• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bedulu - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Gedulu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bedulu - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Gedulu."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : BEDULU

KECAMATAN : BLAHBATUH

KABUPATEN/KOTA : GIANYAR

NAMA MAHASISWA : DINDA ANGELA SYAFITRI

NIM : 1303005018

FAK/PS : FAKULTAS HUKUM / BISNIS

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kegiatan KK Dampingan di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar tepat pada waktunya. Program ini merupakan salah satu program dari Program KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat).

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam proses pembuatan laporan KK Dampingan ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Adapun penulisan laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Desa Bedulu 2016 (KKN PPM). Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Bedulu, 29 Agustus 2016

(3)

DAFTAR ISI

COVER ……… i

KATA PENGANTAR ………. ii

DAFTAR ISI ………iii

LEMBAR PENGESAHAN ……… iv

BAB I ……….……….………..1

BAB II ……….……….……….……....8

BAB III ……….……….………...10

BAB IV ……….……….……….13

BAB V ……….……….……….…...15

DAFTARPUSTAKA ……….……….………15

(4)
(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)

Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa pada desa yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan ini mempunyai tujuan secara umum adalah untuk mensinergiskan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh setiap desa. Salah satu program inti dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera. Tujuan dari diadakannya program keluarga dampingan yaitu untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta menemukan solusinya.

Mahasiswa dalam hal ioni berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah serta memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang telah dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang mampu, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih

baik.

Program Keluarga Dampingan ini dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap dusun di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar yang terbagi ke dalam 11 Banjar. Masing-masing mahasiswa memiliki tanggung

jawab akan 1 (satu) keluarga kurang sejahtera untuk didampingi. Dalam kesempatan ini, Penulis ber kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar Tegallinggah yaitu keluarga Jero Made Murji.

1.1Profil Keluarga Dampingan

No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan

1 Dewa Ketut Alit Bawa 41 SD Wiraswasta

2 Jero Made Murji (KK Dampingan) 41 SD Buruh harian

(6)

tangga 4 Dewa Gede Eka Putra 20 SLTA Pelajar/mahasiswa

5 Dewa Gede Sukadana 18 SLTA Pelajar/mahasiswa

6 Dewa Gede Dwipayana 18 Belum tamat

sekolah Pelajar/mahasiswa

7 Dewa Made Mika Krisma 14 Belum tamat

sekolah Pelajar/mahasiswa

8 Dewa Ayu Pratiwi 9 Tidak/belum

sekolah

Belum/tidak bekerja

9 Dewa Ayu Uliantari 8 Tidak/belum sekolah

belum/tidak bekerja

Ibu Jero Made Murji sebagai KK Dampingan, tinggal bersama suami bernama Dewa Ketut Alit Bawa, 3 orang anaknya yang bernama Dewa Gede Eka Putra, Dewa Gede Sukadana, dan Dewa Ayu Pratiwi serta dengan istri kedua yang bernama Ibu Jero Luh Suartini yang juga mempunyai 3 orang anak bernama Dewa Dewa Gede Dwipayana, Dewa Made Mika Krisma dan Dewa Ayu Uliantari. Mereka tinggal dengan dua rumah yang berbeda. Istri pertama, Ibu Jero Made Murji tinggal di sebuah rumah semi permanen, dengan atap alakadarnya (seng), lantai beton non keramik. Rumah tersebut terdiri dari 1 kamar tidur, dapur diluar seadanya dan tanpa kamar mandi. Jadi jika salah satu anggota keluarga memerlukan toilet, mereka terpaksa harus ke sungai sebagai pengganti dari ketiadaan toilet tsb.

Ibu Jero Murji bekerja sebagai buruh harian lepas, merupakan wanita kelahiran Banjar Desa Buruan, Gianyar, yang saat ini berumur 41 tahun. Ia bekerja sebagai buruh harian lepas, atau sebagai pedagang saat tajen. Namun ia hanya sebagai tenaga bantuan untuk berjualan, bukan sebagai pedagang tetapnya. Sedangkan untuk kegiatan sehari-hari saat tidak ada tajen, Ibu Jero Murji bekerja serabutan yang tidak pasti ada atau tidaknya panggilan untuk bekerja setiap

harinya.

(7)

Keluarga Ibu Jero Made Murji tergolong ke dalam keluarga yang tidak mampu. Pendidikan Ibu Jero Made Murji yang hanya sampai SD tidak mampu dilanjutkan akibat keterbatasan dana yang ada.

a. Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga Ibu Jero Made Murji tidak menentu, hanya berandalkan pada panggilan tetangganya untuk mencuci dan terutama pada adanya panggilan

untuk menjaga warung ditempat tajen yang tidak menentu (musiman). Sedangkan suaminya, Bapak Dewa Ketut Alit Bawa juga bekerja tidak menentu/serabutan. Baru-baru ini pendapatan keluarga Ibu Jero Made Murji ditunjang dengan pekerjaan anak pertamanya sebagai satpam di Ubud. Sedangkan suaminya, terkadang memenuhi

kewajibannya sebagai suami namun terkadang tidak.

Rata-rata pendapatan keluarga Ibu Jero adalah sekitar Rp 50.000 – Rp 70.000 / harinya, namun dikarenakan tajen yang tidak menentu maka pendapatan dalam sebulannya hanya dihitung selama 15 hari kerja. Pendapatan Ibu Jero sejumlah Rp 750.000 / bulan Jumlah tersebut merupakan hasil dari penjagaan warung yang musiman.

b. Pengeluaran Keluarga

Pemenuhan kebutuhan dari keluarga Ibu Jero terbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok semata seperti konsumsi, sosial, listrik, namun dalam keperluan air ia tidak perlu mengeluarkan biaya karena tidak adanya kamar mandi. Berikut adalah rincian pengeluaran keluarga Ibu Jero:

a. Konsumsi

Perincian kebutuhan yang diperlukan untuk konsumsi adalah sebagai berikut:

No Nama Bahan

Rincian

Pembelian Harga

Total per Bulan 1 Beras 7 kg / minggu Rp. 15.000 Rp 105.000

2 Lauk pauk Harian Rp. 50.000 Rp 1.500.000

(8)

Jumlah tersebut tentunya sangat kurang jika dibandingkan dengan pemasukan keluarga per bulannya, sehingga terkadang jika Ibu Jero dan anak-anaknya kekurangan dana beliau mengandalkan usaha lebih giat lagi dalam mencari uang dan mengambil pekerjaan serabutan yang tidak pasti perharinya dan lebih menghemat demi mencukupi kebutuhan keluarga. Untungnya, anak pertama Ibu Jero sudah bisa menghasilkan uang sendiri dengan bekerja sebagai satpam dan tentunya itu sangat membantu

perekonomian tambahan keluarga.

b. Sosial

Adapun biaya sosial yang dikeluarkan dalam bentuk iuran banjar,

sedangkan untuk biaya sekolah anak-anak Ibu Jero setidaknya sudah terbantu dengan mendapatkan bantuan dana dari sekolah secara gratis yang dalam hal ini, Ibu Jero tsb tidak tahu darimana perbantuan tsb datang. Rata-rata jumlah pengeluaran kedua aspek tsb berjumlah Rp 200.000,- selama kurang lebih satu (1) bulan.

c. Listrik dan Air

No Nama Bahan Rincian Pembelian Harga 1 Pulsa Listrik 1 bulan sekali Rp. 50.000 2 Air Air sumur pribadi / sungai -

Adapun total pengeluaran yang harus dikeluarkan setiap bulannya jika ketiga aspek tersebut diakumulasikan adalah sekitar Rp 1.655.000,- Jadi keluarga Bu Jero memiliki pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan setiap bulannya, sehingga hal inilah yang menjadi permasalahan utama dari keluarga tersebut,

(9)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

1.1Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Dalam kali pertama mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga Ibu Jero Made Murji sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan yaitu seperti pendapatan yang tidak menentu setiap bulannya serta adanya diskriminasi kasih sayang ataupun perbedaan perlakuan yang dilakukan oleh Bapak Dewa Ketut Alit Bawa sebagai seorang suami dan kepala rumah tangga dikarenakan adanya istri kedua. Sehingga Ibu Jero Made Murji harus bekerja lebih giat lagi demi mencukupi kebutuhan sehari-hari anak-anaknya dan dirinya sendiri.

Kemudian masalah rumah yang tidak layak, dengan atap seadanya dan tidak adanya kamar mandi dalam merupakan juga merupakan salah satu permasalan yang ada dan karena ketidakmampuan Ibu Jero untuk memperbaiki rumah, Ibu Jero hanya bisa berharap adanya bantuan pemerintah untuk memberikan fasilitas bedah rumah.

1.2Masalah Prioritas

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Ibu Jero Made Murji, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga Ibu Rumi mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal keluarga tersebut.

a. Masalah Ekonomi

(10)

kepadanya setiap adanya tajen dan jika tidak ada panggilan, ia akan mengalami kesulitan. Seperti kemarin saat awal berkunjung ke KK Dampingan ternyata Ibu Jero sudah hampir sebulan tidak bekerja karena tidak adanya panggilan untuk bekerja.

Sedangkan hasil dari bekerja yang didapatkan oleh suaminya harus dengan terpaksa terbagi menjadi dua, bahkan terkadang lebih banyak diberikan kepada istri kedua dan bukannya sama rata sebagaimana seharusnya terjadi. Namun bagi Ibu Jero hal itu bukan berarti suatu masalah yang harus disesali sampai saat ini, Ia tetap masih bisa bekerja seorang diri meskipun berat, dan bebannya sekarang sudah dapat teringankan dengan anak pertamanya yang sudah dapat membantu perekonomian keluarganya karena sudah mendapat pekerjaan sebagai satpam di Ubud. Setidaknya tanggungan Ibu Jero sudah berkurang satu dari ketiga anaknya.

b. Masalah Kesehatan

(11)

BAB III

USULAN PEMECAHAN MASALAH

1.1Program

Selama program KK Dampingan berjalan, program yang dilakukan penulis

dalam memberikan solusi untuk membantu memecahkan masalah yang dialami

oleh keluarga Ibu Rumi hanyalah sebatas pendekatan personal melalui pemberian

motivasi dan dorongan. Adapun kegiatan lain yang dilakukan oleh penulis selama

menjalankan program KK Dampingan adalah selain berbincang-bincang sekaligus

melakukan pendekatan, diakhir pertemuan dengan perbantuan seadanya dalam

wujud pemberian sembako. Selain itu adanya program tambahan oleh Mahasiswa

KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana Desa Bedulu yaitu pemberian

kacamata gratis yang tentunya menurut Ibu Jero sendiri sangat membantu

penglihatannya yang ternyata mengalami rabun jauh yang sebelumnya tidak

pernah ia sadari karena keterbatasan dana untuk pengobatan ataupun membeli

kacamata untuk dirinya.

Adapun penyelesaian masalah pada masing-masing aspek seperti ekonomi dan

kesehatan akan dijabarkan pada penjelasan di bawah ini sebagai berikut:

a. Penyelesaian Masalah Perekonomian

Setelah melakukan beberapa kali kunjungan ke rumah keluarga Ibu Rumi,

penulis dapat memberikan beberapa saran dan solusi yang diharapkan

dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga diantaranya

adalah:

- Memberikan saran untuk mencoba peruntungan mencari pekerjaan

yang lebih baik di kota, mengingat tempat tinggal keluarga Ibu Jero

yang sebenarnya tidak jauh dari perkotaan.

- Pemberian sembako yang diharapkan setidaknya dapat meringankan

beban keluarga Ibu Jero dalam menuhi kebutuhan pokok (primer)

untuk beberapa hari kedepannya.

- Pemberian informasi mengenai info bedah rumah yang sudah penulis

sampaikan pula kepada Kantor Desa.

(12)

Adapun solusi yang dapat penulis berikan untuk membantu memecahkan

masalah kesehatan yang dialami Ibu Jero adalah dengan pemberian

kacamata gratis bagi penderita rabun jauh.

1.2Jadwal Kegiatan

Selama program KK Dampingan berlangsung, penulis sudah melakukan

kunjungan sebanyak 18 kali dengan total jam kunjungan yaitu 94 jam. Dari

jumlah tersebut terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan penulis guna

membantu keluarga Ibu Jero. Adapun rincian jadwal beserta kegiatan yang

dilaksanakan dijabarkan pada tabel di bawah ini.

No Tanggal Waktu

(WITA) Jenis Kegiatan

1 19 Juli 2016 09.00 – 11.00

Diskusi dengan Kepala Desa mengenai

program KK Dampingan dan meminta

daftar KK Dampingan yang diusulkan

oleh Kepala Desa

2 20 Juli 2016 09.00 – 10.00 Mengambil daftar KK Dampingan di

Kantor Kepala Desa

3 21 Juli 2016 15.00 – 16.00 Membagikan daftar KK Dampingan

masing-masing mahasiswa

4 24 Juli 2016 10.00 – 13.00

Kunjungan pertama ke rumah KK

Dampingan (Bu Jero) di Banjar

Tegallinggah

5 25 Juli 2016 11.00 – 16.00 Wawancara mengenai pekerjaan keluarga

Bu Jero

5 27 Juli 2016 13.00 – 17.00 Mendapatkan informasi mengenai

kehidupan keluarga Bu Jero

6 30 Juli 2016 12.00 – 16.00 Diberikan identitas lengkap mengenai

KK Bu Jero

7 31 Juli 2016 14.00 – 19.00 Mencari dan memberikan informasi yang

diperlukan untuk bedah rumah

(13)

untuk bedah rumah

9 6 Agustus 2016 13.00 – 18.00 Membantu mengajar anak Bu Jero yang

masih SD

10 7 Agustus 2016 12.00 – 16.00 Membantu memberi makan ayam

11 8 Agustus 2016 08.00 – 13.00 Membantu mengajar anak Bu Jero yang

masih SD

12 9 Agustus 2016 12.00 – 17.00 Memotivasi Bu Jero agar lebih kuat

dalam menjalani deskriminasi kelarga

13 10 Agustus 2016 11.00 – 17.00 Membantu mempersiapkan hal yang

diperlukan untuk bedah rumah

14 11 Agustus 2016 12.00 – 18.00 Memberi makan ayam, mengajar anak Bu

Jero yang masih SD

15 13 Agustus 2016 14.00 – 19.00 Memberi makan ayam, mengajar anak Bu

Jero yang masih SD

16 17 Agustus 2016 12.00 – 17.00

Memberikan informasi mengenai

pemberian kacamata gratis dan

pemeriksaan mata, mengajar anak Bu

Jero yang masih SD

17 18 Agustus 2016 07.00 – 15.00

Mengantar Bu Jero untuk melakukan

pemeriksaan mata dan mendapatkan

kacamata gratis

18 19 Agustus 2016 08.00 – 15.00 Berbincang-bincang dan mengajar anak

Bu Jero yang masih SD

19 20 Agustus 2016 10.00 – 15.00 Membantu memberi makan ayam,

mengajar anak Bu Jero yang masih SD

20 22 Agustus 2016 09.00 – 11.00 Membeli sembako

21 25 Agustus 2015 15.00 – 17.00 Berbincang dan memberikan sembako

kepada keluarga KK dampingan

(14)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

1.1Jenis Kegiatan

a. Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam

Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa

yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan

ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak

21 kali dengan total waktu kunjungan selama 94 jam.

b. Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah

ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Br. Tegallinggah, Desa

Bedulu, Kabupaten Gianyar.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM

Periode XIII Universitas Udayana di Desa Bedulu. Kegiatan yang dilakukan

berupa kunjungan ke rumah keluarga Ibu Jero. Selama kunjungan tersebut,

dilakukan obrolan-obrolan santai bersama anggota keluarga untuk

menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan

masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Selain itu

penulis juga membantu dengan memberikan sembako bagi keluarga Ibu Jero

dan pemberian kacamata gratis yang sudah dilaksanakan oleh kelompok KKN

PPM Periode XIII Universitas Udayana Desa Bedulu pada tanggal 18 Agustus

2016.

Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 21 kali

selama sebulan, dimana kunjungan rata-rata 2-7 jam untuk tiap kunjungan,

sehingga total kunjungan mencapai 94 jam.

(15)

Berdasarkan saran dan solusi yang diberikan kepada keluarga yang

didampingi tentunya diharapkan akan memberikan hasil dalam bentuk

perubahan semangat hidup untuk memperbaiki kehidupan ke arah yang lebih

baik.

Adapun hasil yang signifikan belum dapat dilihat dalam jangka waktu

yang singkat, namun setidaknya keuletan Ibu Jero untuk aktif bekerja

meskipun adanya deskriminasi perlakuan dari suami antara istri pertama dan

istri kedua, patut menjadi contoh betapa mandiri dan tegarnya Ibu Jero Made

Murji.

e. Kendala Pendampingan Keluarga

Selama program KK Dampingan berlangsung tidak ada kendala berarti

yang dapat penulis sampaikan pada laporan ini. Namun banyaknya program

kerja lain yang harus dilaksanakan oleh penulis sebagai anggota kelompok

KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana Desa Bedulu, dapat

dikategorikan menjadi kendala dalam mengatur waktu untuk bekerja di proker

dan untuk berkunjung ke rumah KK Dampingan.

(16)

BAB V

PENUTUP

1.1Kesimpulan

Berdasarkan pendampingan yang telah dilakukan penulis kepada keluarga Ibu

Rumi dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Keluarga Ibu Jero Made Murji tergolong ke dalam keluarga yang tidak

mampu. Hal ini dikarenakan oleh pendapatan keluarga perbulannya yang tidak

menentu, sedangkan biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari jauh di atas pendapatan keluarga.

2. Selain masalah perekenomian, kondisi kesehatan yang sedikit mengganggu

dalam mengambil pekerjaan menjadi salah satu masalah yang perlu

diperhatikan.

3. Keadaan rumah yang tergolong tidak layak huni menjadi problem utama bagi

keluarga Ibu Jero Made Murji.

4. Saran dan solusi yang diberikan penulis sebatas pendekatan personal melalui

pemberian motivasi dan dorongan memberikan kesan yang positif kepada

keluarga yang mendapat pendampingan oleh mahasiswa, pemberian sembako

secara pribadi kepada keluarga KK Dampingan, serta kacamata minus secara

gratis oleh mahasiswa.

1.2Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat penulis berikan kepada keluarga Ibu Jero Made Murji

selaku keluarga yang mendapat pendampingan mahasiswa adalah sebagai berikut:

1. Lebih giat dalam mencari pekerjaan lain atau sambilan yang lebih pasti selain

bekerja sebagai buruh lepas atau penjaga warung musiman.

2. Lebih memperhatikan kesehatan Ibu Rumi yang memiliki kondisi fisik yang

seiring berjalannya waktu akan menua sehingga kemungkinan untuk

terjangkitnya penyakit lain dapat diminimalisir.

3. Penulis sudah berusaha menyampaikan kepada petugas kantor kepala desa

agar segera mengadakan proses bedah rumah, dan agar Ibu Jero Made Murji

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Suwena, I Ketut dan I Gst Ngr Widyatmaja, 2010, Pengetahuan Dasar Ilmu

Pariwisata, Udayana University Press, Denpasar.

Waluyo, Bambang, 1996, Penelitian Hukum dalam Praktek, Sinar Grafika,

(18)

LAMPIRAN

Berikut ini penulis paparkan beberapa kegiatan yang dilakukan selama proses

[image:18.595.92.292.161.309.2]

pendampingan keluarga berlangsung.

Gambar 1. Suasana Rumah Keluarga Ibu Jero Made Murji

Gambar 4. Pemberian Sembako Kepada Keluarga Ibu Jero sekaligus perpisahan

[image:18.595.90.316.371.517.2]

Gambar

Gambar 4. Pemberian Sembako Kepada Keluarga Ibu Jero sekaligus perpisahan

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja tidak hanya ada pada level top manager saja tetapi juga harus ada pada middle manager dan para bawahan, jika hanya Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan saja

Untai terintegrasi yang dihasilkan dari bahan silikon mempunyai kelemahan, yaitu tidak dapat digunakan dalam untai logika terapan yang membutuhkan pengolahan

Semoga Seminar ini benar-benar dapat menjadi masukan untuk pengembangan bidang Sains dan Matematika, khususnya dalam rangka mendukung pendaya-gunaan ilmu dan meningkatkan

a) Bagi Cabang yang karena adanya alasan keperluan keluarga atau alasan operasional seperti : masa sewa ruko untuk outlet habis dan belum menemukan ruko baru,

[r]

Hasil ini menunjukkan bahwa variabel pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi, yang dijelaskan pada

Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan polikosanol (ester lignoserat) dari asam lignoserat dalam biji saga serta

[r]