organik yang terdiri atas unsur-unsur karbon (C),

hidrogen, (H), dan oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam pelarut lemak,

seperti petrolueum benzene, eter. Lemak di dalam bahan makanan yang memegang peranan

penting ialah disebut lemak netral atau trigliserida yang molekulnya terdiri atas satu molekul

gliserol dan tiga asam lemak.

Lemak dalam bahan makanan ditentukan dengan metode ekstraksi beruntun di dalam

alat soxhlet, mempergunakan ekstrans pelarut lemak, seperti petroleum benzene atau eter.

Bahan makanan yang akan ditentukan kadar lemaknya, dipotong-potong setelah dipisahkan

dari bagian yang tidak dimakan seperti kulit dan lainnya. Bahan makanan kemudian

dihaluskan atau dipotong kecil-kecil dan dimasukkan kedalam alat soxhlet untuk diekstraksi.

Ekstraksi dilakukan berturut-turut beberapa jam dengan dipanaskan. Setelah diperkirakan

selesai, cairan ekstrans diuapkan dan residu yang tertinggal ditimbang dengan teliti.

Persentase lemak (residu) terhadap berat jumlah asal bahan makanan yang diolah dapat

dihitung dan kadar lemak bahan makanan tersebut dinyatakan dalam gram

persen(Sediaoetama, 1985).

2.7.4. Kadar protein

Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti bahan

makronutrien lain (lemak dan karbohidrat). Protein ini berperan lebih penting dalam

pembentukan biomolekul daripada sebagai sumber energi.

Penentuan jumlah protein dalam bahan makanan umumnya dilakukan berdasarkan

penerpaan empiris, yaitu melalui penentuan kandungan N yang ada dalam bahan makanan.

penentuan protein berdasarkan jumlah N menunjukkan protein kasar karena selain protein

(16)

asam amino, amida, purin, pirimidin. Penentuan cara ini yang paling terkenal adalah cara

Kjeldhal. Analisa protein metode Kjeldhal pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahapan

yaitu proses destruksi, proses destilasi, dan tahap titrasi.

1. Tahap destruksi

Pada tahap ini sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi destruksi menjadi

unsur-unsurnya. Elemen karbon, hidrogen teroksidasi menjadi CO, CO2 dan H2O. sedangkan

nitrogennya (N) akan berubah menjadi (NH4)2SO4.

Reaksi : (C,H,N,O,S)n + H2SO4(p)→ (NH4)2SO4 + SO2↑ + CO2↑ + H2O↑

Hijau Bening

2. Tahap destilasi

Pada tahap destilasi, ammonium sulfat dipecah menjadi ammonia (NH3) dengan penambahan

NaOH sampai alkalis dan dipanaskan. Ammonia yang dibebaskan selanjutnya akan ditangkap

oleh larutan asam standar. Asam standar yang dapat dipakai adalah asam klorida atau asam

borat 4 % dalam jumlah yang berlebihan. Untuk mengetahui asam dalam keadaan berlebih,

diberi indikator tashiro. Destilasi diakhiri bila sudah semua ammonia terdestilasi sempurna

dengan ditandai destilat tidak bereaksi basa.

Reaksi : (NH4)2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2NH4OH Hijau Bening

NH4OH → NH3(g) + H2O(l)

NH3(g) → NH3(l)

2NH3(l) + 4H3BO4→ (NH4)2B4O7 + 5H2O

Larutan Biru → Larutan Hijau

3. Tahap titrasi

Apabila penampung destilat digunakan asam borat maka banyaknya asam borat yang

(17)

dengan indikator tashiro. Akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan dari hijau

menjadi ungu.

Reaksi : (NH4)2B4O7 + 2HCl → 2NH4Cl + H2B4O7 + 5H2O

Larutan Hijau → Larutan Ungu

(Sudarmadji, 1992).

2.7.5. Kadar karbohidrat

Ada beberapa cara analisis yang dapat digunakan untuk memeperkirakan kandungan

karbohidrat dalam bahan makana. Yang paling mudah adalah dengan cara perhitungan kasar

(proximate analysis) atau juga disebut Carbohydrate by Difference.

Yang dimaksud dengan proximate analysis adalah suatu analisis dimana kandungan

karbohidrat termasuk serat kasar diketahui bukan melalui analisis tetapi melalui perhitungan,

sebagai berikut:

% karbohidrat = 100 % - % ( protein + lemak + abu + air )

Perhitungan Carbohydrate by Difference adalah penentuan dalam bahan makanan

secara kasar, dan hasilnya ini biasanya dicantumkan dalam daftar komposisi bahan

makanan(Winarno, 1992).

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi

kondensasi polimer-polimernya yang tebentuk.(Sudarmadji, 1992). Dalam bahan-bahan

pangan nabati, karbohidrat merupakan komponen yang relatif tinggi kadarnya. Beberapa zat

yang termasuk golongan karbohidrat adalah gula, dekstrin, pati, selulosa, hemiselulosa,

pektin, dan beberapa karbohidrat yang lain. Unsure-unsur yang membentuk karbohidrat

hanya terdiri dari karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O), kadang-kadang juga nitrogen

Gambar

Gambar 2.1 Buah dan daun sirsak
gambar 2.2 struktur kitosan
Tabel 2.1. Aplikasi dan fungsi kitosan di berbagai bidang
Gambar 2.4 Tepung Tapioka
+2

Referensi

Dokumen terkait

In par- ticular, a coalitional game representing the network, along with an adopted so- lution concept, produce what we call a game-theoretic network centrality mea- sure, whereby

[r]

Berdasarkan beberapa pengertian dari masing-masing tokoh, dapat disimpulkan jika pola asuh yaitu suatu keseluruhan interaksi orang tua dan anak, dimana orang tua yang

Given the sparseness of evidence related to the interaction of audience education level, memory test modality, and time delay, the last research question (RQ2) asks for a comparison

Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh transaksi diproses secara akurat adalah elemen pengendalian lainnya yang penting... Pemeriksaan Independen

potensi keuntungan atau imbal hasil yang berlipat adalah bahwa nasabah akan ter-.. ekspose secara menyeluruh terhadap downside risk dari produk

Please note that the Student Agreement acknowledges that the University must manage its resources efficiently and may change the content and/or method of delivery of programmes,

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul :” Uji Antioksidan dan Uji Antibakteri pada Ekstrak Etanol buah Mengkudu (Morinda