• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWAPADA MATERI PELUANG DI KELASIX SMP NEGERI 31 MEDANT. A. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWAPADA MATERI PELUANG DI KELASIX SMP NEGERI 31 MEDANT. A. 2012/2013."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

PADA MATERI PELUANG DI KELAS IX SMP NEGERI 31 MEDAN

T. A. 2012/2013

Oleh : Yosie Lia Cristy

408111108

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan kasih-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Peluang di Kelas IX SMP Negeri 31

Medan T.A 2012/2013” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak

Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan

proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd, Bapak Drs.

Syafari, M.Pd, dan Ibu Dra. Hamidah Nasution, M.Si, selaku dosen penguji yang

telah memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya

skripsi ini dan kepada Bapak Drs. Sahat Siahaan, M.Pd selaku dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan nasihat dan motivasi selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu

Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak

Prof. Drs. Motlan Sirait, M.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak

Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Syafari,

M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati

Hia, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Matematika, Mutia Khairani selaku Pegawai

Jurusan Matematika, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf

pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Riko Marbun, S.Pd selaku kepala sekolah SMP

Negeri 31 Medan, Bapak Raharjo Simamora, S.Pd selaku wakil kepala sekolah

(4)

v

matematika kelas IX SMP Negeri 31 Medan yang telah memberikan ijin kepada

penulis untuk mengadakan penelitian dan membantu penulis dalam pelaksanaan

penelitian.

Teristimewa penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibunda yang

terkasih, Lidia Br. Ginting, S.Km yang selalu setia memberikan nasehat,

dukungan, doa, serta bantuan moril maupun materil kepada penulis dalam

menyelesaikan pendidikan di Unimed. Penulis juga menyampaikan ucapan terima

kasih kepada kakanda yang terkasih yaitu Dewi Kartika Sari, S.E. yang juga setia

memberikan nasehat, dukungan dan doa selama perkuliahan dan penyusunan

skripsi ini. Penulis juga secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Edi

Gunawan Ginting yang setia memberikan nasehat, dukungan, dan doa dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis

(Tuti, Novita, Tami, Rodly, Elia, Menda, Gabe, Basaria, Risna, dan keluarga

besar DIK. A’08) dan keluarga yang memberikan dukungan serta masukan

kepada penulis, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak

yang tidak bisa penulis tulis namanya satu persatu yang telah memberikan doa dan

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan matematika. Semoga

Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan, Januari 2013 Penulis,

(5)

iii

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

PADA MATERI PELUANG DI KELAS IX SMP NEGERI 31 MEDAN

T.A. 2012/2013

Yosie Lia Cristy (408111108) ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dibagi dalam dua siklus, siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi penerapan Pembelajaran Matematika Realistik pada materi peluang, untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dengan penerapan Pembelajaran Matematika Realistik, dan untuk mengetahui bagaimana pemahaman konsep siswa pada materi peluang dengan menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik di kelas IX SMP Negeri 31Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX-2 SMP Negeri 31 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 37 orang siswa. Objek dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep siswa.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes hasil belajar. Lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik. Tes pemahaman konsep digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa setelah diterapkan Pembelajaran Matematika Realistik.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil observasi pembelajaran untuk peneliti pada siklus I adalah 2,48 dengan kategori baik sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil observasi pembelajaran adalah 3,05 dengan kategori baik. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 2,21 dengan kategori baik sedangkan pada siklus II nilai rata-ratanya 3,32 dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil tes diagnostik diperoleh tingkat penguasaan rata-rata siswa 48,61% dengan kategori sangat rendah dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal (≥65) adalah 5,56% dan nilai rata-rata kelas 48,61. Setelah pemberian tindakan I (siklus I) diperoleh tingkat penguasaan rata-rata siswa 59,88% dengan kategori rendah dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal (≥65) adalah 64,86% dan nilai rata-rata kelas 59,88. Setelah pemberian tindakan II (siklus II) diperoleh tingkat penguasaan rata-rata siswa 78,29 dengan kategori sedang dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal (≥65) adalah 86,49% dan nilai rata-rata kelas 78,29.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Grafik xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Pengertian Belajar 9

2.1.2. Pembelajaran Matematika 10

2.1.3. Kesulitan Belajar Matematika 11 2.1.4. Pendekatan Pembelajaran Matematika 13 2.1.5. Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik 15

2.1.5.1. Sejarah Pembelajaran Matematika Realistik

(PMR) 15

2.1.5.2. Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik 16 2.1.5.3. Karakteristik Pembelajaran Matematika

Realistik 18

2.1.5.4. Teori-teori yang Melandasi Pembelajaran

Matematika Realistik 20

2.1.5.5. Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik dalam Pembelajaran Matematika 25

2.1.5.6. Langkah-Langkah Pembelajaran Matematika

(7)

vii

2.1.6. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Pembelajaran

Realistik 28

2.1.7. Pemahaman Konsep 30

2.1.8 Materi Pembelajaran 33

2.1.9 Penerapan Pembelajaran Realistik Pada Peluang 37

2.2 Kerangka Konseptual 38

2.3 Kajian Penelitian yang Relevan 40

BAB III METODE PENELITIAN 41

3.1. Lokasi Penelitian 41

3.2. Subjek dan Objek Penelitian 41

3.2.1. Subjek Penelitian 41

3.2.2. Objek Penelitian 41

3.3. Jenis Penelitian 41

3.4. Prosedur dan Rancangan Penelitian 41

3.4.1. Siklus I 42

3.4.2. Siklus II 46

3.5. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 51

3.5.1. Tes 51

3.5.2. Non Tes 53

3.5.2.1. Lembar Observasi 53

3.5.2.2. Dokumentasi 55

3.6. Analisis Data 55

3.6.1. Reduksi 55

3.6.2. Paparan Data 59

3.6.3. Simpulan Data 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 60

4.1. Hasil penelitian 60

4.1.1. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus I 60

4.1.1.1. Permasalahan I 60

4.1.1.2. Alternatif Pemecahan Masalah I (Perencanaan

Tindakan I) 62

4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 63

4.1.1.4. Observasi I 69

4.1.1.4.1. Hasil Observasi Guru I 69 4.1.1.4.2. Hasil Observasi Siswa I 71

4.1.1.5. Analisis Data I 72

4.1.1.5.1. Deskripsi Hasil Tes Pemahaman

Konsep I 72

4.1.1.6. Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I 77

4.1.1.7. Kesimpulan Data I 79

4.1.2. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II 80

(8)

viii

4.1.2.2. Alternatif Pemecahan Masalah II (Perencanaan

Tindakan II) 80

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 81

4.1.2.4. Observasi II 85

4.1.2.4.1. Hasil Observasi Guru II 85 4.1.2.4.2. Hasil Observasi Siswa II 86

4.1.2.5. Analisis Data II 87

4.1.2.5.1. Deskripsi Hasil Tes Pemahaman

Konsep II 88

4.1.2.6. Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II 92

4.1.2.7. Kesimpulan Data II 93

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 97

5.1. Kesimpulan 97

5.2. Saran 98

DAFTAR PUSTAKA 100

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Hasil Tes Diagnostik Kelas IX-2 SMP Negeri 31 Medan 3

Tabel 2.1 Pendekatan Pembelajaran dalam Pendidikan Matematika 14

Tabel 2.2 Sintaks Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik 27

Tabel 3.1 Validator Soal 52

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep Matematika Siswa 53

Tabel 3.3 Tingkat Penguasaan Siswa 58

Tabel 3.4 Kriteria Rata-rata Penilaian Observasi 59

Tabel 4.1 Hasil Tes Diagnostik Kelas IX-2 SMP Negeri 31 Medan 60

Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran

Pada Siklus I 70

Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Melakukan Pembelajaran

Pada Siklus I 71

Tabel 4.4 Deskripsi Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Pada Tes

Pemahaman Konsep Siklus I 73

Tabel 4.5 Contoh Jawaban Siswa Pada Tes Pemahaman Konsep I

(TPK I) 74

Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran

Pada Siklus II 85

Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Melakukan Pembelajaran

Pada Siklus II 86

Tabel 4.8 Deskripsi Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Pada Tes

Pemahaman Konsep Siklus II 89

Tabel 4.9 Contoh Jawaban Siswa Pada Tes Pemahaman Konsep II

(TPK II) 90

(10)
(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Mata Uang Logam 34

(12)

xi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Deskripsi Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Pada

Tes Diagnostik 61

Grafik 4.2 Deskripsi Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Siklus I 73

Grafik 4.3 Deskripsi Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Siklus II 90

Grafik 4.4 Deskripsi Tes Diagnostik, Tes Pemahaman Konsep

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (Siklus I) 103

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 (Siklus I) 108

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 (Siklus I) 113

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 (Siklus II) 118

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 5 (Siklus II) 123

Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa I (LAS I) 128

Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa II (LAS II) 135

Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa III (LAS III) 141

Lampiran 9. Lembar Aktivitas Siswa IV (LAS IV) 145

Lampiran 10. Lembar Aktivitas Siswa V (LAS V) 147

Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa I (LAS I) 149

Lampiran 12. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa II (LAS II) 154

Lampiran 13. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa III (LAS III) 157

Lampiran 14. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa IV (LAS IV) 159

Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa V (LAS V) 160

Lampiran 16. Kisi-kisi Tes Diagnostik 161

Lampiran 17. Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep I 162

Lampiran 18. Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep II 163

Lampiran 19. Lembar Validasi Tes Diagnostik 164

Lampiran 20. Lembar Validasi Tes Pemahaman Konsep I 167

Lampiran 21. Lembar Validasi Tes Pemahaman Konsep II 173

Lampiran 22. Tes Diagnostik 179

Lampiran 23. Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik 181

Lampiran 24. Tes Pemahaman Konsep I 182

Lampiran 25. Alternatif Penyelesaian Tes Pemahaman Konsep I 184

Lampiran 26. Tes Pemahaman Konsep II 186

Lampiran 27. Alternatif Penyelesaian Tes Pemahaman Konsep II 188

(14)

xiii

Lampiran 29. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran

untuk Guru Siklus I 191

Lampiran 30. Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran

Untuk Guru Siklus I 200

Lampiran 31. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran

untuk Guru Siklus II 202

Lampiran 32. Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran

untuk Guru Siklus II 208

Lampiran 33. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran

untuk Siswa Siklus I 210

Lampiran 34. Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran

untuk Siswa Siklus I 216

Lampiran 35. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran

untuk Siswa Siklus II 217

Lampiran 36. Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran

untuk Siswa Siklus II 221

Lampiran 37. Daftar Nama Siswa Kelas IX-2 SMP Negeri 31 Medan 222

Lampiran 38. Paparan Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Diagnostik 223

Lampiran 39. Paparan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Diagnostik 226

Lampiran 40. Paparan Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Pemahaman

Konsep I 228

Lampiran 41. Paparan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Pemahaman

Konsep I 231

Lampiran 42. Paparan Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Pemahaman

Konsep II 233

Lampiran 43. Paparan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Pemahaman

Konsep II 236

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan sekarang ini dihadapkan pada tantangan-tantangan yang

mengharuskannya mampu melahirkan individu-individu yang dapat memenuhi

tuntutan global. John Dewey (dalam Sagala, 2009:3) menyatakan bahwa: “Pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual, maupun daya

emosional atau perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya”.

Dalam pendidikan khususnya dalam pendidikan formal, matematika

merupakan mata pelajaran wajib bagi semua siswa. Matematika merupakan ilmu

universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan

penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia.

Jihad (2008 : 156) menyatakan:

”Untuk mewujudkan sasaran utama pembangunan jangka panjang dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing dan bersanding dengan lulusan luar, matematika memegang peranan yang sangat penting. Matematika, mulai dari bentuknya yang paling sederhana sampai dengan bentuknya yang kompleks, memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan lainnya, juga dalam memecahkan persoalan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula, matematika sebagai proses yang aktif, dinamik, dan generatif melalui kegiatan matematika (”doing mathematics”), memberikan sumbangan yang penting bagi peserta didik dalam pengembangan nalar, berfikir logis, sistematik, kritis dan cermat, serta bersikap obyektif dan terbuka dalam menghadapi berbagai permasalahan.”

Oleh karena itu, mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Seperti yang diungkapkan Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009:253) bahwa alasan perlunya belajar matematika adalah sebagai berikut :

(16)

2

dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan (5) sarana unutk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Berdasarkan kutipan disimpulkan bahwa melalui pembelajaran

matematika diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir,

bernalar, mengkomunikasikan gagasannya serta dapat mengembangkan aktivitas

kreatif dalam memecahkan masalah. Ini menunjukkan bahwa matematika

memiliki manfaat dalam mengembangkan kemampuan siswa sehingga perlu

untuk dipelajari.

Namun pada kenyataannya, kualitas pendidikan matematika masih

memprihatinkan dilihat dari rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Mutu

akademik antarbangsa melalui Programme For International Student Assessment

(PISA) 2009 menunjukkan bahwa skor matematika siswa Indonesia turun menjadi

371 dan Indonesia berada pada posisi 61 dari 65 negara (dalam Ariyadi 2012:1).

Sejauh ini, Indonesia masih belum mampu lepas dari deretan penghuni papan

bawah.

Rendahnya prestasi belajar matematika di sekolah telah menjadi masalah

nasional yang harus diperhatikan oleh berbagai kalangan. Oleh karena itu,

diperlukan usaha serius untuk memperbaiki sistem maupun proses pendidikan

dalam rangka membenahi proses dan hasil belajar matematika siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru matematika kelas

IX SMP Negeri 31 Medan (Ibu Lermi br. Pasaribu) menyatakan bahwa :

Sebagian besar siswa tidak aktif selama proses pembelajaran matematika berlangsung, jarang sekali siswa bertanya atau menyampaikan pendapat. Jika diberikan soal yang berbeda dari contoh yang diberikan, sebagian besar siswa cenderung sulit menyelesaikannya, ini menunjukkan kurangnya pemahaman konsep siswa. Selain itu, kesulitan siswa juga terletak dalam memahami data dan menyajikan data dalam bentuk tabel ataupun diagram.

Hasil survei peneliti berupa pemberian tes diagnostik kepada 36 orang

siswa kelas IX-2 SMP Negeri 31 Medan menunjukkan bahwa pemahaman konsep

(17)

3

Tabel 1.1 : Hasil Tes Diagnostik Kelas IX-2 SMP Negeri 31 Medan Tingkat

Penguasaan Kategori Banyak Siswa Persentase

80≤X≤100 Tinggi 0 0 %

60≤X<80 Sedang 2 5,56%

0≤X<60 Rendah 34 94,44%

JUMLAH 36 100 %

Keterangan : X = Skor yang diperoleh siswa

Dari keterangan data ini terlihat jelas bahwa tingkat pemahaman siswa

masih rendah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hanya terdapat dua siswa

yang memperoleh kategori sedang, sedangkan sisanya memperoleh kategori

rendah. Jumlah siswa dalam kelas IX-2 adalah 37 siswa, 1 siswa tidak hadir saat

diadakannya tes dignostik.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 31 Medan

terdapat beberapa masalah yang dialami oleh siswa kelas IX dalam mempelajari

matematika khususnya pada pokok bahasan peluang yaitu pemahaman siswa

terhadap konsep yang masih lemah, ini dapat terlihat dari masih lemahnya

pemahaman konsep siswa pada materi prasyarat peluang yaitu materi himpunan

dan statistika. Sesuai dengan penjelasan Hudojo (1988: 3) bahwa dalam proses

belajar matematika:

Mempelajari konsep B yang mendasarkan kepada konsep A, seseorang perlu memahami lebih dulu konsep A. Tanpa memahami konsep A, tidak mungkin orang itu memahami konsep B. Ini berarti, mempelajari matematika haruslah bertahap dan berurutan serta mendasarkan kepada pengalaman belajar yang lalu.

Berdasarkan hasil belajar matematika, Lerner (dalam Abdurrahman

2009:253) mengemukakan bahwa: “kurikulum bidang studi matematika

hendaknya mencakup tiga elemen, (1) konsep, (2) keterampilan, dan (3) pemecahan masalah”.

Konsep sangat penting bagi manusia, karena digunakan dalam

komunikasi dengan orang lain, dalam berpikir, dalam belajar, membaca, dan

(18)

4

dapat dijalankan pendidikan formal. Hal ini sesuai dengan Hudojo (1990: 5) yang

menyatakan tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat

dipahami peserta didik.

Pemahaman terhadap konsep suatu materi adalah salah satu tujuan

penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang

diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu.

Pemahaman siswa juga merupakan salah satu tujuan dari setiap materi yang

disampaikan oleh guru, sebab guru merupakan pembimbing siswa untuk mencapai

konsep yang diharapkan.

Di sekolah, dalam proses pembelajaran masih tampak adanya

kecenderungan meminimalkan peran dan keterlibatan siswa. Proses pembelajaran

masih didominasi dengan penggunaan metode ceramah dan kegiatan lebih

berpusat pada guru. Guru menjelaskan materi hanya sebatas produk dan sedikit

proses. Salah satu penyebab yang menjadikan alasan adalah padatnya materi yang

harus dibahas dan diselesaikan berdasarkan kurikulum yang berlaku.

Oleh karena itu, hendaknya dilakukan perubahan paradigma atau

reorientasi terhadap proses pembelajaran. Perubahan paradigma atau reorientasi

terhadap proses pembelajaran yang dimaksud adalah perubahan dari pembelajaran

yang mekanistik ke pembelajaran yang berorientasi pada siswa aktif, berdasarkan

penalaran, masalah dan pemecahan masalah yang sifatnya terbuka, berpusat pada

siswa, mendorong siswa untuk menemukan kembali, serta membangun

pengetahuan dan pengalaman siswa secara mandiri.

Untuk dapat menghasilkan prestasi belajar yang baik dalam proses

belajar, perlu dipilih pengajaran yang sesuai yang dapat membantu siswa

memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir dan dapat membuat

siswa ikut serta dalam proses belajar. Seperti yang dikatakan Joyce & weil (dalam

Sagala, 2009:176) bahwa : “Hakikat mengajar atau “teaching” adalah membantu

para pelajar memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana

untuk mengekspresikan dirinya dan cara-cara bagaimana belajar”.

Salah satu alternatif yang ditempuh oleh guru dalam upaya meningkatkan

(19)

5

langsung siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai

fasilitator mempunyai peran yang sangat strategis dalam proses pembelajaran.

Sebagai pengelola pembelajaran, guru harus mampu mengorganisir dan menggali

potensi-potensi siswa dalam pembelajaran agar terjadi interaksi yang optimal,

yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Dimyati

dan Mudjiono (2009:117) menyatakan :

Guru hendaknya tidak lagi mengajar sekedar sebagai kegiatan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada siswa. Guru hendaknya mengajar untuk membelajarkan siswa dalam konteks belajar bagaimana belajar mencari, menemukan dan meresapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam proses belajar mengajar

untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami konsep peluang adalah dengan

menerapkan pendekatan yang dapat membuat pembelajaran lebih berpusat pada

siswa dan pemahaman siswa. Salah satunya adalah penerapan pendekatan

pembelajaran realistik.

Dengan penerapan pembelajaran realistik dalam pembelajaran matematika

diharapkan siswa akan memiliki sikap menghargai matematika karena dengan

masalah kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan nyata sehari-hari, proses

pembelajaran matematika tidak menjadi kering dan tidak langsung ke bentuk

abstrak. Konsep belajar dalam pendekatan pembelajaran realistik, guru

menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas sedemikian rupa sehingga ide atau

pengetahuan matematikanya dapat muncul dari masalah realistik tersebut. Selama

proses memahami sampai dengan menyelesaikan masalah realistik yang diberi,

siswa akan membangun pengetahuannya sendiri, maka konsep dari materi yang

dipelajari akan lebih mudah untuk dipahami.

Dalam penerapan Pembelajaran Matematika Realistik, guru juga

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, menekankan keterkaitan

antara materi pembelajaran dengan dunia nyata, sehingga para peserta didik

(20)

6

kehidupan sehari-hari. Peserta didik akan merasakan pentingnya belajar, dan

mereka akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang

dipelajarinya. Sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilannya

dari konteks yang terbatas sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi

sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa dalam pembelajaran matematika realistik belajar mandiri atau kelompok

untuk menentukan langkah dan strategi dalam menyelesaikan masalah

kontekstual. Strategi ini dikembangkan sendiri oleh siswa berdasarkan

pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Guru hanya membantu dan membimbing

siswa untuk mengambil keputusan.

Oleh karena itu, melalui pembelajaran realistik ini diharapkan

pemahaman konsep siswa akan berkembang, sehingga masalah kontekstual

benar-benar dipahami dan diselesaikan oleh siswa melalui pengembangan berfikir secara

deduktif. Dengan demikian pembelajaran realistik dapat membantu siswa dalam

memahami konsep-konsep peluang.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : ”Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Peluang di Kelas IX SMP Negeri 31 Medan T. A. 2012/2013.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah yang dapat

diidentifikasi adalah :

1. Siswa kelas IX SMP Negeri 31 Medan menganggap matematika adalah

pelajaran yang sulit dan membosankan.

2. Kurangnya keterlibatan siswa kelas IX SMP Negeri 31 Medan dalam

proses belajar-mengajar.

3. Siswa kelas IX SMP Negeri 31 Medan kurang memahami konsep

(21)

7

1.3. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka

masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan Pembelajaran Matematika

Realistik untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi peluang di

kelas IX SMP Negeri 31 Medan T. A. 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka penulis merumuskan

masalah :

1. Bagaimana strategi penerapan Pembelajaran Matematika Realistik pada

materi peluang di kelas IX SMP Negeri 31 Medan tahun ajaran

2012/2013?

2. Bagaimana aktivitas siswa dengan penerapan Pembelajaran Matematika

Realistik pada materi peluang di kelas IX SMP Negeri 31 Medan tahun

ajaran 2012/2013?

3. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diajar dengan

menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik pada materi peluang di

kelas IX SMP Negeri 31 Medan tahun ajaran 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi penerapan Pembelajaran Realistik

Matematika pada materi peluang di kelas IX SMP Negeri 31 Medan tahun

ajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dengan penerapan Pembelajaran

Realistik Matematika pada materi peluang di kelas IX SMP Negeri 31 Medan

tahun ajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa setelah

diajar dengan menerapkan Pembelajaran Realistik Matematika pada materi

(22)

8

1.6. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai diharapakan dapat bermanfaat bagi semua

kalangan, diantaranya yakni :

1. Bagi siswa. Memberi pengalaman belajar pada siswa terkait pemahaman

konsep peluangdengan berperan aktif saat proses belajar-mengajar.

2. Bagi guru. Perangkat dan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan

pertimbangan dan masukan dalam mengembangkan model pembelajaran

matematika upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

4. Bagi sekolah. Hasil–hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan

dalam mengambil alternatif kebijakan penerapan model pembelajaran

yang inovatif di sekolah.

5. Bagi peneliti. Hasil-hasil penelitian dapat dijadikan masukan dalam

pengembangan penerapan model pembelajaran kepada siswa untuk

(23)

97 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah :

1. Strategi penerapan Pembelajaran Matematika Realistik pada materi

peluang yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara :

a) Memahami masalah kontekstual :

Menyampaikan materi peluang melalui contoh nyata dalam

kehidupan dan melalui percobaan.

b) Menyelesaikan masalah kontekstual :

 Meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan penyelesaian masalah kontekstual dengan menunjuk satu orang anggota kelompok

dalam masing-masing kelompok menjadi pemimpin jalannya diskusi

dan bertugas menyimpulkan penyelesaian yang digunakan,

dilakukan secara bergantian pada penyelesaian masalah kontekstual

yang berbeda dan berkelanjutan.

c) Membandingkan jawaban :

 Meminta setiap kelompok menyajikan hasil diskusinya dengan cara

mengundi kelompok mana yang menyajikan hasilnya di depan kelas

dan kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan

tanggapan/komentar.

d) Menyimpulkan :

 Meminta perwakilan tiap kelompok untuk menyampaikan

kesimpulan dari kelompoknya dan memberi kesempatan pada

seorang siswa yang dapat menyimpulkan pendapat dari tiap

kelompok.

2. Berdasarkan hasil observasi pada siswa yang dilakukan oleh observer,

diperoleh aktivitas siswa pada siklus I dengan menerapkan pembelajaran

realistik dikategorikan baik dengan nilai rata-rata 2,21. Pada awal

(24)

98

jelas mereka masih beradaptasi dengan pendekatan pembelajaran yang

digunakan. Tetapi pada siklus II, aktivitas siswa di kelas masuk dalam

kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 3,32 dimana setiap siswa

antusias dalam melihat dan mendengarkan arahan guru, serta

mengaplikasikannya dalam kelompok sehingga kekompakan antar anggota

dalam setiap kelompok sangat baik.

3. Tingkat pemahaman konsep siswa pada siklus I setelah diajar dengan

menggunakan pembelajaran matematika realistik adalah rendah diperoleh

rata-rata skor pemahaman konsep kelas untuk tes pemahaman konsep I

menjadi 2,39 (Paham Sebagian) dan nilai rata-rata kelas adalah 58,28

dimana rata-rata tingkat penguasaan siswa 59,88% (rendah) dengan tingkat

ketuntasan klasikal (nilainya 65) yaitu 64,86%.. Selanjutnya setelah

pelaksanaan tindakan pada siklus II, diketahui skor rata-rata pemahaman

konsep siswa meningkat adalah 3,13 (Paham) dan nilai rata-rata kelas

adalah 78,29 dimana rata-rata tingkat penguasaan siswa 78.29% (sedang)

dengan tingkat ketuntasan klasikal (nilainya 65%) yaitu 86,49%.

Berdasarkan hasil tes dan hasil observasi saat penelitian dilaksanakan

diperoleh kesimpulan bahwa pemahaman konsep siswa setelah diajar

dengan menerapkan pendekatan pembelajaran matematika realistik pada

materi peluang di kelas IX SMP Negeri 31 Medan lebih tinggi atau lebih

baik dibandingkan dengan sebelum diajar dengan menerapkan

pembelajaran matematika realistik.

1.2 Saran

Adapun saran yang dapat diambil dari hasil penelitian ini, yaitu :

1. Kepada guru matematika khususnya guru matematika SMP Negeri 31

Medan, disarankan memperhatikan kemampuan siswa dalam memecahkan

masalah dan melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar, dan

menggunakan pembelajaran matematika realistik sebagai salah satu

(25)

99

2. Kepada siswa SMP Negeri 31 Medan disarankan lebih berani dalam

menyampaikan pendapat atau ide-ide, dapat mempergunakan seluruh

potensi yang dimiliki dalam pelajaran matematika.

3. Kepada Kepala SMP Negeri 31 Medan, agar dapat mengkoordinasikan

guru-guru untuk menerapkan pendekatan yang relevan dan inovatif untuk

meningkatkan pemahaman konsep siswa. Sehingga pendekatan

pembelajaran realistik sebagai salah satunya.

4. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat

dijadikan pertimbangan untuk menerapkan pembelajaran realistik pada

materi peluang ataupun pokok bahasan lain yang dapat dikembangkan

(26)

100

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta

Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., dan Suhardjono., dan Supardi., (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta

Arikunto, S,. (2009), http://repository.upi.edu/operator/upload/ s_d015_045374_chapter3.pdf. (diakses pada Agustus 2012)

Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Srategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

FMIPA, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Kependididkan, FMIPA, Medan.

Hadi, A.M., (2008), http://www.strukturaljabar.co.cc/2011/12/proposal-matematika-ealistik.html (diakses 12 juli 2012)

Hadi Sutarto, (2005), Pendidikan Matematika Realistik Dan Implementasinya, Tulip banjarmasin, Banjarmasin.

Haji, Saleh., (2005), http://sps.upi.edu/v4.html (diakses 12 Juli 2012).

Hamalik, Oemar, (2009), Proses Belajar Mengajar , Bumi Aksara, Jakarta.

Herdian, (2010), http://Herdianmatematikasd.blogspot.com/2011/04/kemampuan-pemahaman-matematika.html. (diakses 16 Maret 2012).

Hudojo,H., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta.

Jihad, Asep., (2008), Pengembangan Kurikulum Matematika, Multi Pressindo, Yokyakarta.

Kunandar, (2007), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Makmur, Agus, (2011), Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kreatifitas Siswa SMP Dengan Menerapkan Model Pencapaian Konsep, Tesis, PPs UNIMED, Medan

(27)

101

Nalole Martianty.2008. Pembelajaran Pengurangan Pecahan Melalui Pendekatan

Realistik di kelas V sekolah dasar. (http//:www.inovasi,volume,no3,2008

ISSn1693-9034)

Nasution, Wahyuni, (2012), Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Matematika Realistik, Tesis, PPs Unimed, Medan.

Ramadhan, (2009), http://h4mm4d.wordpress.com/2009/02/27/ pendidikan-matematika-realistik-indonesia-pmri-indonesia/ (diakses pada 12 Juli 2012)

Ramadhan, H. Fithry., (2009), http://www.pmri.or.id/index2.php?main=104.

Rusdi, Andi.,(2009), http://anrusmath.wordpress.com/2009/05/13/pengembangan-2/. (diakses pada 12 Juli 2011)

Sagala, Syaiful, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sihotang, Sangkot, (2012), Meningkatkan kemampuan pemahaman dan penalaran matematika melalui pendekatan matematika realistik siswa SMP kota pematangsiantar, Tesis, PPs UNIMED.

Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sofa, Pakde., (2008), Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik,

(http://massofa.wordpress.com/2008/09/13/pendekatan-pembelajaran-matematika-realistik)

Sriyanto, (2006), http://www.pmri.or.id/artikel/index.php?main=3 (diakses pada 12 Juli 2012).

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Tarigan, Daitin, (2006), Pembelajaran Matematika Realistic, Direktorat jenderal pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.

Trianto, (2008), Mendesain Model Pembelajaran Kontekstual, Cerdas Pustaka Publisher, Jakarta.

(28)

102

Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Siswa Kelas V SD Negeri No. 066656 Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Wijaya, Ariyadi, (2012), Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika, Graha Ilmu, Yogyakarta.

(29)

ii

RIWAYAT HIDUP

Yosie Lia Cristy dilahirkan di Medan, pada tanggal 31 Mei 1990. Ibu

bernama Lidia Br. Ginting dan Ayah bernama Joseph Barus dan merupakan anak

kedua dari dua bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Swasta Assisi

Medan dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah

di SMP Swasta GKPI Medan dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis

melanjutkan sekolah di SMA Swasta Dharma Bakti Medan dan lulus pada tahun

2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Gambar

Gambar 2.1 Mata Uang Logam
Grafik 4.1 Deskripsi Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Pada
Tabel 1.1 : Hasil Tes Diagnostik Kelas IX-2 SMP Negeri 31 Medan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, prediktabilitas laba, dan risiko kegagalan perusahaan terhadap tingkat konservatisma

Di Indoesia, presiden bertindak sebagai kepala negara juga kepala pemerintahan, sedangkan di Australia, raja atau ratu sebagai kepala negara, yang diwakili oleh

Penyelesaian pertidaksamaan linear dengan cara substitusi agak sulit dilakukan karena kita harus main terka terhadap bilangan yang akan kita masukan. Kita tahu

[r]

[r]

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. PENGARUH MODEL

Hasil hipotesis penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan konflik kerja secara simultan maupun parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja

[r]