48
DAFTAR PUSTAKA
Albuntana, A., Yasman., dan Wisnu, W. (2011). Uji Toksititas Ekstrak Empat Jenis Teripang Suku Holothuriidea dari Pulau Penjaliran Timur, Kepulauan Seribu, Jakarta M enggunakan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 3(1): 65-66.
Bordbar, S. (2011). High-Value Components and Bioactives from Sea Cucumber for Functional Foods-A Review. Marine Drugs Journal. 9(1): 1772.
Breed, R.S., Murray, E.G., dan Smith N.R. (1957). Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. Edisi ke-7. USA: The Williams and Wil kins Company. Halaman 332, 454.
Darsono, P. (1998). Pengenalan Secara Umum Tentang Teripang (Holothlrians). Oseana. 23(1): 4-5.
Dekes RI. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Deartemen Kesehatan RI. Halaman 194-197.
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 322-326.
Difco Laboratories. (1977). Difco Manual of Dehydrated Culture Media and Reagents for Microbiology and Clinical Laboratory Procedures. Edisi ke-9. Detroit Michigan: Difco Laboratories. Halaman 32, 64.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Jilid III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 649, 659.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Jilid IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 649.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 1, 10-11.
Faulkner, D.J., dan W.H. Fenical. (1977). Marine Natural Products Chemistry. New York: Plenum Press. Halaman 134-135.
Gillespie, S., dan Kathleen B. (2009). At A Glance Mikrobiologi Medis dan Infeksi. Terjemahan: Stella Tinia H. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 32-33, 56-57.
49
Gunawan, D., dan Sri Mulyani. (2010). Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jilid 1. Cetakan ke-2. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 87-93.
Harbone, J.B. (1987). Metode Fitokimia. Terjemahan: Kosasih Padmawinanto dan Iwang Suediro. Edisi Ke-2. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 147-148, 151, 234.
Hardiningtyas, S.D. (2009). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Karang Lunak Sarcophyton sp. Yang Difragmentasi dan Tidak Difragmentasi di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. (Skripsi) Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Harti, A.S. (2015). Mikrobiologi Kesehatan. Jakarta: Andi Publisher. Halaman 78-91.
Hidayat, N., M.C. Padaga., dan S. Suhartini. (2006). Mikrobiologi Industri. Yogyakarta: Penerbit Andi. Halaman 37-39.
Irianto, K. (2006). Mikrobiologi: Menguak Dunia Mikroorganisme. Jilid 1. Bandung: CV. Yrama Widya. Halaman 16-18, 21-22.
Jawetz, E., dkk. (2001). Mikrobiologi Kedokteran. Penerjemah: Edi Nugroho dan R.F. Maulany. Edisis ke-20. Jakarta: Penerbit EGC. Halaman 211-214.
Karnila, R., Made., S. Sukarno., dan Tutik, W. (2011). Analisa Kandungan Nutrisis Daging dan Tepung Teripang Pasir (Holothuria scabra J) Segar. Jurnal Terubuk. 39(2): 51-52.
Lay, B.W. (1996). Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Halaman 37-43.
Martoyo, J., dkk. (2006). Budidaya Teripang. Edisi ke-6. Jakarta: Penebar swadaya. Halaman 16-17, 59.
Mulyadi, M., Wuryanti., Purbowowatiningrum R. (2013). Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Kadar Sampel Alang-Alang (Imperata cylindrica) dalam Etanol Melalui Metode Difusi Cakram. Jurnal Chem Inf. 1(1): 35-42.
Mojica, E., Merca F.E. Lectins from Internal Organs of Sea Cucumber, Institute of Chemistry, University of the Philippines: 1-15. www.pcmard.dost.gov.ph/zone2/papers/8th/mojica2.pdf
Nimah, S., Widodo F., dan Agus T. (2012). Uji Bioaktivitas Ekstrak Teripang Pasir (Holothuria scabra)terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Bacilluscereus. Jurnal Perikanan.1(2): 1-9.
50
Purcell, S., Yves S., Chantal C. (2012). Commercially Important Sea Cucumber of The World. Roma: FAO. Halaman 80-81.
Rasyid, A. (2012). Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Serta Uji Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan Ekstrak Metanol Teripang Stichopus hermanii. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 1(2):360-368.
Rodrigues E., dkk. (2000). Nutritional Value of Holothuria Forskali Protein and Effects on Serum Lipid Profile in Rats. Jurnal Physiol. Biochem. 58(1): 39-44.a
Roihanah, S., Sukoso., dan Andayani S. (2011). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Teripang Holothuria sp. terhadap Bakteri Vibrio harveyi Secara In vitro.Jurnal Exp. Life Sci. 1(2): 95-99.
Roihanah, S., Sukoso., dan Andayani S. (2012). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Teripang Holothuria sp. Terhadap Bakteri Vibrio harveyi Secara In vitro. Jurnal Exp. Life Sci. 2(1): 1-5.
Sastrohamidjojo, H. (1996). Sintesis Bahan Alam. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 202-211.
Stonik, V.A. (1986). Some terpenoid and Steroids Derivatives from Achinoderms and Sponges. Pure and Appl. Chem. 58(3): 423-439
Tirtodiharjo, M.K. (2011). Strategi mengatasi bacteria yang resisten terhadap antibiotika. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Halaman 21.
Trubus. (2006). Reportase Malaysia, Obat Mujarab dari Laut. Trubus edisi Minggu 02 Juli dalam Cara Sehat dengan Teripang/Sea Cucumber. http://www.gamatpyou.com
Widodo, A. (2013). Budidaya Teripang, Khasiat dan Cara Olah untuk Pengobatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Halaman 16.
Waluyo, L. (2007). Mikrobiologi Umum. Cetakan ke-3. Edisi Revisi. Malang: UMM Press. Halaman 189-191.