RIWAYAT HIDUP
Augus P Sianturi dilahirkan di Medan, 9 Augustus 1989. Ayah bernama
Darwin Sianturi dan Ibu bernama Ida Rostati Saragih, serta merupakan anak ke
tiga dari lima bersaudara. Pada tahun 1996, Penulis masuk SD HKBP Pardamean
Medan, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, Penulis melanjutkan sekolah
di SMP HKBP Pardamean Medan, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2006,
Penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Raya, Pematang Raya, Kabupaten
Simalungun, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, Penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT DAN PETA
KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ
(LEARNING START WITH A QUESTION)
AUGUST P SIANTURI
(NIM : 409131009)
ABSTRAK
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1 Manfaat Peta Konsep ... 13
2.2 Nama dan rumus sepuluh alkana pertama yang tak bercabang ... 22
2.3 Gugus Alkil... 22
3.1 Kriteria Validitas Tes ... 28
3.2 Kriteria Tingkat Reabilitas Tes ……… ... 31
3.3 Pelaksanaan Eksperimen Penelitian ……… ... 31
4.1 Nilai Pretest Kelas Eksperimen I ………. ... 37
4.2 Nilai Pretest Kelas Eksperimen II ……… ... 37
4.3 Nilai Postest Kelas Eksperimen I ……… ... 38
4.4 Nilai Postest Kelas Eksperimen II ………... 38
4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data ……….. ... 39
4.6 Ringkasan Uji Homogenitas Varians Postest ……….. ... 39
4.7 Ringkasan Uji Homogenitas Varians Pretest ……… ... 40
[image:6.612.85.531.75.651.2]DAFTAR GAMBAR
No Hal
3.1 Desain Penelitian ...32
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1 Silabus... 47
2 RPP ... 48
3 Instrumen Soal Yang Belum Di Validasi ... 63
4 Kunci Jawaban Instrumen Soal ... 72
5 Media Handout ... 78
6 Media Peta konsep ... 90
7 Kisi-kisi instrument test ... 96
8 Tabel Validitas Test ... 99
8a Perhitungan Validitas Test ... 100
9 Tabel Tingkat Kesukaran Test ... 101
9a Perhitungan Tingkat Kesukaran Test ... 102
10 Tabel Daya Beda Test ... 104
10a Perhitungan Daya Beda Test ... 105
11 Tabel Uji Reabilitas Test ... 106
11a Perhitungan Uji Reabilitas Test ... 107
11b Kesimpulan Kelayakan Instrument Penelitian ... 108
12 Tabel Data Mentah Nilai Pretest Kelas Eksperimen I ... 109
13 Tabel Data Mentah Nilai Pretest Kelas Eksperimen II ... 110
14 Tabel Data Mentah Nilai Postest Kelas Eksperimen I ... 111
15 Tabel Data Mentah Nilai Postest Kelas Eksperimen II ... 112
16 Nilai Pretest Kelas Eksperimen I ... 113
17 Nilai Postest Kelas Eksperimen II ... 114
18 Perhitungan Rata-rata Nilai Pretest Dan Postest Kelas Eksperimen I dan II ... 115
19 Uji Homogenitas ... 119
20 Uji Normalitas ... 121
21 Pengujian Hipotesis ... 125
[image:8.612.85.542.83.707.2]23 Kunci Jawaban Instrumen ... 135
24 Dokumentasi Penelitian ... 136
25 Tabel Uji F ... 137
26 Tabel Uji t ... 138
27 Tabel Uji Liliefors ... 139
28 Surat Ijin Penelitian ... 140
[image:9.612.89.551.85.633.2]1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan wadah mencerdaskan kehidupan bangsa, sebab
melalui pendidikan tercipta sumber daya manusia yang terdidik dan mampu
menghadapi perkembangan zaman yang semakin cepat. Namun apabila kualitas
pendidikan itu masih rendah, maka yang tercipta adalah sumber daya manusia
yang rendah pula. Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang maupun
kelompok, sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Di dalam pendidikan itu
sendiri terdapat kegiatan proses belajar mengajar yang mengarah pada suatu
tujuan. Keberhasilan untuk mencapai tujuan pembelajaran juga dapat dipengaruhi
oleh metode dan media dari tenaga pengajar yang menyampaikan materi
pembelajaran (Ratnaningsih, 2009).
Menurut Rusmansyah (dalam Melati. 2010), Ilmu kimia termasuk salah
satu cabang dari ilmu pengetahuan, karena penyelidikan-penyelidikan dari ilmu
kimia menggunakan prosedur ilmiah. Pada umumnya dalam mempelajari kimia,
siswa lebih cenderung hanya menghafal daripada memahami konsep-konsep
kimia tersebut, sebab materi kimia pada umumnya bersifat abstrak. Adapun materi
yang bersifat abstrak dalam kimia salah satunya ialah hidrokarbon. Senyawa
hidrokarbon yang terdiri dari dari atom karbon dan hidrogen, memiliki bentuk
molekul yang berantai panjang dan pendek, serta dapat membentuk struktur lurus
dan bercabang. Sehingga dibutuhkan konsep dan media yang dapat membantu
siswa dalam memudahkannya untuk penamaan dan penentuan struktur dari
senyawa-senyawa hidrokarbon sederhana.
Beberapa media sederhana yang dapat digunakan untuk membantu siswa
dalam pembelajaran ini menurut peneliti yaitu media handout dan peta konsep.
Peneliti menganggap bahwa kedua media ini mampu mengundang daya pikir
2
pengaruh terhadap kemampuan kognitif atau akademik siswa yang berdampak
pada meningkatnya hasil belajar siswa.
Menurut Nakhleh dan Pandey (dalam Rajagukguk. 2007), media peta
konsep adalah sebuah alat berupa skema yang digunakan untuk menyatakan
hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk preposisi. Media
peta konsep dibuat untuk membangun pengetahuan siswa dalam belajar yaitu
digunakan sebagai teknik untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam
penguasaan konsep belajar dalam dirinya. Berdasarkan penelitian Wijaya (2008),
dikatakan bahwa Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan media peta konsep
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dimana nilai ketuntasan belajar siswa
yang dibelajarkan dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD mencapai 93,1%. Media Handout adalah sebuah alat pembelajaran berupa
lembaran-lembaran yang berisikan ringkasan materi atau panduan-panduan yang penting.
Menurut penelitian Priyanto (2012), dikatakan bahwa kelas yang dibelajarkan
dengan menggunakan media handout memiliki tingkat kelulusan dan nilai
rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang dibelajarkan tanpa media
handout dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah. Dimana kelas
eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar rata-tata sebesar 28,16 poin,
sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan hasil belajar rata-rata sebesar
20,66 poin.
Melalui perbincangan peneliti dengan guru kimia di SMK Farmasi Apipsu
Medan, dikatakan bahwa metode belajar secara konvensional masih diterapkan
dalam proses belajar mengajarnya, sehingga berdampak pada nilai siswa yang
rendah. Karena hal inilah, maka peneliti ingin menerapkan model pembelajaran
aktif tipe Learning Start With A Question (LSQ).
Menurut Zaini (dalam Hasana. 2012), model Pembelajaran Aktif tipe LSQ
merupakan model pembelajaran yang dapat memotivasi aktifitas siswa dalam
menemukan hasil belajar mereka sendiri dengan cara mengajukan pertanyaan
yang tidak mereka mengerti pada awal pembelajaran. Model Pembelajaran LSQ
memberikan pengaruh bagi siswa untuk menyelidiki sendiri materi pelajarannya,
3
kemudian hal itulah yang akan diterangkan oleh guru. Dalam Jurnal hasil
penelitian Destiyenni (2012), disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran LSQ lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional.
Menerapkan model pembelajaran aktif tipe LSQ kepada siswa, dapat mengundang daya pikir siswa secara lebih baik dari model pembelajaran
biasanya, ini dikarenakan model pembelajaran LSQ yang mengajak siswa untuk aktif dalam menemukan persoalan yang tidak dapat ia mengerti. Oleh karena itu,
penerapan model pembelajaran LSQ dengan media Handout dan Peta Konsep tentu saja akan semakin mendukung siswa dalam mencari, memaknai dan
mengerti akan persoalan yang tidak ia mengerti sebelumnya. Sebab, media
Handout dan Peta Konsep akan memandu siswa, serta mengarahkan siswa kepada
pokok permasalahan dan penyelesaian (Ilhamdi, 2007).
Kedua media tersebut memang memberikan pengaruh terhadap hasil
belajar siswa, seperti yang diungkapkan oleh Ihamdi (2007), dikatakan bahwa
penggunaan Media Peta Konsep dan Handout dalam pembelajaran dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan
Dengan Menggunakan Media Handout dan Media Peta Konsep Melalui
Pembelajaran Aktif Tipe LSQ (Learning Start With A Question). Adapun dalam
penelitian ini, peneliti mengharapkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media handout dengan hasil belajar
siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media peta konsep.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah
yang diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kimia siswa rendah
2. Materi kimia bersifat abstrak.
4
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah, maka penelitian ini dibatasi pada
beberapa masalah berikut ini :
1. Model pembelajaran dibatasi dengan menggunakan pembelajaran tipe aktif
LSQ
2. Materi hidrokarbon yang dibelajarkan yaitu hanya sampai pada penamaan
senyawa hidrokarbon alkana, alkena dan alkuna.
3. Media yang digunakan yaitu media Handout dan Peta Konsep.
4. Penelitian dilakukan di sekolah swasta SMK Farmasi Apipsu Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, adapun
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah terdapat
perbedaa hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media
handout melalui pembelajaran aktif tipe LSQ, dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan media peta konsep melalui pembelajaran aktif tipe LSQ ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : Untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan
media handout melalui pembelajaran aktif tipe LSQ, dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media peta konsep melalui pembelajaran
aktif LSQ .
1.6 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan hasil penelitian ini memberi
manfaat antara lain :
1. Sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya guru kimia untuk menerapkan
pembelajaran aktif tipe LSQ dengan menggunakan media handout dalam pengajaran kimia.
5
3. Bagi siswa, dapat menjadi pengalaman belajar yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran pokok bahasan lainnya, guna meningkatkan aktifitas belajarnya,
dan memberikan hasil belajar yang memuaskan
4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini akan menambah informasi dan masukan
guna penelitian lebih lanjut.
1.7 Defenisi Operasional
Menurut peneliti, media handout adalah sebuah media atau alat perantara
pembelajaran yang dituliskan berupa ringkasan materi pelajaran yang akan
dibelajarkan serta berfungsi untuk menyampaikan informasi materi pelajaran
tersebut. Media handout tersebut berisikan materi pelajaran yang disajikan secara
ringkas, padat, dan kaya akan informasi tambahan bagi pembacanya. Adapun
pengertian media Peta konsep menurut peneliti yaitu sebuah media atau alat
perantara pembelajaran yang dituliskan berupa kata-kata dalam bentuk
konsep-konsep yang saling dihubungkan antara satu sama lain, guna memacu siswa untuk
mengembangkan konsep menjadi informasi narasi yang lebih luas.
Pembelajaran aktif yaitu suatu metode belajar yang bertujuan
mengarahkan siswa untuk lebih aktif dalam proses belajarnya. Pembelajaran aktif
tipe LSQ (Learning Start With A Question) merupakan pembelajaran aktif yang mengajak siswa untuk selalu bertanya di awal pembelajaran, dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi yang tidak ia mengerti setelah ia membaca sebelumnya.
Perbedaan tingkat kognitif seseorang dapat juga dilihat dari hasil
belajarnya. Menurut peneliti, hasil belajar adalah terjadinya perubahan perilaku
atau sikap terhadap diri siswa setelah mengalami proses pembelajaran, yang dapat
di ukur berupa perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam penelitian
ini, objek ukur hasil belajar yang digunakan adalah berupa perubahan
pengetahuan siswa. Media handout dan peta konsep akan digunakan dalam
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media handout dan yang
dibelajarkan dengan media peta konsep melalui pembelajaran aktif tipe LSQ
diperoleh nilai rata-rata adalah 76,43 dan 64,57. Berdasarkan hasil pengolahan
data dengan analisis pengujian hipotesis menggunakan uji t dua pihak pada taraf
signifikan α = 0,05 dan dk = 68 diperoleh thitung = 5,496 dan ttabel = 1,983 berarti
thitung > ttabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan media handout dan media peta konsep melalui
pembelajaran aktif tipe LSQ (Learning Start With A Question).
5.2 Saran
Saran yang dapat diajukan berdasarkan temuan penelitian ini adalah :
1. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat menyesuaikan waktu
pelajaran dengan beberapa pertanyaan yang mungkin dapat diselesaikan
secara sederhana dan tepat.
2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan pada saat pembelajaran sebaiknya
jangan membuat suasana kelas menjadi tegang, yang memungkinkan
siswa akan merasa takut untuk bertanya diawal pembelajaran.
3. Kepada peneliti selanjutnya sebaiknya memperhatikan jumlah siswa yang
dijadikan sampel, karena pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran aktif tipe LSQ sangat tidak efisien untuk jumlah siswa yang banyak, karena hal ini memungkinkan akan ada banyak pertanyaan yang
muncul dari siswa untuk jumlah siswa yang banyak, sementara waktu
44
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI, Rineka Cipta, Jakarta.
Chairil. 2012. Media Handout. (http://chai-chairil.blogspot.com/)
Diakses pada hari senin, 25 February 2013.
Chang, Raymond. (2003). Kimia Dasar, Edisi Ketiga, Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Destiyenni, Y; Husna; Haryono, Y. 2011. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif
Tipe LQS (Learning Start with a Question) Terhadap Pemahaman
Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 4 Painan Tahun Pelajaran
2012/2013. STKIP PGRI : Sumatera Barat.
Dina, F. 2008.
Implementasi Strategi Peta Konsep Dalam Cooperatif Learning
Sebagai Upaya Meminimalisasi Miskonsepsi Bioteknologi Di SMA
Negeri 8 Surakarta.UNSEMAR : Surakarta.
Hamalik, O. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar.Alumni : Bandung
Hasana, U; Rery, U; Islamias. 2012.
Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif
Learning Start with a Question (LSQ) Untuk Mencapai Ketuntasan
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia di Kelas XI IPA 6
SMAN 5 Pekanbaru. UNRI : Pekanbaru.
Haryanto.2012. Pengertian Media Pembelajaran.
(http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/).
Diakses pada hari senin, 25 February 2013
Ilhamdi, L. 2007.
Model Pembelajaran Peta Konsep Dan Handout Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Biologi Siswa Kelas 1 SMPN 4
Lingsar Lombok Barat. PMIPA FKIP Universitas Mataram : Mataram.
45
Melati, H.A. 2010.
Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa SMAN 1
Sungai Ambawang Melalui Pembelajaran Model Advance Organizer
Berlatar Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Kelarutan Dan
Hasil Kali Kelarutan.MIPA FKIP-UNTAN : Pontianak.
Metra. 2012. Model Pembelajaran Learning Start with A Question.
http://metra2277.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran-learning-starts-with.html
Panggabean, D. S. 2012.
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching
Dengan Menggunakan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi di Kelas XI SMAN 1 Pahae Julu
T.P 2012/2013. FMIPA UNIMED : Medan
Pardosi, R. 2010. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif STAD Media Animasi Dan
Peta Konsep Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Sultan Iskandar Muda. FMIPA UNIMED : Medan
Priyanto, H. 2012.
Efektifitas Penggunaan Handout Alat Ukur Sudut Langsung
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMKN 3 Yogyakarta. FT
–
UNY : Yogyakarta.
Purba, M. 2006. Kimia SMA Kelas XI.Jakarta Erlangga.
Rajagukguk, S. 2007. Efektifitas Pembelajaran Kimia Dengan Menggunakan Peta
Konsep. USI : Pematang Siantar.
Ratnaningsih, L. 2009. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kimia Melalui Model
Advance Organizer Dengan Metode Eksperimen Pada Pokok Bahasan
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Di SMAN 6 Bengkulu.(http://
library.unib.ac.id/koleksi/lenni_Ratnaningsih-FKIP-Kim-Juli2008.pdf)
Rutmansyah, 2002.Penetapan Metode Latihan Berstruktur Dalam Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia. Jurnal
Pendidikan Nasional Dan Kebudayaan no. 035-Mei 2002. Departemen
Nasional Dan Kebudayaan : Jakarta.
46
Syarif, Y. 2010.
Pemanfaatan Peta Konsep (Concept Mapping) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Indeks Harga Dan Inflasi.
UINSYAH : Jakarta.
Suyanti, R.D. 2006. Strategi Pembelajaran Kimia. FMIPA UNIMED : Medan
Sudjana, N. 2001.
Penelitian Hasil Belajar Mengajar, Cetakan Ketujuh. PT
Remaja Rosdakarya : Bandung
Wijaya, N. 2008.
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Teams Achievement Division.UNPAR : Palangkaraya.
Zaini, H ; Munthe,B ; Aryani; Sekar,A. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. CTSD
(Center For Teaching STAD Development UIN Sunan Kalijaga :
Yogyakarta.