PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA
PADA MATERI PELUANG DI KELAS IX SMP NEGERI 31 MEDAN
T. A. 2012/2013
Oleh : Yosie Lia Cristy
408111108
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan kasih-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Peluang di Kelas IX SMP Negeri 31
Medan T.A 2012/2013” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan
proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd, Bapak Drs.
Syafari, M.Pd, dan Ibu Dra. Hamidah Nasution, M.Si, selaku dosen penguji yang
telah memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya
skripsi ini dan kepada Bapak Drs. Sahat Siahaan, M.Pd selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan nasihat dan motivasi selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu
Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak
Prof. Drs. Motlan Sirait, M.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak
Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Syafari,
M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati
Hia, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Matematika, Mutia Khairani selaku Pegawai
Jurusan Matematika, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf
pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Riko Marbun, S.Pd selaku kepala sekolah SMP
Negeri 31 Medan, Bapak Raharjo Simamora, S.Pd selaku wakil kepala sekolah
v
matematika kelas IX SMP Negeri 31 Medan yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk mengadakan penelitian dan membantu penulis dalam pelaksanaan
penelitian.
Teristimewa penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibunda yang
terkasih, Lidia Br. Ginting, S.Km yang selalu setia memberikan nasehat,
dukungan, doa, serta bantuan moril maupun materil kepada penulis dalam
menyelesaikan pendidikan di Unimed. Penulis juga menyampaikan ucapan terima
kasih kepada kakanda yang terkasih yaitu Dewi Kartika Sari, S.E. yang juga setia
memberikan nasehat, dukungan dan doa selama perkuliahan dan penyusunan
skripsi ini. Penulis juga secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Edi
Gunawan Ginting yang setia memberikan nasehat, dukungan, dan doa dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis
(Tuti, Novita, Tami, Rodly, Elia, Menda, Gabe, Basaria, Risna, dan keluarga
besar DIK. A’08) dan keluarga yang memberikan dukungan serta masukan
kepada penulis, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang tidak bisa penulis tulis namanya satu persatu yang telah memberikan doa dan
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan matematika. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Medan, Januari 2013 Penulis,
iii
PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA
PADA MATERI PELUANG DI KELAS IX SMP NEGERI 31 MEDAN
T.A. 2012/2013
Yosie Lia Cristy (408111108) ABSTRAK
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dibagi dalam dua siklus, siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi penerapan Pembelajaran Matematika Realistik pada materi peluang, untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dengan penerapan Pembelajaran Matematika Realistik, dan untuk mengetahui bagaimana pemahaman konsep siswa pada materi peluang dengan menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik di kelas IX SMP Negeri 31Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX-2 SMP Negeri 31 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 37 orang siswa. Objek dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep siswa.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes hasil belajar. Lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik. Tes pemahaman konsep digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa setelah diterapkan Pembelajaran Matematika Realistik.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil observasi pembelajaran untuk peneliti pada siklus I adalah 2,48 dengan kategori baik sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil observasi pembelajaran adalah 3,05 dengan kategori baik. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 2,21 dengan kategori baik sedangkan pada siklus II nilai rata-ratanya 3,32 dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil tes diagnostik diperoleh tingkat penguasaan rata-rata siswa 48,61% dengan kategori sangat rendah dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal (≥65) adalah 5,56% dan nilai rata-rata kelas 48,61. Setelah pemberian tindakan I (siklus I) diperoleh tingkat penguasaan rata-rata siswa 59,88% dengan kategori rendah dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal (≥65) adalah 64,86% dan nilai rata-rata kelas 59,88. Setelah pemberian tindakan II (siklus II) diperoleh tingkat penguasaan rata-rata siswa 78,29 dengan kategori sedang dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal (≥65) adalah 86,49% dan nilai rata-rata kelas 78,29.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Grafik xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 6
1.3. Batasan Masalah 7
1.4. Rumusan Masalah 7
1.5. Tujuan Penelitian 7
1.6. Manfaat Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1. Kerangka Teoritis 9
2.1.1. Pengertian Belajar 9
2.1.2. Pembelajaran Matematika 10
2.1.3. Kesulitan Belajar Matematika 11 2.1.4. Pendekatan Pembelajaran Matematika 13 2.1.5. Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik 15
2.1.5.1. Sejarah Pembelajaran Matematika Realistik
(PMR) 15
2.1.5.2. Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik 16 2.1.5.3. Karakteristik Pembelajaran Matematika
Realistik 18
2.1.5.4. Teori-teori yang Melandasi Pembelajaran
Matematika Realistik 20
2.1.5.5. Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik dalam Pembelajaran Matematika 25
2.1.5.6. Langkah-Langkah Pembelajaran Matematika
vii
2.1.6. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Pembelajaran
Realistik 28
2.1.7. Pemahaman Konsep 30
2.1.8 Materi Pembelajaran 33
2.1.9 Penerapan Pembelajaran Realistik Pada Peluang 37
2.2 Kerangka Konseptual 38
2.3 Kajian Penelitian yang Relevan 40
BAB III METODE PENELITIAN 41
3.1. Lokasi Penelitian 41
3.2. Subjek dan Objek Penelitian 41
3.2.1. Subjek Penelitian 41
3.2.2. Objek Penelitian 41
3.3. Jenis Penelitian 41
3.4. Prosedur dan Rancangan Penelitian 41
3.4.1. Siklus I 42
3.4.2. Siklus II 46
3.5. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 51
3.5.1. Tes 51
3.5.2. Non Tes 53
3.5.2.1. Lembar Observasi 53
3.5.2.2. Dokumentasi 55
3.6. Analisis Data 55
3.6.1. Reduksi 55
3.6.2. Paparan Data 59
3.6.3. Simpulan Data 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 60
4.1. Hasil penelitian 60
4.1.1. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus I 60
4.1.1.1. Permasalahan I 60
4.1.1.2. Alternatif Pemecahan Masalah I (Perencanaan
Tindakan I) 62
4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 63
4.1.1.4. Observasi I 69
4.1.1.4.1. Hasil Observasi Guru I 69 4.1.1.4.2. Hasil Observasi Siswa I 71
4.1.1.5. Analisis Data I 72
4.1.1.5.1. Deskripsi Hasil Tes Pemahaman
Konsep I 72
4.1.1.6. Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I 77
4.1.1.7. Kesimpulan Data I 79
4.1.2. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II 80
viii
4.1.2.2. Alternatif Pemecahan Masalah II (Perencanaan
Tindakan II) 80
4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 81
4.1.2.4. Observasi II 85
4.1.2.4.1. Hasil Observasi Guru II 85 4.1.2.4.2. Hasil Observasi Siswa II 86
4.1.2.5. Analisis Data II 87
4.1.2.5.1. Deskripsi Hasil Tes Pemahaman
Konsep II 88
4.1.2.6. Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II 92
4.1.2.7. Kesimpulan Data II 93
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 97
5.1. Kesimpulan 97
5.2. Saran 98
DAFTAR PUSTAKA 100
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Hasil Tes Diagnostik Kelas IX-2 SMP Negeri 31 Medan 3
Tabel 2.1 Pendekatan Pembelajaran dalam Pendidikan Matematika 14
Tabel 2.2 Sintaks Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik 27
Tabel 3.1 Validator Soal 52
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep Matematika Siswa 53
Tabel 3.3 Tingkat Penguasaan Siswa 58
Tabel 3.4 Kriteria Rata-rata Penilaian Observasi 59
Tabel 4.1 Hasil Tes Diagnostik Kelas IX-2 SMP Negeri 31 Medan 60
Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus I 70
Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus I 71
Tabel 4.4 Deskripsi Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Pada Tes
Pemahaman Konsep Siklus I 73
Tabel 4.5 Contoh Jawaban Siswa Pada Tes Pemahaman Konsep I
(TPK I) 74
Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus II 85
Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus II 86
Tabel 4.8 Deskripsi Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Pada Tes
Pemahaman Konsep Siklus II 89
Tabel 4.9 Contoh Jawaban Siswa Pada Tes Pemahaman Konsep II
(TPK II) 90
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Mata Uang Logam 34
xi
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Deskripsi Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Pada
Tes Diagnostik 61
Grafik 4.2 Deskripsi Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Siklus I 73
Grafik 4.3 Deskripsi Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Siklus II 90
Grafik 4.4 Deskripsi Tes Diagnostik, Tes Pemahaman Konsep
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (Siklus I) 103
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 (Siklus I) 108
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 (Siklus I) 113
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 (Siklus II) 118
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 5 (Siklus II) 123
Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa I (LAS I) 128
Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa II (LAS II) 135
Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa III (LAS III) 141
Lampiran 9. Lembar Aktivitas Siswa IV (LAS IV) 145
Lampiran 10. Lembar Aktivitas Siswa V (LAS V) 147
Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa I (LAS I) 149
Lampiran 12. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa II (LAS II) 154
Lampiran 13. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa III (LAS III) 157
Lampiran 14. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa IV (LAS IV) 159
Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa V (LAS V) 160
Lampiran 16. Kisi-kisi Tes Diagnostik 161
Lampiran 17. Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep I 162
Lampiran 18. Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep II 163
Lampiran 19. Lembar Validasi Tes Diagnostik 164
Lampiran 20. Lembar Validasi Tes Pemahaman Konsep I 167
Lampiran 21. Lembar Validasi Tes Pemahaman Konsep II 173
Lampiran 22. Tes Diagnostik 179
Lampiran 23. Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik 181
Lampiran 24. Tes Pemahaman Konsep I 182
Lampiran 25. Alternatif Penyelesaian Tes Pemahaman Konsep I 184
Lampiran 26. Tes Pemahaman Konsep II 186
Lampiran 27. Alternatif Penyelesaian Tes Pemahaman Konsep II 188
xiii
Lampiran 29. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
untuk Guru Siklus I 191
Lampiran 30. Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
Untuk Guru Siklus I 200
Lampiran 31. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
untuk Guru Siklus II 202
Lampiran 32. Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
untuk Guru Siklus II 208
Lampiran 33. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
untuk Siswa Siklus I 210
Lampiran 34. Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran
untuk Siswa Siklus I 216
Lampiran 35. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
untuk Siswa Siklus II 217
Lampiran 36. Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran
untuk Siswa Siklus II 221
Lampiran 37. Daftar Nama Siswa Kelas IX-2 SMP Negeri 31 Medan 222
Lampiran 38. Paparan Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Diagnostik 223
Lampiran 39. Paparan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Diagnostik 226
Lampiran 40. Paparan Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Pemahaman
Konsep I 228
Lampiran 41. Paparan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Pemahaman
Konsep I 231
Lampiran 42. Paparan Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Pemahaman
Konsep II 233
Lampiran 43. Paparan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Pemahaman
Konsep II 236
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan sekarang ini dihadapkan pada tantangan-tantangan yang
mengharuskannya mampu melahirkan individu-individu yang dapat memenuhi
tuntutan global. John Dewey (dalam Sagala, 2009:3) menyatakan bahwa: “Pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual, maupun daya
emosional atau perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya”.
Dalam pendidikan khususnya dalam pendidikan formal, matematika
merupakan mata pelajaran wajib bagi semua siswa. Matematika merupakan ilmu
universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan
penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia.
Jihad (2008 : 156) menyatakan:
”Untuk mewujudkan sasaran utama pembangunan jangka panjang dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing dan bersanding dengan lulusan luar, matematika memegang peranan yang sangat penting. Matematika, mulai dari bentuknya yang paling sederhana sampai dengan bentuknya yang kompleks, memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan lainnya, juga dalam memecahkan persoalan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula, matematika sebagai proses yang aktif, dinamik, dan generatif melalui kegiatan matematika (”doing mathematics”), memberikan sumbangan yang penting bagi peserta didik dalam pengembangan nalar, berfikir logis, sistematik, kritis dan cermat, serta bersikap obyektif dan terbuka dalam menghadapi berbagai permasalahan.”
Oleh karena itu, mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Seperti yang diungkapkan Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009:253) bahwa alasan perlunya belajar matematika adalah sebagai berikut :
2
dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan (5) sarana unutk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Berdasarkan kutipan disimpulkan bahwa melalui pembelajaran
matematika diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir,
bernalar, mengkomunikasikan gagasannya serta dapat mengembangkan aktivitas
kreatif dalam memecahkan masalah. Ini menunjukkan bahwa matematika
memiliki manfaat dalam mengembangkan kemampuan siswa sehingga perlu
untuk dipelajari.
Namun pada kenyataannya, kualitas pendidikan matematika masih
memprihatinkan dilihat dari rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Mutu
akademik antarbangsa melalui Programme For International Student Assessment
(PISA) 2009 menunjukkan bahwa skor matematika siswa Indonesia turun menjadi
371 dan Indonesia berada pada posisi 61 dari 65 negara (dalam Ariyadi 2012:1).
Sejauh ini, Indonesia masih belum mampu lepas dari deretan penghuni papan
bawah.
Rendahnya prestasi belajar matematika di sekolah telah menjadi masalah
nasional yang harus diperhatikan oleh berbagai kalangan. Oleh karena itu,
diperlukan usaha serius untuk memperbaiki sistem maupun proses pendidikan
dalam rangka membenahi proses dan hasil belajar matematika siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru matematika kelas
IX SMP Negeri 31 Medan (Ibu Lermi br. Pasaribu) menyatakan bahwa :
Sebagian besar siswa tidak aktif selama proses pembelajaran matematika berlangsung, jarang sekali siswa bertanya atau menyampaikan pendapat. Jika diberikan soal yang berbeda dari contoh yang diberikan, sebagian besar siswa cenderung sulit menyelesaikannya, ini menunjukkan kurangnya pemahaman konsep siswa. Selain itu, kesulitan siswa juga terletak dalam memahami data dan menyajikan data dalam bentuk tabel ataupun diagram.
Hasil survei peneliti berupa pemberian tes diagnostik kepada 36 orang
siswa kelas IX-2 SMP Negeri 31 Medan menunjukkan bahwa pemahaman konsep
3
Tabel 1.1 : Hasil Tes Diagnostik Kelas IX-2 SMP Negeri 31 Medan Tingkat
Penguasaan Kategori Banyak Siswa Persentase
80≤X≤100 Tinggi 0 0 %
60≤X<80 Sedang 2 5,56%
0≤X<60 Rendah 34 94,44%
JUMLAH 36 100 %
Keterangan : X = Skor yang diperoleh siswa
Dari keterangan data ini terlihat jelas bahwa tingkat pemahaman siswa
masih rendah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hanya terdapat dua siswa
yang memperoleh kategori sedang, sedangkan sisanya memperoleh kategori
rendah. Jumlah siswa dalam kelas IX-2 adalah 37 siswa, 1 siswa tidak hadir saat
diadakannya tes dignostik.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 31 Medan
terdapat beberapa masalah yang dialami oleh siswa kelas IX dalam mempelajari
matematika khususnya pada pokok bahasan peluang yaitu pemahaman siswa
terhadap konsep yang masih lemah, ini dapat terlihat dari masih lemahnya
pemahaman konsep siswa pada materi prasyarat peluang yaitu materi himpunan
dan statistika. Sesuai dengan penjelasan Hudojo (1988: 3) bahwa dalam proses
belajar matematika:
Mempelajari konsep B yang mendasarkan kepada konsep A, seseorang perlu memahami lebih dulu konsep A. Tanpa memahami konsep A, tidak mungkin orang itu memahami konsep B. Ini berarti, mempelajari matematika haruslah bertahap dan berurutan serta mendasarkan kepada pengalaman belajar yang lalu.
Berdasarkan hasil belajar matematika, Lerner (dalam Abdurrahman
2009:253) mengemukakan bahwa: “kurikulum bidang studi matematika
hendaknya mencakup tiga elemen, (1) konsep, (2) keterampilan, dan (3) pemecahan masalah”.
Konsep sangat penting bagi manusia, karena digunakan dalam
komunikasi dengan orang lain, dalam berpikir, dalam belajar, membaca, dan
4
dapat dijalankan pendidikan formal. Hal ini sesuai dengan Hudojo (1990: 5) yang
menyatakan tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat
dipahami peserta didik.
Pemahaman terhadap konsep suatu materi adalah salah satu tujuan
penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang
diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu.
Pemahaman siswa juga merupakan salah satu tujuan dari setiap materi yang
disampaikan oleh guru, sebab guru merupakan pembimbing siswa untuk mencapai
konsep yang diharapkan.
Di sekolah, dalam proses pembelajaran masih tampak adanya
kecenderungan meminimalkan peran dan keterlibatan siswa. Proses pembelajaran
masih didominasi dengan penggunaan metode ceramah dan kegiatan lebih
berpusat pada guru. Guru menjelaskan materi hanya sebatas produk dan sedikit
proses. Salah satu penyebab yang menjadikan alasan adalah padatnya materi yang
harus dibahas dan diselesaikan berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Oleh karena itu, hendaknya dilakukan perubahan paradigma atau
reorientasi terhadap proses pembelajaran. Perubahan paradigma atau reorientasi
terhadap proses pembelajaran yang dimaksud adalah perubahan dari pembelajaran
yang mekanistik ke pembelajaran yang berorientasi pada siswa aktif, berdasarkan
penalaran, masalah dan pemecahan masalah yang sifatnya terbuka, berpusat pada
siswa, mendorong siswa untuk menemukan kembali, serta membangun
pengetahuan dan pengalaman siswa secara mandiri.
Untuk dapat menghasilkan prestasi belajar yang baik dalam proses
belajar, perlu dipilih pengajaran yang sesuai yang dapat membantu siswa
memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir dan dapat membuat
siswa ikut serta dalam proses belajar. Seperti yang dikatakan Joyce & weil (dalam
Sagala, 2009:176) bahwa : “Hakikat mengajar atau “teaching” adalah membantu
para pelajar memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana
untuk mengekspresikan dirinya dan cara-cara bagaimana belajar”.
Salah satu alternatif yang ditempuh oleh guru dalam upaya meningkatkan
5
langsung siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai
fasilitator mempunyai peran yang sangat strategis dalam proses pembelajaran.
Sebagai pengelola pembelajaran, guru harus mampu mengorganisir dan menggali
potensi-potensi siswa dalam pembelajaran agar terjadi interaksi yang optimal,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Dimyati
dan Mudjiono (2009:117) menyatakan :
Guru hendaknya tidak lagi mengajar sekedar sebagai kegiatan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada siswa. Guru hendaknya mengajar untuk membelajarkan siswa dalam konteks belajar bagaimana belajar mencari, menemukan dan meresapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam proses belajar mengajar
untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami konsep peluang adalah dengan
menerapkan pendekatan yang dapat membuat pembelajaran lebih berpusat pada
siswa dan pemahaman siswa. Salah satunya adalah penerapan pendekatan
pembelajaran realistik.
Dengan penerapan pembelajaran realistik dalam pembelajaran matematika
diharapkan siswa akan memiliki sikap menghargai matematika karena dengan
masalah kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan nyata sehari-hari, proses
pembelajaran matematika tidak menjadi kering dan tidak langsung ke bentuk
abstrak. Konsep belajar dalam pendekatan pembelajaran realistik, guru
menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas sedemikian rupa sehingga ide atau
pengetahuan matematikanya dapat muncul dari masalah realistik tersebut. Selama
proses memahami sampai dengan menyelesaikan masalah realistik yang diberi,
siswa akan membangun pengetahuannya sendiri, maka konsep dari materi yang
dipelajari akan lebih mudah untuk dipahami.
Dalam penerapan Pembelajaran Matematika Realistik, guru juga
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, menekankan keterkaitan
antara materi pembelajaran dengan dunia nyata, sehingga para peserta didik
6
kehidupan sehari-hari. Peserta didik akan merasakan pentingnya belajar, dan
mereka akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang
dipelajarinya. Sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilannya
dari konteks yang terbatas sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi
sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa dalam pembelajaran matematika realistik belajar mandiri atau kelompok
untuk menentukan langkah dan strategi dalam menyelesaikan masalah
kontekstual. Strategi ini dikembangkan sendiri oleh siswa berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Guru hanya membantu dan membimbing
siswa untuk mengambil keputusan.
Oleh karena itu, melalui pembelajaran realistik ini diharapkan
pemahaman konsep siswa akan berkembang, sehingga masalah kontekstual
benar-benar dipahami dan diselesaikan oleh siswa melalui pengembangan berfikir secara
deduktif. Dengan demikian pembelajaran realistik dapat membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep peluang.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : ”Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Peluang di Kelas IX SMP Negeri 31 Medan T. A. 2012/2013.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah yang dapat
diidentifikasi adalah :
1. Siswa kelas IX SMP Negeri 31 Medan menganggap matematika adalah
pelajaran yang sulit dan membosankan.
2. Kurangnya keterlibatan siswa kelas IX SMP Negeri 31 Medan dalam
proses belajar-mengajar.
3. Siswa kelas IX SMP Negeri 31 Medan kurang memahami konsep
7
1.3. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan Pembelajaran Matematika
Realistik untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi peluang di
kelas IX SMP Negeri 31 Medan T. A. 2012/2013.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka penulis merumuskan
masalah :
1. Bagaimana strategi penerapan Pembelajaran Matematika Realistik pada
materi peluang di kelas IX SMP Negeri 31 Medan tahun ajaran
2012/2013?
2. Bagaimana aktivitas siswa dengan penerapan Pembelajaran Matematika
Realistik pada materi peluang di kelas IX SMP Negeri 31 Medan tahun
ajaran 2012/2013?
3. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diajar dengan
menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik pada materi peluang di
kelas IX SMP Negeri 31 Medan tahun ajaran 2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi penerapan Pembelajaran Realistik
Matematika pada materi peluang di kelas IX SMP Negeri 31 Medan tahun
ajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dengan penerapan Pembelajaran
Realistik Matematika pada materi peluang di kelas IX SMP Negeri 31 Medan
tahun ajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa setelah
diajar dengan menerapkan Pembelajaran Realistik Matematika pada materi
8
1.6. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai diharapakan dapat bermanfaat bagi semua
kalangan, diantaranya yakni :
1. Bagi siswa. Memberi pengalaman belajar pada siswa terkait pemahaman
konsep peluangdengan berperan aktif saat proses belajar-mengajar.
2. Bagi guru. Perangkat dan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan dan masukan dalam mengembangkan model pembelajaran
matematika upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
4. Bagi sekolah. Hasil–hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan
dalam mengambil alternatif kebijakan penerapan model pembelajaran
yang inovatif di sekolah.
5. Bagi peneliti. Hasil-hasil penelitian dapat dijadikan masukan dalam
pengembangan penerapan model pembelajaran kepada siswa untuk
97 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah :
1. Strategi penerapan Pembelajaran Matematika Realistik pada materi
peluang yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara :
a) Memahami masalah kontekstual :
Menyampaikan materi peluang melalui contoh nyata dalam
kehidupan dan melalui percobaan.
b) Menyelesaikan masalah kontekstual :
Meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan penyelesaian masalah kontekstual dengan menunjuk satu orang anggota kelompok
dalam masing-masing kelompok menjadi pemimpin jalannya diskusi
dan bertugas menyimpulkan penyelesaian yang digunakan,
dilakukan secara bergantian pada penyelesaian masalah kontekstual
yang berbeda dan berkelanjutan.
c) Membandingkan jawaban :
Meminta setiap kelompok menyajikan hasil diskusinya dengan cara
mengundi kelompok mana yang menyajikan hasilnya di depan kelas
dan kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan
tanggapan/komentar.
d) Menyimpulkan :
Meminta perwakilan tiap kelompok untuk menyampaikan
kesimpulan dari kelompoknya dan memberi kesempatan pada
seorang siswa yang dapat menyimpulkan pendapat dari tiap
kelompok.
2. Berdasarkan hasil observasi pada siswa yang dilakukan oleh observer,
diperoleh aktivitas siswa pada siklus I dengan menerapkan pembelajaran
realistik dikategorikan baik dengan nilai rata-rata 2,21. Pada awal
98
jelas mereka masih beradaptasi dengan pendekatan pembelajaran yang
digunakan. Tetapi pada siklus II, aktivitas siswa di kelas masuk dalam
kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 3,32 dimana setiap siswa
antusias dalam melihat dan mendengarkan arahan guru, serta
mengaplikasikannya dalam kelompok sehingga kekompakan antar anggota
dalam setiap kelompok sangat baik.
3. Tingkat pemahaman konsep siswa pada siklus I setelah diajar dengan
menggunakan pembelajaran matematika realistik adalah rendah diperoleh
rata-rata skor pemahaman konsep kelas untuk tes pemahaman konsep I
menjadi 2,39 (Paham Sebagian) dan nilai rata-rata kelas adalah 58,28
dimana rata-rata tingkat penguasaan siswa 59,88% (rendah) dengan tingkat
ketuntasan klasikal (nilainya 65) yaitu 64,86%.. Selanjutnya setelah
pelaksanaan tindakan pada siklus II, diketahui skor rata-rata pemahaman
konsep siswa meningkat adalah 3,13 (Paham) dan nilai rata-rata kelas
adalah 78,29 dimana rata-rata tingkat penguasaan siswa 78.29% (sedang)
dengan tingkat ketuntasan klasikal (nilainya 65%) yaitu 86,49%.
Berdasarkan hasil tes dan hasil observasi saat penelitian dilaksanakan
diperoleh kesimpulan bahwa pemahaman konsep siswa setelah diajar
dengan menerapkan pendekatan pembelajaran matematika realistik pada
materi peluang di kelas IX SMP Negeri 31 Medan lebih tinggi atau lebih
baik dibandingkan dengan sebelum diajar dengan menerapkan
pembelajaran matematika realistik.
1.2 Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari hasil penelitian ini, yaitu :
1. Kepada guru matematika khususnya guru matematika SMP Negeri 31
Medan, disarankan memperhatikan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah dan melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar, dan
menggunakan pembelajaran matematika realistik sebagai salah satu
99
2. Kepada siswa SMP Negeri 31 Medan disarankan lebih berani dalam
menyampaikan pendapat atau ide-ide, dapat mempergunakan seluruh
potensi yang dimiliki dalam pelajaran matematika.
3. Kepada Kepala SMP Negeri 31 Medan, agar dapat mengkoordinasikan
guru-guru untuk menerapkan pendekatan yang relevan dan inovatif untuk
meningkatkan pemahaman konsep siswa. Sehingga pendekatan
pembelajaran realistik sebagai salah satunya.
4. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat
dijadikan pertimbangan untuk menerapkan pembelajaran realistik pada
materi peluang ataupun pokok bahasan lain yang dapat dikembangkan
100
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., dan Suhardjono., dan Supardi., (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta
Arikunto, S,. (2009), http://repository.upi.edu/operator/upload/ s_d015_045374_chapter3.pdf. (diakses pada Agustus 2012)
Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Srategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
FMIPA, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Kependididkan, FMIPA, Medan.
Hadi, A.M., (2008), http://www.strukturaljabar.co.cc/2011/12/proposal-matematika-ealistik.html (diakses 12 juli 2012)
Hadi Sutarto, (2005), Pendidikan Matematika Realistik Dan Implementasinya, Tulip banjarmasin, Banjarmasin.
Haji, Saleh., (2005), http://sps.upi.edu/v4.html (diakses 12 Juli 2012).
Hamalik, Oemar, (2009), Proses Belajar Mengajar , Bumi Aksara, Jakarta.
Herdian, (2010), http://Herdianmatematikasd.blogspot.com/2011/04/kemampuan-pemahaman-matematika.html. (diakses 16 Maret 2012).
Hudojo,H., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta.
Jihad, Asep., (2008), Pengembangan Kurikulum Matematika, Multi Pressindo, Yokyakarta.
Kunandar, (2007), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Makmur, Agus, (2011), Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kreatifitas Siswa SMP Dengan Menerapkan Model Pencapaian Konsep, Tesis, PPs UNIMED, Medan
101
Nalole Martianty.2008. Pembelajaran Pengurangan Pecahan Melalui Pendekatan
Realistik di kelas V sekolah dasar. (http//:www.inovasi,volume,no3,2008
ISSn1693-9034)
Nasution, Wahyuni, (2012), Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Matematika Realistik, Tesis, PPs Unimed, Medan.
Ramadhan, (2009), http://h4mm4d.wordpress.com/2009/02/27/ pendidikan-matematika-realistik-indonesia-pmri-indonesia/ (diakses pada 12 Juli 2012)
Ramadhan, H. Fithry., (2009), http://www.pmri.or.id/index2.php?main=104.
Rusdi, Andi.,(2009), http://anrusmath.wordpress.com/2009/05/13/pengembangan-2/. (diakses pada 12 Juli 2011)
Sagala, Syaiful, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sihotang, Sangkot, (2012), Meningkatkan kemampuan pemahaman dan penalaran matematika melalui pendekatan matematika realistik siswa SMP kota pematangsiantar, Tesis, PPs UNIMED.
Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Sofa, Pakde., (2008), Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik,
(http://massofa.wordpress.com/2008/09/13/pendekatan-pembelajaran-matematika-realistik)
Sriyanto, (2006), http://www.pmri.or.id/artikel/index.php?main=3 (diakses pada 12 Juli 2012).
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Tarigan, Daitin, (2006), Pembelajaran Matematika Realistic, Direktorat jenderal pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.
Trianto, (2008), Mendesain Model Pembelajaran Kontekstual, Cerdas Pustaka Publisher, Jakarta.
102
Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Siswa Kelas V SD Negeri No. 066656 Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Wijaya, Ariyadi, (2012), Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika, Graha Ilmu, Yogyakarta.
ii
RIWAYAT HIDUP
Yosie Lia Cristy dilahirkan di Medan, pada tanggal 31 Mei 1990. Ibu
bernama Lidia Br. Ginting dan Ayah bernama Joseph Barus dan merupakan anak
kedua dari dua bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Swasta Assisi
Medan dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah
di SMP Swasta GKPI Medan dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Swasta Dharma Bakti Medan dan lulus pada tahun
2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam