Lampiran 1.Flow chart pelaksanaan penelitian
Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan dimensi alat
Memilih bahan
Diukur bahan yang akan digunakan
Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
a b
Pengujian alat
Layak
Analisis data Pengukuran parameter
Data
Lampiran 2. Spesifikasi alat pemarut kelapa tipe screw 1. Dimensi alat
Panjang = 66 cm
Lebar = 50 cm
Tinggi = 110cm
2. Bahan yang digunakan
Rangka = Besi UNP dan besi siku
Screw Pendorong = Stainless steel Tabung Screw =Stainless steel 3. Transmisi daya pada belt conveyor
Puli motor listrik = 2 inch Puli pada as screw = 8 inch
Sabuk-V = Tipe B-60
4. Motor listrik
Tenaga =1 HP
Lampiran 3. Data pengamatan pemarutan kelapa
Kapasitas efektif alat = Berat kelapa terparut
Waktu yang dibutuhkan(kg/jam) = 1 kg
0,0165 jam
= 60,60kg/jam
Rendemen = Berat kelapa terparut
Berat awal bahan × 100%
= 0,968 Kg
1 Kg × 100% = 96,8%
Pers.Kelapa Tidak Terparut = Berat kelapa tidak terparut
Berat awal bahan × 100%
= 0,013 kg
1 kg ×100%
= 1,3%
Pers. Kelapa parut tertiggal = Berat kelapa parut tertinggal
Berat awal bahan × 100%
= 0,017 kg
1 kg ×100%
Lampiran 4. Biaya pemakaian alat
Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp6.000.000 2. Umur ekonomi (n) = 5 tahun 3. Nilai akhir alat (S) = Rp600.000
4. Jam kerja = 8 jam/hari
5. Produksi/hari = 484,848 kg/hari 6. Biaya operator = Rp 10.000/jam 7. Biaya listrik = Rp 1051,233/jam 8. Biaya perbaikan = Rp 26,91/ jam 9. Bunga modal dan asuransi = Rp 342.000 /tahun
Lampiran 5. Biaya produksi
Perhitungan biaya produksi a. Biaya Tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun k(P-S) (Rp) (A/F, 7.5%, n) (F/P, 7.5%, n-1) Dt Nilai Mesin Tiap
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I = i(P)(n+1) 2n
= (9,5%)Rp 6.000.000 (5+1) 2(5)
= Rp342.000/tahun Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun D (Rp) I(Rp)/tahun Biaya tetap
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi = 1,2%(P-S) x jam
= 1,2%(Rp6.000.000-Rp 600.000) 2408 jam
2. Biaya listrik
Motor listrik 1 HP = 0.746 kW
Biaya listrik = 0.746 kW x Rp1.409,16/kWh Biaya listrik = Rp 1051,233/jam
3. Biaya operator
Biaya operator = Rp 10.000/jam
Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Rp 11.051,233/jam c. Biaya Pemarutan Kopra Kelapa
Biaya pokok = [BT
x+ BTT] C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Lampiran 6.Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
S = FC + P SP – VC
Keterangan :
S = sales variabel (produksi) (Kg) FC = fix cash (biaya tetap) per tahun (Rp)
P = profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas. SP = selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp)
VC = variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp)
Biaya tidak tetap (VC) = Rp 11.051,233/jam (1 jam = 60,60 kg) = Rp182,363/kg
Penerimaan setiap produksi (SP) = Rp2.000/kg
SP-VC = Rp 1817,637
Tahun Biaya Tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun)
1 1.271.880 699,744
2 1.341.621 738,113
3 1.416.616 779,372
4 1.497.236 823,727
Lampiran 7.Net present value
Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto) pada waktu sekarang (present).Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi.
NPV = PWB – PWC Keterangan :
PWB = present worth of benefit PWC = present worth of cost
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode NPV, yaitu:
NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan Investasi = Rp6.000.000
Nilai akhir = Rp 600.000 Suku bunga bank = Rp 7.5% Suku bunga coba-coba = Rp 10%
Umur alat = 5 tahun
Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp 249.429.600/tahun
Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan = Rp 249.429.600 x 4,04645 = Rp 1.009.304.404,920 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 7.5%,5)
= Rp 600.000 x 0,6968 = Rp 418.080
Jumlah CIF = Rp 1.009.304.404,920 + Rp 418.080 = Rp 1.009.722.484,92
1. Investasi = Rp 6.000.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 7.5%,n) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 7.5%, n) Pembiayaan (Rp)
1 24.213.132,62 0.9302 22.164.872,62
2 24.278.805,32 0.8654 20.672.381,64
3 24.349.380,78 0.8050 19.281.160,13
4 24.425.282,69 0.7489 17.989.060,42
5 24.506.995,27 0.6968 16.789.247,66
Total 96.896.722,46
Jumlah COF = Rp 6.000.000 + Rp96.896.722,46 = Rp102.896.722,46
NPV 7.5% = CIF – COF
= Rp1.009.722.484,92 – Rp102.896.722,46 = Rp906.825.762,46
Lampiran 8. Internal rate of return
Internal Rate of Return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0.
IRR = q% + X
X - Y× (q% - p%)
Keterangan :
p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba ( > dari p) = Rp 249.429.600x 3,7908 = Rp945.537.727,68
2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 10%,5) = Rp 600.000 x 0,6209
= Rp372.540
Jumlah CIF = Rp945.537.727,68+ Rp372.540 = Rp945.165.187,68
Cash out flow 10 %
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 10%, 5) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 10%, n) Pembiayaan (Rp)
1 24.213.132,62 0,9091 21.662.100,30
2 24.278.805,32 0,8264 19.740.762,87
3 24.349.380,78 0,7513 17.994.951,06
4 24.425.282,69 0,6830 16.406.099,97
5 24.506.995,27 0,6209 14.960.453,32
Total 90.764.367,51
Jumlah COF = Rp 6.000.000+ Rp 90.764.367,51 = Rp 96.764.367,51
NPV 10 % = CIF – COF
= Rp945.165.187,68– Rp 96.764.367,51 = Rp 848.400.820,17
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus: IRR = q% + X
X - Y× (q% - p%)
= 10% + Rp 945.165.187,68
Rp945.165.187,68 – Rp 848.400.820,17 × (10% - 7.5%) = 10% + (9,76 × 2,5 %)
Lampiran 9. Gambar Bahan (Kopra)
Kopra Kelapa Sebelum Diparut
Lampiran 10. Gambar Alat Pemarut Kelapa Tipe Screw
Tampak Depan
Tampak Samping
Mata Pemarut