• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 15

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Oleh :

Sheila Pratiwi Nasution NIM 409321051

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 15

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

SHEILA PRATIWI NASUTION (409321051)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1)Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe NHT pada materi pokok Tekanan di kelas VIII Semester II SMP Negeri 15Medan Tahun Pelajaran 2012/2013. 2) Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran model konvensional pada materi pokok Tekanan di kelas VIII Semester II SMP Negeri 15Medan Tahun Pelajaran 2012/2013. 3) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran koperatif tipe NHT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan di kelas VIII Semester II SMP Negeri 15Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalahquasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas kelas VIII SMP Negeri 15Medanyang terdiri dari 7 kelas yang berjumlah 265 siswa. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas VIII-7berjumlah 35 siswa dengan menggunakan model pembelajaranNumbered Head Together (NHT) dan kelas VIII-6 berjumlah 35 siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 4 option sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.Skripsi yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Head Together(NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan Di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 “, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs. Juniar Hutahaean M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai selesai skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Makmur Sirait M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si, Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si dan Abdul Rais, S.Pd., ST., M.Si, sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru Fisika yang telah banyak membantu selama penelitian ini.

(6)

pihak yang turut membantu dalam penulisan skripsi ini, dan saya ucapkan terima kasih kepada sekolah SMP Negeri 15 Medan dengan Kepala Sekolah yaitu Bapak Sangka Harahap, MM dan guru Fisika yaitu Ibu Bintang Sari Rambe, S.Pd yang sudah membantu saya dalam penelitian.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian proposal ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya proposal ini. Kiranya isi proposal ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 2013 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I.PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 6

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kajian Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar 7

2.1.3 Model Pembelajaran Koperatif 8

2.1.4 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Koperatif 14

2.1.5 Tipe-Tipe Pembelajaran Koperatif 15

2.1.6 Kajian Pokok Bahasan 17

A Pengertian Tekanan 17

B. Tekanan Hidrostatis 17

C. Bejana Berhubungan 19

D. Hukum Pascal 21

E. Hukum Archimedes 22

F. Keadaan Benda dalam Air 22

2.2. Kerangka Konseptual 24

2.3. Hipotesis Penelitian 26

BAB III.METODE PENELITIAN 27

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 27

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.2.1 Populasi Penelitian 27

3.2.2 Sampel Penelitian 27

3.3 Variabel Penelitian 27

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 27

3.4.1 Jenis Penelitian 27

3.4.2 Desain Penelitian 28

(8)

3.6 Teknik Pengumpulan Data 31

3.7 Instrumen Penelitian 31

3.8 Teknik Analisis Data 32

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35

4.1 Pengolahan dan Analisis Data 35

4.2 Pengujian Analisis Data 37

4.2.1 Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 37

4.2.2 Uji NormalitasData 37

4.2.3 Uji Homogenitas Data 37

4.2.4 Uji Hipotesis Penelitian 38

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 39

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 42

5.1 Kesimpulan 42

5.2 Saran 42

DAFTAR PUSTAKA 43

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Koperatif dan Pembelajaran Konvensional 9

Tabel 2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Koperatif 14

Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postest Design 28

Tabel 4.1. Data Preteskelas Eksperimen dan kelas Kontrol 35

Tabel 4.2 Data Posteskelas Eksperimen dan kelas Kontrol 36

Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 37

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 37

Tabel 4.5 Uji Homogenitas data Kedua Kelompok Sampel 38

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes 38

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sifat tekanan hidrostatis 18

Gambar 2.2 Permukaan zat cair selalu mendatar 19

Gambar.2.3. Bejana berhubungan 19

Gambar.2.4. Prinsip kerja pipa hidrolik 21

Gambar.2.5 Keadaan benda dalam air ( Mengapung) 23

Gambar 2.6. Keadaan benda dalam air ( Melayang ) 23

Gambar.2.7 Keadaan benda dalam air ( Tenggelam ) 24

Gambar.3.1 Tahapan Penelitian 30

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 44

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 57

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 70

Lampiran 4. Lembar Kegiatan Siswa 1 83

Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa 2 85

Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa 3 87

Lampiran 7. Tabel Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 89

Lampiran 8. Instrumen Penelitian 99

Lampiran 9 Tabulasi Hasil Belajar 105

Lampiran 10 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 113

Lampiran 11 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 116

Lampiran 12 Uji Normalitas Data 119

Lampiran 13 Uji Homogenitas 124

Lampiran 14 Perhitungan Uji Hipotesis 127

Lampiran 15 Angket 131

Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian 136

Lampiran 17 Tabel Uji 147

Lampiran 18 Validator 152

Lampiran 19 Surat Penelitian 158

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu

secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan mengikuti laju

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mensukseskan pembangunan

sejalan dengan tuntutan kebutuhan.Pendidikan memiliki pengaruh yang besar bagi

pembangunan di setiap Negara misalnya saja pendidikan di sekolah dalam pelajaran fisika.

Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat dari kebodohan dan ketertinggalan. Diasumsikan seseorang yang berpendidikan akan terhindar dari kebodohan dan juga kemiskinan, karena dengan modal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya melalui proses pendidikan ia mampu mengatasi problema kehidupan yang dialaminya. Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang tentu sesuai dengan tingkat pendidikan yang diikutinya, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka diasumsikan semakin tinggi pula pengetahuan, keterampilan, dan kemampuannya.Hal ini menggambarkan bahwa fungsi pendidikan dapat meningkatkan kesejahteraan, karena terhindar dari kebodohan dan juga kemiskinan.Dengan demikian dapat ditegaskan fungsi pendidikan adalah membimbing anak kearah suatu tujuan yang kita nilai tinggi. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa semuia anak didik kepada tujuan itu (Sagala.2010:11).

Pembelajaran fisika merupakan pembelajaran yang mengembangkan cara berpikir

yang kritis, sistematis, logis dan kreatif dalam membentuk manusia yang handal dan mampu

berkompetensi secara global. Pada dasarnya fisika sebagai ilmu pengetahuan alam yang

menarik, dimana di dalamnya dipelajari gejala-gejala atau fenomena-fenomena alam serta

berusaha untuk mengungkapkan segala rahasia dan hukum semesta yang terjaadi dalam

kehidupan sehari-hari.Objek fisika meliputi mempelajari karakter gejala dan peristiwa yang

terjadi di alam.Namun yang kita ketahui bersama, di kalangan siswa telah berkembang kesan

yang kuat bahwa bahan pelajaran fisika merupakan yang sulit untuk dipahami.

Keluhan tentang masih rendahnya mutu pendidikan kita sudah sering kita dengar, hal

ini dapat dilihat dari rendahnya mutu lulusan dihampir semua jenjang pendidikan formal.

Pemerintah sudah melakukan upaya yang sangat baik untuk membantu meningkatkan mutu

pendidikan kita ini, antara lain dengan adanya program dana BOS (bantuan operasional

sekolah), melakukan standarisasi pendidikan dengan sertifikasi kepada guru, serta

memberikan standar kelulusan bagi tingkat SD, SMP, dan SMA. Namun begitu pun masih

banyak juga ditemukan rendahnya mutu pendidikan terutama di bidang fisika.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru fisika di SMP N 15Medan,

(13)

Dalam proses pembelajaran guru sering menggunakan metode diskusi, tanya jawab dan

demonstrasi. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran fisika itu sendiri, sehingga kemampuan

siswa dalam memahami dan menerapkan konsep fisika kurang.Hasil belajar fisika siswa yang

pada umumnya masih rendah yaitu rata-rata 68 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang akan dicapai adalah 70. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak

mencapai kriteria yang diharapkan.Pembelajaran yang disampaikan sangat monoton,

kebanyakan siswa dalam memecahkan suatu masalah hanya dengan menghafal rumusnya

sehingga rumus yang ada didalam bukunya langsung diserap tanpa di analisa terlebih dahulu

dan tidaknya disampaikan arti fisis dari persamaan fisika tersebut.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap pelajaran fisika

tersebut, antara lain dari pihak pengajar dan siswa sendiri. Dari pihak pengajar antara lain

metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung terbatas pada penyampaian

ceramah, pemberian contoh soal, latihan dan diakhiri dengan pemberian tugas untuk

dikerjakan di rumah. Banyak guru yang masih menggunakan proses belajar konvensional

sehingga proses pembelajaran hanya berlangsung satu arah dimana guru menerangkan dan

siswa mendengarkan dan mencatat inilah yang menyebabkan siswa menjadi pasif. Tidak

tepatnya penggunaan model pembelajaran terhadap materi yang disampaikan. Dari pihak

siswa antara lain tidak tertariknya siswa terhadap materi yang disampaikan, kecendrungan

siswa dalam belajar fisika hanya sekedar menghapal rumus-rumus yang diberikan guru tanpa

menguasai konsep fisikanya. Dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, siswa cendrung

mencontoh pekerjaan temannya dari pada mengerjakannya sendiri. .

Proses pembelajaran yang tidak tepat sasaran seperti ini mempengaruhi hasil belajar

siswa yang menjadi rendah. Rendahnya hasil belajar ini karena proses pembelajaran yang

dialami siswa lebih menekankan pada proses mendengar, mencatat, mengingat, dan

mengerjakan soal-soal tanpa arahan yang jelas. Pola pembelajaran seperti ini membuat siswa

bosan dan berakibat sulitnya siswa memahami materi pelajaran fisika. Siswa juga jarang

sekali diaktifkan dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran bertitik berat pada

guru saja. Guru hanya menyampaian materi pelajaran dengan contoh-contohnya kepada siswa

tanpa ada penjelasan terkait sehingga tidak ada respon yang berarti yang diberikan oleh siswa

seperti bertanya dan sebagainya. Jadi siswa beranggapan bahwa fisika banyak menawarkan

konsep dan rumus-rumus yang perlu dihafal dan persoalan-persoalan yang sukar.Padahal

sebenarnya fisika bukanlah sekedar konsep yang hanya perlu dihafal tetapi fisika menuntut

belajar menemukan konsep-konsep itu sendiri serta konsep baru yang mendukung atau

(14)

pembelajaran yang “baru” yang lebih memberdaya peserta didik.Sebuah model pembelajaran

yang tidak mengharuskan siswa menghapal fakta-fakta, tetapi sebuah model yang mendorong

siswa aktif dalam memperoleh pengetahuannya.

Berdasarkan kondisi demikian, maka perlu diterapkannya model pembelajaran yang

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara berdiskusi dengan teman-temannya

untuk memecahkan suatu permasalahan. Dalam situasi belajar seperti ini, siswa dituntut

untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan juga cara tersebut akan menambah

pengetahuan siswa tentang suatu materi pelajaran. Model pembelajaran ini juga dapat

mengembangkan potensi siswa secara maksimal. Model pembelajaran yang dimaksud adalah

model pembelajaran kooperatif.

Adapun menurut Robert E. Slavin ( 2005:5) mengenai pembelajaran koperatif adalah “Pembelajaran koperatif menciptakan pengaruh-pengaruh dan bagaimana para guru dapat menggunakan metode pembelajaran koperatif ini untuk melihat semua siswa memang telah menangkap pelajaran dari guru. Metode ini merupakan metode yang paling praktis dan sering di gunakan dalam berbagai subyek”.

Pembelajaran koperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan pengajaran

oleh rekan sebaya. Dalam pelaksanaanya model pembelajaran koperatif peran guru yang

awalnya menjadi seorang informan kini guru menjadi pengelola aktivitas kelompok belajar

siswa. Dalam hal ini, siswa akan semakin terlatih untuk memecahkan suatu permasalahan,

bahkan permasalahan yang dianggap sulit dan juga siswa akan dapat meningkatkan prestasi

belajarnya. Zamroni dalamTrianto (2010:57)”Manfaat belajar koperatif adalah dapat

mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual.

Disamping itu, belajar koperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial dikalangan siswa”.

Model pembelajaran koperatif tipe NHT (Number Head Together) ini menuntut siswa

untuk lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan karena setiap siswa dalam

suatu kelompok tersebut akan diberi nomor yang berbeda. Setiap siswa diberikan satu soal

yang harus mereka kuasai. Tetapi secara keseluruhan, suatu kelompok tersebut mampu

menyelesaikan semua soal yang diberikan.

Dalam pembelajaran koperatif tipe NHT ini guru menggunakan struktur empat fase

sebagai sintaks NHT: (1) Fase penomoran,(2) Fase mengajukan pertanyaan, (3) Fase berfikir

bersama dan (4) Fase menjawab. Dengan menggunakan model ini, siswa tidak hanya sekedar

paham konsep yang diberikan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dengan

teman-temannya, belajar mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat teman, rasa

kepedulian pada teman satu kelompok agar dapat menguasai konsep tersebut, siswa dapat

(15)

terdapatnya siswa yang mendominasi dalam kegiatan pembelajaran karena semua siswa

memiliki peluang yang sama untuk tampil menjawab pertanyaan.

Dengan dasar inilah peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :

Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif TipeNumbered Head Together (NHT)

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi PokokTekanan di Kelas VIII Semester II

SMP Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 “.

1.2.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian ini dapat di

identifikasi sebagai berikut:

1. Pemahaman siswa mengenai konsep fisika yang sangat minim.

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah.

3. Model yang digunakan bersifat konvensional

4. Metode pembelajaran yang sering digunakan ceramah, tanya jawab dan penugasan saja.

5. Pembelajaran fisika di kelas masih bersifat monoton

1.3.Batasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi maka permasalahan ini

dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:

1. Pengaruh model pembelajaran koperatif Tipe NHT dan kaitannya dengan hasil belajar

fisika.

2. Penelitian ini dilakukan di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15Medan pada pokok

bahasan Tekanan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.4.Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah di atas maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas VIII Semester II SMP Negeri 15Medan Tahun

Pembelajaran 2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe NHT

pada meteri pokok Tekanan?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas VIII Semester II SMP Negeri 15Medan Tahun

Pembelajaran 2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada

(16)

3. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran koperatif tipe NHT terhadap hasil belajar

siswa materi pokok Tekanan di kelas VIII Semester II SMP Negeri 15Medan Tahun

Pembelajaran 2012/2013?

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah:

1. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe

NHT pada materi pokok Tekanan di kelas VIII Semester II SMP Negeri 15Medan Tahun

Pembelajaran 2012/2013.

2. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran model

konvensionalpada materi pokok Tekanan di kelas VIII Semester II SMP Negeri 15Medan

Tahun Pembelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran koperatif tipe NHT terhadap hasil

belajar siswapada materi pokok Tekanan di kelas VIII Semester II SMP Negeri 15Medan

Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperluas wawasan

pengetahuannya dalam proses belajar mengajar.

2. Untuk menjadi bahan masukan bagi guru fisika dalam memilih model pembelajaran yang

tepat.

3. Untuk memberikan pengalaman pada pembaca dalam menanamkan konsep-konsep fisika.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa yang diberi penerapan model pembelajaran koperatif tipeNHT(

Numbered Head Together) pada materi Tekanan di kelas VIII SMP Negeri 15

Medan T.P.2012 / 2013 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar

40,71 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postetsiswa sebesar 74,57.

2. Hasil belajar siswa yang diberi penerapan model pembelajaran konvensional pada

materi Tekanan di kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P.2012 / 2013 sebelum

diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 40,86 dan setelah diberikan perlakuan

rata-rata postessiswa sebesar 64,57.

3. Ada pengaruh yang signitifikan model pembelajaran koperatif tipeNHT(

Numbered Head Together) pada materi Tekanan di kelas VIII SMP Negeri 15

Medan T.P.2012 / 2013.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari

penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model Pembelajaran

Numbered Head Together(NHT). Ada baikmya memberikan motivasi terlebih

dahulu kepada siswa yang akan mempresentasekan hasil didkusi untuk

meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tersebut karena dengan koperatif tipe

Numbered Head Together(NHT) tidak semuanya siswa siap untuk

mempresentasekan hasil dikusi ketika nomor anggotanya dipanggil oleh guru.

2. Kepada peneliti selanjutnya di harapkan lebih memperhatikan penggunaan waktu

di dalam pembelajaran untuk setiap fase dalam Numbered Head Together(NHT)

karena pada koperatif tipe Numbered Head Together(NHT) memerlukan waktu

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arends,R,I.,( 2008), Learning To Teach, Pustaka Pelajar , Yogyakarta.

Arikunto, S., (2009).,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumiaksara, Jakarta.

Ferry,P,.(2010),http://fkip.unai.edu/wp-content/uploads/prosiding-snf2010-ferry-

hal-432.pdf( 15 februari 2013, 17 :07 )

Kangenan, M,.(2007), Fisika. Erlangga, Jakarta.

Karim, S., (2008), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Kelas VIII,

Pusat Perbukuan, Jakarta.

Rahmi (2006), http:///D:/fd/Model-Pembelajaran-Koperatif-Tipe-NHT.htm( 15 februari

2013, 16 : 48 )

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan ProfesionalismeGuru, PT.

Raja Grafidopersada, Jakarta.

Sagala, S.,(2009),Konsep dan Makna Pembelajaran,ALFABETA ,Bandung.

Sardiman, (2009), Interaksi Dan Motivasi Belajar Dan Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.

Setyanto (2011), http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/(14 februari 2013,

20: 13)

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R,E., (2005), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung.

Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsitas, Bandung.

Sudjana, N.,(1989), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Gambar

Tabel 2.1 Perbedaan Koperatif dan Pembelajaran Konvensional
Gambar 2.1 Sifat tekanan hidrostatis
Tabel Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon ijin dan bantuan bagi mahasiswa yang bersargKutan agar dapat melakukan penyebaran angket di tempat yang Bapak'lbu pimpin.

Saya akan berperan lebih banyak selama belajar matematika dalam kelompok pada hari-hari yang akan datang dan saya yakin hal itu bisa saya lakukan. Berdoalah sebelum

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-1/W4, 2015 International Conference on Unmanned Aerial Vehicles

Pada penelitian kualitatif, responden atau subjek penelitian yaitu orang yang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang

Radius orbit r pada mobil percobaan dinaikkan dengan pemindahan neraca pegas dan diukur masing-masing gaya sentrifugal F z dan radius r... Gaya sentrifugal sebagai fungsi

Lanjut usia yang merasa putus asa dengan kehidupannya di hari tua berarti lanjut usia tersebut tidak mempunyai citra diri yang positif dan juga rasa optinmis dalam dirinya

Hasil analisis mendapati interaksi antara kebebasan lembaga pengarah, pengetahuan perakaunan dan kewangan jawatankuasa audit dan pemilikan ekuiti oleh pengurusan masing-masing