ANALISIS PERUBAHAN MORFOLOGI KEKOTAAN
KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN
DELI SERDANG TAHUN 2000 -2010
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjan Pendidikan
Oleh :
DESIMA RATNA SARI NAINGGOLAN NIM. 308331018
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Desima Ratna Sari Nainggolan
NIM : 308331018
Jurusan : Pendidikan Geografi
Fakultas : Ilmu Sosial
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri atau bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau hasil pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil ciplakan/plagasi maka
saya bersedia menerima sanski atas perbuatan tersebut.
Medan, Agustus 2012
Saya yang Membuat Pernyataan
vi
ABSTRAK
Desima Ratna Sari Nainggolan, NIM 308331018. Analisis Perubahan
Morfologi Kekotaan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang Tahun 2000-2010. Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan (1). Mengkaji karakteristik keadaan desa-kota yang terdapat di Kecamatan Sunggal, (2). Menentukan faktor-faktor penentu kekotaan desa-desa di Kecamatan Sunggal,( 3). Menentukan tipologi desa-desa di Kecamatan Sunggal.
Penelitian ini dilaksanakan daerah Kecamatan Sunggal. Populasi sekaligus sebagai sampel yang berjumlah 17 desa di Kecamatan Sunggal. Teknik pengumpulan data yaitu studi dokumenter dan observasi langsung. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, karena
berkat dan kuasa-Nya skripsi yang berjudul ”Analisis Perubahan Morfologi kekotaan
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000 - 2010” ini terselesaikan
dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan suatu kewajiban dalam rangka
memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan Penulis.
Penulis juga banyak menerima bantuan moril maupun materil yang tidak ternilai
harganya dari semua pihak. Untuk itu Penulis ucapkan terima kasih yang
sedalam-3. Ibu Dra. Nurmala Berrutu, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dra. Asnidar,M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Drs. Maringan Sirait,SU selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak membantu dan membimbing Penulis sejak awal penulisan proposal
sampai akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Ibu Dra.Elfayetti selaku Dosen Pembimbing Akademik Penulis sekaligus Dosen
Pembanding Utama yang telah banyak memberikan bimbingan kepada Penulis di
dalam menyelesaikan bangku perkuliahan.
8. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi terutama Bapak Drs. Alinurman,
M.Si, dan Dra.Minah Sinuhaji, M.Si, sebagai Dosen Penguji yang telah banyak
iv
9. Bapak Hajat Siagian, selaku Tata Usaha Jurusan Pendidikan Geografi yang telah
banyak membantu dan memotivasi penulis.
10.Camat Kecamatan Sunggal beserta stafnya.
11.Teristimewa untuk kedua orang penulis yang tercinta dan tersayang, Ayahanda
M. Nainggolan Parhusip (cepat sembuh ya Ayahku), Ibunda H. Hutasoit atas
perhatian dan doanya yang tak henti-hentinya, serta tak pernah lelah dan bosan
memberikan nasihat dan motivasi hingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12.Buat keluarga tercinta.( Abangda Bribka Ramlan Nainggolan S.H, dan keluarga
Brigadir Ima Ervenita Saragih, kakanda Junita Nainggolan beserta keluarga,
kakanda Juliana Nainggolan beserta keluarga, kakanda Tina Nainggolan beserta
keluarga, kakanda Nelli Nainggolan AMKeb beserta keluarga, Abangda Rikardo
Nainggolan SE, Adinda Susi Nainggolan, Adinda Lison Nainggolan, dan Marista
Nainggolan. Dan tidak lupa buat keponaan-keponaan yang tersayang, Desnal
Purba, Eduart Purba, Delima Purba, Grace Purba, Kayla Purba, dan Junior
Nainggolan Josia Stevail).
13.My beloved friends penulis. Adelina ginting (Adel), Nilva Elysa Siregar (Mpa),
Risca Nadia (Eka), Terima kasih buat dukungan, kebersamaan dan kekompakan
yang terjalin selama ini. Sukses buat kita semua!
14.Buat teman-teman satu kelas A-Ekstensi 08 (Asri , Bayu, Ema, fitri, puco,
sabdaly, edy, dina, seluruh temen2 satu kelas yang tidak Penulis sebutkan
namanya satu persatu). Takkan terlupakan kenangan bersama kalian di dalam
kelas maupun di luar kelas. Terima kasih buat iringan doa, dan dukungannnya.
15.Buat teman-teman satu PPL di SMA Negeri 4 Pematang Siantar yang telah
banyak memberikan dukungan dan doa serta bantuannya selama ini.
Hanya ucapan terima kasih dan doa yang dapat Penulis ucapkan. Kiranya
Tuhan melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya kepada kita semua. Semoga Skripsi ini
besar manfaatnya kepada kita semua terutama bagi Pendidikan Geografi.
Medan, Agustus 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v
ABSTRAK ... vi
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB. II. KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Kerangka Teori... 6
B. Penelitian Yang Relevan ... 20
C. Kerangka Berfikir... 23
BAB.III. METODELOGI PENELTIAN ... 25
A. Lokasi Penelitian ... 25
B. Populasi dan Sampel ... 25
C. Variabel dan Defenisi Operasional ... 25
D. Teknik Pengumpulan ... 28
E. Teknik Analisa Data ... 28
BAB. IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN ... 29
A. Kondisi Fisik ... 29
viii
BAB. V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Hasil Penelitian ... 41
B. Pembahasan ... 67
BAB. VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
A. Kesimpulan ... 76
B. Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ………... 78
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Perbedaan ciri-ciri kota dan ... 9
2. Indikator Persyaratan Desa-kota Versi BPS ... 11
3. Jumlah Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Sunggal Tahun 2000-2010 ... 33
4. Komposisi Penduduk Menurut Matapencaharian di Kecamatan Sunggal 2010 ... 34
5. Komposisi Penduduk Menurut Agama di Kecamatan Sunggal Tahun 2010 ... 36
6. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Tahun 2010 ... 37
7. Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Sunggal Tahun 2010 ... 38
8. Jumlah Fasilitas Paribadatan di Kecamatan Sunggal Tahun 1020 ... 39
9. Jenis Alat Transportasi Yang Digunakan di Kecamatan Sunggal Tahun 2010 ... 40
10. jumlah kepadatan penduduk tahun 2010 ... 43
11. Matapencaharian di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 44
12. Kualitas Jalan di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 45
13. Jenis Fasilitas Sarana Pendidikan di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 . ... 47
14. Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 49
15. Jumlah fasilitas Bank di Kecamatan Sunggal tahun 2000 dan 2010 ... 51
16. Jumlah Fasilitas Industri/pabrik di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 52
17. Bentuk Kualitas Bangunan di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 54
18. Bentuk-bentuk Penggunaan Lahan di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 57
ixi
20. Upacara Adat di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 62
21. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2000 dan 2010 ... 64
22. Sarana dan Prasarana di Kecamatan Sunggal
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1. Skema Keterangan Berpikir ... 24
2. Peta Kabupaten Deli Serdang ... 31
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal
1. Pedoman Studi Dokumentasi Tentang Fasilitas Desa-kota ... 81
2. Pedoman Studi Dokumantasi Tentang Penentu Morfologi Kota ... 82
3. Pedoman Studi Dokumentasi Tentang Penentu Tipologi Desa ... 83
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu Negara sedang berkembang, yang terus
mengalami perubahan baik dikota-kota besar maupun di daerah-daerah belakangnya
( hinterland ) yang saat ini berkembang dari waktu ke waktu. Banyak faktor yang
menentukan perkembangan suatu daerah, hal ini tergantung pada kondisi dan kondisi
fisik yang ada di daerah tersebut.
Aspek-aspek geografi yang mempengaruhi perkembangan suatu daerah
seperti: lokasi, relif, tipe tanah, jenis flora dan fauna,kondisi air, sumber-sumber
mineral serta kontak daerah itu terhadap lautan juga sangat berpengaruh kepada
perkembangan kekotaan (Daljoeni,1992). Dengan adanya faktor-faktor geografi yang
mendukung sehingga dapat memungkinkan untuk lebih cepat dapat berkembangnya
suatu wilayah.
Masalah perkembangan pada suatu wilayah ditandai dengan adanya
perbedaan berbagai karakteristik serta gejala lain yang ada disekitar wilayah tersebut.
Perbedaan tersebut diantaranya dalam hal penduduk, pendidikan, struktur pekerjaan,
penggunaan lahan, serta sarana dan prasarana yang akan melengkapi kehidupan
masyarakat melalui penyediaan berbagai fasilitas di dalamnya.
Perkembangan suatu wilayah biasanya banyak dipengaruhi oleh pertumbuhan
penduduk, baik pertumbuhan penduduk alami maupun migrasi. Kenyataan ini akan
membawa implikasi pada penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung untuk
perkembangan suatu wilayah dengan segala fasilitas dan penggunaan lahan di
2
menyebabkan meningkatnya keperluan sumberdaya atau daya dukung lingkungan
dan teknologi yang tersedia dalam periade tertentu.
Istilah desa-kota telah diperkenalkan dalam dunia ilmu pengetahuan secara
internasional oleh McGee untuk mengantifikasi suatu daerah yang berada di sekitar
kota yang ditandai oleh adanya percampuran yang sangat intens mengenai kegiatan
pertanian dan kegiatan non-pertanian. Daerah yang diberi nama desa-kota tersebut
terletak kota besar yang ada dan membentang sepanjang koridor
antarkota-kota besar. Pada awalnya, daerah desa-antarkota-kota ini merupakan daerah pertanian yang
sangat padat penduduknya yang nyaris semuanya berkegiatan di sektor pertanian.
Namun perlu dipahami bahwa kegiatan pertanian ini tidak harus identik dengan
kegiatan budidaya sawah basah. Dengan makin intensnya penjalaran ide-ide baru,
inovasi baru yang berwujud nilai-nilai baru dan tekhnologi mengakibatkan penduduk
di daerah yang semula berkegiatan agraris tersebut mulai menganekaragamkan
kegiatannya dengan tujuan memperoleh tambahan penghasilan. Peranan kota-kota
besar menjadi bertambah signifikan bagi penduduk didaerah desa-kota tersebut
sejalan dengan makin baiknya prasarana dan sarana transportasi dari dan ke kota.
Pada dasarnya yang dimaksud desa-kota merupakan daerah peralihan yang
memperlihatkan antara kenampakan perkotaan dan perdesaan. Daerah peralihan ini,
khususnya daerah yang merupakan pinggiran kota. Dinyatakan secara defenitif
daerah ini sangat sulit untuk dilacak batas-batasnya karena pengertiannya
menyangkut aspek fisik dan non-fisik. Pada daerah tertentu yang kondisi transportasi
dan komunikasinya sudah begitu baik, ciri-ciri non-fisik sudah jauh meninggalkan
ciri-ciri fisik dalam arti gerakan keruangannya( Yunus, 1987). Di tinjau dari letak
3
sebelah timur berbatasan dengan Kota Medan dan sebelah barat berbatasan dengan
Kota Binjai.Kecamatan Sunggal telah mengalami perkembangan wilayahnya, dimana
setiap tahunnya mengalami peningkatan dan pertambahan penduduk, sehingga
menyebabkan sarana kebutuhan terus meningkat.
Desa-desa yang terdapat di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
mengalami perkembang, hal ini dapat dilihat dari jenis fasilitas pelayanan yang ada
seperti adanya manfaat dan kompleks-kompleks/perumahan. Namun daerah yang
terdapat di kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang masih dinamakan desa,
padahal sudah termasuk sebuah daerah berkembang. Untuk itu penulis sangat tertarik
untuk membuktikan hal ini perlu diketahui perkembangan wilayah yang terdapat di
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
Penelitian ini berpedoman pada Morfologi Kekotaan yang mengkaji desa
menjadi desa-kota dan desa yang mengarah kekota. Untuk memudahkan penelitian,
maka dalam penelitian ini batasan desa yang dipakai adalah batasan administratif.
Wilayah Kecamatan Sunggal merupakan salah satu Kecamatan yang jauh dari
ibu kota Kabupatennya yaitu dimana Kecamatan Sunggal dikembangkan oleh Kota
Medan dengan Kota Binjai. Dilihat dari potensi yang ada serta faktor-faktor geografi
yang di miliki Kota ini, maka perlu dipelajari perkembangan dalam hal menyangkut
dalam aspek-aspek politik, sosial, budaya, teknologi, ekonomi dan fisik. Khususnya
mengenai aspek yang berkaitan langsung dengan penggunaan lahan Kekotaan
maupun jenis bangunan dan pola sirkulasi jalan dalam perkembangan fisik kota,
4
B. Identifikasi Masalah
C. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui Analisis Perkembangan
Morfologi Kekotaan Kecamatan Sunggal 2000-2010 yang mana wilayah ini
dipengaruhi oleh beberapa perkembangan dalam hal ini menyangkut aspek-aspek
politik, sosial, budaya, teknologi, ekonomi dan fisik.
Tingkat kemajuan wilayah berpengaruh terhadap pola kehidupan
masyarakatnya, mulai dari kultur adat istiadat, kelembagaan sosial, organisasi sosial
hingga pelapisan sosial. Sesuatu wilayah yang memiliki jarak yang dekat dengan
Kota akan mempunyai kebiasaan yang menyerupai Kota atau meski banyak hal yang
masih tetap bertahan. Gaya hidup dan pandangan terhadap masa depan biasanya
mengalami perubahan seiring dengan kemajuan jaman. Demikian dengan desa-desa
yang terdapat di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang yang berada tidak jauh
dari pusat perkotaan, dimana masyarakatnya memiliki profesi yang beranekaragam
(heterogen). Hal ini dipengaruhi oleh bidang pekerjaan yang dijalankan oleh
masyarakat di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang seperti bidang jasa,
wiraswasta/ berdagang, karyawan, dan pertukangan.
D. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas maka
penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti yaitu untuk
menganalisis morfologi kekotaan Kecamatan Sunggal meliputi bentuk-bentuk
perkembangan suatu kekotaan (Smiles,1955) seperti unsur-unsur penggunaan lahan,
pola sirkulasi jalan dan tipe bangunan. Tetapi penulis membatasinya khusus
5
menurut tingkat perkembangan desanya di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli
Serdang.
E. Perumusan Masalah
Dari penjelasan sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana karakteristik desa-kota yang ada di Kecamatan Sunggal Kabupaten
Deli Serdang di tinjau menurut tingkat perkembangan wilayah Kecamatan ?
2. Apakah faktor-faktor penentu kekotaan desa-desa di Kecamatan Sunggal
Kabupaten Deli Serdang dari tahun 2000-2010 ?
3. Bagaimana tipologi desa-desa di Kecamatan Sunggal ?
F. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji karakteristik keadaan desa-kota yang terdapat di Kecamatan Sunggal.
2. Menentukan faktor-faktor penentu kekotaan desa-desa di Kecamatan Sunggal.
3. Menentukan tipologi desa-desa di Kecamatan Sunggal.
G.Manfaat Penelitian
1. Untuk penulis, hasil penelitian ini digunakan untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan Sarjana di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.
2. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang akan meneliti tentang
perkembangan wilayah kekotaan
3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah wilayah Kecamatan Sunggal,
dalam mengambil suatu kebijaksanaan dalam rangka pembangunan kota
75
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, maka kesimpulan yangdapat dikemukakan
adalah :
1. Karakteristik keadaan desa-kota yang terdapat di Kecamatan Sunggal
adalah dilihat dari potensi-potensi yang ada di desa-desa tersebut sudah
hampir semua desa yang ada di Kecamatan Sunggal layak dikatakan
sebagai Desa-Kota, tetapi masih ada juga beberapa desa yang masih
tertinggal. Ini diakibatkan oleh desa ini jauh dari ibu kota Kecamatan
2. Menentukan faktor-faktor penentu kekotaan desa-desa di Kecamatan
Sunggal dapat disimpulkan bahwa pada penggunaan lahan pemanfaatan
lahan non Agraris hampir semua mengalami perubaha dalam kurun waktu
10 tahun untuk lahan Permukiman perubahannya sekitar 10,16%,
Perkantoran sekitar 0,5%, Pendidikan 1,52%, Pasar 0,4%, Peribadatan
0,07%, Gudang tetap, SPBU 0,25%, Bioskop/Taman Bermain0.2%,
Industri berubah 1%, jasa 0,13%, jaringan Jalan 5,77%, Lapangan 0,38%,
Kuburan 0,55%. Dan pemanfaatan lahan untuk Agraris justru mengalami
pengurangan dalam kurun waktu 10 tahun untuk lahan Kebuncampuran
berkurang sekitar 15,02%, Sawah 4,78%, dan wilayah Perkebunan tetap.
Dan pada karakteristik bangunan yaitu lahan terbangan dan non
76
dapat di ketahui bahwa untuk lahan terbangun tahun 2000 yang paling luas
adalah 159,34 sedangkan lahan terbangun pada tahun
adalah 159,34 sedangkan lahan terbangun pada tahun 2010 yang paling luas
adalah 902,6. Untuk lahan tidak terbangun tahun 2000 yang paling luas
adalah 887,98, sedangkan lahan tidak terbangun pada tahun 2010 yang
paling luas adalah 434,09. Dan pada sirkulasi jalan dapat disimpulkan
bahwa perubahan kualiatas jalan di kecamatan sunggal dari tahun 200
hingga tahun 2010 sangat berkembang pesat, dimana pada tahun 2000 masih
di dominasi jalan kerikil sepanjang 37,34 Km dan pada tahu 2010 sudah di
dominas jalan aspal sepanjang 141,11 Km. Jaringan jalan di Kecamatan
Sunggal pada umumnya sudah dalam keadaan baik.Jalan-jalan yang ada di
Kecamatan Sunggal semua hampir sudah teraspal dengan status jalan
Nasional dan Kabupaten.
3. Menentukan tipologi desa di Kecamatan Sunggal berdasarkan tingkat
perkembangannya, desa-desa yang ada di Kecamatan Sunggal termasuk
jenis desa Swasembada.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Sunggal maka dapat
dirumuskan beberapa saran bagi Pemerintah daerah sebagai perencana
danmenyusun beberapa kebijakan pemerintah serta kepada masyarakat untuk
mewujudkan dearah dalam pembangunan, adapun saran yang dikemukakan oleh
77
1. Kepada Pemerintah Kecamatan Sunggal diharapkan dalam melakukan
pembangunan agar lebih memperhatikan desa-desa yang masih memiliki
paling sedikit fasilitas pelayanan yang menunjang perkembangan setiap
desa
2. Sebagai Desa yang meliki potensi dan letak strategis disarankan kepada
pemerintah agar lebih melengkapi Sarana dan Prasarana.
3. Kepada Instansi terkait agar lebih melengkapi data-data yang berkaitan
dengan data monografi, data statistika, baik yang bersangkutan dengan
alam, sosial,budaya,dan kependudukan. Agar masyarakat dapat dengan
DAFTAR PUSTAKA
Afita, Rina 2008, Kajian perkembangan Kota Batang berdasarkan Struktur Ruang Kota. Skripsi: Semarang. Fakultas Teknik_Universitas Negeri Semarang.
Amalia, Prima. 2005. Studi Penentuan Kawasan Konservasi Kota Tegal Melalui Pendekatan Morfologi Kota. Skripsi: Semarang. Fakultas Teknik _Universitas Negeri Semarang.
BPS, 2010. Kecamatan Sunggal Dalam Angka 2010.
Bintarto, R. 1983. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia.
http://www.scribd.com/doc/79753528/13/Pola-dan-Morfologi-Kota (diakses pada 2 Maret 2012)
http://www.answers.com/topic/typology-urban-planning-and-architecture (diakses pada 23 Maret 2012)
Jayadinata, T. 1999. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan
dan wilayah. Edisi ke 3. Bandung . ITB.
Manik, Verawati. 2004. Perkembangan Kota Tanjung Morawa Pekan Ditinjau dari Faktor Geografi di Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 1999-2003. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS _UNIMED.
Sadyohutomo, Mulyono. 2008. Manajemen kota dan wilayah Realita dan
Tantangan. Bandung, Bumi Aksara.
Sugiharto. 20006. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU Press
Tarigan, Robinson. 2003. Perencanaan pembangunan wilayah. Edisi Revisi. Medan, Bumi Aksara.
Triwidada, Andika. 2007. Pengaruh Perkembangan Kota Tebing Tinggi Terhadap Daerah Hinterland ( Studi Kasus Desa Paya Pesir ). Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS._ UNIMED.
Yusran , Aulia. 2006. Kajian Perubahan Tata Guna Lahan pada pusat Kota Cilegon. Tesis. Semarang. ( Tidak Diterbitkan )
Yuliati, Y. dan Purnomo, M. 2003. Sosiologi Pedesaan. Lappera Pustaka Utama. Yogyakarta.
Yunus, 1999. Struktur Tata Ruang Kota. Edisi ke 5 Pustaka pelajar. Yogyakarta.
82
---. 2006. Megapolitan konsep, problematika dan prospek. Pustaka pelajar. Yogyakarta.