• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Alat Pengering Kelapa Parut (Desiccated Coconut)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Rancang Bangun Alat Pengering Kelapa Parut (Desiccated Coconut)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Merancang bentuk alat

Menggambar dan menentukan dimensi alat

Memilih bahan Mulai

Dihaluskan permukaan yang kasar Diukur bahan yang akan

digunakan

Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar

Merangkai alat

Pengelasan

Pengecatan

a b

(2)

Analisa data Pengujian Alat

Pengukuran Parameter a

b

Data layak?

(3)

Lampiran 2. Perhitungan rpm alat

Perhitungan rpm

Motor listrik 0, 25 HP dengan jumlah putaran permenit sebesar 1400 rpm

dan speed reducer dengan perbandingan 1:20.

Sehingga didapat jumlah putaran permenit = 1400rpm

(4)

Lampiran 3. Spesifikasi Alat

Tabung silinder = Plat stainless steel dan plat aluminium

Rangka = Besi UNP dan besi siku

Sumber Panas = Tubular heater (pemanas) elektrik

6. Suhu

Pengatur suhu = Dial thermostat

7. Transisi

Puli motor listrik = 2 inch

Puli speed reducer = 4 inch

(5)

Lampiran 4. Analisis ekonomi

1. Unsur produksi

1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 6.090.000

2. Perhitungan biaya produksi

a. Biaya tetap (BT)

1. Biaya penyusutan (D)

Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1)

Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund

Akhir Tahun Ke (P-S) (Rp) (A/F, 6%, n) (F/P, 6%, t-1) Dt

(6)

2. Bunga modal dan asuransi (I)

Bunga modal pada bulan Agustus 6% dan Asuransi 2%

I = i(P)(n+1)

2n

= (8%)Rp.6.090.000 (5+1) 2(5)

= Rp. 292.320/tahun

Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun

Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun

1 5.481.000 292.320 5.773.320,00

2 2.820.106,04 292.320 3.112.426,04

3 1.934.369,65 292.320 2.226.689,65

4 1.492.271,31 292.320 1.784.591,31

5 1.227.565,87 292.320 1.519.885,87

total biaya tetap = Rp. 1.519.885,87/tahun

b. Biaya tidak tetap (BTT)

1. Biaya perbaikan alat (reparasi)

Biaya reparasi = 1,2%(P−S)

1495jam

= 1,2%(Rp.5.090.000−Rp.509.000)

1495jam

= Rp. 36,77/jam

2. Biaya operator

Diperkirakan upah operator untuk mengeringkan kelapa per 1 kilogram

adalah sebesar Rp. 10.500. Sehingga diperoleh biaya operator:

Jumlah produksi per hari = 2,15 kg

Biaya operator per hari = 5kg

1kg × Rp. 10.500

= Rp. 52.500/ hari

(7)

3. Motor listrik 0,25 HP = 0,19 KW

Biaya heater 2 KW

Biaya listrik = (0,19 KW + 2 KW) Rp. 605/KWH

= Rp. 1.324,95/H

= Rp. 1.324,95/jam

Total biaya tidak tetap = Rp. 7.924,22/jam

c. Biaya pengeringan kelapa

Biaya pokok = [BT

X+ BTT]C

Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun

(8)

Lampiran 5. Break even point

Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan

dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha

yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat

berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap

sama dengan nol.

N = F

(R−V)

Biaya tetap (BT)

Tahun Biaya Tetap (Rp)/tahun Biaya Tetap (Rp)/jam Biaya Tetap (Rp)/kg

1 5.773.320,00 2405,55 8295,00

Penerimaan setiap produksi (R) = Rp. 35.000

Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengeringkan kelapa parut

sebanyak :

Tahun Biaya Tetap (Rp)/tahun BEP (kg/tahun)

1 5.773.320,00 752,21

2 3.112.426,04 405,52

3 2.226.689,65 290,12

4 1.784.591,31 232,52

(9)

Lampiran 6. Net present value

Berdasarkan persamaan (6), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan

rumus: CIF-COF ≥ 0

Pendapatan = penerimaan × kapasitas alat × jam kerja alat 1 tahun

dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh

= Rp. 32.064,18/kg × 0,67 kg/jam × 2400 jam/tahun

= Rp. 51.559.201,4/tahun

Pembiayaan = biaya pokok × kapasitas alat × jam kerja alat 1 tahun

Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun

Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan

(10)

Jumlah CIF = Rp. 217.187.980 + Rp. 455.105,7 = Rp. 217.643.085,7

Cash out Flow 6%

1. Investasi = Rp. 6.090.000

2. Pembiayaan = Pembiayaan × (P/F, 6%,n)

Tabel perhitungan pembiayaan

Tahun (n) Biaya (P/F, 6%, n) Pembiayaan (Rp)

1 24.749.306,9 0,9434 23.348.496,1

2 22.092.939,1 0,89 19.662.715,8

3 21.208.699,9 0,8396 17.806.799,2

4 20.767.352,2 0,7921 16.449.819,7

5 20.503.093,4 0,7473 15.321.961,7

Total 92.589.792,5

Jumlah COF = Rp. 6.090.000 + Rp. 92.589.792,5

= Rp. 98.679.792,5

NPV 6% = CIF – COF

= Rp. 217.643.085,7 – Rp. 98.679.792,5

= Rp. 118.963.293,2

Jadi besarnya NPV 6% adalah Rp. 118.963.293,2 > 0 maka usaha ini layak

(11)

Lampiran 7. Internal rate of return

Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan

kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan

tertentu. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate,

dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X

(positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif),

dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :

IRR = p% + 𝑋

𝑋+𝑌 x (q% - p%) (positif dan negatif)

dan

IRR = q% + 𝑋

𝑋−𝑌 x (q% - p%) (positif dan positif)

Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif

q = suku bunga coba-coba ( > dari p)

= Rp. 205.856.430,73

2. Nilai akhir = Nilai akhir × (P/F, 8%,5)

= Rp. 609.000 × 0,6806

(12)

Jumlah CIF = Rp. 205.856.430,73+ Rp. 346.425,40= Rp. 206.270.916,13

Cash out Flow 8%

1. Investasi = Rp. 6.090.000

2. Pembiayaan = Pembiayaan × (P/A, 8%,5)

Tabel perhitungan pembiayaan

Tahun (n) Biaya (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp)

1 24.749.306,9 0,9259 2.2915.383,26

2 22.092.939,1 0,8573 1.8940.276,69

3 21.208.699,9 0,7938 1.6835.465,98

4 20.767.352,2 0,7350 1.5264.003,87

5 20.503.093,4 0,6806 1.3954.405,37

Total 8.7909.535,16

Jumlah COF = Rp. 6.090.000 + Rp. 8.7909.535,16

= Rp. 93999535,16

NPV 8% = CIF – COF

= Rp. 206.270.916,13 – Rp. 93.999.535,16

= Rp. 112.271.380,96

Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

Lampiran 10. Gambar kelapa parut

Kelapa parut sebelum dikeringkan

(20)

Lampiran 11. Gambar alat pengering kelapa parut

Tampak depan alat

(21)

Tampak kiri alat

(22)

Tampak atas alat

Gambar

Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh berbagai kecepatan pulley terhadap kualiatas hasil pada alat pengeringan kelapa parut.. Parameter yang diamati adalah kadar

Uji organoleptik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hedonik (kesukaan) terhadap kelapa parut kering dengan 3 beda perlakuan beban kerja, yaitu 1 kg, 2 kg, dan 3 kg

MARIA EVATRI TAMPUBOLON: Uji Beban Kerja terhadap Kinerja Alat Pengering Kelapa Parut, dibimbing oleh LUKMAN ADLIN HARAHAP dan AINUN ROHANAH.. Tanaman kelapa merupakan

Rancang Bangun Alat Pengering Kelapa Parut (Desiccated Coconut).Program Studi Keteknikan Pertanian FP-USU, Medan... Produksi dan Pedangan

Dimatikan heater kemudian dimatikan motor listrik dan dibuka bagian hopper untuk mendinginkan kelapa selama 5.. Dikeluarkan bahan melalui saluran

digunakan sesuai dengan gambar Pengeboran Menggerinda permukaan k Merangkai alat Pengecatan b a.. b

Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan. dimensi

Berdasarkan uji organoleptik yang dilakukan menggunakan skala numerik, dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik adalah dengan