• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Alat Kelapa Parutan Kering (Desiccated Coconut)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Rancang Bangun Alat Kelapa Parutan Kering (Desiccated Coconut)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah Kelapa

Dengan mengamati pembudidayaan tanaman di daerah-daerah

berperadaban tertua di dunia, dimana di Philipina dan Srilanka telah dikenal sejak

300 tahun sebelum Masehi dan di India telah pula dikenal sejak 3000 tahun yang

lalu, maka diperkirakan bahwa kelapa pasti berasal dari daerah tropis sekitarnya.

Pada akhirnya para peneliti berkesimpulan bahwa kelapa berasal dari kawasan

yang sekarang kita kenal sebagai Malaysia-Indonesia. Dari kawasan inilah, baik

arus laut maupun perantaraan manusia, kelapa menyebar ke daerah-daerah lain

(Suhardiyono, 1988).

Ada 3 teori menyatakan tentang daerah asal tanaman kelapa. Teori

pertama memperkirakan bahwa kelapa adalah salah satu anggota genus Cocos

seperti yang tumbuh di Amerika, dan daerah asalnya adalah lembah-lembah

Andes di Columbia, Amerika Serikat. Dari sinilah pada zaman prasejarah kelapa

menyebar dibawa oleh penjelajah-penjelajah di kawasan Pasifik. Teori kedua

beranggapan bahwa kelapa berasal dari daerah pantai kawasan Amerika Tengah,

dimana dengan perantaraan arus lautan terbawa dan menyebar ke pulau-pulau

Samudera Pasifik. Teori ketiga menyatakan bahwa daerah asal kelapa adalah

suatu kawasan di Asia Selatan atau Malaysia atau mungkin Pasifik Barat.

Berlawanan dengan teori kedua, menurut teori ketiga ini dari kawasan terakhir

itulah kelapa menyebar ke pantai-pantai barat benua Amerika, terutama pada

(2)

Botani Kelapa

Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, maka kelapa bisa digolongkan sebagai:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Palmales

Famili : Palmae

Genus : Cocos

Species : Cocos nucifera

Penggolongan varietas kelapa umumnya berdasarkan perbedaan-perbedaan

umur pohon mulai berbuah, bentuk dan ukuran buah, warna buah serta sifat-sifat

khusus yang lain (Suhardiman, 1999).

Kondisi Perkelapaan di Indonesia

Kelapa telah ditanam hampir di seluruh Indonesia dan luas arealnya terus

meningkat. Namun yang menjadi sentral produksinya adalah Aceh, Sumatera

Utara, Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, NTT, dan Maluku. Dari seluruh luas areal

perkebunan kelapa, sekitar 97,4 % dikelola oleh perkebunan rakyat yang

melibatkan sekitar 3,1 juta keluarga petani, sisanya sebanyak 2,1 % dikelola

perkebunan besar swasta dan 0,5 % dikelola perkebunan besar negara. Meskipun

Indonesia memiliki areal kebun kelapa yang paling luas, tetapi produksinya hanya

(3)

Menurut Badan Pemusatan Statistik (BPS) Sumatera Utara perkembangan

luas areal tanaman kelapa di Sumatera Utara terus meningkat dari tahun ketahun.

Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Luas tanaman dan produksi kelapa tanaman perkebunan rakyat Sumatera Utara tahun 2011

Sumatera Utara

Sumber/Source : Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara/Plantation Office of Sumatera Utara Province

Kelapa Parutan Kering

Kelapa parut kering (dessicated coconut) merupakan salah satu pemanfaatan buah kelapa, dimana buah kelapa dipotong-potong atau diparut

kecil-kecil dan dikeringkan segera dengan warna tetap putih (Buda, 1981).

Sebenarnya produk kelapa parut kering sudah lama diggunakan oleh konsumsen

di Indonesia. Mengingat Indonesia memiliki sumber daya tanaman kelapa yang

melimpah, maka produk kelapa parut kering akan menjadi peluang bagi

pengembangan agroindustri kelapa.

Tahapan-tahapan pengolahan desiccated coconut (DCN) secara lengkap

(4)

1. Seleksi awal buah kelapa

Kelapa yang hendak dijadikan DCN adalah kelapa butiran dalam keadaan

pecah, berkecambah atau kelapa kurang masak, dipisahkan dan kelapa butiran

terpilih dimasukkaan kedalam bin penyimpanan yang beraerasi baik.

2. Pengupasan tempurung

Kelapa butiran dipecah tempurungnya, menggunakan alat pemecah tanpa

memecah daging buahnya. Daging buah kelapa yang pecah akan menggangu

proses pengupasan testa.

3. Pengupasan testa

Setelah testa dikupas, daging buah kelapa dipecah untuk memisahkan air

buahnya. Daging buah dipotong-potong kecil, dicuci dan direndam dalam air

mengalir.

4. Pasturiasi

Daging buah kelapa dipanaskan dengan uap pada temperatur 70 derajat-80

derajat celcius selama 8-10 menit atau dimasukkan kedalam air mendidih selama

15 menit.

5. Stabilisasi

Potongan-potongan kecil daging buah kelapa yang telah dipasturisasi,

selanjutnya direndam di dalam larutan sulfit dioksida (SO2).

6. Pemarutan

Potongan-potongan kecil buah kelapa dimasukkan ke dalam mesin

pemarut untuk memperoleh bentuk yang diinginkan. Untuk pemotongan sangat

(5)

atau mesin pemarut (grater machine), sedangakan jika diinginkan DCN berupa

berbentuk butiran disebut desintegrater.

7. Pengeringan

Kadar air daging buah kelapa dikeringkan sampai 3%. Pengeringan

dilakukan pada temperatur 60-70 derajat celcius selama 20-45 menit.

8. Klasifikasi mutu

DCN dipisahkan menurut klasifikasi mutu berdasarkan ukurannya yaitu,

sangat halus (ekstra fine), halus (fine), sedang, kasar.

9. Pembungkusan

Pembungkusan dilakukan dengan kantong pembungkus dengan berat yang

diinginkan dan tidak diperkenankan mencampur berbagai mutu DCN dalam 1

pembungkus. Pembungkusan kelapa parut kering disesuaikan denganklasifikasi

mutu. (Suhardiyono,1987)

Woodroof (1979) mengatakan bahwa kelapa parutan kering digunakan

untuk membuat kue, biskuit, puding, permen, eskrim dan produk-produk pangan

lainnya. Kelapa parut kering dapat ditambah air, kemudian dipres untuk

mendapatkan santan yang digunakan untuk memasak. Kelapa parut kering

merupakan bahan yang berkadar air rendah (maksimal 3%) sehingga dapat

disimpan lama.

Peranan Mekanisasi Pertanian

Ilmu mekanisasi pertanian di Indonesia telah dipraktekkan atau

dilaksanakan untuk mendukung berbagai usaha pembangunan pertanian terutama

di bidang usaha swasembada pangan. Dengan mempertimbangkan aspek

(6)

mekanisasi pertanian di Indonesia dilaksanakan melalui sistem pengembangan

selektif. Sistem mekanisasi pertanian selektif adalah usaha memperkenalkan,

mengembangkan, dan membina pemakaian jenis atau kelompok jenis alat dan

mesin pertanian yang serasi atau yang sesuai dengan keadaan wilayah setempat

(Hardjosentono, dkk., 1996).

Peranan mekanisasi pertanian dalam pembangunan pertanian di Indonesia

adalah:

1. Mempertinggi efisiensi tenaga manusia

2. Meningkatkan derajat dan taraf hidup petani

3. Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas serta kapasitas produksi

pertanian

4. Memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani, yaitu dari tipe pertanian

untuk kebutuhan keluarga (subsistence farming) menjadi tipe pertanian perusahaan (commercial farming)

5. Mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari bersifat agraris

menjadi bersifat industri

(Hardjosentono, dkk, 1996).

Elemen Alat

Motor Listrik

Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi

mekanis. Misalnya mesin pembangkit tenaga listrik maka dapat memutar motor

(7)

menggiling padi menjadi beras, untuk pompa irigasi untuk pertanian, untuk kipas

angin serta mesin pendingin (Djoekardi, 1996).

Motor listrik mempunyai keuntungan yakni dapat dihidupkan dengan

hanya memutar saklar, suara dan getaran tidak menjadi gangguan, udara tidak ada

yang dihisap juga tidak ada gas buang dan pada motor DC mempunyai daya besar

pada putaran rendah dan pada motor AC menggunakan sumber daya umum yang

tidak mudah mengubah putarannya. Namun motor listrik memiliki kekurangan

yakni, motor listrik ini membutuhkan sumber daya, kabel harus dapat

dihubungkan dengan stop kontak, dengan demikian tempat penggunannya sangat

terbatas oleh panjang kabel, kalau dipergunakan baterai sebagai sumber daya

maka beratnya akan menjadi besar, secara umum biaya listrik motor listrik ini

lebih tinggi daripada harga bahan bakar minyak dan untuk menghasilkan daya

yang sama dihasilkan oleh sebuah motor pembakara, maka motor listrik akan

lebih berat (Soenarta, 2002).

Tenaga listrik merupakan ubahan dari tenaga lain. Tenaga listrik melalui

motor listrik dapat menghasilkan tenaga mekanik lainnya. Keuntungan

penggunaan tenaga listrik melalui motor listrik antara lain motor listrik

konstruksinya sederhana dan kompak, pengambilan tenaga listrik mudah,

membutuhkan pemeliharaan dan perawatan yang sederhana, cara

pengoperasiannya sangat mudah yaitu hanya dengan memutar kontak, tidak

menimbulkan suara, menghasilkan tenaga yang halus dan seragam dan dapat

(8)

Puli (Pulley)

Pulley sabuk dibuat dari besi-cor atau dari baja. Pulley kayu tidak banyak lagi dijumpai. Untuk konstruksi ringan diterapkan pulley dari paduan aluminium.

Pulley sabuk baja terutama cocok untuk kecepatan sabuk yang tinggi (di atas 35 m/det) (Stolk dan Kros, 1981).

Poros

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.

Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran utama

dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.

Hal- hal yang perlu diperhatikan di dalam merencanakan sebuah poros

adalah:

1. Kekuatan poros

Suatu poros dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan

antara puntir dan lentur. Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau

tekan. Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila

diameter poros diperkecil (poros bertangga) atau bila poros mempunyai

alur pasak, harus diperhatikan. Sebuah poros harus direncanakan hingga

cukup kuat untuk menahan beban-beban di atasnya.

2. Kekakuan poros

Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan cukup tetapi jika lenturan

atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian

(9)

kekuatan poros, kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan

dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut.

3. Putaran kritis

Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu

dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran

kritis. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan

bagian-bagian lainnya. Poros harus direncanakan hingga putaran kerjanya lebih

rendah dari putaran kritisnya.

4. Korosi

Bahan-bahan poros yang terancam kavitasi, poros-poros mesin yang

berhenti lama, dan poros propeler dan pompa yang kontak dengan fluida

yang korosif sampai batas-batas tertentu dapat dilakukan perlindungan

terhadap korosi.

5. Bahan poros

Poros untuk mesin biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin

(Sularso dan Suga, 2004).

Bantalan

Bantalan (bearing) berguna untuk menumpu poros dan memberi kemungkinan poros dapat berputar dengan leluasa (dengan gesekan yang sekecil

mungkin). Beberapa macam bantalan, pada prinsipnya bantalan dapat

digolongkan menjadi:

- Bantalan luncur - Bantalan gelinding

(10)

- Bantalan dengan beban aksial

- Bantalan dengan beban campuran (aksial-radial) (Maleev, 1991).

Sabuk V

Sabuk bentuk trapesium atau V dinamakan demikian karena sisi sabuk

dibuat serong, supaya cocok dengan alur roda transmisi yang berbentuk V.

Kontak gesekan yang terjadi antara sisi sabuk V dengan dinding alur

menyebabkan berkurangnya kemungkinan selipnya sabuk penggerak dengan

tegangan yang lebih kecil dari pada sabuk yang pipih. Dalam kerjanya, sabuk V

mengalami pembengkokan ketika melingkar melalui roda transmisi. Bagian

sebelah luar akan mengalami tegangan, sedangkan bagian dalam akan mengalami

tekanan.

Susunan khas sabuk V terdiri atas :

1. Bagian elastis yang tahan tegangan dan bagian yang tahan kompresi

2. Bagian yang membawa beban yang dibuat dari bahan tenunan dengan daya

rentangan yang rendah dan tahan minyak sebagai pembalut

(Smith dan Wilkes, 1990).

Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

Logam yang digunakan merupakan logam baja tahan karat (stainless steel). Baja tahan karat yang mempunyai seratus lebih jenis yang berbeda-beda. Akan tetapi, seluruh baja itu mempunyai satu sifat karena kandungan kromium

(11)

1. Baja Tahan Karat Ferit

Baja ini mengandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04 % C) dan

sebagian besar dilarutkan dalam besi. Sementara itu, unsur lainnya yaitu

kromium sekitar 13 % - 20 % dan tambahan kromium tergantung pada

tingkat ketahanan karat yang diperlukan.

2. Baja Tahan Karat Austenit

Baja tahan karat austenit mengandung nikel dan kromium yang amat

tinggi, nikel akan membuat temperatur transformasinya rendah, sedangkan

kromium akan membuat kecepatan pendinginan kritisnya rendah.

3. Baja Tahan Karat Martensit

Baja tahan karat martensit mengandung sejumlah besar unsur karbon. Baja

yang mengandung 0,1 % C, 13 % Cr, dan 0,5 % Mn ini dapat didinginkan

untuk memperbaiki kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan.

(Amanto dan Haryanto, 1999).

Besi

Besi adalah logam putih seperti perak, dapat di poles, keras, dapat

ditempa, dapat dilengkungkan, dan bersifat magnetik. Besi adalah unsur yang

sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak kedelapan di bumi ini setelah

Silikon, juga merupakan unsur logam terbanyak ketiga pada lapisan kulit bumi

setelah Aluminium dan Silokon. Bijih besi yang banyak dikenal diantaranya

(12)

Mekanisme Pembuatan Alat

Dalam pekerjaan bengkel alat dan mesin, benda kerja yang akan dijadikan

dalam bentuk tertentu sehingga menjadi barang siap pakai dalam kehidupan

sehari-hari, maka dilakukan proses pengerjaan dengan mesin–mesin perkakas,

antara lain mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, mesin frais, mesin skrap, mesin

asah, mesin gerinda, dan mesin yang lainnya (Daryanto, 1993).

Kekuatan, keawetan, dan pelayanan yang diberikan peralatan usaha tani

bergantung terutama pada macam dan kualitas bahan yang digunakan untuk

pembuatannya. Dalam pembuatannya terdapat kecenderungan konstruksi

peralatan untuk meniadakan sebanyak mungkin baja tuangan dan mengganti

dengan baja tekan atau baja cetak. Bilamana hal ini dilakukan dapat menekan

biaya membuat mesin dalam jumlah besar. Keberhasilan atau kegagalan alat

sering sekali tergantung pada bahan yang dipakai untuk pembuatannya. Bahan

yang digunakan untuk pembuatan peralatan usaha tani dapat diklasifikasikan

dalam logam dan non logam (Smith dan Wilkes, 1990).

Kapasitas Kerja Alat dan Mesin Pertanian

Kapasitas kerja suatu alat atau mesin didefenisikan sebagai kemampuan

alat dan mesin dalam menghasilkan suatu produk (contoh : ha. Kg, lt) persatuan

waktu (jam). Dari satuan kapasitas kerja dapat dokonversikan menjadi satuan

produk per kW per jam, bila alat/mesin itu menggunakan daya penggerak motor.

Jadi satuan kapasitas kerja menjadi : Ha.jam/kW, Kg.jam/kW, Lt.jam/kW

(13)

Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus

dikeluarkan saat produksi menggunakan alat ini. Dengan analisis ekonomi dapat

diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat

diperhitungkan.

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada output yang dihasilkan. Dimana semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin

banyak bahan yang digunakan. Sedangkan, biaya tetap adalah biaya yang tidak

tergantung pada banyak sedikitnya produk yang akan dihasilkan

(Soeharno, 2007).

Biaya Pemakaian Alat

Pengukuran biaya pemarutan bahan dilakukan dengan cara menjumlahkan

biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya pokok).

Biaya pokok

BTT

C

x

BT





+

=

……….…...( 1)

dimana:

BT = Total biaya tetap ( Rp/tahun )

BTT = Total biaya tidak tetap ( Rp/jam )

x = Total jam kerja pertahun ( jam/tahun )

C = Kapasitas alat ( jam/satuan produksi )

Ada dua kelompok biaya pemakaian alat atau mesin (alsin) yang umum

dibicarakan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Jumlah biaya tetap tidak

tidak dipengaruhi oleh jam kerja alsin, sedangkan biaya tidak tetap sangat

(14)

1. Biaya tetap

a. Biaya penyusutan ( metode garis lurus )

Dalam pemakaian alsin, biaya ini merupakan biaya yang sangat

penting dan dapat merupakan biaya yang terbesar. Biaya ini merupakan

biaya untuk mengganti alsin jika umur ekonominya telah sampai atau

jika alsin itu dijual sebelum habis masa umur ekonominya. Dapat

dihitung dengan metoda garis lurus dengan rumus sebagai berikut :

(

)

b. Biaya bunga modal dan asuransi

Bunga modal dan asuransi ada kalanya perhitungannya digabung

dan kadang kala dipisah, maka biaya-biaya ini diperhitungkan

berdasarkan persentase nilai awal. Jika digabung, besarnya adalah:

( )(

)

I = Total biaya bunga modal dan asuransi (Rp/th)

(15)

c. Biaya pajak

Di negara kita belum ada ketentuan besar pajak secara khusus

untuk mesin-mesin dan peralatan pertanian, namun beberapa literatur

menganjurkan bahwa biaya pajak alsin pertanian diperkirakan sebesar

2% pertahun dari nilai awalnya.

d. Biaya gudang/gedung

Biaya gudang atau gedung diperkirakan berkisar antara 0,5-1%,

rata-rata diperhitungkan 1% nilai awal ( P ) pertahun.

2. Biaya tidak tetap

Biaya tidak tetap terdiri dari :

a. Biaya perbaikan untuk motor listrik sebagai sumber tenaga penggerak.

Biaya perbaikan ini dapat dihitung dengan persamaan :

b. Biaya karyawan/operator yaitu biaya untuk gaji operator. Biaya ini

tergantung kepada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan

atau gaji pertahun dibagi dengan total jam kerjanya.

Perhitungan Titik Impas (BEP)

Manfaat perhitungan titik impas ( break event point ) adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha

yang dikelola masih layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tanpa adanya

(16)

Untuk menentukan produksi titik impas ( BEP ) maka dapat digunakan

rumus sebagai berikut:

N =

Identifikasi masalah kelayakan financial dianalisis dengan menggunakan metode analisis financial dengan kriteria investasi. Net present value (NPV) adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk

diusahakan. Perhitungan net present value merupakan net benefit yang telah di diskon dengan discount factor. Secara singkat rumusnya :

NPV =

C = manfaat biaya yang dikeluarkan tiap tahun

t = tahun kegiatan usaha ( t = 1,2,...n )

(17)

Dengan kriteria:

- NPV > 0, berarti usaha menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan

dan dikembangkan;

- NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi proyek tidak

menguntungkan dan tidak layak untuk dilaksanakan dan dikembangkan;

- NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya

yang dikeluarkan (Darun, 2002).

Internal rate of return

Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan

tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh:

B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV=

Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR

dengan menggunakan rumus berikut:

Gambar

Tabel 1.  Luas tanaman dan produksi kelapa tanaman perkebunan rakyat Sumatera           Utara tahun 2011

Referensi

Dokumen terkait

H4 : Pengaruh Sosial, Kredibilitas Bank, dan Harapan Kinerja berpengaruh positif signifikan terhadap minat nasabah menggunakan internet banking bank CIMB Niaga di Surabaya.

Berdasarkan Data Jawaban Kuisioner diketahui bahwa sebelum diberikan penyuluhan sebagian besar responden tidak siap mental dalam menghadapi menarche, dalam hal

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu

melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi,

Angket atau kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk

The data RT-PCR analysis was performed to examine expression described herein demonstrate that RH-I / SkM2 mRNA was of the hH1 / SCN5A cardiac sodium channel gene in fetal expressed

Penulis yakin, jika masyarakat mengetahui pengolahan tape kulit pisang dengan cara ini, maka mereka akan lebih percaya diri untuk mengolah kulit pisang tersebut, yang

Judul Tesis : HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN INTAKE ZAT GIZI DENGAN TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (TBABS) PADA DAERAH ENDEMIS GAKY DI KECAMATAN PARBULUAN